Anda di halaman 1dari 30

ISSN 2809-4131

matagaruda
MAJALAH

Media Komunikasi Mata Garuda | Vol. 2, No. 2, November 2021

AWARDEE STORY

Mesya
Ananda
Awardee LPDP, Kepala Unit
Pelayanan Perempuan dan Anak
di Polresta Banjarmasin yang Terus
Berupaya Memberikan Pelayanan
Berkeadilan Sosial Bagi Perempuan
dan Anak-Anak di Indonesia.

31 Desember 2021

Majalah Popular Triwulan


majalah.matagaruda.org
ISSN 2809-4131

matagaruda
MAJALAH

Media Komunikasi Mata Garuda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Diterbitkan oleh Mata Garuda

31 Desember 2021

Majalah Popular Triwulan


majalah.matagaruda.org

Alamat Redaksi
Gedung Danadyaksa Jl. Cikini Raya No. 91 A—D, Cikini, Kec. Menteng, Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 10330

Email Redaksi
majalahmatagaruda@gmail.com

Informasi Seputar Majalah


info.majalahmatagaruda@gmail.com

www.matagaruda.org
Keseharian Mesya Ananda
sebagai Polwan

FOTO: Mesya Ananda

Majalah Matagaruda : Media Komunikasi Mata Garuda


Majalah Matagaruda adalah majalah popular triwulan yang diterbitkan oleh
Mata Garuda—organisasi resmi penerima Beasiswa LPDP (Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan), Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Majalah Matagaruda didirikan pada 2020 yang bertujuan mewadahi ide,
gagasan, aspirasi, mengarsipkan hasil kontribusi, dan menyebarluaskan
informasi karya-karya para penerima Beasiswa LPDP. Majalah Matagaruda
secara resmi terdaftar di Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah, LIPI (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia)—Pusat Nasional ISSN (International Standard
Serial Number) untuk Indonesia yang berpusat di Paris. Nomor SK :
0005.28094131/K.4/SK.ISSN/2021.12. ISSN : 2809-4131. Para Penulis Ikuti kami :
(Kontributor) di Majalah Matagaruda merupakan para penerima Beasiswa @matagaruda.lpdp
LPDP. Redaksi Majalah Matagaruda mengundang para penerima Beasiswa
@matagarudaid
LPDP untuk menulis dan mengirimkan artikelnya. Informasi perihal Undangan
@matagaruda_lpdp
Menulis (Call for Article) akan diumumkan melalui Instagram
@matagaruda.lpdp dan Google Group "Beasiswa LPDP". MG Talks
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

33 Mata Garuda Daerah


1. MG ACEH
2. MG SUMATERA UTARA
3. MG SUMATERA BARAT
4. MG BENGKULU
5. MG KEPULAUAN RIAU
6. MG JAMBI
Mata Garuda (MG) merupakan 7. MG RIAU
organisasi yang dipelopori oleh para 8. MG SUMATERA SELATAN
9. MG LAMPUNG
penerima beasiswa generasi pertama
10. MG BANGKA BELITUNG
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan 11. MG BANTEN
(LPDP). 12. MG JAWA BARAT
13. MG JAWA TENGAH
Organisasi Mata Garuda secara resmi 14. MG YOGYAKARTA
berdiri pada tahun 2015. Pada saat 15. MG JAWA TIMUR
pertama kali didirikan, tujuan utamanya 16. MG BALI
17. MG KALIMANTAN BARAT
adalah untuk mendukung eksistensi
18. MG KALIMANTAN SELATAN
dan kontribusi LPDP untuk bangsa. 19. MG KALIMANTAN TENGAH
20. MG KALIMANTAN TIMUR
Semangat ini pun tercermin dari 21. MG KALIMANTAN UTARA
beberapa misi dan kegiatan yang 22. MG NUSA TENGGARA BARAT
diadakan oleh Mata Garuda. 23. MG NUSA TENGGARA TIMUR
Mata Garuda terus berkembang sesuai 24. MG GORONTALO
25. MG SULAWESI BARAT
tuntutan zaman. Berbagai pencapaian
26. MG SULAWESI TENGAH
telah diraih baik berupa lahirnya 27. MG SULAWESI SELATAN
kegiatan-kegiatan pengabdian 28. MG SULAWESI TENGGARA
masyarakat hingga terbangunnya 29. MG SULAWESI UTARA
jejaring yang kuat di antara alumni 30. MG MALUKU UTARA
LPDP. 31. MG MALUKU
32. MG PAPUA BARAT
33. MG PAPUA

FOTO: Mata Garuda


Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Tim Redaksi

Penanggung Jawab
Erbi Setiawan, Awardee LPDP, Urban Environmental Management, Wageningen University
& Research

Satya Hangga Yudha Widya Putra, Awardee LPDP, Energy and Environmental Policy, New
York University

Dewan Redaksi
Andi Ilmi Utami Irwan, Awardee LPDP, Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Ardirani Rensyta, Awardee LPDP, Project Management, Australian National University

Pemimpin Redaksi dan Layouter


Evan Sapentri, Awardee LPDP, Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Universitas
Gadjah Mada
FOTO: Cadeau Maestro from Pexels

Editor
Hiday Nur, Awardee LPDP, Dirasah Islamiyah/Islamic Studies, Universitas Sunan Ampel,
Surabaya

Staf dan Reporter


Jenny Rahayu Afsebel Situmorang, Awardee LPDP, Kriminologi, Universitas Indonesia

Proofreaders
Muhtar Ardansah Munthe, Awardee LPDP, Kehutanan, Universitas Gadjah Mada

Aguswandi, Awardee LPDP, Ilmu Komunikasi, Universitas Hasanuddin

Web Developer
Abid Famasya A., Awardee LPDP, Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember

5
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021 ISSN 2809-4131

Daftar Isi

GALERI MATA GARUDA


07 Mata Garuda Bali

LAPORAN UTAMA
11 Membangun Kesadaran Isu Lingkungan dengan Gaya Hidup Berkelanjutan
Nadya Intan Kemala

INFOGRAFIS
14 Desamind Award 2.0

OPINI
15 Cukupkah Seleksi CASN Menjadi Mesin Pencari Birokrat Kelas Dunia?
Alfian Rosiadi

19 Mengenal istilah: Making Indonesia 4.0, INDI 4.0, dan SINDI 4.0
Irvando Anto Verry Damanik

KARYA SASTRA
23 Desember Berlalu | Puisi
Hiday Nur

AWARDEE STORY
24 Mesya Ananda: Wujudkan Pelayanan Berkeadilan Sosial Bagi Perempuan
dan Anak-Anak di Indonesia
Jenny Rahayu Afsebel Situmorang
FOTO: StockSnap from Pixabay

6
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021
GALERI MATA GARUDA
Mata Garuda Bali

MG Bali Menjadi Relawan Tim Gugus Tugas


Provinsi Bali dalam Upaya Percepatan
Penurunan Kasus Baru Covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Denpasar Selatan 1,
Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya
Denpasar, Provinsi Bali.

Oleh Gde Andi Dwipantara Tungga Parmita


Awardee on-going, PK-162 Panrita Hasea, Program Pendidikan Dokter Spesialis,
Ilmu Kesehatan Anak, Universitas Udayana

Kegiatan testing dengan metode Swab Antigen dilakukan ke rumah-rumah warga yang
mengalami kontak dengan pasien yang telah dilaporkan positif. Kegiatan ini dilaksanakan pada 9
Agustus 2021 di Kelurahan Sesetan pada 20 orang warga. Hasilnya ditemukan warga yang
mengalami positif sebanyak 2 orang dan sebanyak 18 orang dinyatakan negatif. Dalam foto
tersebut kegiatan Swab dilakukan oleh Gde Andi Dwipantara Tungga Parmita, bekerja sama
dengan tim Puskesmas wilayah setempat.
TEKS: Gde Andi Dwipantara Tungga Parmita | FOTO: Made Ratna Dewi | FOTO LATAR: Citra

7
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Mata Garuda Bali

MG Bali Menjadi Relawan Tim Gugus Tugas


Provinsi Bali dalam Upaya Percepatan
Penurunan Kasus Baru Covid-19

Kegiatan testing dengan metode Swab Antigen kepada 3 orang warga yang mengalami kontak
dengan pasien yang dilaporkan positif pada 29 Agustus 2021 di Kelurahan Sesetan. Hasilnya
ditemukan 1 orang positif dan 2 orang negatif. Petugas Swab oleh Gde Andi Dwipantara Tungga
Parmita, bekerja sama dengan tim tracer wilayah setempat.
TEKS: Gde Andi Dwipantara Tungga Parmita | FOTO: Wulan Utami

7 September 2021 - Kelurahan Sesetan - 8 orang warga. Hasilnya 1 orang positif dan 7 orang
negatif. Petugas Swab oleh dr. Wulan Utami. Gde Andi Dwipantara bertugas memberikan
informasi, edukasi, dan promosi kesehatan pencegahan penularan Covid-19 kepada anggota
keluarga lainnya, bekerja sama dengan tim tracer dan tim Puskesmas wilayah setempat.
TEKS: Gde Andi Dwipantara Tungga Parmita | FOTO: Nathasia Winarta | FOTO LATAR: Made Ratna Dewi

8
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Mata Garuda Bali

MG Bali Menjadi Relawan Tim Gugus Tugas


Provinsi Bali dalam Upaya Percepatan
Penurunan Kasus Baru Covid-19

4 September 2021 - Kelurahan Sesetan - 8 orang pekerja yang mengalami kontak erat dengan
rekan kerjanya yang positif. Hasilnya semuanya negatif. Dalam foto tersebut kegiatan Swab
dilakukan oleh Gde Andi Dwipantara Tungga Parmita, berkolaborasi dengan aparat desa, tim
tracer setempat, Babinsa TNI dan anggota Polsek wilayah setempat selaku tim tracing.
TEKS: Gde Andi Dwipantara Tungga Parmita | FOTO: Made Ratna Dewi | FOTO LATAR: Made Ratna Dewi

26 Agustus 2021 - Kelurahan Sesetan, Panjer dan Sidakarya - 25 orang warga. Hasilnya 5 orang
positif dan 20 orang negatif. Dalam foto tersebut kegiatan swab dilakukan oleh Gde Andi
Dwipantara Tungga Parmita, berkolaborasi dengan aparat desa, tim tracer setempat, Babinsa
TNI dan anggota Polsek wilayah setempat selaku tim tracing.
TEKS: Gde Andi Dwipantara Tungga Parmita | FOTO: Made Ratna Dewi | FOTO LATAR: Made Ratna Dewi

9
LAPORAN UTAMA

Pada November 2021, Conference of


the Parties 26 (COP26) diadakan di
Glasgow, Britania Raya, untuk
membahas isu perubahan iklim (UN
Climate Change Conference UK 2021,
2021). Sebanyak 190 pemimpin negara
beserta ribuan negosiator, perwakilan
pemerintah, bisnis, dan warga negara
akan berkumpul pada acara yang
disebut-sebut sebagai kesempatan
terakhir untuk menghindari terjadinya
perubahan iklim yang lebih masif.

FOTO: Tiff Ng from Pexels


Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Membangun Kesadaran Isu Lingkungan


dengan Gaya Hidup Berkelanjutan

Oleh Nadya Intan Kemala


Alumnus LPDP, PK-30 Lentera Nusantara,
Master of Arts in International Development, University of Sheffield

FOTO: Markus Spiske from Pexels FOTO: Markus Spiske temporausch.com from Pexels

Sebelumnya, The Intergovernmental Panel on Climate Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Jika kita lihat lebih
Change (IPCC) telah merilis laporan dengan tajuk jauh lagi ke belakang, berbagai pergerakan politik
utama ‘kode merah bagi kemanusian’ (IPCC, 2021). “hijau” sudah mulai berkembang pada tahun
Pada laporan itu, IPCC menyebutkan bahwa perilaku 1960an di berbagai negara dan pihak-pihak selain
manusia telah jelas berkontribusi pada krisis iklim, negara seperti organisasi non-pemerintah (Elliott,
di mana dampaknya sudah tidak dapat dihindarkan n.d.). Namun bagaimana sebetulnya kondisi di
dan ireversibel. Kenaikan suhu bumi bahkan lapangan? Apakah isu ini telah sampai, dipahami,
diprediksi akan mencapai 1.5 derajat celcius hanya dan menjadi suatu point of concern juga oleh
dalam waktu 10-20 tahun ke depan. Meski banyak masyarakat umum? Setidaknya bagi masyarakat
pula ahli yang skeptis, masih banyak pihak yang kalangan menengah ke atas.
tetap berharap. Inilah kenapa COP26 menjadi
sangat krusial untuk menciptakan perubahan yang Memang skala pengaruh yang ditimbulkan oleh
bersifat transformasional. para pengambil kebijakan di tingkat global akan
berbeda dibanding gerakan yang bersifat mikro.
Jika kita bicara mengenai isu perubahan iklim dalam Namun itu bukan berarti peran individu menjadi
tatanan elit, setidaknya telah hampir 3 dekade tidak lebih penting. Nyatanya, isu lingkungan
Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengajak negara- masih dirasa menjadi hal yang eksklusif,
negara di dunia untuk membahasnya dalam khususnya di negara miskin dan berkembang.

11
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

FOTO: Tom Fisk from Pexels

Di Indonesia sendiri, beberapa aspek sederhana berasal dari berbagai kalangan seperti praktisi,
yang dapat kita jadikan tolok ukur: Tempat pelaku bisnis, hingga individu. Sebagai contoh,
Pembuangan Akhir (TPA) yang melebihi kapasitas @sustaination yang dipelopori oleh Dwi
akibat tidak terjadinya pemilahan sampah sejak Sasetyaningtyas, seorang alumnus LPDP yang
dari rumah tangga, rendahnya kesadaran untuk menempuh studi di bidang sustainable energy
menghindari pemakaian plastik sekali pakai, technology. Dalam lamannya, Sustaination percaya
hingga kurangnya kebiasaan berjalan kaki demi bahwa gaya hidup berkelanjutan bertujuan untuk
menghindari penggunaan kendaraan bermotor menjalani kehidupan positif karbon, dengan cara
untuk jarak dekat. hidup berkesadaran dan menghidupkan kearifan
lokal, serta memenuhi satu syarat penting yaitu
Meski begitu, belakangan muncul sebuah ‘tren’ mudah dilakukan dan terjangkau oleh semua
mengenai gaya hidup berkelanjutan atau yang kalangan. Tidak hanya menyebarkan konten
lebih dikenal dengan istilah sustainable living di edukasi, Sustaination juga menjadi laman di mana
Indonesia. Menurut UNEP (United Nations orang-orang dapat berbelanja produk yang lebih
Environment Programme), gaya hidup ramah lingkungan.
berkelanjutan adalah memahami bagaimana gaya
hidup yang kita pilih mempengaruhi kehidupan di Lalu ada pula DK Wardhani dengan akun
sekitar kita dan mencari cara agar semua orang @dkwardhani, seorang ibu rumah tangga yang
dapat hidup lebih baik (UNEP, 2021). Dengan kata menyebarkan semangat gaya hidup berkelanjutan
lain gaya hidup ini menitikberatkan peran kita yang berawal dari rumah dan mengedepankan
sebagai individu yang berkesadaran penuh dalam nilai-nilai islami. Konten yang beliau bagikan
menjalankan aktivitas sehari-hari. Beberapa seringkali sangat membumi dan berusaha
contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk merombak pola pikir bahwa isu lingkungan
mengukur kesadaran gaya hidup kita: Apakah adalah isu yang eksklusif. Selain aktif
barang yang saya beli benar-benar saya butuhkan membagikan ilmu dan tip, beliau juga merupakan
atau sekadar keinginan? Bagaimana merancang seorang penulis dan founder gerakan belajar zero
pola konsumsi keluarga agar mengurangi sampah waste.
makanan (food waste)? Bagaimana mengelola
sampah rumah tangga yang baik? Apakah produk- Terakhir adalah @kabinkebun, sebuah akun yang
produk yang saya konsumsi turut berkontribusi dipelopori oleh Ukke R. Kosasih. Beliau
terhadap kerusakan lingkungan? merupakan praktisi sekaligus pemilik dari Kabin
Kebun, tempat di mana orang-orang dapat
‘Tren’ ini menjadi semakin populer di kalangan merasakan dan belajar langsung mengenai gaya
anak muda melalui media sosial. Pemainnya juga hidup berkelanjutan, slow living. Berlokasi di

12
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Cisarua, Bandung, Kabin Kebun adalah aksi nyata


Referensi
dari individu yang merasa gelisah terhadap isu [1] Elliott, L. (n.d.). Retrieved from Britannica:
lingkungan yang ada. Beliau kemudian https://www.britannica.com/topic/environmentalism/History-of-
memutuskan untuk meninggalkan kehidupan di the-environmental-movement.
[2] IPCC. (2021). Retrieved from
kota lalu belajar menjalani hidup yang lebih
https://www.ipcc.ch/report/ar6/wg1/downloads/report/IPCC_AR
selaras, dimulai dengan membangun kabin yang 6_WGI_Headline_Statements.pdf.
notabenenya berasal dari sisa bangunan pabrik [3] UN Climate Change Conference UK 2021. (2021). Retrieved
bengkel tekstil. from https://ukcop26.org/wp-content/uploads/2021/07/COP26-
Explained.pdf.
[4] UNEP. (2021). Retrieved from https://www.unep.org/explore-
Gerakan gaya hidup berkelanjutan juga semakin topics/resource-efficiency/what-we-do/sustainable-lifestyles.
semarak dengan munculnya banyak sistem
pendukung baik dari komunitas maupun individu
seperti pendirian bank sampah, gerakan sedekah
sampah, pusat daur ulang, hingga toko bahkan
perusahaan rintisan berbasis teknologi yang
mengusung konsep berbelanja secara curah. Jika
ditelusuri lebih dalam lagi, ada banyak sekali
sosok yang secara aktif ikut mempromosikan dan
menginspirasi agar masyarakat pada umumnya
dapat turut menerapkan gaya hidup ini.

FOTO: Anna Shvets from Pexels

Melihat kondisi bumi saat ini, gaya hidup


berkelanjutan sudah seharusnya menjadi lebih
dari sekadar ‘tren’. Ini adalah gaya hidup yang
inklusif, yang dapat dan perlu diimplementasikan
pada segala kalangan. Sudah saatnya kalangan
menengah ke atas yang mendapatkan akses
informasi dan pengetahuan lebih tentang isu
lingkungan ikut menyebarkan urgensi gaya hidup
berkelanjutan. Meski tidak dapat dipungkiri
dampak masif yang akan dihasilkan oleh
kesepakatan negara pada COP26, gerakan yang
berawal dari kesadaran masyarakat menjadi hal
yang sama pentingnya. Karena bumi ini cuma
satu dan bukan lagi waktunya untuk saling
menunggu.[]
FOTO: Vladislav Vasnetsov from Pexels

13
INFOGRAFIS
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021
OPINI

Cukupkah Seleksi CASN Menjadi Mesin Pencari


Birokrat Kelas Dunia?

Oleh Alfian Rosiadi


Awardee LPDP, PK-80 Pranawa Cita, Magister Manajemen, Universitas Brawijaya

FOTO: bongkarn thanyakij from Pexels

15
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Pemerintah Republik Indonesia melalui transparansi dan output seleksi menjadi


Kementerian Pendayagunaan Aparatur perhatian utama. Dipergunakannya sistem
Negara dan Reformasi Birokrasi Computer Asissted Test (CAT) yang mampu
(Kemenpan-RB) secara resmi telah merilis memberikan informasi hasil seleksi secara
informasi terkait penerimaan atau seleksi cepat dan akurat, membuat proses seleksi
Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang CPNS menjadi lebih akuntabel dan mudah
terdiri atas seleksi Calon Pegawai Negeri dipantau. Kedua, adanya kejelasan
Sipil (CPNS), Pegawai Pemerintah dengan penempatan CPNS setelah dinyatakan lulus
Perjanjian Kerja (PPPK) dan sekolah seleksi, menunjukkan adanya keselarasan
kedinasan. Tercatat sekitar 1,2 juta formasi antara proses perencanaan yang terkait
disediakan untuk memenuhi kebutuhan dengan analisis jabatan dan analisis beban
CPNS dan PPPK baik di instansi pusat kerja terhadap proses rekrutmen dan
(Kementerian/Lembaga) maupun di seleksi. Ketiga, diperkenalkannya tahapan
Pemerintah Daerah (Menpan.go.id, 2021). Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang
Keikutsertaan jutaan pelamar dari seluruh menguji pengetahuan dan ketrampilan
pelosok negeri menjadikan seleksi CASN peserta seleksi pada jenis jabatan yang akan
menjadi ajang kompetisi putra-putri terbaik dilamar, memberikan jaminan ketepatan
bangsa, yang seharusnya mampu dan kualitas hasil seleksi, sekaligus
memberikan sumber daya manusia terbaik melengkapi poin kedua sesuai prinsip “the
bagi birokrasi Indonesia. right man on the right place and on the right
job”. Keempat, adanya formasi khusus
Dalam perspektif manajemen sumber daya disabilitas maupun formasi khusus lulusan
manusia, seleksi CASN merupakan cumlaude, menunjukkan adanya aspek
recruitment and selection process, sebuah keadilan dan anti diskriminasi yang
proses yang sangat penting, yang disebut digabungkan dengan aspek kualitas
sebagai point of entry bagi sebuah kompetensi pelamar, sesuai amanah UU
organisasi (Agyei and Christopher, 2016). ASN. Meskipun masih terdapat beberapa
Bagus atau tidaknya kinerja sebuah permasalahan baik pada proses seleksi
organisasi di masa depan, seringkali administrasi maupun SKB (Ombudsman,
ditentukan dari kualitas sumber daya 2019), proses seleksi CPNS yang sekarang
manusia yang diperoleh dari hasil disebut dengan seleksi CASN, telah
rekrutmen dan seleksi. Dengan tujuan memberikan harapan akan peningkatan
menjadi birokrasi kelas dunia (Kemenpan, yang signifikan terhadap kualitas birokrat
2010), sudah cukupkah proses seleksi CASN dan birokrasi Indonesia. Tidak berlebihan
ini menjamin ketersediaan birokrat rasanya menyebut Pemerintah telah sukses
berkualitas bagi birokrasi indonesia? melakukan modernisasi seleksi CASN. Tapi,
sudahkah hal tersebut memberikan dampak
Seleksi CASN (dulu disebut sebagai seleksi yang dapat dirasakan oleh masyarakat?
CPNS) di masa lampau, sering kali dicurigai
masyarakat luas sebagai ajang korupsi, Seperti yang telah disampaikan di atas,
kolusi dan nepotisme. Meskipun sulit untuk proses seleksi CASN merupakan sebuah
dibuktikan, seleksi CPNS dituding sudah di- proses yang maha penting. Pada proses
setting sedemikian rupa untuk meloloskan inilah akan ditemukan dan diperoleh
individu-individu tertentu sebagai abdi aparatur sipil yang berkualitas. Aparatur
negara. Kecurigaan yang seolah mendapat yang berkualitas diartikan sebagai aparatur
alasan pembenar, manakala banyak sekali yang mampu bekerja secara efisien dan
keluhan masyarakat terhadap kinerja dan efektif karena memiliki tugas dan jabatan
pelayanan para aparatur sipil negara. yang sesuai dengan keahlian dan
kompetensinya (Rahim, 2016). Dalam
Perubahan besar terhadap proses seleksi pengamatan saya pribadi, hasil seleksi CPNS
CPNS dilakukan pemerintah dalam setelah diberlakukannya UU ASN memang
beberapa tahun terakhir, utamanya setelah lebih kompetitif, transparan dan berbasis
disahkannya Undang-Undang Aparatur Sipil kompetensi apabila dibandingkan dengan
Negara (UU ASN). Pertama, aspek CPNS di era sebelumnya (termasuk yang

FOTO: PublicDomainPictures from Pixabay

16
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

pernah saya alami di era saya pada tahun Motivasi, kinerja dan kesempatan untuk
2000-an). Tetapi melihat fakta yang terjadi, berpartisipasi merupakan aspek penting
seharusnya muncul kekhawatiran bahwa bagi peningkatan kinerja (Armstrong, 2009).
generasi CPNS pasca UU ASN ini sekadar Selain itu, kenyamanan bekerja dan
menjadi generasi penerus, bukan generasi organizational commitment harus
“pengubah”. ditumbuhkan agar SDM organisasi dapat
bekerja selaras serta mendukung visi misi
Aparatur sipil hasil seleksi CASN mungkin organisasi (Mathis dan Jackson, 2010). Hal
memang punya kualitas yang mumpuni. tersebut dapat tercipta melalui sebuah
Tetapi setelah lulus seleksi dan diangkat lingkungan dan budaya kerja yang
sebagai ASN, mereka harus masuk ke dalam kompetitif dan kondusif di dalam internal
lingkungan birokrasi yang belum organisasi pemerintah. Sudah jelas, jika
sepenuhnya ideal. Sudah bukan rahasia lagi ingin memperoleh ASN dengan kompetensi
kalau sebagian besar instansi pemerintah dan kinerja tinggi secara berkelanjutan,
memiliki lingkungan kerja yang tidak hanya maka kita harus menciptakan kondisi
kurang kompetitif tetapi juga memiliki organisasi yang sehat, kompetitif, adil dan
muatan politik (baik praktis maupun incorruptible.
organisasi) yang kuat. Stigma dan persepsi
yang masih melekat bahwa seorang PNS Dampak yang dapat timbul apabila
tidak perlu “pintar”, tidak perlu kompeten, modernisasi budaya kerja ASN tidak segera
dan tidak perlu punya kinerja yang bagus dilakukan sebagaimana modernisasi seleksi
untuk dapat meraih jenjang karir yang CASN, tentu dapat bersifat destruktif.
cemerlang dalam dunia birokrasi, harus Pertama, turunnya organizational
dihadapi oleh alumnus seleksi CASN ini. commitment dari para CASN. Kondisi yang
Sebuah ironi, manakala untuk menjadi ASN kemudian akan disusul dengan sikap “masa
seseorang harus melewati tahapan yang bodoh” terhadap segala dinamika yang ada
sulit nan kompetitif, tetapi setelah berstatus di lingkungan birokrasi. Selain itu, ide-ide
ASN justru menghadapi lingkungan kerja dan inovasi akan dikubur dalam-dalam
yang sebaliknya. Kondisi ini dapat justru oleh ASN itu sendiri. Turunnya
mendemotivasi CASN yang sebetulnya komitmen organisasi ini dapat pula
merupakan bibit-bibit unggul bagi birokrasi. mendorong ASN melakukan tindakan
indisipliner yang mengganggu kinerja
Modernisasi budaya kerja birokrasi sudah organisasi. Kedua, baik secara sadar atau
tidak dapat ditawar lagi. Meskipun di tidak, budaya kerja negatif dari generasi
organisasi sektor privat sekalipun, pendahulu bisa diinternalisasi oleh ASN
mempertahankan SDM yang bagus yang sebenarnya dihasilkan dari proses
merupakan sebuah tantangan besar, hal ini seleksi yang berkualitas. Perilaku korup,
seharusnya juga dilakukan oleh pemerintah tidak profesional dan tidak berkinerja,
kita. Jangan sampai karena jumlah peserta lambat laun dapat meracuni pikiran dan
seleksi CASN yang selalu membeludak mental ASN-ASN muda tersebut. Ketiga,
setiap tahunnya, membentuk stigma dan menurunnya minat putra-putri Indonesia
FOTO: Andy Barbour from Pexels

pola pikir “masih banyak yang mau jadi yang memiliki kualitas SDM tinggi untuk
PNS”, sekaligus menjadi sebuah pembenar menjadi PNS. Jika hal-hal ini terjadi, siapa
dan pengabaian atas konservatifnya lagi yang dirugikan selain negara,
lingkungan birokrasi yang mungkin akan pemerintah dan masyarakat Indonesia?
dikeluhkan oleh sebagian PNS. Kemudian,
business as usual menjadi alat pembunuh Modernisasi budaya kerja dapat dilakukan
inovasi dan motivasi baik bagi CASN melalui beberapa hal penting. Pertama,
ataupun PNS yang telah lama mengabdi. obyektifitas pemberian punish and reward,

17
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

FOTO: Jeswin Thomas from Pexels

di mana pemberian hukuman dan


kompensasi harus berdasarkan kinerja dan
kriteria lain yang dapat diukur secara
obyektif (Tiwari, Batra & Naidu, 2008).
Kedua, memperluas kesempatan ASN untuk
berkontribusi terhadap organisasi. Contoh
sederhana, mendiseminasikan program
aktualisasi Diklat Dasar (Latsar) menjadi
sebuah program di unit kerja masing-
masing ASN tersebut. Ketiga,
mempersempit ruang-ruang terhadap
tindakan politik organisasi yang negatif, Referensi
[1] Agyei, Isaac. T. & Christopher, O’Brien. (2016). Impact of
termasuk mempertegas batasan politik
Recruitment and Selection Criteria on Organizational
praktis dan birokrasi. Keempat, melakukan Performance: Insight from the Public Basic Education Sector.
International Journal of Management Research and Review.
modernisasi tata kerja yang berbasis
Vol 6., No 3.
teknologi informasi untuk mewujudkan [2] Armstrong, M. (2009). A Handbook of Human Resource
Practice. 11th Ed. London: Kogan.
sistem kerja yang fleksibel, dinamis, dan
[3] Mathis, Robert. L & Jackson, John H. (2010). Human
cepat, sesuai tuntutan zaman. Resource Management. 13th Ed. Mason: South-Western
Cengage Learning.
[4] Menpan.go.id. (2021). Pemerintah Akan Buka Pendaftaran
Modernisasi seleksi CASN seharusnya CASN Mulai April 2021. Diakses pada 18 Juni 2021, dari
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/pemerintah-akan-
segera diimbangi dengan modernisasi
buka-pendaftaran-casn-mulai-april-2021.
sistem manajemen ASN. Hal ini akan [5] Ombudsman.go.id. (2019). Ombudsman Beberkan
Permasalahan Penerimaan CPNS 2019 yang Berpotensi
menunjukkan adanya korelasi antara
Rugikan Peserta. Diakses pada 18 Juni 2021, dari
kompetitif dan akuntabelnya seleksi CASN https://ombudsman.go.id/news/r/ombudsman-beberkan-
permasalahan-penerimaan-cpns-2019-yang-berpotensi-
dengan kondisi riil lingkungan kerja ASN.
rugikan-pesertaRahim, Sheikh. A. (2016). Measurement of
Jangan sampai organisasi pemerintah justru levels of satisfaction of staff about the recruitment and
selection process of Mutual Trust Bank Limited: an
tidak siap menerima SDM-SDM yang unggul
exploratory study. The Business Management Review. Vol 7.
dan berkualitas apabila masih tetap No 3. New York.
[6] Republik Indonesia. (2010). Peraturan Presiden Nomor 81
mempertahankan budaya kerja yang
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
konservatif. Bukankah bagi kita, bangsa 2025. Jakarta: Sekretariat Negara.
[7] Tiwari, P. Batra, S. Naidu, G. (2008). Attracting, Identifying
Indonesia, birokrasi dan birokrat kelas
and Retaining Best Human Resources for an Organization. IMI
dunia itu tidak hanya sekedar impian? Disha, Vol 1. No 2. Indore.

18
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021
OPINI

Mengenal istilah:
Making Indonesia 4.0, INDI 4.0,
dan SINDI 4.0
Oleh Irvando Anto Verry Damanik
Alumnus LPDP, PK-24, Mahasura Khatulistiwa, Magister Sekolah Teknik Elektro
dan Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Revolusi Industri 4.0 yang umum dikenal sebai IR 4.0


merupakan salah satu isu penting akhir-akhir ini
yang ramai diperbincangkan seluruh belahan dunia.
Perpaduan teknologi automation dengan cyber
security membawa kita hari ini melangkah lebih maju
lagi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Banyak
ahli memberikan defenisi tentang apa itu Industri 4.0
yang dilihat dari berbagai sudut pandang, namun
secara umum telah diamati bahwa penerapan
teknologi Industri 4.0 dapat membantu dalam
mencapai tujuan operasi yang ethical dan
berkelanjutan [1]. Dengan implementasi teknologi
Industri 4.0 diharapkan meningkatkan efisiensi,
efektivitas dan tentunya produktivitas.

FOTO LATAR: Oleksandr Pidvalnyi from Pexels, FOTO DRONE: maja7777 from Pixabay

19
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021
OPINI

Pemerintah merespons
perkembangan revolusi Bagaimana dengan
Industri 4.0 dengan
meluncurkan suatu peta jalan
Indonesia?
(roadmap) yang kita kenal
dengan Making Indonesia 4.0.
Strategi yang diusung oleh
Kementerian Perindustrian ini
secara resmi diluncurkan oleh
presiden RI Joko Widodo pada
tahun 2018 bersamaan
dengan pelaksanaan
Indonesia Industrial Summit,
menjadi bukti keseriusan
pemerintah dalam
menyambut lahirnya era baru
ini. Dalam roadmap tersebut
terdapat beberapa sektor
industri yang menjadi fokus,
yaitu industri makanan dan
minuman, tekstil dan busana,
otomotif, kimia, elektronika, FOTO: econochannelfeunj.com

farmasi, serta alat kesehatan


[2]. Kementerian Perindustrian yang merupakan leading sector dari sisi

pemerintah Indonesia untuk pengimplementasian Industri 4.0, juga
mengeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun
2020 tentang “Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri Dalam
Bertansformasi Menuju Industri 4.0”, sebagai upaya untuk
mendukung percepatan pelaksanaan Making Indonesia 4.0.
Langkah ini tentunya, sekali lagi menunjukkan keseriusan
pemerintah dalam memberikan fasilitas kepada seluruh lapisan
masyarakat khususnya pelaku industri untuk memberikan
pemahaman yang lebih dalam lagi tentang implementasi dan
transformasi menuju industri 4.0. Upaya ini juga bertujuan untuk
akselerasi para pelaku industri dalam pemahaman Making
Indonesia 4.0 dan juga untuk bertransformasi kearah pemanfaatan
digital khususnya ditengah-tengah pandemi covid-19 yang masih
melanda dunia saat ini.

20
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Indeks kesiapan Industri dalam Secara umum, INDI 4.0 terdiri dari 5 Pilar
bertransformasi 4.0 yang kemudian dikenal dan 17 bidang. Lima pilar yang diukur di
dengan INDI 4.0 merupakan standar acuan antaranya: manajemen dan organisasi
untuk mengukur kesiapan suatu (management and organization), orang dan
industri/perusahaan untuk bertransformasi budaya (people and culture), produk dan
menuju 4.0 [3] . Dengan diterbitkannya layanan (product and services), teknologi
indeks ini, maka diharapkan pemerintah (technology), dan operasi pabrik (factory
bisa memetakan posisi terkini industri kita operation). Kemudian dari kelima pilar tadi
secara akurat sehingga memperoleh dibagi lagi menjadi 17 bidang. 17 bidang
gambaran yang utuh terkait kondisi yang inilah yang dijadikan acuan untuk mengukur
sebenarnya dan bisa memberikan kesiapan industri di Indonesia untuk
gambaran proyeksi dan tantangan yang bertransformasi menuju Industri 4.0 [4].
dihadapi kedepannya. Mungkin muncul Sehingga, ketika suatu industri hendak
pertanyaan mengapa diterbitkan sebuah mengetahui posisinya ada di mana saat ini
indeks di Indonesia, mengingat di beberapa dalam hal kesiapan bertransformasi menuju
negara (Industrie 4.0 Readiness dari VDMA 4.0, maka dilakukan assesmen INDI 4.0 yang
Jerman, The Singapore Smart Industry dilakukan oleh asesor yang ahli dalam hal
Readiness Index, dll) sudah ada. INDI 4.0 ini. Penilaian INDI 4.0 memberikan range
tentunya didesain dengan penyesuaian level dari 0-4, dengan rincian; Level 0 (belum
kondisi industri terkini di Indonesia. siap bertransformasi ke Industri 4.0), level 1
Karakteristik secara umum mungkin sama (masih pada tahap kesiapan awal), level 2
dengan beberapa negara-negara lain, (pada tahap kesiapan sedang), level 3
namun ada aspek-aspek penting yang (industri sudah pada tahap kesiapan
menunjukkan kekhasan Indonesia matang bertransformasi ke Industri 4.0),
dibanding negara lainnya. dan level 4 (industri sudah menerapkan
sebagian besar konsep Industri 4.0 di sistem
produksinya).
FOTO: D1_TheOne from Pixabay

Kriteria penilaian INDI 4.0 (Kemenperin RI)

Tahapan metode untuk mengukur indeks Verifikasi yang dilakukan oleh tim asesor
kesiapan industri berdasarkan INDI 4.0 selain bertujuan untuk mengetahui
dilakukan secara survei daring dan kebenaran data yang diisi saat survei online,
selanjutnya adalah verifikasi, yaitu juga ingin memberikan gambaran secara
kunjungan langsung yang dilakukan oleh menyeluruh tentang maksud dan tujuan
asesor ke industri untuk mengecek assesmen. Durasi dan kelengkapan
kebenaran data yang telah diisi. Survei dokumen saat pelaksanaan assesmen diatur
daring yang dilakukan masih akan sama didalam Permenperin No. 21 tahun 2020
dengan 5 pilar yang sudah disebutkan tadi, tentang Pengukuran Tingkat Kesiapan
dan penjabarannya dikemas dalam bentuk Industri dalam bertransformasi menuju
pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab Industri 4.0, mulai dari tahapan pengisian
oleh pengisi survei sebanyak 33 pertanyaan. assessmen INDI 4.0, verifikasi, hasil verifikasi,
hingga terbitnya sertifikat INDI 4.0.

21
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Permenperin No. 21 tahun 2020

Referensi Di dalam Permenperin 21 tahun 2020 juga Perindustrian mencatat mayoritas


[1] R. Kumar, R. K. Singh,
diatur tahapan untuk monitoring dan evaluasi perusahaan/industri yang melakukan
and Y. K. Dwivedi,
“Application of industry 4.0 hingga tahapan untuk melakukan usulan assesmen adalah perusahaan BUMN dan
technologies in SMEs for perpanjangan dan perubahan sertifikat INDI 4.0 juga perusahaan swasta lainnya. Dengan
ethical and sustainable jika pihak industi/perusahaan ingin diterbitkannya sertifikat INDI 4.0, sejumlah
operations: Analysis of
challenges,” J. Clean. Prod.,
mengupgrade level INDI-nya. stakeholder berkeinginan untuk menjalin
vol. 275, p. 124063, 2020. sinergi dan kolaborasi demi mempercepat
[2] Kemenperin, Hingga tahun 2021, sudah banyak perusahaan transformasi industri 4.0 di Indonesia yang
“Indonesia’s Fourth
yang melakukan assesmen INDI 4.0 untuk pada akhirnya diwadahi oleh Kementerian
Industrial Revolution -
Making Indonesia 4.0,” mengetahui tingkat kesiapan mereka dalam Perindustrian melalui suatu ekosistem
Kementeri. Perindustrian, bertransformasi menuju 4.0. Kementerian yang dikenal dengan SINDI 4.0.
pp. 1–15, 2018.
[3] Permenperin No 21
Tahun 2021” Pengukuran
Tingkat Kesiapan Industri
Dalam Bertansformasi
Menuju Industri 4.0”.
[4] Paryanto, Sulaksono
Sony, Riznanto Bambang,
Rakhmawan, Catur
Basuki,” Indonesia
Industry 4.0 Readiness
Index”, 2018.

FOTO: sindi4.kemenperin.go.id

Wadah ini bertujuan untuk membangun Teknologi terus berkembang dan


sinergi dan kolaborasi antar pihak, meliputi: revolusi akan tetap terjadi, pilihan
pemerintah, pelaku industri/asosiasi, ada di tangan kita untuk berani
akademisi, dan Lembaga R&D, technical mengambil dan mendapat
provider, konsultan, dan pelaku keuangan pengalaman dari perkembangan atau
guna mempercepat proses transformasi hanya menjadi penonton di kala
Industri 4.0. sehingga dengan adanya SINDI orang lain mampu bertransformasi
4.0 diharapakan kepada para pelaku industri dan berinovasi pada sesuatu hal yang
semakin terpacu untuk segara (mungkin) bisa memberikan
bertransformasi 4.0, dan menjadi wadah perubahan signifikan yang
saling memberi dan menerima manfaat dari berdampak pada peradaban manusia
implementasi industri 4.0 itu sendiri. di Indonesia tercinta. []

22
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021
KARYA SASTRA

Desember Berlalu
Puisi Oleh Hiday Nur
Awardee LPDP, Magister Dirasah Islamiyah, UIN Sunan Ampel, Surabaya

Desember berlalu

Diusir petasan di titik balik malam

pesta masih gemuruh hingga subuh

menukar kamar gelandangan di pusat kota


dengan seremah roti, setetes kola dalam botol
melompong, dan remasan plastik yang boleh
ditukar jadi rupiah.

Desember 2021
FOTO: Valeriia Sviridova

23
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021
AWARDEE STORY

Mesya Ananda: Wujudkan Pelayanan


Berkeadilan Sosial Bagi Perempuan
dan Anak-Anak di Indonesia

Teks Oleh Jenny Rahayu Afsebel Situmorang


Awardee LPDP, Kriminologi, Universitas Indonesia

Foto-foto Oleh Mesya Ananda

Keseharian Mesya Ananda


sebagai Polwan

24
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Mesya Ananda

Tak pernah bercita-cita menjadi polisi, perempuan dan anak di wilayah


Mesya Ananda kini menjabat sebagai Kepala Banjarmasin. Baginya, pekerjaan sebagai
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kanit polisi adalah amanah untuk berkontribusi
PPA) di Polresta Banjarmasin. Perempuan bagi sesama (orang lain). Sebab dengan
berusia 23 tahun ini pun mengatakan, sejak menjadi polisi, Mesya berkesempatan untuk
kecil memiliki cita-cita yang berbeda dengan turun tangan dalam berbagai kasus
pekerjaannya saat ini. Mesya (panggilan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
akrab Mesya Ananda) malah ingin menjadi maupun pelecehan seksual pada
penyanyi dan menghibur banyak orang perempuan dan anak-anak. Memberi
melalui suara indahnya. Tak heran, ia kerap dampak dan akses keadilan sosial bagi
mengunggah video bernyanyi sekaligus perempuan dan anak-anak, adalah hal yang
bermain piano di media sosialnya. Meski membahagiakan bagi Mesya. Ia pun
demikian, ia tak mau larut dalam cita-cita semakin menyadari bahwa hidupnya bukan
yang Tuhan tak kehendaki. lagi tentang angan dan cita-citanya sendiri,
tetapi mengenai kontribusi bagi orang lain.
“Tuhan, Maha Mengetahui yang paling baik!”
Begitu ujar Mesya terkait dengan cita- “Semakin aku dewasa, aku semakin
citanya sebagai penyanyi yang belum menyadari bahwa hidup itu bukan tentang
tercapai. Ia pun mengaku bersyukur menyenangkan diri sendiri, tetapi
memiliki pekerjaan sebagai polisi yang berkontribusi bagi orang lain (sesama).”
secara khusus menangani masalah Mesya pun menyinggung mengenai dampak

Prasetya Perwira (Praspa) di Akpol ketika Mesya


Ananda lulus dan dilantik Presiden Jokowi
menjadi perwira (semua akademi TNI POLRI)

25
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

dari sebuah pekerjaan terhadap kontribusi Kemungkinan untuk publik membaca berita
yang kita berikan. Menurutnya, beberapa yang baik cukup sedikit. Media pun jarang
orang mungkin akan mengikuti kata hati membicarakan mengenai prestasi
dalam memilih pekerjaan. Dengan kata lain, kepolisian. Selain itu, publik juga terkadang
tidak ada yang salah dengan mengikuti tidak mengerti proses administratif ketika
passion tetapi adalah lebih berfaedah bila menangani kasus demi kasus. Misalnya,
memikirkan dan mewujudkan kontribusi kasus seperti pelecehan seksual dan
bagi orang lain dalam setiap pekerjaan. sebagainya yang seolah diabaikan oleh
Menyadari hal tersebut, Mesya lantas aparat. Padahal tidak demikian. Faktanya,
melanjutkan kuliah S-2 di luar negeri aparat membutuhkan bukti-bukti untuk
dengan beasiswa LPDP untuk memproses perkara sesuai dengan aturan.
memaksimalkan kontribusi bagi masyarakat
dan kepolisian. Mesya menyadari betul sulitnya menangani
sebuah kasus yang tak memiliki bukti cukup
Perempuan yang memiliki capaian kuat. Sebab, pekerjaannya pun
akademis sebagai lulusan terbaik SEBASA berhubungan langsung dengan hal-hal
Polri ini mengambil jurusan Management tersebut. Meski demikian, ia berusaha
with Human Resources di University of memberikan pelayanan yang berkeadilan
Glasgow, Scotland. Setelah diterima 7 sosial bagi perempuan-perempuan dan
universitas di Inggris, ia menjatuhkan anak-anak sesuai dengan pekerjaannya.
pilihan pada University of Glasgow karena Bahkan, peristiwa membongkar jenazah
tertarik dengan isu sumber daya manusia. dalam kuburan bersama tim pun pernah
Ia pun berujar ingin meningkatkan dan dilakukan untuk menangani sebuah kasus.
memperbaiki kualitas sumber daya manusia Agaknya, perempuan yang kerap
di kepolisian. Lulusan AKPOL 2020 dengan memenangkan English Speech Competition
predikat cumlaude ini terbuka mengakui ini, tak gentar asalkan keadilan bagi korban
bahwa SDM POLRI masih sangat dapat terwujud. Ia pun sadar bahwa
memerlukan perbaikan. perempuan dan anak-anak belum
mendapatkan ruang yang cukup aman dari
Sehubungan dengan hal tersebut, Mesya bahaya pelecehan seksual maupun
pun sudah memiliki masterplan untuk kekerasan lainnya. Begitulah sekilas
membenahi SDM POLRI pasca lulus dari mengenai Mesya Ananda, awardee LPDP
jurusan management with Human Resources. yang memiliki minat pada penanganan
Fokus Mesya adalah pencegahan dan masalah perempuan dan anak-anak.
pembekalan untuk SDM POLRI sehingga Semoga Mesya segera selesai kuliahnya dan
potensi untuk melakukan penyalahgunaan semangat mewujudkan kontribusinya sejak
wewenang, korupsi, kolusi dan nepotisme sekarang. []
dapat ditekan. Harapannya, profesionalitas
dan integritas pun menyatu dalam
kehidupan aparat kepolisian.
“Semakin aku dewasa,
Tanpa bermaksud membela instansi aku menyadari bahwa
kepolisian, Mesya pun menyadari bahwa
terkadang publik tak menangkap hal-hal
hidup itu bukan tentang
baik yang telah dilakukan anggota menyenangkan diriku
kepolisian. Misalnya dalam hal koordinasi sendiri, tetapi
dan kerja sama yang baik dengan berbagai
instansi untuk menuntaskan kejahatan. berkontribusi bagi orang
Mengapa demikian? Bad news is good news. lain (sesama).”

26
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Peringatan Hari Bhayangkara, dengan polwan berbagai fungsi


kepolisian (lalu lintas, sabhara, reserser kriminal, narkoba)\
di Polda Kalimantan Selatan

Mesya ditunjuk menjadi pemimpin pasukan


untuk penyambutan DPR RI

27
Majalah Matagaruda | Vol. 2, No. 2, November 2021

Keseharian Mesya Ananda


sebagai Polwan

Perwira yang lulus seleksi


beasiswa S-2 ke Luar Negeri
dilepas Kapolri dan pejabat
mabes POLRI lainnya

28
Listen on
Selamat Tahun Baru
1 Januari 2022

KOTAK SARAN
Redaksi Majalah MATAGARUDA
menerima segala kritik dan saran
maupun pertanyaan dari para
pembaca.

info.majalahmatagaruda@gmail.com

FOTO: Yuliya Shustik

@matagaruda.lpdp @matagarudaid @matagaruda_lpdp MG Talks

Anda mungkin juga menyukai