SURAT EDARAN
Nomor : 903/ 1592 /35.03.027/2018
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA)
SERTA PELAKSANAAN VERIFIKASI DAN REVIU RKA
PADA RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2019
Bahwa berdasarkan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS Tahun 2019 yang
telah ditandatangani antara Bupati Trenggalek dengan Pimpinan DPRD Kabupaten
Trenggalek, sebagai tindak lanjut maka diperintahkan kepada :
1. Para Kepala Perangkat Daerah agar segera menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran Perangkat Daerah (RKA-PD) dan Rencana Kerja dan Anggaran
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (RKA-PPKD);
2. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar melaksanakan verifikasi RKA–
PD dan RKA–PPKD sesuai ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 dan peraturan lain yang berlaku;
3. Inspektur agar melaksanakan Reviu RKA - PD dan RKA – PPKD sesuai
ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Reviu atas Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Anggaran Daerah
Tahunan dan peraturan lain yang berlaku.
Dalam rangka memadukan, sinkronisasi dan menjamin keselarasan
pelaksanaan program dan kegiatan antar Perangkat Daerah lingkup Pemerintah
Kabupaten Trenggalek dan memperhatikan sinergisitas dengan Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah, maka pedoman penyusunan RKA ini bertujuan sebagai
acuan bagi Perangkat Daerah (PD) dan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
dalam menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2019 agar
dapat terarah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
pelaksanaan Verifikasi dan Reviu. 1Selanjutnya RKA-PD dan RKA-PPKD
digunakan sebagai dasar penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
Tahun Anggaran 2019 dan peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD.
Sehubungan dengan maksud tersebut diminta Saudara untuk
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. RKA-PD dan RKA-PPKD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka
pengeluaran jangka menengah yakni pendekatan berdasarkan kebijakan
dengan pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan
dengan perspektif lebih dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan
implikasi biaya akibat keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya
yang dituangkan dalam prakiraan maju (forward estimate) yang berisi
perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun
-2-
2. PENGANGGARAN BELANJA
Belanja Daerah digunakan untuk pelaksanaan urusan pemerintahan
konkuren yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri atas urusan
pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan.
Belanja daerah diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan
wajib terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal serta berpedoman pada
standar teknis dan harga satuan regional sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Belanja daerah untuk urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait
dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan berpedoman
pada analisis standar belanja dan standar harga satuan regional.
Pemerintah daerah menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik
dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program
dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi
penggunaan anggaran. Program dan kegiatan harus memberikan
informasi yang jelas dan terukur serta memiliki korelasi langsung dengan
keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan dimaksud ditinjau
dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerjanya.
-6-
b. Belanja Langsung
Penganggaran belanja langsung dalam APBD digunakan untuk
pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi
kewenangan daerah yang terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan
urusan pemerintahan pilihan.
Penganggaran belanja langsung dituangkan dalam bentuk program dan
kegiatan yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung
oleh masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik
dan keberpihakan pemerintah daerah kepada kepentingan publik serta
mendorong inovasi daerah.
Penyusunan anggaran belanja pada setiap program dan kegiatan yang
terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja
modal agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Belanja Pegawai
Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah,
penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD memperhatikan
asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam pencapaian
sasaran program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu
pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatan
dimaksud. Berkaitan dengan hal tersebut, agar memperhatikan :
Pemberian honorarium bagi PNSD dan Non PNSD dibatasi dan
hanya didasarkan pada pertimbangan bahwa keberadaan PNSD
dan Non PNSD dalam kegiatan benar-benar memiliki peranan dan
kontribusi nyata terhadap efektifitas pelaksanaan kegiatan
dimaksud dengan memperhatikan pemberian Tambahan
Penghasilan dan pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
Suatu kegiatan tidak diperkenankan diuraikan hanya ke dalam
jenis belanja pegawai, obyek belanja honorarium dan rincian obyek
belanja honorarium PNSD dan Non PNSD. Besaran honorarium
bagi PNSD dan Non PNSD dalam kegiatan ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
2) Belanja Barang dan Jasa
a) Pemberian jasa narasumber/tenaga ahli dalam kegiatan
dianggarkan pada jenis Belanja Barang dan Jasa yang besarannya
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
b) Penganggaran untuk Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kemantian bagi Pegawai Pemerintah Non
Pegawai Negeri, yaitu Pegawai Tidak Tetap, Pegawai Honorer, Staf
Khusus dan Pegawai Lain yang dibayarkan oleh APBD,
dianggarkan dalam APBD dengan mempedomani Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2004, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011
dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
19 Tahun 2016.
c) Penganggaran uang untuk diberikan kepada pihak
ketiga/masyarakat hanya diperkenankan dalam rangka pemberian
hadiah pada kegiatan yang bersifat perlombaan atau penghargaan
atas suatu prestasi.
-9-
3) Belanja Modal
Belanja Modal dipergunakan untuk pengeluaran yang dilakukan
dalam rangka pengadaan aset tetap dan aset lainnya (aset tak
-11-
6. Indikator kinerja, tolok ukur kinerja, dan target kinerja kegiatan pada
format RKA-PD harus diisi dengan lengkap dan terukur (menyesuaikan
dengan indikaor RPJMD).
BUPATI TRENGGALEK,
Jl. Pemuda Nomor 1 Trenggalek Kode Pos 66311, Provinsi Jawa Timur
Telp. (0355) 791140 Website http://www.trenggalekkab.go.id