Anda di halaman 1dari 11

Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No. … , …. , pp.

Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran Dan


Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023
Riska Afriani11, Sotarduga Sihombing2, Elisabeth Margareta3
Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar,
1,2,3

Pematang Siantar -Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRAK


Article history:
Received ………………………
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya
Received in revised form
……………………………………. komunikasi guru dalam pembelajaran dan kontrol orang tua
Accepted ……………………… terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP
Available online …………… Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023. Penelitian berjenis
kuantitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode
Kata Kunci:
Gaya Komunikasi Guru
survey. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII, yaitu
Dalam Pembelajaran, VIII’1, VIII’2 dan VIII’3. Teknik pengambilan sampel yang
Kontrol Orang Tua, Hasil digunakan adalah Nonprobability Sampling, dengan teknik
Belajar Sampling Sistematis, yang masing-masing berjumlah 16 siswa atau
Keywords:
total sampel berjumlah 48 siswa. Teknik pengumpulan data
Teacher Communication dengan menggunakan observasi, kuesioner dan dokumentasi.
Style, Parental Control, Data yang diperoleh perupa data gaya komunikasi guru dan
Learning Outcomes kontrol orang tua terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis yang
digunakan adalah uji regresi linear berganda, uji koefisien korelasi
ganda, koefisien determinasi, uji T dan uji F. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perolehan persamaan regresi Y = 17,235 +
0,163(X1) + 0,807 (X2). Hasil dari pengujian hipotesis Koefisien
Determinasi R Square diperoleh nilai tinggi sebesar 0,8433
(84,33%). Hal ini dapat dikatakan semakin kecil nilai R Square,
maka artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
semakin lemah. Sebaliknya, jika nila R Square semakin mendekati
1, maka pengaruh tersebut akan semakin kuat. Hasil dari uji T
secara parsial dengan nilai 21,23 > 2,012, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel X1 berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS.
Selanjutnya, uji T secara parsial dengan nilai 14,09 > 2,012, maka,
dapat disimpulkan bahwa variabel X 2 berpengaruh positif
terhadap hasil belajar IPS. Hasil uji F dengan taraf sig < 0,05
dengan nilai 121,0 > 3,20, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh terhadap
hasil belajar IPS.

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of teacher communication


style in learning and parental control on student learning outcomes
in social studies subject for class VIII at SMP Negeri 1 Tanah Jawa
for the academic year of 2022/2023. Quantitative research. The
research approach used is the survey method. The population in this
study were students of clas VIII, namely VIII’1, VIII’2 dan VIII’3. The
sampling technique used was non-probability sampling, with a
systematic sampling technique, each of which consisted of 16
students or a total sample of 48 students. Data collection techniques
1
Corresponding author.
E-mail : riskaafriani010@gmail.com (Riska Afriani)

Riska Afriani / Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran Dan Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023
Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No…. , ……. pp. 2

using observation, questionnaires and documentation. The data


obtained are in the from of teacher communication style data and
parental control on student learning outcomes. The hypothesis test
used is multiple linear regression test, multiple correlation
coefficient test, coefficient of determination, T test and F test.
Research results show that Y = 17,235 + 0,163(X1) + 0,807 (X2). The
results of hypothesis testing the coefficient of determination R
Square obtained a high value of 0,8433 (84,33%). It can be said that
the smaller the R Square, it means that the influence of the
independent variable is getting weaker. Conversely, if the value R
Square is getting closer to 1, then the influence will be stronger. The
results of the partial T test with a value of 21,23 > 2,012, it can be
concluded that the X1 variable has a positive effect on social studies
learning outcomes. Next, the partial T test with the value of 14,09 >
2,012, then, it can be concluded that the X2 variable has a positive
effect on the social studies learning outcomes. F test results with
level sig < 0,05 with value 121,0 > 3,20, it can be concluded that the
variables X1 dan X2 together affect the learning outcomes of IPS.

Copyright © Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi. All rights reserved.

P-ISSN : 2354-6107 E-ISSN : 2549-2292


Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No. … , …. , pp. 3

Pendahuluan
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin
mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin
tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru
dan siswa yang mengantarkan siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar. Guru adalah orang yang
berpengalaman dalam bidang profesinya, dengan keilmuan yang dimilikinya guru dapat menjadikan anak
didik menjadi cerdas. Supaya guru dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik, ia harus menjadi
komunikator yang baik bagi muridnya. Proses pembelajaran adalah komunikasi yang berarti bahwa
dalam setiap proses pembelajaran melibatkan dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni pengajar
sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan. Menurut Everett M. Rogers komunikasi adalah
proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka (Hafied Cangara, 2018:26).
Cara atau gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk
mendapatkan tanggapan tertentu dalam situasi tertentu pula baik secara verbal (lisan) maupun nonverbal
(gerak tubuh). Setiap orang menggunakan gaya komunikasi yang berbeda-beda ketika marah, gembira,
sedih, tertarik ataupun bosan. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa yang
mengantarkan siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar. Suryadi menyatakan bahwa gaya
komunikasi adalah cara atau pola yang ditampilkan oleh komunikator untuk mengungkapkan sesuatu
(menyampaikan pesan, ide, gagasan) baik melalui sikap, perbuatan, dan ucapan ketika berkomunikasi
dengan komunikan (Lisda Yuniawati, 2011:15). Widjaja mengemukakan bahwa gaya komunikasi
dipengaruhi oleh situasi, bukan tipe seseorang melainkan kepada situasi yang dihadapi. Setiap orang akan
menggunakan gaya komunikasi yang berbeda-beda ketika marah, gembira, sedih, tertarik atau bosan (Isti
Novitasari, 2016:14). Sendjaja mengemukakan bahwa gaya komunikasi sebagai perilaku komunikasi yang
dilakukan seseorang dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan feedback dari orang lain
terhadap pesan organisasional yang disampaikan (Slavia Devionita, 2021:10).
Berdasarkan pengertian gaya komunikasi menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa gaya komunikasi adalah perilaku seseorang dalam situasi tertentu, yang dipakai untuk
mendapatkan tanggapan atau respon tertentu dalam situasi tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya
komunikasi yang digunakan bergantung pada maksud dari pengirim dan harapan dari penerima. Melalui
gaya komunikasi seorang guru inilah anak didik mampu menunjukkan ketekunanya dalam belajar guna
mencapai ketuntasan belajar. Walaupun gaya komunikasi setiap guru berbeda antara yang satu dengan
yang lain, namun pada saat proses belajar mengajar mempunyai tujuan yang sama, yaitu menyampaikan
ilmu pengetahuan, membentuk sikap siswa dan menjadikan siswa terampil dalam berkarya.
Dengan gaya komunikasi guru yang menyenangkan ketika menyampaikan materi pelajaran, secara
tidak langsung hal ini dapat menumbuhkan semangat belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran. Guru
yang sering memberikan latihan-latihan dalam rangka pemahaman materi akan menghasilkan siswa yang
lebih baik dengan hasil belajar yang baik pula, bila dibandingkan dengan guru yang hanya sekedar
menjelasakan dan tidak memberi tindak lanjut secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan aktivitas dalam
belajar mengajar tidak hanya terletak pada guru saja tetapi siswa juga ikut campur dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 27-28 Mei 2022 di SMP Negeri 1 Tanah
Jawa tentang gaya komunikasi guru dalam proses pembelajaran IPS di kelas VIII, terlihat bahwa dalam
menyampaikan materi pelajaran guru masih cenderung fokus menggunakan bahasa buku paket mata
pelajaran IPS saja dan tidak menambahkan contoh lain yang tidak terdapat dalam buku. Dengan kondisi
pembelajaran tersebut dapat mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Sehigga hanya sebagian siswa yang memperhatikan guru ketika guru sedang menjelaskan
materi pelajaran, sebagian siswa lainnya tidak fokus memperhatikan guru ketika guru sedang
menjelaskan materi pelajaran. Siswa terlihat kurang peduli, bosan dan melakukan aktivitas lain seperti
mengganggu teman sebangkunya dan berbisik-bisik dengan temannya sehingga mereka membuka
percakapan baru, sementara guru fokus menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga ketika guru sudah
selesai menyampaikan materi pelajaran, maka guru bertanya kepada siswa tentang apa yang sudah di
ajarkan, namun siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh guru.
Rendahnya hasil belajar tersebut dapat dilihat dari sikap siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran, banyak diantara siswa yang tidak memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan materi
pelajaran, mereka malah membuka percakapan baru sehingga mereka tidak fokus memperhatikan guru
yang sedang mengajar. Hal tersebut mengakibatkan siswa hanya mendapat nilai 55 ketika guru
memberikan kuis, hal itu diakibatkan karena mereka tidak fokus mendengarkan ketika guru sedang
menerangkan materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai kuis siswa yang telah didapatkan. Berikut

Riska Afriani / Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran Dan Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023
Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No…. , ……. pp. 4

tabel data terhadap nilai kuis siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A
2022/2023.

Tabel 1. Nilai Kuis Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII T.A 2022/2023
Ketuntasan Siswa Persentase (%)
KK
Kelas Jumlah Siswa
M Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

VIII’1 32 70 14 18 14,58% 18,75%


VIII’2 32 70 12 20 12,5% 20,83%
VIII’3 32 70 7 25 7,29% 26,04%
Jumlah 96 33 63 34,37% 65,62%

Berdasarkan tabel 1. dari 96 siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tanah Jawa, nilai kuis siswa belum
mencapai target ketuntasan. Ketuntasan yang dicapai siswa hanya sebesar 34,37%, sedangkan yang
belum tuntas dari tabel diatas sebesar 65,62%, siswa lainnya masih belum tuntas karena nilai masih
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam setiap proses pembelajaran guru bidang studi
mengharapkan siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 85%, tetapi kenyataannya dapat dilihat dari
tabel di atas siswa yang mencapai KKM hanya 34,37% ini diluar dari dugaan, masih jauh dari yang
diharapkan.
Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa mampu memahami apa yang diterangkan guru. Salah
satu faktor yang membuat siswa tertarik untuk belajar adalah guru mampu menggunakan gaya
komunikasi dengan baik dan menyenangkan. Guru mata pelajaran IPS harus memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik sehingga siswa dapat memahami dan mengerti dengan apa yang dimaksud dari
sebuah informasi yang telah disampaikan oleh guru. Pendidikan di sekolah sangat membutuhkan
keterlibatan orang tua untuk mewujudkan proses pendidikan yang lengkap. Orang tua yang dimaksud di
sini adalah (ayah dan ibu) yang secara sadar mendidik anak-anaknya untuk mencapai kedewasaan.
Sebagai lembaga pendidikan, maka pendidikan yang berlangsung dalam keluarga bersifat kodrati karena
adanya hubungan darah antara orang tua dan anak. Tidak terpisah antara program belajar di sekolah dan
kontrol orang tua terhadap anak di rumah. Semuanya saling berkaitan dan akan memberikan hasil yang
maksimal. Ketika di rumah, anak akan melakukan aktivitas dan berkomunikasi dengan orang tua dimulai
dari bermain hingga belajar.
Menurut Emeliardi Abdurrahman (2021:19) menyatakan bahwa kontrol orang tua sangat penting
dalam pembelajaran anak-anaknya, karena kontrol yang baik menjadi salah satu faktor dalam proses
tumbuh dan berkembangnya seorang anak. Adanya kontrol yang dilakukan orang tua dalam melakukan
kegiatan belajar di rumah akan berpengaruh terhadap tingkah laku yang mengarah pada hasil belajar
anak. Menurut Tabrani Rusyan menyatakan bahwa perhatian orang tua dalam pembelajaran anaknya
merupakan faktor penting dalam membina kesuksesan belajar. Kurangnya perhatian orang tua dapat
menyebabkan anak menjadi malas, acuh tak acuh dan juga kurang minat dalam belajar. Pendidikan
memerlukan bimbingan, yaitu usaha untuk menuntun, mengarahkan sekaligus mendampingi anak dalam
hal-hal tertentu, terutama ketika anak sedang mengalami suatu masalah yang dirasakan berat. Maka
kehadiran orang tua dalam membimbingnya akan sangat berarti dan berkesan bagi anak-anaknya (Heni
Lestari, 2021:14). Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kontrol orang tua dalam
pembelajaran adalah orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, memotivasi dan
membimbing anak-anaknya dalam proses pembelajaran. Karena dengan adanya kontrol orang tua dalam
proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak.
Orang tua mempunyai kewajiban memberikan pendidikan kepada anak. Anak yang belajar di
rumah dengan adanya perhatian dan pengawasan dari orang tuanya, adanya ketersediaan fasilitas belajar,
buku-buku dan jadwal untuk belajar serta meluangkan waktu untuk mengajar, akan membantu anak lebih
berpeluang dalam mencapai hasil belajar yang baik. Artinya, anak akan termotivasi dan semangat bila ada
dukungan yang positif dari kedua orang tuanya. Namun saat ini, masih banyak orang tua yang tidak
mengontrol anaknya ketika belajar, dikarenakan mereka lebih mengutamakan pekerjaan daripada
mengontrol anaknya ketika belajar di rumah, contohnya orang tua yang bekerja sebagai petani, mereka
jarang memeriksa tugas sekolah anak, dikarenakan mereka sudah lelah akibat bekerja sepanjang hari dan
ketika pulang bekerja mereka langsung istirahat sehingga mereka tidak sempat memeriksa tugas anak
dan menontrol waktu belajar anak. Hal demikian dapat berdampak buruk bagi anak. Anak jadi malas
belajar, dan ketika anak mempunyai tugas sekolah, mereka mengabaikannya dan tidak mengerjakan tugas
sekolah tersebut, mereka lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain daripada mengerjakan tugas
sekolah. Hal ini dapat mengakibatkan menurunnya hasil belajar siswa di sekolah.

P-ISSN : 2354-6107 E-ISSN : 2549-2292


Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No. … , …. , pp. 5

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar dengan membawa
suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah peserta
didik yang berhasil menguasai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan permasalahan di atas dapat
diketahui bahwa gaya komunikasi guru dan kontrol orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran Dan Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023”.

1. Metode

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan metode survey. Survey
dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah
Menengah Pertama (SMP), yakni SMP Negeri 1 Tanah Jawa, yang beralamat di Jalan Besar Siantar-Tanah
Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, dilakukan selama enam bulan, yaitu mulai bulan April sampai dengan bulan
Oktober 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tanah Jawa, yaitu siswa
kelas VIII’1,VIII’2 dan kelas VIII’3 yang berjumlah 96 siswa. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang
digunakan ialah nonprobability sampling dengan teknik sampling sistematis. Pemilihan jumlah sampel
dalam penelitian ini menggunakan sampling sistematis, yaitu berdasarkan nomor urut. Masing-masing
siswa mengambil nomor yang sudah disediakan oleh peneliti, pengambilan sampel yang ditetetapkan oleh
peneliti yaitu hanya nomor genap saja. Maka siswa yang mendapat nomor genap dapat menjadi sampel
dalam penelitian, misalnya nomor 2, 4, 6, 8 dan seterusnya. Setiap kelas berjumlah 32 siswa, maka dari
setiap kelas yang nantinya akan menjadi sampel yaitu 16 siswa. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Sampel Penelitian


No Kelas Jumlah
1 VIII’1 16
2 VIII’2 16
3 VIII’3 16
Jumlah 48

Variabel bebas dalam penelitian ini disebut dengan variabel X, yaitu Gaya Komunikasi Guru Dalam
Pembelajaran (X1) dan Kontrol Orang Tua (X2). Sementara itu, variabel terikat dalam penelitian ini
disebut dengan variabel Y, yaitu Hasil Belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tanah Jawa. Berikut
defenisi operasionalnya:

Tabel 2. Defenisi Operasional dan Indikator


N Variabel Definisi Operasional Indikator
o
1 Gaya Gaya komunikasi 1. Komunikasi Verbal
Komunikasi adalah perilaku - Guru menyampaikan materi pelajaran dengan
Guru Dalam penyampaian pesan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
Pembelajaran seseorang dalam suatu
- Guru menyampaikan materi pelajaran dengan
(X1) situasi tertentu. Artinya
bagaimana guru intonasi yang berbeda-beda
memilih dan - Guru dapat mengontrol dan mengelola
menggunakan gaya perilaku siswa pada saat proses belajar
komunikasi yang tepat mengajar di kelas
dalam menyampaikan 2. Komunikasi Nonverbal
materi ajar agar ada - Guru memberikan dukungan terhadap siswa
kesamaan
berupa sikap dan tindakan untuk berinteraksi
kesepahaman antara
apa yang ingin secara positif dengan siswa ketika belajar
ditransfer guru dengan - Guru menyampaikan materi pelajaran dengan
apa yang diterima siswa wajah ceria
(Zurkarnain Pohan,
2021)
2 Kontrol Orang Kontrol orang tua Pola asuh demokratis

Riska Afriani / Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran Dan Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023
Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No…. , ……. pp. 6

Tua (X2) adalah bagaimana - Orang tua melibatkan anak dalam proses
orang tua pengambilan keputusan dalam keluarga.
memperlakukan anak, - Orang tua mendorong anak untuk
mendidik, memimpin,
menyatakan pendapat atau pertanyaan.
mengasuh dan
membimbing anak - Orang tua memberi penjelasan tentang
dalam mencapai proses dampak perilaku yang baik dan yang buruk
kedewasaan. - Orang tua menegakkan peraturan-peraturan
(Syaiful Bahri secara konsisten.
Djamarah, 2020) - Orang tua memberikan nasehat kepada
anaknya untuk giat belajar
- Orang tua selalu memberikan dukungan
kepada anak
3 Hasil Belajar (Y) Hasil belajar - Bahan-bahan materi ajar yang berhubungan
merupakan dengan pembelajaran IPS
kemampuan- - Mengerjakan ujian tanpa melihat buku
kemampuan siswa
- Belajar dan menghafal ketika siswa akan
setelah menerima atau
menyelesaikan kegiatan mengikuti ujian.
belajarnya. Hasil belajar
siswa yang dimaksud,
yaitu nilai siswa setelah
selesai mengikuti
Ulangan Harian
semester ganjil pada
mata pelajaran IPS.
(Nana Sudjana, 2018)

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu observasi,
angket, dan dokumentasi. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
nonpartisipan. Observasi nonpartisipan adalah peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat saja.
Peneliti tidak ikut serta bersama objek yang diteliti, melainkan peneliti hanya berkedudukan sebagai
pengamat. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan angket tertutup, yaitu
pertanyaan tertulis yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban, sehingga responden tinggal
memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan dengan skala likert. Dalam penelitian ini analisis
data dilakukan dengan teknik statistik. Adapun teknik analisis data yang digunakan oleh penuliti adalah
uji normalitas, uji regresi linear sederhana, uji koefisien korelasi ganda, uji koefisien determinasi, uji-t, dan
uji-F.

2. Hasil dan pembahasan

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tanah Jawa, pada tanggal 01 September sampai dengan 14
September 2022. SMP Negeri 1 Tanah Jawa merupakan satuan Pendidikan dengan jenjang SMP, yang
beralamat di Jalan Besar Siantar-Tanah Jawa Nagori Balimbingan dengan kode pos 21181. SMP Negeri 1
Tanah Jawa berdiri pada tahun 1956 dan mulai beroperasi pada tahun 1957. Kepala sekolah SMP Negeri 1
Tanah Jawa saat ini yaitu Bapak Paimin Tanjung, S.Pd., M.Pd. Dalam menjalankan kegiatannya, SMP Negeri
1 Tanah Jawa berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembelajaran
dilaksanakan selama 6 hari yaitu hari senin sampai dengan hari sabtu.
Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini yaitu berupa angket.
Instrument di uji-coba kan kepada 30 responden (siswa) yang berasal dari kelas IX (bukan sampel
penelitian, namun masih berada dalam populasi yang sama dengan sampel). Instrument yang di uji-coba
kan berjumlah 20 butir pernyataan untuk variabel X 1 dan 20 butir penyataan untuk variabel X 2. Jenis
angket yang digunakan yaitu angket tertutup dengan 4 alternatif jawaban (S, SR, KD, dan TP) dengan skor
4, 3, 2, 1. Hasil uji-coba instrument dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Analisis uji
coba instrument pada penelitian dilakukan secara manual dan menggunakan Microsoft Excel.
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya butir-butir
pernyataan. Perhitungan uji validitas angket dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product
Moment. Data yang dianalisis diperoleh dari hasil uji instrument angket gaya komunikasi guru dalam

P-ISSN : 2354-6107 E-ISSN : 2549-2292


Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No. … , …. , pp. 7

pembelajaran dan kontrol orang tua. Setelah data diperoleh, dilakukan pengujian validitas yang dihitung
secara manual dengan bantuan Microsoft Excel. Kriteria untuk menguji validitas sebagai berikut, jika
rhitung > rtabel maka instrument dinyatakan valid, tetapi jika rhitung < rtabel maka instrument
dinyatakan tidak valid. Diketahui bahwa rtabel menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dengan n = 30,
maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,361. Untuk mempermudah pengujian validitas tiap-tiap butir soal
pada instrument angket, peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel. Berikut hasil uji validitas yang
diberikan kepada 30 responden kelas IX SMP Negeri 1 Tanah Jawa :

Tabel 3. Hasil Uji Validitas


Angket Gaya Komunikasi Guru Angket Kontrol Orangtua
Butir rhitung rtabel Keteranga Butir rhitung rtabel Keterangan
Soal n Soal
1 0,560 0,361 Valid 1 0,385 0,361 Valid
2 0,468 0,361 Valid 2 0,714 0,361 Valid
3 0,444 0,361 Valid 3 0,590 0,361 Valid
4 0,363 0,361 Valid 4 0,363 0,361 Valid
5 0,479 0,361 Valid 5 0,448 0,361 Valid
6 0,371 0,361 Valid 6 0,423 0,361 Valid
7 0,437 0,361 Valid 7 0,439 0,361 Valid
8 0,410 0,361 Valid 8 0,371 0,361 Valid
9 0,401 0,361 Valid 9 0,617 0,361 Valid
10 0,610 0,361 Valid 10 0,629 0,361 Valid
11 0,503 0,361 Valid 11 0,402 0,361 Valid
12 0,478 0,361 Valid 12 0,577 0,361 Valid
13 0,593 0,361 Valid 13 0,416 0,361 Valid
14 0,613 0,361 Valid 14 0,559 0,361 Valid
15 0,561 0,361 Valid 15 0,643 0,361 Valid
16 0,371 0,361 Valid 16 0,708 0,361 Valid
17 0,457 0,361 Valid 17 0,527 0,361 Valid
18 0,556 0,361 Valid 18 0,728 0,361 Valid
19 0,524 0,361 Valid 19 0,679 0,361 Valid
20 0,392 0,361 Valid 20 0,527 0,361 Valid

Tabel hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa 20 soal angket gaya komunikasi guru dalam
pembelajaran dinyatakan valid. Kriteria dikatakan valid apabila jika rhitung > rtabel. Seperti halnya
terlihat pada tabel di atas, item pernyataan no 1 rhitung sebesar 0,560. Maka, rhitung 0,560 > rtabel 0,361.
Dapat dilihat bahwa nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel untuk taraf siginifikan 95%, yaitu sebesar
0,361. Maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan soal merupakan soal yang valid. Tabel hasil uji
validitas di atas juga menunjukkan bahwa 20 soal angket kontrol orang tua dinyatakan valid. Kriteria
dikatakan valid apabila jika rhitung > rtabel. Seperti halnya terlihat pada tabel di atas, item pernyataan no
1 rhitung sebesar 0,386. Maka, rhitung 0,386 > rtabel 0,361. Dapat dilihat bahwa nilai rhitung lebih besar
dari nilai rtabel untuk taraf signifikan 95%, yaitu sebesar 0,361. Maka dapat disimpulkan bahwa
keseluruhan soal merupakan soal yang valid.
Uji reliabilitas angket dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach, karena instrument tersebut
sudah disimpulkan sebagai soal yang valid, maka instrument tersebut di uji reliabilitasnya. Data hasil
validitas angket kemudian di analisis. Kriterianya adalah dengan membandingkan nilai r 11 ke tabel harga
kriteria r product moment. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas


Alpha Rtabel Interpretasi
Cronbach
Angket Gaya Komunikasi Guru 0,823 0,361 Reliabilitas Tinggi
Angket Kontrol Orangtua 0,861 0,361 Reliabilitas Tinggi

Riska Afriani / Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran Dan Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023
Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No…. , ……. pp. 8

Tabel hasil uji reliabilitas gaya komunikasi guru dengan menggunakan Alpha Cronbach. Kriteria
dikatakan reliable apabila rhitung > rtabel, diperoleh hasil bahwa nilai koefisien reliabilitas (r11) yaitu
0,823 lebih besar dari rtabel yaitu 0,361, dengan taraf signifikansi 95% dan N = 30. Nilai koefisien
determinasi juga berada pada rentang nilai 0,800 sampai dengan 1,00. Maka dapat disimpulkan bahwa
angket gaya komunikasi guru tersebut merupakan angket yang reliabel, dengan tingkat reliabilitas tinggi.
Tabel hasil uji reliabilitas kontrol orang tua dengan menggunakan Alpha Cronbach. Kriteria dikatakan
reliable apabila rhitung > rtabel, diperoleh hasil bahwa nilai koefisien reliabilitas (r11) yaitu 0,861 lebih
besar dari rtabel yaitu 0,361, dengan taraf signifikan 95% dan N = 30. Nilai koefisien determinasi juga
berada pada rentang nilai 0,800 sampai dengan 1,00. Maka dapat disimpulkan bahwa angket kontrol
orang tua tersebut merupakan angket yang reliable, dengan tingkat reliabilitas tinggi.
Hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti dideskripsikan secara rinci untuk masing-masing
variabel. Data hasil penelitian yang dideskripsikan dalam penelitian ini yaitu, gaya komunikasi guru dalam
pembelajaran (variabel X1), kontrol orang tua (variabel X2), dan hasil belajar IPS (variabel Y). Angket
dibagikan kepada siswa kelas VIII yang berjumlah 48 siswa yang terbagi atas 3 kelas yaitu kelas VIII-
1,VIII-2,dan VIII-3 yang masing-masing berjumla 16 siswa. Berikut hasilnya:

Tabel 5. Deskripsi Statistik


Deskripsi Gaya Komunikasi Kontrol Orang Tua Hasil Belajar IPS
Guru
Frekuensi 48 48 48
Mean 58,15 65,67 79,73
Median 58,5 68,5 79
Variance 89,32 97,21 74,29
Standar Deviasi 9,45 9,86 8,62
Minimal 40 40 60
Maksimal 77 77 98

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Chi Kuadrat dengan taraf
signifikansi 5%. Dikatakan normal apabila hasil Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari hasil Chi Kuadrat tabel.
Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas


Deskripsi Gaya Komunikasi Guru Kontrol Orang Tua Hasil Belajar Siswa
Rata – Rata 58,575 65,75 79,875
Standar Deviasi 9,38 9,77 8,77
Jumlah Peserta Didik 48 48 48
Rhitung 7,206 9,864 10,936
Rtabel 12,592 12,592 12,592
Kesimpulan Data Berdistribusi Data Berdistribusi Data Berdistribusi
Normal Normal Normal

Berdasarkan tabel uji normalitas Chi Kuadrat di atas menunjukkan bahwa data dari ketiga variabel
berdistribusi normal. Dapat dilihat dari gaya komunikasi guru, bahwa diperoleh harga Chi Kudrat hitung =
7,206, harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat Tabel, dengan dk 7 – 1 = 6, bila
dk 6 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi Kuadrat Tabel = 12,592. Karena harga Chi Kuadrat hitung
lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel, yaitu 7,206 < 12,592. Maka Ho diterima, data gaya komunikasi
guru (X1) berdistribusi normal. Kemudian, dapat dilihat kontrol orang tua, diperoleh harga Chi Kudrat
hitung = 9,864, harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat Tabel, dengan dk 7 – 1
= 6, bila dk 6 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi Kuadrat Tabel = 12,592. Karena harga Chi Kuadrat
hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel, yaitu 9,864 < 12,592. Maka Ho diterima, data kontrol orang
tua (X2) berdistribusi normal. Kemudian, dapat dilihat dari data hasil belajar, diperoleh harga Chi Kudrat
hitung = 10,936, harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat Tabel, dengan dk 7 –
1 = 6, bila dk 6 dan taraf kesalahan 5%, maka harga Chi Kuadrat Tabel = 12,592. Karena harga Chi Kuadrat
hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel, yaitu 10,936 < 12,592. Maka Ho diterima, data hasil belajar
siswa berdistribusi normal.
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh gaya komunikasi
guru (X1) dan kontrol orang tua (X2) terhadap hasil belajar (Y). Perhitungan regresi berganda dilakukan
dengan manual dan menggunakan Microsoft Excel, hasil yang diperoleh sebagai berikut :

P-ISSN : 2354-6107 E-ISSN : 2549-2292


Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No. … , …. , pp. 9

Tabel 7. Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Coefficients Standard t Stat P-value Lower Upper Lower Upper
Error 95% 95% 95,0% 95,0%
Intercep 17,2351 4,9602 3,4747 0,00114 7,2449 27,2256 7,2449 27,2256
t
X1 0,16288 0,0543 3,0018 0,00437 0,0536 0,2722 0,0536 0,2722
X2 0,80746 0,0520 15,5240 1,0903.. 0,7027 0,9122 0,7027 0,9122

Untuk regresi linear berganda digunakan persamaan sebagai berikut :


Y = 17,235 + 0,163(X1) + 0,807(X2)
Berdasarkan tabel 4.12 merupakan tabel uji regresi linear berganda, persamaan regresi di atas
menunjukkan bahwa Y = 17,235 + 0,163(X1) + 0,807(X2). Maka, konstanta adalah sebesar 17,235. Maka,
jika variabel gaya komunikasi guru dan kontrol orang tua bernilai 0 (nol), maka variabel hasil belajar
sebesar 17,235. Kemudian, koefisien X1 sebesar 0,163, berarti jika variabel gaya komunikasi guru
mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan hasil belajar siswa naik sebesar 0,163.
Kemudian apabila koefisien X2 sebesar 0,807, berarti jika kontrol orang tua mengalami kenaikan sebesar
satu satuan, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar siswa sebesar 0,807.
Koefisien korelasi Rxy menunjukkan nilai positif sebesar 0,918 yang berarti terdapat hubungan
positif gaya komunikasi guru serta kontrol orang tua terhadap hasil belajar IPS. Kriteria pada uji koefisien
korelasi ganda adalah apabila besarnya nilai r antara 0,800 sampai dengan 1,00 maka dapat dikatakan
tinggi. Nilai rxy sebesar 0,918, maka interpretasi tinggi. Semakin tinggi komunikasi guru dan kontrol
orang tua maka hasil belajar siswa semakin meningkat. Besar koefisien determinasi dapat diketahui
dengan melihat hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana sebagai berikut:

Tabel 8. Koefisien Determinasi Pengaruh Gaya Komunikasi Guru dan


Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
Regression Statistics
Multiple R 0,91828776
R Square 0,84325241
Adjusted R Square 0,83628585
Standard Error 3,48737702
Observations 48

Uji t dalam penelitian ini berfungsi sebagai uji hipotesis penelitian. Adapun hasil hipotesis yang
akan di uji adalah:
Ha : Ada pengaruh yang signifikan gaya komunikasi guru terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas VIII di SMP Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Ajaran 2022/2023
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan gaya komunikasi guru terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Ajaran 2022/2023.
Kriteria uji yang digunakan adalah : Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika
thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 9. Uji Parsial Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Terhadap Hasil Belajar IPS
Coefficients Standard Error t Stat P-value
Intercept 29,21633921 2,409818149 12,12388 6,32E-16
X1 0,86872652 0,040918522 21,23064 2,09E-25
Berdasarkan hasil analisis pada perhitungan, diketahui nilai thitung (t Stat) = 21,2, kemudian akan
dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria yang digunakan adalah jika nilai thitung > ttabel maka Ha
diterima. Dalam penelitian ini ttabel dapat dicari dengan melihat tabel nilai “t” dengan dk = 48 – 2 = 46.
Berdasarkan nilai t dengan dk = 46 pada taraf signifikansi 5% diketahui nilai ttabel = 2,012. Sehingga
diketahui thitung 21,2 > ttabel 2,012, dengan demikian maka Ha diterima, artinya “Ada pengaruh signifikan
gaya komunikasi guru terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tanah Jawa Tahun
Ajaran 2022/2023”.
Tabel 10. Uji Parsial Pengaruh Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS
Coefficients Standard Error t Stat P-value
Intercept 28,00456917 3,711510566 7,545329 1,39E-09
X2 0,787684226 0,055906822 14,08923 2,66E-18
Berdasarkan hasil analisis pada perhitungan tabel di atas, diketahui nilai thitung (t Stat) = 14,09,
kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria yang digunakan adalah jika nilai t hitung > ttabel
Riska Afriani / Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran Dan Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023
Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No…. , ……. pp. 10

maka Ha diterima. Dalam penelitian ini ttabel dapat dicari dengan melihat tabel nilai “t” dengan dk = 48 – 2
= 46. Berdasarkan nilai t dengan dk = 46 pada taraf signifikansi 5% diketahui nilai ttabel = 2,012. Sehingga
diketahui thitung 14,09 > ttabel 2,012, dengan demikian maka Ha diterima, artinya “Ada pengaruh signifikan
kontrol orang tua terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Ajaran
2022/2023”.
Uji simultan dalam penelitian ini dihitung manual dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil
analisis uji simultan dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini:

Tabel 11. Uji ANOVA Pengaruh Gaya Komunikasi Guru dan


Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS
ANOVA
Df SS MS F Significance F
Regression 2 2944,198 1472,099 121,0 .000
Residual 45 547,2809 12,1618
Total 47 3491,479

Berdasarkan tabel anova di atas menunjukkan bahwa Fhitung = 121,0 kriteria yang digunakan
adalah apabila Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, dengan taraf signikansi 0,000 < 0,05, yaitu Fhitung
(121,0) > Ftabel (3,20). Hasil ini menunjukkan Fhitung signifikan, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Maka hipotesis dalam penelitian ini berbunyi “Ada pengaruh secara simultan antara variabel gaya
komunikasi guru dan kontrol orang tua secara bersama terhadap hasil belajar IPS siswa”.

Pembelajaran merupakan sebuah proses yang disadari dan cenderung bersifat permanen.
Keberhasilan sebuah proses pembelajaran dapat dilihat dalam perubahan perilaku, salah satunya perilaku
dalam belajar. Keberhasilan dalam proses pembelajaran tidak lepas dari peran guru dan orang tua sebagai
model figur utama bagi anak yang memiliki peluang cukup besar dalam mensosialisasikan nilai dan
kebiasaan serta sikap hidup.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 17,235 + 0,163(X1)
+ 0,807(X2). Persamaan tersebut menjelaskan bahwa satu satuan skor hasil belajar siswa akan
mempengaruhi gaya komunikasi guru sebesar 0,163 dan kontrol orang tua sebesar 0,807, jika gaya
komunikasi guru dan kontrol orang tua sebesar 0 maka hasil belajar siswa adalah sebesar 17,235, berarti
bahwa tanpa keberadaan gaya komunikasi guru di kelas dan kontrol orang tua di rumah, hasil belajar
siswa masih rendah.

3. Simpulan dan saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ada maka diperoleh untuk nilai rhitung pada
tiap butir pernyataan angket gaya komunikasi guru dan kontrol orang tua lebih besar dari ttabel sebesar
0,361 yang artinya tiap butir pernyataan angket dinyatakan valid. Hasil perhitungan uji reliabilitas angket
gaya komunikasi guru dan kontrol orang tua dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan adalah
reliable. Hasil Fhitung sebsar 121,0 bahwa Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dengan taraf signikansi
0,000 < 0,05, yaitu Fhitung (121,0) > Ftabel (3,20). Hasil ini menunjukkan Fhitung signifikan, sehingga H0
ditolak dan Ha diterima. Artinya “Ada pengaruh secara bersama antara variabel gaya komunikasi guru dan
kontrol orang tua secara bersama terhadap hasil belajar IPS siswa”. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan diperoleh nilai R² (koefisien determinasi) sebesar 84,33% yang artinya
terdapat hubungan variabel independen dan variabel dependen sebesar 84,33% dan selebihnya yaitu
15,67% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Bagi guru di SMP Negeri 1 Tanah Jawa agar terus mengasah kemampuan berkomunikais demi
menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa. Bagi siswa, agar lebih
membiasakan diri menjadi lebih aktif, objektif dan lebih serius dalam pelaksanaan pembelajaran agar
tercapainya cita-cita yang dimiliki. Bagi orang tua, agar lebih memberikan dorongan, bimbingan dan lebih
memperhatikan anak dalam pembelajaran di rumah, sehingga anak akan lebih mudah dalam menyerap
mata pelajaran yang dipelajari.
Daftar Rujukan

P-ISSN : 2354-6107 E-ISSN : 2549-2292


Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. … , No. … , …. , pp. 11

Abdurrahman, Emeliardi. 2021. Peran Orang Tua Mendampingi Anak Dalam Pembelajaran Daring Kelas IV
Di Mis Islamiyah Palangka Raya. Palangka Raya: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institute
Agama Islam Negeri Palangka Raya.
Cangara, Hafied. 2018. Pengantar Ilmu Komunikasi. Ed.3. Depok: RajaGrafindo Persada.
Devionita, Slavia. 2021. Gaya Komunikasi Kepemimpinan Dalam Mengelola Perusahaan (Studi Pada Gaya
Komunikasi Hanifa Ambadar Sebagai Pemimpin PT. Daily Dinamika Kreasi. Malang: Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2020. Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam Keluarga Upaya Membangun
Citra Membentuk Pribadi Anak. Ed.revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lestari, Heni. 2021. Pengaruh Kontrol Orang Tua Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Siswa Dan
Kondisi Psikologis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngrayun Tahun Pelajaran 2020/2021. Ponorogo :
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
Novitasari, Isti. 2016. Studi Deskriptif Gaya Komunikasi Mertua Perempuan Dengan Menantu Perempuan
Yang Tinggal Dalam Satu Tumah Di Kelurahan Tanjung. Purwokerto: Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Pohan, Zurkarnain. 2021. Hubungan Gaya Komunikasi Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Atas Al-Huda Pekanbaru. Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Sudjana, Nana. 2018. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yuniawati, Lisda. 2011. Gaya Komunikasi Guru “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Warnasari” Dalam
Berkomunikasi Dengan Peserta Didik (Studi Deskriptif Mengenai Gaya Komunikasi Guru Pada Anak
Usia Dini PAUD Warnasari Antapani Kidul). Bandung: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Computer Indonesia.

Riska Afriani / Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Dalam Pembelajaran Dan Kontrol Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai