Disusun oleh:
Nuri Hidayati
192110069
PBSI 6B
TAHUN 2022
i
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
B. GAMBARAN UMUM
C. PEMBAHASAN
D. PENUTUP
1. Simpulan .................................................................................................... 19
2. Saran ........................................................................................................... 19
LAMPIRAN
ii
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Balai Bahasa Jawa Tengah mulai berdiri pada bulan April tahun
2000 dengan nama Balai Bahasa Semarang. Meskipun baru memulai
kegiatannya pada tahun 2000, proses pendirian Balai Bahasa Semarang
sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Embrionya berawal dari
Proyek Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa
Tengah yang dilaksanakan sejak tahun 1980-an dan menginduk di
Kantor Wilayah Depdiknas Provinsi Jawa Tengah (sekarang Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah). Balai Bahasa
Provinsi Jawa Tengah berlokasi di Jalan Elang Raya No. 1
Mangunharjo, Sendangmulyo, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50272. Usaha pendirian Balai Bahasa Semarang dirintis pada
akhir tahun 1990-an, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
Tugas pokok Balai Bahasa Jawa Tengah adalah melaksanakan
penelitian, pengembangan, dan pembinaan, serta pelayanan kebahasaan
dan kesastraan di daerah. Salah satu program kerja Balai Bahasa Jawa
Tengah adalah sebagai penunjang bahan ajar BIPA (Bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing). Hal ini sangat berguna khusnya bagi yang berminat
dan mempunyai peluang untuk mengajar BIPA yang nantinya bisa
disalurkan ke berbagai negara untuk menajarkan Bahasa Indonesia bagi
penutur asing.
Kunjungan ini adalah program akhir pada mata kuliah BIPA di
semester 6. Adapun maksud kunjungan ke Balai Bahasa Jawa Tengah
diantaranya agar mahasiswa mengetahui kegiatan apa saja yang
dilakukan di Balai Bahasa Jawa Tengah serta menambah wawasan
tentang ke-BIPAan. Dengan demikian mahasiswa termotivasi untuk
menggali potensi tentang bahasa dan sastra Indonesia juga ke- BIPA an.
1
2. Maksud dan Tujuan
2
B. Gambaran Umum
1. Sejarah Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
3
yang di dalamnya memuat keputusan pembentukan empat kantor
bahasa, yakni Kantor Bahasa Pontianak di Kalimantan Barat, Kantor
Bahasa Palangkaraya di Kalimantan Tengah, Kantor Bahasa Manado di
Sulawesi Utara, dan Kantor Bahasa Palu di Sulawesi Tengah.
4
pegawai pun melakukan boyongan ke gedung baru ”milik sendiri” di
Jalan Elang Raya 1, Mangunharjo, Tembalang, Semarang, tersebut.
5
3. Tugas dan Fungsi Organisasi Balai Bahasa Jawa Tengah
1) Struktur Organisasi
Balai Bahasa Jawa Tengah dipimpin oleh kepala balai.
Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah membawahi bagian tata usaha
dan kelompok jabatan fungsional. Adapun jabatan fungsional terdiri
atas bidang pengembangan dan bidang pembinaan.
6
2) Program Kerja
Program kerja dibagi menjadi dua yaitu program kerja
bidang pengembangan dan pembinaan.
Bidang Pengembangan:
1. penelitian bahasa dan sastra;
2. penerbitan jurnal ilmiah Jalabahasa dan Alayasastra;
3. penerbitan kamus dwibahasa Indonesia-Jawa;
4. penyusunan soal-soal UKBI;
5. penyusunan bahan ajar penunjang BIPA;
6. penyusunan ensiklopedia sastra;
7. pengelolaan perpustakaan.
Bidang Pembinaan:
7
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global.
b. Misi
Untuk mencapai visi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah ditetapkan, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa lima tahun ke depan adalah sebagai berikut.
Terwujudnya ekosistem pengembangan dan pembinaan bahasa yang
mendukung budaya riset dan inovasi kebahasaan yang kreatif,
budaya literasi masyarakat yang tinggi, penguatan praktik diplomasi
kebahasaan yang maju, dan pelindungan bahasa dan sastra yang
dinamis berdasarkan politik dan perencanaan bahasa baru.
Indikator keberhasilan:
1) Terciptanya ekosistem riset dan rekayasa kebahasaan dasar dan
terapan yang kondusif untuk menghasilkan karya-karya inovatif
yang dapat dijadikan rujukan dalam teori dan praktek
kebahasaan.
2) Terciptanya budaya literasi masyarakat yang maju dengan
kompetensi yang tinggi sejalan dengan perkembangan teknologi
digital.
3) Menguatnya kerja sama institutional dan profesional para
pemangku kepentingan pengembangan dan pembinaan bahasa
dalam konteks pemanfaatan kepakaran kebahasaan untuk
menunjang pemberdayaan masyarakat.
4) Menguatnya peran bahasa Indonesia dalam praktik diplomasi
kebahasaan di luar negeri.
5) Terpeliharanya praktik-praktik bahasa dan sastra daerah yang
dinamis oleh komunitas penutur bahasa sebagai wujud
pelindungan kearifan lokal.
8
selama periode 2020—2024 yang terangkum dalam beberapa
produk acuan sebagai berikut.
9
3) Mewujudkan penguatan diplomasi kebahasaan yang maju.
4) Mewujudkan pelindungan bahasa dan sastra yang dinamis
berbasis kekuatan masyarakat.
5) Mewujudkan layanan profesional kebahasaan.
10
C. Pembahasan
Pada kunjungan yang dilakukan pada 9 Juni 2022 di balai bahasa
Jawa Tengah aktifitas yang dilakukan adalah mendengarkan serta
menyimak materi ynag disampaikan oleh Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah
Bapak Dr. Ganjar Harimansyah. Adapun materi yang disampaikan
mengenai kebiasaan kebahasaan di Indonesia dan program BIPA di Jawa
Tengah.
2. Regulasi kebahasaan
11
Tiga isu kebahasaan di Indonesia
1) Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa
negara, dan identitas bangsa.
2) Bahasa daerah
Bahasa daerah sebagai identitas kedaerahan yang eksistensinya
berada di tengah ancaman kepunahan dan upaya pelestariannya.
3) Bahasa asing
Bahasa asing pemakaiannya oleh masyarakat sebagai bagian dari
masyarakat global.
Fungsi bahasa Indonesia, daerah dan asing yang di atur dalam
regulasi kebahasaan dan kesastraan.
a. Fungsi bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa, kebanggaan
nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, dan sebagai
sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah.
b. Fungsi bahasa daerah sebagai pembentuk kepribadian suku
bangsa, peneguh jati diri kedaerahan, dan sarana pengungkapan
serta pengembangan sastra dan budaya daerah dalam bingkai
keindonesiaan.
c. Fungsi bahasa asing sebagai sarana pendukung komunikasi
antarbangsa, sarana pendukung penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, dan sebagai sumber pengembangan bahasa
Indonesia.
12
f. Nota kesepakatan atau perjanjian yang melibatkan Lembaga
negara, Lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga
negara
g. Forum nasional atau internasional di Indonesia
h. Komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah dan swasta
i. Laporan setiap Lembaga atau perseorangan kepada pemerintah
j. Penulisan karya ilmiah dan publikasi ilmiah di Indonesia
k. Nama geografi di Indonesia, nama bangunan atau Gedung, jalan,
apartemen atau pemungkinan, perkantoran, kompleks
perdaganagan, merek dagang, Lembaga usaha, Lembaga
pendidikan, organisasi yang dirdirikan atau dimiliki oleh warga
negara Indonesia atau badan hukum Indonesia
l. Informasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri
atau luar negeri yang beredar di Indonesia
m. Rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat
informasi lain yang merupakan pelayanan umum, dan
n. Informasi melalui media massa (UU 14/2009 Pasal 26- 39).
- Pemberian nama
- Pengubahan nama
- Penghapusan nama
- Penggabungan nama
13
yang sesuai dengan kaidah atau aturan bahasa Indonesia. Kata dan
kalimat dalam susunan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
tata bahsa baku bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Ejaan bahasa indonesi sesuai dngan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia. Sumber rujukan bahasa Indonesia yang benar ada pada
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI), dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
14
posisi tawar yang tinggi sebagai bahasa dari sebuah negara yang luas
dengan penduduk terbanyak keempat di dunia dan bahasa dari negara
yang kaya dengan sumber daya alam serta keberagaman budaya, agama,
bahasa, dan kepercayaan.
Tujuan:
Sasaran:
15
b. Penutur asing yang berminat untuk melakukan kegiatan produktif di
Indonesia. Penutur asing yang melakukan kegiatan produktif di
Indonesia (bekerja, berbisnis, belajar, berwisata).
Dampak:
16
Fasilitasi adalah penyediaan data, informasi, bahan dan layanan
bagi penerima manfaat dan pemangku kepentingan program BIPA
diantaranya yaitu:
17
▪ Program 6 bulan belajar bahasa Indonesia, 6 bulan belajar
metodologi pengajaran BIPA di Indonesia.
▪ Kontrak dengan penerima beasiswa untuk mengajarkan
bahasa Indonesia di negaranya.
▪ Luaran (output) program Beasiswa BIPA akan menjadi salah
satu masukan (input) program Bestari BIPA sebagai
pengajar lokal.
2) Bestari BIPA (BIPA Teaching Fellowship):
▪ Rekruitmen dan penugasan pengajar lokal. Sasaran WNA
menerima beasiswa Indonesia (Darmasiswa, KNB, BSBI,
beasiswa PT Indonesia), WNI di negara setempat (diaspora
atau pelajar Indonesia), WNA lain yang memenuhi kriteria
(memiliki rencana program pengajaran BIPA).
▪ Pengiriman pengajar oleh Badan Bahasa. WNI pengajar
ahli/tamu dari Indonesia.
▪ Pembimbingan teknis dan penyediaan (supervisi) pengajar
lokal oleh pengajar ahli dari Indonesia.
18
D. Penutup
Simpulan
Saran
Kegiatan kunjungan di Balai Bahasa ini baiknya ditambah lagi untuk durasi
saat berkunjung di sana karena kemarin saat penyampaian materi menuju
slide akhir Bapak Ganjar terlalu terburu- buru mengejar waktu supaya bisa
cukup hingga sesi tanya jawab.
19
LAMPIRAN