KERTAS KARYA
OLEH
LEMBAR PERSETUJUAN
OLEH
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 112204042
Dekan,
Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan
rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam
kegiatan pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah orang ingin
berdekatan dengan alam dan mencari kegiatan-kegiatan yang tidak rutin atau sama
sekali tidak pernah mereka rasakan. Dengan pilihan pergi ke suatu pedesaan dan
merasakan hidup dan beraktivitas disana. Kampung Ladang Outbound Camp hadir
dengan konsep pedesaan yang asri di pinggiran kota Medan dengan fasilitas yang
sangat memadai sehingga masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk merasakan sensasi
kegiatan outdoor atau hanya sekedar berkumpul dan bermain bersama teman-teman
dan keluarga. Diharapkan setelah berkegiatan di Kampung Ladang Outbound Camp
ini masyarakat dapat merasakan perbedaan baik dari pola tingkah laku maupun sikap
individual atau tim serta mengakrabkan diri dengan peserta lainnya.
Bismillahirrahmanirahiim.
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini tepat waktu. Salawat
beriring salam juga penulis ucapkan kepada Nabi Muhamamd SAW karena beliaulah
menyelesaikan sebuah kertas karya. Kertas karya ini untuk melengkapi persyaratan
mencapai gelar Diploma III Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah:
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna. Hal ini
diperoleh, untuk itu dengan hati yang terbuka penulis bersedia menerima saran dan
keritikan yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan kertas karya
ini.
dorongan, semangat dan motivasi yang penulis terima dari berbagai pihak. Pada
ii
kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
2. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pariwisata
ini.
4. Bapak Sugeng Parmono, S.E, M.Si., selaku dosen pembaca yang telah
karya ini.
5. Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi D III Pariwisata Fakultas Ilmu
iii
dan Kak Kiki (UW 09) dimana telah memberikan banyak masukan dan
sejak awal perkuliahan sampai pada akhirnya kita memilih jalan masing-
ini. “you are the best thing in my life, I love you all. Kita Kuat! Kita
Sukses! Amin.”
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.
Semoga kertas karya ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.
Alhamdulillahirabil’alamiin.
Penulis,
iv
ABSTRAKSI........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB IPENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Alasan Pemilihan Judul ....................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah.................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................... 4
1.4 Metode Penelitian................................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
Dewasa ini semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya berwisata atau
melakukan aktivitas diluar dari pada kegiatan rutin sehari-hari yang tekadang dapat
untuk mencari kegiatan atau pergi ke tempat lain untuk mengembalikan semangat
kerjanya.
Banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kembali semangat kerja
tergantung dari orientasi orang tersebut. Apalagi kita berada di kota Medan, kota
kota metropolitan dengan berbagai macam tempat perbelanjaan, mulai dari pasar
tradisional hingga ke tempat belanja modern. Tidak hanya itu, tawaran wisata kuliner
juga sangat mudah dinikmati mulai dari jajanan pasar pinggir jalan hingga ke restoran
mewah.
Akan tetapi, masyarakat perkotaan sudah mulai jenuh dengan segala hal yang ada
pada sebuah kota besar. Banyak orang yang menginginkan suatu hal lain yang
sifatnya kebalikan dari apa yang biasa dilakukan. Misalkan melakukan kegiatan
diluar ruangan atau biasa kita sebut outdoor activity.Banyak hal yang dapat kita
lakukan di luar, kegiatan biasa dan sederhana yang tanpa kita sadari dapat
mengembangkan dan mengelola suatu kawasan atau lahan untuk dijadikan tempat
Contoh kegiatannya beragam, mulai dari fun games yang dapat diikutin segala usia
Tanpa disadari banyak manfaat yang dapat dipetik dari melakukan kegiatan outdoor
seperti itu, misal meningkatkan kerja sama di dalam tim, pembentukan karakter,
meningkatkan problem solving, dan bisa mengenal lebih dalam sifat orang-orang
Pasar yang dituju dari kegiatan ini mencakup seluruh kalangan mulai dari pelajar,
karyawan swasta atau pun negeri, serta umum segala umur sesuai dengan syarat yang
rutinitas awal.
Kampung Ladang Outbound Camp merupakan salah satu lokasi outbond permanen
yang berkonsep pedesaan yang asri, nyaman, sejuk dan indah yang ada di Jl.
Tuntungan Tj. Anom Medan. Dengan luas lebih dari 10 hektar serta dua danau besar
didalamnya, Kampung Ladang Outbound Camp sangat cocok dijadikan pilihan buat
berwisata outdoor. Jaraknya pun tidak terlalu jauh dari pusat kota hanya sekitar
kurang lebih 30 menit. Paket-paket yang ditawarkan pun beragam, mulai dari outbond
Dari semua yang diatas sangat disayangkan minat masyarakat untuk mengikuti
kegiatan seperti ini masih sangat kurang.Serta peran marketing dari menejemen
Maka dari itu penulis memilih judul :“Kampung Ladang Outbound Camp Sebagai
Penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yang meliputi fasilitas apa
saja yang ada di Kampung Ladang Outbound Camp, paket-paket permainan yang
disediakan, manfaat bagi peserta yang mengikuti kegiatan outbond, dan sistem
promosi. Sehingga Kampung Ladang Outbound Camp dapat menjadi pilihan utama
bagi orang yang ingin melakukan kegiatan outbond di kota Medan dan diketahui
keberadaannya.
Utara.
3. Kertas karya ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pengembangan objek
wisata serupa.
2. Menambah wawasan penulis dan pembaca yang lebih efektif dan efisien.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, penulis
Pengumpulan data secara teoritis, yang diperoleh dari pustaka berupa buku-buku
ilmiah, majalah, dan internet yang ada hubungannya dengan pembahasan judul kertas
karya ini.
Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara penelitian langsung di
mengadakan observasi.
• Menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca kertas karya ini akan
Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistemtis maka penulis
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisikan uraian tentang alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan
Bab ini menguraikan tentang letak geografis Kota Medan, pembagian wilayah
Bab ini menguraikan sarana dan fasilitas yang ada di Kampung Ladang
Outbound Camp serta kegiatan apa saja yang dapat dilakukan disana serta manfaat
BAB V : Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
URAIAN TEORITIS
Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri
dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali,
besar, maka kita dapat mengartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan dari
suatu tempat ketempat yang lain“tour”.Sedangkan dalam bahasa Ibrani tur berarti
belajar, dalam bahasa Latin berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam bahasa
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas penulis akan menjabarkan kata–kata
perkataan“Travel”.
o Pariwisata : Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dalam
journey in which short stays are made at a number of places, and the traveller
finally returns to his or her own place.” Wisata adalah sebuah perjalanan di mana
2. Norval (dalam Kesrul, 2003:3) menjelaskan arti wisata, yaitu “...kegiatan yang
3. Prof. Hunziger dan Kraf dari swiss dari tahun 1942 (dalam Kesrul, 2003:3)
suatu kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara
Dari semua pengertian itu, wisata dapat dirumuskan sebagai perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, yang bersifat sementara, untuk
menikmati objek dan atraksi di tempat tujuan.Artinya, wisata adalah kegiatan diluar
wisata tersebut.
adakalanya mata rantai yang lemah merupakan mata rantai yang paling
menentukan.
masyarakat).
1. wisata budaya/seni,
alam.
penelitian
7. Wisata alam minat khusus lainnya seperti wisata bahari, penelusuran gua,
alam.
Potensi dan daya tarik objek wisata merupakan salah satu unsur pokok dalam
akomodasi, restoran, usaha jasa perjalanan, dan lainnya. Potensi daya tarik suatu
objek wisata adalah suatu sifat yang dimiliki oleh suatu objek berupa keunikan,
keaslian, kelangkaan, atau fungsi dengan tujuan tertentu yang membuat wisatawan
Suatu tempat atau keadaan alam yang sangat menarik pasti sangat dinikmati
oleh wisatawan pada umumnya. Objek wisata yang mempunyai potensi dan daya
tarik wisata yang baik harus terus dibangun dan dikembangkan, sehingga mempunyai
daya tarik agar wisatawan puas akan objek wisata yang dikunjunginya. Daya tarik
yang indah
Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah objek wisata
seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata mereka lebih
banyak menggunakan istilah “tourist attraction”, yaitu segala sesuatu yang menjadi
daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu (Yoeti, 1983:160).
Adapun pengertian objek wisata yaitu, semua hal yang menarik untuk dilihat
dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber pada alam
saja.Sedangkan pengertian dari pada atraksi wisata yaitu, sesuatu yang menarik untuk
dilihat, dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh wisatawan, yang dibuat oleh manusia
Mengenai pengertian objek wisata, kita dapat melihat sumber acuan yaitu:
“perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan
tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi” (Anonymous,
http://hukumonline.com).
pengertian “product” dari industri pariwisata itu sendiri. Produk wisata meliputi
tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali lagi ke rumah di mana ia berangkat
semula.
Jadi objek dan atraksi wisata itu sendiri sebenarnya sudah termasuk dalam
produk industri pariwisata, karena kalau tidak motivasi untuk berkunjung ke daerah
tujuan wista itu dapat dikatakan tidak ada, padahal kita sangat meyakini bahwa pada
suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata (Yoeti,
1983:160).
Namun pada dasarnya objek wisata dan atraksi wisata adalah segala sesuatu
yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau
datang berkunjung ke tempat itu. Suatu daerah untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan
Wisata) yang baik harus dikembangkan tiga hal agar daerah itu menarik untuk
dikunjungi yaitu:
3. Adanya something to do
Ketiga hal di atas merupakan unsur-unsur yang kuat untuk daerah tujuan wisata dan
di lain pihak harus dipikirkan bagaimana produk yang telah siap dipasarkan itu dapat
perjalanan.
seperti Kantor Pos, Kantor Telepon, Bank, dan lain-lain sarana yang berkaitan
(Yoeti, 1983:168).
manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi
efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung
saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. Alam
Indonesia yang kaya menyediakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis
keunggulan alam.Para peserta yang mengikuti outbound tidak hanya dihadapkan pada
tantangan intelegensia, tetapi juga fisik dan mental. Dan ini akan terus terlatih
Sisi menarik dari metode pembelajaran outbound adalah permainan sebagai bentuk
cerdas namun juga memiliki kepekaan sosial. Dalam outbound peserta akan lebih
dengan latar alam yang terbuka sehingga diharapkan melahirkan kemampuan dan
membangun hubungan antar manusia yang serasi dan dinamis juga kepada alam.
• Pemecahan kebekuan (ice breaking) antara sesama peserta, sehingga tim lebih
outbound ini peserta dapat meningkatkan kinerja serta memulihkan kembali pikiran
dari kegiatan rutin yang membuat jenuh dengan permainan-pemainan yang seru serta
dan permainan (games) yang biasa dijalankan sebenarnya memiliki manfaat yang
5. Kepemimpinan (leadership)
8. Konsentrasi/focus
9. Kejujuran/sportivitas.
Dalam suatu kegiatan outbound training, ada beberapa tahapan yang biasa
dilakukan.Agar pelatihan outbound training dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan atau sasaran yang diinginkan. Setiap proses pembelajaran dalam
Pada tahapan ini peserta dilibatkan dalam suatu kegiatan atau permainan bersama
orang lain. Kegiatan atau permainan outbound adalah salah satu bentuk pemberian
tersebut setiap peserta siap untuk memasuki tahapan kegiatan berikutnya yang disebut
diperoleh dari kegiatan outbound yang dilakukan. Setiap peserta outbound dalam
tahapan ini melakukan refleksi tentang pengalaman pribadi yang dirasakan disaat
Dalam tahapan ini, fasilitator berusaha untuk merangsang para peserta untuk
“Kalau dikaitkan dengan situasi kerja sesungguhnya ditempat kerja (kantor), perilaku
Pada tahapan ini, para peserta outbound training diajak untuk merenungkan dan
mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah terbentuk di dalam tahapan tiga dapat
nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya yang berawa-rawa seluas 4000 ha. Ada
beberapa sungai yang melintasi Kota Medan semuanya bermuara ke Selat Malaka.
• Sei Deli
• Sei Babura
• Sei Sikambing
• Sei Denai
• Sei Putih
• Sei Badra
• Sei Belawan
lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu
kurang popular.
18
Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai
ke Sungai Wampu di Langkat, sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu
itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut.
Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir,
tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan
penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun
1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang
spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama
Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata
yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli
Klei.
Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana
yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya.Pada tahun 1863 orang-orang
Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona
Tanah Deli.Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke
(China) dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan.Tetapi setelah tahun 1880
sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan
Perkampungan Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk
Sejak tahun 1950, kota Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari
1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25
tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir
delapan belas kali lipat. Sehingga pada tahun saat ini Kota Medan sudah semakin
pesat pembangunannya.
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari
kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah
penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3°
43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Topografi kota Medan
cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas
permukaan laut.
KOTA MEDAN
Metropolitan
Negara Indonesia
Demografi
Tamil
Kota Medan dipimpin oleh seorang walikota. Secara administratif, Medan terdiri atas
Kota Medan merupakan salah satu dari 25 daerah tingkat II di Sumatera Utara dengan
luas daerah sekitar 265,10 km2. Kota ini merupakan pusat pemerintahan daerah
rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sei Babura dan
Sei Deli.
Kota Medan mempunyai iklim tropis dan suhu minimum menurut stasiun Polonia
pada tahun 2009 berkisar antara 23,01 derajat Celsius – 24,0 derajat Celsius dan suhu
maksimum berkisar antara 30,6 derajat Celsius – 33,1 derajat Celsius. Selanjutnya
mengenai kelembaban udara di wilayah kota Medan rata-rata 78-82%, dan kecepatan
angin rata-rata sebesar 0,42 m/sec, rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 100,6
mm. Hari hujan di kota Medan pada tahun 2009 rata-rata per bulan 19 hari dengan
rata-rata curah hujan menurut stasiun Sampali perbulannya 230,3 mm dan pada
telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria,
penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari
2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659
perempuan. Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa
berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8%
dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih
kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari
tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun.
Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja
pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.
peningkatan tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan
menjadi 0,63% pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami
peningkatan dari 7.183 jiwa per km² pada tahun 2004.Jumlah penduduk paling
banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan
kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur.Pada tahun 2004,
angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71
tahun.
Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah suku jawa, dan suku-suku dari
tapanuli (batak, mandailing, karo). Di Medan banyak pula orang keturunan india dan
tionghoa. Medan salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang tionghoa
cukup banyak. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja
dan vihara tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul
Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, sekarang dirubah menjadi Kampung Madras
tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409
ekonomi dan sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM)
1. Agenda Pertama
kompetensi aparatur pemerintah dan penciptaan aparatur yang bersih dan berwibawa,
2. Agenda Kedua
• Pembangunan infrastruktur
3. Agenda Ketiga
4. Agenda Keempat
utama :
5. Agenda Kelima
kepariwisataan
6. Agenda Keenam
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan prioritas
utama perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup.(Admin, http://deliserdang.go.id).
2,109,330 jiwa. Mayoritas penduduk kota Medan adalahbeberapa suku lainnya yang
turut berdomisili di kota ini adalah suku jawa, tionghoa, mandailing, minangkabau,
melayu, karo, aceh, sunda, dan tamil. Selain itu, suku pendatang dari ras tionghoa
Bahasa yang kerap digunakan penduduk sehari-hari adalah bahasa Indonesia, bahasa
batak, dan bahasa mandailing. Anda perlu mempelajari beberapa bahasa batak yang
sering digunakan masyarakat setempat agar dapat menjalin komunikasi yang lebih
akrab selama berwisata di kota ini. Suku melayu banyak yang memilih tinggal di
pinggiran kota sementara untuk suku minangkabau dan tionghoa lebih dominan
Lain lagi dengan suku mandailing, mereka akan banyak dijumpai tinggal di daerah
Islam dan kristen protestan adalah agama yang dominan di kota ini. berikutnya secara
berurutan adalah agama katholik, budha dan hindu. Kota Medan, seperti halnya
Aset budaya suku batak yang sangat terkenal salah satunya adalah kain Ulos.Kain
Ulos secara umum memiliki bentuk seperti selendang, tetapi bahan dan kegunaannya
tentu berbeda.Kain Ulos secara khusus digunakan dalam berbagai upacara adat, baik
itu perayaan pernikahan, pesta adat, kelahiran, ataupun duka saat anggota suku
meninggal dunia.Cara pemakaiannya juga berbeda antara pria dan wanita.Kain Ulos
biasanya tetap digunakan oleh suku batak unutk acara-acara adat sekalipun mereka
Kota Medan termasuk salah satu kota yang mengalami perkembangan dan
Sumatera. Sekalipun demikian, kota Medan tetap menjadi istana wisata alam yang
(Admin, http://www.gosumatra.com/kota-medan/)
Kota Medan memiliki sarana dan prasarana perhubungan darat jalan raya,
jembatan, terminal bus, rel kereta api dan stasiun, pelabuhan udara (airport) dan
perusahaan perjalanan seperti travel, agent perjalanan, dan biro perjalanan. Prasarana
kota Medan sudah ada pembenahan dan jalan-jalan raya hampir seluruhnya sudah
bagus kembali, sehingga tidak ada lagi jalanan yang rusak dan sulit untuk dilewati.
Stasiun kereta api juga sudah dibenahi agar akses ke kota-kota lain di luar Medan
mudah untuk dijangkau. Kereta api yang langsung mengantar penduduk ke bandara
Kuala Namu yang ada di kabupaten Deli Serdang. Bandar Udara yang sudah
pemukiman penduduk tetapi memiliki fasilitas dan pelayanan yang lebih baik dari
Kota Medan sebagai salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia menjadi pintu
kota Medan memiliki banyak objek dan daya tarik wisata. Dengan beragamnya suku
dan budaya yang ada di kota Medan, sehingga membuat Medan kaya akan ciri khas
Beberapa ciri khas yang ada di kota Medan adalah sebagai berikut :
• Bika Ambon
• Ulos batak
Adapun Landmark atau ikon tempat wisata di kota Medan yang banyak dikunjungi
• Kesawan Square
• Merdeka Walk
• Istana Maimoon
Berikut daftar objek dan daya tarik wisata yang ada di Kota Medan berdasarkan minat
wisatawannya :
• Wisata Religi
5. Gereja Immanuel
• Wisata Sejarah
• Wisata Kuliner
3. Amaliun Foodcourt
4. Danau Linting
Lahan seluas lebih dari 10 hektar ini awalnya hanya ladang milik warga yang
biasa ditanami jagung, pohon rambutan, dan tanaman lainnya. Kemudian disulap
perlahan-lahan sejak pertengahan tahun 2006 oleh bapak Rudi Girsang selaku pemilik
outdoor dan lokasi foto pre-wedding yang bertemakan pedesaan yang asri dan sejuk.
Asal mula nama Kampung Ladang juga sangat sederhana. “Karena bertempat di
kampung dan awal mula lahan ini dulunya adalah ladang warga, maka jadilah
namanya Kampung Ladang” jelas Bang Rudi (sapaan akrab) dengan nada humor
sambil tersenyum.
Dengan menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar, Bang Rudi awalnya
membuat wahana Aral Lintang, Flying Fox kids, kantin beserta kantor, dan meluas
lainnya, sehingga sekarang lebih dari 6 tempat permainan, gazebo untuk spot pre-
wedding, 2 danau besar buatan, dan lebih dari 5 kolam kecil yang ada dan masih
Banyak orang yang tidak mengetahui lokasi keberadaan dari Kampung Ladang
Outbound ini, karena letaknya yang berada di pinggiran kota Medan dan jauh dari
kota sehingga menjadi tugas besar bagi Bang Dodi selaku staf marketing di
31
pasar yang beragam. Awalnya Kampung Ladang Outbound Camp ini hanya
dikunjungi oleh berbagai instansi besar swasta maupun negara yang memilih
Lokasi spot pre-wedding pada mulanya tidak disengaja, karena suasana yang terdapat
di Kampung Ladang ini asri, sejuk dengan rumput dan ilalang, banyak pengunjung
yang berfoto di sini. Maka dari itu, terfikirlah untuk membuat spot foto tematis yang
biasa dilakukan oleh pasangan yang hendak menikah ataupun setelah menikah. Oleh
karena Bang Rudi adalah seorang Kristiani, setiap hari minggu juga selalu diadakan
acara kebaktian di aula Kampung Ladang yang dihadiri oleh penduduk sekitar
Kampung Ladang Outbound, Camp ini terbuka untuk umum pada hari Sabtu dan
Minggu. Jadi orang-orang yang datang bisa masuk gratis dan menikmati suasaan di
Kampung Ladang Outbound, akan tetapi apabila ingin memainkan permainan tetap
dengan tema yang sama bermunculan di sekitar kota Medan, khususnya persaingan
Dengan luas lahan yang cukup besar, sudah dipastikan banyak hal yang dapat
1. Fasilitas outbound
• High rope dan aral lintang dengan ketinggian kurang lebih 4 meter
• Flying fox for kids dengan panjang 50 meter dan tinggi 4 meter
wajah
2. Fasilitas pendukung
• Kantin
• Kamar karaoke
• Villa utama
Camp, yaitu Fun Games, Outbound, Paintball, dan sesi foto Pre-wedding.
Fun Games biasa dilakukan berkelompok dengan peralatan yang sudah disediakan
• Opening
Pembukaan dari pihak fasilitator Kampung Ladang, serah terima kegiatan antara
fasilitator dan ketua grup. Pihak fasilitator menjelaskan pembagian permainan yang
penyemangat.
• Stretching
Atau biasa disebut pemanasan.Disini dilakukan senam yang disebut Chicken Dance
dan Brain Gym. Peserta dianjurkan untuk merilekskan diri dan mengikuti gerakan-
• Ice Breaking
permainan kecil, dimana diharapkan peserta dapat membaur antar sesama peserta
lainnya agar tidak kaku. Biasanya dalam satu rombongan (grup) belum tentu saling
mengenal antar satu dengan lainnya, disinilah kita mulai memecah kebekuan tersebut.
Kampung Ladang : fasilitator menyanyikan lagu Kampung Ladang yang akan diikuti
oleh peserta. Tempo lagunya akan semakin cepat dan diakhir lagu fasilitator akan
memberikan instruksi hal yang akan dilakukan oleh peserta misalkan seperti mencari
teman yang bulan atau tahun lahir yang sama kemudian membentuk sebuah
lingkaran.
Tali Polisi Maling : peserta membentuk sebuah lingkaran besar dan fasilitator
menyediakan dua buah tali yang berbeda warnadan diikat menjadi lingkaran. Tali
petama disebut maling dan tali kedua disebut polisi.Aturan permainannya adalah, tali
pertama harus di masukkan dari atas kepala menuju ke kaki sebanyak dua kali dan
tali kedua hanya sekali.Disaat tali pertama dan tali kedua bertemu di satu orang, maka
dialah tersangkanya. Akan dicari 4-5 tersangka yang akan diberi hukuman.
Zag Zig Zoom : peserta membentuk sebuah lingkaran besar dan fasilitator meletakkan
fasilitator meneriakkan kata Zig, peserta diharuskan melompat ke sebelah kiri. Dan
sebuah matras, sehingga dapat dipastikan satu orang peserta tidak kebagian matras.
• Grouping
ditentukan siapa yang akan menjadi ketua dan akan menerima tugas kelompok untuk
menentukan nama kelompok, membuat yel dan lagu yang akan di presentasikan
• Fun games
Permainan inti biasa dilakukan 5-6 games sesuai dengan kondisi waktu dan jumlah
Bamboo Dance : sebatang bambu yang panjangnya satu setengah meter dimasing-
masing ujungnya diikatkan tali sesuai dengan jumlah peserta per kelompok. Masing-
masing peserta memegang satu tali sehingga bamboo dapat berdiri tegak dan diatas
batang bamboo akan diletakkan bola. Peserta kemudian berjalan sampai batas yang
telah ditentukan dengan catatan bola tidak boleh terjatuh dari pucuk
akan meletakkan kertas dan pena lima meter didepan peserta kemudian memilih
sebuah lagu biasa digunakan lagu Indonesia Raya. Waktu permainan tiga menit, dan
setiap peserta hanya punya waktu sepuluh detik untuk menuliskan potongan-
menang.
diatas topi peserta yang paling belakang kemudian di transfer dengan cara
memiringkan kepala sehingga bola jatuh ke topi peserta yang ada didepan begitu
terus sampai bola finish di keranjang yang telah disiapkan. Kelompok yang dapat
berpasang-pasangan. Bola akan diletakkan di dahi dua peserta yang didepan. Sambil
berpegangan tangan peserta harus berjalan memutari batas yang telah ditentukan
dengan iringan musik.Apabila peluit berbunyi peserta harus berhenti berjalan dan
• Closing
kemudian dilakukan nyanyi dan joget bersama seluruh peserta dan fasilitator dan
salam penutupan.
Dilakukan berkelompok juga dan pada dasarnya memiliki kegiatan yang sama dengan
• Opening
Pembukaan dari pihak fasilitator Kampung Ladang, serah terima kegiatan antara
fasilitator dan ketua grup. Pihak fasilitator menjelaskan pembagian permainan yang
penyemangat.
• Stretching
Atau biasa disebut pemanasan.Disini dilakukan senam yang disebut Chicken Dance
dan Brain Gym. Peserta dianjurkan untuk merilekskan diri dan mengikuti gerakan-
• Ice Breaking
permainan kecil dimana diharapka peserta dapat membaur antar sesama peserta
lainnya agar tidak kaku. Biasanya dalam satu rombongan grup belum tentu saling
mengenal antar satu sama lainnya, disinilah kita mulai memecah kebekuan tersebut.
• Grouping
ditentukan siapa yang akan menjadi ketua dan akan menerima tugas kelompok untuk
menentukan nama kelompok, membuat yel dan lagu yang akan di presentasikan
• Outbound Games
Peserta akan melakukan kegiatan outbound sesuai dengan paket yang telah diambil.
Flying Fox : pertama-tama fasilitator akan menjelaskan alat-alat yang akan dipakai
pada permainan ini dan posisi aman yang dianjurkan pada saat meluncur dan
mendarat. Panjang flying fox ini sendiri kurang lebih 150 meter dengan melewati dua
danau besar.
Paralon Ball : Fasilitator menyiapkan tempat permainan dengan beberapa buah pipa
yang dibelah menjadi dua dan diikatkan tali di masing-masing ujungnya. Setiap
peserta memegang satu tali sampai seluruh pipa dipakai mengikuti trek yang sudah
dibuat. Kemudian fasilitator akan menjatuhkan bola pingpong di ujung pipa dan
seluruh bagian gentong. Peserta diharuskan menutup lubang-lubang yang ada dan
Titi Keseimbangan : diatas sebuah danau kecil ada dua buah batang bambu. Peserta
tangan dan berhadapan.Pasangan yang jatuh ke danau dianggap gugur dan dilanjutkan
Arung Laut : peserta diharuskan melintasi sebuah danau besar dengan membuat
jembatan dengan properti yang sudah disediakan yaitu krat botol minuman dan
batang kayu. Setelah jembatan selesai dibangun seluruh peserta diharapkan naik ke
jembatan.Dan dari situ dilakukan estafet properti hingga menuju garis akhir.Waktu
permainan 3 menit.
Tarik Tambang : kelompok akan dibagi menjadi dua yang akan bersaing kemudian,
mengenakan pelampung, mengambil kayuhan dan naik ke atas dua buah perahu karet
yang sudah diikat satu sama lainnya dengan tali..Masing-masing perahu dikayuh
• Flashback
fasilitator menjelaskan inti dari seluruh rangkainan outbound dan peserta berbagi
pengalaman dan kesannya. Dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan doa yang
• Closing
Seluruh peserta dan fasilitator bernyanyi dan berjoget di aula sambil bersalam-
penggunaan senjata dan mengenakan baju dan pelindung kepala. Permainan berakhir
apabila salah satu kelompok berhasil mengambil bendera lawan dan menjadi
pemenang.
Sedangkan untuk sesi foto pre-wedding tamu bebas memilih spot yang diinginkan
Ladang Outbound Camp hanya menyediakan tempat foto, toilet, kantin dan tempat
istirahat. Hal-hal lain yang dibutuhkan oleh tamu selain daripada itu diluar tanggung
Adapun paket yang tersedia di Kampung Ladang Outbound Camp terdapat beberapa
paket, diantaranya :
• Ice Breaking
• Ice Breaking
• Bamboo Dance
• Lagu Berantai
• Transfer Ball
• Bola Genit
• Ice Breaking
• Gentong Bocor
• Parallon Ball
• Arung Laut
• Flashback
4. Paket Outbound IV
• Ice Breaking
• Arung Laut
• Blind Line
• Paralon Ball
• Gentong Bocor
• Flashback
• Ice Breaking
• Paralon Ball
• Gentong Bocor
• Blind Line
• Arung Laut
Harga paket diatas beragam dan dapat disesuaikan dengan requestyang lainnya
akan dikenakan biaya Rp. 30.000 per permainan, adapun permainannya adalah ;
• Trampoline
• Bola Udara
Paint Ball dikenakan biaya Rp. 100.000/pax sudah mendapatkan 30 peluru. Reload 40
peluru Rp. 100.000 dan untuk tembak sasaran 20 peluru Rp. 50.000.
Untuk spot Pre-wedding sendiri dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000 untuk seluruh
area Kampung Ladang Outbound Camp. Kebutuhan lainnya seperti fotografer, hair
dress and make up, makan, dan lainnya diluar dari tanggung jawab Kampung Ladang.
Outbound Camp
beragam, di antaranya:
• kepemimpinan (leadership)
• konsentrasi/fokus (concentration)
• kejujuran/sportivitas.
(personal development) dan tim(team development) yang dapat dirasakan oleh para
peserta. Karena sukses seseorang dalam kehidupannya, terutama dalam karier bisnis
dan organisasi, sangat ditentukan oleh kepercayaan diri (self efficacy), kemampuan
mengontrol emosi, dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Para pakar di
bidang kecerdasan emosi berpendapat bahwa sukses dalam karier di perusahaan (juga
Adapun tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk
lingkungan;
perbedaan;
kegiatan;
baik;
membagun rasa kebersamaan, komunikasi yang efektif antar sesame, bertindak sesuai
dengan situasi dan kondisi, memahami setiap kelebihan maupun kekurangan yang ada
pada dirinya maupun orang lain, dan dapat menimbulkan rasa saling menghargai
dalam setiap keputusan. Selain itu juga outbound bermanfaat sebagai proses berlatih
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
yang berkaitan dengan outbound training makin digemari oleh masyarakat yang
Oubound Camp menjadi salah satu wadah permanan di sekitaran kota Medan yang
menawarkan konsep pedesaan yang asri. Berbagai kalangan instansi swasta ataupun
negeri, anak-anak sampai dewasa dapat mengikuti seluruh kegiata yang ditawarkan
Adapun manfaat dari outbound training ini pada intinya adalah pembentukan
karakter peserta sehingga menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab didalam
yang sangat tampak karena anak-anak mengalami tumbuh kembang yang pesat dan
outbound training ini merupakan pengalaman yang sangat seru pastinya bagi mereka.
Kampung Ladang Outbound Camp juga dibuka untuk umum pada hari Sabtu
dan Minggu, jadi masyarakat umum dapat menjadikan Kampung Ladang Outbound
Camp sebagai alternatif tempat berekreasi dan berkumpul bersama keluarga diakhir
47
5.2 Saran
Bapak Rudi Girsang selaku pemilik dari Kampung Ladang Outbound Camp
pastinya tetap ingin meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di tempat bermain ataupun
spot pre-wedding mengingat semakin ketatnya persaingan yang terjadi sesama kompetitor
Yang paling dirasakan penulis dan mungkin juga pengunjung yang mendatangi
Kampung Ladang Outbound Camp itu adalah akses jalan menuju ke Kampung Ladang
yang sangat jelek. Jalanan berlubang dan apabila hujan terjadi genangan-genangan yang
besar sehingga bagi sebagian orang akan berfikir dua kali untuk datang kesana. Hal ini
tidak terlepas juga dari peran pemerintah daerah ataupun kota dan dinas yang terkait untuk
Sebagian besar fasilitas dan sarana yang ada di Kampung Ladang sudah sangat
memadai dan baik, tetapi bagi pengunjung yang tidak hanya sekali mengikuti paket
bermain yang ada di Kampung Ladang Outbound Camp pastinya akan mendapat games
yang sama disetiap permainannya. Maka dari itu para fasilitator harus lebih selektif dan
kreatif dalam menentukan games apa saja yang akan dimainkan di Kampung Ladang
Outbound.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Data Informan
1. Nama : Dodi
Alamat :-
Umur : 38 Tahun
No. Hp : 081265711999
Umur : 39 Tahun
No.Hp : 082168366676
Umur : 27 Tahun
No. Hp : 081362664645
4. Nama : Solihin
Umur : 28 Tahun
No. Hp : 085286428497
2. Dokumentasi