Anda di halaman 1dari 2

Bola mata Fundus Okuli Lapisan Retina

Anatomi Retina

Ablasi retina adalah suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari sel
epitel pigmen retina. Pemisahan retina sensorik yakni lapisan foto reseptor (sel kerucut
dan batang) dan jaringan bagian dalam, epitel pigmen retina dibawahnya. (Ilyas, 2015)

ABLASI RETINA

Non Trauma Proses Penuaan Trauma

Kekeruhan viterus Risiko Tinggi


-Renopati Robekan pada retina
Infeksi
-Massa dikoloid
-Toxomigravidarum
Terjadinya pelepasan Cairan masuk
posterior kebelakang
Ablasio mendorong retina
Defisit
Resiko Jatuh Pandangan kabur
pengetahuan
Penimbun eksudat
Kolaps paru
dibawah retina
Sering melihat Seperti melihat
Gangguan benang-benang jaring laba-laba Peningkatan
Ekspansi paru Retina Terangkat TIO
(Non Rematogen)
Gangguan persepsi
Hipoksia sensori (Visual) Nyeri Akut
Kerusakan Retina

Risiko Syok Dilakukan Operasi


Pre operasi Sel kerucut dan batang
sebagai Tindakan
Etiologi retina terpisah dari sel
Kolaborasi
epitel pigmen retina
Ablasio retina dapat terjadi secara spontan Ansietas
atau sekunder setelah trauma, akibat Risiko Tinggi
Tidak mampu menerima
Infeksi
adanya robekan pada retina, cairan masuk gelombang cahaya
ke belakang dan mendorong retina
(rhematogen) atau terjadi penimbunan Penatalaksanaan
Gangguan persepsi
eksudat dibawah retina sehingga retina 1. Dilakukan tirah baring sensori (Visual)
terangkat (Non rhematogen), atau tarikan 2. Pada penderita dengan ablasio retina
jaringan parut pada badan kaca (traksi). non rematogen, bila penyakit
primernya sudah diobati, tetapi masih Risiko Cedera
Penimbunan eksudat terjadi akibat peyakit
terdapat ablasio retina dapat dilakukan
koroid, misalnya skleritis, koroditis, tumor operasi cerclage
tertrabular, uveitis, dan toksemia 3. Pada pederita ablasio retina rematogen
Komplikasi
gravidarum. Jaringan parut pada badan - Fotokoagulasi
kaca dapat disebabkan oleh DM, - Plombage local 1. Komplikasi awal setelah pembedahan : peningkatan
- Membuat radang steril pada koroid
proliferatife, trauma infeksi/pasca bedah TIO, glaukoma, infeksi, ablasio koroid, kegagalan
dan epitel pigmen pada daerah
(Jhon, 2015) pelekatan retina, ablasio retina berulang.
robekan retina dengan jalan
 Diatemi 2. Komplikasi lanjut : infeksi, lepasnya bahan
Manifestasi Klinis  Pendinginan blucking melalui konjungtiva, atau erosi melalui
 Operasi cerclage bola mata, vitreo reninapati ploliveratif (jaringan
1. Gejala dini : floaters dan fotopsia
parut yang mengenai retina) Diplopia, kesalahan
(kilatan halilintar kecil pada lapang (Tamsuri, 2011)
retraksi, astigmatisme.
pandang)
2. Gangguan lapang pandang Klasifikasi
3. Pandangan seperti tertutup tirai
6. Rhegmatogenous Retinal Pemeriksaan Penunjang
4. Visus menurun tanpa disertai rasa
Detachment (RRD)
sakit 1. Pemeriksaan laboratorium
7. Non Rhegmatogenous Retinal
5. Pada pemeriksaan fundus okuli, 2. Pemeriksaan ultrasonografi
Detachment
tampak retina yang terlepas 3. Scleral identation
- Traction retinal detachment
berwarna pucat dengan pembuluh 4. Fundus drawing
- Exudative retinal
darah retina yang berkelok-kelok 5. Goldman triple-mirror
detachment
disertai atau tanpa robekan retina 6. Indirect slit lamp bromicroscopy
(Tamsuri, 2011) (Budiono, 2013) ( Tamsuri,2011)
Dx: (D.0077) Nyeri Akut b.d luka Dx: (D.0054) Resiko Infeksi b.d
Dx : (D.0129) Gangguan Persepsi
post operasi adanya luka post ablasio retina
Dx : (D.0129) Ansietas b.d rencana Sensori (penglihatan) b.d
SLKI: (L.08066) Kontrol Nyeri SLKI: (L.05042) Kontrol Resiko Operasi penurunan ketajaman penglihatan

SLKI: (L.14125) Tingkat Ansietas SLKI: (L.14125) Fungsi sensori


SIKI: (I.08238) Manajemen SIKI: (I.06171) Pencegahan
Nyeri Infeksi SIKI : (L.11353) Edukasi
SIKI : (L.11353) Reduksi Ansietas
perawatan diri

Anda mungkin juga menyukai