Anda di halaman 1dari 10

Pemkab Bulungan Ajukan APBD 2023

Sebesar Rp1,9 Triliun

benuanta.co.id, BULUNGAN – Setelah sebelumnya Pemerintah Kabupaten


(Pemkab) Bulungan melakukan penyampaian perubahan anggaran pendapatan dan
belanja (APBD) 2022 ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Bulungan.

Pemkab Bulungan kembali melakukan penyampaian ke DPRD Bulungan berupa


penyampaian nota rancangan peraturan daerah (Ranperda) APBD tahun 2023 ke
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan.

“Rencana pendapatan daerah tahun 2023 kita proyeksikan sebesar Rp978,5 miliar
sementara belanja daerah direncanakan sebesar Rp1,09 triliun,” ucap Bupati
Bulungan Syarwani kepada benuanta.co.id, Selasa 27 September 2022.

Syarwani menjabarkan untuk pendapatan daerah ini diperoleh dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD)sebesar Rp160,9 miliar dan pendapatan transfer sebesar Rp817,5
miliar. Dimana target PAD ini terdiri dari pajak daerah sebesar Rp53,5 miliar,
retribusi daerah sebesar Rp7,5 miliar dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan sebesar Rp11,5 miliar.

“Adapulaain-lain PAD sebesar Rp88,4 miliar terdiri pendapatan BLUD sebesar


Rp79,4 miliar, pendapatan dana kapitasi JKN pada FKTP sebesar Rp3,4 miliar dan
pendapatan lainnya direncanakan sebesar Rp5,5 miliar,” jelasnya.

Kemudian untuk belanja daerah yang direncanakan sebesar Rp1,09 triliun ini akan
didistribusikan ke masing-masing kelompok belanja, terdiri belanja operasi sekitar
Rp804 miliar serta belanja barang dan jasa direncanakan sekitar Rp Rp242 miliar.

“Dalam belanja bantuan keuangan, terdapat Dana Desa yang dianggarkan Rp79,5
miliar dan Alokasi Dana Desa sebesar Rp68,3 miliar,” sebutnya.

Pada APBD 2023 sendiri, untuk kegiatan fisik pihaknya akan mengupayakan
proporsi belanja modal lebih besar dari belanja pegawai atau belanja barang dan
jasa.

“Honorarium bagi PNSD dibatasi frekuensinya dan kewajaran sesuai beban tugas
dan standar yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Untuk mendorong peningkatan kinerja dan daya serap anggaran seperti yang
diterapkan di tahun 2022. Dalam anggaran tahun 2023 tidak diberlakukan istilah
anggaran kegiatan luncuran, kecuali akibat di luar kendali penyedia barang/jasa dan
pengguna barang/jasa (force majeur).

“semua bentuk kerjasama atau kontrak kepada pihak ketiga hanya berlaku untuk
tahun anggaran berkenaan, terkecuali kontrak kegiatan tahun jamak yang telah
direncanakan,” tutupnya.

Sumber : Koran Kaltara

Tanggal : 29 / 09 / 2022

www.benuanta.co.id
Gubernur Usulkan Penambahan Dana Desa

Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum kembali menggelar


lawatannya ke pemerintah pusat. Salah satunya agenda yang terjadwal pada Senin
(21/3/2022) ialah bertemu dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (Mendes-PDTT), Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd.

Kunjungannya tak lain adalah menyisir pendanaan di kementerian untuk


percepatan pembangunan di wilayah pedesaan di Kaltara. Seperti diketahui salah
satu misi Gubernur Kaltara adalah Membangun Desa, Menata Kota. Karena itu
Gubernur berharap, Kemendes-PDTT dapat menambah pendanaan di Kaltara
khususnya dana desa.

“Tujuannya jelas, adalah untuk pembangunan. Sehingga kita membutuhkan bantuan


pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan di pedesaan khususnya
wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal),”terang Gubernur.
Seperti diketahui, anggaran dana desa (ADD) di Kaltara pada tahun lalu terserap
100 persen. Ini juga menjadi salah satu upaya dalam mempercepat dan
pemberdayaan masyarakat desa.

Gubernur mengungkapkan, penggunaan dana desa bertujuan untuk peningkatan


kualitas kinerja aerah. Dengan begitu, kualitas sumber daya manusiia menjadi salah
satu fokus perhatian pemerintah agar dana desa menjadi tepat guna.

“Dari pertemuan tadi juga saya paparkan, sumber daya di desa harus diperhatikan.
Sehingga penggunaanya dapat berjalan maksimal,”terang Gubernur.

Pemprov Kaltara, lanjut Gubernur membuat beberapa prioritas penggunaan dana


desa tahun lalu meliputi, pemulihan ekonomi desa seperti program Padat Karya
Tunai, Jaring Pengaman Sosial berupa Bantuan Langsung Tunai, Pemberdayaan
UKM serta pengembangan potensi desa.

Sedangkan sektor prioritas lainnya adalah pengembangan teknologi informasi


melalui desa digital, program ketahanan pangan, pariwisata melalui desa wisata,
peningkatan infrastruktur dan program kesehatan nasional untuk pencegahan
penyakit menular dan penurunan stunting di desa.

“Karena itu, saya bersilaturahmi bersama Pak Menteri dan memaparkan perlunya
penambahan dana desa ke Kaltara. Alhamdulillah beliau langsung merespons dan
segera menugaskan staf-stafnya untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini,”kata
Gubernur.

Untuk diketahui, Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan


(DJPb) Kaltara mencatat, sebanyak 19.582 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
menerima Dana Desa BLT yang disalurkan ke seluruh desa di Kaltara. Tidak hanya
itu, secara keseluruhan, alokasi dana desa yang disalurkan pada tahun lalu senilai
Rp 503,04 miliar.

Tahun ini, alokasi dana desa sesuai pagu anggaran sebesar Rp 390 miliar yang
disalurkan kepada empat kabupaten yang ada di Kaltara.

Gubernur menjelaskan, kebijakan dana desa disesuaikan dengan Perpres Nomor


104/2021, di antaranya program perlindungan sosial berupa BLT Desa paling
sedikit 40 persen. Kemudian program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit
20 persen, dukungan pendanaan penanganan Covid-19 paling sedikit 8 persen serta
program sektor lainnya.
Dalam hal kebijakan realokasi dana desa tahun ini, tidak menganggarkan BLT Desa
minimal 40 persen. Yakni selisih antara pagu anggaran dana desa untuk BLT Desa
yang seharusnya dianggarkan dengan kebutuhan dana desa untuk BLT Desa yang
telah dianggarkan, tidak disalurkan ke RKD (rekening kas daerah).

Dalam hal kebutuhan dana desa untuk BLT Desa lebih kecil dari besaran yang
ditetapkan dalam perpres rincian APBN, dana desa non-BLT Desa hanya disalurkan
paling tinggi sebesar 60 persen dari pagu dana desa setiap desa.

“Realokasi dana desa dalam selisih BLT Desa digunakan untuk mendukung, yang
pertama kegiatan penanganan kemiskinan ekstrem. Kedua, program perlindungan
sosial berupa BLT Desa. Dan kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani serta
kegiatan prioritas lainnya,” jelasnya.

Diterangkannya, bahwa ada opsi realokasi atau non-realokasi dalam kebijakan


tahun ini, yaitu Menteri Keuangan dapat melakukan realokasi dana desa antar desa
salam satu kabupaten/kota.

Selain itu, dalam hal Menteri Keuangan tidak melakukan realokasi dana desa, total
dana desa se-kabupaten/kota yang tidak disalurkan ke RKDes (rekening kas desa),
menjadi sisa dana desa di RKUN (rekening kas umum negara). (dkisp/mat)

Sumber : Koran Kaltara

Tanggal : 29 / 09 /2022

www.benuanta.co.id
DPUPR Perkim: Pembangunan Gedung
DPRD Kaltara Capai 21,6 Persen

TANJUNG SELOR – Terpusat di kawasan Kota Baru Mandiri (KBM), saat ini tengah
dilakukan pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Kalimantan Utara (Kaltara). Dimana anggaran yang dikucurkan dalam
pembangunannya sebesar Rp 206 miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan


Pemukiman (PUPR Perkim) Provinsi Kaltara, Datu Iman Suramenggala melalui
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Perkim Kaltara, Ayub Reydon Lumban
Tobing mengatakan pembangunan gedung DPRD Kaltara ini ditargetkan dalam 2
tahun ini selesai dan dapat segera ditempati.

“Pembangunannya dilaksanakan selama 2 tahun, tahun depan diharapkan tuntas.


Nilai kontraknya Rp 206 miliar,” ucap Ayub Reydon Lumban Tobing kepada
benuanta.co.id, Senin 26 September 2022.

Dia mengatakan jika pembangunan yang ada kini dilaksanakan pembangunan


pondasi hingga pada pekerjaan kolom bangunan. Dirinya menilai pekerjaan sejauh
ini terbilang lancar dan sesuai dengan jadwal.

“Laporan progresnya kini 21,6 persen, saat ini sudah masuk tahap sloof dan berdiri
kolom. Dilihat dari Time Schedule-nya sesuai saja belum ada deviasi,” ujarnya.

Untuk diketahui, sejak terbentuknya DPRD Provinsi Kaltara di tahun 2014 silam,
belum memiliki gedung kantor defenitif. Melainkan pinjam pakai gedung
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bulungan yang beralamat
di Jalan Kolonel Soetadji.

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Perkim Provinsi


Kaltara Arif Nurahman menjelaskan pembangunan gedung DPRD Kaltara dimulai di
tahun 2022, dengan target penyelesaian di Desember 2023.

Arif menjelaskan rencana pembangunan di tahun 2022 ini adalah struktur yang
dikerjakan hingga atap bangunan dan ditambah dengan pekerjaan ekterior
bangunan sebagian. Sampai saat inipun pihaknya belum menemukan kendala yang
berarti di lapangan.

“Kondisi saat ini masih pematangan lahan, rencana 2 hari kedepan itu pekerjaan
pondasi,” jelasnya.

Kata dia, rencana ruangan itu disesuaikan dengan jumlah anggota legislatif saat ini
yakni 35 orang. Namun ada penambahan lagi sebanyak 10 ruangan sehingga
jumlahnya ada 45 ruangan.

“Sekitar 45 ruangan itu sudah maksimum untuk anggota dewan. Didalamnya juga
nanti ruang rapat paripurna, ruang rapat komisi dan ruang rapat fraksi. Jadi ada 2
setengah lantai,” pungkasnya.

Sumber : Web Koran Benuanta

Tanggal : 30 / 09 / 2022

www.benuanta.co.id
Gubernur Kaltara Minta Bupati dan
Walikota Segera Menerapkan ETLE di
Wilayahnya

BULUNGAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengapresiasi


hadirnya kamera pendeteksi pelanggaran di Provinsi Kaltara, khususnya di Kota
Tarakan sudah ada 2 titik jalan yang mulai menerapkan kamera Electronic Traffic
Law Enforcement (ETLE), yakni di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Sudirman.

Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang melalui aplikasi zoom mengatakan


penerapan ETLE ini secara serentak dilakukan di 8 polda di Indonesia salah satunya
Polda Kaltara. Kedepannya dapat membuat pengendara lebih tertib dan taat berlalu
lintas.

“Saya optimis dengan penerapan ETLE di Kaltara dapat meningkatkan kepatuhan


masyarakat dalam berkendara,” ujar Gubernur Kaltara Drs Zainal Arifin Paliwang,
Kamis, 22 September 2022.

Kata dia, ETLE ini tidak hanya digunakan untuk menindak para pelanggar lalu lintas,
juga untuk mendisplinkan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

“Ini juga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah Kalimantan Utara,” ucapnya.

Gubernur Zainal menuturkan mengingat besarnya manfaat ETLE terutama pada


penerimaan PAD. Dirinya pun meminta seluruh stakeholder dan setiap kepala
daerah, Bupati dan Walikota untuk memanfaatkan dan memasang ETLE di
wilayahnya.

“Saya minta seluruh Bupati dan Walikota agar segera berkoordinasi dengan jajaran
kepolisian yakni Polres untuk menerapkan kamera ETLE,” tuturnya.

Pihaknya menambahkan jika keberadaan ETLE ini bukan untuk membuat rasa takut
kepada masyarakat, tapi untuk meningkatkan ketertiban berlalu lintas.

“Sehingga rasa aman, nyaman dalam berlalu lintas dapat kita wujudkan,”
pungkasnya.

Sumber : Web Koran Benuanta

Tanggal : 30 / 09 /2022

www.benuata.co.id

Anda mungkin juga menyukai