Anda di halaman 1dari 11

117

BAB VIII
KEKASARAN PERMUKAAN

Tujuan Pembelajaran
 Menjelaskan pentingnya kekasaran permukaan
 Membedakan kekasaran umum, kekasaran khusus.
 Menjelaskan macam kekasaran hasil permesinan.

Kreterian Penilaian
1. Menjelaskan symbol-simbol kekasaran permukaan.
2. Menjelaskan cara penempatan pada gambar.
3. Menjelaskan tingkat kekasaran permukaan.
4. Membaca tabel kekasaran permukaan yang dapat dicapai oleh mesin.
5. Membuat gambar kerja lengkap kekasarannya.
6. Membaca gambar kerja yang lengkap.

Gambar Teknik
ansar.doc
118

BAB VIII
PENUNJUKKAN KEKASARAN PERMUKAAN

8.1. Simbol-simbol yang dipergunakan untuk menunjukkan kekasaran


permukaan
Simbol permukaan tanpa angka, huruf atau perkataan.

Simbol Arti
Simbol dasar
Semua jenis pengerjaan boleh dilakukan pada permukaan
yang diberi simbol dasar ini, kecuali dengan mesin.
Simbol dasar ditambah garis mendatar
Permukaan yang diberi simbol semacam ini diperoleh dari
pengerjaan pemotongan mesin perkakas, misalnya : mesin
bubut, mesin sekrap dll.
Simbol dasar ditambah lingkaran
Semua jenis pengerjaan tidak boleh dilakukan pada
permukaan yang diberi simbol semacam ini.

Simbol permukaan dengan simbol tingkat kekasaran atau harga kekasaran


Simbol
Pengerjaan potong Arti
bebas wajb dilarang

Permukaan dituntut memiliki


tingkat kekasaran tertinggi N8
atau harga kekasaran tertinggi
3,2

Permukaan dituntut memiliki


tingkat kekasaran tertinggi N9
dan terendah N7 atau harga
kekasaran tertinggi 6,3 dan
terendah 1,6

Simbol permukaan dengan tuntutan pelengkep

Gambar Teknik
ansar.doc
119

Letak Jenis tuntutan


Harga/tingkat kekasaran
b Jenis pengerjaan
c Ukuran lebih (alloance) (mm)
d Arah alur/serat pengerjaan
potong
Keterangan untuk d : dapat berupa ;X;=
Contoh penerapan
Pengerjaan akhir pada permukaan yang diberi
tanda harus berupa penggerindaan.

Permukaan yang bersangkutan dikerjakan


dengan mesin (misalnya : mesin bubut, mesin
gerinda dsb.) sampai mencapai N7 (tingkat
kekasaran tertinggi), dan akhirnya dikrom
dengan tingkat kekasaran tertinggi N5.

Arah alur/serat bekas luka potong harus tegak


lurus dengan bidang proyeksi

Ukuran lebih (allowance) sebesar 5 mm harus


diberikan kepada permukaan yang
bersangkutan untuk pengerjaan selanjutnya.

8.2. Prinsip kriteria kekasaran permukaan (Ra)


Prinsip kriteria kekasaran permukaan ditunjukkan dengan tingkat
kekasaran pada tabel 11, dibuat untuk menghindari salah pengertian dari
nilai-nilai kekasaran yang mungkin ditulis dengan satuan yang berbeda
( mikro meter dan mikro inch)

Gambar Teknik
ansar.doc
120

Tabel 11. Nilai kekasaran


Nilai kekasaran (Ra) Nomor tingkat
kekasaran
50 2000 N 12
25 1000 N 11
12,5 500 N 10
6,3 250 N9
3,2 125 N8
1,6 63 N7
0,8 32 N6
0,4 16 N5
0,2 8 N4
0,1 4 N3
0,05 2 N2
0,025 1 N1

Gambar Teknik
ansar.doc
121

Proses pengerjaan, tingkat kekasaran permukaan

normal : tingkat kekasaran dapat dicapai dengan pengerjaan normal


halus : tingkat kekasaran dapat dicapai dengan cara/metode khusus
kasar : tingkat kekasaran dapat dicapat dengan pengerjaan kasar/roughing

Catatan : satuan untuk besarnya harga kekasaran (R a) ialah

Gambar Teknik
ansar.doc
122

8.3. Penunjukan pada gambar

Simbol digambarkan untuk dapat dengan mudah dibaca dari bawah


atau dari sebelah kanan gambar kerja. Bila keadaan tidak memungkinkan,
simbol dapat digambarkan dengan posisi lain, tetapi dengan syarat tidak
ditambahkan penunjukan lain, kecuali harga kekasaran yang dikehendaki.
Simbol atau panah harus tepat pada benda kerja (dari luar) atau pada
perpanjangan garis.

Gambar 8.1. Penunjukan pada gambar

Sesuai dengan prinsip umum penunjukan kekasaran ukuran simbol


digunakan satu kali untuk permukaan dan bila mungkin pada pandangan
yang bditunjukan ukurannya.

Gambar 8.2.Cara penunjukan yang lain

Gambar Teknik
ansar.doc
123

Jika harga kekasaran digunakan sama pada semua permukaan, simbol ditunjukkan
dibelakang nomor bagian atau bila tidak ada nomor bagian ditempatkan dipojok kiri
atas.

Gambar 8.3. Kekasaran umum

Bila bentuk permukaan yang dikehendaki sama pada sebagian besar


permukaan (kekasaran umum), ditunjukan seperti pada gambar 13. tetapi
dengan penambahan
 Simbol dasar (dalam kurung)
 Simbol dengan harga kekasaran lainnya yang dikehendaki (dalam kurung)

Gambar 8.4 Nilai kekasaran yang lain

Gambar Teknik
ansar.doc
124

8.4. Perbandingan antara simbol perintah pengerjaan yang baru dan yang lama
Simbol
Jenis permukaan
baru lama
A. TANPA PENGERJAAN TAMBAHAN /
DENGAN PENGERJAAN TANPA
POTONGAN
1. Permukaan dibiarkan tetap kasar,
misalnya hasil tuangan, rol tempa dll.

2. Dituntut permukaan dengan tingkat


kekasaran sesuai seperti yang tertulis
tetapi tanpa pengerjaan pemotongan.

3. Permukaan yang telah ada tidak boleh


dikerjakan sama sekali

4. Dituntut pengerjaan tanpa pemotongan


sebagai pengerjaan akhir pada
permukaan ybs. Sesuai dengan
perintah tertulis
5. Permukaan yang diperoleh dari
pengerjaan tanpa pemotongan, tetapi
diperoleh dari hasil pengerjaan seperti
yang tertulis

B. DENGAN PENGERJAAN PEMO-


TONGAN DAN TINGKAT KEKA-
SARAN YANG DITUNTUT
1. Permukaan yang dihasilkan dengan
pengerjaan pemotongan dan dituntut
memiliki tingkat kekasaran seperti yang
tertulis.
N 12 ……………. N 10

N 9 ………………N 7

N 6 ………………N 4

N 3 ………………N 1

2. Permukaan harus dihasilkan dengan


pengerjaan pemotongan dan
pengerjaan akhir seperti yang tertulis
serta dituntut tingkat kekasaran yang
harus sesui seperti yang tertulis.

LATIHAN XVIII
Gambar Teknik
ansar.doc
125

Gambar susunan (assembley drawing) dari sebuah “RECHEST” yang terdiri


dari 9 bagian atau komponen. Buatlah gambar susunannya.

Gambar Teknik
ansar.doc
126

LATIHAN XIX
Gambar bagian (gambar detail) dari sebuah “RECHEST” yang terdiri dari 9
bagian atau komponen. Buatlah gambar kerjanya lengkap, toleransi, tanda
pengerjaan dan suaian.

Gambar Teknik
ansar.doc
127

DAFTAR PUSTAKA

1. G. Takashi Sato N, Sugiarto H, Menggambar Mesin Menurut Standar


ISO, PT Pradnya Paramita, Jakarta 1992

2. Sirod Hantoro, Pardjono, Menggambar Mesin I, PT. Hanindita

3. Giesecke, Mitchell dkk. Technical Drawing, Macmillan Publishing, USA,


1985

4. Jensen, Hasel, Engineering Drawing and Design, Mc Graw Hill

5. Warren J Luzadder, Fuindamental of Engineering Drawing, Prentice –


Hall, Inc

6. H. Sudibyo, Djunarso, Toleransi, ATMI Press Surakarta

Gambar Teknik
ansar.doc

Anda mungkin juga menyukai