Angka 1 dan angka 2 menunjukkan titik atau lokasi tempat fluida tersebut diamati.
Misalnya seperti pada gambar di bawah ini: titik 1 memiliki diameter yang lebih besar
dibanding titik 2. Hukum Bernoulli dapat menyelesaikan untuk setiap dua titik lokasi
pada aliran fluida.
Bagaimana kita tahu dimana lokasi terbaik untuk memilih lokasi titik?
360p geselecteerd als afspeelkwaliteit
Jika kita ingin mengetahui suatu besaran pada suatu lokasi di aliran fluida, maka lokasi
tersebut wajib kita jadikan salah satu titik lokasi. Titik kedua merupakan satu lokasi
dimana kita telah mengetahui besaran-besaran pada lokasi tersebut sehingga kita dapat
mencari besaran yang ingin kita cari (pada titik 1) dengan rumus persamaan Bernoulli.
Pemilihan titik pada aliran fluida terserah pada kita, sesuai dengan cara-cara seperti
diatas. Bahkan kita dapat memilih lokasi titik seperti pada gambar di bawah ini jika lokasi
titik seperti pada gambar diatas tidak mampu menyelesaikan variabel yang kita inginkan.
Air dialirkan melalui pipa seperti pada gambar di atas. Pada titik 1 diketahui dari
pengukuran kecepatan air v1 = 3 m/s dan tekanannya P1 = 12300 Pa. Pada titik 2, pipa
memiliki ketinggian 1,2 meter lebih tinggi dari titik 1 dan mengalir dengan kecepatan v 2 =
0,75 m/s. Dengan menggunakan hukum bernoulli tentukan besar tekanan pada titik 2.
Pembahasan:
Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h 1 = 0), sehingga:
–
P2 = 4.080 Pa
Tekanan pada titik 2 ini merupakan tekanan relatif, yaitu tekanan yang didapat dari alat
ukur karena kita mendapatkan nilai tekanan pada titik 1 dari alat ukur tekanan (pressure
gauge). Untuk mendapatkan besar tekanan absolut, kita tinggal menambahkannya
dengan tekanan atmosfer ( ).
Contoh Soal 2
Sebuah sistim pipa untuk air mancur dipasang seperti pada gambar diatas. Pipa
ditanam di bawah tanah lalu aliran air dialirkan secara vertikal ke atas dengan pipa
berdiameter lebih kecil. Hitunglah berapa besar tekanan (P 1) yang dibutuhkan pada agar
air mancur dapat bekerja seperti seharusnya.
Pembahasan:
Tekanan pada titik 2 merupakan tekanan atmosfer. Jika kita melakukan perhitungan
dengan menggunakan tekanan absolut, maka besar tekanan di titik 2 sama dengan
besar tekanan atmosfer ( ). Akan tetapi, jika kita melakukan
perhitungan dengan menggunakan tekanan relatif (tekanan uji, tekanan yang didapatkan
dari alat ukur tekanan), maka besar tekanan di titik 2 sama dengan nol (P 2 = 0).
Untuk mempermudah, maka kita memakai nilai P 2 = 0, sehingga:
+
Tekanan pada titik 2 ini merupakan tekanan relatif karena kita memakai P 2 = 0. Untuk
mendapatkan besar tekanan absolut, kita tinggal menambahkannya dengan tekanan
atmosfer ( ).
Artikel: Hukum Bernoulli
Kontributor: Ibadurrahman
Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI