i
IDENTITAS SEKOLAH
A. Visi Sekolah
Adapun visi dari SMP Negeri 1 Kaledupa yaitu“Terwujudnya Prestasi Inovasi, Taat Dan
Berbudaya Dalam Berperilaku, Dilandasi Iman Dan Taqwa”.
B. Misi Sekolah
Adapun visi misi SMP Negeri 1 Kaledupa adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
2. Mengembangkan bidang pengetahuan dan teknologi berdasarkan minat bakat dan
potensi peserta didik.
3. Meningkatkan potensi pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Mewujudkan kerjasama yang harmonis dengan semua pihak dalam pengembangan
sekolah.
5. Mewujudkan sekolah yang berbudaya dan berwawasan lingkungan.
6. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melaluipengajaran agama.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Berkat curahan rahmat dan kasih
sayang-Nya, sehingga Portofolio SMP Negeri 1 Kaledupa yang didusun dalam rangka Lomba
Budaya Mutu Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ini dapat diselesaikan dengan baik
Laporan ini berjudul Kinerja Sekolah Dasar Lomba Budaya Mutu Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS). Tujuan laporan ini adalah 1) memberikan gambaran sekolah dalam
Mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu dalam memberikan layanan prima
dan menjadi benchmark (patok duga) bagi sekolah lain di sekitarnya dan acuan bagi
pembinaan para pemangku kepentingan, 2) Menyiapkan panduan bagi kepala sekolah, guru
dan pegawai sekolah, Memberikan rambu – rambu bagi kepala sekolah, guru dan pegawai
sekolah dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat, 3) Memberikan
gambaran tentang indikator kinerja yang harus dibangun dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan pendidikan di SMP Negeri 1 Kaledupa
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Komite Sekolah, semua guru,
Pengawas Sekolah dan semua yang berperan karena telah membantu selesainya laporan ini.
Kami mohon saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya laporan dan
pelaksanaan Manejemen Berbasis Sekolah di sekolah kami. Kiranya laporan ini dapat
bermanfaat, dan semoga segala bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh
berbagai pihak, mendapat balasan dari Allah SWT, Amin
Kaledupa,…………….2021
Kepala Sekolah
MASDAWATI, S.Pd
NIP. 19651231 198903 2 123
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi perhatian berbagai
kalangan, tidak hanya kalangan pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka
menginginkan munculnya perubahan dalam hal upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita belum sebagaimana yang diharapkan
bila dibandingkan dengan di negara lain.
Menghadapi abad 21 tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan semakin
kuat.Hal ini dikarenakan adanya tuntutan antara lain: (1) kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (2) persaingan global yang semakin ketat, dan (3) kesadaran masyarakat (orang
tua siswa) akan pendidikan yang berkualitas semakin tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terjadi pada akhir-akhir ini telah membawa dampak perubahan dalam
berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat dipecahkan dengan
mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang bisa mengantisipasi
perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mampu mengatasi
persoalan-persoalan hidup yang selalu berkembang dengan pesat.
Menurut Slamet PH (2005), budaya adalah nilai dan keyakinan dalam suatu
masyarakat, baik yang berdaya preservatif maupun progresif, yang digunakan sebagai
sumber penggalangan konformisme perilaku bagi masyarakat pendukungnya. Nilai dan
keyakinan memberi tahu mana yang benar dan yang salah. Nilai-nilai yang merupakan
kolektifitas saripati kualitas kejiwaan manusia diwujudkan dalam bentuk nilai religi,
ekonomi, teori, solidaritas, seni, dan politik.
Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan suatu kinerja atau upaya baik
yang tampak maupun yang tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai
layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan. Pada tingkat sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang
diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar), proses (berubahnya peserta
didik dari belum terdidik menjadi terdidik) dan output (prestasi belajar).
Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam suatu masyarakat yang
digunakan sebagai sumber penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi
masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai dan keyakinan. Nilai
merupakan penghayatan warga sekolah tentang apa yang dianggap benar-salah, baik
buruk, keindahan dan ketidakindahan, layak dan tidak layak, sedangkan Keyakinan
merupakan sikap tentang bagaimana cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu
keyakinan merupakan sesuatu yang penting, berharga, bersifat konseptual yang harus
diyakini dan dihayati sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak, dengan demikian
budaya sekolah awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang disepakati bersama oleh
warga sekolah, dihayati dan dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam membentuk
siswa menjadi manusia yang optimis, berani, terampil, berperilaku kooperatif, ulet,
disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Sekolah-sekolah yang
memiliki keunggulan budaya mutu tertentu biasanya dapat dilihat dari beberapa variabel
yang mempengaruhinya seperti perolehan nilai, kondisi fisik, lingkungan sekolah, dan
budaya sekolah. Untuk mewujudkan sekolah berbudaya mutu setidaknya ada lima faktor
penting yang perlu mendapat perhatian sekolah yaitu: 1) kepemimpinan yang tangguh, 2)
visi misi sekolah yang jelas, 3) iklim budaya yang aman dan kondusif, 4) memiliki
harapan yang tinggi, dan 5) melakukan monitoring kemajuan siswa secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan budaya mutu di sekolah SMP Negeri 1 Kaledupa telah
melaksanakan berbagai program peningkatan budaya mutu baik melalui penguatan
pembelajaran yang bermutu, perbaikan sarana dan prasana, penataan managemen sekolah,
program pendidikan karakter, program sekolah sehat dan bersih, program optimalisasi
kinerja perpustakaan dan berbagai program lainnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah juga telah melaksanakan
berbagai jenis lomba sebagai bentuk apresiasi pada sekolah-sekolah yang berhasil, seperti
lomba MBS, sekolah dasar bersih dan sehat, dan seterusnya.
Dalam Lomba tahun ini, seluruh sekolah peserta dievaluasi dari seluruh komponen
budaya mutu secara komprehensif (whole school assessment), sehingga penilaian menjadi
lebih terpadu.
Lomba dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada seluruh propinsi di
Indonesia untuk mengirimkan wakil-wakil sekolah terbaiknya,yang kemudian akan
dipilih melalui tiga tahapan seleksi yaitu seleksi administratif (desk evaluation), seleksi
visitasi lapangan, dan seleksi presentasi (grand final). Seleksi yang terakhir ini akan
menetapkan sekolah berbudaya mutu tingkat nasional.
3) Pembelajaran
4) Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan, secara umum, merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka
sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional. Dalam dimensi persekolahan, perpustakaan sekolah
adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung
jawabnya kepada kepala sekolah; yang melayani sivitas akademika sekolah yang
bersangkutan. Perpustakaan sekolah memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis
dalam mengembangkan potensi peserta didik dan seluruh civitas akademika yang ada di
lingkungan sekolah. Arif Surrachman, mengidentifikasi peran dan fungsi perpustakaan
sekolah di dunia pendidikan, yaitu :
(1) Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum
sekolah
(2) Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan
kreativitas dan imajinasinya.
(3) Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-
buku hiburan)
(4) Pusat Belajar Mandiri bagi siswa
Adapun Program Perpustakaan SMP Negeri 1 Kaledupa disusun sebagai berikut ;
(1) Program Pengadaan
Program pengadaan yang dilakukan adalah dengan menjalin kerjasama dengan pihak
penerbit (PT. Intan Pariwara, PT. Erlangga dan Ganessa) untuk memenuhi kebutuhan
buku atau kelengkapan perpustakaan lainnya.
(2) Program pengolahan Koleksi
Setelah pengadaan dilakukan berdasarkan ketentuan yang termuat dalam Kebijakan
Pengembangan Koleksi, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan koleksi.
Pengolahan koleksi dilakukan dengan mengkatalogisasi semua jenis buku yang telah
ada. Katalogisasi ini dibuat dengan membagi jenis buku fiksi yang memuat tentang
semua jenis buku mata pelajaran yang telah diperoleh dari pihak penerbit yang
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan non fiksi memuat tentang buku-buku
yang berupa cerita atau bentuk literasi lainnya
(3) Program Layanan Perpustakaan
Program ini meliputi :
(a) Sistem layanan. Misalnya sistem layanan terbuka (Open access)
(b) Jenis layanan, seperti layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan ruang baca, dan
layanan kemas ulang informasi yang dituangkan dalam bentuk papan informasi
(c) Keanggotaan. Mengatur tentang persyaratan menjadi anggota, hak dan kewajiban
para anggota, serta peraturan/ketentuan tentang layanan keanggotaan.
(d) Evaluasi layanan. Memuat tentang bagaimana mengevaluasi layanan perpustakaan
agar layanan perpustakaan semakin hari semakin baik.
Perencanaan kerja sekolah diawali dengan perumusan Visi, Misi dan Tujuan
sekolah berdasarkan profil sekolah oleh tim pengembang sekolah yang terdiri dari kepala
sekolah, pengawas sekolah, guru, komite sekolah dan tokoh masyarakat.
Sekolah menyusun rencana kerja sekolah satu tahun dan rencana kerja sekolah
empat tahun yang dinyatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS)
rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditujukan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Rencana kerja
tahunan memuat tentang rencana pengembangan kurikulum dan pembelajaran, rencana
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, rencana pengembangan sarana dan
prasarana, keuangan dan pembiayaan, rencana pengembangan kesiswaan, rencana
pengembangan budaya dan lingkungan sekolah, rencana pengembangan partisipasi/peran
serta masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain yang mengarah pada
peningkatan mutu pendidikan seperti pernyataan standar pengelolaan nasional
pendidikan.
Perencanaan pengembangan kurikulum dan pembelajaran di antaranya 1)
Penyusunan Kurikulum 2013, 2) Penyusunan perangkat pembelajaran berupa program
tahunan, program semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
semua mata pelajaran, 3) Penyusunan kalender pendidikan, 4) Penyusunan jadwal
pembelajaran, 5) Penyusunan program supervisi sekolah. Menurut Ragan (Soetopo dan
Soemanto, 1993:13) pengertian kurikulum adalah “all the experiences of children for
which the school accepts responsibility” yang artinya bahwa “semua pengalaman anak di
bawah tanggung jawab sekolah”.
Perencanaan pengembangan pendidik (guru) dan tenaga kependidikan di
antaranya: 1) Mengusulkan peningkatan kualifikasi guru yang belum S1/D4, 2)
Mengusulkan guru untuk di sertifikasi, 3) Mengusulkan tenaga administrasi, perpustakaan
dan laboratorium komputer. 4) Menyusun kegiatan pertemuan guru melalui kegiatan
Kelompok Kerja Guru (KKG) mini dan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus
sekolah.
Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di antaranya: 1)
Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, 2) Mengusulkan rehabilitasi
laboratorium ipa, 3) Melaksanakan perawatan terhadap saran dan prasarana yang tersedia.
Perencanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di antaranya: 1)
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan melibatkan warga
sekolah, 2) Membuat usulan penambahan biaya operasional sekolah, 3) Membuat laporan
pertanggungjawaban penggunaan anggaran sekolah, 4) Penyusunan administrasi
penggunaan keuangan sekolah.
Perencanaan pengembangan kesiswaan di antaranya: 1) Membuat persiapan
penerimaan siswa baru seperti membuat surat keputusan dari kepala sekolah dan
pembentukan panitia penerima siswa baru, 2) Menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler
dan pengembangan diri siswa, 3) Menyusun rencana melaksanakan bimbingan belajar
untuk seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik.
Perencanaan pengembangan partisipasi/peran serta masyarakat di antaranya: 1)
Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa dalam rangka meningkatkan kerjasama
sekolah dengan orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi siswa, 2) Menyusun rencana
pertemuan dengan komite sekolah dalam rangka meningkatkan peran komite sekolah di
antaranya advisory agency, mediator agency, supporting agency dan controlling agency.
Perencanaan pengembangan lingkungan dan kultur sekolah di antaranya: 1)
Menyusun program unggulan yang menjadi ciri khas sekolah dalam meningkatkan dan
menyalurkan potensi siswa agar lahir siswa unggul dalam berbagai prestasi. 2) Menyusun
rencana penghijauan sekolah agar membuat suasana lingkungan sekolah menjadi sejuk
dan nyaman. 3) Menyusun rencana program sekolah sehat dan sekolah bersih. 4)
Menyusun rencana mengembangkan toleransi beragama diantar warga sekolah.
Selanjutnya pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu pendidikan meliputi:
Pelaksanaan pengelolaan kurikulum 2012, penyusunan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah,
penyusunan struktur dan muatan kurikulum, penetapan kalender pendidikan/akademik,
menyusun silabus dan RPP. Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran didasarkan
pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan dan peraturan pelaksanaannya,
sedangkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran didasarkan pada serta Standar Proses
dan Standar Penilaian.
Pelaksanaan pembelajaran guru melakukan dengan pendekatan pola Pembelajaran
Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dan dipadukan dengan pembelajaran
konvensional.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik guru menyusun program penilaian
hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. Penyusunan
program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan. Sekolah
menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan
keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang
direncanakan, dalam kegiatan penilaian.
Pelaksanaan pengembangan tenaga pendidik dilakukan dengan kegiatan pertemuan
Kelompok Kerja Guru (KKG) mini di sekolah, dan Kelompok Kerja Guru (KKG) di
gugus sekolah satu kali dalam satu bulan. Diikuti oleh semua guru dalam gugus sekolah
dibimbing oleh guru pemandu mata pelajaran.
Dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah menetapkan
kebijakan secara tertulis. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler
disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik. Sarana
prasarana dikelola oleh guru sesuai bidangnya masing-masing dan adanya partisipasi dari
semua unsur seperti kepala sekolah, pendidik, siswa dan tokoh masyarakat.
Sarana laboratorium komputer tersedia beberapa unit computer yang dilengkapi
dengan server ujian nasional dan terbukti berhasil menjadi salah satu sekolah di
Kecamatan Kaledupa yang mengikuti ujian nasional secara mandiri di sekolah sendiri
meski mendapat beberapa kendala salah satu nya masalah jaringan. Sedangkan perawatan
sarana dan prasarana sekolah dilakukan melalui Kartu Inventaris Barang (KIB) yang
berisi jenis barang, tahun pembelian, kondisi sarana pada saat ini, jumlah sarana dan
prasarana yang tersedia di sekolah.
Pelaksanaan pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah yang tertuang
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) yaitu: Belanja langsung berupa
belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.
Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat sekolah melibatkan warga dan
masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan, pengelolaan akademik dan
pengelolaan non-akademik. Keterlibatan peran serta warga sekolah dan masyarakat dalam
pengelolaan sesuai dengan peran komite sekolah yaitu advisory agency, mediator agency,
supporting agency dan controlling agency. Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga
lain pemerintah dan non-pemerintah yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output.
Sistem kemitraan sekolah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis. Komite sekolah
selalu meninjau proses kegiatan belajar mengajar secara berkala. Orang tua partisipasi
aktif untuk kegiatan hari besar agama, hari besar nasional dan orang tua siswa sangat
mendukung program yang diadakan sekolah.
BAB V
PRESTASI (3 TAHUN TERAKHIR)
A. Akademik
1. Prestasi Kepala Sekolah
2. Prestasi Guru
3. Prestasi Siswa
B. Non Akademik
1. Prestasi Kepala Sekolah
No Jenis Kejuaraan Tingkat Hasil Keterangan
2. Prestasi Guru
3. Prestasi Siswa
Dalam pelaksanaan budaya mutu sekolah ada banyak faktor yang mempengaruhi
kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya adalah sejauh mana pengelola
dapat mensinergikan program-program budaya mutu sekolah dengan visi-misi sekolah serta
kebutuhan sesuai dengan ketentuan. Proses pelaksanaan budaya mutu sekolah adalah sebuah
proses kreatif dan inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan
pengembangan mutu sekolah.
Akhir kata tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan portofolio
budaya mutu sekolah, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan.