Anda di halaman 1dari 1

Berjalan Lebih Lambat

Semua orang sepertinya berjalan begitu cepat, saling mendahului satu sama lain, beberapa di antara kita justru
lebih bergegas dan menerabas, satu-dua orang dan banyak dari kita beranggapan bahwa setiap harinya hidup
adalah perlombaan, yang lain menang dengan rapih, yang lainnya lagi tertinggal tersisih. Jika kamu tidak bisa
memenangkan kehidupan maka kamu akan dikalahkan kehidupan, setidaknya begitu apa yg di katakan oleh
para juru motivasi. lucunya kita selalu pandai menghitung kesedihan dari ketertinggalan, tapi alpa untuk
menghitung kesedihan dari kemenangan. sebaliknya kita sangat cerdas mengkalkulasi kebahagiaan dari
kemenangan tapi enggan untuk menghitung kebahagiaan dari ketertinggalan. Tuhan menciptakan manusia
dengan komponen yang sama namun membuat garis mulai yg berbeda, beberapa di antaranya punya garis
mulai yg berada lebih depan dan beberapa di antaranya garis mulai begitu jauh ada di belakang. Kamu,aku dan
kita kerap berpikir bahwa ketertinggalan identik dengan kemalangan, namun ternyata tidak. Hidup memang tidak
sematematis itu, maka apabila kamu ditakdirkan berjalan lebih lambat dari yg lain cobalah benar-benar berjalan
lebih lambat dari yg lain. Apabila terbiasa menggunakan motor sejenak hari kita nikmati berjalan kaki, kamu akan
bisa melihat secara jelas nomor sedot toilet atau nomor badut ulang tahun di tiang listrik dekat rumahmu, kamu
juga bisa melihat bahwa tanaman tetanggamu sudah layu, dan siapa tau kamu berniat menyiram tanamannya
dan bercengkrama barang satu-dua menit dengannya yg selama ini kerap kamu lewatkan. Dengan berjalan lebih
lambat kamu bisa melihat guratan pada kening orang-orang, rasa kesal atau bahagia ketika melihat ponsel
mereka, warna-warna cat yg memberi inspirasi mu untuk memodifikasi rumah atau justru mentertawai
orang-orang yang terjebak dengan macetnya dan kamu dengan enteng melangkah sambil bersendau-gurau
kepada diri sendiri. Ohh ini kah yang aku lalui setiap hari. Berjalan lebih lambat memulai dari garis yg lebih
belakang adalah salah satu cara Tuhan untuk kamu mengamini kebahagiaan dalam kehidupan bahwa banyak yg
diturunkan kepada dunia tapi kita sering abai dan termakan dengan urusan-urusan yg setiap hari tidak kunjung
habis. Berjalan lebih lambat adalah sebuah cara filosofis untuk mengartikulasikan satu demi satu apa yang
ditangkap mata untuk dapat diterjemahkan oleh pikiran, yg mungkin ketika kita berjalan cepat atau justru berlari
tidak pernah ada dimensi yg sealami itu, maka memandang kehidupan adalah perlombaan bukanlah sebuah
cara yang salah, namun kita harus paham betul bahwa perlombaan itu sendiri pun juga ada jeda di sana, maka,
semoga kita tidak menjadi manusia yang berlari cepat, terjatuh dan enggan untuk melangkah lagi, namun
bisakah kita menjadi manusia yang berlari cepat dan disela-sela itu menghirup nafas, memandang jauh ke langit
dan berkata; ternyata sudah sejauh ini yah.... terimakasih, terimakasih semesta, Kemudian tersenyum dan siap
untuk memulai lagi.

Anda mungkin juga menyukai