Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN

ANALISIS KONTEKS

SDN 107 LAGEGO

TAHUN PELAJARAN 2019-2020

SDN 107 LAGEGO


Jalan Trans Sulawesi Desa Lauwo Kecamatan Burau

Kabupaten Luwu Timur

Email : sdlagego107@gmail.com Kode Pos :92975

PROVINSI SULAWESI SELATAN


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ANALISIS KONTEKS PENGEMABNGAN KURIKULUM

SDN 107 LAGEGO

TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

H.Abu Nau Muawwanah, S.Pd


Nip.19781118 200604 2 021
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmatNya
sehingga kami dapat menyusun Laporan Hasil Analisis Konteks Pengembangan Kurikulum
SDN 107 Lagego Tahun Pelajaran 2019/2020

SDN 107 Lagego, sebagai instansi yang mengetahui dan memahami kondisi
penyelenggaraan pendidikan pada lingkungannya, diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
menyusun laporan analisis konteks. Hasil analisis konteks tersebut diharapkan benar-benar
merupakan gambaran kinerja awal di SDN 107 Lagego dan akan digunakan untuk
penyelanggaraan pendidikan.

Laporan analisis konteks bertujuan agar SDN 107 Lagego memiliki gambaran kinerja
awal yang akan digunakan sebagai salah satu bahan penyusun kurikulum. Untuk itu
dibutuhkan gambaran yang objektif tentang kondisi di SDN 107 Lagego, sehingga arah dan
tujuan SDN 107 Lagego dapat dibuat secara tepat.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :

1. Tim Pengembang Sekolah yang telah mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk
menyusun laporan analisis konteks ini.
2. Komite sekolah serta seluruh komponen SDN 107 Lagego yang telah mendukung
pelaksanaan analisis konteks hingga tersusunnya laporan ini.

Semoga laporan analisis konteks ini bermanfaat dalam pengembangan SDN 107 Lagego.

Burau, 10 Juli 2019


Kepala Sekolah

Muawwanah, S.Pd
Nip.19781118 200604 2 021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….

DAFTAR ISI ….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Dasar Kebijakan
C. Tujuan dan Manfaat

BAB II HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional


B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi Ideal Suatu Sekolah Sesuai Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional
Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pembiayaan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana serta Standar Pengelolaan.
Pengertian masing-masing standar sebagai berikut :
1) Standar Kompetensi Lulusan adalah pedoman penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan
pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok
mata pelajaran dan standar kompetensi minimal mata pelajaran.
2) Standar Isi mencakup lingkup materi minimal, dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Dan memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kalender pendidikan.
3) Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
kompetensi lulusan.
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan
5) Standar Sarana dan Prasarana adalah standar pendidikan nasional yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, ruang bermain serta sumber belajar
lainnya.
6) Standar Pengelolaan adalah standar pendidikan nasional yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada satuan
pendidikan kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektifitas penyelenggaraan pendidikan
7) Standar Pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
oprasional satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun
8) Standar Penilaian Pendidikan adalah standar pendidikan nasional yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur dan instrument hasil penilaian peserta didik.

2. Kondisi Riil Sekolah


1) Sarana dan Prasarana Sekolah
a. Tanah
Tanah SDN 107 Lagego adalah milik pemerintah setempat dengan luas tanah
4.608 m2
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah adalah milik pemerintah setempat yang pada umumnya
memiliki kondisi baik
Keadaan gedung SDN 107 Lagego
– Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik
– Ruang Guru : 1 Baik
– Ruang Perpustakaan (63 m2) : 1 Baik
– Ruang UKS ( 30 m2) : 1 Baik
– Lab Komputer : 1 Baik
– Ruang Serba Guna ( 48 m2) : 1 Baik
– Ruang Musholla : 1 Baik
– Ruang Kelas : 8 Baik
Kelas 1, musholla (157,5 m2)
Kelas 2,3,4 ( 198 m2)
Kelas PAK, 5,6 ( 168 m2)
– Ruang WC : 9 Baik
WC dekat komposter ( 12 m2)
WC dekat kls 1 ( 18 m2)
WC dekat kls PAK (
– Rumah Dinas Kepala Sekolah : 1 Rusak Berat
– Rumah Dinas Guru : 4 Rusak Berat
2) Anggaran Sekolah
Anggaran sekolah berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
sebagian dari sumbangan orang tua siswa.
3) Personil Sekolah
SDN 107 Lagego Memiliki 24 Personil yang terdiri dari
– Guru PNS : 12 orang
– Guru Honor : 7 orang
– TU : 1 orang
– Pustakawan : 1 Orang
– Operator Sekolah : 1 Orang
– Bujang : 1 Orang
– Tukang Kebersihan : 1 Orang
No Nama Status Gol Jabatan Mata Pelajaran
1 Muawwanah, S.Pd PNS III C Kepala Sekolah -
2 Masna, S.Pd PNS Iii B Guru Guru Kelas I
3 Rustiah A.Ma.Pd PNS IV A Guru Guru Kelas II
4 Astria Handayani, S.Pd PNS III B Guru Guru Kelas III
5 Kristiyani Patmawati, S.Pd.SD PNS III C Guru Guru Kelas IV A
6 Juwita Marlina, S.Pd PNS III B Guru Guru Kelas IV B
7 Sitti Saenab PNS III D Guru Guru Kelas V
8 Junaedah, S.Pd.SD PNS III C Guru Guru Kelas VI
9 Mahfud Alimuddin, S.Pd PNS III B Guru Guru PJOK
10 Yudhis, S.Pd PNS III A Guru Guru PAK
11 Halimah, S.Pd.I PNS III C Guru Guru PAI
Guru Kelas V (Kelas
12 Drs. Marhan PNS IV B Guru
Jauh)
Guru Kelas I (Kelas
13 Asdaryana Pakkan Honor - Guru
Jauh)
Guru Kelas II (Kelas
14 Ismawati, S.Pd Honor - Guru
Jauh)
Guru Kelas III
15 Hasni Honor - Guru
(Kelas Jauh)
Guru Kelas IV
16 Kartini, S.Pd Honor - Guru
(Kelas Jauh)
Guru kelas VI
17 Basir, S.Pd Honor - Guru
(Kelas Jauh)
Guru PAI (Kelas
19 Nurlina, S.Pd.I Honor - Guru
Jauh)
Guru PJOK (Kelas
20 Faisal, S.Pd Honor - Guru
Jauh)
21 Sri Yanti Honor - Operator -
22 Desi Angriani Honor - Pustakawan -
22 Putri Honor - TU -
23 Hainuddin Honor - Bujang -
Tukang
24 Lukman Honor - -
Kebersihan

4) Keadaan Peserta Didik


Jumlah peserta didik tahun pelajaran 2019/2020 seluruhnya berjumlah 224 peserta
didik. Dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah peserta didik tahun 2019/2020

JUMLAH
KELAS TOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
I 23 21 44
II 22 9 31
III 12 13 25
IV 20 18 38
V 20 18 38
VI 27 17 44

3. Upaya atau Langkah Memenuhi Kondisi Ideal Sekolah


1) Program Pengembangan KTSP
a. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah
b. Workshop pemetaan SK-KD
c. KKG Gugus penyusunan silabus dan RPP
d. Workshop pembuatan bahan ajar cetak dan ICT
2) Program Pengembangan Proses Pembelajaran
a. Workshop model-model pembelajaran
b. Pengembangan model pembelajaran
c. Workshop penilaian K13
d. Workshop penulisan soal HOTS
e. Pengadaan buku siswa dan buku guru dengan rasio 1 : 1
3) Program Pengembangan Media Pembelajaran
a. Pengadaan alat bahan ajar berupa LCD dan laptop
b. Pengadaan alat multimedia
c. Pengadaan media pembelajaran
d. Pengadaan Server untuk ujian sekolah
e. Optimalisasi perpustakaan
4) Program Pengadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pelatihan PAIKEM
b. Pengembangan kegiatan MGMP
c. Pelatihan Perpustakaan
5) Program Pengembangan Manajemen
a. Penerapan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
b. Kerjasama dengan sekolah/ instansi lain yang terkait dengan program sekolah
c. Pengembangan fungsi partisipasi komite
6) Program Pengembangan Standar Pembiayaan
a. Menjalin kerjasama dengan komite yang lebih intensif untuk menggali sumber-
sumber dana yang ada di masyarakat
b. Mengoptimalisasi penggunaan bantuan yang diberikan pusat dan daerah
7) Program Pengembangan Penilaian
a. Pengembangan perangkat penilaian
b. Pengembangan bentuk uji kompetensi
c. Pengembangan model dan acuan penilaian
d. Pelaksanaan evaluasi
8) Program Pengembangan Diri
a. Meningkatkan kegiatan literasi
b. Mengoptimalisasikan kegiatan sholat berjamaah
c. Mengoptimalkan kegiatan kepramukaan ( Kemah Bakti)
d. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler (Bulu Tangkis, Sepak Bola, Atletik,
Nyanyi Solo, Menari )
4. Hasil yang Diharapkan
1) Terlaksananya program program-program dalam upaya pengembangan SKL
dengan Standar nasional
2) Terlaksananya program-program dalam upaya peningkatan prestasi akademik dan
non akademik siswa dengan minimal mendapat satu prestasi di provinsi
3) Terealisasinya perangkat kurikulum yang lengkap dan berwawasan ke depan
4) Terealisasinya penyelenggaran pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
5) Terpenuhinya kebutuhan SDM di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
6) Terpenuhinya fasilitas sarana dan prasarana pendukung yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah
7) Dimplementasikan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
8) Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan pembiayaan sekolah
berstandar nasional
9) Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan sistem penilaian
pendidikan di sekolah berstandar nasional

B. DASAR KEBIJAKAN

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Perda)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
(SPN) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Pemendikbud Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pendidikan dan Dasar di Kabupaten/Kota;
6. Pemendikbud Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Sekolah
Ibtidaiyah;
7. Pemendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Pemendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
9. Pemendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;
10. Pemendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Standar Peminatan;
11. Pemendikbud Nomor 68 Tahun 2014 jo Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Peran Guru TIK dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013;
12. Pemendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal;
13. Pemendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Pemendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pendidikan Budi Pekerti;
15. Pemendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
16. Pemendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
17. Pemendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
18. Pemendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
19. Pemendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;
20. Pemendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar
pada Kurkulum 2013;
21. Pemendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti (KI) dan Komptensi
Dasar (KD)  pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA.MA.
22. Pemendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
23. Pemendikbud Nomor 46 tahun 2016 tentang linearitas mata pelajaran;
24. Peraturan Gubernur tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah
Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

C. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan Penyusunan Laporan
Analisis konteks disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil sekolah
dalam pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam menyusun
perencanaan dan pengembangan KTSP di SDN 107 Lagego
2. Manfaat Penyusunan laporan
Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks ini adalah
tergambarnya 8 standar pelaksanaan pendidikan di SDN 107 Lagego, sehingga
sekolah dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
BAB II
HASIL ANALISIS KONTEKS

A. ANALISIS STANDAR NASIONAL


Nama Sekolah : SDN 107 LAGEGO
NSS/NPSN : 10119270001 / 40309935
Tahun Analisis : 2019/2020
Alamat Sekolah ; Jl. Trans Sulawesi Desa Lauwo Kec.Burau Kab.Luwu Timur
1. Analisis Standar Isi

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Real Rencana Tindak Lanjut
Kerangka Dasar Prinsip 1. Berpusat pada potensi perkembangan, Belum sepenuhnya mengedepankan Melakukan analisis kepentingan peserta
Kurikulum pengembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik kepentingan peserta didik didik melalui angket, wawancara dan tes
kurikulum dan lingkungannya potensi siswa serta pemenuhan sarana dan
prasarana penunjang

2. Beragam dan terpadu Belum sepenuhnya memperhatikan Melakukan penggalian data karakteristik
karakteristik peserta didik, status peserta didik status social dan ekonomi
sosial, ekonomi melalui bimbingan wali kelas

3. Tanggap terhadap perkembangan IPTEK Baru sebagian yang tanggap terhadap Melakukan pelatihan penggunaan TIK
perkembangan IPTEK kepada guru,melakukan pengenalan TIK
bagi siswa kelas VI dan menyediakan
sarana dan prasaran penunjang

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum belum Mengembangkan kurikulum dengan
relevan dengan kebutuhan kehidupan menyesuaikan kehidupan budaya
masyarakat setempat.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan Kurikulum sudah dibuat meyeluruh Penyempurnaan secara berkelanjutan
dan berkesinambungan

6. Seimbang kepentingan nasional dengan Kurikulum sudah seimbang antara Penyempurnaan secara berkelanjutan
kepentingan daerah kepentingan nasional dan kepentingan
daerah

Prinsip 1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada Pelaksanaan kurikulum belum semua Memberikan pelatihan kepada guru
pelaksanaan potensi perkembangan dan kondisi memberikan peserta didik kesempatan mengenai pengembangan metode
kurikulum peserta didik untuk menguasai untuk mengekspresiakn dirinya secara pembelajaran dengan metode yang
kompetensi yang berguna bagi dirinya. bebas, dinamis dan menyenangkan bermutu, menyenangkan dan memberikan
Dalam hal ini peserta didik harus kesempatan kepada siswa untuk
mendapatkan pelayanan pendidikan mengekspresikan dirinya secara bebas
yang bermutu serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya secara bebas dinamis dan
menyenangkan

2. Kurikulum dilaksanakan dengan Sekolah belum melaksanakan Dibuat program kurikulum yang
menegakkan kelima pilar belajar yaitu : kurikulum melalui 5 pilar belajar. menekankan pada penegakan pilar belajar
a) belajar untuk beriman dan bertaqwa tersebut
kepada Tuhan Yang Maha Esą
b) belajar untuk memahami dan
menghayati
c) belajar untuk mampu melaksanakan
dan belajar untuk hidup bersama dan
berguna bagi orang lain, dan belajar
untuk membangun dan menemukan
jati diri melalui proses
pembealajaran yang aktif, kreatif.
efektif dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan Peserta didk telah mendapatkan Mengintensifkan pelayanan pengadaan
peserta didik mendapat pelayanan yang pelayanan perbaikan pada semua mata bagi siswa pada setiap mata pelajaan
bersifat perbaikan, pengayaan dan/atau pelajaran namun belum semua mata
percepatan sesuai dengan potensi. tahap pelajaran memberikan pelayanan
perkembangan, dan kondisi peserta didik pengadaan dan program percepatan
dengan tetap memperhatikan sesuai dengan potensi, tahap
keterpaduan pengembangan pribadi perkembangan. dan kondisi peserta
peserta didik didik

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana Sudah dilaksanakan Mempertahankan dan meningkatkan


hubungan peserta didik dengan pendidik kondisi yang sudah ada
yang saling menerima , menghargai,
akrab, terbuka dan hangat dengan prinsip
tutwuri handayani, ing madya mangun
karsa sung tulada (dibelakang memberi
daya dan kekuatan ditengah membangun
semangat dan prakarsa, didepan menjadi
contoh dan tauladan)

5. Kurikulum dilaksanakan dengan Pelaksanaan kurikulum dengan Pengadaan sarana dan prasarana baik
mengunakan pendekatan multistrategi pendekatan multistrategi belum media maupun multimedia serta
dan multimedia, sumber belajar dan dilaksanakan secara maksimal karena mengadakan pelatihan teknologi
teknologi yang memadai dan keterbatasan sarana dan prasarana multimedia kepada guru.
memanfaatkan lingkungan sekitar serta kondisi tenaga pendidik yang
sebagai sumber belajar sebagian belum menguasai teknologi
multimedia

6. Kurikulum dilaksanakan dengan Pelaksanaan kurikulum belum Sosialisai strategi serta motivasi
mendayagunakan kondisi alam, social dilaksanakan secara optimal pendayagunaan kondisi alam, social dan
dan budaya serta kekayaan daerah serta dilaksanakan dengan mendayagunakan budaya serta kekayaan daerah pada proses
keberhasilan pendidikan dan muatan kondisi alam, social dan budaya serta pelaksanaan kurikulum kepada setiap guru.
seluruh bahan kajian secara optimal. kekayaan daerah

Struktur Daftar mata Daftar mata pelajaran dan muatan lokal Daftar mata pelajaran dan muatan
Kurikulum pelajaran dan dikembangkan dengan berpedoman pada lokal telah dikembangkan dengan
muatan lokal standar isi berpedoman pada standar isi

Penetapan muatan Muatan lokal adalah kegiatan korikuler yang Muatan lokal yang dilaksanakan Mengembangkan muatan lokal dengan
lokal pada struktur ditentukan oleh satuan pendidikan untuk adalah muatan lokal yang sesuai dengan menganalisis kondisi lingkungan
kurikulum mengembangkan kompetensi yang dengan kondisi lingkungan hidup daerah setempat
disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah yaitu Pendidikan Lingkungan
daerah termasuk unggulan daerah yang Hidup
materinya tidak menjadi bagian dari mata
pelajaran

Kegiatan Pelayanan kegiatan pengembangan diri Belum semua keragaman potensi, Menambah program pengembangan diri
Pengemabangan diberikan sesuai dengan potensi, kebutuhan, kebutuhan, minat dan bakat peserta sesuai dengan potensi dan minat siswa
Diri minat dan bakat peserta didik serta didik dapat disalurkan melalui serta penambahan kelengkapan sarana dan
disesuaikan dengan kondisi sekolah kegiatan pengembangan diri karena prasaran dan SDM
keterbatasan sarana dan prasarana
penunjang dan keterbatasan sumber
daya manusia

Beban Belajar Beban belajar Jumlah jam belajar tatap muka perminggu Sekolah telah memanfaatkan
untuk kegiatan 38 sampai 39 jam/minggu dan pemanfaatn penambahan jam
tatap muka/minggu tambahan 4 jam/minggu

Beban belajar Penugasan terstrukur adalah kegiatan Belum semua pendidik memberikan Mewajibkan pendidik menganalisis KD
untuk penugasan pembelajaran berupa pendalaman materi penugasan terstruktur serta merencanakan bentuk penugasan
terstruktur oleh peserta didik yang dirancang oleh terstruktur
pendidik untuk mencapai standar
kompetensi yang waktunya ditentukan oleh
pendidik

Beban belajar Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah Belum semua pendidik memberikan Mewajibkan pendidik menganalisis KD
untuk kegiatan kegiatan pembelajaran yang berupa penugasan kegiatan mandiri tidak serta merencanakan bentuk penugasan
mandiri tidak pendalaman materi pembelajaran oleh terstruktur terstruktur
terstruktur peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi yang
waktunya diatur sendiri peserta didik.

Kalender Perhitungan Kalender pendidikan tingkat satuan Kalender pendidikan yang dibuat Membuat kalender pendidikan yang
Pendidikan Minggu Efektif pendidikan disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah mengacu kepada kalender bersumber pada kalender pendidikan yang
daerah dan karakteristik sekolah serta pendidikan yang dikeluarkan oleh diterbitkan oleh Dinas pendidikan
mengacu pada standar isi Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas kemudian memasukkan kegiatan khusus
pendidikan Daerah Kabupetan Luwu yang diprogramkan oleh sekolah tanpa
Timur dengan menyesuaikan pada mengurangi jumlah minggu efektif.
kebutuhan sekolah dan program
sekolah
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
Memuat deskripsi hasil analisis Standar Kompetensi Lulusan yang sekurang-kurangnya memaparkan kondisi riil pencapaian standar kompetensi lulusan,
kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya .Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif

PEMETAAN KETERLAKSANAAN ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


SDN 107 LAGEGO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
A. SKL SATUAN PENDIDIKAN

N
SKL SATUAN PENDIDIKAN SKL KELOMPOK MAPEL SKL MAPEL KET
O
1 Menjalankan ajaran agama yang Menjalankan ajaran agama yang 1. Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat- PAI dan PAK
dianut sesuai dengan tahap dianut sesuai dengan tahap surat pendek dalam Al-Qur’an, mulai surat Al-Fatihah
perkembangan anak perkembangan anak sampai surat Al-‘Alaq
2. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman
kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar
3. Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci
(thaharah) sampai zakat serta mengetahui tata cara
pelaksanaan ibadah haji
4. Beribadah kepada Tuhan sebagai ucapan syukur melalui
doa dan membaca Alkitab
2 Mengenal kekurangan dan Mengenal kekurangan dan kelebihan 1. Memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya PAK
kelebihan diri sendiri diri sendiri 2.
3 Mematuhi aturan-aturan sosial Mematuhi aturan-aturan sosial yang 1. Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta Agama,
yang berlaku dalam berlaku dalam lingkungannya menghindari perilaku tercela Pendidikan
lingkungannya 2. Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan Kewarganeraan
anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan
nilai-nilai pancasila
3. Memahami dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di
sekolah
4 Menghargai keberagaman agama, Menghargai keberagaman agama, 1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan Pendidikan
budaya, suku, ras, dan golongan budaya, suku, ras, dan golongan 2. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah Kewarganeraan,
sosial ekonomi di lingkungan sosial ekonomi di lingkungan nasional, keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di IPS
sekitarnya sekitarnya Indonesia

5 Menggunakan informasi tentang Mengenal dan menggunakan Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan, serta manfaat IPTEK
lingkungan sekitar secara logis, berbagai informasi tentang hewan dan tumbuhan bagi manusia, upaya pelestariannya, dan
kritis, dan kreatif lingkungan sekitar secara logis, interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
kritis, dan kreatif
6 Menunjukkan kemampuan Menunjukkan kemampuan berpikir Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan IPTEK
berpikir logis, kritis, dan kreatif, logis, kritis, dan kreatif dengan tabel, gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data,
dengan bimbingan guru/pendidik bimbingan guru/pendidik rentangan data, rerata hitung, modus, serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
7 Menunjukkan rasa keingintahuan Menunjukkan rasa keingintahuan 1. Memahami bagian-bagian tubuh pada manusia, hewan, dan IPTEK
yang tinggi dan menyadari yang tinggi tumbuhan, serta fungsinya dan perubahan pada makhluk
potensinya hidup
2. Memahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan
dan perubahan permukaan bumi, dan hubungan peristiwa
alam dengan kegiatan manusia
8 Menunjukkan kemampuan Menunjukkan kemampuan 1. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi Matematika,
memecahkan masalah sederhana memecahkan masalah sederhana hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam
dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
2. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana,
unsur-unsur dan sifatsifatnya, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
3. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang,
luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta
mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari
9 Menunjukkan kemampuan Menunjukkan kemampuan 1. Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan IPA, IPS
mengenali gejala alam dan sosial mengenali gejala alam dan sosial di menceritakan hasil pengamatannya secara lisan dan tertulis
di lingkungan sekitar lingkungan sekitar 2. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia
dan negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam
menghadapi bencana alam
10 Menunjukkan kecintaan dan Menunjukkan kecintaan dan 1. Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis Pendidikan
kepedulian terhadap lingkungan kepedulian terhadap lingkungan 2. Memahami hidup tertib dan gotong royong Kewarganeraan
11 Menunjukkan kecintaan dan Menunjukkan kecintaan dan 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah Pendidikan
kebanggaan terhadap bangsa, kebanggaan terhadap bangsa, negara, nasional, keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Kewarganeraan
negara, dan tanah air Indonesia dan tanah air Indonesia Indonesia
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
12 Menunjukkan kemampuan untuk Menunjukkan kemampuan untuk 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni Seni Budaya
melakukan kegiatan seni dan melakukan kegiatan seni dan budaya rupa terapan melalui gambar ilustrasi dengan tema benda
budaya lokal lokal alam yang ada di daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni
rupa murni melalui pembuatan relief dari bahan
plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
rupa Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif
dan ilustrasi bertema hewan, manusia dan kehidupannya
serta motif hias dengan teknik batik
4. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
rupa Nusantaramelalui pembuatan benda kreatif yang sesuai
dengan potensi daerah setempat
13 Menunjukkan kebiasaan hidup Menunjukkan kebiasaan hidup Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga PJOK,
bersih, sehat, bugar, aman, dan bersih, sehat, bugar, aman dan kebersihan diri dan lingkungan, mengenal makanan sehat, Pendidikan
memanfaatkan waktu luang memanfaatkan waktu luang mengenal berbagai penyakit dan pencegahannya serta Kewarganeraan,
menghindarkan diri dari narkoba AGAMA
14 Berkomunikasi secara jelas dan Berkomunikasi secara santun Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,
santun perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa,
percakapan sederhana, wawancara, percakapan telepon,
diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di sekitar,
memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil
pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya sastra
untuk anak berbentuk dongeng, pantun, drama, dan puisi
15 Bekerja sama dalam kelompok, Bekerja sama dalam kelompok, 1. Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan Pendidikan
tolong-menolong, dan menjaga tolong-menolong, dan menjaga diri sekolah Kewarganeraan
diri sendiri dalam lingkungan sendiri dalam lingkungan keluarga 2. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan
keluarga dan teman sebaya dan teman sebaya sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
3. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerja sama di
antara keduanya
16 Menunjukkan kegemaran Menunjukkan kegemaran membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami Bahasa Indonesia
membaca dan menulis wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai karya
sastra untuk anak berbentuk puisi,dongeng, pantun, percakapan,
cerita, dan drama
17 Menunjukkan keterampilan Menunjukkan keterampilan IPTEK
menyimak, berbicara, membaca, menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung menulis, dan berhitung

3. Analisis Standar Proses


Memuat hasil analisis standar proses yang sekurang-kurangnya memaparkan kondisi riil pelaksanaan standar proses, kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal
(SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT


I PERENCANAAN
1. Silabus Pada silabus harus memuat
1. Identitas mata pelajaran, KI-KD, Semua guru sudah mengambangkan silabus Perlu ada bimbingan dan pendampingan
Indikator ketrcapaian, Kegiatan teknik membuat silabus mulai dari analisis
Pembelajaran, Penilaian, Alokasi KD sehingga bisa menghasilkan silabus
Waktu , Sumber Belajar hasil adaptasi dan menyesuaikan dengan
karakteristik peserta didik
2. Penyusunan silabus berdasarkan hasil Dalam penyusunan silabus sebagian guru
pemetaan standar isi masih mengadopsi silabus yang sudah ada
2. RPP 1. RPP memuat identitas MP, KI-KD, Masih ada guru menyusun RPP dengan Perlu diadakan workshop penyusunan RPP
Indikator pencapaian, Tujuan mengadopsi yang sudah ada tanpa
pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, mengembangkannya sesuai dengan
Penilaian dan Sumber belajar karaktersitik peserta didik dan sebagian guru
tidak melampirkan instrument penilaian dan
2. Pada tahap kegiatan pembelajaran terdiri atau soal dalam RPP tidak
dari tahapan pendahuluan, kegiatan Inti mempresentasekan tujuan pembelajaran
dan penutup
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Persyaratan Jumlah maksimal peserta didik setiap Jumlah maksimal peserta rombongan belajar Berkoordinasi dengan Dinas pendidikan
Pelaksanaan rombongan belajar adalah 32 peserta didik adalah 37 peserta didik Luwu Timur terkait penyesuaian jumlah
Rombongan Belajar rombel dengan jumlah peserta didik

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran belum Perlu dilakuakn workshop tentang model-
Pembelajaran a. Pendahuluan semua guru mengacu pada RPP yang dibuat model pembelajaran.
– Penyampaian tujuan
– Motivasi
– Literasi
b. Kegiatan Inti
– Eksplorasi
– Elaborasi
– Konfirmasi
c. Penutup
– Rangkuman
– Penilaian
– Umpan balik
– Refleksi
III PENILAIAN HASIL Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil Sebagian guru hanya melakukan penilaian Kepala sekolah melakukan pemeriksaan
PEMBELAJARAN pembelajaran untuk mengukur tingkat tanpa melakukan analisis penilaian sebagai dan pemantauan melalui supervisi kelas
pencapaian kompetensi peserta didik serta bahan acuan perbaikan hasil belajar peserta untuk memantau kinerja guru dan
digunakan sebagai bahan penyusunan didik. perkembangan pesrta didik sebagai data
laporan kemajuan hasil belajar dan untuk mengukur tingkat keberhasilan
memperbaiki proses pembelajaran sekolah.

4. Analisis Standar Pengelolaan

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT


I PERENCANAAN PROGRAM
Visi Sekolah 1. Rumusan visi merupakan cita-cita bersama warga 1. Belum semua warga sekolah 1. Perlu adanya sosialisasi dalam
sekolah memahami visi sekolah berbagai kegiatan sekolah
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi dan 2. Belum memberikan insprasi dan 2. Perlu adanya sosialisasi sehingga
kekuatan pada warga sekolah motivasi bagi warga sekola dapat memberikan inspirasi dan
3. Dirumuskan berdasarkan rumusan dari berbagai 3. Pembuatan visi berasal dari rumusan motivasi bagi warga sekolah
warga sekolah selaras dengan visi institusi di berbagai warga sekolah yang selaras
atasnya serta visi pendidikan nasional dengan visi pendidikan nasional 3. Dilakukan sosialisai dengan
4. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang berbagai cara
dipimpin kepala sekolah dengan memperhatikan 4. Dimusywarahkan dengan pihak-
masukan komite sekolah pihak yang berkepentingan
5. Disosialisakan kepada warga sekolah
6. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala 5. Kurang sosialisasi
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di 6. Sudah melakukan peninjauan secara
masyarakat berkala

Misi Sekolah 1. Memberikan arah dalam memujudkan visi 1. Pengembangan dari visi sekolah 1. Perlu adanya rapat pengembangan
sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional program pokok sekolah dengan
melibatkan segenap pihak yang
2. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun 2. Merupakan acuan sekolah berkepentingan
waktu tertentu kedepannya untuk menjadi lebih
baik lagi 2. Dibentuk tim khusus untuk
melakukan sosialisasi kepada
3. Menjadi dasar program pokok sekolah 3. Belum menjadi dasar program setiap warga sekolah dan pihak
pokok sekolah terkait

4. Menekankan pada kualitas layanan peserta didik 4. Pelayanan terhadap peserta didik
dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah diupayakan oleh guru dan staf di
sekolah

5. Memuat pernyataan umum dan khusus yang 5. Dikembangkan berdasarkan dari


berkaitan dengan program sekolah tujuan umum ke khusus
6. Memberikan keluwesan dan ruang gerak 6. Cukup memberikan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan unit sekolah yang pada satuan pendidikan
terlibat

7. Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap 7. Dirumuskan berdasarkan masukan


pihak yang berkepentingan termasuk komite dari segala pihak yang
sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan berkepentingan
pendidik yang dipimpin kepala sekolah

8. Disosialisasikan kepada warga sekolah dan pihak 8. Kurang disosialisasikan


yang berkepentingan

9. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala 9. Belum dilaksanakan evaluasi secara
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di berkala
masyaraat

Tujuan Sekolah 1. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu 1. Sudah menggambarkan tingkat Dirapatkan melalui dewan pendidikan
dicapai dalam jangka menengah (Empat Tahun) kualitas yang perlu dicapai dalam dengan melibatkan segenap pihak yang
jangka empat tahun berkepentingan dan melakukan
sosialisasi kepada segenap warga
2. Mengacu pada misi, visi dan tujuan pendidikan 2. Sudah mengacu pada misi, visi dan sekolah
nasional serta relevan dengan kepentingan tujuan pendidikan nasional serta
masyarakat relevan dengan kepentingan
masyarakat
3. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang 3. Sudah mengacu pada standar
sudah ditetapkan sekolah dan pemerintah kompetensi lulusan yang sudah
ditetapkan sekolah dan pemerintah

4. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak 4. Belum sepenuhnya mengakomodasi


yang berkepentingan termasuk komite sekolah masukan dari berbagai pihak dan
dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang belum diputuskan melalui rapat
dipimpin kepala sekolah dewan pendidik.

5. Disosialisasikan kepada warga sekolah dan pihak 5. Belum disosialisasikan


yang berkepentingan

Rencana Kerja 1. Rencana kerja jangka menengah yang 1. Rencana kerja hanya di pahami oleh 1. Perlu adanya rapat dewan pendidik
Sekolah menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kepala sekolah untuk merumuskan rencana kerja
kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan tahunan dengan melibatkan
mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan segenap pihak yang terkait
komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan

2. Rencana kerja menengah dan tahunan sekolah 2. Rencana kerja hanya disusun oleh 2. Membentuk tim penyusun RKS
disetujui rapat dewan pendidik setelah kepala sekolah tanpa melibatkan
memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan rapat dewan pendidik
disahkan berlakunya oleh Dinas pendidikan
kabupaten/kota

3. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar 3. Rencana kerja tahunan sudah 3. Membentuk tim khusus untuk
pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan dijadikan dasar pengelolaan sekolah menangani kemitraan dengan pihal
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan namun belum ada kemitraan dengan luar
dan akuntabilitas pihak luar

4. Rencana kerja tahunan memuat 4. Rencana kerja tahunan sudah 4. Melakukan paguyuban
a) Kesiswaan memuat sebagian dari komponen
b) Kurikulm dan kegiatan pembelajaran namun belum ada kemitaraan dan
c) Pendidik dan tenaga kependidkan serta peran serta masyarakat dalam
pengembangannya mengembangkan mutu pendidikan
d) Sarana dan prasaran
e) Keuangan dan pembiayaan
f) Budaya dan lingkungan sekolah
g) Peran serta masyarakat dan kemitraan
h) Rencana rencana kerja lain yang mengarah
kepada peningkatan dan pengembangan mutu

II PELAKSANAAN RENCANA KERJA


Pedoman Sekolah Perumusan pedoman sekolah : Pedoman sekolah sudah sesuai dengan Perlu adanya rapat dewan pendidik
1. Mempertimbangkan misi, visi dan tujuan sekolah ketentuan namun belum di evaluasi setiap tahunnya untuk mengevaluasi
2. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala secara berkala perumusan pedoman sekolah dengan
sesuai dengan perkembangan masyarakat melibatkan segenap pihak yang terkait

Pedoman pengelolaan sekolah meliputi :


1. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP)
2. Kalender pendidikan/akademik
3. Struktur organisasi sekolah
4. Pembagian tugas antar guru
5. Pembagian tugas diantara tenaga kependidikan
6. Peraturan akademik
7. Tata tertib sekolah/sekolah
8. Kode etik sekolah/sekolah
9. Biaya operasional sekolah

Struktur Organisasi a) Struktur organisasi sekolah berisi tentang system Struktur organisasi sekolah sudah sesuai 1. Mengadakan rapat dewan guru
Sekolah penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan dengan pedoaman namun belum di setiap tahunnya untuk
secara jelas dan transparan tinjau secara berkala mengevaluasi kinerja dari setiap
tenaga kependidikan
b) Semua pemimpin, pendidik dan tenaga
kependidikan mempunyai uraian tugas dan 2. Melakukan tindak lanjut hasil dari
tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan evaluasi
penyelenggara dan administrasi sekolah

c) Pedoman yang mengatur tentang struktur sekolah:


1. Memasukkan unsure staf administrasi dengan
wewenang dan tanggung jawab yang jelas
untuk menyelenggarakan administrasi secara
optimal
2. Dievaluasi secara berkala untuk efektifitas
mekanisme kerja pengelolaan sekolah
3. Diputuskan kepala sekolah dengan
mempertimbangkan masukan komite
sekolah/sekolah
Pelaksanaan Kegiatan a. Kegiatan sekolah : Sebagian kegiatan sekolah tidak Kepala sekolah wajib menjadi
Sekolah 1. Dilaksanakan berdasarkan rencana kerja dilaksanakn berdasarkan rencana kerja pengawas pelaksanaan kegiatan
tahunan tahunan sekolah guna mengontrol setiap
2. Dilaksanakan oleh penanggungjawab kegiatan kegiatan sekolah
yang didasarkan pada ketersediaan sumber
daya yang ada

b. Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai Sudah melibatkan dewan rapat pendidik
dengan rencana yang sudah ditetapkan perlu
mendapatkan persetujuan melalui rapat dewan
pendidik dan komite sekolah

c. Kepala sekolah mempertanggungjawabkan Belum dilaksanakan laporan Disusun mekanisme kerja dalam
pelaksanaan pengelolaan bidang akademik pada pertanggungjawaban program pada pelaksanaan program dan pelaporan
rapat dewan pendidik dan bidang non-akademik dewan rapat pendidik program
pada rapat komite sekolah dalam bentuk laporan
akhir tahun ajaran yang dsampaikan sebelem
penyusunan rencan kerja tahunan berikutnya

Bidang Kesiswaan 1. Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk Petunjuk pelaksanaan operasional
pelaksanaan operasional mengenai proses mengenai proses penerimaan peserta
penerimaan peserta didik didik dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten

2. Orientasi peserta didik baru yang bersifat Orientasi peserta didik dilakukan oleh
akademik dan pengenalan lingkungan tanpa wali kelas 1 dibantu oleh guru mata
kekerasan dengan pengawasan guru pelajaran

3. Memberikan layanan konseling kepada peserta Sejauh ini layanan konseling diberikan Kepala sekolah menunjuk salah
didik oleh setiap wali kelas namun tidak seorang guru sebagai Pembina
berdasarkan program pelayanan konseling dan membuat program
konseling konseling melalui rapat dewan
pendidik

4. Melakukan kegiatan ekstrakurikuler dan Kegiatan ekstrakurikuler tidak Perlu adanya rapat dewan pendidik
kokurikuler kepada pesrta didik dilaksanakan secara kontinu, hanya untuk membuat program
dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu ekstrakurikuler dengan melibatkan
segenap pihak yang terkait

5. Melakukan pembinaan prestasi unggulan Belum secara konsisten melaksanakan Dibuat program pembinaan prestasi
pembinaan prestasi unggulan unggulan

6. Melakukan pelacakan terhadap alumni Sudah sesuai kondisi ideal

Bidang Kurikulum Penyusunan Kurikulum


dan Kegiatan 1. Penyusunan kurikulum memperhatikan Sesuai dengan ketentuan dan panduan
Pembelajaran SKL,Standar Isi dan peraturan pelaksanakannya

2. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi Telah dilakukan analisis konetks dalam
sekolah/sekolah, potensi atau karakteristik penyusunan kurikulum
daerah, budaya social masyarakat setempat dan
peserta didik

3. Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus Masih ada guru dalam menyusun silabus Dilaksanakan KKG Mini dalam
setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai hanya mengadopsi dari contoh yang ada mengembangkan silabus dan
dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, melakukan pendampingan penyusunan
dan Panduan Penyusunan Kurikulum silabus

Kalender Pendidikan
1. Sekolah/madarsah menyusun kalender Kalender pendidikan membuat seluruh
pendidikan/akademik yang meliputi jadwal aktifitas sekolah yang dijabarkan secara
pelajaran, ulangan, ujian kegiatan ekstrakurikuler rinci
dan hari libur

2. Penyusunan kalender pendidikan akademik : Sesuai dengan kondisi ideal


a) Didasarkan pada standar isi
b) Berisi mengenai pelaksanaan atifitas sekolah
selama satu tahun dirinci secara semesteran,
bulanan dan mingguan
c) Diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan
ditetapkan kepala sekolah

Program Pembelajaran
1. Kegiatan pembelajaran didasarkan pada standar Belum semua guru melaksanakan Dilaksanakan kegiatan kelompok kerja
kompetensi lulusan, standar isi dan peraturan kegiatan pembelajaran mengacu kepada guru secara intern dalam
pelaksanaannya,serta standar proses dan standar standar penilaian mengembangkan penilaian
penilaian

2. Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu Belum seluruhnya guru Diperlukan adanya intensitas
perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap bertanggungjawab terhadap mutu pelaksanaan supervise kelas oleh
mata pelajaran yang diampunya pembelajaran kepala sekolah
Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
1. Sekolah menyusun program penilaian hasil Sesuai dengan kondisi ideal
belajar yang berkeadilan bertanggungjawab dan
berkesinambungan

2. Sekolah menilai seluruh kelompok mata pelajaran Sekolah belum membuat catatan yang Sekolah melalui rapat dewan guru
dan membuat catatan keseluruhan untuk menjadi dijadikan bahan klarifikasi capaian membuat program remedial
bahan program remedial, kalrifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan
ketuntasan yang direncanakan

3. Seluruh program penilaian hasil belajar Sesuai dengan kondisi ideal


disosialisasikan kepada guru

4. Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur Sesuai dengan ideal


transparansi system evaluasi belajar untuk
penilaian formal yang berkelanjutan

5. Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa Hanya sebagian guru yang Perlu adanya penekanan bahwa setiap
yang telah di nilai mengembalikan hasil kerja siswa yang penilaian hasil kerja siswa diwajibkan
telah di nilai untuk dikembalikan sebagai catatan
dan pengontril untuk orang tua
6. Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang Sesuai dengan kondisi ideal
tua peserta didik, komite sekolah dan istitusi
diatasnya

Peraturan Akademik
Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan
akademik
Peraturan Akademik berisi :
1. Persyaratan minimal kehadiran siswa untuk Sesuai dengan kondisi ideal
mengikuti pelajaran dan tugas dari guru
2. Ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, Sesuai dengan kondisi ideal
kenaikan kelas dan kelulusan

3. Ketentuan mengenai hak siswa untuk Belum dibuat secara tertulis Perlu dubuat secara tertulis aturan
menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, menggunakan fasilitas belajar,
perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku laboratorium, perpustakaan,
refrensi, dan buku perpustakaan penggunaan buku pelajaran, buku
refrensi, dan buku perpustakaan
4. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada
wali kelas, guru mata pelajaran dan kepala
sekolah

Bidang pendidik dan Sekolah melakukan pengelolaan pendidik dan tenaga Sudah memiliki pedoman pengelolaan
Tenaga Kependidikan kependidikan mencakup : sekolah yang mengatur tenaga pendidik
1. Promosi berdasarkan asas pemanfaatan, kepatutan dan tenaga kependidikan
dan profesionalisme
2. Pengembangan yang diidentifikasi secara
sistematis sesuai dengan aspirasi individu,
kebutuhan kurikulum dan sekolah
3. Penempatan tenaga kependidikan disesuaikan
dengan kebutuhan baik jumlah maupun
kualifikasinya dengan menetapkan prioritas
4. Mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke
posisi lain
5. Didasarkan pada analisis setelah empat tahun,
tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alas an yang
dapat dipertanggungjawabkan
Bidang Sarana dan Pelaksanaan pengelolaan bidang sarana dan prasarana
Prasarana mencakup :
1. Upaya merencanakan, memenuhi, dan Sebagian sudah sesuai dengan kondisi Perlu dibuat program evaluasi
mendayagunakan sarana dan prasarana ideal namun belum melakukan evaluasi pemeliharaan dan program masterpaln
pendidikan pemeliharaan sarana dan prasarana pengembangan sarana dan prasara
2. Evaluasi pemeliharaan sarana dan prasaran secara berkesinambungan sekolah
3. Upaya melengkapi fasilitas pembelajarn pada
setiap kelas

Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah


1. Direncanakan secara sistematis agar selaras
dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan
mengacu kepada Standar Sarana dan Prasarana Belum memiliki masterplan
2. Dituangkan dalam rencana pokok (master plan)
yang meliputi gedung dan laboratorium serta
pengembangannya
Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu :
1. Menyediakan petunjuk pelasanaan operasional Belum ada petunjuk pelaksanaan Membuat petunjuk pelaksanaan
peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya operasional peminjaman buku dan operasional peminjaman buku dan
bahan pustaka lainnya bahan pustaka lainnya

2. Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan Sudah dilaksanakan meskipun tidak


bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan secara berkesinambungan
peserta didik dan pendidik

3. Membuka pelayanan minimal 6 hari kerja pada Membuka pelayanan 5 hari kerja sampai
hari kerja puku 14.30

4. Melengkapi fasilitas peminjaman antar Belum ada kerja sama dengan


perpustakaan baik internal maupun eksternal perpustakaan lainnya

5. Menyediakan pelayanan peminjaman dengan


perpustakaan dari sekolah/sekolah lain baik Hanya layanan membaca yang
negeri maupun swasta disediakan perpustakaan keliling oleh
dinas terkait
Pengelolaan fasilitas untuk kegiatan ekstrakurikuler
disesuaikan dengan perkembangan kegiatan
ekstrakurikuler peserta didik dan mengacu pada
standar Sarana dan Prasarana
Bidang Keuangan dan Melaksanakan pengelolaan pembiayaan berdasarkan
Pembiayaan pedoman pembiayaan sebagai berikut :
1. Sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah Sesuai dengan kondisi ideal
dana yang dikelola
2. Penyusunan dan pencairan anggaran
3. Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran
serta
4. Dilaporkan kepada komite sekolah serta isntitusi
diatasnya

Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Pedoman pengelolaan biaya investasi
sekolah diputuskan oleh komite sekolah dan dan operasional sekolah ditentukan oleh
ditetapkan oleh kepala sekolah serta mendapatkan Dinas pendidikan Kabupaten
persetujuan dari isntitusi diatasnya

Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sesuai dengan keadaan ideal
sekolah disosialisaikan kepada warga sekolah untuk
menjamin tercapainya pengelolaan dana secara
transparan dan akuntabel

Budaya dan Tercipta suasana, iklim dan lingkungan sekolah yang


Lingkungan Sekolah kondusif dengan minimal kondisi :
1. Tersedia akses informasi penting yang mudah Tersedia papan pengumuman ditempat
diakses oleh warga dan tamu sekolah strategis

2. Tersedia petunjuk, peringatan, larangan, dan Dibuat papan display tentang tata tertib
sanksi dalam berperilaku sekolah Berbentuk buku pedoman namun belum sekolah
tersedia papan display yang terpasang
memuat tata tertib sekolah
3. Dilaksanakan system penghargaan dan sanksi Dilaksanakan secara konsisten

Sudah ada pedoman namun belum


4. Teramati kedisiplinan siswa (taat asas dan taat terlaksana secara konsisten Ditekankan kembali tentang peraturan
waktu) sekolah

5. Teramati tata pergaulan didalam sekolah dan Masih sebagian siswa yang belum taat
saling menghormati waktu

6. Sarana dan prasarana, kebersihan, Sesuai kondisi ideal


ketertiban,keamanan, keindahan dan
kenyamanan sekolah terjaga
Sesuai kondisi ideal
Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah yang Dibuat program pemberian
memuat tentang norma : penghargaan bagi yang mematuhi dan
1. Hubungan sesame warga didalam lingkungan sanksi bagi yang melanggar dan
sekolah dan hubungan antar wraga sekolah dilakukan secara kontinu
dengan masyarakat
2. System meberikan penghargaan bagi yang Yang ada hanya kode etik bagi pendidik
mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar dan tenaga kependidikan belum untk
peserta didik

Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik Disusun kode etik peserta didik
memuat norma :
1. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya
2. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan Belum ada kode etik peserta didik
3. Mengikuti proses pembelajaran dengan mengikuti
ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua
peraturan yang berlaku
4. Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk
memujudkan harmoni social antar teman
5. Mencintai keluarga , masyarakat dan sesame
warga sekolah
6. Mencintai lingkungan dan bangsa serta
7. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana
kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan dan
kenyamanan sekolah

Kode etik sekolah yang mengatur yang mengatur


guru dan tenaga kependidikan memasukkan larangan
bagi guru dan tenaga kependidikan secara
perseorangan maupun kolektif untuk :
1. Menjual buku pelajaran, seragam /pakaian
sekolah dan/atau perangkat sekolah baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada peserta
didik
2. Memungut biaya dalam memberikan bimbingan
belajar atau les kepada peserta didik
3. Memungut biaya dari peserta didik baik secara
langsung maupun tidak langsung yang
bertentangan dengan peraturan dan undang-
undang
4. Melakukan sesuatu baik secara langsung maupun
tidak langsung yang mencederai integritas Ujian
Sekolah dan Ujian Nasional
Peran Serta Masyarakat Sekolah menjalin kemitraan dan kerja sama Ada kerjasama dan kemitraan
dan Kemitraan Sekolah
Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga Kemitraan sekolah dilakukan dengan
pemerintah atau non pemerintah lembaga pemerintah

Menjalin kemitraan minimal dengan satuan


pendidikan yang sederajat PT, dunia usaha dan
industry berkaitan dengan input proses, output
III PENGAWASAN DAN EVALUASI
Program Pengawasan Sekolah menyusun program pengawasan secara Ada program namun belum dilakukan Perlu dilakukan secara berkelanjutan
objektif bertanggungjawab dan berkelanjutan secara berkelanjutan

Pengawasan meliputi pemantauan, supervise, Pengawasan yang dilakukan hanya Kepala sekolah melakukan tindak
evaluasi,pelaporan dan tindak lanjut hasil sebatas pemantauan, supervise, evaluasi lanjut dari hasil pengawasan yang telah
pengawasan dan pelaporan tapi belum melakukan dilakukan
tindak lanjut dari hasil pengawasan

Pelaksanaan pemantauan secara teratur dan Komite sekolah belum melaksanakan Perlu adanya sosialisasi kepada komite
berkelanjutan oleh komite sekolah untuk menilai perannya sebagai pelaksana pemantauan sekolah tentang tugas dan tanggung
efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas pengelolaan secara berkelanjutan jawabnya dalam meningkatkan mutu
pendidikan
Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada
komite sekolah dan pihak-pihak lain yang Kepala sekolah belum melaporkan hasil Kepala sekolah melaporkan hasil
berkepentingan sekurang-kurangnya pada akhir evaluasi kepada komite sekolah dan evaluasi kepada komite sekolah dan
semester pihak-pihak lain yang berkepentingan pihak-pihak lain yang berkepentingan
secara berkelanjutan

Evaluasi Diri Melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah


meliputi :
1. Evaluasi proses pembelajaran sekurang- Sesuai kondisi ideal
kurangnya dua kali pertahun pada akhir semester
2. Evaluasi program kerja tahunan sekurang-
kurangnya satu kali dalam setahun pada akhir Belum dilakukan evaluasi secara Diadakan rapat dewan pendidik dengan
tahun anggaran sekolah tersistem melibatkan komite sekolah untuk
melakukan evaluasi program kerja
tahunan

Evaluasi dan Proses evaluasi pengembangan kurikulum


Pengembangan dilaksanakan secara :
Kurikulum 1. Komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi Dilakukan sesuai pentunjuk penyusunan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang KTSP dari BNSP
mutakhir
2. Berkala untuk merespon perubahan kebutuhan Sesuai dengan kondisi ideal
peserta didik dan masyarakat serta perubahan
system pendidikan maupun perubahan social
3. Integrative dan monolitik sejalan dengan
perubahan tingkat mata pelajaran Sesuai dengan kondisi ideal
4. Menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak
meliputi dewan pendidik, komite sekolah Sesuai dengan kondisi ideal

Evaluasi 1. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga Belum melakukan evaluasi secara Disusun system evaluasi
Pendayagunaan kependidikan direncanakan secara komperehensif komperehensif pendayagunaan pendidik dan tenaga
Pendidik dan Tenaga pada setiap akhir semester dengan menace kepada kependidikan
Kependidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga Sesuai dengan kondisi ideal
kependidikan meliputi kesesuaian penugasan
dengan keahlian, keseimbangan beban kerja dan
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pelaksanaan tugas
3. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan
pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan
peserta didik
Akreditasi Sekolah 1. Sekolah menyiapkan bahan-bahan yang Sesuai dengan kondisi ideal
diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
2. Sekolah meningkatkan status akreditasi dengan Lembaga akreditasi ditentukan oleh
menggunakan lembaga akreditasi eksternal yang pusat
memiliki legitimasi
3. Sekolah harus terus meningkatkan kualitas
kelembagaan secara holistic dengan
menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi
IV KEPEMIMPINAN SEKOLAH
1. Kepala sekolah memiliki kualifikasi akademik Sesuai dengan kondisi ideal
paling rendah sarjana (SI) atau diploma empat(D-
IV) kependidikan atau nonkependidikan
perguruan tinggi yang terakreditasi;
2. Kepala sekolah memiliki sertifikat pendidik;
3. Kepala sekolah memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenis
dan jenjang sekolah/sekolah masing-masing,
kecuali di taman kanak-kanak/raudhatul
athfal/taman kanak-kanak luar biasa
(TK/RA/TKLB) memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di
TK/RA/TKLB
4. Kepala sekolah memiliki golongan ruang
serendah-rendahnya Ill/c bagi guru pegawai
negeri sipil (PNS) dan bagi guru bukan PNS
disetarakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang
berwenang dibuktikan dengan SK inpasing;
5. Kepala sekolah memiliki sertifikat kepala
sekolah/sekolah pada jenis dan jenjang yang
sesuai dengan pengalamannya sebagai pendidik
yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk dan
ditetapkan Direktur Jenderal.

V SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Mengelola SIM yang memadai untuk mendukung
administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan
akuntabel yang mencakup :
1. Menyediakan fasilitas informasi Sekolah memiliki papan informasi yang
(website/jejaringsosial/weaflet/booklet/majalah/p letaknya strateis dan mudah di lihat.
apan informasi/LAN dan sejenisnya) yang mudah
diakses
2. Menugaskan seorang guru atau tenaga Sampai sejauh ini setiap permasalahan Melalui rapat dewan pendidik, kepala
kependidikan untuk melayani permintaan di tangani masing-masing wali kelas, sekolah menunjuk salah sorang
informasi atau pengaduan dari masyarakat pendidik atau tenaga kependidikan
berkaitan dengan pengelolan sekolah baik secara untuk permintaan informasi/pengaduan
lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan dari masyarakat
didokumentasikan
3. Melaporkan data informasi sekolah yang telah Sesuai dengan kondisi ideal
terdokumentasikan kepada dinas pendidikan
ANALISIS PERENCANAAN SEKOLAH
SDN 107 LAGEGO
Kesesuaian
Analisis Alokasi
Dengan
No Kriteria Setiap Komponen Penyesuaian/Pemenuha Program
Kriteria
n
Ya Tidak I II
I VISI SEKOLAH
1. Mengacu pada visi , misi dan 
tujuan pendidikan nasional

2. Mencerminkan standar

keunggulan dan cita-cita
tinggi sekolah

3. Berorientasi ke masa depan

4. Mempertimbangkan potensi
dan kondisi sekolah serta
lingkungannya

5. Kalimat rumusannya mudah
dipahami, jelas dan tidak multi
tafsir
II MISI SEKOLAH
1. Memberi arah dalam 
mewujudkan visi sekolah

2. Merupakan tujuan yang akan



dicapai dalam kurun waktu
tertentu

3. Menekankan pada kualitas



layanan peserta didik dan
mutu lulusan

4. Memuat pernyataan umum



dan khusus yang berkaitan
dengan program sekolah

5. Memberikan keluwesan dan 


ruang gerak pengembangan
sehingga dapat ditinjau secara
berkala

III TUJUAN SEKOLAH


1. Mengacu pada visi dan misi 

2. Menggambarkan tingkat

kualitas yang dapat dicapai
dalam jangka menengah
(empat tahunan)
3. Mengacu pada Standar 
Kompetensi Lulusan

4. Rumusannya dapat diukur 


ketercapaiannya

IV RENCANA KERJA SEKOLAH


1. Adanya rencana kerja jangka 
menengah untuk mendukung
pencapaian tujuan jangka
empat tahunan

2. Rumusan rencana kerja jangka



menengah dapat diukur
ketercapaiannya

3. Adanya rencana kerja tahunan



dalam bentuk Rencana
Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKA-S)

4. Rumusan rencana kerja



tahunan dapat diukur
ketercapaiannya
5. Analisis Standar Penilaian

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI REAL TINDAK LANJUT


1. Prinsip Penilaian – Sahih – Prinsip keadilan sudah mendekati – Sekolah menyiapkan format prinsip
– Objektif sahih, onjektif, adil, terpadu, penilaian
– Adil terbuka, menyeluruh dan
– Terpadu berkesianmbungan, sistematis,
– Terbuka beracuan dan akuntabel
– Menyeluruh dan berkesinambungan
– Sistematis
– Beracuan criteria
– Akuntabel
2. Tekhnik dan – Instrument penilaian hasil belajar yang digunakan Belum ada data penelaah instrument – Sekolah menyiapkan format
Instrumen Penilaian pendidik memiliki persyaratan subtansi, penilaian hasil belajar penelaahan butir soal dan meminta
konstruksi, dan bahasa guru melakukan telaah butir
sebelum diujikan kepada peserta
didik
3. Mekanisme Prosedur 1. Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh – 17 komponen yang ada dalam – Didatangkan narasumber dengan
dan Penilaian pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah mekanisme prosedur penilaian sudah meateri mekansime proseur dan
dilaksnakan dengan baik penilaian
2. Perencanaan strategi penilaian oleh pendidik
dilakukan pada saat menyusun silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)

3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,


dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh
pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan
4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan
pada UN dan aspek kognitif, dan/atau aspek
psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia dan kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan oleh satuan pendidkan melalui Ujian
Sekolah/sekolah untuk memperoleh pengakuan
atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan

5. Penilaian aklhir belajar oleh satuan pendidikan


untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran
estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat
dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian
pendidik

6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik


kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh
satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik
berdasarkan penilaian oleh pendidik dengan
mempertimbangkan hasil ujian sekolah/sekolah

7. Kegiatan ujian sekolah/sekolah dilakukan dengan


langkah-langkah: (a) menyusun kisi-kisi ujian (b)
mengembangkan instruemen (c) melaksanakan
ujian (d) mengolah dan menentukan kelulusan
peserta didik dari ujian sekolah/sekolah dan (e)
melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian

8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek


efektif dari kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia sebagai perwujudan perilaku sikap
beriman dan bertqwa kepada Tuhan YME
dilakukan oleh guru agama dengan
memanfaatkan informasi dari pendidik mata
pelajaran lain dan sumber lain yang relevan

9. Penilaian kepribadian yang merupakan


perwujudan kesadaran dan tanggungjawab
sebagai warga masyarakat dan warga Negara
yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai
luhur yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa adalah bagian dari
kelompok mata pelajaran kewraganegaran dan
kepribadian oleh guru pendidikan
kewarganegaraan dengan memanfaatkan
informasi dari guru mata pelajaran lain dan
sumber lain yang relevan

10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti


penilaian kelompok mata pelajaran lain yang
relevan

11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri


dibuktikan dengan surat keterangan yang
ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepal
sekolah/sekolah

12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada


peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai
KKM harus mengikuti remedial

13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan


pendidikan disampaikan dalam satu nilai
pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai
dengan deskripsi kemajuan belajar

14. Kegiatan penilaian oelh pemerintah dilakuakn


melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur
dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN

15. UN dselenggrakan oleh Badan Standar Nasional


Pendidikan (BSNP) bekerja sama dengan intansi
terkait

16. Hasil UN disampaiakan kepada satuan


pendidikan untuk dijadikan sebagai salah satu
syarat kelulusan bagi peserta didik dari satuan
pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam
seleski masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya

17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada


pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan
mutu program dan/atau satuan pendidikan serta
pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan

4. Penilaian oleh – Penilaian hasil belajar pendidik dilakukan secara – Masih ada sebagian pendidik yang – Kepala sekolah melakuka supervise
Pendidik berkesinambungan bertujuan untuk memantau tidak melakukan penilaian secara ADM termasuk penilaian secara
proses dan kemajuan belajar peserta didik serta berkesinambungan berkala
meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran
5. Penilaian oleh Satuan – Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan – Penilaian oleh satuan pendidikan – Perlu evaluasi yang mendalam
Pendidikan dilakukan untuk menilai pncapaian kompetensi belum maksimal untuk mengevaluasi terutama untuk
peserta didik pada semua mata pelajaran menumbuhkan rasa percaya diri
peserta didik
ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN
N
KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI REAL KESENJANGAN TINDAK LANJUT
O
1 Peserta Didik – Peserta didik memenuhi standar – Input, intake, motivasi, – Input, intake, motivasi – Menjaga input, intake, motivasi
input kompetensi (intake) kepatuhan dan dukungan orang siswa, dan dukungan belajar, kepatuhan siswa dan
– Peserta didik memiliki motivasi tua peserta didik rendah, orang tua perlu dukungan orang tua siswa tetap
belajar yang tinggi – Kerja sama antar siswa cukup ditingkatkan, tinggi,
– Peserta didik memiliki baik, – kemandirian siswa – Dilakukan kegiatan bersama yang
kepatuhan belajar yang tinggi, – Kemandirian siswa kurang, perlu ditingkatkan melibatkan banyak siswa,
– Dukungan orangtua siswa yang – Besarnya keinginan untuk – banyak siswa yang – Menumbuhkembangkan
tinggi, mengikuti banyak kegiatan ingin mengikuti kemandirian siswa melalui
ekstrakurikuler yang berdampak beragam kegiatan pelatihan-pelatihan,
pada pengurangan porsi belajar ekstrakurikuler – Mengarahkan siswa untuk
siswa,. – Satuan pendidikan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
– Kurang dari 10% peserta didik merupakan sekolah yang sangat diminati dan tidak
yang melanjutkan belajar/kuliah umum bukan sekolah menyita banyak waktu belajar
kejuruan mereka,
– Membatasi jumlah pilihan kegiatan
pengembangan diri maksimal 3
kegiatan,
– Membuka program keterampilan
untuk membekali peserta didik
yang masuk ke dunia kerja
2 Pendidik dan Tenaga – Kepala sekolah memenuhi – Kepala sekolah telah memenuhi – Tidak ada –
Kependidikan kualifikasi umum dan khusus, kualifikasi umum seperti;
1. kualifikasi akademik
sarjana (S1) dan (S2),
2. Batas usia maksimal pada
waktu diangkat,
3. Pengalaman mengajar, dan
pangkat terendah,
Demikian juga kualifikasi
khusus juga terpenuhi seperti;
1. status sebagai guru sekolah,
2. kepemilikan sertifikat
pendidik dan sertifikat
kepala sekolah
.
– Kepala sekolah memenuhi – Kepala sekolah memenuhi – Kepala sekolah belum – Melalui berbagai pelatihan dan
semua dimensi kompetensi, dimensi kompetensi memenuhi semua kesempatan yang ada, kepala
yaitu kepribadian, manajerial, kepribadian manajeria dan kompetensi yang sekolah berusaha mengupgrade
kewirausahaan, supervisi, dan social , untuk kompetensi disyaratkan kompetensinya secara kontinyu
social supervisi, dan kewirausahaan
perlu lebih ditingkatkan lagi

– Guru memenuhi kualifikasi – Sekitar 84 % Guru telah – Sebagian guru masih – Guru perlu meningkatkan
akademik memiliki kualifikasi akademik sementara kompetensi guru melalui pelatihan,
minimum D4 atau Sarjana (S1) menyelesaikan studi workshop atau melanjutkan studi
sesuai mata pelajaran yang akademik S1 ke jenjang S2, dengan biaya
diampu dari jumlah semua guru mandiri atau melalui program
beasiswa

– Guru memenuhi Standar – Standar Kompetensi guru – Pemenuhan 100% – Perlu adanya workshop untuk
Kompetensi Guru, (Kompetensi pedagogik, standar kompetensi pembimbingan dalam menerapkan
Kepribadian, sosial, dan guru, khususnya model-model pembelajaran dan
profesional), belum 100% penerapan model- pelatihan ICT secara konsisten
dimiliki oleh guru secara model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
keseluruhan, khususnya dalam dan penguasaan ICT guru melalui kursus intensif dan
penerapan model-model belum terpenuhi, diklat terstruktur dari lembaga
pembelajaran dan penguasaan profesional,
ICT

– Tenaga Kependidikan seperti – Sekitar 80% tenaga – sekitar 20% tenaga – Pemenuhan 100% kompetensi dan
tenaga administrasi, tenaga kependidikan yang telah kependidikan belum kualifikasi tenaga kependidikan
kebersihan, tenaga memenuhi standar kompetensi memenuhi standar serta peningkatan kinerja sesuai
laboratorium, teknisi sumber dan kualifikasi kualifikasi dan bagian/bidang masing-masing
belajar, Pelatih, dan tenaga kompetensi yang melalui pendidikan dan pelatihan,
perpustakaan memenuhi dibutuhkan, pendampingan, dan bimbingan
kompetensi minimal dan pihak terkait yang profesional
melaksanakan tugas
tanggungjawab masing-masing
3 Sarana dan Prasarana – Satuan Pendidikan memenuhi – Memenuhi rasio minimum luas – Pemakaian dan – Optimalisasi pemanfaatan sarana-
standar Sarana-prasarana lahan terhadap peserta didik, perawatan sarana dan prasarana
(Permendiknas No, 24/2007) – Kondisi dan status lahan prasarana sekolah – Dilakukan program perawatan
memenuhi syarat, belum optimal, sarana-prasarara secara
– Bangunan gedung memenuhi – Kontrol terhadap berkesinambungan,
syarat tata bangunan, kondisi inventaris – Relokasi dan optimalisasi fungsi
keselamatan, kesehatan, sekolah belum bangunan, meliputi : mushalla,
kenyamanan, keamanan, dan dilakukan secara rutin, perpustakaan, gudang
perijinan – Meningkatkan kualitas sarana
– Persyaratan Prasarana sudah belajar di dalam dan di luar kelas
memenuhi standar sarana dan
prasarana diperlukan
optimalisasi pemakaian, dan
perawatan,
4 Pembiayaan – Memenuhi standar Pengelolaan – Biaya diperoleh dari pemerintah – Adanya kesenjangan – Mengoptimalkan sumber
Pendidikan (Permendiknas No, – Memiliki RKAS yang disusun dalam pengelolaan pembiayaan yang ada khususnya
19 tahun 2007), bersama Komite Sekolah, sumber pembiayaan wirausaha yang ada di sekolah
Kepala Sekolah, Guru dan yang kurang optimal, dengan cara pembinaan dan
Bendahara – Mekanisme pengembangan,
– Pengelolaan keuangan sekolah penggunaan keuangan – Optimalisasi sistem informasi
secara transparan dan sekolah yang kurang keuangan yang efisien,
akuntabel, efisien, – Membuat mekanisme dan alur
– Beberapa sumber pembiayaan – Pengelolaan keuangan pengelolalaan dan sirkulasi
belum optimal, kurang efektif (ada keuangan yang lebih transparan
– Mekanisme penggunaan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip efektifitas
keuangan kurang efisien, dengan RKAS) dan efisiensi,,
– Pengelolaan keuangan atau – Sumber-sumber
dana kurang efektif (banyak pendapatan sekolah
yang tidak sesuai dengan belum dikelola secara
RKAS) sentralistik,
5 Program Sekolah – Memiliki program yang – Penerapan visi, misi, tujuan dan – Program-program – Menyusun program sekolah
tersusun secara sistematis kebijakan mutu sekolah perlu sekolah belum dengan mengacu pada visi, misi
sesuai dengan visi, misi, tujuan ditingkatkan secara optimal, sepenuhnya mengacu dan tujuan serta kebijakan mutu
dan kebijakan mutu sekolah, dan sesuai dengan sekoah,
Visi, Misi dan tujuan – Mengoptimalkan pelaksanaan
serta kebijakan mutu program sesuai dengan visi, misi,
sekolah, tujuan dan kebijakan mutu
sekolah, melalui mekanisme
kontrol dan evaluasi pada setiap
program yang disusun
6. Analisis Standar Sarana Dan Prasana
a. Satuan Pendidikan yang Terkait dengan Rombongan Belajar

Kesesuaian
Program
No Komponen Kondisi Satuan Pendidikan Dengan SNP Analisis Penyesuaian/Pemenuhan Keterangan
Ya Tidak 1 2 3
1 Rombongan Belajar – 7 Rombel 
2 Rasio Jumlah Rombel – 24 peserta didik

Terhadap Peserta Didik

b. Lahan

Kesesuaian
Program
Dengan SNP
No Komponen Kondisi Satuan Pendidikan Analisis Penyesuaian/Pemenuhan Keterangan
Tida
Ya 1 2 3
k
1 Rasio minimum Luas 
Lahan terhadap peserta
didik
2 Luas minimum lahan 

3 Keefektifan lahan untuk Sangat efektif 


membangun prasarana
sekolah
4 Posisi lahan yang Aman 
terhindar dari potensi
bahaya
5 Persentase Kemiringan Lahan datar 
lahan
6 Posisi lahan yang Berada di pinggir jalan poros 
terhindar dari dan dekat dengan bengkel
pencemaran air, motor
kebisingan dan
pencemaran udara
7 Kesesuaian peruntukan 
lahan dengan Perda
tentang rencana tata
ruang
8 Status kepemilikan lahan Milik Pemerintah 

c. Bangunan Gedung

Kesesuaian
Kondisi Satuan Program
No Komponen Dengan SNP Analisis Penyesuaian/Pemenuhan Keterangan
Pendidikan
Ya Tidak 1 2 3
1 Rasio Minimum Luas Lantai
Bangunan terhadap Peserta 
Didik
2 Luas Minimum Lantai Bangunan 
3 Tata bangunan gedung 
4 Persyaratan keselamatan

bangunan gedung
5 Persyaratan kesehatan

bangunan gedung
6 Fasilitas dan aksesibilitas

bangunan gedung
7 Persyaratan kenyamanan

bangunan gedung
8 Persyaratan jumlah tingkat

bangunan gedung
9 Sistem keamanan bangunan 
gedung
10 Daya listrik bangunan gedung 
11 Kualitas bangunan gedung 
12 Usia bangunan gedung 
13 Program pemeliharaan

bangunan gedung
14 Kelengkapan administrasi
bangunan gedung (IMB dan izin 
penggunaan)

d. Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Kesesuaian
Program
Kondisi Satuan Dengan SNP
No Komponen Analisis Penyesuaian/Pemenuhan Keterangan
Pendidikan Tida
Ya 1 2 3
k
a. Ruang Kelas
1. RKB I

1. 2. RKB II
3. RKB III
b. Sarana Ruang kelas Lengkap 
a. Ruang Perpustakaan 
2.
b. Sarana perpustakaan Lengkap 
a. Ruang Lab.Ujian 
3.
b. Sarana Lab.Ujian Belum Lengkap  Pengadaan Sarana Lab.Ujian
4. a. Ruang Pimpinan 
b. Sarana Ruang Pimpinan Lengkap 
a. Ruang Guru 
5. Pengadaan Lemari, Kursi dan Meja
b. Sarana Ruang Guru Belum Lengkap 
Guru
Masih menggunakan
a. Tempat Ibadah  Dibangun Musholla
6. Ruang Kelas Kosong
b. Sarana Tempat Ibadah Belum Lengkap Pengadaan Sarana Ruang Ibadah
a. Ruang UKS 
7.
b. Sarana Ruang UKS Belum Lengkap  Pengadaan Sarana Ruang UKS
a. Jamban 
8.
b. Sarana Jamban Lengkap 
a. Ruang KIR 
9.
b. Sarana Ruang KIR Belum Lengkap  Pengadaan Lemari

10 a. Gudang 
. b. Sarana Gudang Belum Lengkap  Pengadaan Lemari
11
Ruang Sirkulasi Belum Ada  Dibangun Ruang Sirkulasi
.
12
Tempat Parkir Belum Ada  Dibangun Tempat parkir
.
a. Tempat Bermain/Olahraga Lap.Bulu Tangkis  Dibuat lapangan volley dan Taman
13
. b. Sarana Tempat
Belum lengkap  Pengadaan Sarana Olahraga
Bermain/Olahraga
ANALISIS PEMBIAYAAN

Pilihan
No Komponen dan Indikator Keterangan
Ya Tidak
A. Jenis Pembiayaan
1. Pengalokasian biaya pendidikan untuk biaya 
investasi termasuk biaya pengembangan
keunggulan lokal:
a) Sarana prasarana
b) Peserta Didik
c) Pendidik
d) Tenaga Kependidikan
2. Sekolah mengalokasikan biaya operasi meliputi : 
a. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai
b. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa
daya, air, jasa, telekomunikasi, pajak
3. Sekolah bersama komite sekolah merancang dan 
menetapkan biaya personal
B. Sumber Pembiayaan
1. Sekolah menggali sumber-sumber pembiayaan
pendidikan dari orang tua peserta
didik/masyarakat, pemerintah dan donatur lainnya
untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
pendidikan secara mandiri
a. Sumber dana dari Orang Tua /Masyarakat 
b. Sumber dana dari Pemerintah 
c. Sumber dana dari Donatur Lain 
C. Program Pembiayaan
1. Sekolah memiliki program kerja operasional
tahunan dan upaya sekolah menggali dan

mengelola serta memanfaatkan dana dari berbagai
sumber
2. Membuat laporan pertanggung-jawaban secara

akuntabel dan transparan
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN

KONDISI REAL
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL TINDAK LANJUT
PELUANG TANTANGAN
1 Komite Komite sekolah berperan – Komite sekolah selalu memberikan – Peran dan fungsi komite sekolah – Mengoptimalkan pelaksanaan
Sekolah sebagai: pertimbangan terhadap keputusan perlu dioptimalkan program sekolah
– Pemberi pertimbangan strategis yang diambil oleh sekolah, – Tidak semua anggota komite – Untuk tenaga pendidik dan
– Pendukung finansial dan – Komite sekolah mampu sekolah memiliki waktu yang tenaga kependidikan diberi
pemikiran, menghimpun dana untuk memenuhi luang untuk melakukan peran dan kesempatan dan dukungan untuk
– Pengontrol transparansi kebutuhan program sekolah dalam fungsinya, menempuh pendidikan ke jenjang
dan akuntabilitas, mewujudkan sekolah bertaraf – Komite sekolah belum banyak yang lebih tinggi,
– Mediator antara internasional, tahu tentang program dan – Menetapkan indikator efektifitas
pemerintah dan – Komite sekolah memiliki potensi pelasanaan program sekolah yang dan efisiensi pengelolaan
masyarakat, membantu sekolah dalam bersifat umum dan teknis anggaraan keuangan
Fungsi komite sekolah pemenuhan sarpras yang dibutuhkan – Komite sekolah belum maksimal – Menetapkan standar prosedur
adalah: dengan menggalang dana dari membangun kemitraan sekolah penggunaan dana untuk
– Komitmen mutu masyarakat, dengan pihak – pihak lain di dalam memenuhi kriteria akuntabilitas
pendidikan – Komite sekolah memiliki potensi dan luar negeri pemerintah, – Menetapkan indikator
– Melakukan kerjasama sebagai nara sumber dalam swasta, dunia usaha dan dunia transparansi,
– Menampung aspirasi peningkatan mutu sekolah, kerja serta lembaga pendidikan – Aktif mencari peluang
– Memberikan masukan Peningkatan Sumber Daya Manusia lanjutan membangun kemitraan sekolah
dan rekomendasi (SDM) peserta didik, tenaga dan menjadi mediator, fasilitator
– Mendorong partisipasi pendidik, dan tenaga kependidikan dan motivator dalam optimalisasi
– Menggalang dana peran dan dukungan masyarakat
– Melakukan evaluasi terhadap sekolah,
2. Dunia saha – Setiap dunia usaha harus – Banyaknya perusahaan / pabrik – Tidak adanya informasi mengenai – Menjalin kerja sama dengan
/dunia kerja memiliki kepedulian yang tersebar dekat lingkungan kebijakan perusahaan terhadap dunia usaha untuk mendukung
terhadap lingkungan sekolah yang dapat dijadikan lingkungan sekitarnya. program sekolah dengan
sekitarnya termasuk kemitraan baik dalam – Kepedulian dunia usaha untuk perusahaan yang ada.
institusi pendidikan atau pengembangan program sekolah mendukung program sekolah
sekolah. Melalui program maupun daya serap tenaga kerja masih rendah
tanggung jawab sosial
perusahaan.
3 Dinas – Kebijakan dari dinas – Ada beberapa kesempatan untuk – Ketidak merataannya penerapan – Pembinaan kepada sekolah harus
Pendidikan pendidikan kota dapat pengembangan profesi kedinasan dan pelaksanaan kebijakan untuk lebih ditingkatkan. 
Kota terakomodir dan untuk guru dan ketatalaksanaan. pengembangan profesi bagi guru Penyampaian informasi
terlaksana dengan baik. dan tata laksana. mengenai berbagai kebijakan
harus setransparan mungkin
4 Organisasi – Sebagai wadah – Pemanfaatan keprofesionalan para – Keberadaan organisasi PGRI – Melakukan rutinitas pembinaan
Profesi penampung inspirasi serta anggotanya belum dapat berfungsi keorganisasian sampai kepada
memperjuangkan hak-hak – Sebagai ajang pertemuan untuk sebagaimana mestinya. ranting-ranting di bawahnya.
para guru menuju berdiskusi mengenai kemajuan – Potensi yang dimiliki tidak – Menjalankan keorganisasian
kesejahteraan untuk pendidikan. berkembang sesuai dengan secara independen.
kemajuan dunia keinginan. – Azaz pemerataan dalam
pendidikan yang – Masih adanya intervensi dari kebijakan menjalankan
mengikuti perkembangan kalangan tertentu yang dapat keorganisasian
jaman. menghambat ruang gerak.
– Masih terlihat adanya perbedaan
jenjang pendidikan dalam kegiatan
keorganisasian yang sangat
melekat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi
oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas pendidikan
di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia.
Pemahaman dan pemenuhan tiap satuan pendidikan terhadap SNP merupakan suatu
keharusan. Setiap satuan pendidikan diarahkan untuk menyusun analisis konteks yang
didalamnya berisi tentang analisis standar nasional pendidikan, analisis kondisi satuan
pendidikan dan analisis kondisi lingkungan satuan pendidikan, Dengan tersusunnya analisis
konteks, diharapkan dapat menjadi acuan SDN 107 LAGEGO dalam menyusun KTSP dan
menjadi acuan setiap pemangku kepentingan (stake holder) SDN 107 LAGEGO dalam
menyusun program kerja sekolah

B. REKOMENDASI
a. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini
b. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari hasil analisis
konteks
c. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKS maupun dalam RKAS
d. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks

Anda mungkin juga menyukai