Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA KANTOR


BPKAD (BADAN PENGELOLAHAN
KEUANGAN ASET DAERAH)
PROVINSI SUMATERA UTARA

Disusun Oleh:

Nama : REYVANDY SANJAYA SURBAKTI


Kelas : XII – TKJ 1
NIS/ NISN : 20.1109 / 0053000507

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN


INFORMATIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN
JARINGAN
SMKS BRIGJEND KATAMSO II MEDAN
ii

TAHUN 2022 / 2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh:


Nama                                : Reyvandy Sanjaya Surbakti
NIS/NISN                         : 20.1109 / 0051097608
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Ditulis sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi (Ujikom) dan Ujian Nasional

Menyetujui,

PembimbingSekolah, Pembimbing DU/DI,

Rhindra Pahlawan M.pd Lusyana Ginting, SE

Kepala Program Keahlian Pimpinan DU/DI


Teknik Komputer dan Jaringan Kantor BPKAD

Binsar P Simatupang, S. Kom Dr. Drs. M. Ismael P. Sinaga, M.Si

Mengetahui,
Kepala SMKS Brigjend Katamso II Medan

Boy H. Panggabean, S.Kom., Gr., M,Min.

i
PERGURUAN NASIONAL BRIGJEND KATAMSO II
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Jl. Marelan Raya, Pasar III No. 19 Lingkungan XII, KelurahanRengasPulau, Kecamatan Medan Marelan, Medan – 20255
Telp. (061) 69996459 – (061) 6854666

IDENTITAS PESERTA

Nama Lengkap : Reyvandy Sanjaya Surbakti


NISN : 0051097608
Tempat Tgl Lahir : Medan, 09 Agustus 2005
Agama : Islam
JenisKelamin : Laki-laki
Anak Ke : Dua Dari Dua Bersaudara
Alamat : Marelan Pasar 3 Timur Gg. Rezeki
No. Telp / Hp : 082161808517
E-mail : reyvandysurbakti98@smk.belajar.id
BidangStudiKeahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program StudiKeahlian : Teknik Komputer dan Informatika
KompetensiKeahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

Medan, 30 September 2022


Kepala SMKS Brigjend Katamso II

Boy H. Panggabean, S.Kom., Gr., M.Min.

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
1. Kuasi Teknologi, maka dunia akan menyambut kita dengan bangsa
2. Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu belajarlah tenang dan sabar
3. Bekerjalah dengan cerdas bukan hanya keras
4. Komputer terbaik di dunia pun takkan bisa digunakan oleh orang yang malas
5. Tujuan pendidikan untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta
memperhalus perasaan
6. Jangan pergi mengikuti kemana jalan akan berujung. Buat jalanmu sendiri dan
tinggalkanlah jejak

PERSEMBAHAN :
1. Tuhan Yang Maha Esa, terima kasih atas segala rahmat nya laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik
2. Kedua Orang Tua Bapak dan Ibu Tercinta yang Senatiasa Memberi Dukungan Serta
Mendidik Saya
3. Bapak Boy H. Panggabean, S.Kom.,Gr.,M.Min selaku Kepala Sekolah SMKS
Brigjend Katamso II Medan.
4. Ibu Indahwaty Suwandy, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah SMKS Brigjend
Katamso II Medan.
5. Bapak Binsar P Simatupang, S.Kom selaku Ketua Program Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan.
6. Bapak Rhindra Pahlawan,M.Pd selaku guru pembimbing selama pelaksanaan Praktik
Kerja Industri.
7. Kepada Bapak dan Ibu Pemimbing Praktik Kerja kantor BPKAD (BadanPengelolaan
KeuanganAset Daerah)
8. Seluruh staff dan karyawan BPKAD (BadanPengelolaaan Keuangan Daerah)
9. Dewan guru beserta staf atas bimbingannya selama penulis belajar di SMKS Brigjend
Katamso II Medan.
10. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri di BPKAD (BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN ASET DAERAH) Laporan ini di buat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan siswa selama berada di dunia industri. Laporan ini disusun sebagai pertanggung
jawaban siswa selama Prakerin dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan
setelah siswa melaksanakan praktik di dunia industri.
Pelaksanaan Prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan kerjasama yang
baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Boy H. Panggabean, S.Kom.,Gr., M.Min. Selaku kepala SMKS Brigjend
Katamso II Medan.
2. Bapak Binsar P Simatupang, S. Kom. Selaku Ketua Program Keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan
3. Bapak Dr. Drs. M. Ismael Sinaga, M.Si. selaku Pimpinan Kantor BADAN
PENGELOLAAN KEUANGAN ASET DAERAH (BPKAD)
4. Bapak Rhindra Pahlawan, M .Pd. selaku guru pembimbing selama pelaksanaan Praktik
Kerja Industri
5. Ibu Lusyana Ginting, SE. selaku pembimbing pada Kantor BPKAD Sumatra Utara
6. Seluruh staff dan karyawan BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ASET DAERAH
(BPKAD)
7. Dewan guru beserta staf atas bimbingannya selama penulis belajar di SMKS Brigjend
Katamso II Medan.
8. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan Praktik Kerja Industri ini.
9. Penulis menyadari akan kekurangan dalam pembuatan laporan ini yang harus dibenahi,
oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya laporan ini di masa mendatang. Akhir kata penulis mohon maaf atas
segala kesalahan dan kekurangan. Semoga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak
Medan, 17 November 2022

Reyvandy Sanjaya Surbakti

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................i

BIODATA PESERTA PRAKERIN .......................................................................ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................................iii

KATA PENGANTAR ...........................................................................................iv

DAFTAR ISI ...........................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1. Latar Belakang......................................................................................1

1.2. Dasar Hukum ........................................................................................2

1.3. Tujuan Prakerin.....................................................................................2

1.4. Manfaat Prakerin...................................................................................3

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN ................................................................

2.1. Sejarah (Badan Pengolaan Keuangan Aset Daerah)............................5

2.2. Struktur Organisasi (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah)....12

2.3. Letak Geografis (Badan Pengelolaam Keuangan Aset Daerah)........13

2.4. Prosedur Pekerjaan (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah)....14

BAB III KOMPETENSI HASIL PRAKERIN......................................................

3.1. Kompetensi yang dikerjakan...............................................................17

3.2. Bahan dan Alat Prakerin......................................................................17

3.3. Langkah-langkah.................................................................................18

3.4. Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat..........................................18

BAB IV PENUTUP .................................................................................................

4.1. Kesimpulan .........................................................................................23

4.2. Saran ...................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................25

LAMPIRAN - LAMPIRAN

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Prakerin Siswa


Lampiran 2 Daftar Absensi Prakerin
Lampiran 3 Daftar Nilai Prakerin
Lampiran 4 Surat Izin Prakerin
Lampiran 5 Dokumentasi Pelaksanaan Prakerin
Lampiran 6 Daftar Kegiatan Prakerin
Lampiran 7 Sertifikat Prakerin

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


SMK merupakan jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan
kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan dapat mengembangkan diri di Era
Globalisasi. SMK menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan di berbagai Program
Keahlian yang disesuaikan dengan lapangan kerja. Program Keahlian tersebut
dikelompokkan menjadi bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri / bidang
usaha / asosiasi profesi. Jenis bidang dan program keahlian ditetapkan oleh direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Pendidikan
Nasional Pusat, dan dilaksanakan dalam berbagai jenis kompetensi yang dinilai penting dan
perlu bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan zamannya. Kompetensi
dimaksud meliputi Kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi kader bangsa
yang cerdas dan pekerja yang berkompeten, sesuai dengan Standar Kompetensi yang ada
dalam Dunia Usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi.
Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola penyelenggaraan pendidikan
yang dapat dilaksanakan secara terpadu, seperti: Pola Pendidikan Sistim Ganda (PSG) yaitu
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dan pendidikan jarak jauh. Prakerin adalah pola
penyelenggaraan pendidikan yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi, Pemerintah sebagai Institusi Pasangan (IP), mulai dari
tahap Perencanaan, Pelaksanaan, hingga tahap Evaluasi dan Sertifikasi yang merupakan satu
kesatuan program. Durasi pelaksanaan Prakerin ini 6 bulan efektif. Pola Praktik Kerja
Industri diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan
mutu lulusan dengan kemampuan yang diminati oleh dunia usaha/Dunia Industri/Asosiasi
Profesi (Pemerintah).
Dengan demikian, seorang siswa dikatakan mampu mengembangkan kecakapan/
keterampilan hidupnya jika menguasai dengan sungguh-sungguh seluk beluk keahliannya
secara tuntas.

1
2

Harapan utama dan kegiatan Prakerin ini di samping meningkatkan keahlian


profesional peserta didik agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar peserta
didik memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif,
hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.

1.2 Dasar Hukum


Adapun landasan hukum pelaksanaan Prakerin adalah:
1. UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP. Nomor: 29 / 1990 tentang Pendidikan Menengah
3. Kep. Menaker No: 285/MEN/1991 tentang Pelaksanaan Permagangan Nasional
4. PP No: 39 / 1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan Nasional
5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah
Kejuruan
6. Surat Keputusan Mendikbud No: 080/U/1993 tentang Kurikulum SMK sebagaimana
telah diubah menjadi Kurikulum SMK Edisi 1999
7. Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik pada
SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
8. Surat Keputusan Kepala Sekolah SMKS Brigjend Katamso II Medan
/SMKBKII/SK/X/2022 tentang Susunan Pengurus Praktik Kerja Lapangan Prakerin
SMKS Brigjend Katamso II Medan tahun pelajaran 2022/2023.

1.3 Tujuan Prakerin


Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk:
1. Menghasilkantenagakerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) antara SMK
dan Industri.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
4. Memberi pengakuan dan pengahargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
3

1.4 Manfaat Prakerin

Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industry atau instansi dilaksanakan dalam
prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan memberi nilai
tambah bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut

1.4.1 Manfaat Bagi Industri


Penyelenggaraan Prakerin memberi keuntungan nyata bagi industry antara lain:
1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar dan bekerja di industri.
2. Umumnya peserta Prakerin telah ikut dalam proses produksi secara aktif sehingga pada
pengertian tertentu peserta Prakerin adalah tenaga kerja yang member keuntungan.
3. Perusahaan dapat member tugas kepada peserta Prakerin untuk kepentingan perusahaan
sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta Prakerin lebih mudah diatur
dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Karena itu, sikap
peserta Prakerin dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri.
5. Memberi kepuasanbagi dunia usaha/dunia industry karena diakui ikut serta menentukan
hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Industri (Prakein).

1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah


Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik lebih
terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendiddikan
dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and Match). Memberi
kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena tamatannya lebih terjamin
memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia
kerja, dan kepentingan bangsa.
4

1.4.3 Manfaat Bagi Praktikan/Peserta Didik

Hasil belajar peserta Praktik Industri akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan
betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya
dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya
diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian
profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Kantor Badan Pengelolaan Keuangaan Aset Daerah

Dizaman Pemerintahan Belanda, Sumatera Utara Merupakan Suatu


Pemerintah yang bernama Gouverment Van Sumatera, yang meliputi seluruh
Sumatera  dikepalai oleh seorang Gouvernur berkedudukan di Medan. Sumatera
terdiri dari daerah-daerah Administrarif yang dinamakan Keresidenan.
Di zaman permulaan Kemerdekaan Republik Indonesia, Sumatera tetap
merupakan suatu kesatuan pemerintah yaitu Provisi Sumatera yang dikepalai oleh
seorang Gubernur dan terdiri dari daerah-daerah Administratif Kersidenan yang
dikepali oleh seorang Residen
Pada sidang I Komite Nasional Daerah ( K.N.D ) Provinsi
Sumatera,mengingat kesulitan-kesulitan perhubungan ditinjau dari segi
pertahanan diputuskan untuk membagi Provinsi Sumatera menjadi 3 Provinsi
yaitu sub Provinsi Sumatra Utara ( yang terdiri dari keresidenan
Aceh,Keresidenan Sumatera Timur dan Keresidenan Tapanuli), Sub Provinsi
Sumatra Tengah Dan Sub Sumatera Selatan. Dalam Perkembangan selanjutnya
Undang-undang No. 10 Tahun 1948 tgl. 15 April 1948. Pemerintah menetapkan
Sumatera menjadi 3 Provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri yaitu :
1. Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan-kereseidenan Aceh,
Sumatra Timur dan Tapanuli.
2. Provinsi Sumatera Tengah yang meliputi Keresidenan-kersidenan Sumatera
Barat, Riau dan Jambi.
3. Provinsi Sumatera Selatan yang mneliputi Keresidenan-keresidenan
Bengkulu, Palembang, Lampung dan Bangka Belitung.
6

Dengan Berdasarkan Kepada Undang-undang No. 10 Tahun 1948, atas


usul Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan suratnya tgl. 16
Februari 1973 No. 4585/25. DPRD tingkat I Sumatera Utara dengan keputusan
tgl.13 Agustus 1973 No. 19/K/1973 Telah menetapkan bahwa hari jadi Provinsi
Daerah Tingkat I Sumatera Utara adalah tgl 15 April 1948 yaitu tanggal
ditetapkannya U.U.No. 10 tahun 1948 tersebut.
Pada permulaan tahun 1949 diadakan reorganisasi Pemerintah Sumatera,
atas pertimbangan berhubungan dengan meningkatnya serangan-serangan
Belanda.menghendaki suatu sistem pertahanan yang lebih kokoh dan
sempurna.untuk itu perlu dipusatkan alat-alat kekuasaan sipil dan militer dalam
tiap-tiap Daerah Militer Istimewa yang berada dalam satu tangan yaitu Gubernur
Militer.Dengan demikian seluruh kekuasan baik Sipil maupun Militer berada
ditangan Gubernur Militer.
Perubahan yang demikian ini ditetapkan dengan keputusan Pemerintah
Darurat R.I. TGL 16 Mei 1949 No. 21/Pem/P.D.R.I. Dalam tindak lanjutnya
dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. tgl.17 Mei 1949 No. 22/Pem/P.D.R.I.
Jabatan Gubernur Sumatera Utara diadakan.Gubernur yang bersangkutan diangkat
menjadi Komisaris dengan tugas-tugas memberi pengawasan dan tuntunan
terhadap Pemerintah,baik Sipil maupun Militer.Selanjutnya dengan Instruksi
Dewan Pembantu Dan Penasehat Wakil Perana Menteri tgl 15 September 1949
Sumatera Utara dibagi menjadi 2 Daerah Militer Istimewa yaitu Aceh dan Tanah
Karo diketahui oleh Gubernur Militer Tgk.M.Daud Bereuh dan Tapanuli/Sumatra
Timur Selatan Oleh Gubernur Militer Dr.F.L. Tobing.
Selanjutnya dengan ketetapan Pemerintah Darurat R.I dalam bentuk
Peraturan Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah tgl. 17 Desember
1949 No. 8/Des/W.K.P.M dibentuklah provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli /
Sumatera Timur. Kemudian dengan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang No. 5 Tahun 1950. TGL 14 Agustus 1950. Peraturan Wakil Perdana
Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah 17 Desember 1949 No. 8/Des/W.K.P.M.
Tahun 1949 tersebut dicabut dan kembali dibentuk Provinsi Sumatera Utara
dengan Daerah yang meliputi Daerah Keresidenan Aceh. Sumatera Timur dan
7

Tapanuli. Selanjutnya dengan peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1950 tgl. 14


Agustus 1950 (pada waktu R.I.S )ditetapkan bahwa Daerah R.I.S sesudah
terbentuk Negara Kesatuan R.I. Terbagi atas daerah-daerah Provinsi:
1. Jawa Barat
2. Jawa Tengah
3. Jawa Timur
4. Sumatera Utara
5. Sumatera Tengah
6. Sumatera Selatan
7. Kalimantan
8. Sulawesi
9. Maluku
10. Sunda Kecil
Dalam Perkembangan Selanjutnya tgl. 7 Desember 1956 diundangkanlah
Undang-undang No. 24 Tahun 1956 yaitu Undang-undang tentang
pembentukan,Daerah Otonom Provinsi Aceh dan perubahan peraturan
Pembentukan Provinsi Sumatera Utara. Pasal I Undang-undang No. 24 Tahun
1956 ini menyebutkan :
1) Daerah Aceh yang meliputi Kabupaten-kabupaten : I Aceh besar, 2. Aceh
Pedie ,3.Aceh Utara, 4 Aceh Timur, 5. Aceh Tengah, 6.Aceh Barat, 7. Aceh
Selatan,8. Kota Besar Kuta Raja, dipisahkan dari lingkungan,Daerah Otonom
Provinsi Sumatera Utara dimaksud dalam peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang No. 5 tahun 1950 an dibentuk menjadi daerah yang berhak
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dengan nama Provinsi
Aceh.
2) Provinsi Sumatera Utara Tersebut dalam ayat( 1 ) yang wilayahnya telah
dikurangi dengan bagian-bagian yang terbentuk sebagain Daerah Otonom
Provinsi Aceh tetap disebut Provinsi Sumatera Utara
8

Jumlah Daerah Otonom tingkat II di Sumatera Utara. berdasarkan undang-


undang Darurat No. 7 tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten, Undang-undang Darurat No. 8 tahun 1956 tentanng pembentukan
Daerah Otonom Kota-kota Besar.Undang-undang Darurat No. 9 tahun 1956
tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota kecil serta Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang No. 4 tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tk.II
adalah 17 buah, saaat ini di Sumatera Utara terdiri dari :

a. 25 Kabupaten Yaitu:

1. Kabupaten Tapanuli Tengah                    


2. Kabupaten Tapanui Utara                     
3. Kabupaten Tapanuli Selatan  
4. Kabupaten Nias
5. Kabupaten Langkat   
6. Kabupaten Karo
7. Kabupaten Deli Serdang   
8. Kabupaten Simalungun               
9. Kabupaten Asahan                                                                       
10. Kabupaten Labuhan Batu                                                           
11. Kabupaten Dairi                                                                           
12. Kabupaten Pak-pak Barat                                                           
13. Kabupaten Humbang Hasudutan                                             
14. Kabupaten Serdang Bedagai                                                     
15. Kabupaten Toba Samosir                                                           
16. Kabupaten Samosir                                                                     
17. Kabupaten Nias Selatan 
18. Kabupaten Mandailing Natal
19. Kabupaten Batu Bara
20. Kabupaten Padang Lawas 
21. Kabupaten Padang Lawas Utara
22. Kabupaten Labuhan Batu Utara
9

23. Kabupaten Labuhan Batu Selatan


24. Kabupaten Nias Utara
25. Kabupaten Nias Barat

b. 8 Kota Yaitu:

1. Kota Medan
2. Kota Pematang Siantar
3. Kota Sibolga
4. Kota Tanjung Balai
5. Kota Binjai
6. Kota Tebing Tinggi
7. Kota Padang Sidimpuan
8. Kota Gunung Sitoli

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomer 65 tahun 2011


tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara dibentuk Biro
Keuangan Setdaprovsu yang merupakan salah satu SKPD dilingkungan
Sekeretariat Daerah Provsu.
Namun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomer 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Nomer 6 tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera
Utara dan Peraturan Gubernur Nomer 39 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi
Badan Daerah dan Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Utara maka dibentuk
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara yang
merupakan gabungan dari Biro Keuangan Sekdaprovsu dan Biro Perlengkapan
dan Pengelolaan Aset.
Sehubungan perlunya pembentukan Unit Pelaksana Teknis dalam rangka
penyuluhan dan pembinaan pengelolaan keuangan kabupaten/kota maka terbit
Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan
10

Gubernur Nomor 39 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Badan Daerah dan
Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Terakhir terbit Peraturan Gubernur Sumatera Utara No.7 Tahun 2018
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 39
Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi Badan Daerah dan Inspektorat Daerah
Provinsi Sumatera Utara.

2.1.1. Visi dan Misi BPKAD Sumatra Utara

 Visi Perusahaan
Sebagaimana tertuang dalam dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2019-2023 bahwa Visi Pembangunan
Provinsi Sumatera Utara yang ditetapkan untuk tahun    2019-2023 adalah :
”  SUMATERA UTARA YANG MAJU, AMAN, DAN BERMARTABAT  ”
 Misi Perusahaan
Sedangkan dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 (lima) Misi
Pembangunan Provinsi Sumatera Utara Tahun  2019-2023 sebagai berikut :
1. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang bermartabat dalam
kehidupan karena memiliki iman dan taqwa, tersedianya sandang pangan
yang cukup, rumah yang layak, pendidikan yang baik, kesehatan yang
prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta harga-harga yang
terjangkau ;
2. Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam politik dengan
adanya pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintahan
yang baik, adil, dan terpercaya, polotik yang beretika, masyarakat yang
berwawasan kebangsaan, dan memiliki kohesi sosial yang kuat serta
harmonis ;
3. Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam
pendidikan karena masyarakatnya yang terpelajar, berkarakter, cerdas,
kolaboratif, berdaya saing, dan mandiri;
11

4. Mewujudkan  Sumatera Utara yang bermartabat dalam bergaul kerena


terbebas dari judi, narkoba, prostitusi, dan penyeludupan, sehingga
menjadi teladan di Asia Tenggara dan Dunia;
5. Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam
lingkungan kerena ekologinya yang terjaga, alamnya yang bersih dan
indah, penduduknya yang ramah, berbudaya, berprikemanusiaan, dan
beradap.

2.2 Struktur Organisasi BPKAD

Gambar 2.1 Struktur organisasi BPKAD Sumatra Utara

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan Tipe A, terdiri


dari 1(satu) Sekretaris 3(tiga) Sub Bagian dan 4(Empat) Bidang, 1(Satu) Bidang
mempunyai 3(tiga) Sub Bidang dan 3(Tiga) Unit Pelayanan Teknis dengan
susuna sebagai berikut:
A. Badan: Kepala Badan : Dr.Drs.M.Ismael P.Sinaga,M.Si
B. Sekretariat terdiri dari: Sekretaris : Drs. Juliadi Zurdani HRP, M.Si 
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian: Kasubbag : Drs. Abdul Syukur
Tambunan
12

2. Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah/Sub Koordinator


Keuangan : Irwanda Pulungan, S.sos
3. Fungsional Analis Perencana : H. Henri Aguslan, SE, M.Si

C. Bidang Pengelolaan Anggaran terdiri dari : Kabid : H Mhd. Rahmadani Lubis,
SE

1. Sub Bidang Pengelolaan Anggaran I: Kasubbid : Muhammad Faisal,SE


2. Sub Bidang Pengelolaan Anggaran II: Kasubbid : Ahmad Syafei, SE
3. Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Dearah : Anggaran III : Dra. Nur
Ina Rahayu Nasution, MSP

D. Bidang Perbedaharaan dan Kas Daerah terdiri dari :Kabid : Hj.


Halimatussa’adiah, SE, M.AP

1. Fungsional analis keuangan pusat dan daerah : Perbendaharaan : Yusril


Ridwan, SH,MM
2. Sub bidang perbendaharaan II : Kasubbid : Hj. Elyani, SE, Ak
3. Sub bidang kas daerah: kasubbid : Febri Muliansyah, S.Sos

E. Bidang akuntansi terdir dari : Kabid :  Ratna Sari Pinem, SE, MM

1. Sub bidang akuntansi I: Kasubbid :  Gabriel Henry W. CH., SE, M.Si


2. Sub bidang akuntansi II: Kasubbid : Novita L. Simatupang, SE.Ak. M.Si
3. Fungsional analis keuangan pusat dan paerah : Suhaimi Indra Gunawan,
SE, M.Si

F. Bidang aset terdiri dari :Kabid : Suwito, SE

1. Fungsional penilai pemerintah : Kasubbid : Hj. Eka Zuriana, SE, MM


2. Sub bidang pengelolaan aset: Kasubbid : Taufik Azhar, ST
3. Sub bidang penghapusan dan pengamanan Aset : Kasubbid : Suaidi
Harahap, ST
13

G. Bidang bina keuangan daerah kabupaten / Kota : Kabid : Drs. Hendra Yudi,
M.Kes

1. Kasubbid bina keuangan I : Novanty, SE, MM


2. Kasubbid bina keuangan II : Huddin Sani Pane, S.Sos
3. 3.Fungsional analis keuangan pusat dan daerah : Fachrizal Syahputra
Lukman, SE

2.3 Letak Geografis


Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Jalan Imam Bonjol No. 18 Gedung Bank
Sumut Lt. 7 Medan

2.3

2.4 Prosedur
pekerjaan
BPKAD
Sumatra
Utara

1. Badan dipimpin seorang Kepala Badan yang mempunyai mandat kebijakan teknis
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, melaksanakan pembinaan, koordinasi,
pemantauan, evaluasi dan pengendalian Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah,
melaksanakan fungsi sebagai Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) dan
14

Bendahara Umum Daerah (BUD) serta memberikan dukungan penyelenggaraan


Pemerintah.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan


menyelenggarakan fungsi :
a. menyelenggarakan koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi, dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah dalam
bidangperbendaharaan, anggaran, kas daerah, dan pengelolaan Aset.
b. penyelenggaraan pengolahan bahan/data untuk penyempurnaan dan
penyusunan kebijakan sesuai standar dalam urusan pengelolaan aset.
c. pelatihan dan pelaksanaan tugas dalam bidang pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah.
d. pelaksanaan tugas pembantuan pengelolaan keuangan dan aset daerah.
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) pasal ini, Kepala Badan mempunyai uraian tugas :
a. menyelenggarakan rumusan kebijakan teknis terkait pengelolaan
keuangan dan aset daerah berdasarkan peraturan yang berlaku sebagai
bahan perumusan kebijakan Kepala Daerah.
b. menyelenggarakan dan menetapkan program kerja dan kegiatan di
bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
c. menyelenggarakan penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan
APBD.
d. menyelenggarakan dan mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD.
e. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan APBD.
f. menyelenggarakan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah.
g. menyelenggarakan penataan SPD.
h. menyelenggarakan pelaksanaan pinjaman dan memberikan pinjaman atas
nama pemerintah daerah.
15

i. menyelenggarakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah.


j. menyelenggarakan penyajian informasi keuangan daerah.
k. menyelenggarakan kebijakan dan mengatur pengelolaan serta
penghapusan barang milik daerah.
l. menyelenggarakan koordinasi kegiatan pembinaan di bidang pengelolaan
keuangan dan Aset Daerah dengan unit kerja terkait agarkegiatan tersebut
dilaksanakan secara terarah , terpadu dan selaras.
m. menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pada Badan mulai dari perencanaan
sampai dengan evaluasi agar program-program dapat terlaksana sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan.
n. menyelenggarakan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Sekretariat dan
bidang pada Badan dengan membandingkan antara hasil kerja yang
dicapai dengan target kinerja yang telah ditetapkan untuk mengetahui
tingkat kinerja yang dicapai.
o. menyelenggarakan pengawasan terhadap Sekretaris, Kepala Bidang dan
seluruh staf dalam melaksanakan tugas baik secara preventif maupun
represif untuk menghindari terjadinya kesalahan dan penyimpangan
dalam pelaksanaan tugas.
p. menyelenggarakan dan mendistribusi tugas-tugas yang berkaitan dengan
Badan kepada Sekretaris dan Kepala Bidang berdasarkan tugas dan
fungsi agar tugas dapat terlaksana secara efisien dan efektif dan tepat
waktu.
q. menyelenggarakan dan memberi petunjuk kerja kepada bawahan secara
lisan maupun tulisan sesuai degan bidang pengoperasian agar tugasdapat
dilaksanakan secara benar sesuai dengan aturan yang berlaku.
r. menyelenggarakan pembinaan administrasi keuangan, kepegawaian,
perencanaan, perlengkapan, dan pengendalian pemerintahan berdasarkan
pedoman dan ketentuan yang berlaku agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan dengan efisien dan efektif.
s. menyelenggarakan dan mempertimbangkan Gubernur mengenai
pemecahan masalah yang berkaitan dengan bidang badan pengelolaan
keuangan dan aset daerah baik secara lisan maup[tidak tertulis sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
16

t. menyelenggarakan tugas kedinasan lainnya yang berkaitan dengan tugas


dan fungsi di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah,pejabat
pengelola keuangan daerah dan bendahara umum daerah yang diberikan
oleh Gubernur.

4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Kepala Badan dalam melaksanakan tugas dibantu
oleh :

a. Sekretaris
b. Bidang Pengelolaan Anggaran
c. Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah
d. Bidang Akuntansi
e. Bidang Aset
f. Bidang Bina Keuangan Daerah Kabupaten/Kota

.
BAB III
KOMPETENSI HASIL PRAKERIN

3.1 Kompetensi yang dikerjakan


Dalam Pelaksanaan Praktik Kerja di Kantor (BPKAD)Badan Pengelolahan Keuangan
Aset Daerah) kompetensi yang di kerjakan sebagai berikut
1. Menjilid Berkas
2. Fotocopy Berkas
3. Menyortir Berkas SP2D
4. Menyusun Berkas Berkas SP2D Yang Sudah Di Proses
5. Menomori Daftar SP2D yang akan di proses dan selanjutnya diserahkan ke Bapak/Ibu
Pengelolah
6. Menomori Unit Layanan Administrasi(ULA)

No Bahan No Alat

1 Kertas 1 Komputer

2 Stop Map 2 Pulpen & Pensil

3 Kop Surat 3 Scanner

4 Internet 4 Smartphone

5 Map 5 Klip Kertas

6 Perekat/Lem 6 Keyboard

7 Hekter 7 Mouse

3.2 Bahan dan Alat Prakerin


DalamPelaksanaanPraktikKerjaIndustri di Kantor (BPKAD)adabeberapabahandanalat
yang digunakansebagaiberikut:

17
18

3.3 Langkah-langkah
Dalam Pelaksanaan Praktik Kerja di Kantor BPKAD(Badan Pengelolahan Keuangan
Aset Daerah) ada beberapa langkah langkah kompetensi yang di kerjakan sebagai berikut
i. MembuatLaporan di Excel
1. Buka aplikasi excel
2. Buat tabel dengan di blok kolom yang sesuai dengan yang akan di buat
3. Lalu klik kanan pilih format cells, kemudian pilih border dan sesuaikan saja tabel
dengan yang akan dibuat
4. Isi tabel dengan laporan yang akan di buat
ii. Mencatat surat yang masuk dari bagian maupun intansi lain
1. Dicatat pada buku masuk sp2d
2. Lalu isi sesuai dengan nomor yang sesuai dengan urutan
3. Isi perihal, nomor agenda tanggal masuk surat dan stemple surat
iii. Menulis Lembar Disposisi
1. Setelah mencatat dibuku surat masuk sp2d
2. Isi lembar disposisi dengan nomor yang sesuai
3. Lalu isi tanggal masuk surat dan perihal surat
4. Jika sudah isi surat sp2d maka akan diserahkan ke Bapak/ibu pengelolah
5. Isi tanggal penerimaan dan juga nomor sp2d yang sudah di tulis pada buku
sebelumnya

3.4 Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat

4.1.1 Faktor Pendukung

Faktor Pendukung yang ada di BPKAD (Badan Pengelolahan Keuangan Aset


Daerah) dalam Pelaksanaan Prakerin antara lain :
1. Fasilitas peralatan yang ada sangat mendukung
2. Pembimbing kepada peserta prakerin oleh pihak usaha sangat baik
3. Ruangan yang cukup luas
4. Lingkungan kerja yang bersih dan asri serta nyaman
5. Teori dan pembelajaran mudah di mengerti
6. Pegawai yang ramah
7. Berteman baik dengan teman yang berada dalam pelaksanaan prakerin
19

4.1.2 Faktor Penghambat

Faktor Penghambat yang ada di BPKAD(Badan Pengelolahan Keuangan Aset


Daerah) dalam Pelaksanaan Prakerin antara lain :
1. Lokasi yang cukup jauh dari rumah
2. Banyak kendaraan besar
3. Macet saat perjalanan
4. Cuaca yang tidak menentu/mendukung
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri yang dimulai pada tanggal 03 Oktober
2022 sampai 18 November 2022 di Kantor BPKAD(Badan Pengelolahan Keuangan Aset
Daerah), maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. BPKAD(Badan PengelolahanAset Daerah) bergerak di bidang keuangan,dan
pengelolahan asset daerah. Selama melaksanakan prakerin di BPKAD
(BadanPengelolahanAset Daerah)penulis banyak mendapatkan ilmu dan pengetahuan
yang baru dalam dunia pemerintahan terutama di bidang Keuangan.
2. Dengan di laksanakan prakerin ini penulis mengetahui fungsi dan tujuan BPKAD
(BadanPengelolahanKeuanganAset Daerah) Medan yang memiliki visi "Pengelolahan
asset daerah yang unggul di lingkup pemerintah daerah" dan keinginan perusahaan
"Menjadi Salah Satu Kantor Terkemuka Di Indonesia".
3. Pelaksanaan Prakerin yang diselenggarakan SMK BRIGJEND KATAMSO II
sangatlah penting bagi Siswa/i untuk siap menghadapi masalah yang berkaitan dengan
dunia pekerjaan dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya.

4.2 Saran

Setelah melaksanakan program Praktik Kerja Industri di Kantor BPKAD(Badan


Pengelolahan Aset Daerah), penulis memiliki beberapa saran yang dapat dijadikan acuan
untuk pihak perusahaan dan sekolah, yaitu:
1. Bagi BPKAD(Badan Pengelolahan Keuangan Aset Daerah) Medan yaitu:
a. Kepada BPKAD (Badan Pengelolahan Keuangan Aset Daerah) agar mengikut
sertakan peserta prakerin dalam pekerjaan yang mungkin mampu melaksanakan
oleh peserta prakerin agar pengetahuan bagi siswa/i akan dunia kerja lebih luas.
b. Kinerja para pegawai harus dipertahankan demi kemajuan (Badan Pengelolahan
Aset Daerah) Medan.
c. Di harapkan pada tahun yang akan datang BPKAD (Badan Pengelolahan
Keuangan Aset Daerah) Medan masih mau menerima siswa/i SMKS BRIGJEND
KATAMSO II untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri agar terjalin hubungan
yang baik dan bekerjasama dengan SMKS BRIGJEND KATAMSO II.

20
21

2. Bagi Lembaga Pendidikan SMKS Brigjend Katamso II


a. Mengharapkan kepada SMKS BRIGJEND KATAMSO II agar Siswa/i yang
melaksanakan prakerin benar-benar di bimbing dan diarahkan, sehingga siswa/i
memperoleh manfaat dari pelaksanaan prakerin tersebut.
b. Sebelum prakerin dilaksanakan, hendaknya siswa/I di berikan pembekalan
prakerin yang benar-benar matang, yang bisa memberikan gambaran bagaimana
sistem dan cara kerja di intansi dimana siswa/i akan di tempatkan. Sehingga
siswa/i dengan mudah untuk menyesuaikan dan beradaptasi dengan dunia kerja
nyata.
c. Lembaga pendidikan lebih mempermudah lagi siswa/i yang ingin melaksanakan
prakerin.
3. Bagi Siswa/Siswi
a. Agar Siswa/i dapat mempersiapkan diri dengan segala sesuatu yang berhubungan
dengan prakerin baik secara fisik, mental maupun materil.
b. Sebelum melaksankan prakerin pada perusahaan/organisasi tertentu, maka
terlebih dahulu cobalah untuk mengetahui tata cara kerja dan prosedur perushaan
tersebut.
c. Cobalah mencari tempat pelaksanaan prakerin yang sesuai dengan penerapan
ilmu yang dikuasai.
d. Agar pada saat melaksanakan prakerin berprilaku yang baik dan sopan agar
terjaga nama baik pribadi, perguruan tinggi maupun instansi.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri SMK BRIGJEND KATAMSO II
Buku Profil perusahaan kantor pusat BANK SUMUT. Majalah Berita JL.Imam Bonjol
Wawancara.
Website: https://www.banksumut.co.id/jaringan_kantor/kantor-pusat-bank-sumut/

22
Lampiran 5 Menomori Daftar SP2D yang akan diproses dan selanjutnya diserahkan ke
Bapak/Ibu Pengelolah
Lampiran 5 Menyortir surat sp2d
1

Anda mungkin juga menyukai