Anda di halaman 1dari 160

i

LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN PORTOFOLIO BUDAYA MUTU TAHUN 2019


SD PLUS RAHMAT
KECAMATAN KOTA, KOTA KEDIRI
PROVINSI JAWA TIMUR

Disahkan sesuai dengan hasil pengamatan, visitasi dan verifikasi


Pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019

Mengesahkan,

Pengawas Sekolah Kepala Sekolah


Kecamatan Kota, Kota Kediri

Dra. LILIK MARLIANA, MM. SRI WAHYUNI, S.TP., S.Pd. SD.


Pembina Utama Muda NIP. -
NIP. 19630324 198303 2 007

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan
Kota Kediri

Drs. S I S W A N T O, M. Pd.
Pembina Utama Muda
NIP. 19621029 198603 1 011

i
IDENTITAS SEKOLAH

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD PLUS RAHMAT
2. NPSN / NIS : 20534425/ 101205630205
3. Tahun Berdiri : 2002
4. No. Izin Operasional : 503/0019/ISPF/419.104/2017
5. Status Akreditasi/ Tahun : A/ 2016
6. Koordinat : Bujur : 112.0230533 Lintang : -7.8211600
7. Alamat Sekolah :
a. Kelurahan : Banjaran
b. Kecamatan : Kota
c. Kab/ Kota : Kediri
d. Provinsi : Jawa Timur
e. Kode Pos : 64124
f. Telp/ Fax. : (0354) 696882 / (0354) 696880
g. E-mail : sdplusrahmat@gmail.com
h. Website : www.sdplusrahmat.sch.id
8. Jumlah Rombongan Belajar : 30 rombel
9. Jumlah Siswa : 898 anak
10. Jumlah Tenaga Pendidik dan : 1 Kepala Sekolah
Kependidikan 1 Wakil Kepala Sekolah
3 Tenaga Administratif
60 guru
1 guru komputer
2 Psikolog sekolah
1 Perawat
1 BK
2 Pustakawan
28 guru mengaji metode Ummi
20 guru ekstra kurikuler

ii
11. Jumlah Karyawan : 7 orang karyawan dapur
6 orang cleaning service
5 tenaga satpam
4 tenaga koperasi (UUP)

B. Visi dan Misi Sekolah


Visi :
Melaksanakan kegiatan pendidikan yang menyeluruh dengan mengacu pada nilai-
nilai Islam (Al Qur’an, Hadits, dan Ijtihad).

Misi :
Membantu mewujudkan generasi shalih shalihah yang ditampilkan dengan akhlak
mulia, berintelektual tinggi, menguasai sains dan teknologi disertai emosional yang
stabil.
• Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran Islam.
• Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
• Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan minat,
bakat, dan potensi peserta didik.
• Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,
kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.
• Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah dan lembaga lain yang
terkait.

C. Motto Sekolah
Meluruskan Niat, Melaksanakan Amanat, Meraih Prestasi, Menggapai Ridha Ilahi

D. Keunggulan Sekolah
- Islamic Full Day School
Pendidikan sepanjang hari di sekolah yang dikemas dalam satu kegiatan Islami
(seluruh aktivitas berada disekolah mulai belajar, ibadah, makan, minum, istirahat
dan bermain merupakan bagian dari pembelajaran yang saling terkait).

iii
- Integral Activity & Integral Curriculum
Pendidikan terintegrasi antara kurikulum dengan aktivitas anak.
- Conditioning System
Pembiasaan dalam belajar.
- Kurikulum Terpadu
DIKNAS, DEPAG dan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Mengintegrasikan kurikulum berbasis Islam (Islamic Curicullum) dengan
kurikulum terbaru (K13) dan selalu mengikuti perkembangan untuk tahun-tahun
berikutnya.
- Lingkungan Islami
Dengan membudayakan kebiasaan berperilaku islami dengan dukungan 2 orang
guru tiap kelas.
- Bahasa Asing
Menggunakan bahasa pengantar sehari-hari dengan Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris dan Bahasa Arab.

E. Fasilittas Sekolah
Fasilitas sekolah menjadi daya dukung penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan
sekolah. Untuk itu fasilitas sekolah akan selalu dikembangkan sesuai dengan tingkat
kebutuhan yang ada. Hingga saat ini fasilitas yang telah ada di SD Plus Rahmat antara
lain :
1. Gedung sekolah 32 lokal kelas dengan 3 lantai.
2. Kamar mandi, toilet khusus anak dan wastafel.
3. Masjid Rahmat sebagai tempat praktek ibadah.
4. Lapangan Upacara dan Olahraga.
5. Ruang Perpustakaan
6. Ruang Audio Visual
7. Pusat Sumber Belajar (Alat peraga kit IPA, kit Mat, kit Bahasa dll)
8. Ruang ekstra kurikuler (angklung, organ, recorder, gitar, pianika, rebana, band)
9. Ruang UKS (Dokter sekolah dan Perawat)
10. Ruang Psikolog sekolah.

iv
11. Laboratorium MIPA.
12. Laboratorium Komputer.
13. Kebun Percobaan Sains.
14. Aula Sekolah.
15. Dapur dengan perlengkapan makan minum dan menu halalan thoyyiban.
16. Unit Usaha Pertokoan Sekolah.
17. Mobil Antar Jemput.

F. Kualifikasi Tenaga Pendidik


Ustadz/Ustadzah harus memenuhi beberapa syarat minimal, sebagai berikut:
1. Mampu membaca Al Qur’an secara tartil.
2. Mampu berbahasa Arab dan Inggris secara pasif.
3. Mampu mengoperasikan komputer.
4. Memiliki kepribadian berakhlaqul karimah.
5. Bebas Narkoba.
6. Memiliki jiwa sayang anak dan sabar.
7. Mampu sebagai teladan (uswatun hasanah).
8. Sanggup mentaati tata tertib Yayasan Taman Pendidikan Rahmat Kediri.
9. Tenaga pengajar berpendidikan tinggi (minimal S1).
10. Berpengalaman, trampil dan berprestasi.

G. Output Siswa
Dari hasil pembelajaran yang dilakukan, secara bertahap diharapkan dapat
menghasilkan siswa yang:
1. Berakhlaqul Karimah
(Berperilaku baik, sholat dengan kesadaran, hormat dan patuh pada orang tua,
disiplin, mandiri, cerdas, kreatif, berbudaya membaca, dan percaya diri/berani)
2. Berprestasi di Akademik
(Nilai Ujian Akhir tinggi, kemampuan komunikasi yang baik, berkemampuan
membaca efektif, memiliki pengetahuan Al Qur’an yang baik)

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan “Dokumen Portofolio Lomba Budaya Mutu
Sekolah Tahun 2019 SD Plus Rahmat Kota Kediri” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Dokumen Portofolio ini ditujukan sebagai salah satu instrumen
penilaian dalam Lomba Budaya Mutu Sekolah Tahun 2019. Adapun isi dari Dokumen
Portofolio ini menggambarkan kondisi sekolah yang Berbudaya Mutu yaitu sekolah yang
mampu memberikan layanan prima dalam merefleksikan budaya mutu. Berdasarkan
Pedoman Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar Tahun 2019, refleksi dari pelaksanaan
Budaya Mutu Sekolah Dasar ini tercermin pada komponen-komponen: (1) Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS); (2) Pembelajaran; (3) Ekstrakurikuler; (4) Perpustakaan; dan
(5) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Dengan terselesaikannya penyusunan Dokumen Portofolio ini, tidak lupa kami
menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada semua pihak, khususnya Dinas
Pendidikan Kota Kediri yang telah memberikan kesempatan kepada sekolah kami, dan
juga Bapak/Ibu Pengawas Sekolah yang banyak memotivasi/memfasilitasi, pun untuk
semua warga sekolah yang senantiasa ikhlas dan powerfull mendukung semua kegiatan
sekolah, termasuk mempersiapkan kegiatan lomba ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Dokumen Portofolio masih
banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan dimasa mendatang,
Akhirnya, kembali kami bermunajat dan mohon keikhlasan do’a pembaca
semua, semoga Dokumen Portofolio yang sederhana ini dapat diterima dan mampu
meraih hasil prestasi terbaik dalam “Lomba Budaya Mutu SD Tahun 2019” ini, Aamiin…

Kota Kediri, 26 Juli 2019

Penyusun,

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... ii
IDENTITAS SEKOLAH .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ....................................................
C. Struktur Organisasi Sekolah ........................................................
BAB II. PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI, HASIL, DAN
TINDAK LANJUT
A. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) .......................................... 1
B. Pembelajaran …………...............................................................
C. Ekstrakurikuler ............................................................................
D. Perpustakaan ................................................................................
E. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ………………………………
BAB III. PENUTUP

LAMPIRAN- LAMPIRAN
1. Contoh RPP (Kelas Rendah dan Kelas Tinggi)
2. Dokumentai Foto Kegiatan Sekolah
3. Piagam Penghargaan
a. Guru
b. Siswa
4. MoU

vii
BAB. I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi perhatian
berbagai kalangan, tidak hanya kalangan pendidikan, tetapi juga masyarakat.
Mereka menginginkan munculnya perubahan dalam hal upaya meningkatkan
kualitas pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita belum
sebagaimana yang diharapkan bila dibandingkan dengan di negara lain.
Menghadapi abad 21 tuntutan terhadap peningkatan kualitas
pendidikan semakin kuat. Hal ini dikarenakan adanya tuntutan antara lain: (1)
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (2) persaingan global yang semakin
ketat, dan (3) kesadaran masyarakat (orang tua siswa) akan pendidikan yang
berkualitas semakin tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terjadi pada akhir-akhir ini telah membawa dampak perubahan dalam berbagai
aspek kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat dipecahkan dengan
mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang bisa
mengantisipasi perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak
mampu mengatasi persoalan hidup yang selalu berkembang dengan pesat.
Sesuai dengan Firman Allah dalam Al Qur’an Surat An-Nisa ayat 9
berikut:

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya


meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap mereka, maka bertaqwalah kamu
sekalian kepada Alloh dan berkatalah dengan perkataan yang baik.
(QS : 4:9).

8
Anak adalah amanah dari Allah SWT., harta yang berharga bagi
setiap keluarga. Pendidikan anak hari ini akan mewarnai hari tuanya nanti.
Ungkapan ini memberikan keyakinan kepada kita, betapa pentingnya
pendidikan anak sejak dini. Budaya mutu sekolah merupakan ujung tombak
dalam meletakkan kerangka landasan bagi terbentuknya sikap dan perilaku.
Keteladanan yang baik merupakan pembiasaan yang sangat diharapkan dalam
pengembangan pendidikan budaya mutu karena pendidikan itu pada prinsipnya
adalah “menjadi contoh bukan memberi contoh”.
Dalam menjalankan pendidikan budaya mutu ini, SD Plus Rahmat
Kota Kediri memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu menumbuh kembangkan
fitroh dan fungsi insan sebagai hamba Allah yang selalu taat beribadah (QS.
51: 56) Dari tujuan ini siswa ditempa untuk menjadi pemimpin di muka bumi
(Kholifatullah fil ardli) ( QS. 2: 30 ) dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Berdasarkan uraian tersebut, maka budaya mutu sekolah harus
diletakkan pada posisi terdepan dan selalu melekat di semua bidang studi dan
tematik secara terintegrasi pada proses pembelajaran yang diterapkan di SD
Plus Rahmat Kota Kediri.

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH


1. VISI
Melaksanakan kegiatan pendidikan yang menyeluruh dengan mengacu pada
nilai-nilai Islam (Al Qur’an, Hadits, dan Ijtihad).

2. MISI
Membantu mewujudkan generasi shalih/shalihah yang ditampilkan dengan
akhlak mulia, berintelektual tinggi, menguasai sains dan teknologi disertai
emosional yang stabil.
 Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran Islam.
 Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
 Mengembangkan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan
minat, bakat, dan potensi peserta didik.

9
 Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,
kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan
berkesinambungan.
 Menjalin kerjasama yang harmonis antarwarga sekolah dan lembaga lain
yang terkait.

3. TUJUAN
a) Mengembangkan budaya sekolah yang Islami melalui kegiatan keagamaan.
b) Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua
mata pelajaran.
c) Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis
pendidikan karakter bangsa untuk mewujudkan generasi yang berakhlakul
karimah.
d) Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari
pendidikan karakter bangsa.
e) Menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program
sekolah.
f) Memanfaatkan dan memelihara proses pembelajaran berbasis TIK.

C. STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH


1. Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Kepala Sekolah : Sri Wahyuni, S.TP., S.Pd.SD.
Wakil Kepala Sekolah : Bety Nur Handayani, S.E
Koordinator dan Wakil Koordinator Bidang SD Plus Rahmat
1. Koordinator Kurikulum : Rafitri Heni Yuwono, M.Pd
Wakil Koordinator Kurikulum : Fidyan Fauziyah Fahmi, S.Pd
2. Koordinator Kesiswaan : Nurul Qolbiyatin S.Pd
Wakil Koordinator Kesiswaan : Imama Wahidah, S.H.I
3. Koordinator Imtaq : Ruhana Mayasari, S.Ag
Wakil Koordinator Imtaq : Mustofa, S.Pd.I

10
4. Koordinator Humas : Eni Mas’udah, S.Si
Wakil Koordinator Humas : Rizzul Ngismawati, S.Pd
5. Koordinator Lomba : Marjono, S.Pd
Wakil Koordinator Lomba : Luthfi Arif Setiawan, S.Pd
6. Koordinator Sarpras : Fajar Kusumoningrad, S.Pd
Wakil Koordinator Sarpras : Dondy Satria Utama, S.Pd

FORMASI USTADZ/AH
KLS A B C D E
1 Fidyan – Anjar Wilis - Zahra Kafi – Ninik Winda - Lucky Rizzul - Dewi

2 Lia - Razaq Rita - Fika Rizal - Furin Gita – Ruroh Umi - Fenda

3 Habibah - Fajar Nurul - Arif Zaenal - Lisa Wiwin - Tanti Abrinda - Maya

4 Agus - Wahyu Rafitri - Qomar Jon - Lilis Imamah - Anis Nika - Resita

5 Lucy - Luthfi Lolita - Mustofa Iwan - Dwi Eni - Rico Dian - Ulchi

6 Isti - Suryana Pipit - Mahda Deny - Tutik Erma - Mukmin Rina - Dondi

Koordinator Jenjang
Kelas 1 : U. Winda
Kelas 2 : U. Rita
Kelas 3 : U. Habibah
Kelas 4 : U. Nika
Kelas 5 : U. Lolita
Kelas 6 : U. Isti

Koordinator Sesi Ummi


Sesi 1 : U. Ruroh
Sesi 2 : U. Ulchi
Sesi 3 : U. Mustofa

11
Koordinator Sarana dan Prasarana SD Plus Rahmat
1. Lab. Komputer : Mohamad Kusnul Chuluq, S.Kom
2. Lab. Robotik : Agus Sugiharto, S.T
3. Sarana Prasarana OR : Dondy Satria Utama, S.Pd
4. Perpustakaan & R. AVI : Esty Nur Alfianingrum, S.I. Pust
Faridanigtyas, S.I. Pust
5. Ruang BK/Psikolog : Agatista, S.Psi
Safira Widyakusuma Wardani, S.Psi
Eli Setyowati, S.Pd
6. Ruang UKS : Imrok Atuz Sholikah, A.Md
7. Ruang Administrasi : Ratih Tresnaningati, SE
Evif Faisal A, SH
M. Ghulaman Zaki, S.Pd

12
2. STRUKTUR ORGANISASI SD PLUS RAHMAT TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Ketua Yayasan Taman Pendidikan Rahmat

Dinas Pendidikan Kepala Komite


Kota Kediri SD Plus Rahmat SD Plus Rahmat
Sri Wahyuni, S. TP., S. Pd.

Korbid + Wakorbid Korbid + Wakorbid Korbid + Wakorbid Korbid + Wakorbid Korbid + Wakorbid Korbid + Wakorbid
LOMBA IMTAQ KURIKULUM KESISWAAN SARPRAS HUMAS

Tenaga Administrasi Psikolog + BK Tenaga Lab Kom Perpustakaan UKS Satpam,


Karyawan Dapur, CS, UUP

Wali dan Guru Wali dan Guru Wali dan Guru Wali dan Guru Wali dan Guru Wali dan Guru
Kelas 1 A-E Kelas 2 A-E Kelas 3 A-E Kelas 4 A-E Kelas 5 A-E Kelas 6 A-E

SISWA SISWA SISWA SISWA SISWA SISW

13
BAB. II
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI,
HASIL DAN TINDAK LANJUT

A. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)


Manajemen Berbasis Sekolah diartikan sebagai “model manajemen
yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar kepada sekolah”.
(Sagala, 2006: 133) Model manajemen ini mendorong pengambilan keputusan
partisipatif yang melibatkan langsung semua warga sekolah sesuai dengan
standar mutu yang berkaitan dengan kebutuhan sarana dan prasarana, fasilitas
sekolah, peningkatan kualitas kurikulum, dan pertumbuhan jabatan guru.
Keputusan sekolah yang diambil harus melibatkan secara langsung semua
warga sekolah yaitu yayasan, kepala sekolah, guru, siswa, karyawan, orang tua
siswa, paguyuban kelas, komite sekolah dan masyarakat yang berhubungan
dengan sekolah. Keputusan yang demikian dapat membangun rasa memiliki
bagi setiap warga sekolah dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan
dedikasi warga sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), merupakan salah satu jawaban
dari pemberian otonomi daerah di bidang pendidikan dan telah diundang-
undangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidik Nasional Pasal 48 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan
akuntabilitas publik”. Sedangkan Pasal 51 ayat (1) yang berbunyi,
“Pengelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah dilaksanakan berdasarkan pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah/madrasah”.
Sejalan dengan hal di atas, maka pemerintah juga mengeluarkan
peraturan pemerintah yang melandasi pelaksanaan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) di satuan pendidikan yaitu, Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan

7
Manajemen Berbasis Sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas”.
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah, sampai saat ini masih
mengalami kendala yang berarti. Hal ini terjadi disebabkan karena belum
familiarnya konsep-konsep manajemen pendidikan berbasis sekolah dijajaran
persekolahan. Tidaklah mudah menerapkan inovasi manajemen dalam waktu
yang singkat, namun fenomena yang terlihat menunjukkan bahwa keinginan
untuk melakukan perubahan di sektor pengelolaan manajemen persekolahan
telah mempengaruhi sistem penyelenggaraan pengelolaan pendidikan kearah
Manajemen Berbasis Sekolah dengan meninggalkan pengelolaan manajemen
yang konvesional.
Tugas dan fungsi utama sekolah adalah mengelola penyelenggaraan
MBS sebaik mungkin di sekolah. Mengingat sekolah merupakan unit utama
dan terdepan dalam penyelenggaraan MBS, maka sekolah menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai berikut:
a) Menyusun rencana dan program pelaksanaan MBS dengan melibatkan
warga sekolah, antara lain; yayasan, wakil sekolah (kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, tata usaha, laboran, pustakawan), wakil orang tua
siswa/paguyuban kelas/komite sekolah, wakil organisasi profesi, wakil
pemerintah/pengawas sekolah/dinas pendidikan, dan tokoh masyarakat lain
yang peduli pendidikan.
b) Mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumberdaya yang ada di
sekolah dan di luar sekolah untuk mencapai sasaran MBS yang telah
ditetapkan.
c) Melaksanakan MBS secara efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip-
prinsip total quality management (fokus pada pelanggan, perbaikan secara
terus-menerus, dan keterlibatan total warga sekolah dalam meningkatkan
mutu sekolah) dan berfikir sistem (berfikir holistik/tidak parsial, saling
terkait, dan terpadu).

8
d) Melaksanakan pengawasan dan pembimbingan dalam pelaksanaan MBS
sehingga kejituan implementasi dapat dijamin untuk mencapai sasaran
MBS.
e) Pada setiap akhir tahun ajaran melakukan evaluasi untuk menilai tingkat
ketercapaian sasaran program MBS yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini
kemudian digunakan untuk menentukan sasaran baru program MBS tahun-
tahun berikutnya.
f) Menyusun laporan penyelenggaraan MBS beserta hasilnya secara lengkap
untuk disampaikan kepada Yayasan Taman Pendidikan Rahmat Kota Kediri
dengan tembusan ke pihak-pihak terkait, yaitu Komite Sekolah, Pengawas
Sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Kediri.
g) Mempertanggung jawabkan hasil penyelenggaraan MBS kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan sekolah sebagaimana tersebut di atas.

1. Perencanaan
Adapun beberapa program yang dikembangkan dalam rangka
manajemen berbasis sekolah meliputi: (1) proses belajar mengajar, (2)
perencanaan dan evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4)
pengelolaan ketenagaan, (5) pengelolaan sarana dan prasarana, (6) pengelolaan
keuangan, (7) pelayanan siswa, (8) hubungan sekolah-masyarakat, dan (9)
pengelolaan iklim sekolah.
Di bawah ini disajikan beberapa kutipan dari Program MBS SD Plus
Rahmat Kota Kediri, sebagai berikut :
a) Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
(1) Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, potensi lingkungan sekolah, masyarakat, dan potensi daerah.
(2) Perangkat kurikulum dan pembelajaran disusun secara mandiri oleh
sekolah melalui kerja tim yang terdiri dari Yayasan, Kepala Sekolah,
guru, unsur komite sekolah/ paguyuban kelas dan/atau orang tua
siswa yang memiliki keahlian.

9
(3) Kurikulum sekolah dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum.
(4) Tahapan pengembangan kurikulum dilakukan melalui langkah-
langkah yang sistematis.
(5) Pembelajaran Islamic Full Day School mulai dari pukul 07.00
sampai 15.30 (ba’da sholat ashar).
(6) Pada tahun pelajaran 2019-2020 ini SD Plus Rahmat menerapkan
program 5 hari sekolah (Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia N0. 17 Tahun 2017 tentang hari
sekolah dan Permendikbud No.20 Tahun 2018 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter pada satuan pendidikan formal dan Keputusan
Yayasan Taman Pendidikan Rahmat No. 19.061/YTPR/VI/2019
tentang Penetapan 5 Hari Sekolah Yayasan Taman Pendidikan
Rahmat Kota Kediri tanggal 18 Juni 2019).
(7) Sekolah memiliki dokumen muatan lokal (Bahasa Jawa, Bahasa
Inggris, Bahasa Arab, Al-Qur’an Hadist/Shiroh) yang disusun
dengan melibatkan yayasan, kepala sekolah, guru, komite, tokoh
masyarakat, instansi terkait dan konsultan pendidikan.
(8) Sekolah memiliki dokumen silabus dan RPP setiap mata pelajaran.
(9) Sekolah memiliki program pembinaan bakat dan minat peserta didik
melalui kegiatan ekstrakurikuler.
(10) Sekolah memiliki dokumen program kegiatan layanan konseling
dengan sasaran layanan individu dan layanan kelompok.
(11) Proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan pendekatan
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).
(12) Strategi pembelajaran memberikan kesempatan dengan leluasa
kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif, interaktif, kreatif,
inovatif dan mandiri.
(13) Penilaian pembelajaran dilaksanakan mencakup penilaian proses
dan hasil belajar.

10
(14) Instrumen penilaian yang digunakan bervariasi, menerapkan teknis
tes maupun non tes
(15) Pengorganisasian peserta didik dalam pembelajaran bervariasi
(klasikal, kelompok, berpasangan, individu)
(16) Aktifitas belajar peserta didik bervariasi (misalnya: wawancara,
pengamatan, penelitian, bermain peran, melakukan percobaan,
praktikum, pembelajaran diluar kelas, kunjungan tema, dll.) sesuai
dengan kompetensi yang dikembangkan.
(17) Tata tertib kelas disusun dan disepakati bersama oleh siswa dan
guru.
(18) Perilaku warga kelas (guru dan siswa) sesuai dengan etika yang
berlaku dan berbasis islami.
(19) Proses pembelajaran memberi kesempatan peserta didik agar berani
bertanya, mengemukakan pendapat, mengkomunikasikan
ide/gagasan secara tertulis dan/atau lisan.
(20) Guru memanfaatkan berbagai sumber belajar (bahan pustaka,
lingkungan sekitar, pengalaman peserta didik, narasumber, internet)
disesuaikan dengan kompetensi yang dikembangkan.
(21) Guru menggunakan alat bantu belajar (media atau alat peraga,
lembar kerja) sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan
bersama peserta didik.
(22) Guru membuat dan menggunakan lembar kerja untuk
mengkondisikan peserta didik menemukan konsep/
gagasan/cara/rumus dan mengamati konteks kehidupan nyata.
(23) Pertanyaan yang diajukan guru memancing siswa untuk membangun
gagasannya sendiri.
(24) Guru memberikan umpan balik yang dapat mendorong peserta didik
mengemukakan ide/gagasan.
(25) Peserta didik aktif dan tekun melakukan kegiatan/aktifitas
pembelajaran.

11
(26) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik tampil di depan
kelas untuk bercerita, mempresentasikan hasil kerja
kelompok/individu, memimpin diskusi kelas.
(27) Guru bersama siswa melakukan refleksi/perenungan tentang kesan
dan/atau pemahaman terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
(28) Hasil karya peserta didik dari kegiatan pembelajaran dipajang, ditata
rapi, dan diganti secara rutin dan teratur.
(29) Hasil belajar peserta didik dipantau secara berkelanjutan untuk dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
(30) Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang baik
personal maupun sosial sesuai dengan latar belakang potensi peserta
didik (contoh: jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, toleransi,
empati, percaya diri, musyawarah, kepemimpinan).
(31) Setiap proses pembelajaran bebas dari perlakuan kekerasan
(emosional, fisik, dan pelecehan seksual)
(32) Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang belum mencapai
kompetensi dan pengayaan bagi yang sudah mencapai kompetensi.
(33) Sekolah memiliki kalender akademik.
(34) Sekolah memiliki dokumen perumusan Kriteria Ketuntasan Minimal
yang dilaksanakan melalui rapat dewan guru.

b) Manajemen Peserta Didik


(1) Cakupan “pengelolaan peserta didik” di sekolah meliputi penerimaan,
penempatan, dan pelayanan sehari-hari di sekolah.
(2) Penerimaan peserta didik memberi kesempatan kepada semua anak
usia SD, dari berbagai latar belakang status ekonomi, sosial, agama,
bangsa/suku bangsa.
(3) Prosedur penerimaan peserta didik dilakukan secara transparan, mulai
dari pengumuman pendaftaran, proses seleksi, hingga pengumuman
penerimaan.

12
(4) Pelayanan prima kepada peserta didik, sejak siswa diterima menjadi
peserta didik, hingga pada melaksanakan kegiatan sehari-hari, dengan
memperhatikan minat, bakat, dan kebutuhan khusus peserta didik.
(5) Sekolah memiliki dokumen buku induk peserta didik
(6) Sekolah memiliki dokumen kehadiran peserta didik.
(7) Sekolah memiliki dokumen mutasi peserta didik.
(8) Sekolah memiliki papan statistik peserta didik (yang menggambarkan
tentang jumlah siswa laki-laki dan perempuan di setiap kelas, jumlah
lulusan setiap tahun, jumlah siswa melanjutkan setiap tahun, jumlah
siswa berdasarkan usia).
(9) Sekolah memiliki dokumen pembinaan terhadap peserta didik yang
berada di kelas akhir
(10) Sekolah memiliki dokumen tentang alumni.

c) Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(1) Rekruitmen guru dengan seleksi ketat, sesuai dengan kompetensi yang
disyaratkan.
(2) Pembagian tugas guru yang jelas dan terpajang.
(3) Sekolah memiliki agenda kegiatan pelatihan internal sekolah dan/atau
tingkat gugus bagi guru dan kepala sekolah.
(4) Minimal 50% dari jumlah guru yang ada telah mengikuti pelatihan
professional.
(5) Kepala sekolah memiliki program dan/atau agenda supervise
pembelajaran.
(6) Kepala sekolah memiliki agenda kegitan untuk memfasilitasi guru
yang mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat dan
mengimplementasikan pembelajaran.
(7) Sekolah memiliki agenda kegiatan pertemuan rutin untuk
mengevaluasi dan menyusun kinerja sekolah.

13
(8) Minimal 40% guru menghasilkan produk inovatif dan kreatif (alat
peraga, hasil penelitian, karya ilmiah popular, kreasi seni dan lain-
lain.
(9) Sekolah menerapkan sistem penghargaan (pemberian penghargaan
untuk guru berprestasi).
(10) Sekolah memfasilitasi guru untuk mengembangkan
profesionalismenya.
(11) Sekolah memfasilitasi guru untuk meningkatkan kualifikasi
akademiknya.
(12) Sekolah memiliki tenaga khusus BK dan perawat.

d) Manajemen Sarana dan Prasarana


(1) Sekolah memiliki buku inventaris sarana dan prasarana.
(2) Sekolah memiliki tempat penyimpanan peralatan sekolah.
(3) Rasio antara ruang kelas dan rombongan belajar 1:1.
(4) Sekolah memiliki ruang guru yang bersih dan rapi.
(5) Standar luas ruangan kelas untuk 30-32 peserta didik.
(6) Sekolah memiliki lab komputer dan lab MIPA.
(7) Sekolah memiliki masjid sebagai sarana pembelajaran ibadah.
(8) Sekolah memiliki toilet, bersih, tidak berbau, rasio minimal 1:30 yang
terpisah antara laki-laki dan perempuan.
(9) Sekolah memiliki halaman yang bersih dan tertata rapi.
(10) Sekolah memiliki pagar yang rapi.
(11) Sekolah memiliki media pembelajaran/alat peraga sederhana hasil
karya guru dan siswa.
(12) Sekolah memiliki sudut baca/mini library yang tertata rapi dan
termanfaatkan sebagai sumber belajar peserta didik.
(13) Sekolah menyediakan tempat sampah minimal satu set yang terdiri
dari tiga jenis sampah (organik, plastik dan kertas, kaca besi dan seng).

14
e) Manajemen Pembiayaan
(1) Sekolah memiliki Rencana Kerja Sekolah (RKS) secara terpadu yang
disusun berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan mutu pendidikan
dan dipetakan untuk jangka waktu menengah (4 tahun).
(2) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari RKS untuk jangka waktu 1 tahun,
dilaksanakan secara transparan, terpadu, berdasarkan skala prioritas,
partisipatif dan akuntabel.
(3) Transparansi dokumen RKAS dan penggunaannya melalui (dipajang,
website sekolah, laporan tertulis secara rutin).
(4) Sekolah memiliki inisiatif mencari dana tambahan di luar dana BOS
dan dana yayasan.
(5) Minimal 80% dana sekolah dialokasikan untuk peningkatan mutu.
(6) Sekolah membuat pembukuan yang tertib, rapi dan dapat
dipertanggung jawabkan.

f) Manajemen Hubungan Masyarakat


(1) Sekolah memiliki nota kesepakatan (MOU) kerja sama dengan
lembaga pendidikan dan non pendidikan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan.
(2) Sekolah memiliki agenda kegiatan/rencana aksi untuk
sosialisasi/promosi program sekolah.
(3) Sekolah memiliki pengurus komite sekolah dan paguyuban kelas.
(4) Sekolah memiliki agenda kegiatan bakti sosial di lingkungan sekitar
sekolah (jum’at berkah, bantuan korban bencana alam, dll).
(5) Sekolah memiliki agenda kegiatan pertemuan rutin dengan orang tua
peserta didik dan komtie sekolah.
(6) Komite sekolah, paguyuban kelas dan/atau orang tua peserta didik
terlibat dalam penyusunan program dan anggaran sekolah.

15
g) Manajemen Kultur Budaya dan Lingkungan Sekolah Islami
(1) Penyambutan pagi oleh guru untuk membiasakan siswa pada Budaya
SD Plus Rahmat 5S + JT, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun,
dan Jabat Tangan.
(2) Pengajian akhir bulan dan konsultasi belajar siswa yang diwajibkan
bagi semua wali murid siswa.
(3) Pondok Ramadhan diadakan di minggu pertama bulan Ramadhan.
(4) Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)
(5) Qur’an dan English Camp.
(6) Pencatatan kegiatan belajar siswa setiap hari lewat Buku Catatan
Harianku yang harus diketahui orangtua dan ditanda tangani guru.
(7) Awal pertemuan (sebelum masuk pelajaran) dibiasakan dengan
membaca doa dan taddarus al-Qur’an.
(8) Program Kompetensi Dasar Baca Al-Qur’an diwajibkan bagi kelas I-
VI dengan menggunakan sistem belajar mengaji metode UMMI.
(9) Pembiasaan hafalan juz’amma, surat-surat pendek, doa-doa dan
asmaul husna.
(10) Pembiasaan dengan adab dan tata cara amaliyah ibadah sehari-hari
dengan baik dan benar sesuai dengan tuntutan syar’i.
(11) Pembiasaan menghayati bahwa seluruh aktivitas sehari-hari mereka
memiliki nilai ibadah pada Allah SWT.
(12) Pagi hari diisi dengan melaksananakan sholat dhuha berjamaah bagi
semua civitas akademik.
(13) Makan siang dan sholat Dhuhur berjamaah dilaksanakan pada
Istirahat II.
(14) Bakti Sosial merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan sekolah.
(15) Kunjungan ke Panti asuhan/SLB.
(16) Jum’at Berkah.
(17) Berbagi Ta’jil kepada warga sekitar sekolah.
(18) Pembagian Zakat Fitrah dan Qurban ke masyarakat sekitar bagi yang
kurang mampu.

16
2. Pelaksanaan
a) Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Pelaksanaan kerja sekolah diawali dengan perumusan Visi, Misi dan
Tujuan sekolah berdasarkan profil sekolah oleh tim pengembang sekolah yang
terdiri dari Yayasan, kepala sekolah, pengawas sekolah, guru, komite sekolah,
paguyuban kelas, dan tokoh masyarakat.
Sekolah menyusun rencana kerja sekolah satu tahun dan rencana
kerja sekolah empat tahun yang dinyatakan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah (RKAS) rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan
sekolah yang ditujukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan dan akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat tentang rencana
pengembangan kurikulum dan pembelajaran, rencana pengembangan pendidik
dan tenaga kependidikan, rencana pengembangan sarana dan prasarana,
keuangan dan pembiayaan, rencana pengembangan kesiswaan, rencana
pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, rencana pengembangan
partisipasi/peran serta masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja
lain yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan seperti pernyataan
standar pengelolaan nasional pendidikan. Perencanaan pengembangan
kurikulum dan pembelajaran di antaranya 1) Penyusunan Dokumen Kurikulum
K13, 2) Penyusunan kalender pendidikan, 3) Penyusunan perangkat
pembelajaran berupa program tahunan, program semester, silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk semua mata pelajaran, 4) Penyusunan
jadwal pembelajaran, 5) Penyusunan kurikulum muatan lokal, 6) Penyusunan
program supervisi sekolah. Menurut Ragan (Soetopo dan Soemanto, 1993:13)
pengertian kurikulum adalah “all the experiences of children for which the
school accepts responsibility” yang artinya bahwa “semua pengalaman anak di
bawah tanggung jawab sekolah”.
Pelaksanaan pembelajaran guru melakukan dengan pendekatan pola
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Kenyataan
yang terjadi di sekolah tempat penelitian masih ada guru belum melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan PAKEM mereka masih dengan model

17
pembelajaran yang konvensional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19, ayat 1) bahwa: “Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik”.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik guru menyusun
program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan
berkesinambungan. Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan
pada Standar Penilaian Pendidikan. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh
kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi
bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan,
dalam kegiatan penilaian. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19
(2007: 2) Standar Penilaian menyatakan bahwa: “Penilaian hasil belajar peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan
standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional”.

b) Manajemen Peserta Didik


Pelaksanaan pengembangan peserta didik (kesiswaan) di antaranya:
1) Membuat persiapan penerimaan siswa baru seperti membuat surat keputusan
dari yayasan/ kepala sekolah dan pembentukan panitia penerima siswa baru, 2)
Menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa, 3)
Menyusun rencana melaksanakan bimbingan belajar untuk seluruh siswa untuk
peningkatan prestasi akademik. Menurut pendapat Daien (1989: 89)
pengelolaan kesiswaan itu ialah “Keseluruhan proses penyelenggara usaha
kerja sama dalam bidang kesiswaan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
di sekolah”.

18
c) Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pelaksanaan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan di
antaranya: 1) Membuat usulan penambahan guru mata pelajaran, 2),
Mengusulkan guru untuk di sertifikasi, 3) peningkatan kompetensi guru, 4)
Menyusun kegiatan pertemuan guru melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru
(KKG) mini dan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah, 5)
Mengusulkan peningkatan kualifikasi guru (S2). Dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab XI, Pasal 39 ayat 2
dinyatakan bahwa: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi”. yang selalu harus ditingkatkan kompetensinya.

d) Manajemen Sarana dan Prasarana


Pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di
antaranya: 1) Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, 2)
Mengusulkan jaringan internet untuk guru, 3) Melaksanakan perawatan
terhadap saran dan prasarana yang tersedia. Dalam hal ini Mulyasa (2005:49)
mengatakan bahwa: “sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan
yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,
khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi,
serta alat-alat dan media pengajaran”.

e) Manajemen Pembiayaan
Pelaksanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di
antaranya: 1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS)
dengan melibatkan warga sekolah, 2) Membuat usulan penambahan biaya
operasional sekolah, 3) Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan
anggaran sekolah, 4) Penyusunan administrasi penggunaan keuangan sekolah.
Menurut Fattah (2004:143), menyebutkan bahwa: “agar penggunaan keuangan

19
sekolah mencapai sasarannya, perlu dilakukan dengan menjalankan fungsi-
fungsi dari manajemen dalam pengelolaan keuangan sekolah, seperti melalui
iuran BP3, melalui penyewaan fasilitas sekolah, pembayaran siswa, bantuan
yayasan dan gerakan pengumpulan dana”.

f) Manajemen Hubungan Masyarakat


Pelaksanaan pengembangan hubungan masyarakat (peran serta
masyarakat) di antaranya: 1) Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa
dalam rangka meningkatkan kerjasama sekolah dengan orang tua siswa untuk
meningkatkan prestasi siswa, 2) Menyusun rencana pertemuan dengan komite
sekolah dalam rangka meningkatkan peran komite sekolah di antaranya
advisory agency, mediator agency, supporting agency dan controlling agency,
3) Pertemuan walimurid tiap jenjang kelas untuk sosialisasi 5 hari sekolah.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Komite
sekolah dan madrasah berperan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
melalui: “1) nasihat, 2) pengarahan, 3) bantuan personalia, material, dan
fasilitas, maupun pengawasan”. Masyarakat diharapkan secara sungguh-
sungguh memberikan masukan sesuai dengan kemampuannya.

g) Manajemen Kultur Budaya Lingkungan Sekolah Islami


Pelaksanan pengembangan kultur budaya sekolah di antaranya: 1)
Menyusun jadwal piket guru penyambutan siswa, 2) Menyusun program
MABIT, sholat dhuha, dll, 3) Menyusun program unggulan yang menjadi ciri
khas sekolah dalam meningkatkan dan menyalurkan potensi siswa agar lahir
siswa unggul dalam berbagai prestasi, 4) Menyusun rencana penghijauan
sekolah agar membuat suasana lingkungan sekolah menjadi sejuk dan nyaman.
5) Menyusun rencana program sekolah sehat dan sekolah bersih.

20
3. Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi dari 7 (tujuh) komponen MBS yang
dilaksanakan oleh SD Plus Rahmat secara umum telah terlaksana sesuai
dengan ketentuan dan prinsip MBS akan tetapi ada komponen yang kurang
lengkap secara administrasi yaitu pada komponen manajemen hubungan
masyarakat, seperti MoU, dokumentasi kegiatan, dll. dan untuk komponen
sarana prasarana yaitu luas ruang kelas dan lapangan belum standar. (Detail
evaluasi dalam EDS).

4. Hasil
Adapun hasil dari pelaksanaan MBS di sekolah yaitu:
a) Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
(1) Tersusunnya dokumen kurikulum K13 (dokumen 1, 2 dan 3).
(2) Pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik, lancar, kondusif
dengan pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAKEM)..
(3) Tersusunnya dokumen muatan lokal, yaitu Bahasa Jawa, Bahasa
Inggris, Bahasa Arab, Al-Qur’an Hadist/Shiroh.
(4) Tersusunnya program pembinaan bakat dan minat peserta didik
melalui kegiatan ekstrakurikuler (sebanyak 22 ekstra baik yang di
sekolah maupun di luar sekolah).
(5) Tersusunnya dokumen program kegiatan layanan konseling dengan
sasaran layanan individu dan layanan kelompok (oleh tim BK).
(6) Perilaku warga kelas (guru dan siswa) sesuai dengan etika yang
berlaku dan berbasis islami.
(7) Hasil karya peserta didik dari kegiatan pembelajaran dipajang, ditata
rapi, dan diganti secara rutin dan teratur.

b) Manajemen Peserta Didik (Kesiswaan)


(1) Penerimaan peserta didik terlaksana dengan baik dan sukses, bahkan
pada bulan Januari sudah penuh kuota.

21
(2) Pelaksanaan penerimaan peserta didik dilakukan secara transparan,
mulai dari pengumuman pendaftaran, proses seleksi, hingga
pengumuman penerimaan.
(3) Pelayanan prima kepada peserta didik, sejak siswa diterima menjadi
peserta didik, hingga pada melaksanakan kegiatan sehari-hari, dengan
memperhatikan minat, bakat, dan kebutuhan khusus peserta didik.
(4) Prestasi akademik dan akademik siswa sangat banyak baik Tingkat
Kota, Propinsi, Nasional, maupun Tingkat Internasional.
(5) Sekolah memiliki dokumen buku induk peserta didik
(6) Sekolah memiliki dokumen kehadiran peserta didik.
(7) Sekolah memiliki dokumen mutasi peserta didik.
(8) Sekolah memiliki dokumen pembinaan terhadap peserta didik yang
berada di kelas akhir
(9) Sekolah memiliki dokumen tentang alumni.

c) Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(1) Proses rekruitmen guru dengan seleksi ketat, sesuai dengan
kompetensi yang disyaratkan.
(2) Tenaga guru sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
(3) Pembagian tugas guru yang jelas.
(4) Terlaksananya kegiatan pelatihan internal sekolah dan/atau tingkat
gugus bagi guru.
(5) Kepala sekolah memiliki program dan/atau agenda supervise
pembelajaran.
(6) Kepala sekolah memiliki agenda kegitan untuk memfasilitasi guru
yang mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat dan
mengimplementasikan pembelajaran.
(7) Adanya agenda pertemuan rutin untuk mengevaluasi dan menyusun
kinerja sekolah.
(8) Guru mampu menghasilkan produk inovatif dan kreatif (alat peraga,
hasil penelitian, karya ilmiah popular, kreasi seni dan lain-lain.

22
(9) Banyak capaian prestasi guru, baik Tingkat Kota, Propinsi, maupun
Tingkat Nasional.
(10) Pemberian penghargaan untuk guru berprestasi, diakhir tahun.
(11) Sekolah memfasilitasi guru untuk meningkatkan kualifikasi
akademiknya.
(12) Sekolah memiliki tenaga khusus BK dan perawat.

d) Manajemen Sarana dan Prasarana


(1) Sekolah memiliki buku inventaris sarana dan prasarana.
(2) Sekolah memiliki tempat penyimpanan peralatan sekolah.
(3) Rasio antara ruang kelas dan rombongan belajar 1:1.
(4) Sekolah memiliki ruang guru yang bersih dan rapi.
(5) Sekolah memiliki lab komputer dan lab MIPA.
(6) Sekolah memiliki masjid sebagai sarana pembelajaran ibadah.
(7) Sekolah memiliki toilet, bersih, tidak berbau, rasio minimal 1:30 yang
terpisah antara laki-laki dan perempuan.
(8) Sekolah memiliki halaman yang bersih dan tertata rapi.
(9) Sekolah memiliki pagar yang rapi.
(10) Sekolah memiliki media pembelajaran/alat peraga sederhana hasil
karya guru dan siswa.
(11) Tiap kelas memiliki sudut baca yang tertata rapi dan termanfaatkan
sebagai sumber belajar peserta didik.
(12) Sekolah menyediakan tempat sampah yang terdiri dari tiga jenis
sampah (organik, plastik dan kertas, kaca besi dan seng).

e) Manajemen Pembiayaan
(1) Sekolah memiliki Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kerja
dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang baik.
(2) Transparansi dokumen RKAS dan penggunaannya.
(3) Pendirian Unit Usaha Pertokoan (UUP).

23
(4) Kegiatan bazar pada saat KTS dan KAS yang bekerjasama dengan
wali murid untuk memasarkan produknya.

f) Manajemen Hubungan Masyarakat


(1) Sekolah bekerjasama dengan beberapa pihak dalam rangka
meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan, seperti Lembaga
Ummi Foundation dalam bidang membaca dan menghafal Al Qur’an,
Perpusda Kota Kediri dalam GLS, I Can Indonesia dalam kegiatan
outbond, PT. Dhoho TV dalam peliputan kegiatan sekolah, dll.
(2) Adanya website sekolah sebagai media inforasi dan promosi program
sekolah yaitu www.sdplusrahmatkediri.sch.id
(3) Sekolah memiliki pengurus komite sekolah dan paguyuban kelas.
(4) Terlaksananya kegiatan rutin jum’at berkah yang terjadwal, bantuan
korban bencana alam, dan kegiatan social lainnya.
(5) Terlaksananya pertemuan rutin dengan orang tua peserta didik dan
komtie sekolah.
(6) Komite sekolah, paguyuban kelas dan/atau orang tua peserta didik
terlibat dalam penyusunan program dan anggaran sekolah.

g) Manajemen Kultur Budaya Lingkungan Sekolah Islami


(1) Penyambutan pagi oleh guru untuk membiasakan siswa pada Budaya
SD Plus Rahmat 5S + JT, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun,
dan Jabat Tangan.
(2) Pengajian akhir bulan dan konsultasi belajar siswa.
(3) Pondok Ramadhan diadakan di minggu pertama bulan Ramadhan.
(4) Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) untuk siswa kelas 4, 5 dan 6.
(5) Qur’an dan English Camp untuk siswa kelas 4 dan 5.
(6) Adanya Buku Catatan Harianku sebagai penghubung orang tua dan
guru.
(7) Kegiatan muroja’ah sebelum masuk pelajaran.
(8) Kegiatan Baca Al-Qur’an metode UMMI.

24
(9) Pembiasaan hafalan juz’amma, surat-surat pendek, doa-doa dan
asmaul husna.
(10) Pembiasaan dengan adab dan tata cara amaliyah ibadah sehari-hari
dengan baik dan benar sesuai dengan tuntutan syar’i.
(11) Pembiasaan menghayati bahwa seluruh aktivitas sehari-hari mereka
memiliki nilai ibadah pada Allah SWT.
(12) Pelaksanaan sholat dhuha bagi semua civitas akademik terjadwal
dengan baik.
(13) Kegiatan makan siang dan sholat Dhuhur berjamaah.
(14) Bakti Sosial merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan sekolah.
(15) Kunjungan ke Panti asuhan/SLB untuk siswa kelas 6.
(16) Pelaksanaan kegiatan Jum’at Berkah secara bergantian untuk tiap
jenjang.
(17) Berbagi Ta’jil kepada warga sekitar sekolah pada saat bulan
Ramadhan.
(18) Pembagian Zakat Fitrah dan Qurban ke masyarakat sekitar bagi yang
kurang mampu.

5. Tindak Lanjut
Pola tindak lanjut yang dilaksanakan di SD Plus Rahmat adalah
melalui rapat khusus artinya hasil monitoring dan evaluasi dibawa keforum
rapat koordinator bidang dan rapat jenjang untuk dilakukan analisa dan
disepakati tindak lanjut yang akan dilaksanakan baik itu program
Pembelajaran, MBS, Ekstrakurikuler, Perpustakaan, maupun UKS.
Tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi kegiatan
pengembangan budaya mutu sekolah ini berupa penghargaan, atau perintah
tugas dengan rekomendasi bagi para guru. Proses tindak lanjut merupakan hasil
monitoring dan evaluasi selama kegiatan berlangsung yang selanjutnya hasil
supervisi kegiatan berbagai program yang dilaksanakan guru dilaporkan kepada
Pengurus Yayasan dan Pengawas Sekolah.

25
B. PEMBELAJARAN
Pembelajaran di SD Plus Rahmat mengembangkan pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 yang berorientasi pada penguatan karakter siswa
yang telah diperkuat oleh Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sehingga guru dituntut untuk
melakukan penguatan karakter siswa dengan menginternalisasikan nilai-nilai
utama PPK yaitu religiusitas, nasionalisme, mandiri, gotong-royong dan
integritas dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Nilai relegiusitas diantaranya : beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah
beraktivitas, dsb. Nilai nasionalisme, diantaranya : cinta tanah air, semangat
kebangsaan, menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu
daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dan
sebagainya. Nilai Kemandirian diantaranya : disiplin, percaya diri, rasa ingin
tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang
hayat, dan sebagainya. Nilai Gotong royong diantaranya : suka menolong,
bekerjasama, peduli sesama, toleransi, peduli lingkungan, kebersihan dan
kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan masyarakat. Nilai Integritas
diantaranya jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen
moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi dan sebagainya.

1. Perencanaan
a) Konsep pembelajaran SD Plus Rahmat adalah konsep pembelajaran
Islamic Full Day School.
b) Pengembangan pembelajaran dengan Kurikulum 2013 sebagai
perwujudan dari Kurikulum Pendidikan Dasar yang disusun oleh satu
tim penyusun yang terdiri dari unsur Kepala Sekolah, Guru, Komite
Sekolah, Yayasan, Paguyuban, Perwakilan dari Dunia Industri, Dinas
terkait dalam hal ini Pengawas di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan Kota Kediri.

26
c) Pembelajaran di SD Plus Rahmat terdiri dari dua muatan pelajaran yaitu
muatan Diknas dan muatan lokal (Bahasa Jawa, Bahasa Arab, Bahasa
Inggris, Al Qur’an Hadits, Shiroh, TIK).
d) Program layanan inklusi untuk memfasilitasi anak-anak berkebutuhan
khusus (ABK).
e) Kegiatan pengembangan diri dan kegiatan ektrakurikuler untuk
memfasilitasi seluruh minat bakat siswa.
f) Penerapan model pembelajaran ISLAM, yaitu Integrated curricullum
and integrated activity, Privat Service, Learning in Joy, Active
Learning, Multiple Intelegent.
g) Pembelajaran diaplikasikan melalui pendekatan 9 potensi kecerdasan
majemuk yang dimiliki anak (Kecerdasan Linguistik, Kecerdasan
Logic-Mathematic, Kecerdasan Visual Spasial, Kecerdasan
Kecerdasan Musical, Kecerdasan Kinestetik, Kecerdasan Interpersonal,
Kecerdasan Intrapersonal, Kecerdasan Natural, Kecerdasan Spiritual).
h) Implementasi pembelajaran yang ramah anak dan mengintegrasikan
pendidikan karakter ke dalam setiap mata pelajaran.
i) Implementasi pembelajaran harus meliputi kegiatan awal, kegiatan Inti
dan Kegiatan akhir, dengan memperhatikan proses eksplorasi, elaborasi
dan konfirmasi pada kegiatan inti.
j) Implementasi literasi dalam pembelajaran.
k) Penilaian berbasis HOTS dilakukan secara konsisten, sistematik, dan
terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis
atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri.
Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian
Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
l) Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui 5 tahapan
meliputi: pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.

27
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembelajaran SD Plus Rahmat diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dan kreatif sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam
tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI dengan Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Pendidikan ABK bagi siswa berkebutuhan khusus.
Kurikulum Pendidikan ABK adalah Kurikulum yang digunakan
pada program inklusi yang terdiri dari dua kurikulum yaitu Kurikulum Diknas
K13, dan Kurikulum Pendidikan ABK. Untuk kurikulum Diknas, secara
pembelajaran menyesuaikan pendidikan di dalam kelas. Kurikulum di sekolah
mengintegrasikan berdasarkan akademik & non akademik. Kemudian, akan
dituangkan kedalam IEP (individual educational program).
Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus dalam seting inklusif
pada dasarnya adalah sistem pembelajaran umum yang disesuaikan dengan
kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, rancangan
pembelajaran inklusif harus berdasarkan pada analisis dan pemahaman
terhadap kurikulum umum. Setelah itu dilakukan asesmen terhadap anak
berkebutuhan khusus yang menjadi target pelayanan, sehingga dapat diketahui
jenis hambatan, tingkat hambatan, kekuatan, kelemahan dan kebutuhan dari
anak yang akan ditangani (ABK).
Bagi anak berkebutuhan khusus, dikatakan berhasil apabila:
berat/ringannya gejala ABK, usia penanganan sedini mungkin, Intelegensia
(IQ) kecerdasan menangkap sebuah respon, kemampuan bicara & bahasa
semakin lancar 20% (bisa bicara & berbahasa seumur hidup) + 80% (tidak bisa
bicara & berbahasa), dilakukan secara konsistensi dan teratur, program terapi
yang terstruktur, terpadu, &intensif (berkesinambungan = 4 – 8 jam/hari).

28
Penilaian bagi anak-anak berkebutuhan khusus menggunakan
sejumlah teknik yang mencakup pemahaman sejumlah karakteristik psikologis
yang diinginkan, dirancang dan dilakukan khusus untuk mewakili kondisi
pembelajaran yang dapat menggambarkan perilaku, dan evaluasi dilakukan
mengacu pada sejumlah dimensi atau kriteria yang diperoleh melalui hasil.
Berdasarkan hasil assesmen (penilaian), selanjutnya guru
mengembangkan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan ABK. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses belajar
mengajar. Kemudian diakhiri dengan pelaksanaan evaluasi.
Rangkaian kegiatan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk
skema sebagai berikut:

Pengembangan rencana pembelajaran inklusi dilakukan dengan


membuat PPI (Program Pembelajaran Individu). PPI adalah kegiatan
pembelajaran yang menitikberatkan bantuan dan bimbingan belajar kepada
masing-masing individu, memberi kesempatan yang luas kepada tiap-tiap anak
untuk belajar berdasarkan kebutuhan dan kemampuan anak untuk mengejar
ketertinggalannya dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki.

29
Dengan pembelajaran akademik yang memuat 12 muatan pelajaran
yang meliputi muatan Dinas, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan
pelajaran tersebut meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Muatan lokal meliputi muatan pelajaran Bahasa Arab,
Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa), Qur’an Hadits, TIK, dan Sejarah
Kebudayaan Islam (Shiroh).
Muatan Pelajaran memiliki tujuan-tujuan sesuai dengan mata
pelajaran tersebut serta dapat mengaitkan hubungan antar mata pelajaran secara
integral komprehensif untuk mencapai tujuan secara maksimal.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik serta kegiatan
kepramukaan.
Kegiatan pengembangan diri terdiri dari : (1) Upacara Bendera, (2)
Sholat Berjamaah, Sholat Dhuha dan Sholat Jumat, (3) Budaya bersih dan
sehat, (4) Mengucapkan salam, berjabat tangan dengan guru, (5) Bimbingan
Karier, (6) Tahfidz, (7) Budaya Baca, (8) Jum’at Bersih, dan (9) Imlak.

30
Sedangkan pembelajaran non akademik sebagai pendukung memuat
10 program, yaitu remedial/pengayaan/review, BTAQ (UMMI), Calistung,
Sholat Dhuha, Sholat Ashar, Sholat Dhuhur, Hafalan surat/doa,
Pepustakaan/kelas baca/shiroh nabawiyah, konseling/life skill.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam
struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
Dasar antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, English Club,
Tapak suci, Lukis, Tari, Vokal, Rebana, Tapak suci, Lukis, Tari, Vokal,
Rebana, Band, Robotik, Klub MIPA, Catur, Jurnalistik, Tiwisada, Pramuka,
Soccermin, Teater, Badminton, Taekwondo, Batik, Qiro’ah.
Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Selain
buku, media dan sumber pembelajaran yang digunakan adalah berupa audio –
visual sejalan dengan perkembangan IPTEK.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, SD Plus Rahmat melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
sesuai dengan SI dan SKL yang termuat dalam RPP masing-masing muatan
pelajaran.
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
authentic assessment yang menilai proses dan hasil sekaligus menggunakan
model nontes dan tes yang terencana dengan baik. Hasil penilaian otentik
digunakan oleh guru untuk merencanakan program remidi dan pengayaan serta
evaluasi pembelajaran. Siswa yang belum mencapai KKM harus mengikuti
kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM
mengikuti kegiatan pengayaan.

31
3. Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan program pembelajaran
di SD Plus Rahmat secara umum telah terlaksana dengan baik sesuai dengan
petunjuk dan ketentuan yang ada, akan tetapi ada komponen yang kurang
lengkap (belum sesuai standar) secara administrasi yaitu perangkat
pembelajaran (RPP dan jurnal pembelajaran). (Detail evaluasi dalam EDS).

4. Hasil
a) Pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 dengan konsep Islamic
Full Day School dan model pembelajaran ISLAM berjalan dengan
lancar sesuai harapan.
b) Program layanan inklusi untuk ABK terlaksana,
c) Kegiatan pengembangan diri dan kegiatan ektrakurikuler sebanyak 21
ektra berjalan baik.
d) Implementasi pembelajaran yang ramah anak dan pendidikan karakter
ke dalam setiap mata pelajaran.
e) Kegiatan literasi sekolah, dengan pojok baca di tiap kelas membuat
siswa suka membaca dan menulis, bahkan telah mampu mencetak
penulis-penulis cilik.

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut pembelajaran di SD Plus Rahmat terhadap peserta
didik adalah pemberian penghargaan bagi siswa/siswi yang berprestasi baik
akademik dan non akademik, mengadakan pembinaan bagi peserta didik yang
mengikuti lomba-lomba, penangannan terhadap siswa yang kurang yang
kurang dalam akademik dengan program remedial dan bekerjasama dengan
pihak ahli untuk narasumber/pemateri dalam kegiatan pembelajaran.
Penetapan tindak lanjut yang dilaksanakan di SD Plus Rahmat
adalah melalui rapat bersama dari hasil monitoring dan evaluasi dibawa
keforum rapat kerja untuk dilakukan analisa dan disepakati tindak lanjut yang

32
akan dilaksanakan. Dengan menerapkan lima hari sekolah, untuk
mengembangkan diri guru, dilaksanakan KKG Mapel di hari Sabtu yang
meliputi penyusunan Program Tahunan, Program Semester, RPP, media dan
sumber belajar, sharing informasi yang digunakan dalam proses pembelajaran
di tahun pelajaran selanjutnya. Serta pembinaan bagi guru oleh tim Litbang
sekolah.

C. EKSTRAKURIKULER
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam
tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya
tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler
merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum,
yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender
pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan
peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap,
kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan
ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan
mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan
manfaat sosial yang besar.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa
dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan, baik di sekolah maupun di luar

33
sekolah, dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan
siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan
minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya (SK Dirjen
Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992).
Sedangkan pada implementasi Kurikulum 2013, telah pula
diterbitkan Permendikbud RI Nomor 62 tahun 2013 tentang kegiatan
ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah. Dalam Permendikbud
ini disebutkan pengertian kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler
yang dilakukan olehpeserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler
di dalam Kurikulum 2013 adalah pramuka (merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang diwajibkan oleh pemerintah).

1. Perencanaan
Secara umum program ekstrakurikuler SD Plus Rahmat adalah sebagai
berikut:
- Sekolah melakukan pendataan minat bakat siswa pada awal tahun
pelajaran dan kemudian melakukan pemetaan untuk kegiatan
ektrakurikuler.
- Sekolah memfasilitasi minat dan bakat siswa sesuai dengan bidangnya
masing-masing melalui kegiatan ektrakurikuler.
- Bekerjasama dengan tenaga ahli sesuai bidangnya untuk menghandle
kegiatan ektrakurikuler.
- Mengadakan kegiatan pentas kreatifitas siswa yang dilaksanakan di
setiap akhir tahun pelajaran sebagai wadah aplikasi kegiatan ektra dan
sekaligus untuk membentuk karakter percaya diri siswa.

34
Sedangkan program khusus masing-masing kegiatan ekstrakurikuler
adalah sebagai berikut:
a) Pramuka
- Menyalurkan minat dan bakat siswa dalam bidang kepramukaan.
- Membentuk sikap mandiri dan percaya diri.
- Melaksanakan pembinaan dan pelatihan secara berkala kepada
peserta ekstrakurikuler.
- Mengenalkan materi katan palang, ikatan kaki 3, dan pionering serta
mempraktekkan baik secara perorangan maupun kelompok.
- Mempersiapkan siswa untuk pentas di Kegiatan Akhir Semester.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pesta siaga.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti Jambore Pelajar baik tingkat
Kota maupun Nasional.

b) Seni Tari
- Menyalurkan minat dan bakat siswa dalam bidang tari
- Melaksanakan pembinaan dan bimbingan secara berkala kepada
peserta ekstrakurikuler tari
- Melatih peserta ekstrakurikuler gerakan-gerakan dasar dalam menari
- Mengajak siswa untuk membentuk pola dalam menari
- Mengajarkan siswa cara penerapan wiraga, wirama dan wirasa
dalam menari.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan peserta ekstrakurikuler untuk tampil di acara Pentas
Kreatifitas Akhir Semester maupun mengikuti FLS2N.
c) Seni Lukis
- Menyalurkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni lukis.
- Mengenalkan teknik dasar dalam melukis.

35
- Menggambar bentuk benda dan merangkaikan warna.
- Siswa mampu berkarya gambar dan warna secara mandiri.
- Mempersiapkan karya siswa untuk dipamerkan dalam Pentas
Kreatifitas Akhir Semester.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti kompetisi
melukis/mewarnai.
- Mempersiapkan siswa mengikuti FLS2N

d) Seni Vokal
- Menyalurkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni vokal
- Menyanyikan lagu Kemarin Paman Datang, Andaikan Aku Punya
Sayap (untuk siswa kelas 2-3)
- Menyanyikan lagu Kemarin Paman Datang, Andaikan Aku Punya
Sayap (untuk siswa Kelas 4-5)
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa untuk tampil dalam Pentas Kreatifitas Akhir
Semester.
- Mempersiapkan siswa mengikuti FLS2N.

e) Jurnalistik
- Menyalurkan minat dan bakat siswa dalam bidang Jurnalistik.
- Membuat berita sesuai dengan interview lingkungan sekitar.
- Membuat karya sastra puisi dan pantun tentang alam.
- Mampu meliput kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba wartawan cilik.

36
f) Catur
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang catur
- Mengadakan pembinaan dan latihan secara rutin.
- Mengajarkan siswa teknik dasar bermain catur
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan peserta eksktrakurikuler untuk mengikuti turnamen
catur baik di tingkat Kota maupun Nasional.
- Mempersiapkan untuk mengikuti O2SN.

g) Band
- Menyalurkan minat dan bakat siswa dalam memainkan alat musik
- Mengenalkan tempo, kunci dan lagu pada siswa
- Mengelompokkan siswa berdasarkan penguasaannya terhadap alat
musik
- Membentuk grup untuk bisa ditampilan dalam kegiatan Pentas
Kreatifitas Akhir Semester.
- Mempersiapkan grup band untuk mengikuti festival.

h) Qiro’ah
- Menyalurkan bakat dan minat siswa untuk gemar membaca Al
Quran
- Menerapkan lagu bayyati, lagu shaba yang diterapkan pada surat An
Naba’ ayat 1-9
- Menerapkan lagu Bayyaty, Hijaz, dan Rast yang diterapkan pada
surat al Ahzab ayat 21-25
- Siswa mampu tampil untuk mengisi kegiatan-kegiatan di sekolah
maupun di luar sekolah.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mampu mengukir prestasi di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)

37
i) Tiwisada
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang tiwisada.
- Mengenalkan materi dasar tiwisada.
- Mengadakan praktek P3K
- Mengadakan praktek mengukur tekanan darah.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan peserta ekskul mengikuti lomba tiwisada yang
diadakan oleh Dinas Pendidikan setempat.

j) Robotik
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang robotika.
- Mengenalkan teknik dasar robotika.
- Mengenal komponen robotika.
- Membuat program Robot line follower mikro dan baik
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti kompetisi robotik baik
tingkat Kota, Nasional maupun internasional.

k) Tapak Suci
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang seni beladiri
- Mengenalkan gerakan dasar tapak suci.
- Mengenalkan kuda dasar jurus dasar, pola langkah , kemantapan
gerak.
- Mempelajari pola langkah gerak ganda pasangan gabungan jurus
dan tarung bebas
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan peserta ekstrakurikuler untuk tampil di acara Pentas
Kreatifitas Akhir Semester.

38
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti kejuaraan pencak silat baik
di tingkat Kota maupun Nasional.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti O2SN

l) English Club
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang English club.
- Mengenalkan teknik dasar dalam English club
- Menuliskan pearalatan dapur dengan benar
- Menuliskan alat transportasi umum
- Menuliskan bagian-bagian dari tubuh hewan.
- Belajar untuk bercakap-cakap dengan baik secara berkelompok.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa untuk tampil di kompetisi English baik
tingkat Kota maupun Nasional.
- Mempersiapkan tampilan siswa dalam Kegiatan Pentas Kreatifitas
Siswa.

m) Sains
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang Sains.
- Mempelajari perubahan wujud zat.
- Praktikum listrik statis dengan balon dan penggaris
- Mempelajari perubahan wujud zat
- Praktikum sifat-sifat cahaya.
- Praktikum massa jenis air, es, dan minyak
- Praktikum sifat-sifat cahaya.
- Praktikum listrik statis dengan balon dan penggaris.
- Praktikum larutan gula untuk pelangi.
- Mempersiapkan siswa untuk tampil di pentas Kreatifitas Akhir
Semester.

39
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti olympiade sains baik di
tingkat Kota maupun Nasional.

n) Batik
- Menyalurkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni membatik.
- Mengenalkan teknik dasar dalam membatik.
- Menggambar motif batik di atas kain.
- Praktek mencanting di atas kain.
- Praktek pembuatan batik ikat.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti kompetisi membatik.
- Mempersiapkan karya siswa untuk dipamerkan di kegiatan Pentas
Kreatifitas Akhir Semester.

o) Kaligrafi
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang kaligrafi
- Mengenalkan teknik dasar kaligrafi
- Menulis huruf hijaiyyah tunggal dengan metode khatt Naskhi
- Membuat karya dengan dengan metode arsir.
- Mempersiapkan siswa untuk mengikuti kompetisi
melukis/mewarnai.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan karya siswa untuk dipamerkan di kegiatan Pentas
Kreatifitas Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa mengikuti FLS2N

40
p) Teater
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang teater.
- Mengenalkan materi dasar dalam teater.
- Mempelajari olah suara, ekspresi mimik wajah
- Mendeskripsikan teater-teater tradisional yang ada di Indonesia
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan peserta ekstrakurikuler untuk tampil di acara Pentas
Kreatifitas Akhir Semester.

q) Taekwondo
- Menyalurkan minat dan bakat siswa di bidang seni bela diri
taekwondo.
- Mengenalkan gerakan-gerakan dasar taekwondo.
- Mempelajari materi tendangan dan tangkisan dasar.
- Mempelajari gerakan Basic 1.
- Melatih siswa untuk mampu dan percaya diri dalam berkompetisi.
- Mengadakan evaluasi Penilaian Tengah Semester dan Penilaian
Akhir Semester.
- Mempersiapkan siswa dalam kejuaraan taekwondo baik tingkat
Kota, Nasional maupun Internasional.
- Mempersiapkan peserta ekstrakurikuler untuk tampil di acara Pentas
Kreatifitas Akhir Semester.

r) Klub MIPA
- Menyusun program Klub MIPA.
- Melakukan screening tes untuk semua siswa kelas 3-5 pada saat
kegiatan MOS/MPLS.
- Melakukan sosialisasi kepada wali murid terkait program
pembelajaran Klub MIPA

41
- Melaksanakan pembelajaran (baik offline maupun online) dengan
sebaik mungkin.
- Melakukan pembinaan insidentil (ketika ada event lomba).
- Melakukan pendampingan siswa dalam mengikuti lomba.

2. Pelaksanaan
Di SD Plus Rahmat terdapat 21 ekstrakurikuler sebagaimana
tersebut di atas, baik yang dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah maupun
di luar lingkungan sekolah berjalan dengan lancar.
Kegiatan ekstrakurikuler di SD Plus Rahmat dilaksanakan untuk
siswa kelas 2 sampai kelas 5. Setiap peserta didik diwajibkan untuk mengikuti
minimal satu ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap hari Sabtu, dengan
jadwal pukul 08.00 – 09.00 (untuk kelas 2 – 3) dan pukul 09.50 – 10.50 (untuk
kelas 4 – 5).
Selain ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan di lingkungan
sekolah setiap hari Sabtu, peserta didik juga bisa mengikuti ekstrakurikuler
pilihan yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dengan jadwal sebagai
berikut:
 Ekstrakurikuler taekwondo : setiap hari Jumat (pukul 14.00 – 15.00)
 Ekstrakurikuler renang : setiap hari Sabtu pukul 14.00 – 15.00 (untuk kelas
2 – 3) dan pukul 15.00 – 16.00 (untuk kelas 4 – 5)
 Ekstrakurikuler panahan : setiap hari Sabtu (pkl 12.30 – 14.30
 Ekstrakurikuler soccermin : setiap hari Sabtu (pkl 14.00 – 16.00)

42
Tempat Pelaksanaan Esktrakurikuler SD Plus Rahmat
Tahun Pelajaran 2018/2019 (Kelas 2 – 3)

No Ekstrakurikuler Tempat Hari Waktu

1 Lukis 3C

2 Tiwisada 3B

3 English Club 2B

4 Catur 3B

5 Vokal Lab MIPA

6 Tari 2A Sabtu 08.00 - 09.00

7 Tapak Suci Depan Kelas 1D

8 Sains/MIPA 2D-2E

9 Kaligrafi 2C

10 Band Ruang Band

11 Qiro'ah Ruang BK
Lapangan Cakarsi,
12 Soccermin Jum'at 15.00 - 16.30
Kelurahan Tosaren
Gedung Kel.
13 Bulutangkis Sabtu 14.00 - 16.00
Banjaran
Lapangan SMP Plus
14 Panahan Jum'at 14.00 - 15.00
Rahmat

15 Renang Pagora Sabtu 13.00 - 15.00

43
Tempat Pelaksanaan Esktrakurikuler SD Plus Rahmat
Tahun Pelajaran 2018/2019 (Kelas 4 - 5)

No Ekstrakurikuler Tempat Hari Waktu

1 Lukis 5E

2 Tiwisada 4C

3 English club 5D

4 Catur 4D

5 Vokal Lab MIPA

6 Robotik 4B

Di depan kelas
7 Tapak suci
1D
Sabtu 09.50 - 10.50
8 Sains 5A-5B

Masjid lantai
9 Teater
atas
Di bawah tangga
10 Pramuka
kebun percobaan

11 Jurnalistik Lab komputer

12 Batik 4A

13 Qiro'ah Ruang BK

14 Band Ruang band

44
No Ekstrakurikuler Tempat Hari Waktu

15 Kaligrafi 5C Sabtu 09.50 - 10.50

16 Soccermin Lapangan bence Jum'at 15.00 - 16.30


Gedung kelurahan
17 Bulutangkis Sabtu 13.00 - 15.00
Banjaran
18 Taekwondo Gedung PAN Jum'at 14.00 - 15.30
Lapangan SMP Plus
19 Panahan Sabtu 13.00 - 14.00
Rahmat
20 Renang Paggora Sabtu 13.00 - 15.00

16 Soccermin Lapangan Bence Jum'at 15.00 - 16.30

Pada umumnya tenaga pengajar ekstrakurikuler di SD Plus Rahmat


sebagian besar berasal dari pengajar eksternal, karena mencari SDM yang
sesuai dengan bidang ekstrakurikuler masing-masing.
Adapun susunan pengajar esktrakurikuler di SD Plus Rahmat
sebagai berikut:
No Nama Pembina Ekstrakurikuler
1. Ponco Wisnu Susilo Seni Lukis
2. Bastian Fanani, WD.PNP Catur
3. Sigit Arianto, S.Pd English Club
4. Imam Nasrudin, S.Sos.I Qiro’ah
5. Sigit Hernowo Adi Vokal
6. Aris Akbar Band
7. Tutut Wahyu Ning Tyas Tari
8. Widi Prijanto, K.Ua Tapak Suci
9. Ellyana, S.Pd Sains
10. M. Latiful Umam, M.Pd Jurnalistik

45
11. Faridaturrofi’ah, S.Sos Teater
12. Listiani Batik
13. Lusi Kustianingrum Tiwisada
14. Johan Prasetya W., S.Sos Soccermin
15. Rico Dwi Anoraga, S.Pd Bulutangkis
16. Joko Arianto, SE., M.Si Taekwondo
17. Agus Sugiharto, ST Robotik
18. Dwi Kundayatin, S.Pd.I Pramuka
19. Ulchinah Mabruroh, S.Pd.I Kaligrafi
20. Sigit Ari Marsyudi, SE Panahan
21. Dody Setiawan, S.Pd Renang

Untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler di SD Plus Rahmat,


maka sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memadai.
Meskipun demikian masih ada beberapa sarana dan prasarana yang dirasa
kurang memadai, karena terbatasnya lokal gedung yang ada. Salah satu contoh
adalah untuk ekskul band, ruangan yang digunakan belum standar, karena
masih menggunakan ruangan yang belum kedap suara sehingga pembelajaran
belum efektif.
Sedangkan untuk penyimpanan peralatan ekskul juga belum
memiliki ruangan khusus, sehingga kesulitan untuk menyimpan peralatan
ekskul yang selesai digunakan.
Untuk ekskul yang diadakan di luar lingkungan sekolah, sebagian
besar sudah menggunakan peralatan dan tempat yang memadai serta memenuhi
standar.

3. Evaluasi
a) Sarana prasarana yang masih belum memadai
b) Kurangnya inovasi dari pengajar untuk ekstrakurikuler English club,
sehingga terkesan membosankan.

46
c) Kurangnya lahan untuk ekstrakurikuler yang diadakan di luar kelas.
d) Ada ekstrakurikuler yang tidak terlaksana beberapa peralatan yang
tersedia tidak bisa digunakan.
e) Untuk ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar sekolah, di awal
pembelajaran sudah ada pendampingnya, tapi tidak berjalan
maksimal.
f) Khusus ekstrakurikuler MIPA pengajarnya bisa ditambah, karena
pengingatnya sangat banyak
g) Ada beberapa pengajar yang sering izin secara mendadak.
h) Tidak ada pengganti pengajar ekstrakurikuler, sehingga waktu
pengajarnya tidak masuk tidak ada yang menggantikan.
i) Ekstrakurikuler robotik belum maksimal pelaksanaannya karena
selain jumlah peminatnya sangat banyak, waktu pelaksanaannya juga
hanya satu jam setiap pertemuan.
j) Sarana prasarana yang masih belum memadai
k) Kurangnya inovasi dari pengajar untuk ekstrakurikuler English club,
sehingga terkesan membosankan.
l) Kurangnya lahan untuk ekstrakurikuler yang diadakan di luar kelas.
m) Ada ekstrakurikuler yang tidak terlaksana beberapa peralatan yang
tersedia tidak bisa digunakan.
n) Untuk ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar sekolah, di awal
pembelajaran sudah ada pendampingnya, tapi tidak berjalan
maksimal.
o) Khusus ekstrakurikuler MIPA pengajarnya bisa ditambah, karena
pengingatnya sangat banyak
p) Ada beberapa pengajar yang sering izin secara mendadak.
q) Tidak ada pengganti pengajar ekstrakurikuler, sehingga waktu
pengajarnya tidak masuk tidak ada yang menggantikan.
r) Ekstrakurikuler robotik belum maksimal pelaksanaannya karena
selain jumlah peminatnya sangat banyak, waktu pelaksanaannya juga
hanya satu jam setiap pertemuan.

47
4. Hasil
Hasil daripada pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler ini sangat adalah
sangat banyak memberikan kemanfaatan untuk siswa dalam mengembangkan
minat dan bakatnya dan rasa percaya diri, mandiri serta tanggungjawab.
Adapun hasil nyata dari kegiatan ekstrakurikuler adalah diraihnya
banyak prestasi beberapa cabang kegiatan ektrakurikuler tersebut di atas,
diantaranya sebagai berikut:
No Nama Prestasi Tingkat Pelaksanaan
1 Tubagus Hasya Juara 2 Kategori 4 x 5 Provinsi 1-2 September
Abdul Ghani M Gaya Bebas Estafet 2018
PA Piala Sahabat
Hawai SC Cup 1
Sejawa Timur di
Probolinggo
2 Tubagus Hasya Juara 2 Gaya Kota 9 September
Abdul Ghani Punggung pada Event 2018
Swimming
Competition
Kejuaraan Renang
Antar Pelajar
(KRAPE) di Kediri
3 Tubagus Hasya Juara 3 Gaya Bebas Kota 9 September
Abdul Ghani dan Kupu-kupu pada 2018
Event Swimming
Competition
Kejuaraan Renang
Antar Pelajar
(KRAPEL) di Kediri

48
4 Tubagus Hasya Juara 2 Kejuaraan Provinsi 8-9 September
Abdul Ghani Renang antar Club Se- 2018
Jawa Timur di
Pasuruan
5 Ahmad Gaozan Juara 1 Pemula Provinsi 27-29
Muzakki Kejuaraan Juli 2018
Taekwondo Antar
Pelajar Se-Jawa
Timur POOMSAE
GYERUGI di
Probolinggo
6 Ahmad Gaozan Juara 1 Poomse Provinsi 26-28 Oktober
Muzakki Pemula Putra 2018
Kejuaraan Provinsi
Taekwondo Indonesia
Se-Jawa Timur 2018
di Ngawi
7 Rizky Belva Juara 1 Gyeorugi Provinsi 26-28 Oktober
Abithah Under 35 Pemula 2018
Putra pada Kejuaraan
Provinsi Taekwondo
Indonesia Se-Jawa
Timur 2018

8 Khoirul Fata Juara 2 Kejuaraan Provinsi 8-9 Desember


Adhia Renang Antar Club Se 2018
– Jawa Timur di
Pasuruan

49
9 Najwa Shafira Juara Harapan 3 Kota 2 Oktober
Kusuma Musabaqah Hifdzil 2018
Quran (MHQ) Kec.
Kota di Kediri
10 M. Sutan Juara 1 Kompetisi Kecamatan 31 Agustus
Riehansyah Sepak Bola Tiga Pilar 2018
Arshavin Cup U-12 Kecamatan
Kota Kediri
11 Faiz Ubaidillah Juara 2 Gyeorugi Provinsi 27-28 Oktober
Fuat Under 39 Pemula 2018
Putra Pada Kejuaraan
Provinsi Taekwondo
Indonesia Se-Jawa
Timur
12 Faiz Ubaidillah Juara 1 Kejuaraan Provinsi 23-24
Fuat Taekwondo open UM November
CUP Se-Jawa Timur 2018
2018
13 Dhamaram Tegar Juara Harapan 2 Pa Kecamatan 8 September
Fajar R. Musabaqah Tilawatil 2018
Qur’an (MTQ)
Kecamatan Kota
Kediri
14 Mazaya Aulia Juara Harapan 1 Pi Kecamatan 8 September
Nashofi Musabaqah Tilawatil 2018
Qur’an (MTQ) Kec.
Kota Kediri
15 Zahra Kamila Juara 1 Jambore Kota 2018
Damayanti Pelajar Tingkat Kota
Kediri 2018

50
16 Sausan Queen Juara 1 Jambore Kota 2018
Zahra Nabil Nail Pelajar Tingkat Kota
Kediri 2018
17 Mohammad Juara 1 Gyeorugi Provinsi 26-28 Oktober
Alfath Noor Under 37 Pemula 2018
Putra pada Kejuaraan
Provinsi Taekwondo
Indonesia Se-Jawa
Timur 2018
18 Shaktia Adi Juara 1 Kompetisi Kecamatan 31 Agustus
Bimanda hanif Sepak Bola Tiga Pilar 2018
Ramadhani B.S Cup U-12 Kecamatan
Kota di Kediri
19 Vani Aludra Medali perunggu Internasional 2 – 7 Agusus
Rayani MWB Taekwondo 2018
Open International
Championship di
Kuala Lumpur
20 Jibrilliant Juara 1 Kyorugi KU- Provinsi 18-20 Januari
Muhammad 11 Putra Ganesha 2019
Zakky Taekwondo
Championship II
Tingkat Propinsi
21 Daffa Rizki Anak Juara 3 lomba Robot Provinsi 23 Februari
Ary Soccer jenjang SD/MI 2019
di MTsN Jombang
(Ponpes Bahrul Ulum
Tambak Beras ) di
Jombang

51
22 Gavrierlangga Juara 1 lomba Robot Provinsi 23 Februari
Maheswistarandra Soccer jenjang SD/MI 2019 Fikri
di MTsN Jombang
(Ponpes Bahrul Ulum
Tambak Beras ) di
Jombang
23 Alzi Zanandra Juara 1 Kyorugi Provinsi 24-25
Prakadet B Pemula November
Putra Kejuaraan 2019
Taekwondo UM CUP
IV Se Jawa Timur di
Malang
24 Asyrafi Ahmad Juara 1 Kelas M Putra Nasional 31 Januari – 3
Tsaqafi Azzaky tingkat SD kategori Februari 2019
Tanding Kejuaraan
Pencak Silat Teerbuka
Antar Pelajar SD,
SMP, SMA dan
mahasiswa tingkat
Nasional Asia dan
Eropa di Bandung
Asyrafi Ahmad Peraih Medali Nasional 12-13 Maret
Tsaqafi Azzaky perunggu pada 2019
kejuaraan Pencak
Silat Nasional pada
Event Yogyakarta
Championship
Vani Aludra Penghargaan Atlet Nasional 2018
Rayani Berprestasi dari
KONI Kab Kediri atas

52
pencapaian Prestasi
Juara 1 Under 30
Kyorugi Pra Kadet
Putri Pemula
Magelang Open 2018

Selain itu masih ada ratusan penghargaan dari program Klub


MIPA, yaitu capaian juara (peraih medali) dalam kegiatan olimpiade
matematika dan/atau IPA baik tingkat kecamatan, tingkat kota, tingkat
propinsi, tingkat nasional maupun tingkat internasional (Daftar rekap
prestasi terlampir beserta fotocopy sertifikat).

5. Tindak Lanjut
a) Diadakan peremajaan untuk peralatan ekstrakurikuler yang sudah
tidak layak pakai.
b) Bekerja sama dengan instansi luar untuk melaksanakan
ekstrakurikuler yang di luar ruangan, misalnya; renang, soccermin,
panahan dan taekwondo.
c) Mengaktifkan kembali pendampingan untuk ekstrakurikuler yang
diadakan di luar sekolah.
d) Untuk ekskul yang pesertanya melebihi kapasitas akan diadakan
penambahan pengajar.
e) Mengadakan pertemuan rutin dengan para pengajar ekstrakurikuler
(satu bulan sekali) untuk memudahkan koordinasi dan untuk
meminimalisir ketidakhadiran pengajar ekstrakurikuler.
f) Untuk ekstrakurikuler robotik bekerja sama dengan pihak luar dan
pelaksanaannya di luar jam sekolah, yang InsyaAllah pelaksanaannya
lebih maksimal karena satu pengajar hanya memegang sekitar 10
siswa.

53
D. PERPUSTAKAAN
Perpustakaan, secara umum, merupakan salah satu sarana
pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai
sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional. Dalam dimensi persekolahan, perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung
jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas akademika sekolah
yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah memiliki peran dan fungsi yang
sangat strategis dalam mengembangkan potensi peserta didik dan seluruh
civitas akademika yang ada di lingkungan sekolah. Arif Surrachman,
mengidentifikasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah di dunia pendidikan,
yaitu :
(1) Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum dalam
kurikulum sekolah
(2) Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa
mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
(3) Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu
luang (buku-buku hiburan)
(4) Pusat Belajar Mandiri bagi siswa.

1. Perencanaan
Adapun program perpustakaan SD Plus Rahmat disusun sebagai
berikut ; (1) program pengadaan, (2) program pengolahan, (3) program
layanan, (4) administrasi perpustakaan, dan (5) gerakan literasi sekolah.
a) Program Pengadaan
Program pengadaan adalah program yang dirancang untuk melakukan
pengadaan seluruh jenis koleksi perpustakaan. Perpustakaan sebaiknya
membuat sebuah dokumen yang mengatur tentang pengadaan koleksi agar
terarah, terukur, akuntabel dan dapat dievaluasi.

54
b) Program Pengolahan Koleksi
Setelah pengadaan koleksi dilakukan berdasarkan ketentuan yang termuat
dalam Kebijakan Pengembangan Koleksi, maka tahap selanjutnya adalah
pengolahan koleksi. Pengolahan koleksi dilakukan melalui dua kegiatan
utama, yaitu katalogisasi dan klasifikasi. Katalogisasi meliputi kegiatan
deskripsi bibliografi dan analisis subyek.
c) Program Layanan Perpustakaan
Program ini meliputi :
1) Sistem layanan. Misalnya sistem layanan terbuka (Open access) atau
sistem layanan tertutup (Close Access).
2) Jenis layanan, seperti layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan
ruang baca, layanan audio visual, story telling (bercerita), dan layanan
kemas ulang informasi.
3) Keanggotaan. Mengatur tentang persyaratan menjadi anggota, hak
dan kewajiban para anggota, serta peraturan/ketentuan tentang
layanan keanggotaan.
4) Bimbingan Pemakai. Memuat tentang orientasi perpustakaan,
petunjuk pemanfaatan perpustakaan, bimbingan penelusuran
informasi, dan bimbingan minat baca.
5) Evaluasi layanan. Memuat tentang bagaimana mengevaluasi layanan
perpustakaan agar layanan perpustakaan semakin hari semakin baik.
d) Program Administrasi Perpustakaan Sekolah
Setiap perpustakaan sekolah hendaknya memiliki program yang mengatur
tentang administrasi/ketatausahaan di perpustakaan, seperti surat
menyurat, perizinan, menata dan menyimpan dokumen (dokumen
pemesanan, pembelian, dll.), pengadaan alat tulis kantor, pembuatan
jadwal tugas/piket, menerima telepon, menerima atau mengirim fax,
email, dan sebagainya. Pendek kata, semua program administrasi di
perpustakaan perlu disusun sedemikian rupa, sehingga mendukung
program-program lainnya. Ketidak-rapian tata administrasi dapat
mengakibatkan terganggunya program-program lain. Misalnya, ketika

55
hendak mengadakan pengadaan koleksi, data pemesanan hilang atau tidak
ditemukan, maka hal ini tentu akan mengganggu proses pengadaan.
e) Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
1) Kegiatan Rahmat Membaca, yang meliputi : pojok baca kelas, kelas
baca, story telling/mendongeng, literasi berbasis shiroh nabawiyah,
pustakawan cilik kelas, dan donasi buku rahmat.
2) Kegiatan Rahmat Menulis, yang meliputi : buku pembiasaan
membaca, Rahmat Olimpiade Menulis Online (ROMO), penerbitan
buku karya siswa, dan pekan literasi sekolah.

2. Pelaksanaan
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dan tenaga utama yang
memberikan kerangka kerja dan suasana untuk mengimplimentasi kurikulum,
kepala sekolah hendaknya mengetahui pentingnya jasa perpustakaan sekolah
yang efektif serta mendorong pemanfaatannya. Kepala sekolah bekerjasama
dengan pustakawan dalam mendisain rencana pengembangan, terutama dalam
bidang program literasi informasi dan promosi membaca.
Pada saat rencana dilaksanakan, kepala sekolah menjamin
penjadwalan waktu dan sumberdaya yang luwes untuk memungkinkan guru
dan murid mengakses ke perpustakaan beserta layanannya. Kepala sekolah
juga memastikan adanya kerjasama antara tenaga perpustakaan, guru, siswa
dan orangtua siswa. Kepala sekolah harus memastikan bahwa pustakawan
sekolah ikut serta dalam kegiatan pengajaran, perencanaan kurikulum,
pengembangan tenaga berlanjut, evaluasi program dan asesmen pembelajaran
murid.
Di dalam evaluasi sekolah secara menyeluruh, kepala sekolah
memasukkan evaluasi perpustakaan dan menekankan sumbangan penting jasa
perpustakaan sekolah yang kuat dalam pencapaian standar pendidikan yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan kebijakan Permendikbud No 23 Tahun 2015, serta melihat
pentingnya menghidupkan kegiatan literasi di sekolah sebagai pendukung

56
terwujudnya lingkungan dan warga sekolah yang literat, maka perpustakaan
SD Plus Rahmat mengembangkan program yang didasarkan pada design induk
GLS Kemendikbud.
Pelaksanaan GLS di SD Plus Rahmat ditandai dengan Launching
Gerakan Literasi Sekolah dengan tajuk “SD Plus Rahmat Membaca”, event
launching ini sendiri dihelat pada 23 Februari 2017. Serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan meliputi lomba literasi seperti menghias pojok baca kelas, lomba
resume (meringkas cerita), lomba mading 3D, serta gerakan morning reading
mania (membaca 15 menit setiap hari), serta pelantikan pustakawan cilik
angkatan pertama. Tidak hanya lomba, untuk mengobarkan semangat
membaca para siswa, turut pula diciptakan lagu bertemakan literasi dengan
judul “SD Plus Rahmat Membaca”. Melalui event GLS SD Plus Rahmat
Membaca menjadi starter dalam kegiatan pengembangan literasi berkelanjutan
yang terus dilaksanakan di sekolah.

a) Kegiatan Rahmat Membaca


Penumbuhan minat baca siswa menjadi konsentrasi pertama dalam
mencapai tujuan GLS, yaitu di fase pembiasaan. Menciptakan lingkungan yang
kaya dengan bahan bacaan menjadi syarat mutlak untuk membentuk budaya
membaca di sekolah. Ruang lingkup yang dikembangkan meliputi kelas dan
perpustakaan. kegiatan tersebut digunakan untuk menunjang aktivitas
membaca dimanapun dan kapanpun.
1) Pojok Baca Kelas
Perpustakaan sebagai pusat koleksi bahan pustaka memfasilitasi setiap
ruang kelas di sekolah dengan fasilitas pojok baca kelas. Guna menunjang
kegiatan membaca agar bisa dilaksanakan dimana saja dan kapan saja, serta
memudahkan akses buku yang tersedia di setiap pojok baca kelas. Sedangkan
untuk jumlah buku yang diberikan disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada
di dalamnya. Buku di pojok baca kelas rutin diganti secara berkala, oleh
pustakawan yaitu 2 minggu sekali. Sedangkan buku yang disediakan
merupakan buku non-pelajaran, yaitu beragam buku fiksi dan non-fiksi.

57
2) Kelas Baca
Pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab
semua warga sekolah, dalam hal ini peran pustakawan dan guru juga termasuk
di dalamnya. Untuk itu perlu program Literasi yang terintegrasi dengan
kurikulum. Melalui penjadwalan khusus kunjungan siswa ke perpustakaan
yang rutin setiap satu minggu sekali. Kelas baca dilaksanakan oleh kelas 1-6.
Kegiatan kelas baca sendiri diisi dengan membaca di perpustakaan,
meminjam buku, dan Story telling / mendongeng oleh pustakawan. Selain
kunjungan ke perpustakaan, kegiatan kelas baca juga diisi dengan kegiatan
membaca buku di pojok baca kelas masing-masing.
3) Story Telling / Mendongeng
Kegiatan ini merupakan bentuk komunikasi antara pendongeng dan
sejumlah peserta. Dalam hal ini, pendongeng bisa guru, pustakawan, ataupun
siswa sendiri. Kegiatan bercerita bisa disampaikan dengan menggunkana
gerak ekspresi dan suara. Aktivitas bercerita sangat tepat dilaksanakan di
jenjang sekolah dasar untuk menumbuhkan kreatifitas dan imajinasi siswa.
Melalui kegiatan ini siswa bisa mendapatkan nilai moral dari suatu cerita, dan
mengembangkan kemapuan mendengar, menyimak, dan berbahasa sekaligus.
Kegiatan mendongeng rutin dilakukan bergiliran saat kelaas baca yang
berkunjung ke perpustakaan. pustakawan akan memilihkan salah satu buku
dari perpustakaan, dan mendongengkan untuk siswa.
4) Literasi Berbasis Shiroh Nabawiyah
Sebagai sekolah islam unggulan di Kota Kediri, bahan bacaan yang
diberikan tentu haruslah menunjang nilai-nilai islami yang ada. Salah satu
cara mengembangkan kegiatan literasi berbasis siroh nabawiyah. buku yang
digunakan adalah buku siroh Nabi Muhammad SAW, “Muhammad
Teladanku” terbitan Sygma yang sajiannya disesuaikan dengan anak-anak.
Kegiatan ini melibatkan guru dalam penyampaian konten siroh.
Pelaksanaan kegiatan siroh nabawiyah terjadwal setiap seminggu sekali.
Menariknya, siswa tidak hanya diminta membaca buku secara mandiri,
namun juga berperan sebagai pendongeng menggunakan buku siroh. Dari

58
kegiatan mendongeng oleh siswa inilah dapat mengasah kemampuan
berbahasa, membaca, intonasi, dan memupuk rasa percaya diri.
5) Pustakawan Cilik Kelas
GLS di sekolah akan lebih mengena apabila dijiwai dengan rasa memilki
dan kecintaan terhadap buku yang tersedia di sekolah. Melibatkan peran serta
siswa dalam kegiatan GLS tidak hanya sekedar aktivitas membaca atau
menulis saja, namun siswa juga diajak berperan dalam menjaga kelestarian
koleksi bahan pustaka, dengan cara menunjuk 2 orang anak di setiap kelas
yang bertugas sebagai pustakawan cilik kelas atau puscil kelas.
Puscil kelas dipilih dengan kriteria cakap, terampil,dan gemar membaca.
Tugas dan tanggung jawab puscil kels meliputi membantu dalam sirkulasi
buku di pojok baca kelas, dan memelihara tata tertib yang berlaku di pojok
baca kelas.
Tentu saja puscil kelas yang telah dipilih harus memiliki keterampilan
dan pengetahuan yang memadai seputar kepustakawanan, dalam hal ini
Pustakawan lah yang memberikan pembinaan kepada puscil kelas. Kegiatan
pembinaan, terjadwal setiap satu tahun sekali, di awal tahun ajaran baru.
6. Donasi Buku Rahmat
Ketersediaan buku bacaan yang beragam akan menarik siswa untuk aktif
membaca. Pengadaan buku tidak hanya bersumber pada pembelian, namun
juga bisa melalui kegiatan donasi buku yang melibatkan peran serta siswa di
dalamnya. Dengan diadakan gerakan donasi buku, maka koleksi perpustakaan
akan semakin beragam.
Kegiatan donasi buku dilaksanakan rutin setiap tahun, turut pula
bekerjasama dengan Perpustakaan Daerah Kota Kediri untuk
menyemarakkan kegiatan donasi di sekolah.

b) Kegiatan Rahmat Menulis


Menulis merupakan manifestasi paling akhir dari pembelajaran bahasa
setelah ketrampilan membaca dikuasai. Fase lanjutan dari pembiasaan literasi,
adalah pengembangan dan pembelajaran. Aktivitas menulis dimulai merata

59
mulai jenjang kelas 1 hingga kelas 6. Dengan sinergi yang baik antara
pustakawan dan guru di kelas, maka implementasi pengenmbangan dan
pembelajaran GLS bisa berjalan dengan cara :
1) Buku Pembiasaan Membaca
Perpustakaan sekolah mengembangkan buku dengan format catatan
harian yang berisi kolom informasi buku dan isi buku. “Buku Pembiasaan
Membaca” ini digunakan untuk menulis daftar buku apa saja yang pernah
dibaca dalam kurun waktu tertentu. Sehingga guru maupun pustakawan bisa
memantau sejauh mana pemanfaatan buku oleh siswa, sekaligus menjadi
pembelajaran kegiatan resume atau meringkas isi buku.
2) Rahmat Olimpiade Menulis Online (ROMO)
Di era digital dewasa ini, kemampuan Literasi digital mutlak menjadi
hal yang wajib dikuasai. Penguasaan skill operasional dasar untuk program ms.
word dan lainnya mulai diperkenalkan kepada anak. Paparan internet dan
gadget menjadi hal yang lumrah untuk anak. Tidak sedikit pula anak usia
sekolah yang mempunyai akun media sosial mereka sendiri.
Melihat fenomena era digital tersebut, maka perlu adanya edukasi dan
pengarahan agar anak lebih terarah dan bijak dalam menggunakan gawai,
dalam hal ini pengetahuan tentang literasi digital menjadi hal yang harus
dipenuhi.
SD Plus Rahmat membuat kegiatan literasi digital dengan tajuk
“Rahmat Olimpiade Menulis Online”, dengan tagline SD Plus Rahmat
Menulis yang dilaksanakan pada bulan November 2018. Peserta lomba adalah
siswa kelas 1-6 dengan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu kategori 1 untuk kelas
1 dan 2, kategori 2 untuk kelas 3 dan 4, serta kategori 3 untuk kelas 5 dan 6.
Karya yang dilombakan adalah karya dalam bentuk cerpen. Lomba ini
diselenggarakan bertepatan dengan libur panjang semester 1, hal ini sekaligus
menjadi pembelajaran menulis bagi siswa untuk mengisi kegiatan liburan di
rumah. Sehingga dimanapun, dan kapanpun, kegiatan literasi tetap berjalan.
Yang unik dari kegiatan lomba kepenulisan ROMO adalah, sistem
pengiriman naskah yang dilaksanakan dengan cara upload online. Dengan

60
memanfaatkan akun sosial media milik siswa untuk mengupload dokumentasi
saat kegiatan menulis sebagai bukti keikutsertaan siswa di lomba ROMO.
3) Penerbitan Buku Karya Siswa
Follow up dari kegiatan kepenulisan ROMO adalah menerbitkan karya
siswa. Buku yang diterbitkan karya cerpen jebolan dari 30 finalis cerpen
terbaik ROMO. Karya tersebut kemudian dihimpun dan disusun menjadi
sebuah buku antologi cerpen “Kumpulan Karya Cerpen Rahmater (KKCR)
– Aquaman vs Santriman”.
Keberhasilan dalam penerbitan karya cerita anak ini sekaligus menjadi
momentum Literasi Menulis di sekolah. Launching buku KKCR ini
diselenggarakan pada 30 Maret 2019, dihadiri langsung oleh Kepala Bidang
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Kediri.
4) Pekan Literasi Sekolah
Dalam setiap tahun, diadakan giat literasi yang berisi rineka lomba yang
bertemakan kepenulisan. Pekan literasi sekolah diisi dengan lomba hias pojok
baca kelas, lomba resume terbaik, lomba cipta cerpen, dan lomba cipta puisi
untuk siswa SD Plus Rahmat.

3. Evaluasi
1) Beberapa ruang kelas yang luas area kelasnya terlalu kecil tidak
memiliki tempat untuk ruang pojok baca. Sehingga disiasati dengan
membuat rak tempel di dinding.
2) Beberapa agenda sekolah seperti fun game atau kegiatan PHBI atau
lainnya banyak dilaksanakan di hari sabtu, sehingga terkadang kelas
baca tidak bisa terlaksana.
3) Tidak semua guru mahir membawakan cerita dengan cara mendongeng.
Namun demikian, kegiatan siroh nabawiyah bisa dilaksanakan dengan
cara membaca buku secara mandiri oleh siswa.
4) Tidak semua anak memiliki koleksi buku untuk disumbangkan.
Keterlibatan guru dalam ikut berdonasi masih perlu ditingkatkan dan
dimotivasi.

61
4. Hasil
Pelaksanaan program perpustakaan di SD Plus Rahmat in bisa
dikatakan sangat berhasil, hal ini dapat dilihat dari hasil nyata program
perpustakaan, yaitu:
a) Hasil dari pengadaan ruang pojok baca di setiap kelas adalah kemudahan
dalam akses buku bacaan di kelas, keberadaan pojok bac akelas diharapkan
bisa memecah kepadatan pengunjung perpustakaan. Mengingat jumlah
siswa di SD Plus Rahmat mencapai 898 siswa, dengan fasilitas 2 ruang
perpustakaan.
b) Hasil dari integrasi program literasi pada kurikulum, dengan diberikan jam
khusus kelas baca membuat efektifitas keberlangsungan kegiatan literasi
di sekolah menjadi terjamin. Waktu untuk membaca dan pemanfaatan
bahan pustaka juga lebih bisa terjadwal.
c) Hasil dari kegiatan mendongeng, antara lain interaksi siswa dengan
pustakawan akan semakin terjalin, keakraban dan komunikasi bisa
dibangun melalui kegiatan mendongeng. Saat siswa menanggapi apa yang
diceritakan, sekaligus melatih imajinasi dan kepercayaan diri siswa.
d) Hasil dari kegiatan literasi berbasis siroh nabawiyah, selain sinergi antara
perpustakaan sebagai fasilitator buku, juga guru di kelas sebagai eksekutor
pelaksanaan program ialah keberlangsungan kegiatan literasi yang tidak
hanya terpusat di perpustakaan, namun juga kegiatan literasi yang bisa
dilakukan di kelas sebagai media pembelajaran materi siroh nabawiyah
yang disampaikan dengan cara menarik.
e) Hasil dari program pustakawan cilik kelas, adalah rasa tanggung jawab dan
rasa memiliki serta ingin menjaga fasilitas bahan pustaka di pojok baca
kelas, menjadi puscil kelas merupakan salah satu apresiasi dan
penghargaan terhadap siswa yang bertugas. Sekaligus sebagai duta baca
atau contoh bagi teman-temannya di kelas.
f) Hasil dari kegiatan menulis di buku pembiasaan membaca antara lain,
siswa memahami bagian-bagian yang ada pada buku, meliputi siapa

62
pengarangnya, penerbitnya, dan meringkas isi buku yang sudah ia baca.
Melalui buku pembiasaan membaca, kegiatan menulis aktif dapat
dilakukan dengan mudah, karena format dalam buku sudah mampu
mengarahkan siswa untuk belajar menulis.
g) Hasil dari lomba ini, ada 133 peserta yang mengirimkan hasil karya
cerpennya, kemudian diambil juara 1-3 dari 3 katagori. Serta satu juara
favorit dengan jumlah like terbanyak. Karya dari para juara berhak untuk
dimuat pada laman web sekolah www.sdplusrahmat.sch.id.
h) Hasil dari program penerbitan buku adalah telah terbitnya buku karya
siswa yang mengikuti kegiatan ROMO, yang berjudul “KKCR – Aquamen
vs Santrimen” (cover buku terlampir).

5. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi dan hasil di atas, maka perlu
direkomendasikan beberapa tindak lanjut, antara lain: mempertahankan dan
meningkatkan program-program yang sudah berjalan baik, sinkronisasi jadwal
kegiatan sekolah, penambahan referensi buku-buku bacaan dan sarana
prasarana perpustakaan, mengadakan pelatihan dan lomba menulis untuk guru
dan orangtua siswa.

E. USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) adalah wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin, agar peserta didik dapat mandiri dalam melaksanakan pola
hidup sehat.

1. Perencanaan
a) Pendidikan dan Kesehatan, meliputi: Penyuluhan Kesehatan, Leaflet,
Konseling Kesehatan, Peningkatan pengetahuan tiwisada, Kolaborasi
dengan jenjang tentang apotik hidup (TOGA).

63
b) Pelayanan Kesehatan, meliputi: (1) Kegiatan Peningkatan Daya Tahan
Tubuh, yaitu Imunisasi MR (Measles Rubella), Imunisasi DT (Difteri
Tetanus), Imunisasi TD; (2) Kegiatan Pemutusan Rantai Penyakit, yaitu
Kolaborasi dengan tim sarpras tentang pemeriksaan jentik nyamuk,
Kolaborasi dengan puskesmas dalam pemberian abate untuk
memberantas jentik nyamuk; (3) Kegiatan Penghentian Proses Penyakit
Tahap Dini, yaitu Pemeriksaan gigi oleh drg. Septommy, Pemeriksaan
kesehatan mata oleh dr.Minggaringrum, Pemeriksaan kesehatan siswa
oleh dr. Ava Adenia Rahmi, Screening kesehatan siswa oleh
puskesmas, Screening kesehatan guru, karyawan oleh puskesmas dan
petugas UKS, Penyembuhan dan pemulihan akibat proses penyakit
ringan, Peningkatan kemampuan pasien yang cidera ringan,
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggibadan siswa,
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan guru,
karyawan, dan Pendataan siswa yang sakit.
c) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, meliputi:
Kolaborasi dengan Tim Sarpras dalam Kegiatan Bina Lingkungan
Fisik, antara lain (1) Melakukan penataan halaman untuk apotik hidup;
(2) Melakukan pengelolaan sampah; (3) Melakukan pemilahan sampah,
(4) Melakukan daur ulang sampah (kerjasama dengan bank sampah);
(5) Melalukan pemeriksaan drainase, dan; (6) Kerja bakti dalam
pembersihan drainase.
d) Kolaborasi dengan Jengjang Kelas dalam Kegiatan Bina Lingkungan
Mental dan Sosial, meliputi: (1) Kerja bakti di kelas, (2) Program jumat
bersih, dan (3) Kerja bakti di sekitar sekolah

2. Pelaksanaan
a) Pelaksanaan pendidikan dan kesehatan berjalan lancar
b) Program imunisasi MR (Measles Rubella) merupakan program
kesehatan dari pemerintah Indonesia. Tujuan dari imunisasi ini untuk

64
melindungi dari penyakit Campak, dan Rubella, yang mana dampak
dari virus tersebut dapat berakibat kebutaan, cacat dan meninggal.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 3 Agustus 2017 dan
Jum’at, 4 Agustus 2017 dengan sasaran seluruh siswa dan pelaksana
adalah Puskesmas Kota Wilayah Utara.
c) Pemberian obat cacing. Penyakit cacingan tidak hanya beresiko
dialami anak-anak, namun juga pada orang dewasa. Hal ini disebabkan
oleh pola hidup yang tidak bersih, seperti berjalan di tanah tanpa
memakai alas kaki, makan makanan yang tidak dicuci dan diolah
secara bersih dan benar. Penyebab utamanya adalah cacing atau
parasite yang hidup di dalam saluran pencernaan tubuh. Jenis obat
cacing yang digunakan adalah ALBENDAZOLE, yang mana dapat
membasmi sekaligus larva dan telur cacing dalam tubuh. Reaksi
normal setelah menelan obat cacing bias berupa mual dan buang air
besar lebih sering. Waktu pelaksanaan : Rabu, 23 Agustus 2017 dan
Kamis , 24 Agustus 2017 dengan sasaran seluruh siswa dan pelaksana
adalah Puskesmas Kota Wilayah Utara.
d) Screening test meliputi pemeriksaan mata, mulut, telinga, gigi dan
tonsil (amandel). Kegiatan screening test memang rutin dilakukan
setiap tahun pada siswa kelas 1 di SD Plus Rahmat. Kegiatan screening
kali ini bersamaan dengan pemberian obat cacing. Selain screening test
kelas 1, juga dilakukan pengambilan data kesehatan jasmani untuk
siswa kelas 4-6 berupa test lari mengelilingi lapangan sepanjang 5 km
oleh guru PJOK sekolah.
e) Imunisasi DT (Difteri Tetanus) dan imunisasi TD (Tetanus Difteri)
pelaksanaan Senin, 13 November 2017.
f) Pemeriksaan kesehatan oleh dokter umum yang dilaksanakan pada
Selasa dan Rabu , 27 – 28 Februari 2018 untuk semua siswa dan
pelaksana adalah Pembina uks, dr. Ava Adenia Rahmi.

65
g) Kegiatan pemeriksaan gigi pada Jum’at , 11 November 2018 untuk
semua siswa dan pelaksana adalah Pembina Uks, Dokter gigi beserta
mahasiswa dari IIK.
h) Kegiatan penghentian proses penyakit tahap dini dilakukan setiap hari

3. Evaluasi
a) Pendidikan Kesehatan
- Pembuatan leaflet belum berjalan dengan lancar
- Peningkatan pengetahuan tiwisada berjalan lancar dengan bantuan
petugas puskesmas yang datang tiap minggu
b) Pelayanan Kesehatan
- Peningkatan daya tahan tubuh melalui imunisasi MR, DT,TD yang
bekerjasama dengan puskesmas kota wilayah utara berjalan dengan
lancar
- Kegiatan pemutusan rantai penyakit yang bekerjasama dengan tim
sarpras, petugas tiwisada berjalan dengan lancar
- Kegiatan penghentian proses penyakit tahap dini oleh petugas UKS,
dokter umum, dokter gigi berjalan dengan lancar
- Pendataan siswa yang sakit semua kelas berjalan dengan lancar
c) Lingkungan sekolah sehat
- Apotik hidup belum tertata dengan baik
- Pengelolaan sampah belom terlaksana dengan baik
- Pemilahan sampah juga belum terlaksana dengan baik
- Pemeriksaan drainase sudah dilakukan dengan baik meskipun masih
ada kendala dengan tutup drainase yang masih kurang layak
- Kerja bakti di kelas berjalan dengan baik
- Program jumat bersih berjalan dengan baik
d) Sarana dan prasarana yang diperlukan UKS adalah sebagai berikut:
- CPU di ruang UKS perlu diganti sebab banyak virusnya.

66
- Printer digunakan untuk mengeprint laporan UKS, surat tugas,
penyusunan materi bagi kader tiwisada, membuat leaflet kesehatan.
- Tandu dari stainless agar dapat mengangkut pasien yang pingsan
- Tabung oksigen lengkap digunakan untuk pasien yang sesak dan
pingsan.
- Tempat cuci tangan dan alat kesehatan dijadikan satu ruang
- Tempat UKS yang nyaman untuk pasien yang sakit jangan selalu
dipindah- pindah.

4. Hasil
a) Hasil pemberian obat cacing kegiatan ini, distribusi obat cacing
mencapai 99% dari total siswa yang diberi obat, obat yang dibagikan
langsung diminum bersama disaksikan petugas puskesmas.
b) Hasil dari kegiatan screening yang berlangsung selama dua hari,
sebanyak keseluruhan siswa kelas 1 telah melaksanakan pemeriksaan
mata, gigi, mulut, telinga, dan tonsil.
c) Hasil pemeriksaan kesehatan oleh dokter umum: Jamur pada kulit
sebanyak 109 siswa, ISPA sebanyak 20 siswa, Tonsilitis sebanyak 2
siswa, Faringitis sebanyak 6 siswa
d) Hasil pemeriksaan gigi: siswa kelas 1 yang mengalami gangguan gigi
sebanyak 90 siswa, kelas 2 yang mengalami gangguan gigi sebanyak
112 siswa, kelas 3 yang mengalami gangguan gigi sebanyak 109 siswa,
kelas 4 yang mengalami gangguan gigi sebanyak 92 siswa, kelas 5
yang mengalami gangguan gigi sebanyak 37 siswa, dan kelas 6 yang
mengalami gangguan gigi sebanyak 25 siswa
e) Hasil kegiatan penghentian proses penyakit tahap dini dilakukan setiap
hari: siswa yang dirawat di UKS semester 1 sebanyak 509 siswa
dengan keluhan luka sebanyak 158 siswa, sakit perut termasuk mual
dan muntah sebanyak 96 siswa, panas sebanyak 92 siswa, sesak nafas
sebanyak 2 siswa, mimisan sebanyak 45 siswa.

67
5. Tindak Lanjut
Dari uraian hasil dan evaluasi tersebut di atas, maka perlu tindak
lanjut antara lain:
a) Mempertahankan dan meningkatkan realisasi program yang sudah
berjalan baik.
b) Perbaikan pengelolaan sampah.
c) Untuk peningkatan kesehatan mulut dan gigi maka siswa kelas 1 s/d kelas
6 dianjurkan membawa peralatan menyikat gigi.
d) Untuk peningkatan kesehatan guru maka perlu diadakan pemberian
vitamin 1 bulan sekali dan pengecekan tekanan darah, glukosa, cholesterol
serta asam urat minimal 6 bulan sekali.
e) Penambahan tenaga dokter umum minimal kerja 2 hari per minggu, dokter
gigi minimal 2 hari kerja per minggu.
f) Pemenuhan sarana dan prasarana UKS.

68
BAB. III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Berbasis Sekolah diartikan sebagai “model manajemen
yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar kepada sekolah”.
Alhamdulillah, SD Plus Rahmat sebagai sekolah swasta tervaforit di Kota Kediri
mampu mempertahankan manajemen sekolah dengan konsep Islamic Full Day
School dalam implementasi budaya mutu sekolah. Meskipun seperti kita ketahui
bersama bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya implementasi
budaya mutu sekolah. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya adalah sejauh
mana pengelola dapat mensinergikan program-program budaya mutu sekolah
dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan sesuai dengan ketentuan.
Proses pelaksanaan budaya mutu sekolah adalah sebuah proses kreatif
dan inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan pengembangan
mutu sekolah. Keberhasilan budaya mutu sekolah ini sangat ditentukan oleh peran
aktif, sikap mental semangat, komitmen, serta disiplin dari seluruh komponen
sekolah dan unsur yang terkait. Karena itu pada semua pemangku kepentingan
untuk turut memberikan kontribusi dan dukungannya demi terlaksananya program
sekolah ini.
Secara umum dapat disimpulkan tiap point yang paling menonjol, yaitu
dalam MBS dengan budaya sekolah yang islami, dalam Pembelajaran dengan
model pembelajaran, implementasi pendidikan karakter dan literasi, dalam
Ekstrakurikuler dengan ragam ekstrakurikuler dan capaian prestasi, dalam
Perpustakaan dengan sarpras, jumlah buku, prestasi dan karya tulis siswa, dan
dalam Usaha Kesehatan Sekolah dalam pelayanan kesehatan yang optimal.
Alhamdulillah, setelah diterapkannya budaya mutu sekolah di SD Plus
Rahmat Kota Kediri, maka terdapat perubahan sikap dan perilaku warga sekolah,
diantaranya: warga sekolah terbiasa disiplin dan hadir tepat waktu, tidak hanya
dalam hal sholat namun juga dalam melaksanakan kewajiban mengajar; tumbuhnya
rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sekolah, berkomunikasi dengan

69
sikap sopan dan bahasa yang santun, terciptanya situasi sekolah yang membangun
kemandirian, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, membiasakan
perilaku warga sekolah yang anti kekerasan, tersedianya fasilitas dan suasana
menyenangkan untuk membaca, pembiasaan cinta lingkungan, pelaksanaan aksi
sosial di sekolah dan lingkungan sekitarnya, terciptanya suasana kompetensi yang
sehat, mmajang tanda-tanda prestasi, dan semakin meningkatnya dukungan/peran
serta orang tua dalam peningkatan budaya mutu di sekolah.

B. Saran
1. Dalam rangka pengembangan budaya mutu yang dilaksanakan di sekolah
diharapkan dapat merubah perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari menjadi
semakin baik.
2. Untuk memaksimalkan budaya mutu, sekolah berupaya menjalin kerjasama
yang terprogram dengan dinas/instansi/lembaga terkait.
3. Selalu memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam melaksanakan
dan mewujudkan budaya mutu baik di sekolah maupun di rumah.
4. Mengadakan pendekatan yang lebih harmonis dengan orang tua/wali murid dan
masyarakat sekitar untuk mewujudkan sekolah budaya mutu.
5. Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik sebagai wujud perubahan
perilaku warga sekolah.

70
LAMPIRAN- LAMPIRAN

1. Contoh RPP (Kelas Rendah dan Kelas Tinggi)


2. Dokumentai Foto Kegiatan Sekolah
3. Piagam Penghargaan
a. Guru
b. Siswa
4. MoU

71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Plus Rahmat


Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema : 3. Benda di Sekitarku
Sub Tema : 3. Perubahan Wujud Benda
Pembelajaran : 5
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan cinta tanah air.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang
jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK)
Bahasa Indonesia
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1 3.1 Menggali informasi tentang konsep 3.1.1 Menyusun paragraf
perubahan wujud benda dalam menjadi cerita yang
kehidupan sehari-hari yang disajikan runtut dengan tepat.
dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau 3.1.2 Memasangkan
eksplorasi lingkungan. kata/istilah dengan arti
yang berkaitan dengan
perubahan wujud
dengan tepat.

2 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang 4.1.1 Menunjukkan contoh


konsep perubahan wujud benda dalam perubahan wujud
kehidupan sehari-hari dalam bentuk dengan tepat.
lisan, tulis, dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif.

72
PPKn
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1 1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik 1.3.1 Menunjukkan sikap
individu di lingkungan sekitar sebagai menghargai orang lain
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. dalam kegiatan
berkelompok.

2 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam 2.3.1 Mendiskusikan daftar


keberagaman karakteristik individu di tugas individu
lingkungan sekitar. berdasarkan perannya
masing-masing.
3 3.3 Memahami makna keberagaman 3.3.1 Menyusun daftar tugas
karakteristik individu dalam kehidupan individu berdasarkan
sehari-hari. perannya masing-
masing dengan tepat.
4 4.3 Menceritakan makna keberagaman 4.3.1 Membuat daftar tugas
karakteristik individu dalam kehidupan individu berdasarkan
sehari-hari. perannya masing-
masing dengan tepat.

Matematika
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1 3.7 Mendeskripsikan dan menentukan 3.7.1 Mengidentifikasi satuan
hubungan antar satuan baku untuk baku berat dengan
panjang, berat, dan waktu yang tepat.
umumnya digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
2 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.7.1 Menyelesaikan masalah
dengan hubungan antarsatuan baku sehari-hari yang terkait
untuk panjang, berat, dan waktu yang dengan konversi
umumnya digunakan dalam kehidupan satuan berat dengan
sehari-hari. tepat.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penugasan, peserta didik dapat menyusun paragraf membentuk
cerita yang runtut dengan tepat.
2. Melalui penugasan, peserta didik dapat memasangkan kata/istilah
dengan arti yang berkaitan dengan perubahan wujud dengan tepat.
3. Melalui penugasan memasangkan kata dengan gambar yang sesuai,
peserta didik dapat menunjukkan contoh paling sedikit satu contoh untuk
masing-masing jenis perubahan wujud dengan tepat.
4. Melalui diskusi dalam kelompok, peserta didik dapat menunjukkan sikap
menghargai orang lain dalam kegiatan berkelompok dengan baik.
5. Melalui diskusi dalam kelompok, peserta didik dapat mendiskusikan
daftar tugas individu berdasarkan perannya masing-masing dengan tepat.

73
6. Melalui diskusi dalam kelompok, peserta didik dapat menyusun daftar
tugas individu berdasarkan perannya masing-masing dengan tepat.
7. Melalui diskusi dalam kelompok, peserta didik dapat membuat daftar
tugas individu berkaitan dengan perannya masing-masing dengan tepat.
8. Melalui pengamatan soal cerita, peserta didik dapat mengidentifikasi
satuan baku berat dengan tepat.
9. Melalui penyelesaian soal cerita, peserta didik dapat menyelesaikan
masalah sehari-hari yang terkait dengan konversi satuan berat dengan
tepat.

 Karakter Peserta didik yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri


Gotong Royong, Integritas

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Paragraf.
 Jenis Perubahan Wujud Benda.
 Pembagian Peran dalam Kelompok.
 Konversi Satuan Berat.

E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi / mencoba, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan)
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah

F. MEDIA PEMBELAJARAN
 Set Paragraf Acak.
 Video Perubahan Wujud Benda.
 Gambar Perubahan Wujud Benda.
 Lagu Perubahan Wujud Benda.
 Kapur Barus/Kamper
 Wadah

G. SUMBER PEMBELAJARAN
 Buku Pedoman Guru Tema : Benda di Sekitarku Kelas III (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Benda di Sekitarku Kelas III (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
 Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

74
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menyapa Peserta didik,
10 menit
menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran peserta didik.
 Peserta didik berdoa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan
masing-masing dipimpin oleh petugas
piket. Religius
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama. dilanjutkan pembacaan
teks Pancasila. Nasionalis
 Pembiasaan membaca 15 menit.
Literasi
 Peserta didik mendengarkan penjelasan
guru tentang materi, tujuan
pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Peserta didik mendengarkan pertanyaan
dari guru tentang kapur barus
 Peserta didik diberi kesempatan
menjawab.
Inti  Peserta didik mengamati kapur barus 150 menit
yang ditunjukkan oleh guru. Creativity
and Innovation
 Peserta didik menyimak video kapur
barus.
 Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang tugas menyusun paragraf
menjadi sebuah cerita yang runtut.
Communication
 Peserta didik membaca nyaring urutan
yang sudah disusun.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk
bertanya tentang materi tersebut.
 Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang menyublim.
 Peserta didik menyimak video
perubahan wujud benda.
 Peserta didik menyebutkan kembali
perubahan wujud yang telah dipelajari.
 Peserta didik menghubungkan kata
dengan arti yang sesuai.
 Peserta didik bersama guru memeriksa
hasil pekerjaan. Gotong Royong

75
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Peserta didik membaca wacana tentang
menghablur dan mengkristral dengan
saksama.
 Peserta didik diminta memberikan
pernyataan tentang bacaan tersebut.
 Peserta didik mengamati contoh-contoh
perubahan wujud.
 Peserta didik memasangkan kata dengan
gambar yang sesuai.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk
bertanya. Bagi peserta didik yang bisa
menjawab diberikan kesempatan untuk
menjawab. Communication
 Peserta didik bersama guru kembali
mengulangi istilah perubahan wujud
yang telah dipelajari melalui lagu.
 Peserta didik diajak guru untuk
mensyukuri perubahan yang ada di alam
sehingga alam dengan perubahannya
membuat kehidupan di bumi seimbang.
 Peserta didik dibagi ke dalam
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari
4-6 orang. Collaboration
 Peserta didik berdiskusi dan
menentukan jenis makanan yang akan
mereka masak secara berkelompok.
Communication
 Peserta didik membagi tugas untuk
anggota kelompok masing-masing.
 Peserta didik menuliskan tugas setiap
anggota kelompok.
 Peserta didik mencari tahu bahan yang
akan digunakan, cara memasak, dan
perubahan wujud yang terjadi.
 Peserta didik mencari gambar makanan
yang dimaksud atau memfotonya saat di
rumah.
 Peserta didik diperkenalkan dengan es
kering melalui video. Critical Thinking
and Problem Solving
 Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang tangga satuan berat.
 Peserta didik memasangkan satuan
kilogram ke satuan gram yang sesuai.

76
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Peserta didik mencoba menyelesaikan
soal cerita.
 Peserta didik bersama guru membahas
soal cerita.
Penutup  Peserta didik diminta untuk merefleksi 15 menit
apa yang sudah dipelajari dan kesulitan
apa yang dihadapi.
 Peserta didik mengerjakan lembar
evaluasi.
 Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing. Religius

I. PENILAIAN
Penilaian Sikap: Observasi selama kegiatan
Penilaian Pengetahuan:
Menyusun paragraf menjadi susunan cerita yang urut.
Memasangkan kata dengan arti dan gambar yang sesuai.
Menyelesaikan soal latihan konversi satuan berat
Penilaian Keterampilan
Rubrik Melaksanakan Peran dalam Kelompok.

Mengetahui Kediri, 15 Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas III

Sri Wahyuni, S.Tp.,S.Pd.SD Rita Fajar Khoirul Aulia, S.Si

77
Lampiran 1
Rangkuman Materi

A. Paragraf
Paragraf merupakan kumpulan kalimat yang saling berkaitan antar
kalimatnya dan menghasilkan informasi. Paragraf terdiri dari dua jenis kalimat,
yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari satu
kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Gabungan beberapa paragraf
akan membentuk sebuah cerita atau karangan dari sebuah tema umum yang
dituangkan oleh penulis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun paragraf membentuk cerita yang
runtut, yaitu:
1. Keterkaitan kata kunci antar paragraf.
2. Kesinambungan cerita.

B. Jenis Perubahan Wujud Benda


- Mencair adalah perubahan wujud padat menjadi cair.
Contoh: air es
- Membeku adalah perubahan wujud cair menjadi padat.
Contoh: es batu
- Menguap adalah perubahan wujud cair menjadi gas.
Contoh: air panas
- Menyublim adalah perubahan wujud padat menjadi gas.
Contoh: kapur barus
- Mengembun adalah perubahan wujud gas menjadi cair.
Contoh: embun
- Menghablur atau Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi
padat. Contoh: salju

C. Pembagian Peran dalam Kelompok


Pembagian peran dalam kelompok sangat penting, yaitu untuk membangun
kerja sama kelompok sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas lebih cepat.
Selain itu, pembagian peran dalam kelompok juga bermanfaat untuk melatih rasa
tanggung jawab masing-masing anggota kelompok dan meningkatkan kepercayaan
diri. Hal ini sesuai dengan pengamalan Pancasila, yaitu sila ke-empat.

D. Konversi Satuan Berat


Secara umum, satuan baku yang menunjukkan berat benda adalah kilogram
dan gram. Kilogram biasanya digunakan untuk menyatakan satuan berat badan,
berat benda yang besar (dalam karung), buah-buahan, dan sayuran dalam jumlah
banyak. Satuan gram biasanya digunakan untuk menyatakan satuan berat benda
berbentuk tepung atau butiran halus, seperti tepung terigu, gula pasir, Tangga
satuan berat dapat diingat dengan membuat kalimat unik, misal kucing hitam dalam
got, desi centil mondar-mandir.

78
Lampiran 2
Media Pembelajaran
A. Set Paragraf

79
B. Video

Perubahan Wujud Benda


https://www.youtube.com/watch?v=UcMt2npmA0Q

Eksperimen kapur barus digoreng https://m.youtube.com/watch?v=-


F_6HSLwlFs

Es kering https://www.youtube.com/watch?v=7OkFaNmV37E&t=93s

C. Lagu Perubahan Wujud Benda

Perubahan Wujud Benda


( Nada : Pelangi-Pelangi )

Mencair air es
Membeku es batu
Menguap air panas
Menyublim kapur barus
Mengembun embun
Menghablur salju
Itulah contoh prubahan wujud

Cair ke padat namanya membeku


Cair ke gas namanya menguap
Padat ke cair namanya mencair
Padat ke gas itu menyublim

80
Gas ke cair namanya mengembun
Gas ke padat namanya menghablur
Menghablur sama dengan mengkristal
Itulah jenis prubahan wujud

D. Soal Cerita Konversi Satuan Berat


1. Ibu membeli daging 4 kg 250 gram setiap 2 hari sekali untuk membuat bakso
kesukaan Dayu. Berapa banyak daging yang dibeli ibu dalam 6 hari?
2. Sebuah toko siap saji membutuhkan tepung terigu sebanyak 50 kg 500 gram
sehari untuk setiap cabang toko. Jika toko tersebut memiliki 5 cabang toko,
berapa tepung terigu yang dibutuhkan dalam dua hari?
3. Ayah membeli 3 kg 200 gram makaroni scotel untuk Beni. Beni dan teman-
teman makan 2.500 gram makaroni scotel. Keesokan hari, ayah membeli
1.000 gram makaroni scotel. Berapa gram makaroni scotel yang tersisa?
4. Nenek membuat pizza sayur dan membutuhkan paprika sebanyak 4 kg 200
gram setiap hari. Nenek memasukkan paprika dalam 21 loyang pizza dengan
berat yang sama. Berapa gram paprika dalam 1 loyang pizza?
5. Dayu membeli 2 kg 250 gram alpukat untuk membuat jus alpukat. Dayu
membuat jus alpukat untuk 5 temannya dengan berat alpukat yang sama.
Berapa gram alpukat yang diterima oleh masing-masing teman dayu?

81
Lampiran 3
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

A. Penilaian Sikap
No. Nama Peserta Perubahan Tingkah Laku
Didik
Percaya Diri Disiplin Kerja sama
T BT T BT T BT
1
2
...
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

B. Penilaian Pengetahuan:
1. Rubrik Menyusun Paragraf Membentuk Cerita Runtut
No. Nama Hanya terdapat Terdapat 2 Terdapat 3 Terdapat
Peserta paling banyak kesalahan kesalahan lebih dari 3
didik 1 kesalahan kesalahan

1 Dayu

2 Udin

2. Rubrik Memasangkan Kata dengan Arti


No. Nama Hanya terdapat Terdapat 2 Terdapat 3 Terdapat
Peserta paling banyak kesalahan kesalahan lebih dari 3
didik 1 kesalahan kesalahan

1 Dayu

2 Udin

82
3. Rubrik Memasangkan Kata dengan Gambar
No. Nama Hanya terdapat Terdapat 2 Terdapat 3 Terdapat
Peserta paling banyak kesalahan kesalahan lebih dari 3
didik 1 kesalahan kesalahan

1 Dayu

2 Udin

4. Rubrik Menyelesaikan Soal Konversi Satuan Berat


No. Nama Hanya terdapat Terdapat 2 Terdapat 3 Terdapat
Peserta paling banyak kesalahan kesalahan lebih dari 3
didik 1 kesalahan kesalahan

1 Dayu

2 Udin

C. Penilaian Ketrampilan:
1. Rubrik Melaksanakan Peran dalam Kelompok

83
Lampiran 4

Kelas/semester : 3/1
Tema : 3. Benda di Sekitarku
Subtema : 3. Perubahan Wujud Benda
Pembelajaran 5

PETUNJUK LKPD

5. Isilah identitas diri pada tempat yang tersedia


6. Berdoalah sebelum mengerjakan8
7. Bacalah petunjuk yang ada
8. Lakukan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah yang
tersedia

84
Nama : ________________________
No. Absen : ________________________
Kelas : ________________________

Kegiatan 1

TUJUAN :
1. Menyusun paragraf membentuk cerita yang runtut.
2. Memasangkan kata/istilah dengan arti yang berkaitan dengan perubahan
wujud.
3. Menunjukkan contoh paling sedikit satu contoh untuk masing-masing jenis
perubahan wujud.

Petunjuk:

1. Amatilah paragraf-paragraf di bawah ini!


2. Susun paragraf membentuk cerita yang runtut!
3. Pasangkan kata/istilah perubahan wujud benda dengan arti yang sesuai!
4. Pasangkan kata/istilah perubahan wujud benda dengan gambar yang sesuai!
5. Kerjakan secara mandiri !

Susunlah paragraf-paragraf berikut membentuk cerita yang runtut!

85
Pasangkan kata/istilah perubahan wujud berikut ini dengan arti yang
sesuai !

Menghablur Perubahan wujud gas


menjadi padat

86
Lagu Perubahan Wujud Benda ( Nada: Pelangi-Pelangi )

Mencair air es ... Membeku es batu


Menguap air panas ... Menyublim kapur barus
Mengembun embun ... Menghablur salju
Itulah contoh prubahan wujud

Cair ke padat namanya membeku


Cair ke gas namanya menguap
Padat ke cair namanya mencair
Padat ke gas itu menyublim

Gas ke cair namanya mengembun


Gas ke padat namanya menghablur
Menghablur sama dengan mengkristal
Itulah jenis prubahan wujud

Kegiatan 2

TUJUAN :
1. Menyusun daftar tugas individu berdasarkan perannya masing-masing.
2. Membuat daftar tugas individu berkaitan dengan perannya masing-masing.

Petunjuk:
1. Tulislah nama anggota kelompok !
2. Bagilah tugas untuk setiap anggota kelompok!
3. Tentukan jenis makanan atau minuman yang akan diteliti !
4. Tulislah informasi tentang bahan yang digunakan, cara memasak, dan
perubahan wujud yang terjadi!
5. Carilah gambar yang sesuai dari majalah, koran, atau internet !
6. Kerjakan secara berkelompok !

87
Anggota Kelompok :
N0. Nama Tugas

1.

2.

3.

Jenis makanan atau minuman yang akan diteliti

____________________________________________________________________
_____

Bahan yang digunakan:

Cara memasak :

Perubahan wujud yang terjadi:

88
Kegiatan 3

TUJUAN :

1. Mengidentifikasi satuan baku berat.


2. Menyelesaikan soal cerita terkait dengan konversi satuan berat.

Petunjuk:
1. Pasangkan satuan kilogram dengan satuan gram di bawah ini!
2. Selesaikan soal cerita tentang konversi satuan berat!
3. Kerjakan secara berkelompok!

Pasangkan satuan yang sesuai!

1.430 gram 1 kg 43 gram

1.043 gram 1 kg 403 gram

2.750 gram 2 kg 705 gram

1.403 gram 1 kg 430 gram

2.705 gram 2 kg 750 gram

Selesaikan soal cerita berikut ini !

Jawab:

89
Lampiran 5
KISI-KISI SOAL EVALUASI
KELAS I TEMA 3 SUBTEMA 3 PB 2
Muatan Bentuk No.
No. Kompetensi Dasar Indikator Soal Bobot
Pelajaran Soal Soal
1. Bahasa 3.1 Menggali 3.1.1 Menyusun Isian 3 1
Indonesia informasi tentang paragraf
konsep perubahan menjadi
wujud benda dalam cerita yang
kehidupan sehari-hari
runtut
yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau
3.1.2 Memasangkan
eksplorasi kata/istilah Menjodoh 1 2,3,4,
lingkungan. dengan arti kan 5,6,7
yang
berkaitan
dengan
perubahan
wujud .
2. PPKn 3.3 Memahami makna 3.3.1 Menyusun uraian 3 10
keberagaman daftar tugas
karakteristik individu
individu dalam berdasarkan
kehidupan sehari-
perannya
hari.
masing-
masing
dengan
tepat.
3. Matemati 3.7 Mendeskripsikan 3.7.1 Isian 1 8,9
ka dan menentukan Mengidenti
hubungan antar fikasi Uraian 3 11
satuan baku satuan baku
untuk panjang,
berat
berat, dan waktu
dengan
yang umumnya
digunakan dalam
tepat.
kehidupan sehari-
hari.

90
Lampiran 6
EVALUASI Nama : _____________

Kelas : _____________
TEMA : 3. Benda di Sekitarku
SUBTEMA : 3. Perubahan Wujud Benda
PEMBELAJARAN :5

I. Susun paragraf-paragraf berikut membentuk cerita yang runtut!

Contoh dari perubahan suatu benda yang mengalami penyubliman


adalah kapur barus yang menyublim menjadi gas sehingga baunya dapat
tercium oleh kita. Sedangkan contoh penghabluran yaitu peristiwa udara
yang membeku karena suhu yang rendah membentuk salju.

Tentu kita tidak asing dengan istilah membeku, mencair,


menyublim, maupun menghablur. Istilah-istilah tersebut merupakan proses
perubahan wujud suatu benda. Apabila kita cermati lebih jauh, ternyata ada
dua proses yang tergolong cukup unik yaitu menghablur dan menyublim.

Nah untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan berikut secara
seksama.Menyublim adalah perubahan benda/zat dari padat menjadi gas.
Sedangkan pengertian menghablur atau mengkristal adalah kebalikan dari
menyublim, yaitu perubahan suatu benda/zat dari gas menjadi benda padat.

II. Pasangkan istilah dengan arti atau gambar yang sesuai!

2. Mencair Perubahan wujud gas


menjadi padat

3. Membeku

4. Menguap

91
5. Menyublim

6. Mengembun

7. Menghablur

III. Isilah titik-titik di bawah ini!

8. 2 kg + 350 gram = ............... gram

9. 3 kg – 250 gram = ............... gram

III.Jawablah pertanyaan berikut ini!

10. Tulislah dua manfaat berbagi peran dalam keompok!

11. Ibu membeli 3 kantong tepung terigu. Masing-masing kantong berisi


1kilogram. Berapa gram tepung terigu yang dibeli ibu?

92
Lampiran 7
KUNCI JAWABAN

NO. JAWABAN SKOR


1 3,1,2 1
2 Perubahan wujud padat menjadi cair 1
3 Perubahan wujud cair menjadi padat 1
4 Perubahan wujud cair menjadi gas 1
5 Perubahan wujud padat menjadi gas 1
6 Perubahan wujud gas menjadi cair 1
7 Perubahan wujud gas menjadi padat 1
8 2.350 garam 1
9 2.750 gram 1
10 Menumbuhkan tanggung jawab dan meningkatkan kepercayaan 3
diri
11 3 x 1.000 = 3.000 gram 3

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


Skor Maksimal

93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Plus Rahmat


Kelas / Semester : 4/2
Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku
Sub Tema : 1. Lingkungan Tempat Tinggalku
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan cinta
tanah air.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan
perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
IPA
KD Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menghubungkan gaya 3.4.1 Mengidentifikasi gaya pada
dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar
peristiwa di lingkungan (C1)
sekitar. 3.4.2 Memberi contoh gaya pada
peristiwa di lingkungan sekitar
(C2)
3.4.3 Mengaitkan gaya dengan gerak
pada peristiwa mendorong meja
(C4)
4.4 Menyajikan hasil 4.4.1 Membedakan gaya dan gerak (P1)
percobaan tentang 4.4.2Mempraktikkan kegiatan
hubungan antara gaya dan mendorong (P3)
gerak. 4.4.3 Merumuskan hubungan gaya dan
gerak kegiatan mendorong (P4)

94
Bahasa Indonesia
KD Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Mencermati tokoh-tokoh 3.9.1 Mengidentifikasi jenis-jenis cerita
yang terdapat pada teks rakyat pada teks fiksi (C1)
fiksi. 3.9.2 Menginterpretasikan isi cerita (C2)
3.9.3 Menunjukkan tokoh-tokoh dalam
cerita rakyat (C2)
3.9.4Menentukan jenis cerita rakyat dari
teks fiksi (C3)

4.9 Menyampaikan hasil 4.9.1 Menuliskan tokoh-tokoh dalam


identifikasi tokoh-tokoh cerita rakyat yang telah dibaca
yang terdapat pada teks (P1)
fiksi secara lisan, tulis, dan 4.9.2 Menceritakan tokoh-tokoh cerita
visual rakyat yang telah dibaca (P2)

SBdP
KD Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengetahui tanda tempo 3.2.1 Mengidentifikasi lagu daerah (C1)
dan tinggi rendah nada. 3.2.2 Menyimpulkan tanda tempo lagu
daerah (C2)
3.2.3 Menentukan tinggi rendah nada
(C3)

4.2 Menyanyikan lagu dengan 4.2.1 Membedakan tempo dan tinggi


memperhatikan tempo dan rendah nada (P1)
tinggi rendah nada. 4.2.2 Menyanyikan lagu “Yamko
Rambe Yamko” (P3)

C. TUJUAN
1. Melalui pengamatan teks lagu, peserta didik dapat mengidentifikasi lagu
daerah dengan benar.
2. Melalui kegiatan menyanyi, peserta didik dapat menyimpulkan tanda tempo
lagu daerah dengan benar.
3. Melalui kegiatan menyanyi, peserta didik dapat menentukan tinggi rendah
nada pada teks lagu daerah.
4. Melalui kegiatan mencari tahu jenis-jenis teks cerita fiksi, peserta didik
dapat mengidentifikasi jenis-jenis cerita rakyat pada teks fiksi.
5. Melalui kegiatan membaca teks cerita fiksi, peserta didik dapat
menginterpretasikan isi cerita dengan benar.
6. Melalui kegiatan membaca teks cerita fiksi, peserta didik dapat
menunjukkan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan benar.
7. Melalui kegiatan mengidentifikasi jenis teks cerita fiksi, peserta didik dapat
menentukan jenis teks cerita fiksi yang dibaca.

95
8. Melalui kegiatan membaca teks cerita fiksi, peserta didik dapat menuliskan
tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan benar.
9. Melalui kegiatan membaca teks cerita fiksi, peserta didik dapat
menceritakan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan benar
10. Melalui kegiatan mendorong meja, peserta didik dapat mengidentifikasi
gaya dengan benar.
11. Melalui kegiatan mendorong meja, peserta didik dapat memberi 2 contoh
gaya pada peristiwa serupa dengan benar.
12. Melalui kegiatan mendorong meja, peserta didik dapat mengaitkan gaya
dengan gerak dengan benar.
13. Melalui kegiatan mendorong meja, peserta didik dapat membedakan gaya
dan gerak dengan benar.
14. Melalui demonstrasi guru, peserta didik dapat mempraktikkan kegiatan
mendorong dengan benar.
15. Melalui kegiatan mendorong, peserta didik dapat merumuskan hubungan
gaya dan gerak dengan benar.

D. MATERI
1. Lagu “ Yamko Rambe Yamko”
2. Jenis-jenis teks cerita fiksi
3. Contoh-contoh cerita rakyat
4. Perubahan gerak akibat gaya.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Permainan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, ceramah

F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Rekaman laguYamko Rambe yamko
2. Notasi lagu Yamko Rambe yamko
3. Buku cerita rakyat
4. Meja

G. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2. Buku Siswa Tema 8 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).

96
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam 10
Pendahuluan 2. Peserta didik berdo’a, dipimpin oleh salah satu menit
peserta didik. (Menghargai kedisiplikan peserta
didik/PPK).
3. Peserta didik diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
4. Peserta didik menyanyikan lagu Garuda
Indonesia Raya atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Peserta didik melakukan kegiatan pembiasaan
membaca 15 menit
6. Peserta didik dikondisikan secara klasikal dengan
mengajukan pertanyaan:
 Apa kamu senang membaca cerita?
 Apa cerita yang pernah kamu baca?
 Apa cerita yang terkenal di lingkungan tempat
tinggalmu?
7. Peserta didik menyampaikan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
8. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru.

Kegiatan AYO BERNYANYI 185


Inti menit
1. Peserta didik mengamati teks lagu berjudul
”Yamko Rambe Yamko”.

2. Peserta didik diminta bersama-sama


menyanyikan lagu ”Yamko Rambe Yamko”
dengan penuh semangat.

AYO BERLATIH
3. Peserta didik mendapat penjelasan bahwa saat
menyanyikan sebuah lagu harus
memperhatikan tempo dan tinggi rendah nada.
4. Peserta didik mengingat kembali tentang
pengertian tempo dan tinggi rendah nada.
5. Peserta didik diminta membaca penjelasan
tentang tempo dan tinggi rendah nada pada
buku peserta didik.

97
6. Peserta didik diminta mengidentifikasi tinggi
rendah nada teks lagu ”Yamko Rambe Yamko”.
7. Peserta didik diminta menuliskan hasil
identifikasinya.
8. Peserta didik menyanyikan lagu ”Yamko
Rambe Yamko” bersama guru sesuai dengan
tempo dan tinggi rendah nada.
9. Peserta didik dapat diberikan kesempatan
mengetok tempo musik yang diinginkan.
10. Peserta didik diminta menjelaskan tinggi rendah
nada pada lagu “Yamko Rambe yamko”
11. Peserta didik juga diminta untuk menuliskan
makna lagu ”Yamko Rambe Yamko”.
12. Peserta didik diminta menyampaikan hasil
identifikasinya di depan guru dan teman atau
kelompok lain.
13. Peserta didik atau kelompok lain
menyampaikan jawaban berbeda, jika ada.

AYO MEMBACA
14. Peserta didik diminta membaca cerita berjudul
Kasuari dan Dara Makota. Peserta didik dapat
membaca cerita dengan senyap ataupun secara
nyaring.
15. Peserta didik menuliskan isi cerita ”Kasuari dan
Dara Makota” di buku masing-masing.
16. Peserta didik diminta menyebutkan tokoh-
tokoh pada cerita tersebut, lalu menceritakan
kembali sifat tokoh pada cerita dengan
bahasanya sendiri.

AYO BERDISKUSI
17. Peserta didik diminta untuk mencari tahu jenis-
jenis cerita fiksi tersebut dan contohnya secara
berkelompok.
18. Peserta didik diminta menuliskan informasi
yang diperoleh.
19. Peserta didik diminta membacakan informasi
yang diperoleh di depan teman-temannya.
20. Peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menambahkan jawaban jika ada informasi
tambahan.
21. Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi
jawaban semua peserta didik.

98
AYO BERLATIH
22. Peserta diminta untuk mengidentifikasi jenis
cerita fiksi berjudul Asal Mula Telaga Warna
dan Kasuari dan Dara Makota secara mandiri.
23. Peserta didik menuliskan hasil identifikasi jenis
cerita fiksi dan penjelasannya.
24. Peserta didik diminta untuk menyampaikan
hasil identifikasi di depan teman-temannya.

AYO MENCOBA
25. Peserta didik diminta membaca narasi pada
buku peserta didik.
26. Peserta didik diminta untuk mencoba
melakukan kegiatan untuk mengetahui
pengaruh gaya terhadap gerak secara
berpasangan.
27. Peserta didik melakukan percobaan
menggunakan alat berupa meja.
28. Peserta didik diminta untuk mengemukakan
pendapatnya berdasarkan pemahaman yang
sudah didapatkannya selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.

Kegiatan 1. Peserta didik dan guru menutup pelajaran dengan 15


Penutup melakukan kesimpulan dan refleksi kegiatan hari menit
ini.
2. Peserta didik diminta untuk menindaklajuti
pembelajaran hari ini dengan bertanya kepada
orangtua masing-masing tentang lagu daerah di
lingkungan tempat tinggalnya
3. Kelas ditutup dengan doa bersama.

I. PENILAIAN
Penilaian Sikap: Observasi selama kegiatan
Penilaian Pengetahuan: Tes Tulis
Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja

Mengetahui Kediri, 15 Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas 4

Sri Wahyuni, S.TP., S.Pd.SD Nurul Qolbiyatin, S. Pd.

99
Lampiran 1

MATERI

A. Teks Lagu Yamko Rambe Yamko

Identifikasi Lagu:
1. Judul lagu : Yamko rambe Yamko
2. Asal : papua
3. Nada dasar : C=do
4. Birama = 4/4 (dalam satu birama terdapat empat ketukan)
5. Tempo : 104 (Lagu bisa dinyanyikan dengan agak cepat atau cepat bersemangat)
6. Melodi : tidak melopat terlalu jauh, bahkan jarak nada banyak yang pendek. (Solke
la, do,re,mi)

10
0
Tempo adalah cepat dan lambat ketukan dalam lagu. Tinggi rendah nada yaitu
tinggi rendah nada. Tinggi rendah nada yang berurutan dalam lagu disebut melodi.

Teknik menyanyi:

1. Agar nada tetap, saat vokalisasi (do-re...) naik turun tanpa dengan ngotot.
Usahakan menggunakan otot leher.
2. Untuk dapat mendengar nada yang dinyayikan, usahakan tidak bernyanyi
dengan kuat atau berteriak.

10
1
B. Jenis-jenis tek cerita fiksi dan contohnya

10
2
Teks cerita

C. Pengaruh gaya terhadap gerak benda


Pengertian gaya adalah gerakan atau hal-hal yang menyebabkan suatu benda
bergerak atau berhenti dari gerakannya.
Gaya dapat berupa tarikan, dorongan, tendangan, kayuhan, atau hal-hal lain
yang menyebabkan benda bergerak atau berhenti dari gerakannya.
Pengaruh gaya terhadap benda:
1. Menggerakkan benda diam
2. Membuat benda bergerak menjadi diam
3. Mengubah kecepatan gerak benda
4. Mengubah arah gerak benda
5. Mengubah bentuk benda

Gaya dorong adalah gaya berupa dorongan yang menggunakan gaya otot untuk
mendorong benda sehingga benda bergerak.

Contoh gaya dorong:

1. Memindahkan meja

10
3
2. Memindahkan lemari

3. Mendorong mobil mogok

4. Mendorong gerobak

10
4
Lampiran 2

MEDIA PEMBELAJARAN

A. Video audio Lagu Yamko rambe yamko


https://www.youtube.com/watch?v=5BWXJX6RkIQ

Lirik Lagu Yamko Rambe yamko

Hee yamko rambe yamko aronawa kombe


Hee yamko rambe yamko aronawa kombe

Teemi nokibe kubano ko bombe ko


Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade

Hongke hongke hongke riro


Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro

Arti Lirik :

Hai jalan yang dicari sayang perjanjian

Hai jalan yang dicari sayang perjanjian


sungguh pembunuhan di dalam negri
sebagai bunga bangsa
sungguh pembunuhan di dalam negri
sebagai bunga bangsa
bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa
bunga bertaburan
bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
di taman pahlawan

10
5
Lirik Lagu Desaku Yang Kucinta

Desaku yang kucinta, pujaan hatiku


Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan, Tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan, desaku yang permai
Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan, Tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan, desaku yang permai
https://www.youtube.com/watch?v=X11VMl3g9IM

B. Contoh-Contoh Cerita Fiksi


Film Animasi Kasuari dan Dara Mahkota

https://www.youtube.com/watch?v=ny8E8h_KhXg

Burung Dara Mahkota

https://www.youtube.com/watch?v=xQ6NKgvihSU

Burung Kasuari

https://www.youtube.com/watch?v=xQBiH08jJ6k

C. Perubahan gerak karena gaya


Pengertian dan Jenis Gaya

https://www.youtube.com/watch?v=dv4axujGvW4

Pengaruh Gaya terhadap Benda

https://www.youtube.com/watch?v=Ft5X-vD0kT0

https://www.youtube.com/watch?v=7vNKKEqCAiU

10
6
Lampiran 3

LEMBAR PENILAIAN

A. Rubrik Sikap Rasa Ingin Tahu dan Berpikir Kritis


Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
No Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
1 Mengajukan Mengajukan Mengajukan Mengajukan Tidak
banyak ide dan lebih dari 5 ide 3-5 ide atau 1-2 ide atau mengajukan
pertanyaan atau pertanyaan pertanyaan ide dan
selama pertanyaan pertanyaan
kegiatan

B. Rubrik Laporan Hasil Percobaan tentang Pengaruh Gaya terhadap Gerak


Benda
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
No Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
1 Kelengkapan Isi laporan Isi laporan Isi laporan Isi laporan
mencakup 5
isi laporan komponen mencakup hanya belum
sesuai
sesuai isi 3-4 mencakup
gambar komponen dengan isi
sesuai isi 1-2
komponen gambar
gambar
sesuai isi
gambar

2 Tampilan Tulisan jelas, Tulisan Tulisan Tulisan


jelas, kurang tidak
rapi, dan
tetapi jelas bisa dibaca
bersih kurang

rapi atau

bersih

10
7
Lampiran 4

Kelas/semester : 4/2
Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku
Subtema : 1. Lingkungan Tempat Tinggalku
Pembelajaran 2

PETUNJUK LKPD

1. Isilah identitas diri pada tempat yang tersedia


2. Berdoalah sebelum mengerjakan
3. Bacalah petunjuk yang ada
4. Lakukan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah yang tersedia

10
8
Nama : _____________________

No. Absen : _____________________

Kegiatan 1

TUJUAN :
1. Mengidentifikasi lagu daerah
2. Menyimpulkan tanda tempo lagu daerah
3. Menentukan tinggi rendah nada

Petunjuk:
1. Amatilah notasi lagu daerah pada halaman berikutnya!
2. Tulislah identitas lagu daerah tersebut !
3. Nyanyikan bersama teman sekelas !
4. Tulislah tanda tempo lagu daerah tersebut!
5. Berilah tanda ^ di bawah lirik lagu yang dinyanyikan dengan nada tinggi !
6. Berilah tanda v di bawah lirik lagu yang dinyanyikan dengan nada rendah !
7. Kerjakan secara mandiri !

10
9
Lampiran 5
KISI-KISI SOAL EVALUASI
KELAS II TEMA 4 SUBTEMA 3 PB 2

Muatan Bentuk Bobot No


No Kompetensi Dasar Indikator Soal
Pelajaran Soal Soal

1 Bahasa 3.9 Mencermati 3.9.1 Mengidentifikasi Isian 2 1


Indonesia tokoh-tokoh jenis-jenis cerita rakyat
yang terdapat pada teks fiksi
pada teks fiksi.
3.9.2
Menginterpretasikan isi
cerita
Isian 2 2
3.9.3 Menunjukkan
tokoh-tokoh dalam
cerita rakyat

3.9.4Menentukan jenis
cerita rakyat dari teks Isian 2 3
fiksi

Isian 2 4

2 SBDP 3.2 Mengetahui 3.2.1 Mengidentifikasi Isian 2 5


tanda tempo lagu daerah
dan tinggi
rendah nada. 3.2.2 Menyimpulkan
tanda tempo lagu daerah Isian 2 6

3.2.3 Menentukan tinggi


rendah nada Isian 2 7

11
0
Muatan Bentuk Bobot No
No Kompetensi Dasar Indikator Soal
Pelajaran Soal Soal

IPA 3.4 Menghubungk 3.4.1 Mengidentifikasi Isian 2 8


an gaya dengan gaya pada peristiwa di
gerak pada lingkungan sekitar
peristiwa di
lingkungan 3.4.2 Memberi contoh
sekitar. gaya pada peristiwa di
lingkungan sekitar
Uraian 2 9
3.4.3 Mengaitkan gaya
dengan gerak pada
peristiwa mendorong
meja

Isian 2 10

11
1
Lampiran 6
Nama : ______________
EVALUASI Kelas : ______________

TEMA : 8. Daerah Tempat Tinggalku


SUBTEMA : 1. Lingkungan Tempat Tinggalku
PEMBELAJARAN :2

I. Isilah titik-titik di bawah ini!

Kuda Berselimut Kulit Harimau


Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah
hutan yang lebat, kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang itu dia
terlihat gembira karena tidak ada petani gandum menjaga ladangnya.
Ketika dia menuju hutan lebat di tengah jalan sang kuda melihat sesuatu dengan
heran seperti sebuah kulit harimau lalu kuda itu mendekatinya dan ternyata
memang benar apa yang dia lihat adalah sebuah kulit harimau yang tidak sengaja
ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit
harimau itu dan ternyata pas ditubuhnya.
Lalu terlintas di benak kuda itu untuk menakuti hewan-hewan hutan yang
melewati dirinya, kuda itu bergegas mencari tempat untuk bersembunyi. Tempat
itu harus terlihat gelap dan sering dilalui oleh beberapa hewan hutan. Akhirnya
dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi dan kuda
itupun masuk ke semak-semak dengan menggunakan kulit harimaunya, di semak-
semak kuda itu bersembunyi menunggu hewan hutan yang melewatinya dan tidak
lama kemudian beberpa domba gunung berjalan ke arah dirinya kuda itu kini
bersiap-siap untuk meloncat.
Ketika domba-domba itu melewati kuda yang sedang bersembunyi kuda itu
meloncat ke arah domba-domba itu dan serentak domba-domba itu berlarian
kesana kemari mereka ketakukan dengan kulit harimau yang di pakai oleh kuda
itu. Sang kuda hanya tertawa setelah domba-domba itu berlarian dia amat senang
sekali menjaili domba-doma itu.
Lalu sang kuda kembali bersembunyi kedalam semak-semak dia menunggu
hewan lain datang melewati semak-semak itu dari kejauhan terlihat seekor tapir
berjalan sambil mengunyah sesuatu dimulutnya, tapir itu berjalan dengan sangat
lambat mendekati semak-semak namun ketika kuda itu meloncat ke arah tapir itu
sang tapir terkejut dan lari sekencang-kencangnya menghindari menghindari kuda
yang memakai kulit harimau itu. Sang kuda kini semakin senang mengganggu
hewan-hewan lainnya dan dia kembali ke semak-semak itu menunggu hewan lain
untuk dia kagetkan.
Kini sang kuda menunggu lebih lama dari biasanya namun hal itu tidak
membuatnya bosan tiba-tiba seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor

11
2
tikus dimulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak kucing itu hanya duduk
menyantap tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar, melihat hal itu sang kuda
berinisiatif untuk mengagetkannya dari arah belakang.
Hal itu membuat sang kucing tertawa terbahak-bahak “Apabila aku
melihatmu memakai kulit harimau itu aku akan lari ketakutan tapi auman suaramu
itu tetap bukan suara harimau melainkan suara seekor kuda”.

1. Judul cerita di atas adalah ................................


2. Pesan yang dapat diteladani dari cerita di atas adalah ...............................
3. Tokoh utama dalam cerita di atas adalah ................................
4. Teks cerita di atas termasuk dalam jenis cerita ...............................

Hee yamko rambe yamko aronawa kombe


Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
5. Lagu di atas berasal dari daerah .........................
6. Lagu di atas dinyanyikan dengan tempo ......................................

7. Anak pada gambar di samping menggunakan gaya ............

8. Ketika kita bersepeda, maka sepeda akan bergerak maju karena ada
..................... kayuh yang menggerakkan roda.
9. Ketika kita memindahkan meja dengan cara mendorong, maka meja akan
berpindah tempat karena mengalami ..........................

11
3
Lampiran 7
KUNCI JAWABAN

NO. JAWABAN SKOR


1 Kuda Berselimut Kulit Harimau 2
2 Jika kita bersikap usil, suatu saat kita akan merasa malu 2
3 Kuda 2
4 Fabel 2
5 Papua 2
6 Sedang dan semangat 2
7 Gaya otot 2
8 Gaya 2
9 Gaya dorong 2

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


Skor Maksimal

11
4
DAFTAR PRESTASI USTADZ/AH SD PLUS RAHMAT

Tanggal Lomba/
No Nama Prestasi Tingkat
Kejuaraan

1. Marjono, S. Pd The 1st Best Participant of In-Country Course on Teacher-Made 19-23 Maret 2018 Kota
Mathematics Teaching Aids for Primary School Teachers at SEAMEO.
The 5st Best Participant Workshop Developing Mathematics Teaching and 23-27 April 2018 Provinsi
Learning Models for Primary School Teacher SEAMEO di Yogyakarta
Juara 1 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi 18-19 November Kota
Tahun 2018 Kota Kediri. 2018
Finalis Olimpiade Guru KMNR-11 di Bogor. 16 April 2016 Nasional
2. Ulchina Mabruroh Juara 2 MKQ Bidang Naskah dan Penulisan Al Qur'an pada event MTQ di 10 Agustus 2018 Kota
Silviatul A, S.Pd Kota Kediri Pada
3. Luci Apriliasari, S.TP The 1st Best Participant of In-Country Course on Teacher-Made 19-23 Maret 2018 Kota
Mathematics Teaching Aids for Primary School Teachers at SEAMEO
4. Luthfi Arif Setiawan, Finalis Olimpiade Guru KMNR-13 di Jakarta. 15 April 2018 Nasional
S.Pd

11
5
Tanggal Lomba/
No Nama Prestasi Kejuaraan Tingkat
5. Esty Nur Alfianingrum, Juara 3 Penulisan Naskah Cerita Tema Pendidikan Karakter Pada Event Oktober 2018 Kota
S. I.Pust Literasi Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Kediri
Jumara Harapan 3 Lomba mendongeng kisah Islami yang diselenggarakan 12 Juni 2018 Kota
Radio Bonanza FM 100,9 M.Hz
Juara Harapan 3 Pustakawan Berprestasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 23 Mei 2019 Provinsi
Provinsi Jawa Timur Tingkat SD,SMP,SMA,Universitas, Umum dan
Daerah, Instansi Negeri dan Swasta se Provinsi Jawa Timur

DAFTAR PRESTASI SISWA/SISIWI SD PLUS RAHMAT


Tanggal Lomba/
No Nama Kelas Prestasi Nama Lomba Kejuaraan Tingkat
1. Ismah Nabil Al Waro 3 Peraih Medali Gold Math Kangaroo Contest 2019 23 Maret 2019 Internasional

Peraih Honorable
2 Arsa Aruna Aryasatya 3 Mention Math Kangaroo Contest 2018 10 Maret 2018 Internasional

3 Hannah Humayra Peraih Medali Gold HongKong International Matehmatic 10 Juni 2018 Internasional
Imawan 3 Olympiad (HKIMO) 2018

Peraih Medali Gold Math Kangaroo Contest 2019 23 Maret 2019 Internasional
4. Fadhil Pratama Peraih Medal HongKong International Matehmatic 10 Juni 2018 Internasional
3
Kurniawan Bronze Olympiad (HKIMO) 2018

5. Kamila Nur Faizah Peraih Medali Gold Math Kangaroo Contest 2019 23 Maert 2019 Internasional

3 Peraih Medali Math Kangaroo Contest 2018 10 Maret 2018 Internasional


SIlver

11
6. Marcell Nabiha Peraih Medali Gold Math Kangaroo Contest 2018 10 Maret 2018 Internasional

Gunawan 3 Peraih Medali HongKong International Matehmatic 10 Juni 2018 Interansional


SIlver Olympiad (HKIMO) 2018

7. Jibrilliant Peraih Medali Gold Math Kangaroo Contes 2018 10 Maret 2018 Internasional

Muhammad Zakky 4 Peraih Medali SASMO (Singapore & ASIAN Schools Math 7 Mei 2018 Internasional
Bronze Olympiad) 2018

Kinara Altaira Peraih Honourable


8. Kurniawan 5 Mention Math Kangaroo Contes 2018 10 Maret 2018 Internasional

9. Nadine Khairunnisa Peraih Medali Thailand International Mathematical 9 Desember 2017 Internasional
Silver Olympiad (TIMO) 2017
4
Peraih Medali Internasional Singapore Math Competition 3 September 2018 Internasional
Silver (ISMC) 2018

10. Permata Aura Peraih Medali Thailand International Mathematical 9 Desember 2017 Internasional
Arafah Silver Olympiad (TIMO) 2017
4
Peraih Medali Silver Math Kangaroo Contes 2018 10 Maret 2018 Internasional

11. Safa Gita Shafia Peraih Medali Math Kangaroo Contes 2018 10 Maret 2018 Internasional
4 Bronze

12. Rasya Putra Agasa Peraih Medali Gold HongKong International Matehmatics 12 Mei 2018 Internasional
Olympiad (HKIMO) 2018
4
Peraih High of Australian Mathematics Competition (AMC) 9 Agusutus 2018 Internasional
Disntinction 2018

11
13. Shakira Azalea 4 Peraih Medali Gold Thailand International Mathematical 9 Desember 2017 Internasional
Arnoldi Putri Olympiad (TIMO) 2017
Peraih Medali International Singapore Mathematics 3 September 2018 Internasional
Silver Competition (ISMC)

14. Azmeera Aulia Peraih Honorable Math Kangaroo Contes 2018 10 Maret 2018 Internasional
5
Amrulloh Mention

15. Farrel Naufal Peraih Medali Thailand International Mathematical 9 Desember 2017 Internasional
Gunawan Silver Olympiad (TIMO) 2017
5
Peraih Medali HongKong International Matehmatic 12 Mei 2018 Internasional
Silver Olympiad (HKIMO) 2018

16. Hanan Al Ayubi Peraih Medali Thailand International Mathematical 9 Desember 2017 Internasional
Silver Olympiad (TIMO) 2017
5
Peraih Medali SASMO (Singapore & ASIAN Schools Math 7 Mei 2018 Internasional
Bronze
Olympiad) 2018

17. Karina Almira Peraih Medali Thailand International Mathematical 9 Desember 2017 Internasional
Bronze
Kurniawan Olympiad (TIMO) 2017
5
Peraih Honorable Math Kangaroo Contes 2018 10 Maret 2018 Internasional
Mention

11
18. Marya Angelia An- Peraih Medali Thailand International Mathematical 9 Desember 2017 Internasional
Silver
Naafi' R. Olympiad (TIMO) 2017
5
3). Peraih Medali HongKong International Matehmatic 12 Mei 2018 Internasional
Silver
Olympiad (HKIMO) 2018

19. Clarisa Wafa Peraih Honorable 10 Maret 2018 Internasional


6
Kusuma Dewi Mention Math Kangaroo Contes 2018
20. Athaa Adilah Peraih Medali Internasional
Satrianto Silver Math Kangaroo Contes 2018 10 Maret 2018
6
Peraih Medali SASMO (Singapore & ASIAN Schools Math Internasional
Silver Olympiad) 2018 7 Mei 2018

21. Haykal Tangguh 6 Peraih Medali HongKong International Matehmatic 12 Mei 2018 Internasional
Imawan Silver Olympiad (HKIMO) 2018
22. Muhammad 6 Peraih Medali HIMSO 2 - Matematika Nasional
Bintang Fauzi Perunggu 27 Pebruari 2018
Peraih Medali SASMO (Singapore & ASIAN Schools Math Internasional
Silver Olympiad) 2018 7 Mei 2018
23. 6 Peraih Medali SASMO (Singapore & ASIAN Schools Math Internasional
Muhammad Ilham
Silver Olympiad) 2018 7 Mei 2018
Rabbani
Peraih Medali Gold HongKong International Matehmatic Internasional
Olympiad (HKIMO) 2018 12 Mei 2018
24. Dimas Fajar Kota
Santoso 6 Juara Harapan 3 Lomba Robot Transporter Manual 3 Nopember 2017
25. Mohammad Rafid Kota
Abiyu Syihab 6 Juara Harapan 3 Lomba Robot Transporter Manual 3 Nopember 2017

11
26. Fajar Royyan 6 Peraih Medali Gold SASMO (Singapore & ASIAN Schools Math 7 Mei 2018 Internasional
Sekarang Olympiad) 2018
Internasional
Peraih Gold Medal American Mathematics Olympiad (AMO) 6 Oktober 2018
27. Muhammad Peraih Medali Thailand International Mathematical Internasional
Akhdan Faadihilah Bronze Olympiad (TIMO) 2017 9 Desember 2017
7
3Peraih Medali HongKong International Matehmatic Internasional
Silver Olympiad (HKIMO) 2018 12 Mei 2018
28. Naura Sabila Peraih Honorable Internasional
7 Math Kangaroo Contes 2018 10 Maret 2018
Kurnia D. Mention

29. Peraih Emas (Juara Magelang Open Taekwondo Championship 23 - 25 Februari Provinsi
Vani Aludra Rayani 7 1) VI Tk. Nasional 2018
Peraih Bronze MWB International Invitation Taekwondo 4 - 5 Agustus Internasional
Medalist Championship 2018 2018

NB:
Sertifikat/piagam yang dilampirkan hanya beberapa, karena dibatasinya portofolio ini hanya sampai 150 halaman.

12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
13
13
13
13
13
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN SEKOLAH

 Dokumentasi Gedung Sekolah

Dokumentasi gedung sekolah SD Plus Rahmat tampak bagian depan.

Dokumentasi ruang guru SD Plus Rahmat.

13
Dokumentasi ruang kepala sekolah SD Plus Rahmat.

Dokumentasi ruang administrasi/ kantor SD Plus Rahmat.

13
Dokumentasi sampel ruang kelas SD Plus Rahmat tampak bagian depan.

Dokumentasi sampel ruang kelas SD Plus Rahmat tampak bagian dalam.

13
Dokumentasi ruang perpustakaan 1 SD Plus Rahmat tampak bagian dalam.

Dokumentasi ruang perpustakaan 2 SD Plus Rahmat tampak bagian dalam.

13
Dokumentasi ruang UKS SD Plus Rahmat tampak bagian depan.

Dokumentasi ruang UKS SD Plus Rahmat tampak bagian dalam. Kamar siswa putra dan
putri terpisah.

13
 Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Dokumentasi proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas 6 oleh siswa siswi SD Plus
Rahmat.

Dokumentasi proses Kegiatan Belajar Mengajar siswa siswi SD Plus Rahmat. Tampak
seorang siswa aktif menjawab pertanyaan guru dengan mengacungkan tangan terlebih
dahulu.

14
 Dokumentasi Kegiatan Pengembangan Literasi

Dokumentasi kegiatan launching Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan tagline SD Plus
Rahmat Membaca oleh Walikota Kota Kediri Bpk. Abu Bakar SE pada tanggal 23 Februari
2017 di halaman SD Plus Rahmat.

Dokumentasi kegiatan pengukuhan Pustakawan Cilik SD Plus Rahmat bersamaan dengan


launching Gerakan Literasi Sekolah oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri pada tanggal
23 Februari 2017 di halaman SD Plus Rahmat.

14
 Dokuemtasi Kegiatan Estrakurikuler

Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler Panahan SD Plus Rahmat dilaksanakan setiap hari


sabtu pukul 13.00-14.00 di lapangan SMP Plus Rahmat.

Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler Qiro’ah SD Plus Rahmat dilaksanakan setiap hari


sabtu pukul 09.50-10.50 di ruang BK SD Plus Rahmat.

14
Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler Catur SD Plus Rahmat. Dilaksanakan setiap hari sabtu
pukul 09.50-10.50 di kelas 4D SD Plus Rahmat.

Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler Tari SD Plus Rahmat dilaksanakan setiap hari sabtu
pukul 08.00-09.00 di kelas 2A SD Plus Rahmat.

14
 Dokumentasi Kegiatan Seminar, Rapat Kerja dan PSM

Dokumentasi kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Anak yang diadakan Yayasan Taman
Pendidikan Rahmat dengan tema Mendidik dengan Hati dan Keteladanan pada tanggal 24
November 2018 di IKCC Kediri.

Dokumentasi kegiatan Rapat Kerja (RAKER) dan Pembinaan bersama Yayasan Taman
Pendidikan Rahmat Kota Kediri pada tanggal 24-26 Juni 2019 di Gedung Serbaguna SD
Plus Rahmat.

NB:
Dokumentasi Kegiatan Sekolah yang dilampirkan hanya beberapa, karena dibatasinya
portofolio ini hanya sampai 150 halaman.

14
MoU
Sekolah dengan Pihak lain

14
14
14
14
14
15
15
7

Anda mungkin juga menyukai