Laporan Tugas Akhir A. Ainun Jariah
Laporan Tugas Akhir A. Ainun Jariah
OLEH:
A. AINUN JARIAH
05.03.18.1550
TUGAS AKHIR
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Direktur Polbangtan Gowa
PERNYATAAN KEASLIAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
iii
Tugas Akhir dengan judu “Analisis Proksimat Maggot Black Soldier Fly
hasil karya sendiri dengan araha dan bimbingan Drs. Syamsuddin, M.Pd
dan Soraya Faradila, S.Pt., M.Si dan belum diajukan dalam bentuk
apapun pada perguruan tinggi manapun. Data dan informasi yang dikutip
telah disebarkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka Tugas
AKhir ini.
Apabila pernyataan yang saya buat tidak benar adanya, maka saya
A. Ainun Jariyah
iv
ABSTRAK
Lalat Hermetia illucens atau dikenal dengan istilah lalat black soldier fly
(BSF) atau lalat tentara hitam. Merupakan sebagai pengganti sumber
protein yang selama ini memiliki harga yang tinggi. Potensi BSF ini dapat
dijadikan sebagai alternatif pakan unggas. Ketersediaan lalat BSF
melimpah di alam dan dapat dibudidaya secara massal. Penelitian ini
mengkaji mengenai analisis proksimat lalat BSF dengan media tumbuh
yang berbeda. Menggunakan media labu kuning, pisang kepok, dan ikan
tembang. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap
dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga jumlah unit percobaan yaitu
15. P1 = Labu kuning, P2 = Pisang kapok, dan P3 = Ikan tembang.
Dengan parameter yaitu air, protein, lemak, serat kasar. Kadar air tertinggi
pada perlakuan P1 dengan nilai 23,77%. Kadar protein tertinggi pada
perlakuan P3 dengan nilai 55,23%. Kadar lemakyang tertinggi pada
perlakuan P2 dengan nilai 57,64%, dan Kadar serat kasar tertinggi pada
perlakuan P1 dengan nilai 17,46. Dari hasil penelitian diatas bahwa
maggot yang baik dijadikan pakan adalah maggot yang memiliki
kandungan air < 14%, kandungan protein > 19%, kandungan lemak < 9%,
dan kandungan air <8%,. Maka media yang cocok diberikan pada maggot
yaitu media ikan tembang.
Kata Kunci: Maggot BSF, Proksimat, Labu Kuning, Pisang Kepok,
Ikan Tembang
v
ABSTRACT
Black soldier flies (Hermetia illucens L.) are a substitute for a protein
source that has a high price. Concerning their potential, these BSFs can
be used as an alternative to poultry feed. In this study, the researcher
conducted a proximate analysis of BSFs using different growth media.
Those media were crookneck pumpkin, Saba banana, and sardinella. This
study employed a Completely Randomized Design (CRD) with 3
treatments and 5 replications, resulting in 15 experimental units. The
treatments were P1 (pumpkin), P2 (Saba banana), and P3 (sardinella).
The observed parameters were water, protein, fat, and crude fiber. The
employed extension methods were lectures and discussions using the
media of leaflets. Results showed that the highest water content was the
best found in P1 with a value of 23.77%. The highest protein content was
in P3 with a value of 55.23%. Meanwhile, the highest fat content was in P2
with a value of 57.64%. Furthermore, the highest crude fiber content was
in P1 with a value of 17.46. Apart from that, the best maggots used as
feed were those which have a water content of < 14%, protein content of >
19%, fat content of < 9%, and crude fiber content of < 8%. Therefore, the
suitable medium given to maggots is sardinellas because their protein
content reaches 55.23%. After that, the extension activities were carried
out by delivering the results of this study. The evaluation was conducted
afterward, showing the effectiveness of the extension activities reaching
81.37%, classified in the very effective category.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas
Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik, tidak lepas
terima kasih tak terhingga kepada kedua orang tua saya, ayahanda
Wahid telah memberikan bimbingan serta kasih sayang dan cinta kasih
yang telah diberikan kepada Penulis. Selain itu, penulis ucapkan terima
2. Bapak P. Tandi Balla S.P, M.Si dan Ibu Urfiana Sara S.Pt., M. Si.,
selaku dosen penguji, terima kasih atas segala kritikan dan saran
jamaluddin S.Pi. Sri Restu Wahyuni dan Suami Hendra Saputra yang
Penulis bukanlah siapa-siapa, telah banyak kisah yang telah kita lalui
selama hampir 4 tahun ini. ada senang, sedih, tawa, dan tangis tapi
setiap hari.
akhir ini.
11. Last but not least. Penulis ingin berterima kasih kepada diri saya
Terima kasih karena telah melakukan semua kerja keras ini walau
dengan banyak air mata. Terima kasih telah sabar melewati fase
penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu segala kritikan dan
dengan baik.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL I
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN TUGAS AKHIR Iii
ABSTRAK Iv
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI Ix
DAFTAR TABEL Xi
DAFTAR GAMBAR Xii
DAFTAR LAMPIRAN Xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Aspek Teknis 5
B. Aspek Penyuluhan 16
C. Kerangka Pikir 21
D. Hipotesis 22
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat 23
B. Alat dan Bahan 23
C. Pelaksanaan Kajian 24
D. Desain Penyuluhan 29
E. Analisis Kelayakan Usaha 33
E. Konsep dan Definisi Operasional 35
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Wilayah 38
B. Karakteristik Responden 42
x
C. Hasil Kajian 48
D. Pembahasan Hasil Kajian 49
E. Pelaksanaan Penyuluhan 56
F. Evaluasi Penyuluhan 58
G. Analisis Usaha 69
V. PENUTUP
A. Kesimpulan 74
B. Saran 74
DAFTAR PUSTAKA 76
LAMPIRAN 81
RIWAYAT HIDUP PENULIS 118
xi
DAFTAR TABEL
Nomor HAL
1. Alat-Alat Yang Digunakan Pada Saat Penelitian 23
2. Bahan-Bahan Yang Digunakan Pada Saat Penelitian 24
3. Jumlah Penduduk Kelurahan Bonto Rita Berdasarkan 39
Jenis Kelamin
4. Data Penduduk Berdasrkan Tingkat Pendidikan 40
5. Data Kelompok Tani Kelurahan Bonto Rita 41
6. Keadaan Populasi Ternak Di Wilayah Kelurahan Bonto 42
Rita, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng.
7. Umur Petani Responden 44
8. Tingkat Pendidikan Petani Responden 45
9. Klasifikasi Jenis Kelamin Responden 46
10. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden 46
11. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Beternak 47
Rerata Hasil Prokaimat Maggot BSF Dengan 3 Media
12. Skala Nilai Tingkat Pemahaman Responden 48
13. Rata – Rata Perubahan Pengetahuan, Keterampilan, dan 59
14. Sikap Responden Kelompok Tani Baji Masungguh, 68
DAFTAR GAMBAR
Nomor HAL
1. Siklus Hidup Bsf 7
2. Skema Kerangka Pikir 21
3. Kandang Maggot Bsf 25
4. A). 1 Kg Media Labu Kuning, B). 1 Kg Media Pisang 26
Kapok, C). 1 Kg Media Ikan Tembang
5. Sampel Uji Laboratorium 27
6. Sintesis Lemak 53
7. Garis Kontinum Tingkat Pengetahuan pada Evaluasi Awal 60
8. Garis Kontinum Tingkat Pengetahuan pada Evaluasi 61
Akhir
9. Garis Kontinum Tingkat Keterampilan pada Evaluasi Awal 63
10. Garis Kontinum Tingkat Keterampilan pada Evaluasi 64
Akhir
11. Garis Kontinum Tingkat Sikap pada Evaluasi Awal 66
12. Garis Kontinum Tingkat Sikap pada Evaluasi Akhir 67
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor HAL
1. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Tugas Akhir 82
2. Hasil Uji Laboratorium Kadar Air 83
3. Hasil Uji Laboratorium Kadar Protein 83
4. Hasil Uji Laboratorium Kadar Lemak 83
5. Hasil Uji Laboratorium Kadar Serat Kasar 83
6. Hasil SPSS Hasil Uji Laboratorium 84
7. Karakteristik Responden Kelompok Tani Baji Masungguh 91
8. Hasil Evaluasi Awal Pengetahuan Responden 92
9. Hasil Evaluasi Akhir Pengetahuan Responden 93
10. Hasil Evaluasi Awal Keterampilan Responden 94
11. Hasil Evaluasi Akhir Keterampilan Responden 95
12. Hasil Evaluasi Awal Sikap Responden 96
13. Hasil Evaluasi Akhir Sikap Responden 97
14. Lembar Persiapan Menyuluh 98
15. Sinopsis Penyuluhan 100
16. Kuesioner Penyuluhan 104
17. Leaflet Penyuluhan 108
18. Undangan Penyuuhan 109
19. Resume Penyuluhan Pertama 110
20. Resume Penyuluhan kedua 111
21. Daftar Hadir Petani 112
22. Dokumentasi 113
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara intensif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil panen yang
baik, maka ketersediaan pakan diperlukan dalam jumlah, waktu, dan mutu
sumber nutrisi hewani yakni nutrisi yang ada pada jenis serangga. Satu
media 75% limbah buah dan 25% eceng gondok terfermentasi yaitu BK
sebesar 89.%, Abu 11%, PK 35.5%, LK12%, Ca 7%, BETN 7%, ME
2939,64 kcal/kg.
2
salah satu kabupaten yang memiliki tiga wilayah yaitu wilayah pesisir,
menghasilkan ikan yang relatif banyak jenis ikan yang paling banyak
salah satunya ikan tembang. Ikan jenis tersebut kurang diminatif oleh
menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Ikan yang busuk itu dapat
melihat kandungan gizi yang cikup tinggi dan cukup lengkap, karena
fosfor, dan kalori (Devi R. dkk, 2018)., maka labu kuning berpotensi
halnya labu kuning pisang merupakan salah satu tanaman yang banyak
terhadap unggas.
B. Rumusan Masalah
yang berbeda?
C. Tujuan Penelitian
berbeda.
D. Manfaat Penelitian
berikut:
berbeda.
pengetahuan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Aspek Teknis
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Serangga
Ordo : Diptera
Family : Stratiomyidae
Genus : Hermetia
Species : Hermetia illucens
jenis materi organik. Serangga menjadi sumber zat zinc paling baik
dengan kisaran nilai antara 61,6 sampai 340,5 mg/kg berat kering
perkembangannya
6
30°C, sedangkan pada temperatur 36°C, nyaris tidak ada pupa yang
hijau, lalat hijau memiliki fase hidup lebih lama ketika menjadi lalat.
Fase lalat amat pendek, di fase lalat BSF tidak melakukan aktivitas
makan melainkan hanya minum. Lalat jantan akan mati sesudah kawin
kemudian lalat betina akan mati sesudah bertelur, telur yang dihasilkan
oleh suhu, makanan maggot dan waktu kawin (Dewi dkk., 2021) . Siklus
bahwasanya daur hidup BSF dari telur sampai jadi lalat dewasa
mulut yang bentuknya seperti pengait (hook). Maggot bisa tumbuh pada
bahan organik yang telah busuk. BSF dewasa tidak makan, namun
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucurbita
Species : Cucurbita moschata
Labu mempunyai nama lain yaitu Cucurbita moschata (nama
labu parang, labu ambon, labu merah, labu kastela, waluh (nama
toleransi glukosa Labu kuning merupakan sumber zat gizi yang baik
seperti sumber karoten, serat, dan rendah energi (Dodik dkk, 2020).
64 ,00 mg, besi 1,40 mg, vitamin A 180,00 SI, vitamin B1 0.08 mg,
yang tinggi mencapai 160 mg/100 gr. Pigmen warna kuning, merah dan
(Amanati, 2019).
jelas, berbulu agak halus dan agak lembek sehingga bila terkena sinar
matahari akan menjadi layu. Letak daun labu kuning ini berselang-
2011)
(buah muda berwarna hijau, sedangkan yang lebih tua berwarna kuning
Bobot buah rata-rata 3-5 kg. Untuk labu ukuran besar, beratnya ada
lainnya. Daya awet dapat mencapai enam bulan atau lebih, tergantung
olahan yang paling sering diolah terutama dalam olahan pisang goreng,
keripik, dan sirup. Pisang kapok memiliki buah yang sedikit pipih dan
kulit yang tebal, jika sudah matang warna kulit akan menjadi kuning.
tangkai tandan 31-60 cm. bentuk jantung yang bulat, posisi buah lurus
terhadap tangkai, jumlah sisir pertandan 4-7 dengan buah per sisirnya
bentukbuah lurus dengan ujung yang runcing, warna kulit buah belum
masak yaitu hijau, sedangkan jika sudah masak akan berwana kuning
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Order : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa paradisiaca
Pisang kepok (Musa paradisiaca Linn) adalah tanaman buah yang
kepok merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tidak hanya di
yang dapat dikonsumsi kapan saja dan pada segala tingkatan usia.
2021).
kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Clupeiformes
Family : Clupeidae
Genus : Sardinella
Spesies : Sardinella aurita
Ikan tembang merupakan salah satu ikan peligis kecil, yang daerah
warnanya biru kehijauan pada bagian atas, putih perak pada bagian
Kompisisi kimia ikan tembang adalah sebagai berikut air 79,6%, protein
jari lemah 30-35 dan punggung berjari-jari keras 8, sirip dubur terdiri
Kebanyakan ikan ini berwarna agak cerah yaitu warna tubuhnya yang
5. Analisis Proksimat
serat kasar, lemak kasar yang mempengaruhi nilai berat ekstrak tanpa
nitrogen BETN, proses lama dan tidak dapat menerangkan daya cerna
(Sitio, 2019).
Analisis proksimat terdiri atas 6fraksi yaitu kadar air, abu, protein,
lemak, dan BETN (bahan ekstrak tanpa nitrogen) (sulaiman dkk, 2014).
a. Air
Kadar air dapat diteentukan dengan berat basah (wet basis) atau berat
kering (dry basis). kadar air memiliki peran terhadap mutu pakan. Kadar
pakan semak dan daya tahan pakan (Winarno, 2015). Semakin tinggi
kadar air dalam suatu pakan maka semakin besar rasio kerusakan
b. Protein
c. Lemak
d. Serat Kasar
Serat kasar adalah kumpulan dari semua serat yang tidak dapat
dicerna. Serat kasar sebagian besar berasal dari sel dinding tanaman
kasar tidak memiliki nilai gizi. Serat kasar berfungsi untuk memudahkan
oleh kadar serat pada pakan dan aktivitas mikroorganisme (Nonok dan
Eka, 2011).
16
B. Aspek Penyuluhan
akan dicapai yaitu: tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan
pada usaha tani yang meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan
2006, yang tertuang dalam BAB II Pasal 4, tentang fungsi sistem penyuluhan
pelaku usaha; (2) mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku
usaha ke sumber informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya agar mereka
produktif, menerapkan tata kelola berusaha yang baik, dan berkelanjutan; (5)
tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola
usaha; (6) menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap
pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang maju dan modern bagi
disampaikan bias lebih jelas dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan
suatu program akan diteruskan, atau direvisi, atau bahkan diganti sama
sekali. Hal ini didasarkan pada pengertian evaluasi, yaitu suatu proses
Jadi, pada dasarnya evaluasi adalah suatu kegiatan yang menguji atau
C. Kerangka Pikir
Media Tumbuh
1. Labu Kuning
2. Pisang Kepok Maggot BSF
3. Ikan Tembang
Protein, Lemak,
Proksimat
Serat Kasar,
Maggot BSF
Kandungan Air
22
Penyuluhan
tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap peternak terhadap Budidaya Maggot Lalat
Tentara Hitam meningkat (Black Soldier Fly)
D. Hipotesis
serat kasar pada maggot BSF pada media tumbuh yang berbeda.
bertempat pada Jl. Bakri No. 23, Kelurahan Bonto Rita, Kecamatan
berikut:
No Bahan Fungsi
1. Telur Maggot Fase pertama sebelum jadi maggot
2. Daun pisang kering Wadah telur agar tidak terkena
langsung pada media penetasan
3. Dedak Media Penetasan telur maggot
4. Air Dicampurkan dengan dedak
sebagai media penetasan telur
maggot
5. Labu Kuning, Pisang Kepok, Alat pemotong media tumbuh
dan Ikan Tembang
C. Pelaksanaan Kajian
memiliki telur larva sebanyak 2 gram. bobot media tumbuh tiap unit
P1 : Labu Kuning,
dengar air, kemudian diaduk sampai rata. Campuran dedak dan seperti
27
Kadang yang digunakan adalah rak yang terbuat dari balok dan triplek
dengan ukuran panjang 2 meter, lebar 50 cm, dan tinggi 1,5 meter. Rak
Media yang digunakan yaitu media labu kuning, pisang kapok, dan
anggota populasi terdiri dari anggota yang homogen yang dimana cara
setempat.
penelitian.
3. Analisis Data
software SPSS versi 22. Data diperoleh diolah dengan sidik ragam
matematikanya adalah:
Keterangan:
I = Perlakuan
j = Ulangan
μ = Nilai tengah umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
ɛij = Galat Percobaan ke-I dan ulangan ke-i
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-i
yang meliputi Protein, lemak, serat kasar, dan kadar air pada maggot
Data dari hasil penelitian ini akan disajikan dalan bentuk tabel atau
SPPS 22. Apabila menunjukkan beda nyata, Sig. lebih kecil dari 0.05
D. Desain Penyuluhan
1. Pelaksanaan Penyuluhan
a. Materi penyuluhan
b. Metode Penyuluhan
para peternak ayam broiler dan ayam ras petelur yang masih belum
c. Teknik Penyuluhan
d. Media Penyuluhan
2. Evaluasi Penyuluhan
mengetahui.
35
d. Efektivitas Penyuluhan
Ps - Pr
x 100
Efektivitas penyuluhan = ( n . 4 . Q )− Pr
Keterangan :
Ps : Post Test
Pr : Pre Test
N : Jumlah Responden
4 : Nilai Jawaban Tertinggi
Q : Jumlah Pertanyaan
Biaya yang dihitung dalam penelitian ini adalah seluruh biaya yang
dikelurakan mulai dari bahan baku, biaya tenaga kerja yang bersifat
langsung atau tidak langsung, biaya variabel (Variable cost), dan biaya
R/C ratio = R / TC
Keterangan:
R : Penerimaan
Kriteria uji:
Benefit Cost ratio (B/C Ratio) digunakan sejauh mana efisiensi suatu
B/C ratio = B / TC
37
Keterangan:
Analisa inijuga dikatakan sebagai analisa titik impas, yaitu satu metode
FC
BEP unit =
P−VC
FC
BEP rupiah = 1− VC
S
Keterangan:
Fc : biaya tetap
Vc : biaya variabel
S : Total Penjualan
38
sebagai berikut:
fase telur dan sebelum fase pupa yang nantinya akan menjadi BSF
maggot.
kandungan nutrisi yang terdapat pada maggot, dalam hal ini menjadi
pengujian di laboratorium.
pengujian di laboratorium.
10. Lemak adalah salah satu parameter dalam penelitian ini yang
pengujian di laboratorium.
11. Serat kasar adalah salah satu parameter dalam penelitian ini yang
pengujian di laboratorium.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
tanahnya terdiri atas 2 jenis tanah yaitu tanah, yaitu mediteran dan
regosol.Kelurahan ini memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan
kemarau.
42
Musim hujan jatuh pada bulan Maret – Agustus dengan curah hujan 24-
berkisar 22-32°C.
3. Sumberdaya Manusia
a. Penduduk
memiliki jumlah penduduk 5.647 jiwa terdiri dari laki-laki 2.766 jiwa dan
lebih cepat menerima hal – hal baru dan bermanfaat serta diharapkan
lebih rendah.
SD 1.289 30.24
D3 3 0.07
S1 273 6.41
penduduk yang rata – rata hanya tamat SD, ini dikarenakan jika tenaga
b. Kelompok tani
1. Tala – Tala - √ - -
2. Kayu Lompoa - √ - -
3. Garegea - √ - -
4. Pattonga - √ - -
5. Barana Loe - √ - -
6. Mangngarabbe - √ - -
7. Parang Labbua - √ - -
8. Baji Masunggu √ - - -
9. Julu Atia √ - - -
Jumlah 10 7 - -
taninya.
4. Populasi Ternak
1. Kerbau 15 0.20
ternak ayam ras memiliki populasi paling tinggi yaitu sebesar 3.415
ekor atau 45.83%. ternak kerbau memiliki jumlah yang paling edikit
B. Karakteristik Responden
Karakteristik petani adalah ciri – ciri atau sifat yang dimiliki oleh
petani yang ditampilkan oleh pola pikir, sikap dan Tindakan terhadap
tawar petani, baik dalam pasar sarana maupun pasar produk pertanian
(Hermanto, 2011).
subjek penelitian yang akan diberikan kepada para kelompok tani yang
dikerjakan.
1). umur, 2). pendidikan, 3). jenis kelamin, 4). jumlah tanggungan
berikut:
sesuai degan dnata BPS (2021) bahwa penduduk terbagi dari tiga
yang tergabung dalam Kelompok Tani Baji Masungguh, dalam segi usia
2. Tingkat Pendidikan
3. Jenis Kelamin
pada tabel 9.
Laki-laki 21 84
Perempuan 4 16
Jumlah 25 100
4. Tanggungan Keluarga
0 3 12
1 5 20
2 5 20
3 5 20
4 4 16
5 3 12
Jumlah 25 100
5. Pengalaman Beternak
responden paling banyak pengalaman beternak 0-8 tahun, dengan hal ini
tahun
C. Hasil Kajian
perlakuan. Media kajian ini, sebagai perlakuan terdiri dari labu kuning,
nyata, Sig. (P<0.05) maka dilanjutkan dengan uji ducan. Uraian hasil
*P1 (Media tumbuh menggunakan labu kuning), P2 (Media tumbuh menggunakan pisang kepok) P3 (Media
tumbuh menggunakan ikan tembang). Dianalisa di Lab. Bioteknologi Peternakan Terpadu UNHAS 2022
1. Air
tumbuh yang berbeda pada Maggot Lalat Tentara Hitam (Black Soldier
dengan P1, dan P3., perlakuan P3 berbeda nyata (P<0.05) dengan P1,
dan P2.
pisang kapok. Dari hasil kajian Sari dkk (2018) mengatakan bahwa labu
ini memiliki kandungan air yang cukup banyak serta kandungan air juga
berpengaruh penting dalam pakan namun dalam dosis yang pas dan
tidak berlebihan.
daya cerna ayam dan tingkat konsumsi pakan (Nasruddin, 2010). Dari
dan P3 sebesar 13,23%. Kadar air pakan yang dihasilkan untuk semua
14%.
2. Protein
Hasil analisis sidik ragam atau ANOVA Tabel 12. Media yang
Karena dari hasil uji anova menujukkan ada pengaruh nyata media
dilanjutkan uji lanjut beda nyata terkecil. Hasil uji Duncan menunjukan
nilai protein ikan tembang sebesar 16.6%. Sedangkan nilai protein pada
amino media (Cicilia dan Susila, 2017). Jenis asam amino pada maggot
3. Lemak
media yang berbeda pada maggot lalat tentara hitam (Black Soldier Fly)
dengan P1, dan P3., perlakuan P3 berbeda nyata (P<0.05) dengan P1,
dan P2.
57
sebagai media tumbuh atau pakan buat maggot nilai kandungan lemak
2013).
4. Serat Kasar
media yang berbeda pada maggot lalat tentara hitam (Black Soldier Fly)
dengan P1, dan P3., perlakuan P3 berbeda nyata (P<0.05) dengan P1,
dan P2.
yaitu sebesar 7.86%. Kandungan serat kasar yang tinggi terdapat pada
media pisang kepok. Nilai kandungan serat kasar pada labu kuning
nilai kandungan serat kasa pada pisang kapok menurut Suryalita (2019)
nilai kandungan serat kasar pisang kapok. Sehingga serat kasar yang
Serat kasar yang tinggi pada maggot tidak dapat dijadikan pakan
Dari hasil kajian diatas bahwa maggot yang baik dijadikan pakan
adalah maggot yang memiliki kandungan air < 14%, kandungan protein
> 19%, kandungan lemak < 7%, dan kandungan serat kasar <8%. Maka
media yang cocok diberikan pada maggot yaitu media ikan tembang,
lemak pada maggot sangat tinggi. Pakan Maggot hanya diberikan satu
25%, dan Maggot 25%. Jagung dan dedaknya diberikan pada pagi hari,
diberikan full maggot 100% karena jika diberikan pakan maggot 100%
akan mengakibatkan kelebihan protein dan lemak pada maggot. Hal ini
serta pola pikir, baik dari dirinya dan mampu membawa keluarganya,
untuk itu perlu adanya kegiatan penyuluhan yang ditunjang dengan alat
62
disampaikan.
. dan kuesioner
diskusi. Media yang digunakan yaitu peta singkap dan leaflet. Dalam
hal ini yang diukur adalah tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap
kemudian dibuat kuantitatif. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel
1. Pengetahuan 4 3 2 1
2. Keterampilan 4 3 2 1
64
3. Sikap 4 3 2 1
(Nilai kriteria) responden terdiri dari skor terendah 1 san skor tertinggi 4.
a. Evaluasi Awal
Tinggi
f
65
Keterangan :
TM : Tidak Mengetahui
KM : Kurang Mengetahui
M : Mengetahui
SM : Sangat Mengetahui
itu dikarenakan petani belum pernah melihat dan tau apa kegunaan
Maggot BSF.
0 91,8%
0% 25% 50% 75% 100%
TM KM M SM
Keterangan :
TM : Tidak Mengetahui
KM : Kurang Mengetahui
M : Mengetahui
SM : Sangat Mengetahui
dengan nilai 240 atau 48%, dan meningkat 216 atau 43,2% dengan
kategori Sangat Mengetahui (SM) dengan nilai 459 atau 91,8% setelah
a. Evaluasi Awal
0 47.8%
0% 25% 50% 75% 100%
TT KT T ST
M
Keterangan :
TT : Tidak Terampil
KT : Kurang Terampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil
b) Evaluasi Akhir
69
Keterangan :
TT : Tidak Terampil
KT : Kurang Terampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil
Soldier Fly Sebagai Pakan Alternatif Bernutrisi Tinggi sebesar 457 atau
dengan nilai 239 atau 47.8%, dan meningkat 91 atau 18.2% dengan
kategori Sangat Terampil (ST) dengan nilai 457 atau 91.4% setelah
a. Evaluasi Awal
0
45,2%
0% 25% 50% 75% 100%
TS KS S SS
Keterangan :
TT : Tidak Setuju
KT : Kurang Setuju
T : Setuju
ST : Sangat Setuju
BSF.
Keterangan :
TT : Tidak Setuju
KT : Kurang Setuju
T : Setuju
ST : Sangat Setuju
Bernutrisi Tinggi sebesar 449 atau 89,8% yang berada dalam kategori
”Sangat Setuju”.
73
atau 45,2%, dan meningkat 223 atau 44.7% dengan kategori Sangat
Terampil (SS) dengan nilai 449 atau 89.8% setelah mengikuti kegiatan
2. Efektivitas penyuluhan
Ps−Pr
Efektivitas Penyuluhan = ×100 %
( n .4 .Q )−Pr
1.362−759
= × 100 %
( 23.4 .15 )−759
603
= ×100 %
741
= 81,37%
Evaluasi penyuluhan merupakan salah satu bagian untuk
yang ingin dicapai (Nuraeni dan Faradila 2021). Aspek yang diukur dalam
oleh sasaran.
G. Analisis Usaha
telur Maggot BSF. Jika yang akan dijual Maggot Basah produksinya
tetap 80 kg. Namun, jika yang akan dijual Maggot kering produksinya
harga jual untuk maggot kering Rp. 100.000,- per-kg. total biaya
Unit Harga
A Biaya Variabel
Limbah Organik 10 kg - -
B Biaya Tetap
BSF yaitu:
= 4.000.000
= 7.000.000
selisih jumlah yang diterima dari penjualan Maggot BSF dengan total
= 1.030.000
= 4.030.00
4.000 .000
R/C Rasio Maggot basah = = 1,34
2.970 .000
7.000.000
R/C Rasio Maggot kering = = 2,35
2.970.000
Hasil ini menunjukkan bahwa nilai R/C rasio Maggot basah sebesar
menghasilkan Rp. 1.340. R/C rasio Maggot kering sebesar 2,35 ini
Rp. 2.350. Hal ini sesuai dengan kriteria kelayakan usaha jika R/C > 1,
usaha layak untuk dijalankan dan jika R/C < 1, usaha tidak layak untuk
dijalankan.
1.030.000
B/C Rasio Maggot basah = = 0,34
2.970.000
4.030 .000
B/C Rasio Maggot kering = = 1,35
2.970 .000
Hal ini menunjukkan bahwa nilai Benefit Cost Ratio (B/C) pada
Maggot basah sebesar 0,34 dan Maggot kecing sebesar 1,35 ini
sebesar Rp. 340. B/C rasio pada Maggot kering sebesar 1.35 artinya
produksi.
keuntungan. Maka dari itu penjualan maggot harus mecapai titik impas
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
media tumbuh yang berbeda, yaitu dengan media tumbuh labu kuning,
pisang kapok, dan ikan tembang, memiliki perbedaan. Maggot yang baik
dijadikan pakan adalah maggot yang memiliki kandungan air < 14%,
kandungan protein > 19%, kandungan lemak < 9%, dan kandungan serat
kasr <8%. Maka media yang cocok diberikan pada maggot yaitu media
sasaran.
B. Saran
80
Dari hasil kajian ini saran yang dapat diberikan yaitu perlunya
dilakukan penelitian lebih lanjut denga media jenis lain dan menggunakan
menurun.
81
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R. K., Ardiansyah, F., & Fadhlil, R. C. (2021). Kualitas Fisik dan
82
Feringo, T. 2019. Analisis Kadar Air, Kadar Abu, Kadar Abu Tak Larut
Asam dan Kadar Lemak pada Makanan Ringan di Balai Riset dan
Standarisasi Industri Medan.Skripsi. Universitas Sumatera Utara
Medan.
Bengkulu
Mariana, A. 2018. Penggunaan cuka fermentasi Nira lontar (Borassus
flabellifer L.) untuk pengawetan ikan tembang (Sardinella fimbriata)
yang dikeringkan. Skirpsi. Uniiversitas Hasanuddin. Makassar
Morales-Ramos JA, Rojas MG, Shapiro-Ilan DI. 2014. Mass production of
bene icial organisms invertebrates and entomopathogens.
Cambridge (US): Academic Press.
Newton GL, Sheppard DC, Thompson SA, Savage SI. 1995. Soldier fly
beneits: House ly control, manure volume reduction and manure
nutrient recycling [Laporan Tahunan]. Diambil dari UGA Animal &
Dairy Science.
Prof. DR. IR. I. Gusti. NYM. GDE Bidura, MS. Bahan Makanan Ternak.
Bahan Ajar. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana: Denpasar
Tomberlin JK, Sheppard DC, Joyce JA. 2002. Selected lifehistory traits of
black soldier lies (Diptera: Stratiomyidae) reared on three artificial
diets. Annals Entomol Soc Amer 95(3): 379-86.
______, D.C. Sheppard, and J.A. Joyce. 2002. Selected Life-History Traits
of Black Soldier flies (Diptera: Stratiomyidae) Reared on Three
Artificial Diets. Ann.Entomol.Soc.Am. 95(3):379-386.
Wahyuni, 2015 Kualitas Karkas Ayam Broiler Yang Diberi Tepung Ulat
Hongkong Sebagai Alternatif Meat And Bone Meal. Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
_______, Dewi R. K., Ardiansyah F., Fadhlil R. C.. 2021. Maggot BSF
Kualitas fisik dan kimia. Jawa Timur.
85
Validitas, U., Reliabilitas, U., Klasik U. A., & Berganda, A. R. (2019). Jurnal
Ilmiah, Manajemen Sumberdaya Manusia. 2(3), 419-435/
LAMPIRAN
87
(1 Minggu)
DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT.
ONEWAY AIR BY PELAKUAN
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).
Oneway
Descriptives
AIR
95% Confidence Interval
for Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
P1 5 23.7700 .53423 .23891 23.1067 24.4333 23.33 24.57
P2 5 4.7000 1.48010 .66192 2.8622 6.5378 2.87 6.97
P3 5 13.2300 1.67778 .75033 11.1468 15.3132 11.73 15.96
Total 15 13.9000 8.16654 2.10859 9.3775 18.4225 2.87 24.57
90
ANOVA
AIR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 912.529 2 456.264 258.700 .000
Within Groups 21.164 12 1.764
Total 933.693 14
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
AIR
Duncan
Subset for alpha = 0.05
PELAK
UAN N 1 2 3
P2 5 4.7000
P3 5 13.2300
P1 5 23.7700
Sig. 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
91
ONEWAY PROTEIN BY PELAKUAN
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).
Oneway
Notes
Output Created 20-Jun-2022 17:03:40
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
15
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each analysis are
based on cases with no missing
data for any variable in the analysis.
Syntax ONEWAY PROTEIN BY
PELAKUAN
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN
ALPHA(0.05).
Descriptives
PROTEIN
95% Confidence Interval
for Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
P1 5 29.2300 .67897 .30364 28.3869 30.0731 28.15 29.97
P2 5 25.0600 .32148 .14377 24.6608 25.4592 24.67 25.46
P3 5 55.1300 .42131 .18841 54.6069 55.6531 54.78 55.78
Total 15 36.4733 13.77621 3.55700 28.8443 44.1023 24.67 55.78
92
ANOVA
PROTEIN
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2654.006 2 1327.003 5.366E3 .000
Within Groups 2.967 12 .247
Total 2656.974 14
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
PROTEIN
Duncan
Subset for alpha = 0.05
PELAK
UAN N 1 2 3
P2 5 25.0600
P1 5 29.2300
P3 5 55.1300
Sig. 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
ONEWAY LEMAK BY PELAKUAN
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).
Oneway
Notes
Output Created 20-Jun-2022 17:04:40
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
15
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each analysis are based
on cases with no missing data for any
variable in the analysis.
93
Descriptives
LEMAK
95% Confidence Interval
for Mean
Std.
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
P1 5 20.7500 .09925 .04438 20.6268 20.8732 20.63 20.85
P2 5 57.6400 .10075 .04506 57.5149 57.7651 57.51 57.78
P3 5 21.1500 .11113 .04970 21.0120 21.2880 21.03 21.28
Total 15 33.1800 17.90394 4.62278 23.2651 43.0949 20.63 57.78
ANOVA
LEMAK
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4487.587 2 2243.794 2.081E5 .000
Within Groups .129 12 .011
Total 4487.716 14
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
LEMAK
Duncan
Subset for alpha = 0.05
PELAK
UAN N 1 2 3
P1 5 20.7500
P3 5 21.1500
P2 5 57.6400
Sig. 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
ONEWAY SERAT_KASAR BY PELAKUAN
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).
94
Oneway
Notes
Output Created 20-Jun-2022 17:05:52
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
15
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics for each analysis are based
on cases with no missing data for any
variable in the analysis.
Syntax ONEWAY SERAT_KASAR BY
PELAKUAN
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=DUNCAN ALPHA(0.05).
Descriptives
SERAT_KASA
R
ANOVA
SERAT_KASAR
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 269.616 2 134.808 1.000E3 .000
Within Groups 1.617 12 .135
Total 271.234 14
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
SERAT_KASAR
Duncan
Subset for alpha = 0.05
PELAK
UAN N 1 2 3
P2 5 7.8600
P3 5 9.2300
P1 5 17.4600
Sig. 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
96
No Nama Umur
.
1. Misi L 50 SD 5 30
3. Bakri L 39 SD 1 10
4. Sariama P 37 SD 3 0
6. Suriani P 39 SD 2 0
7. Sabaria P 32 SMP 2 0
8. Lukman L 32 SMP 1 10
9. Angga L 19 SMA 0 1
10. Jamaluddin L 40 SD 5 15
11. Salam L 44 SD 1 20
12. Haruna L 51 SD 3 30
13. Salama L 40 SD 4 5
16. Simon L 60 SD 4
97
50
17. Kasman L 41 SD 3 20
18. Salakking L 38 SD 4 10
19. Sultan L 46 SD 3 25
20. Sattu L 53 SD 4 35
21.
Mulki L 60 SD 2 50
23
Kamiseng L 55 SD 2 41
25. Ansar L 53 SD 1 38
98
JAWABAN RESPONDEN
1 2 3 4 5 JUMLAH
1. Misi 3 3 4 4 3 17
2. Muh Ali 3 4 3 3 4 17
3. Bakri 3 3 0 0 0 6
4. Sariama 4 4 4 2 4 18
5. Fatimah Ahmad 2 3 4 4 4 17
6. Suriani 2 1 3 4 4 14
7. Sabaria 2 2 3 2 4 13
8. Lukman 1 1 2 4 2 10
9. Angga 1 1 1 1 2 6
10. Jamaluddin 1 1 2 1 2 7
11. Salam 1 1 1 1 2 6
12. Haruna 1 1 2 1 2 7
13. Salama 2 1 1 1 1 6
16. Simon 3 1 2 1 1 8
17. Kasman 2 1 2 1 3 9
18. Salakking 2 1 3 1 3 10
19. Sultan 1 1 1 3 2 8
20. Sattu 1 1 1 3 1 7
21. Mulki 1 1 1 3 2 8
99
22. Cari' 3 1 1 2 1 8
23 Kamiseng 2 1 1 2 1 7
24. Kamaruddin 2 1 1 2 1 7
25. Ansar 2 1 1 1 4 9
JUMLAH 50 38 48 49 55 240
100
JAWABAN RESPONDEN
1 2 3 4 5 JUMLAH
1. Misi 4 4 4 4 3 19
2. Muh Ali 4 4 4 3 4 19
3. Bakri 4 4 4 4 0 16
4. Sariama 4 4 4 3 4 19
5. Fatimah Ahmad 4 4 4 4 4 20
6. Suriani 3 4 4 4 4 19
7. Sabaria 4 4 4 3 4 19
8. Lukman 4 4 3 4 3 18
9. Angga 4 4 3 3 3 17
10. Jamaluddin 4 4 4 0 3 15
11. Salam 4 3 3 4 3 17
12. Haruna 4 3 3 4 4 18
13. Salama 4 3 4 4 4 19
16. Simon 4 4 4 3 4 19
17. Kasman 4 4 4 3 4 19
18. Salakking 4 4 3 4 3 18
19. Sultan 4 4 4 4 4 20
20. Sattu 4 4 3 4 4 19
21. Mulki 3 4 3 4 4 18
101
22. Cari' 4 4 3 4 3 18
23 Kamiseng 4 4 3 3 3 17
24. Kamaruddin 4 4 4 4 4 20
25. Ansar 4 4 4 3 4 19
JUMLAH 97 97 90 87 88 459
102
JAWABAN RESPONDEN
1 2 3 4 5 JUMLAH
1. Misi 1 0 3 3 3 10
2. Muh Ali 1 3 2 3 3 12
3. Bakri 2 1 3 1 4 11
4. Sariama 2 2 2 1 3 10
5. Fatimah Ahmad 3 2 2 1 2 10
6. Suriani 4 1 3 2 3 13
7. Sabaria 2 1 2 1 1 7
8. Lukman 2 1 2 1 1 7
9. Angga 1 3 2 1 1 8
10. Jamaluddin 4 1 2 1 1 9
11. Salam 1 1 2 2 3 9
12. Haruna 1 1 3 3 3 11
13. Salama 1 3 1 3 3 11
16. Simon 3 3 1 1 4 12
17. Kasman 0 2 2 1 4 9
18. Salakking 2 2 2 2 3 11
19. Sultan 2 2 3 3 3 13
20. Sattu 2 2 1 3 2 10
21. Mulki 1 1 2 3 1 8
103
22. Cari' 1 1 2 2 1 7
23 Kamiseng 1 1 2 1 1 6
24. Kamaruddin 1 1 2 1 1 6
25. Ansar 1 3 1 1 1 7
JUMLAH 48 43 49 45 56 239
104
JAWABAN RESPONDEN
1 2 3 4 5 JUMLAH
1. Misi 4 4 4 4 3 19
2. Muh Ali 4 3 3 4 3 17
3. Bakri 3 1 4 3 4 15
4. Sariama 4 4 4 4 3 19
5. Fatimah Ahmad 4 3 4 4 4 19
6. Suriani 4 4 4 4 4 20
7. Sabaria 3 3 4 3 4 17
8. Lukman 3 4 3 4 4 18
9. Angga 3 4 4 4 3 18
10. Jamaluddin 4 3 3 4 4 18
11. Salam 3 4 4 4 4 19
12. Haruna 4 4 3 4 4 19
13. Salama 4 4 4 4 4 20
16. Simon 4 4 3 4 4 19
17. Kasman 4 3 3 4 4 18
18. Salakking 3 4 4 3 4 18
19. Sultan 3 3 3 4 4 17
20. Sattu 4 3 4 4 3 18
21. Mulki 4 4 4 4 4 20
105
22. Cari' 4 4 4 3 4 19
23 Kamiseng 4 4 4 4 4 20
24. Kamaruddin 3 4 4 4 4 19
25. Ansar 4 4 3 4 3 18
JUMLAH 92 86 92 94 93 457
106
JAWABAN RESPONDEN
1 2 3 4 5 JUMLAH
1. Misi 2 2 3 3 1 11
2. Muh Ali 3 3 3 3 1 13
3. Bakri 2 2 3 3 1 11
4. Sariama 4 1 3 3 1 12
5. Fatimah Ahmad 2 1 3 3 1 10
6. Suriani 3 1 2 3 1 10
7. Sabaria 1 2 3 3 3 12
8. Lukman 1 2 2 2 2 9
9. Angga 1 1 1 2 1 6
10. Jamaluddin 4 2 1 1 1 9
11. Salam 2 2 2 1 1 8
12. Haruna 2 1 3 1 1 8
13. Salama 1 1 1 2 1 6
16. Simon 1 1 2 1 3 8
17. Kasman 4 1 2 1 1 9
18. Salakking 2 3 1 2 1 9
19. Sultan 2 3 1 2 1 9
20. Sattu 1 1 1 3 1 7
21. Mulki 1 1 1 3 2 8
107
22. Cari' 1 2 2 1 1 7
23 Kamiseng 2 2 1 2 1 8
24. Kamaruddin 2 2 3 1 1 9
25. Ansar 1 2 1 1 2 7
JUMLAH 50 43 49 50 34 226
108
JAWABAN RESPONDEN
1 2 3 4 5 JUMLAH
1. Misi 4 4 3 4 4 19
2. Muh Ali 4 4 3 4 4 19
3. Bakri 4 4 3 4 4 19
4. Sariama 4 4 3 4 4 19
5. Fatimah Ahmad 4 4 3 4 4 19
6. Suriani 4 0 2 4 4 15
7. Sabaria 3 4 3 4 4 18
8. Lukman 4 4 2 4 4 19
9. Angga 3 4 1 4 4 18
10. Jamaluddin 4 4 1 4 4 19
11. Salam 4 4 2 4 4 19
12. Haruna 4 4 3 4 0 15
13. Salama 3 4 1 4 4 18
16. Simon 4 4 2 4 4 20
17. Kasman 4 4 2 4 0 16
18. Salakking 4 4 1 4 4 19
19. Sultan 4 4 1 4 4 19
20. Sattu 3 4 1 4 4 19
21. Mulki 3 4 1 4 4 18
109
22. Cari' 3 4 2 4 4 18
23 Kamiseng 3 4 1 4 4 18
24. Kamaruddin 3 4 3 4 4 18
25. Ansar 3 4 1 4 4 18
Keterangan
Pokok Waktu Kegiatan Waktu
Kegiatan
diadakannya
penyuluhan dan hasil
yang akan dicapai
Bantaeng, 2022
A. Ainun Jariyah
112
SINOPSIS
yang relatif lebih murah, tapi pakan yang diperoleh lebih produktif.
dimana terdapat syarat yang dijadikan sebagai bahan baku pakan. Syarat
organisme untuk dipenuhi didalam tubuh sehingga bila nutrisi tersebut tidak
hewani yakni nutrisi yang ada pada jenis hewan. Satu diantaranya ada pada
B. Tujuan
sebagai berikut:
1. Memberi ilmu dan inovasi baru untuk peternak cara budidaya maggot
C. Kegunaan
Bagian Isi
Alat:
Biopond
Kelambu Jaring
Pisau
Bahan:
Telur Maggot
114
Dedak
Air
Media Tumbuh
Cara Budidaya:
dengar air, kemudian diaduk sampai rata. Campuran dedak dan seperti
Kadang yang digunakan adalah rak yang terbuat dari balok dan
triplek dengan ukuran panjang 2 meter, lebar 50 cm, dan tinggi 1,5
kajian.
Bagian Akhir
Budidaya Maggot BSF memiliki manfaat bagi peternak selain
digunakan sebagai pakan ternak sendiri, maggot juga dapat dijual dan
memiliki keuntungan yang tinggi.
Bantaeng, 14 Juni 2022
A. Ainun Jariyah
116
KUESIONER PENYULUHAN
A. Identitas Responden:
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur : Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan
5. Status Perkawinan :
6. Agama :
7. Pendidikan :
8. Pekerjaan Tetap :
9. Pengalaman Bertani :
10. Hewan Ternak yang dimiliki :
11.Jumlah Tanggungan : Orang
B. Skala Kognitif atau Pengetahuan
1. Apakah Bapak/Ibu Tahu Apa itu Maggot BSF?
a. Larva Lalat Black Soldier Fly
b. Belatung
c. Cacing Tanah
d. Ulat
2. Apakah Bapak/Ibu Mengetahui Kegunaan dan Manfaat Maggot BSF?
117
c. 500 gram/Hari
d. 200 gram/Harii
3. Apa nama wadah yang digunakan tempat budidaya Maggot BSF??
a. biopond
b. baskom
c. ember
d. gelas
4. Bagaimana cara mengatasi hama pada Maggot BSF?
a. Kandang Biopond Maggot ditutup menggunakan kelambu jaring
dan sekitar biopond diberi kapur ajaib
b. aimpan ditempat yang sejuk
c. Semprot menggunakan pembasmi serangga
d. Diamkan saja sampai hamanya hilang
5. Media tumbuh apa yang baik untuk Maggot BSF?
a. Labu Kuning, Pisang, Kepok, Ikan Tembang
b. Pisang Kepok
c. Telur dan air garam
d. Kotoran
D. Skala Afektif atau Sikap
2. Setelah saya mengetahui kandungan nutrisi maggot dan manfaat
maggot, saya akan Budidaya Maggot BSF untuk dijadikan pakan
ternak unggas dan ikan
a. Sangat Setu
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak setuju
3. Keunggulan Maggot BSF adalah memiliki harga terjangkau, cara
budidaya yang mudah dan tanpa riber, mudah dicerna oleh ternak,
memiliki kandungan yang bernutrisi tinggi.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
119
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
4. Saya menggunakan Maggot BSF sebagai pakan alternatif karena
Memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, Mudah dicerna oleh ternak
dan harga terjangkau.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
5. Jika ada peternak yang melakukan budidaya Maggot BSF saya akan
Belajar pada peternak yang budidaya Maggot cara budidaya Maggot.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
5. Saya Menggunakan Media Labu, Pisang, dan Ikan Tembang, karena
Memiliki kandungan Nutrisi tinggi.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
120
UNDANGAN
Di
Tempat
Hormat kami,
Mahasiswa
Pendamping
A. Ainun Jariyah
Tembusan :
1. Kepala Desa/Kelurahan
2. Penyuluh Pertanian Desa/Kelurahan
122
Media Penetasan
Pelaksanaan Penyuluhan 2
130
RIWAYAT HIDUP