Anda di halaman 1dari 18

ABSTRAK

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANGGOTA TNI AD DI KODIM


1421/PANGKEP

Suhartina1 Abd Rahman Rahim2 Muh. Agus3


Email: suhartinatina910@gmail.com
Email: abrarunismuh65@gmail.com
Email: magus@unismuh.ac.id

Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Universitas Muhammadiyah Makassar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola komunikasi


interpersonal anggota TNI AD di Kodim 1421/Pangkep secara verbal dan
nonverbal. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tehnik observasi dan
wawancara untuk mendapatkan data yang otentik.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yang didesain dengan


menggunakan metode kualitatif. Adapun tahap desain metode kualitatif deskriptif
yaitu; (1) tahapan orientasi atau deskripsi, (2) tahap reduksi/fokus, artinya
mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahapan pertama, (3)
selection artinya pada tahapan ini peneliti telah menguraikan fokus yang telah
ditetapkan menjadi lebih rinci.
Berdasarkan hasil penelitian ini, menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal
yang digunakan oleh anggota TNI AD di Kodim berdasarkan komunikasi verbal
dengan menggunakan nada saat berkomunikasi ialah menggunakan nada yang
sedang, sopan, lugas dan tegas. Hal ini, dilakukan untuk tetap menghargai anggota
lain saat berkomunikasi. Selain itu, dianggap sebagai bentuk kesopanan dalam
beretika dan tetap mempertahankan citranya sebagai prajurit yang tegas, lugas,
tetapi tetap sopan. Sedangkan, anlisis data berdasarkan komunikasi nonverbal
telah ditemukan bentuk atau aturan tentang penampilan yang merupakan pakaian
Dinas yang digunakan oleh PNS dan TNI, alasan mereka selalu memperhatian
penampilan dengan memperhatikan atribut lengkap adalah untuk keamanan,
kedisiplinan, ketertiban, kerapian, kebersihan, dan kesehatan satuan agar berjalan
dengan tertib dan teratur.

Kata kunci: Pola komunikasi, komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, anggota


TNI AD, kualitatif deskriptif.
Abstract

PATTERN OF INTERPERSONAL COMMUNICATION OF TNI AD


MEMBERS AT KODIM 1421/PANGKEP
Suhartina1 Abd Rahman Rahim2 Muh. Agus3
Email: suhartinatina910@gmail.com
Email:
Email: magus@unismuh.ac.id

Department of Indonesian Language and Literature


University of Muhammadiyah Makassar

This research aims to describe the verbal and nonverbal interpersonal


communication patterns of TNI AD members at Kodim 1421/Pangkep. This
research was conducted used observation and interview techniques to obtain
authentic data.

This research uses qualitative research, which was designed using qualitative
methods. The descriptive qualitative methods design stage consists of three
stages: (1) orientation or description (2) reduction/focus, which means reducing
all the information gathered in the first stage, and (3) selection, which means
described the focus in more detail.

The results show that the interpersonal communication used by members of the
TNI AD at the Kodim are based on verbal communication by using moderate,
polite, straightforward and firm tone. The purpose are to maintain respect from
other members when communicating. In addition, it is considered as a form of
politeness in ethics and maintains its image as a soldier which known as firm,
straightforward, but still polite. Meanwhile, data analysis based on nonverbal
communication has found in forms or rules regarding appearance from official
clothes used by civil servants and the TNI, the reason they always pay attention to
appearance are for security, discipline, order, neatness, cleanliness, and unit health
by paying attention to complete attributes.

 
Keywords: Communication patterns, verbal communication, nonverbal
communication, members of the Indonesian Army, descriptive qualitative.
A. PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat
komunikasi yang digunakan
oleh manusia untuk selama bertugas di Kodim
memberikan, menyampaikan, 1421/Pangkep. Komunikasi
bertukar pikiran, gagasan, interpersonal yang digunakan
pengetahuan atau informasi anggota TNI AD senantiasa
baik secara lisan, tulisan, menggunakan bahasa formal.
ataupun melalui tanda-tanda Bahasa Indonesia merupakan
kepada audiens atau lawan bahasa pilihan yang dianggap
bicaranya. Komunikasi akan sopan dan mudah dipahami saat
berlangsung ketika dua orang berkomunikasi. Penggunaan
atau lebih secara bertatap muka bahasa formal dan gaya bicara
dan melakukan interaksi baik yang tegas merupakan
secara verbal maupun kebiasaan dari lingkungan
nonverbal. Para ahli percaya militer tempat anggota TNI AD
bahwa komunikasi hanya bertugas dan menganut sistem
merujuk pada peristiwa- hierarki sesuai dengan struktur
peristiwa dimana pesan sengaja organisasi yang diterapkan di
diciptakan sebagai bentuk lingkunag anggota TNI AD
penyampaian makna terhadap khususnya di Kodim
lawan tutur. Ahli semacam ini 1421/Pangkep. Pola komunikasi
akan mengutarakan yang dilakukan di kesatuan ini
pendapatnya dengan sadar dilihat dari jabatan atau
berdasarkan definisi pangkatnya, apabila anggota
komunikasi satu situasi yang tersebut berpangkat Bintara atau
tidak jelas bahwa seseorang Tamtama maka anggota yang
individu bermaksud berada dibawahnya harus
menciptakan atau berkomunikasi secara hormat
menyampaikan pesan kepada kepada atasannya.
orang lain, bahkan jika perilaku
tersebut memiliki arti bagi B. TINJAUAN PUSTAKA
orang lain. 1. Sosiolinguistik
Bagi anggota TNI AD Sosiolinguistik berasal
khususnya di Kodim dari kata “sosio” dan
1421/Pangkep, komunikasi “linguistik”. Kata sosio sama
interpersonal yang dilakukan dengan kata sosial yaitu bentuk
adalah untuk menjaga hubungan terikat yang berhubungan
sosial agar tercipta saling dengan masyarakat. Sedangkan
pengertian diantara mereka. linguistik adalah ilmu yang
Selain itu, komunikasi mengkaji tentang bahasa secara
interpersonal juga dapat umum dalam hal ini berciri
memudahkan anggota TNI AD sosial, yaitu bahasa dan
dalam memberikan informasi strukturnya hanya dapat
seputar kegiatan yang dilakukan berkembang dalam suatu
secara jelas, membantu anggota masyarakat tertentu. Jadi,
baru agar mudah beradaptasi sosiolinguistik merupakan
maupun mensosialisasikan cabang ilmu yang mempelajari
kegiatan yang akan dilakukan tentang hubungan bahasa
dengan masyarakat. Sedangkan menurut pendapat
Sosiolinguistik juga dari O.S. Achmanoova dan
mempelajari dan membahas A.N. Marcenko (1971 : 2)
aspek-aspek kemasyarakatan mengatakan bahwa
bahasa khususnya perbedaan- sosiolinguistik adalah bagian
perbedaan yang terdapat dalam dari bahasa yang menyelidiki
bahasa yang berkaitan dengan hubungan kausal antara bahasa
faktor-faktor kemasyarakatan. dan gejala-gejala dalam
Oleh karena itu, dapat kehidupan sosial. Hal ini juga
disimpulkan bahwa diterapkan pada kesatuan TNI
sosiolinguistik tidak hanya AD kodim 1421/Pangkep,
mengkaji tentang bahasa tetapi terdapat perbedaan ragam atau
juga mengkaji aspek-aspek gaya bahasa yang digunakan
yang berkaitan dengan bahasa saat berkomunikasi baik secara
yang digunakan oleh verbal maupun nonverbal saat
masyarakat. mereka berintekasi atau
Manusia akan bertegur sapa terhadap atasan
mengetahui cara menyesuaikan atau bawahan. Ilmu
diri dengan lingkungan, cara sosiolinguistik juga
bersosialisasi, dan mampu menunjukkan bagaimana
menempatkan diri di tempatnya seorang penutur berinteraksi
masing-masing pada lingkup ketika berada ditempat-tempat
masyarakat. Sedangkan tertentu seperti di dalam masjid,
linguistik merupakan bidang di ruang rapat, di taman, atau di
ilmu yang memahami atau lapangan.
mempelajari tentang bahasa Berdasarkan teori dan
atau ilmu yang menjadikan pemahaman tentang
bahasa sebagai objek kajiannya. sosiolinguistik di atas
Sehingga dipahami bahwa ditemukan tiga hal yaitu bahasa,
sosiolinguistik adalah bidang masyarakat, dan hubungan
ilmu antardisiplin yang bahasa dan masyarakat.
mempelajari bahasa dalam Sosiolinguistik mengkaji bahas
kaitannya dengan penggunaan yang berhubungan dengan
bahasa itu dalam masyarakat penutur, serta bahasa sebagai
(Chaer dan Agustina 2003 : 2). anggota masyarakat.
Dalam ilmu bahasa terdapat Mengetahui bagaimana bahasa
ketentuan yang berkaitan itu digunakan untuk
dengan objek sosiolinguistik berkomunikasi antara anggota
yang berbeda. masyarakat TNI AD yang satu
Menurut V.M. dengan yang lain untuk saling
Zirmunskij (1969 : 14) bertukara pendapat dan
mengatakan bahwa penelitian interaksinya antara individu
mengenai perbedaan bahasa yang satu dengan yang lain.
dari aspek sosial harus
didasarkan pada penelitian 2. Variasi bahasa
sinkronis dan diakronis.
(Nurcahyo, 2017) dalam perbedaan dari sudut
Maryono (2002 : 18) membagi penutur, tempat, pokok
wujud variasi bahasa berupa tuturan dan situasi. Dalam
ideolek, dialek, tingkat tutur kaitan dengan itu akhirnya
(speech levels), ragam bahasa dikenal adanya ragam bahasa
dan registrasi. Penjelasan resmi (formal) dan ragam
kalimat variasi bahasa tersebut bahasa tidak resmi (santai,
dapat dijelaskan sebagai akrab).
berikut: Contoh: formal “salam
a. Ideolek merupakan variasi sejahtera untuk kita semua”
bahasa yang sifatnya biasanya terdapat pada
individual, maksudnya sifat pembukaan pidato.
khas tuturan seseorang e. Register merupakan variasi
berbeda dengan tuturan bahasa yang disebabkan oleh
dengan orang lain. adanya sifat-sifat khas
Contoh: bahasa yang dapat keperluan pemakainya,
dilihat melalui warna misalnya bahasa tulis
b. Dialek merupakan variasi terdapat bahasa iklan, bahasa
bahasa yang dibedakan oleh tunjuk, bahasa artikel, dan
perbedaan asal penutur dan sebagainya.
perbedaan kelas sosial Contoh: “Ijuk” adalah
penutur. Oleh karena itu, tambang yang dipasang di
muncul konsep dialek dinding goa yang digunakan
regional (dialek yang dipakai untuk menyebrang.
di daerah tertentu) dan dialek
sosial (dialek yang dipakai 3. Komunikasi
oleh kelompok sosial tertentu Komunikasi adalah
atau yang menandai strategi proses sosial dimana individu-
sosial tertentu). individu menggunakan simbol-
Contoh: kata “idi” berarti simbol untuk menciptakan dan
“saya” yang digunakan di menginterpretasikan makna
daerah tertentu yaitu daerah dalam lingkungan mereka.
Bugis. Untuk sebagian orang,
c. Tingkat tutur (speech levels) komunikasi membawa pikiran
merupakan variasi bahasa ke gambaran seseorang
yang disebabkan adanya pembicara yang berdiri di
perbedaan anggapan penutur sebuah podium berpidato
tentang relasinya dengan kepada khalayak, diskusi yang
mitra tutur. hangat diantara para kolega
Contoh: penggunaan bahasa pada sebuah rapat, atau bertukar
yang berbeda pada saat pandang mata diantara sepasang
berkomunikasi dengan orang kekasih (Brent D.Ruben, 2014).
tua dan teman sebaya. Gode (1948 : 371)
d. Ragam bahasa merupakan memberikan pengertian
variasi bahasa yang mengenai komunikasi sebagai
disebabkan oleh adanya berikut: “It is procces the
makes common to or several hidupnya saja, melainkan juga
what was the monopoly of one dengan Tuhan.
or some.” (Komunikasi adalah Komunikasi
satuan proses yang membuat interpersonal jika dibandingkan
kebersamaan bagi dua atau dengan komunikasi lainnya,
lebih yang semula monopoli telah mendapatkan pengakuan
oleh satu atau beberapa orang). sebagai komunikasi yang paling
Raymod S. Ross (1983 : ampuh dan terbukti dapat
8) mendefenisikan komunikasi mengubah sikap, kepercayaan,
sebagai suatu proses menyetor, opini, dan perilaku komunikasi
memilih dan mengirimkan dari seseorang. Hal ini dapat
simbol-simbol sedemikian rupa, terjadi karena, komunikasi
sehingga membantu pendengar interpersonal dilakukan secara
membangkitkan makna atau tatap muka, sehingga
respon dari pikirannya yang komunikasi yang dilakukan
serupa dengan yang dimaksud terjadi secara kontak pribadi
oleh sang komunikator. (personal contac) artinya
pribadi pembicara telah
4. Komunikasi interpersonal menyentuh pribadi lawan bicara
Komunikasi secara atau komunikan.
etimologi berasal dari bahasa
latin communication, dan 5. Bentuk-bentuk komunikasi
berasal dari kata communis Menurut Nurdin (2015)
yang memiliki arti sama (sama terdapat beberapa bentuk
makna). Komunikasi dapat komunikasi, yaitu: 1)
berlangsung jika diantara orang- Komunikasi intrapersonal
orang yang terlibat memiliki (komunikasi dengan diri
kesamaan makna mengenai sendiri); 2) Komunikasi
sesuatu hal yang sedang interpersonal (komunikasi
dikomunikasikan. Sedangkan antarpribadi); dan 3)
secara terminology, komunikasi Komunikasi kelompok
memiliki arti penyampaian (komunikasi kelompok kecil
suatu pernyataan oleh seseorang dan komunikasi kelompok
kepada orang lain (Onong, besar), dan komunikasi massa.
1992). Dalam islam, kedudukan Dari beberapa
komunikasi diketahui telah pengertian diatas, maka kita
mendapat penekanan yang dapat menyimpulkan beberapa
cukup kuat, hal ini tergambar ciri khas komunikasi antar
dari ayat-ayat yang memberikan pribadi yang membedakan
informasi dan tuntunan dengan komunikasi massa dan
bagaimana komunikasi itu komunikasi kelompok. Menurut
dijalankan. Terekam dengan (Aminoto, 2020) dalam
jelas bahwa tindak komunikasi Liliweri, 1997:12 ada beberapa
tidak hanya dilakukan terhadap ciri komunikasi antar pribadi
sesama manusia dan lingkungan yaitu:
a. Terjadi secara spontan.
b. Tidak mempunyai struktur sesama manusia, baik
yang teratur atau diatur. untuk mengungkapkan
c. Terjadi secara kebetulan. perasaan, emosi, pikiran,
d. Tidak mengerjakan tujuan gagasan, fakta, data, dan
yang direncanakan. informasi serta
e. Dilakukan oleh orang-orang menjelaskan apa yang
yang identitas keanggotaan dimaksudkan, saling
yang kadang-kadang kurang bertukar perasaan dan
jelas. pikiran, keduan berdebat
f. Yang terjadi sambil lalu. bahkan sampai
bertengkar. Komunikasi
6. Pola komunikasi verbal melalui lisan dapat
Cangara (2005 : 37) dilakukan dengan
menjelaskan bahwa pola menggunakan media,
komunikasi terdapat dalam contoh seseorang yang
beberapa kategori, yaitu pola bercakap-cakap melalui
komunikasi primer, pola telepon. Sedangkan
komunikasi sekunder, pola komunikasi verbal
komunikasi sirkular, dan pola melalui tulisan dilakukan
komunikasi linier (Lestai, dengan secara tidak
2019). langsung antara
a. Pola komunikasi primer komunikator dengan
Pola komunikasi komunikan. Proses
primer merupakan pola penyampaian informasi
komunikasi yang dianggap dilakukan dengan
sebagai bentuk penyampaian menggunakan berupa
pikiran oleh komunikator media surat, lukisan,
kepada komunikan dengan gambar, grafik dan lain-
menggunakan lambang yang lain (Vicenovie, 2015).
digunakan sebagai media Menurut
atau saluran. Pola Johnson, terdapat tujuh
komunikasi primer terbagi unsur dasar dalam
atas dua yaitu komunikasi komunikas verbal yaitu :
verbal dan komunikasi a) Penyampaian pesan
nonverbal. yang mengandung isi
1) Komunikasi Verbal tertentu seperti
Komunikasi maksud, gagasan, dan
verbal adalah komunikasi perasaan yang ada
yang menggunakan kata- dalam diri pengirim
kata, baik secara lisan pesan sesuai dengan
maupun tulisan. tingkah laku.
Komunikasi verbal b) Adanya proses
merupakan komunikasi kodifikasi pesan.
yang paling banyak Maksudnya, pengirim
digunakan dalam pesan mengubah
berhubungan dengan gagasan, perasaan, dan
maksud lainnya ke Society, menggambarkan
dalam pesan yang bagaimana manusia
dapat dikirimkan. menggunakan bahasa
c) Proses pengiriman untuk membentuk makna,
pesan kepada bagaimana manusia
penerima. menciptakan serta
d) Adanya saluran atau menampilkan dirinya
media yang digunakan sendiri, dan bagaimana
dalam proses manusia menggunakan
pengiriman pesan. simbol-simbol untuk
e) Proses dekodifikasi menciptakan masyarakat
pesan oleh penerima. dengan cara bekerja sama
Penerima menafsirkan dengan orang lain. Teori
makna pesan. ini kemudian
f) Tanggapan batin oleh dikembangkan oleh
penerima pesan Herbert Blumer dengan
terhadap hasil merumuskan 3 (tiga) buah
interpretasinya tentang premis yaitu:
makna pesan yang a. Perilaku manusia
ditangkap. dipengaruhi oleh
g) Kemungkina terjadinya makna yang mereka
hambatan tertentu. miliki tentang orang
lain dan berbagai
2) Komunikasi Nonverba kejadian;
Komunikasi b. Interaksi sangat
nonverbal adalah penting bagi
komunikasi yang pengembangan dan
merupakan penyampaian penyampaian pesan;
informasi tidak c. Makna yang dimiliki
menggunakan kata-kata, seseorang tentang
penekanan, pelengkap, berbagai kejadian atau
bantahan, keteraturan, yang lainnya dapat
pengulangan atau berubah seiring dengan
penggantian dari pesan berjalannya waktu (Dr.
verbal. Bentuk Mohamad Jazeri,
komunikasi nonverbal 2017).
sendiri di antaranya Dari
adalah, bahasa isyarat, komunikasi yang kita
ekspresi wajah, sandi, lakukan, komunikasi
simbol-simbol, pakaian verbal hanya memiliki
seragam, warna dan porsi 35%, sisanya 65%
intonasi suara. adalah komunikasi
George Herbert nonverbal. Bahasa yang
Mead pada tahun 1934 umum digunakan dalam
melalui bukunya yang komunikasi verbal itu
berjudul Mind, Self, and memiliki lebih banyak
keterbatasan dapat diklarifikasikan
dibandingkan dengan sebagai media massa dan
komunikasi nonverbal. media non-massa.
Keterbatasan tersebut
dipengaruhi oleh faktor c. Pola komunikasi sirkular
integritas, factor budaya, Pola komunikasi
faktor pengetahuan, faktor sirkular merupakan pola
kepribadian, faktor kumunikasi yang terjadi
biologis, dan faktor karena adanya umpan balik
pengalaman (Desak Putu atau feedbac antara
Yuli Kurniati & komunikator dengan
Nonverba, 2016). komunikan sehingga tercipta
Dari beberapa adanya respon atau
gambaran pengertian tanggapan komunikasi yang
komunikasi nonverbal diterima dari komunikator.
yang disajikan, dapat
disimpulkan bahwa d. Pola komunikasi linier
komunikasi nonverbal Pola komunikasi
merupakan komunikasi linier adalah pola
yang berisi isyarat komunikasi satu arah yang
simbol-simbol atau pesan terbentuk karena adanya
secara spontan melalui proses komunikasi dalam
geraka tubuh tanpa kata- bentuk penyampaian pesan
kata yang disampaikan dari komunikator kepada
kepada seseorang saat komunikan secara langsung
melakukan komunikasi. maupun tidak langsung yang
memanfaatkan media
b. Pola komunikasi komunikasi.
sekunder
Pola komunikasi C. METODE PENELITIAN
sekunder adalah pola Metode penelitian yang
komunikasi yang terjadi digunakan adalah penelitian
melalui proses penyampain kualitatif dengan menggunakan
pesan komunikator kepada pendekatan studi kasus
komunikan dengan sosiolinguistik yaitu penelitian
menggunakan alat atau dilakukan bertujuan untuk
sarana sebagai media kedua menggambarkan secara sistematis
setelah menggunakan dan akurat mengenai terbentuknya
lambang sebagai media realitas sosial melalui pemaknaan-
pertama. Proses komunikasi pemaknaan mendalam berdasarkan
sekunder merupakan data dan informasi yang dihimpun
sambungan dari komunikasi selama penelitian dilaksanakan.
primer untuk menembus Metode kualitatif digunakan untuk
dimensi ruang dan waktu. kepentingan yang berbeda bila
Proses komunikasi sekunder dibandingkan dengan metode
menggunakan media yang kuantitatif. Metode kualitatif dapat
digunakan untuk memahami
makna dibalik data yang tampak. D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gejala sosial sering tidak bisa Pada bab ini, peneliti
dipahami berdasarkan apa yang menyajikan analisis data dengan
diucapkan dan dilakukan orang. menggunakan deskriptif kualitatif
Setiap ucapan dan tindakan orang yaitu menganalisis data yang
sering mempunyai makna memberikan penjelasan mengenai
tertentu.sebagai contoh orang yang data-data yang telah disajikan
menagis, tertawa, cemburu, dan dalam bentuk kata-kata bukan
mengedipkan mata memiliki dalam bentuk angka. Analisis ini
makna tertentu. Selain itu, disajikan melalui hasil wawancara,
penelitian kualitatif juga dapat catatan lapangan, dan bahan-bahan
digunakan untuk melakukan lainnya, sehingga akan lebih
interaksi sosial. Dengan demikian mudah dipahami temuan dari hasil
akan dapat ditemukan pola-pola penelitian dapat diinformasikan
hubungan yang jelas. kepada orang lain tentang “Pola
Penelitian ini didesain Komunikasi Interpersonal Anggota
dengan menggunakan metode TNI AD Kodim 1421/Pangkep”.
deskriptif kualitatif. Adapun Peneliti melakukan
langkah-langkah yang digunakan wawancara terhadap tiga (3)
antara lain; (1) tahapan orientasi anggota TNI AD di Kodim
atau deskripsi, yakni 1421/Pangkep dengan total enam
mendeskripsikan apa yang dilihat, belas (16) pertanyaan yang telah
didengar, dirasakan dan mengacu pada kategori penelitian.
dinyatakan; (2) tahap Enam belas pertanyaan tersebut
reduksi/fokus, artinya mereduksi berisi tentang pola komunikasi
segala informasi yang telah interpersonal pada Anggota TNI
diperoleh pada tahapan pertama. AD di Kesatuan mereka bertugas.
Pada proses reduksi ini, peneliti Berikut adalah hasil wawancara
mereduksi data yang ditemukan dari ke tiga (3) anggota TNI AD di
pada tahap I untuk memfokuskan Kodim 1421/Pangkep. Bapak Pgs.
pada masa tertentu. Pada tahapan Pasi Pers Hamzah sebagai
ini, peneliti menyortir data dengan informan oertama (1), Bapak
cara memilih mana yang menarik, Serma Jusman sebagai informan
penting, berguna, dan baru. Data dua (2), dan Bapak Serka Syahrir
yang dirasa tidak dipakai sebagai informan tiga (3).
disingkirkan. Berdasarkan Berdasarkan hasil
pertimbangan tersebut, maka data- penelitian Pola Komunikasi
data yang ditemukan selanjutnya Interpersonal Anggota TNI AD di
dikelompokkan menjadi berbagai Kodim 1421/Pangkep maka
kategori yang ditetapkan sebagai pembahasan penelitian ini sebagai
fokus penelitian; (3) tahap ke tiga berikut:
yaitu selection. Pada tahapan ini 1. Komunikasi Verbal
peneliti telah menguraikan fokus a. Komunikasi lisan
yang telah ditetapkan menjadi Dari hasil
lebih rinci. wawancara peneliti dapat
menganalisis pola pikiran, keduan berdebat
komunikasi interpersonal bahkan sampai bertengkar.
yang digunakan oleh Oleh karena itu,
anggota TNI AD di Kodim penggunaan volume/suara
1421/Pangkep berdasarkan saat berkomunikasi harus
nada, volume, dan biasa saja dengan
kecepatan dalam memperhatikan kecepatan
berkomunikasi selalu saat berbicara harus
megacu pada aturan dalam disesuaikan dan selalu
berkomunikasi bagi memperhatikan aturan yang
anggota TNI. Dalam hal berlaku saat berkomunikasi
penyampaian informasi, di kesatuan mereka
anggota TNI sangat bertugas, hal ini sesuai
memperhatikan nada dengan karakteristik dari
bicaranya. Peneliti komunikasi verbal yang
menemukan informasi menjelaskan bahwa
bahwa anggota saat intonasi dan kecepatan
berbicara hendaklah berbicara mampu
menggunakan nada yang memengaruhi arti dari
sedang, sopan, dan lugas sebuah pesan dan
agar mudah dipahami saat keberhasilan sebuah pesan
berkomunikasi baik kepada dipengaruhi pula oleh
atasan (senior) maupun kecepatan berbicara dan
bawahan (junior), hal ini tempo bicara yang tepat.
bertujuan agar citra saling
menghargai dan selalu b. Komunikasi tulisan
mengutamakan etika dalam Dari hasil
berbicara atau wawancara, peneliti
berkomunikasi dengan menemukan informasi
sesam anggota TNI baik di tentang komunikasi tulisan
dalam maupun di luar yang digunakan oleh
lingkungan kerja sebab anggota TNI AD di Kodim
bagi mereka nada bicara 1421/Pangkep. Komunikasi
merupakan etitut yang yang sering digunakan
sangat penting dan perlu ialah melalui soasial media
diperhatikan dalam berupa Whatshaap dan
berkomunikasi antar telegram agar informasi
sesama. Komunikasi verbal cepat tersampaikan.
yang digunakan sangat Informasi yang
perluh diperhatikan untuk disampaikan biasanya
mengungkapkan perasaan, berupa tugas-tugas yang
emosi, pikiran, gagasan, harus diselesaikan oleh
fakta, data, dan informasi anggota TNI kedepannya,
serta menjelaskan apa yang baik itu berupa kegiatan
dimaksudkan, saling yang terjadwal maupun
bertukar perasaan dan
tugas-tugas tambahan di menemukan informasi
luar jadwal. tentang komunikasi
Cara ini digunakan nonverbal pada anggota
oleh anggota TNI AD di TNI berdasarkan aturan dan
Kodim 1421/Pangkep makna dari penggunaan
untuk memudahkan mereka atribut lengkap, lipatan
dalam menyampaikan baju, dan penampilan
informasi dari atasan rambut bagi anggota TNI
tentang kegiata-kegiatan AD di Kodim
yang akan dilaksanakan ke 1421/Pangkep.
depannya. Bagi merekan
menyebarkan informasi 1) Atribut lengkap
melalui sosial media seperti Dalam hal
WA dan telegram sangat penggunaan atribut atau
meringankan pekerjaan pakaian oleh anggota
yang dibebakankan TNI AD di Kodim
untuknya agar informasi 1421/Pangkep memiliki
yang penting dapat makna tersendiri yang
tersampaikan dengan dapat diketahui dan
hitungan detik kepada dipahami oleh orang lain
seluruh anggota TNI AD. melalui antribut atau
Informasi yang pakaian yang dikenakan
disampaikanpun harus oleh anggota TNI saat
menggunakan kalimat bertugas di lingkungan
pembuka seperti kalimat kerjanya. Hal ini telah
“Yth. Pejabat Pers Satuan, disampaikan oleh Bapak
Ysh.Seluruh Keluarga Pgs. Pasi Pers Hamzah
Besar Kodim yang mengatakan bahwa
1421/Pangkep, dan kalimat sudah ada aturan tentang
Selamat sore, Ijin kami penggunaan
kirimkan …” ini berjutuan pakaian/seragam
agar informasi yang anggota TNI AD agar
disampaikan sopan dan orang lain dapat
disiplin dalam mengetahui bahwa
menyampaikan informasi tentara tersebut sedang
sehingga penerapan saling dalam keadaan Dinas
menghargai dan yang dipakeannya
menghormati tetap terjaga terdapat tanda Ban
dan lestari dikesatuan Lengan (Pa Jaga atau
mereka bertugas. Perwira Jaga) dan Ba
Jaga (Bintara Jaga).
1. Komunikasi Nonverbal Oleh karena itu,
a. Penampilan (atribut dalam penggunaan
lengkap dan rambut) atribut lengkap terhadap
Berdasarkan hasil anggota TNI AD di
wawancara, peneliti Kodim 1421/Pangkep
memiliki arti atau makna lengan warna merah
tertentu berupa simbol- dengan tulisan warna
simbol atau tulisan yang kuning dipasang di
melekat pada pakaian lengan sebelah kiri,
anggota TNI. Seperti sedangkan Bintara Jaga
kata Pa Jaga atau (Ba Jaga) menggunakan
Perwira Jaga, memiliki ban lengan warnah
arti atau makna tentara merah dengan tulisan
tersebut sedang bertugas warnah putih dipasang
sebagai penjaga di di lengan sebelah kiri.
lingkungan kerjanya. Penggunaan atribut
Orang yang lengkap oleh anggota
berkomunikasi dengan TNI telah diatur dalam
tentara tersebut akan Peraturan Panglima TNI
lebih mudah memahami no. 73 Tahun 2018 pasal
bahwa anggota TNI 1 ayat 1 yang
yang ia ajak menjelaskan bahwa
berkomunikasi adalah Peraturan Urusan Dinas
anggota yang sedang Dalam (PUDD) adalah
berjaga saat jam dinas peraturan yang mengatur
ditempatnya bekerja kehidupan prajurit baik
sampai jam dinas pada jam dinas maupun
anggota TNI tersebut diluar jam dinas di
selesai. Sedangkan Ba dalam kesatria/markas
Jaga (Bintara Jaga) untuk keamanan,
berarti anggota TNI kedisiplinan, ketertiban
yang sedang bertugas dan kerapian, kebersihan
dengan kewajiban dan kesehatan satuan
melakukan pengamanan agar dapat berjalan
di dalam kesatrian, dengan tertib dan teratur
dengan melaksanakan guna mendukung
patrol atau pos menetap, terselenggaranya tugas
serta tugas lain yang pokok.
bersifat khusus, dan
dalam pelaksanaan 2) Lipatan baju
tugasnya bertanggung Berdasarkan
jawab kepada informasi yang
Komandan satuan serta ditemukan peneliti
Perwira Jaga (Pa Jaga) mampu menganalisis
kesatrian. pola komunikasi
Petugas jaga nonverbal pada anggota
menggunakan pakaian TNI tentang lipatan baju
yang berlaku sehari-hari yang menjelaskan
di kesatrian tersebut makna dari lipatan baju
yaitu; Perwira Jaga (Pa sampai siku Pakaian
Jaga) menggunakan ban Dinas Harian (PDH)
anggota TNI AD. Berdasarkan
Lipatan baju anggota hasil wawancara,
TNI AD memiliki arti peneliti menemukan
penting yakni informasi tentang
menandakan bahwa komunikasi nonverbal
lipatan baju dilakukan pada anggota TNI AD
oleh anggota TNI saat tentang penampilan
jam kerja mulai pukul rambut yang
06.00 Wita sampai menjelaskan bahwa
pukul 18.00 Wita, penampilan rambut pada
kecuali pada anggota TNI yang cepak
pelaksanaan upacara atau harus pendek yang
penaikan bendera, memiliki arti atau makna
peringatan hari-hari tersendiri bagi anggota
besar NKRI, lipatan baju TNI. Anggota TNI yang
anggota TNI baru dilipat memiliki penampilan
pada saat bendera telah rambut cepak atau
berkibar (setelah pendek merupakan
pelaksanaan upacara) anggota TNI yang
dan diturunkan pada saat bekerja di kantor mereka
bendera diturunkan dari diharuskan memiliki
tiangnya. Berbeda ketika rambut pendek agar
hanya pelasanaan apel terlihat rapih dan bersih.
pagi dan sore, lengan Sedangkan anggota TNI
baju tetap dilipat sampai khusu diperbolehkan
apel berakhir. Aturan memiliki rambut
lengan baju pada saat gongrong karena harus
satgas, latihan lapangan menyesuaikan dengan
lengan baju lingkungan dan biasanya
diperbolehkan tetap mereka tidak
turun hal ini bermaksud menggunakan pakaian
agar kulit terhindar dari dinas karena sedang
paparan sinar matahari, menjalankan tugas
dan mencega terjadinya tertentu yang tidak boleh
pengelupasan pada kulit diketahui identitasnya
saat melakukan kegiatan oleh siapapun selain
lapangan seperti posisi sesame anggotanya.
akan menembak saat Oleh karena itu,
tengkurap menyentuh penampilan rambut
tanah. Sedangkan makna sangat berpengaruh pada
lengan baju dilipat ialah makna-makana atau
supaya tidak symbol tersendiri bagi
mengganggu pekerjaan. anggota TNI khusunya
di Kodim1421/Pangkep.
3) Penampilan rambut Mereka memiliki
perbedaan perilaku dan
penampilan sesuai perilaku reflex
dengan tugas dan menunjuk hanya sering
tanggung jawabnya dilakukan secara
masing-masing agar spontan pada saat
tidak mudah diketahi melakukan perintah
oleh masyarakat umum. kepada rekan kerja atau
junior.
a. Gesture tubuh (bahasa
tubuh) 2) Melambaikan tangan
Gesture tubuh Dari hasil
merupakan bahasa tubuh wawancara anggota TNI
seseorang yang ingin AD di Kodim
menunjukkan sesuatu yang 1421/Pangkep, peneliti
akan disampaikan tanpa menemukan bentuk
menggunakan kata-kata dan komunikasi nonverbal
ditunjukkan secara reflek tentang melambaikan
atau spontan. tangan bukanlah sebuah
kebiasaan bagi
1) Menunjuk kebanyakan dari anggota
Berdasarkan TNI AD di Kodim
hasil penelitian ini, 1421/Pangkep, mereka
peneliti menemukan lebih sering mengangkat
pola komunikasi tangan, melakukan
nonverbal pada anggota penghirmatan
TNI AD mengenai disbanding melambaikan
kebiasaan dalam tangan. Hal ini dapat
menunjuk saat terjadi karena kebiasaan
berkomunikasi dengan dari anggota TNI AD
anggota lain. Dalam yang hidupnya disiplin,
wawancara tersebut, selalu melakukan
peneliti menemukan kebiasaan yang
menunjuk bukanlah berkaitan dengan aturan
kebiasaan dari anggota dalam bertegur sapa.
TNI AD di Kodim Anggota TNI
1421/Pangkep. Mereka menganggap bahwa
mengganggap bahwa melambaikan tangan
berbicara sambil tidak begitu sopan
menunjuk merupakan apalagi terhadap atasan.
aturan dalam Mereka lebih suka
berkomunikasi untuk melakukan
memberikan perintah penghormatan kepada
atau semangat kepada atasan dan membalas
rekan-rekan kerja. Oleh penghormatan bawahan
karena itu, menunjuk saat bepapasan
bukanlah kebiasaan dibandingkan
dilingkungan mereka, melambaikan tangan.
diwajibkan melakukan
3) Hormat penghormatan terhadap
Berdasarkan atasan yang lewat.
hasil wawancara,
peneliti menemukan 4) Membungkukkan badan
pola komunikasi Dari hasil
nonverbal berupa wawancara, peneliti
penghormatan yang menemukan bahwa pola
sering dilakukan atau komunikasi nonverbal
diterapkan oleh anggota dengan
TNI AD di Kodim membungkukkan badan
1421/pangkep karena tidaklah dilakukan oleh
melakukan anggota TNI AD di
penghormatan Kodim 1421/Pangkep,
merupakan aturan yang mereka tidak akan
telah ditetapkan dan melakukan sesuatu jika
wajib dilaksanakan bagi hal itu tidak termasuk di
anggota TNI saat dalam aturan. Kebiasaan
berpapasan dengan yang sering dilakukan
atasan. Setiap bawahan oleh anggota TNI AD di
wajib menyampaikan Kodim 1421/Pangkep
penghormatan kepada ialah menegakan badan
semua atasan, dengan sebagai tanda
pandangan tertuju penghormatan kepada
kepada pihak yang atasan. Bagi anggota
diberi hormat sebagai TNI membungkukkan
perwujudan ketaatan dan badan bukanlah
kepatuhan atas peraturan cerminan dari sikap
disiplin dan tata tertib. tegas. Oleh kerena itu,
Penghormatan kepada kebiasaan ini tidak
atasan wajib pernah dilakukan atau
disampaikan pada saat diterapkan di kesatuan
pertama kali bertemu mereka bertugas.
dan pada saat akan
berpisah, penyampaian b. Kontak mata
penghormatan kepada Berdasarkan hasil
atasan yang bertemu wawancara, peneliti
berulang-ulang dalam menumukan pola
satu tempat, waktu, dan komunikasi nonverbal
kegiatan hanya wajib melalui kontak mata saat
dilakukan 1 (satu) kali. berkomunikasi dengan
Bagi prajurit anggota lainya. Bagi
TNI yang sedang anggota TNI kontak mata
melaksanakan tugas sangatlah penting saat
mengatur lalu lintas atau berkomunikasi agar
pengamanan rute tidak mengetahui dan memahami
gerak-gerik yang dilakukan Berdasarkan
oleh lawan bicara. Selain hasil wawancara,
itu, dengan melakukan peneliti menemukan
kontak mata saat makna komunikasi
berkomunikasi nonverbal menepuk
memudahkan lawan bicara bahu/lengan anggota
untuk memahami informasi TNI saat berkomunikasi
yang kita sampaikan. Oleh ialah sebagai bentuk
karena itu, kontak mata saat ucapan terima kasih
berkomunikasi sangatlah kepada anggota TNI
penting dilakukan bagi yang sedang naik
anggota TNI agar jabatan, adanya
memudahkan mereka hubungan emosional
melihat, menilai, dan terhadap atasan dan
memahami situasi selama bawahan yang dianggap
kegiatan berkomunikasi sebagai bentuk kasih
berlangsung. sayang atasan terhadap
bawahannya.
c. Isyarat/sentuhan
1) Berjabat tangan E. PENUTUP
Berkenaan Berdasarkan uraian hasil
dengan perilaku berjabat analisis data yang ditemukan
tangan terhadap anggota penulis sebelumnya, maka dapat
TNI AD yang ditarik sebuah kesimpulan dari
merupakan bagian dari hasil penelitian yang berjudul Pola
komunikasi nonverbal komunikasi interpersonal anggota
dianggap sebagai TNI AD di Kodim 1421/Pangkep
perilaku yang tidak adalah sebagai berikut:
begitu sering digunakan 1. Pola komunikasi interpersonal
oleh anggota TNI AD di yang digunakan oleh anggota
Kodim 1421/Pangkep. TNI AD di Kodim
Isyarat berjabat tangan 1421/Pangkep adalah pola
dianggap sebagai tanda komunikasi interpersonal
untuk melepas kangen berdasarkan aturan yang
dengan teman berlaku. Pola komunikasi
seperjuangan atau interpersonal dapat diketahui
senasip sepenanggungan berdasarkan komunikasi verbal
anggota TNI. Sehingga, yang terbagi atas dua yaitu;
isyarat berjabat tangan komunikasi lisan dan
jarang dilakukan lebih komunikasi tulisan. Pada
banyak melakukan komunikasi lisan anggota TNI
penghormatan sebelum AD memperhatikan nada,
melakukan pembicaraan. volume, dan kecepatan saat
berkomunikasi dengan anggota
2) Menepuk lengan/bahu TNI lainnya. Sedangkan,
komunikasi tulisan yang sering
digunakan oleh anggota TNI
AD di Kodim ialah dengan
memanfaatkan soasial media
berupa Whatshaap dan telegram
agar informasi cepat
tersampaikan..
2. Pola komunikasi interpersonal
yang digunakan oleh anggota
TNI AD di Kodim
1421/Pangkep berdasarkan
komunikasi nonverbal adalah
selalu memperhatikan aturan
yang berlaku bersasarkan
Peraturan Panglima TNI
berdasarkan penampilan setiap
anggota seperti penggunaan
atribut lengkap, dan selalu
memperhatikan penampilan
rambut, tidak sering
menggunakan gerakan
menunjuk, melambaikan
tangan, membungkukkan
badan, berjabat tangan,
menepuk lengan atau bahu saat
berkomunikasi dan selalu
menggunakan pengormatan saat
akan memulai kegiatan
berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai