Oleh
M. AFIT FIRANZAH
FAKULTAS PERTANIAN
PALEMBANG
2022
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI
KAWASAN HUTAN ADAT GHIMBE PERAMUNAN DESA
PENYADINGAN KECAMATAN SEMENDE DARAT LAUT
KABUPATEN MUARA ENIM
Oleh
M. AFIT FIRANZAH
RENCANA PENELITIAN
Pada
FAKULTAS PERTANIAN
PALEMBANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh
M. AFIT FIRANZAH
45 2018 003
Telah disetujui sebagai syarat untuk melaksanakan penelitian
Palembang, 2022
Diketahui oleh
Ketua
Program Studi Kehutanan
Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Palembang
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan proposal rencana penelitian ini dengan
judul Identifikasi Keanekaragaman Jenis Burung di Kawasan Hutan Adat Ghimbe
Peramunan Desa Penyadingan Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara
Enim, yang merupakan salah satu syarat untuk melakukan penelitian.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL……………………………………….......................... vi
1.1Latar Belakang………………………………………… 1
1.2Rumusan Masalah……………………………………... 2
2.1 Burung………………………………………………..... 4
v
3.1 Tempat dan Waktu……………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. 13
LAMPIRAN…………………………………………………… 15
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Bahan dan Alat……..…………………………………………….. 14
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Bagian-bagian tubuh burung……………………………………… 5
2. Lokasi Penelitian…………………………………………………. 9
3. Titik pengamatan dengan menggunakan metode Point Count……. 10
viii
LAMPIRAN
Halaman
1. Tally Sheet Pengamatan Burung………………………………… 15
ix
BAB I. PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Burung
Burung merupakan satwa liar yang berperan penting dalam hal penyusun
rantai makanan, membantu penyerbukan, mengendalikan populasi serangga hama,
dan agen penyebar biji yang bermanfaat untuk meregenerasi hutan secara alami
(MacKinnon, et al. 2010). Penurunan kualitas lingkungan karena berkurangnya
vegetasi dan tingginya aktivitas manusia juga berpengaruh terhadap kehilangan
tempat tinggal, berkembang biak, tempat bermain dan sumber pakan burung
(Nurdin, et al. 2020). Dengan demikian, burung menjadikan indikator kualitas
lingkungan. Burung sebagai salah satu satwa liar yang menjadi indikator kualitas
lingkungan, dapat dilihat dari keragamannya. Semakin beragam burung-burung di
suatu habitat, menunjukkan kualitas lingkungan masih relatif baik. Selain itu,
burung sangat bermanfaat di habitatnya, karena memiliki fungsi vital secara
ekologis pada lingkungan yang natural. Burung juga memiliki nilai ekonomi dan
budaya, baik secara langsung maupun tidak langsung dikalangan masyarakat (Kim,
et al. 2001).
4
Setiap individu burung melakukan adaptasi terhadap tipe-tipe habitatnya,
ketersediaan pakan, aktivitas breeding, dan perilaku sosial (Mainase, et al. 2016).
1. Kepala: mahkota, dahi, paruh, mata, lingkar mata, alis, kekang, garis mata,
malar, tengkuk, pipi, dagu, tenggorokan.
2. Tubuh bagian atas: leher, mantel, punggung, penutup ekor atas, ekor,
penutup sayap, dan sayap (primer dan sekunder).
3. Tubuh bagian bawah: dada, perut, penutup ekor bawah, kaki.
9
2.3 Habitat Burung
Pola sebaran merupakan salah satu ciri khas dari setiap organisme atau
populasi di suatu habitat. Setiap populasi mempunyai struktur atau penyusunan
individu yang dikenal dengan pola sebaran populasi. Sebaran tersebut merupakan
pergerakan individu ke dalam atau keluar dari suatu populasi (Nur et al. 2013);
(Natalia et al. 2014). Pergerakan satwa liar baik dalam skala sempit maupun luas
merupakan usaha untuk memenuhi tuntutan hidupnya.
10
kelompok satwa liar yang paling merata penyebarannya, ini disebabkan karena
kemampuan terbang yang dimilikinya, (Alikodra, 2002).
11
Indeks keanekaragaman membuktikan bahwa kekayaan hayati dalam suatu
kawasan didukung secara penuh oleh kondisi ekologis di sekelilingnya. Mulai dari
aktivitas makhluk hidup lain yang hidup berdampingan, keberadaan predator
ketersediaan pakan, hingga ketersediaan tempat tinggal yang aman dan nyaman
untuk burung tersebut hingga dapat berkembang biak, Keragaman jenis burung
merupakan suatu refleksi dari bermacam-macam habitat dan kondisi iklim yang
mampu mendukungnya (Sajithiran et al. 2004).
12
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
13
3.2 Bahan dan Alat
14
Penentuan jalur pengamatan dilakukan secara terarah, agar burung yang ditemui
adalah jenis burung yang ada di habitat tersebut.
15
3.5 Analisis Data
D mg = (S-1)/ln N
16
3.5.3 Indeks Kemerataan Jenis
17
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, HS. 2002. Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1. Yayasan Penerbit Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor.
Ayat, A., & Tata, H. L. (2015). Diversity of birds across land use and habitat
gradients in forests, rubber agroforests and rubber plantations of North
Sumatra. Indonesian Journal of Forestry Research, 2(2), 103-120.
Bibby, C. J., Burges, M., dan Masdren, S. 2000. Survey Burung. SMKG Mardi
Yuana: Bogor.
Endah, G. P., & Partasasmita, R. (2015). Keanekaan jenis burung di Taman Kota
Bandung, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1, 1289-1294.
Kim, J. H., Yoo, B. H., Won, C., Park, J. Y., & Yi, J. Y. (2001). Agriculture and
biodiversity: Developing Indicator for policy analysis. Paper presented at
the OECD Expert Meeting Zurich, Switzerland, 1-280. Retrieved from
https://doi.org/10.1787/9789264199217- en.
18
Mangguran, A. E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Croom
Helm Limited. London.
Mainase, C., Warmetan, H., & Sinery, A. S. (2016). Keragaman dan kepadatan
populasi spesies burung pada Kawasan Hutan Pendidikan Universitas
Papua. Jurnal Kehutanan Papuaasia, 2(1), 10- 16.
Natalia D., Umar U., dan Sustri. 2014. Pola Penyebaran Kantong Semar (Nepenthes
Tentaculata Hook.F) di Gunung Rorekautimbu Kawasan Taman Nasional
Lore Lindu. Jurnal warta Rimba 2(1): 35-44.
Nur, R. F., Novarino, W., & Nurdin, J. (2013). Kelimpahan dan distribusi burung
rangkong (Famili Bucerotidae) di Kawasan PT . Kencana Sawit Indonesia (
KSI ), Solok Selatan , Sumatera Barat. Paper presented at the Prosiding
Semirata FMIPA Universitas Lampung, Indonesia. Retrieved from
https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/ semirata/article/view/613.
Nurdin, N., Nurlaila, A., Kosasih, D., & Herlina, N. (2020). Asosiasi vegetasi
terhadap komunitas burung di Kampus I Universitas Kuningan. Quagga:
Jurnal Pendidikan Dan Biologi, 12(2), 145155. doi:
10.25134/quagga.v12i2.2672
19
Putri, W. Z. (2021). Identifikasi dan keanekaragaman jenis burung di pulau
condong lampung selatan.
Riefani, M. K., Soendjoto, M. A., & Munir, A. M. (2019). Bird species in the
cement factory complex of Tarjun, South Kalimantan, Indonesia.
Biodiversitas, 20(1), 218-225.
Susanto, E., Mulyani, Y. A., & Suryobroto, B. (2016). Bird Communities In Seblat
Nature Recreation Park (SNRP) North Bengkulu, Bengkulu. Biosaintifika:
Journal of Biology & Biology Education, 8(1), 25-32.
Supartono T., Ismail, A. Y., & Hamdani, A. (2015). Keanekaragaman Jenis Burung
di Kawasan Gunung Subang Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa
Barat. Wanaraksa, 9(02).
Zulian, D. (2022). Sk Hutan Adat Desa Penyandingan. Dipetik Juli 2022, 7, dari
lentera pendidikan.
20
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Tally Sheet Pengamatan Burung
Hari/Tanggal :
Lokasi :
Jalur :
Jumlah Titik
No Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan
Individu Koordinat
1
10
11
12
13
14
15
21
22