PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan dasar diselenggarakan sebagai landasan untuk menyiapkan peserta didik
melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah serta memiliki kemampuan mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
SD Negeri 2 Sukamaju adalah sekolah negeri di Kecamatan Indihiang. Sekolah ini
terletak 6 KM dari ibu kota kabupaten, tepatnya di Kelurahan SukamajukalerKecamatan
Indihiang Tasikmalaya. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1952 dengan kepala sekolah
yang memimpin : O WidianingsihS.Pd (8 Juni 2012 - sekarang)
Kondisi awal SD Negeri 2 SukamajuTasikmalaya dibanding sekolah sekolah lain
belum termasuk baik dari standar prasarana, standar pembiayaan, standar proses,
standar isi, standar kompetensi kelulusan, standar penilaian, standar pengelolaan dan
standar pendidik dan tenaga pendidikan. Sehingga dalam menghadapi tantangan global,
SD Negeri 2 SukamajuTasikmalaya semakin berat karena selain harus memenuhi
tuntutan lokal dan nasional, juga harus berusaha menghasilkan lulusan yang mampu
bersaing di tingkat Kota.
Berkaitan dengan kondisi tersebut maka penulis perlu melalukan langkah langkah
konkrit untuk memenuhi 8 standar nasional pendidikan untuk menuju sekolah yang
mampu menghadapi tantangan lokal dan global.
B.Rumusan Masalah
SD Negeri 2 SukamajuTasikmalaya dihadapkan pada persoalan yang kompleks,
mengingat kondisi dan karakteristik siswanya yang sebagian besar memiliki nilai UN
dibawah standar. Dengan demikian, perlu dibuatkan langkah-langkah yang serius agar
1
g. Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakat dengan pendekatan yang tepat dan
cepat.
BAB II
LANDASAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
1.1 Manajemen :
Era otonomi daerah atas dasar UU No 32 tahun 2004 dan UU No 25 tahun 1999 Jo
Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang pembagian kewenangan antara Pusat
dan daerah membawa nuansa baru dalam sistem pengelolaan pendidikan. Hal ini
dikuatkan pula dengan diberlakukannya UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 56 bagian ketiga mengisyaratkan bahwa :
a. Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang
meliputi : perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan melalui
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
b. Dewan Pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu, dukungan dan pengawasan pendidikan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota yang tidak mempunyai hubungan hierarkis
c. Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri, dibentuk untuk memberikan arahan,
dukungan dan pengawasan pada tingkat satuan pendidikan
Nuansa baru itu antara lain berkembangnya pemikiran untuk melaksanakan
desentralisasi pengelolaan pendidikan sejalan dengan otonomi daerah. Secara
operasional kebijakan desentralisasi ini dimulai pada 1 Januari 2001, diawali dengan
pelimpahan sebagian besar kewenangan pemerintah kepada pemerintah daerah
kabupaten dan kota yang membawa konsekuensi adanya restrukturisasi kelembagaan
pemerintahan, termasuk di bidang pendidikan
Secara umum, Manajemen
memberikan otonomi (kewenangan dan tanggung jawab) lebih besar kepada sekolah,
memberikan fleksibilitas keluwesan-keluwesan kepada sekolah, dan mendorong
partisipasi secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan
masyarakat (orang tua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, pengusaha, dan
sebagainya), untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan
nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
lingkungan
alam
yang mengitari
mereka.
kearifan
lokal
ini,
masyarakat
bereksistensi,
dan
dan
seabregnilai
sebagai
turunannya
keramahtamahan
yang
yang
lain.
tulus.
Kehalusan
Harga
diri
dan
disebarluaskan
ke
dalam
seluruh
masyarakat
suku
atau
masyarakat
tertentu.
Untuk
itu,
sebuah
ini
dan
dapat
digunakan
untuk
menyaring
nilai-nilai
yang
paling
kabupaten, setelah
dekat
di
desanya,
kecamatan,
dan
keberagaman
ras
maupun
agama,
dapat
menjadi
Oleh
karenanya
kebijaksanaan
kearifan
atau
lokal
nilai-nilai
dapat
luhur
didefinisikan
yang
terkandung
sebagai
dalam
maka
pengembangan
hidup,
dengan
berpijak
pada
nila-nilai
kearifan
lokal
mereka
dalam
proses
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat
Nama Sekolah
Status Sekolah
NSS / NPSN
Status Akreditasi
Tahun Akreditasi
Alamat Sekolah
Tahun Pendirian
Visi Sekolah
:
:
:
:
:
:
SDN 2 Sukamaju
Negeri
101026875009 / 20224714
B
2011
Jl ParakanhonjeTlp. 0265 345299
Kelurahan Sukamajukaler Kecamatan Indihiang
Kota Tasikmalaya
: 1952 dan Tahun 2009 ( Lokasi Baru )
: Berdasarkan Iman dan Taqwa SD Negeri 2 Sukamaju
unggul
dalam
pembelajaran
5. Meningkatkan peran serta masyarakat, instansi dan
perusahaan serta stakeholder.
10
Lingkungan eksternal
Budaya daerah
Manusia / perorangan
Tujuan
Kebiasaan
Hasil dan
Proses
Keterkaitan antara faktor yang satu dengan yang lainnya digambarkan pada bagan
berikut :
11
Lingkungan Eksternal
Perundangan
Peraturan
Opini Publik
Harapan Lokal
Manusia Perorangan
Pengalaman
Kekuatan
Aspirasi
Konsep diri
TUJUAN
Visi
Harapan
Rencana
KEBIASAAN
Sistem
Struktur
Tugas
Kegiatan
HASIL
Kepuasan
Kualitas
Efisiens
PROSES
Iklim
Budaya
Otoritas
Bagan 2.1 : Faktor-faktor Manajemen Perubahan
2. Study Dokumen
Selain dengan melakukan observasi secara langsung, pengumpulan data dapat
dilakukan dengan mempelajari dokumen yang ada seperti; Rencana Kerja Sekolah
(RKS), Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), Kurikulum, Profil
sekolah atau dengan melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
3. Melakukan Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara dalam mengumpulkan data selain dari
observasi dan mempelajari dokumen yang ada, karena dengan wawancara kita
dapat memperoleh data akurat. Wawancara dapat dilakukan kepada semua warga
sekolah melalui cara formal atau non formal, atau dapat juga wawancara ini
dilakukan pada komite sekolah atau tokoh masyarakat di sekitar sekolah.
12
maka penulis
adanya
terpenuhinya
buku
kelengkapan
keintensifan
pelajaran,
mempelajari
media
kurikulum
pebelajaran.
Di
dan
bidang
13
BAB IV
PENYAJIAN DATA
1.
Kondisi Bangunan(Sarana/Prasarana)
Bangunan SDN 2 Sukamaju terdiri atas 6 ruang kelas 1 ruang kantor. Kondisi
bangunan baik, karena ruangan sudah konstruksi beton. Meja kursi murid sudah
memadai hanya meja kursi kelas 6 kondisinya rusak, lemari kelas rusak . Pagar/benteng
sekolah bagian belakang kondisinya rusak, belum memiliki ruang komputer, UKS,
2.
kesenian.
Kondisi Guru
2.1 Kualifikasi Guru
Personal Sekolah Dasar Negeri 2 Sukamaju seluruhnya ada 16 orang, terdiri dari :
1 orang Kepala Sekolah
8 orang guru kelas
1 orang guru penjaskes
1 orang guru agama
2 orang guru sukwan
1 orang guru B. Inggris
1 orang Petugas Perpustakaan
1 orang penjaga sekolah
2.2 Formasi Guru Kelas/Mata Pelajaran
Di awal kelas itu utuh semua dipegang/dilaksanakan oleh guru PNS karena ada
yang dipromosikan menjadi kepala sekolah, maka guru sukwan dan guru penjas
2012/2013
2013/2014
2014/2015
Jml
Siswa
JmlRombe
l
Jml
Siswa
JmlRombe
l
Jml
Siswa
JmlRombe
l
Jml
Siswa
JmlRombe
l
286
10
289
10
294
12
297
12
14
5.
Pengelolaan Keuangan
Dalam pengelolaan keuangan sudah baik, seperti keuangan Bantuan Operasional
Sekolah, tabungan ( tabungan dibagikan 1 tahun 1 kali) hanya perlu pembenahan yang
lebih optimal.
6.
15
BAB V
PEMBAHASAN DAN TINDAK LANJUT
A. Pembahasan
1. Strategi Pemecahan Masalah
1.1 Strategi Pemecahan Masalah Yang Dipilih
Dalam kaitan itu, pemenuhan 8 standar nasional pendidikan sekolah merupakan
sebuah prasyarat bagi sekolah untuk lebih mampu mencapai tujuan yang
diharapkan. Termasuk di
dalamnya
fasilitas
dan
16
17
19
20
4.
21
22
23
3.
4.
Partisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui penguatan peran unit-unit dasar.
5.
B. Tindak Lanjut
Dari bidang-bidang yang dianggap berhasil seperti tersebut di atas kami belum merasa
puas. Untuk itu perlu pengembangan dari berbagai aspek misalnya pengembangan :
A. Bidang Bangunan dan Sarana Kelas/Kantor
B.
Bidang Media Pembelajaran
C.
Bidang Prestasi Akademik dan Non Akademik
Hal itu perlu diupayakan mencapai target yang diinginkan.
24
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina
agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses
pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah.Dengan demikian
siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya
tujuan pendidikan.
Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi
menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan
kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan
dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler beragam siswa dapat
mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna
menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hampir semua
minat siswa dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Pencapaian lainya yang dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut:
1. Pengembangan SDM yang memiliki daya dukung terhadap peningkatan kinerja
sekolah.
25
swasta
untuk
memperkuat
citra
dan
kinerja
SD
Negeri
kegiatan
lomba;
Pemasaran
produk
unggulanSD
Negeri
Perlunya
pemahaman
seluruh
warga
dalam
mengadakan
pembangunan
26
DAFTAR PUSTAKA
27