Anda di halaman 1dari 5

“Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia”

(Kelompok 04 : Materi 04)


Pasal 1 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945

Menyatakan negara kesatuan sebagai struktur negara yang kekuasaan dan wewenang legislatif
tertingginya berada dalam suatu organisasi legislatif nasional dan kekuasaan negara dipusatkan pada
pemerintah pusat.

Pasal 25A UUD NRI Tahun 1945 Menyatakan bahwa:

“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang."

Persatuan dan Kesatuan Bangsa dari Masa ke Masa


A). Masa Demokrasi Liberal ( 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 )

Seperti yang kita ketahui bahwa UUDS RI 1950 merupakan perubahan dari Konstitusi RIS yang di
selenggarakan sesuai dengan piagam persetujuan antara pemerintah RIS dan pemerinta RI, pada
tanggal 19 Mei 1950. Bentuk NKRI adalah Kesatuan, yang kekuasaannya dipegang oleh pemerintah
pusat. Serta hubungan dengan daerah di dasarkan pada asas desentralisasi. Bentuk pemerintahan
yang diterapkan adalah Republik dengan Kepala Negara (Presiden) Ir. Soekarno dan (Wakil Presiden)
Moh. Hatta. Lalu, pada saat mulai berlakunya UUDS RI 1950, dibentuklah DPRS yang merupakan
gabungan anggota DPR – RIS ditambah dengan Ketua dan anggota Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat dan anggota yang ditunjuk langsung oleh Presiden.

Berdasarkan UUDS 1950, Indonesia menganut Sistem Parlementer yang tercantum pada Pasal 83
Ayat 1 dan 2 , yang berbunyi:

Pasal 83 Ayat 1

“Terhadap putusan Praperadilan dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 , Pasal 80, dan
Pasal 81. Tidak dapat di mintakan bandingan”.

Pasal 83 Ayat 2

“Dikecualikan dan ketentuan Ayat 1 adalah putusan peradilan yang menetapkan tidak sahnya
penghentian penyidikan / penuntutan yang untuk itu dapat dimintakan putusan akhir ke pengadilan
tinggi Daerah hukum yang bersangkutan”.

Dan terdapat pula 5 lembaga yang terbentuk seseuai dengan UUDS 1950, yaitu : Presiden, Menteri-
Menteri, DPR, Mahkamah Agung dan Dewan Pengawas Presiden.
Sistem Demokrasi Liberal diterapkan di Indonesia dalam kurun waktu tahun 1950 – 1959. S istem ini
di dasarkan pada hak individu. Lalu, apa sajakah ciri-ciri dari system Demokrasi Liberal di Indonesia??

 Adanya kebebasan Individu.


 Kekuasaan pemerintah terbatas.
 Seluruh masyarakat boleh berpartisipasi dalam politik.
 Dilaksanakannya pemilu periode tertentu.
 Pemerintahan dapat membentuk hukum sesuai suara mayoritas parlemen.

Terdapat 7 Kabinet yang terbentuk pada masa ini:

1. Kabinet Natsir, merupakan Kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran RIS dan
Kembali menjadi NKRI. Kepala Pemerintahan (Moh. Natsir) dan memiliki jumlah anggota
sebanyak 18 orang.
2. Kabinet Sukiman Suwiryo, kabinet ini diumumkan pada 26 April 1951 – 23 Februari 1952.
Kepala Pemerintahan (Sukiman Wirjosandjojo) dan jumlah anggotanya sebanyak 20 orang.
3. Kabinet Wilopo, yang memimpin pada 3 April 1952 – 3 Juni 1953. Kepala Pemerintahan
(Wilopo) dan jumlah anggotanya sebanyak 18 orang.
4. Kabinet Ali Sastroamidjojo 1, yang memimpin pada tanggal 1 Agustus 1953 – 24 Juni 1955.
Kepala Pemerintahan (Ali Sastroamidjojo) yang memiliki anggota sebanyak 23 orang.
5. Kabinet Burhanudin Harahap, memimpin pada tanggal 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956.
Kepala Pemerintahan (Burhanudin Harahap) yang memiliki anggota sebanyak 23 orang.
6. Kabinet Ali Sastroamidjojo 2, yang memimpin pada tanggal 24 Maret 1956 – 14 Maret 1957.
Kepala Pemerintahan (Ali Sastroamidjojo) dengan jumlah anggota sebanyak 25 orang.
7. Kabinet Djuanda, yang memimpin pada tanggal 9 April 1957 – 5 Juli 1959. Kepala
Pemerintahan (Djuanda Kartawidjaja) dengan jumlah anggota sebanyak 24 oarang.

Akan tetapi, pada saat pelaksanaan system Demokrasi Liberal tentunya menimbulkan hal-hal
negative serta hal-hal yang positif. Seperti berikut:

Negatif
 Adanya peningkatan ketegangan sosial akibat kampanye pemilu yang terlalu lama.
 Kegagalan Konstituante dalam menetapkan dasar negara.
 Pergantian Kabinet yang kerap terjadi.
 Sejumlah pemberontakan yang terjadi.
 Kebijakan perdana Menteri yang lebih menguntungkan partainya sendiri.
Positif
 Keberhasilan pelaksanaan program pemerintah.
 Penumpasan pemberontakan.
 Mendapat nama baik berkat penyelenggaraan KAA 1955.
 Adanya kebebasan pers dan fungsi badan pengadilan.
 Adanya perlindungan terhadap minoritas Tionghoa.

Pada Periode ini terjadi pula serangkaian Gerakan Separatis:

Pemberontakan Andi Aziz

Latar Belakang: Serangkaian pemeberontakan ini adalah karena penolakan Andi Aziz terhadap
rencana penyatuan NIT ke dalam bagian negara NKRI. Kala itu, Andi Aziz merupakan golongan
Federais yang menolak ketentuan penyatuan negara tersebut.

Upaya penanganan untuk pemberontakan tersebut yaitu dengan memberikan ultimatum kepada
Andi Aziz untuk melapor ke Jakarta dengan batas waktu 4 x 24 jam dan juga mengirimkan pasukan
ekspedisi di bawah pimpinan kolonel Kawilarang.

Pemberontakan DI / TII

Latar Belakang: akibat adanya rasa ketidakpuasan rakyat Aceh atas keputusan pemerintah yang
menjadikan Aceh 1 Karesidenan dibawah Sumatera Utara.

Upaya penanganan yaitu dilakukan dengan cara damai atas inisiatif Kolonel Yasin dengan
mengadakan musyawarah kerukunan Rakyat Aceh yang berlangsung pada 17 – 21 Desember 1962.

Pemberontakan PRRI

Latar Belakang: terjadi karena hubungan yang tidak harmonis antara pemerintah pusat dengan
pemerintah Derah. Terutama daerah Sumatera dan Sulawesi.

Upaya penanganan yaitu dengan melakukan operasi tegas yang dipimpin oleh Letkol Kaharudin
Nasution. Operasi tersebut dilaksanakan pada 17 Agustus dan dipimpin oleh Ahmad Yani.

Hal-hal yang menyebabkan kondisi negara kacau pada periode ini adalah tidak berhasilnya Badan
Konstituante Menyusun UUDS. Karena kondisi yang sangat membahayakan bangsa dan negara ini
akhirnya mendorong Konsep Demokrasi Terpimpin dalam rangka Kembali kepada UUD 1945.
Sehingga terjadilah perdebatan yang tiada ujung pangkal.

B).Masa Demokrasi Terpimpin / Orde Lama ( 5 Juli 1959 – 11 Maret 1966 )


Pada masa ini UUD NRI Tahun 1945 kembali diberlakukan melauli Dekrit Presiden 5 juli 1959.
Negara kita Kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang berkedudukan sebagai
asas penyelenggaraan negara. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Adapun cabinet yang dibentuk pada masa ini, pada tanggal 9 juli 1959 yang
dinamakan Kabinet kerja yang terdiri atas:

 Kabinet Kerja 1
 Kabinet Kerja 2
 Kabinet Kerja 3
 Kabinet Kerja 4
 Kabinet Dwikora 1
 Kabinet Dwikora 2
 Kabinet Dwikora 3

Serta terdiri atas Kabinet Inti, yang terdiri atas seorang Perdana Menteri yang dijabat oleh Presiden
dan 10 Menteri. Kemudian Menteri “ex officio” , yaitu pejabat negara yang karena jabatannya
diangkat menjadi Menteri. Lalu, terdapat pula Menteri Muda sebanyak 60 orang. Pada periode ini
muncul pemikiran yang dipelopori oleh Presiden Soekarno yang memandang, bahwa pelaksanaan
Demokrasi Liberal pada periode yang lalu hasilnya sangat mengecewakan, sebagai akibat dari
kekecewaan tersebut. Presiden Soekarno mencetuskan konsep Demokrasi Terpimpin.

Pada masa Demokrasi Terpimpin, tidak hanya mengalami banyak penyimpangan. PKI Kembali
melakukan pemberontakan melalui G30S / PKI pada tanggal 30 September 1965. Tujuan
pemberontakan tersebut adalah mengambil kekuasaan (kudeta). Kejahatan yang dilakukan dalam
pemberontakan tersebut berupa penculikan, hingga pembunuhan sejumlah Perwira Tinggi TNI AD
(menewaskan 7 Perwira TNI AD) dan mereka juga berhasil menguasai sarana komunikasi (RRI Pusat
dan Gedung Telkom). Namun gerakan tersebut dapat ditumpas oleh terntara yang dipimpin oleh
Mayjen Soeharto serta dukungan rakyat.

Tak hanya itu, pada masa ini terjadi pula pemerasan pada penghayatan Pancasila. Seperti yang kita
tahu bahwa Pancasila diperas menjadi kedalam 3 unsur yang dikenal sebagai Tri Sila. Kemudian Tri
Sila diperas lagi menjadi satu unsur yang disebut Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunisme).
Lalu, gagasan Nasakom ini yang memberi peluang bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI). Semua
unsur Nasakom termasuk di dalam PKI harus diperhatikan dalam penunjukan unsur pimpinan DPRD.
Hal inilah yang membuat PKI mendapatkan posisi yang strategis serta dominan.

Secara singkat, Demokrasi Terpimpin adalah sebuah system demokrasi yang seluruh keputusan
serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara dan kala itu Presiden Soekarno sebagai kepala
pemimpin negara Indonesia. Tugas utama dari Demokrasi Terpimpin ialah harus mengembalikan
keadaan politik negara yang tidak stabil, warisan masa Demokrasi Parlementer (Liberal) menjadi
stabil.

Lalu, seperti apakah Demokrasi Terpimpin berjalan sesuai dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 serta
ketetapan MPRS No. VIII / MPRS / 1965 ??

 Isi Dekrit Presiden :  Pembubaran Konstituante. Serta berlakunya kembali UUD 1945, dan
tidak berlakunya lagi UUDS 1950. Lalu akan dibentuk MPRS dan DPAS.
 Ketetapan MPRS No. VIII / MPRS / 1965 yang berisi tentang : PRINSIP-PRINSIP
MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT DALAM DEMOKRASI TERPIMPIN SEBAGAI PEDOMAN BAGI
LEMBAGA -LEMBAGA PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN.

Lalu apakah ciri-ciri dari Demokrasi Terpimpin??

 Anti kebebasan pers.


 Terjadi sentralisasi kekuasaan.
 Terbentuknya DPR – GR.
 Militer yang semakin berkuasa.
 Pudarnya system Partai.
 Melemahnya HAM.

Beberapa Kebijakan Ekonomi yang diambil pemerintah:

 Pembentukkan Dapernas dan Bappenas.


 Pelaksanaan Deklarasi Ekonomi.
 Proyek Mercusuar.
 Nilai mata uang diturunkan.
 Peleburan Bank.
 Meningkatkan perdagangan dan perkreditan.

Masa berakhirnya dari Demokrasi Terpimpin adalah diturunkannya Tri Tura (Tiga Tuntutan Rakyat)
serta Super Semar yang Ir. Soekarno berikan kepada Presiden Soeharto saaat itu. Lalu, apa sajakah
dampak dari Demokrasi Terpimpin??

Seperti yang sudah di jelaskan diatas yaitu berupa adanya sentralisasi pemerintahan yang dipegang
oleh Presiden. Sehingga hal tersebut menimbulkan ketidakadilan Demokrasi , karena kekuasaan
dilakukan oleh satu orang saja.

Anda mungkin juga menyukai