Anda di halaman 1dari 2

Raperda APBD Provinsi Banten TA 2023 Disetujui DPRD Provinsi

Banten

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan setelah Rancangan


Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2023 disetujui DPRD Provinsi Banten, Pemprov
Banten akan segera menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
untuk dilakukan evaluasi. 

Pada RAPBD TA 2023 itu, Pemprov Banten mengalokasikan belanja fungsi


pendidikan sebesar 26,77 persen dari ketentuan paling sedikit 20 persen dari total
belanja daerah. Alokasi anggaran kesehatan sebesar 14,36 persen dari ketentuan
paling sedikit 10 persen dari total belanja APBD di luar gaji.

Hal itu diungkapkan Al Muktabar usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi
Banten dengan Agenda Penetapan Keputusan DPRD tentang Program Pembentukan
Perda Provinsi Banten, Pengambilan Keputusan atas Persetujuan Raperda tentang
APBD Provinsi Banten TA 2023 dan Penyampaian Nota Pengantar Gubernur
Mengenai Raperda Usul Gubernur tentang Penetapan Bank Pembangunan Daerah
Banten Tbk Sebagai Perusahaan Perseroan Daerah, di Gedung DPRD Provinsi
Banten, Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (29/11/2022). 

"Setelah mendapatkan evaluasi, kita akan reviu kembali sesuai dengan evaluasi yang
dimandatkan kepada kita untuk nanti melakukan penyempurnaan Rancangan
Peraturan Daerah," ungkapnya.

Al Muktabar juga memaparkan Raperda APBD Provinsi Banten TA 2023 memiliki


struktur penganggaran di antaranya, Anggaran Pendapatan mencapai Rp 11,5 triliun
dan Anggaran Belanja mencapai Rp 11,6 triliun, Defisit Anggaran sebesar Rp 139,1
miliar ditutup dengan Pembiayaan Netto sebesar Rp 139,1 miliar.

Dikatakan, dalam Raperda tersebut pihaknya telah menganggarkan untuk anggaran


pembelanjaan yang telah diamanatkan oleh Pemerintah Pusat telah dipenuhi dan
telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 
"Alokasi belanja infrastruktur pelayanan publik sebesar 41,45 persen dari ketentuan
minimal 40 persen dari total belanja APBD di luar belanja bagi hasil dan atau transfer
kepada daerah," ungkap Al Muktabar. 

Dijelaskan, dengan persetujuan bersama tersebut menjadi dasar pihaknya untuk


menyusun Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD TA 2023.
Kemudian, bersama dengan Raperda tentang APBD TA 2023 akan disampaikan
kepada Menteri Dalam Negeri untuk dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum
ditetapkan menjadi Perda dan Pergub. 

"Selanjutnya hasil evaluasi akan menjadi bahan penyempurnaan atas Rancangan


APBD TA 2023 untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang APBD TA 2023,"
imbuhnya. 

Anda mungkin juga menyukai