KEKASARAN PERMUKAAN
Gambar 3.1 Penyimpangan rata-rata aritmatik (Ra) dari garis rata-rata profil
Kekasaran permukaan dapat diketahui melalui peralatan optik, atau mesin yang
dilengkapi dengan peralatan pengukuran secara optik dan mekanik. Sedangkan
"Rugotest" dapat digunakan sebagai bahan pembanding berdasarkan perabaan
dan penglihatan.
20
2. Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran menurut ISO
Nilai-nilai kekasaran rata-rata aritmetik (R a) telah diklasifikasikan oleh ISO
menjadi 12 tingkat kekasaran, dari N1 sampai dengan N12, seperti
ditunjukkan tabel 3.1. Untuk penunjukan pada gambar mengenai
spesifikasi kekasaran ini dapat dituliskan langsung nilai Ra nya atau
tingkat kekasarannya.
Tabel 3.1. Nilai kekasaran dan tingkat kekasaran
50 N12 (mm)
8
25 N11
12,5 N10
2,5
6,3 N9
3,2 N8
1,6 N7
0,8 N6 0,8
0,4 N5
0,2 N4
0,1 N3 0,25
0,05 N2
0,025 N1 0,08
21
Gambar 3. 2. Diagram hubungan antara tingkat kekasaran dengan biaya
pengerjaan relatif
Keterangan:
Kasar = nilai kekasaran permukaan yang dicapai dengan pengerjaan kasar.
Normal = nilai kekasaran yang dicapai dengan pengerjaan normal (sedang).
Halus = nilai kekasaran permukaan yang dicapai dengan pengerjaan khusus
(halus)
22
3.2. PENUNJUKAN NILAI KEKASARAN DAN ARAH BEKAS PENGERJAAN
1. Simbol Dasar Penunjukkan
Simbol dasar terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60° dengan
garis yang tidak sama panjang, garis sisi kiri minimal 4 mm dan garis sisi
kanan 2 x garis sisi kiri (gambar 3.3a). Ketebalan garis disesuaikan dengan
besarnya gambar, biasanya diambil tebal garis 0,35 mm.
23
Tabel 3.4. Simbol dengan tambahan perintah pengerjaan
24
Tabel 3.5. Simbol arah bekas pengerjaan
25
Gambar 3.7 memperlihatkan penunjukan simbol yang berhubungan dengan
penunjukan ukuran. Simbol hanya dicantumkan sekali saja untuk sebuah
permukaan, dan sedapat mungkin pada penampang yang menunjukkan posisi
atau ukuran permukaan tersebut.
26
khusus banyak (lebih dari dua), maka yang dicantumkan dalam kurung
diwakili oleh simbol dasar (gambar 3.10 b).
Penunjukan simbol kekasaran umum dan khusus yang paling sederhana
ditunjukkan gambar 3.10 c.
27
dicantumkan pada garis penunjukan pengerjaan lanjut (garis setrip titik
tebal). Lihat gambar 3.12.
28
SOAL LATIHAN
Gambarkan benda kerja ini dengan skala 2 : 1 lengkap dengan ukuran2 yang perlu,
toleransi dan tanda pengerjaan sebagaimana jika benda kerja ini dikerjakan.
29
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2010
Pendahuluan
W hitehouse (1994)
SKF (2010) dan Borgeson (2010)
www.skf.com
www.borgeson.com
W hitehouse, D.J. (1994), Handbook of Surface Metrology, Institute of Physics Publishing.
3
Rough surfaces
30
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2009
Tinjauan Pustaka
Kekasaran Permukaan [2]
[2] Stachowiak, G.W. and A.W. Batchelor. (2000), Engineering Tribology 2nd Ed., Butterworth-Heinemann.
5
31