Oleh
M. AFIT FIRANZAH
FAKULTAS PERTANIAN
PALEMBANG
2022
DAFTAR ISI
1. Jenis Burung apa saja yang terdapat terdapat di kawasan Hutan Adat
Ghimbe Peramunan Desa Penyadingan Kecamatan Semende Darat Laut,
Kabupaten Muara Enim.
2.1 Burung
Burung merupakan satwa liar yang berperan penting dalam hal penyusun
rantai makanan, membantu penyerbukan, mengendalikan populasi serangga hama,
dan agen penyebar biji yang bermanfaat untuk meregenerasi hutan secara alami
(MacKinnon et al., 2010). Penurunan kualitas lingkungan karena berkurangnya
vegetasi dan tingginya aktivitas manusia juga berpengaruh terhadap kehilangan
tempat tinggal, berkembang biak, tempat bermain dan sumber pakan burung
(Nurdin, Nurlaila, Kosasih, & Herlina, 2020). Dengan demikian, burung
menjadikan indikator kualitas lingkungan. Burung sebagai salah satu satwa liar
yang menjadi indikator kualitas lingkungan, dapat dilihat dari keragamannya.
Semakin beragam burung-burung di suatu habitat, menunjukkan kualitas
lingkungan masih relatif baik. Selain itu, burung sangat bermanfaat di habitatnya,
karena memiliki fungsi vital secara ekologis pada lingkungan yang natural. Burung
juga memiliki nilai ekonomi dan budaya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dikalangan masyarakat (Kim, et. al., 2001). Namun keberadaan burung di
habitatnya dapat terganggu dengan adanya perubahan lingkungan.
1. Kepala: mahkota, dahi, paruh, mata, lingkar mata, alis, kekang, garis mata,
malar, tengkuk, pipi, dagu, tenggorokan.
2. Tubuh bagian atas: leher, mantel, punggung, penutup ekor atas, ekor,
penutup sayap, dan sayap (primer dan sekunder).
3. Tubuh bagian bawah: dada, perut, penutup ekor bawah, kaki.
Pola sebaran merupakan salah satu ciri khas dari setiap organisme atau
populasi di suatu habitat. Setiap populasi mempunyai struktur atau penyusunan
individu yang dikenal dengan pola sebaran populasi. Sebaran tersebut merupakan
pergerakan individu ke dalam atau keluar dari suatu populasi (Nur et al 2013;
Natalia et al 2014). Pergerakan satwa liar baik dalam skala sempit maupun luas
merupakan usaha untuk memenuhi tuntutan hidupnya.
Alat-alat yang diperlukan untuk pengamatan ini berupa kamera digital, alat
tulis, teropong, lembar pengamatan, dan buku panduan lapangan burung-burung di
Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan yang ditulis oleh MacKinon tahun 2010.
NO Alat dan Bahan Kegunaan
1. Kamera Digital Mengabadikan momen selama penelitian.
2. Alat Tulis Untuk menulis atau mencatat saat penelitian.
Untuk melihat sebuah benda dari jarak yang
3. Teropong
jauh sehingga akan tampak lebih jelas.
4. Kompas Menunjukkan arah.
Untuk memungkinkan penentuan lokasi
5. GPS
geografis yang akurat.
6. Tally sheet Memudahkan pada saat mencatat suatu objek
yang ditemukan.
7. Buku Panduan Lapangan Sebagai refrensi tentang jenis-jenis burung
yang di jumpai di lapangan.
Keterangan:
ni = Jumlah individu spesies ke-i
N = Total jumlah individu semua jenis yang ditemukan
Menurut Magurran (1988), nilai Indeks keanekaragaman burung berkisar
antara 1,5 – 3,5. Nilai 3,5 menunjukkan keanekaragaman yang tinggi.
3.5.2 Kelimpahan
Kelimpahan dihitung dengan membandingkan jumlah individu
suatu jenis dengan jumlah individu seluruh jenis dengan rumus (Helvoort,
1981).
Jumlah individu spesies ke-i
Ki = Jumlah individu seluruhhnya×100%
Dimana :
a = jumlah jenis yang umum di komunitas A dan B
b = jumlah jenis yang unik di komunitas A tetapi tidak di komunitas B
c = jumlah jenis yang unik di komunitas B tetapi tidak ada di komunitas A
Untuk melihat tingkat kesamaannya, digunakan dendrogram kesamaan jenis
burung (Krebs, 1978). Nilai indeks kesamaan jenis ini digunakan juga untuk
menguji kesamaan antar habitat maupun antar plot.
DAFTAR PUSTAKA
Banoet, S. Y., Purnama, M. M., & Rammang, N. (2020). Studi Keanekaragaman Jenis
Burung di Taman Wisata Alam Baumata, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Wana Lestari, 3(02), 1-10.
Kurniawan, I. S., Tapilouw, F. S., Hidayat, T., & Setiawan, W. (2019). Keanekaragaman
Aves di Kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah
Multi Sciences, 11(1), 37-44.
MacKinnon J, Karen Phillips, Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali
dan Kalimantan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor Mangguran, A. E.
1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Croom Helm Limited. London.
Sihotang, D. F., Patana, P., & Jumilawaty, E. (2013). Identifikasi Keanekaragaman Jenis
Burung di Kawasan Restorasi Resort Sei Betung, Taman Nasional Gunung
Leuser/(Identification Diversity of Bird Species in Restoration Area at Sei Betung
Resort, Gunung Leuser National Park). Peronema Forestry Science Journal, 2(2),
59-66.
Supartono T., Ismail, A. Y., & Hamdani, A. (2015). KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI
KAWASAN GUNUNG SUBANG KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA
BARAT. Wanaraksa, 9(02).
Jumlah
No Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan
individu