Anda di halaman 1dari 21

PERATURAN DASAR

IKATAN SENI HADRAH INDONESIA ( ISHARI )

JAWA TIMUR

BAB I

NAMA, LAMBANG, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

Nama

Organisasi ini bernama ikatan seni hadrah Indonesia, disingkat ISHARI yang kelahirannya digagas
oleh para Ulama Nahdlatul Ulama di Pasuruan pada tanggal 15 Rajab 1378 H / 23 Januari 1959

Pasal 2

Lambang ISHARI

1. Lambang ISHARI berbentuk :

Perisai putih bersudut lima yang didalamnya terdapat lima buah bintang berwarna kuning,
tulisan ISHARI berwarna putih,empat mata rantai bulat berwarna kuning,Kitab Hadrah berwarna
putih, dan diatas warna dasar hijau.

2. Arti Lambang :

– Perisai putih bersudut lima : Rukun Islam

– Lima buah bintang berwarna kuning : Nabi dan Khulafaurrasyidin.

– Tulisan ISHARI berwarna putih : Ikatan seni Hadrah Indonesia.

– Kitab Hadrah berwarna putih : Tuntunan bacaan sholawat dalam hadrah.

– Empat mata rantai berwarna kuning : Empat Madzhab

– Dasar hijau : Perdamaian.

Pasal 3

Tempat Kedudukan

ISHARI berkedudukan dan berkantor pusat di Surabaya.


BAB II

AZAZ DAN AQIDAH

Pasal 4

Azas

Ikatan seni hadrah Indonesia ( ISHARI ) berazaskan Pancasila serta berdasarkan UUD 1945.

Pasal 5

Aqidah

Ikatan seni hadrah Indonesia ( ISHARI ) beraqidah Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah, dengan
berpedoman pada Al-Qur’an, Hadits, Qiyas dan Ijma’ serta menganut salah satu madzhab yang
empat (Hanafi,Maliki,Syafi’I dan Hanbali).

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 6

Maksud

1. Ikatan seni hadrah Indonesia ( ISHARI ) bermaksud menumbuhkan rasa mahabbah kepada
Rasulullah SAW melalui pembacaan Sholawat dengan di iringi tabuhan rebana Hadrah yang
bersifat khusus.

2. Yang di maksud bersifat khusus pada ayat 1 adalah setiap pengamal bacaan sholawat dan tata
cara pelaksanaan dalam ISHARI harus terbimbing oleh para Guru Hadi atau Guru Badal Hadi dari
Majlis Hadi.

3. Mengajarkan dan menyebarluaskan amalan bacaan Sholawat hadrah serta tatacaranya


sebagai sarana mendekatkan diri kepada Alloh SWT dan mencintai Rosulillah SAW dalam upaya
turut serta membangun kecerdasan spiritual pada kaum muslimin.

4. Meningkatkan dan menumbuhkembangkan rasa Ukhuwwah Islamiyah melalui kegiatan-


kegiatan jam’iyyah hadrah

Pasal 7

Tujuan

Ikatan seni hadrah Indonesia ( ISHARI ) bertujuan :


1. Menjaga kemurnian dan kelestarian seni hadrah sebagai seni yang berbasis Ibadah dan
bersifat khusus.

2. Memelihara dan mengembangkan kesenian hadrah,sebagai salah satu kesenian yang


bernafaskan Islam dalam perbendaharaan kebudayaan Indonesia.

3. Mengembangkan bakat yang telah ada pada anggota-anggotanya dalam bidang tatacara
bersolawat hadrah.

4. Membina keluhuran Akhlaq serta mempertinggi nilai-nilai kesenian islami.

5. Melaksanakan Kegiatan kegiatan penelitian bacaan dan lafadz serta tatacara Sholawat hadrah
agar tidak menyimpang dari Aqidah islam dan mensosialisasikannya.

BAB IV

KEORGANISASIAN

Pasal 8

Keanggotaan

Yang dapat diterima anggota ISHARI adalah :

1. Tiap-tiap warga Negara Indonesia yang beragama Islam dan menyetujui PD-PRT ISHARI.

2. Cara penerimaan menjadi anggota ISHARI diatur dalam Peraturan Rumah Tangga ISHARI.

Pasal 9

Hak dan kewajiban Anggota diatur dalam peraturan Rumah tangga

Pasal 10

Pimpinan

1. Pimpinan ISHARI terdiri dari Tiga bagian yaitu :

a. Musytasar,

b. Majlis Hadi

c. Majlis Tanfidzi

2. Yang dimaksud Musytasar adalah penasehat secara kolektif yang terdiri dari para masyayikh
dan Ulama Nahdlatul Ulama.
3. Yang dimaksud Majlis Hadi adalah Badan tertinggi dalam Organisasi ISHARI yang
keanggotaannya terdiri dari para Guru Hadi dzurriyah penyebar dan pendiri sholawat Hadrah
dan atau para Guru badal Hadi yaitu yang telah mendapatkan bimbingan amalan dan bacaan
serta tatacara bersolawat dari Guru hadi dengan mekanisme Talqin. Dan bertugas memberikan
pengarahan dan pengawasan serta koreksi terhadap program keorganisasian yang dilaksanakan
oleh Majlis Tanfidzi

4. Yang dimaksud Majlis Tanfidzi adalah badan eksekutif (pelaksana) harian Organisasi ISHARI.

5. Susunan dan tingkatan Pimpinan diatur dalam peraturan rumah tangga.

Pasal 10

Kriteria pimpinan diatur dalam peraturan Rumah tangga.

Pasal 12

Permusyawaratan

1. Bentuk permusyawaratan yang dimaksud adalah Musyawarah., Rapat Kerja, dan rapat
pimpinan.

2. Jenis Permusyawaratan dan tingkatannya diatur dalam peraturan rumah tangga.

BAB V

KEUANGAN DAN KEPEMILIKAN

Pasal 13

Keuangan

1. Keuangan Organisasi digalih dari sumber-sumber dana dilingkungan ISHARI, Ummat Islam,
maupun sumber-sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat

2. Pengelolaan keuangan dan benda bergerak maupun tidak bergerak dilakukan ketua Umum
Pimpinan dimasing masing tingkatan bertindak untuk dan atas nama Organisasi.

BAB VI

PENUTUP

Pasal 15
1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan dasar ini, maka akan diatur dalam Peraturan
Rumah Tangga Organisasi

2. Peraturan Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

3. Peraturan Dasar ini hanya dapat diubah oleh Musyawarah. ISHARI Jawa Timur.

Ditetapkan di : Pasuruan

Tanggal : 24 – 25 Agustus 2013

Pimpinan Sidang Pleno III MUSYAWARAH. ISHARI

Ketua

HM NASRUN Sekretaris

KH MOH ZAINI

Tim Perumus

1. M. NURUDDIN . S PdI Ketua Merangkap Anggota ( …………………………. )

2. USWAN HADI,AM, SE Anggota ( …………………………. ).

3. M.UBAID ZUHRI, S Ag Anggota ( …………………………. ).

4. H.NASRUN Anggota ( …………………………. ).

5. UMAN CHOIR, S Ag Anggota ( …………………………. ).

6. H MAHFUDZ ALY, S Ag Anggota ( …………………………. ).

PERATURAN RUMAH TANGGA

IKATAN SENI HADRAH INDONESIAN ( ISHARI )

JAWA TIMUR

BAB I

HARI LAHIR ORGANISASI ISHARI

Pasal 1
Hari lahir (HARLAH) ISHARI ditetapkan pada tanggal 15 Rajab atau 23 Januari, Peringatan hari
lahir Pada setiap 15 rajab.

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 2

Yang dapat diterima menjadi anggota ISHARI adalah warga Negara Indonesia yang beragama
Islam,dengan syarat :

1. Mengajukan permintaan menjadi anggota kepada Pimpinan ISHARI setempat

2. Menyetujui PD-PRT ISHARI

3. Dan atau mengikuti kegiatan ISHARI dimasing-masing tingkatan

Pasal 3

Kewajiban

Anggota ISHARI berkewajiban :

a. Taat dan setia, serta sanggup melaksanakan ketentuan organisasi

b. Membayar iuran yang telah ditetapkan oleh organisasi

c. Menghadiri rapat, kursus-kursus dan latihan yang diadakan oleh ISHARI

d. Memelihara dan menjujung tinggi Ahlaqul karimah dalam tata cara melaksanakan kegiatan
Jam’iyyah serta menjaga Ukhuwah Islamiyah

Pasal 4

Hak

Anggota ISHARI berhak :

a. Bersuara dan berpendapat dalam rapat menurut tingkatannya.

b. Memilih dan dipilih

c. Berhak mendapatkan bimbingan tentang Sholawat dan keorganisasian


d. Mendapatkan tanda Anggota

Pasal 5

Pemberhentian Anggota

1. Anggota berhenti karena :

a. Meninggal dunia

b. Mengundurkan diri

c. Melanggar PD-PRT ISHARI

d. Melakukan perbuatan yang melanggar serta mencemarkan Agama Islam dan nama baik
organisasi.

2. Pelaksanaan ayat 1c dan 1d dilakukan setelah diputuskan oleh rapat gabungan Majlis
Hadi,Majlis Hadi, dan Majlis Tanfidzi di masing-masing tingkatan,dengan ketentuan terlebih
dahulu diberi peringatan kemudian diskorsing dan apabila masih tidak ada perubahan maka
yang bersangkutan diberhentikan

3. Anggota yang terkena keputusan ayat 2 tersebut berhak membela diri melalui rapat Pimpinan
lengkap ditingkatannya.

BAB II

KEPEMIMPINAN

Pasal 6

Kriteria Guru Hadi dan Guru Badal Hadi dalam Majlis Hadi

1. Guru Hadi adalah :

a. Merupakan dzurriyah dari pendiri jam’iyyah hadrah

b. Mendapatkan bimbingan amalan bacaan Sholawat dan tata caranya dari para Pendiri
Jam’iyyah hadrah dengan cara Talqin dan mendapat izin kewenangan untuk mengajarkannya.

c. Aktif dalam kegiatan organisasi ISHARI

2. Guru badal Hadi adalah :

a. Yang mendapatkan bimbingan dengan cara talqin atas amalan bacaan Sholawat dan tata
caranya dari para Pendiri Jam’iyyah hadrah dan atau Guru Hadi
b. Diberi kewenangan dan dinilai layak untuk mengajarkan dan menyebarkan amalan bacaan
solawat Hadrah dan tatacaranya oleh Guru Hadi dalam Majlis Hadi.

c. Aktif dalam kegiatan ISHARI

Pasal 7

Pimpinan Pusat

1. Apabilah sudah terbentuk sedikitnya 3 pimpinan Wilayah maka akan dibentuk Pimpinan
pusat.

2. Pimpinan Pusat terdiri dari :

a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.

b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan

c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.

3. Pimpinan Pusat berhak dan berkewajiban :

1. Membuat aturan dan kebijakan serta intruksi kepada Wilayah yang tidak bertentangan
dengan PD/PRT.

2. Mengusahakan berdirinya Pimpinan tingkat Wilayah dan memperbaiki sistem


keorganisasiannya.

3. Melaksanakan amanah keputusan – keputusan MUNAS.

4. Menyelenggrakan MUNAS

Pasal 8

Pimpinan Wilayah

1. Di Daerah Tingkat Propinsi atau yang setingkat, yang telah terbentuk sedikitnya 3 cabang
dapat dibentuk hanya satu Pimpinan Wilayah ISHARI.

2. Pimpinan Wilayah terdiri dari :


a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.

b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan

c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.

3. Pimpinan wilayah berhak dan berkewajiban :

1. Membuat aturan dan kebijakan serta intruksi kepada Cabang yang tidak bertentangan dengan
PD/PRT.

2. Mengusahakan berdirinya Pimpinan tingkat Cabang dan memperbaiki sistem


keorganisasiannya.

3. Melaksanakan amanah keputusan – keputusan musyawarah..

4. Menyelenggrakan musyawarah.

Pasal 9

Pimpinan Cabang

1. Di Cabang Kabupaten / Kotatif yang telah terbentuk sedikitnya 3 Pimpinan Anak Cabang dapat
dibentuk hanya satu Pimpinan Cabang ISHARI.

2. Pimpinan Cabang terdiri dari :

a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.

b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan

c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.

1. Pimpinan Cabang berhak dan berkewajiban :

1. Membuat aturan dan kebijakan serta intruksi kepada Anak Cabang yang tidak bertentangan
dengan PD/PRT.

2. Mengusahakan berdirinya Pimpinan tingkat Anak Cabang dan memperbaiki sistem


keorganisasiannya.
3. Memberikan sumbangan pikiran dan pendapat kepada pimpinan Wilayah demi kemajuan
jam’iyyah hadrah

4. Taat dan patuh dalam hal keorganisasian kepada Pimpinan wilayah.

Pasal 10

Pimpinan Anak cabang

1. Di Kecamatan atau setingkat yang telah terbentuk sedikitnya 5 Pimpinan Ranting dapat
dibentuk hanya satu Pimpinan Anak Cabang ISHARI .

2. Pimpinan Anak cabang terdiri dari :

a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.

b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan.

c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.

1. Pimpinan Anak Cabang berhak dan berkewajiban :

1. Membuat peraturan dan kebijakan serta intruksi kepada Pimpinan ranting /Anak ranting yang
tidak bertentangan dengan PRT.

2. Mengusahakan berdirinya Pimpinan tingkat Ranting/ Anak ranting dan memperbaiki sistem
keorganisasiannya.

3. Memberikan sumbangan pikiran dan pendapat kepada pimpinan Cabang dan Wilayahdemi
kemajuan jam’iyyah hadrah

4. Taat dan patuh dalam hal keorganisasian kepada Pimpinan Cabang.

Pasal 11

Pimpinan Ranting

1. Di Desa / Kelurahan yang sedikitnya terdapat 15 orang anggota dapat di bentuk satu Pimpinan
Ranting.

2. Pimpinan Ranting terdiri dari :

a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.
b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan

c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.

1. Pimpinan Ranting berhak dan berkewajiban :

1. Membuat aturan dan kebijakan serta intruksi kepada Anggota yang tidak bertentangan
dengan PRT.

2. Mengusahakan bertambahnya Anggota dan memperbaiki sistem keorganisasian.

3. Memberikan sumbangan pikiran dan pendapat kepada pimpinan Anak Cabangdemi kemajuan
jam’iyyah hadrah

4. Taat dan patuh dalam hal keorganisasian kepada Pimpinan Anak cabang.

Pasal 12

Pimpinan Anak ranting

1. Di Dusun yang sedikitnya terdapat 15 orang anggota dapat di bentuk satu Pimpinan Anak
Ranting atau Kelompok.

2. Pimpinan Anak Ranting terdiri dari :

a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.

b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan

c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.

d. Hak dan kewajiban Pimpinan Anak ranting Sama dengan Ranting

Pasal 13

Tugas Pimpinan

1. Musytasar,

Musytasar bertugas memberikan bimbingan dan petunjuk dibidang Hukum Syar’i dan bacaan
Sholawat, kepada Pimpinan menurut tingkatannya baik di minta atau tidak.
2. Majlis Hadi adalah badan tertinggi di ISHARI dan merupakan Guru, memiliki dua fungsi dan
tugas yaitu :

1. Tugas khusus ubudiyyah

a. Memberikan Bimbingan dan Talqin, bimbingan dan tuntunan Hadrah yang meliputi Bacaan
dan penulisan Sholawat, lagu, sertaTata cara pemukulan terbang.

b. Mengangkat dan menunjuk Guru Badal Hadi dan Rois Majlis Hadi.

c. Menyelenggarakan Majlis talqin bacaan dan lagu serta tatacara sholawat.

d. Memimpin acara Sholawatan yang diselenggarakan di masing masing Tingkatan dan atau
mewakilkan kepada yang lainnya.

e. Mentashih lafadz dan bacaan sholawat, lagu, serta menterjemahkannya.

2. Tugas khusus keorganisasian

a. Sebagai Pembina, Pengendali, serta pengawas organisasi

b. Memberikan kebijakan serta koreksi terhadap pelaksanaan program organisasi

c. Meminta laporan secara periodik kepada Majlis Tanfidzi tentang pelaksanaan program
organisasi

d. Sebagai koordinator dalam pelaksanaan bidang tugas keoorganisasian menurut jabatan dan
tingkatannya.

3. Majlis Tanfidzi adalah pelaksana tugas organisasi ISHARI yang berkewajiban :

a. Melaksanakan semua program dan kebijakan organisasi baik kedalam maupun keluar

b. Memimpin jalannya organisasi sesuai dengan kebijakan dan petunjuk Majlis Hadi

c. Melaksanakan program organisasi dan penataan Administrasi

d. Menyampaikan laporan secara periodik kepada Majlis Hadi tentang pelaksanaan program dan
tugasnya

BAB III

PEMILIHAN PIMPINAN

Pasal 14
Tahapan Pemilihan

1. Pemilihan Pimpinan ada Tiga bagian yang terdiri dari :

a. Penetapan Rois Majlis Hadi

b. Pemilihan Ketua Majlis Tanfidzi.

c. Pemilihan Anggota Tim Formatur

2. Penetapan Rois Majlis Hadi dilakukan oleh Anggota Majlis Hadi yang terdiri dari Guru hadi dan
guru badal hadi.

3. Pemilihan Ketua Tanfidzi dilakukan oleh setiap Ketua Tanfidzi Cabang atau yang mewakili
dengan ketentuan setiap cabang satu suara

4. Pemilihan Anggota Tim Formatur dilakukan peserta Musyawarah. Tinggi dimasing-masing


Tingkatan dengan komposisi terdiri dari :

a. Rois Am Majlis hadi

b. Rois Majlis Hadi terpilih

c. Ketua Majlis Tanfidzi terpilih

d. Perwakilan Cabang berdasarkan pembagian wilayah timur, barat dan selatan masing-masing 1
(satu) orang

e. Perwakilan Pimpinan lama

Pasal 15

Ketentuan dalam pemilihan

1. Pemilihan dan penetapan Anggota Majlis Hadi dari unsur Guru badal hadi dilaksanakan oleh
Majlis Guru Hadi.

2. Pemilihan Rois Majlis hadi dan Katib dilaksanakan oleh seluruh Anggota Majlis Hadi.

3. Yang dapat dipilih menjadi Ketua Majlis Tanfidzi ISHARI adalah :

a. Pernah menjadi Pimpinan ISHARI tingkat Cabang atau tingkat Wilayah.


b. Tidak dua kali periode menjabat pada Jabatan dan Tingkatan yang sama.

c. Bakal Calon Ketua Tanfidzi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Rois majlis Hadi

Pasal 16

Tata cara Pemilihan

1. Pemilihan dilaksanakan bisa dengan cara langsung tertutup ( Voting )

2. Untuk Pemilihan langsung tertutup maka Panitia harus menyediakan Kartu Suara

3. Untuk pemilihan Rois Majlis Hadi dan ketua Majlis Tanfidzi, maka terlebih dahulu dilakukan
penjaringan bakal calon dengan cara tertutup masing-masing Cabang memiliki satu suara.

4. Bakal calon yang dapat ditetapkan menjadi calon Rois dan Ketua adalah yang memiliki
minimal 5 Suara

5. Apabila bakal calon Rois Majlis Hadi dan ketua Majlis Tanfidzi hanya satu orang maka
Pimpinan Sidang menawarkan pada Peserta untuk dilanjutkan dan disepakati menjadi Ketua
terpilih secara bulat dengan terlebih dahulu meminta persetujuan Rois Majlis Hadi

Pasal 17

Pemberhentian Pimpinan

1. Pimpinan berhenti karena :

a. Meninggal dunia

b. Mengundurkan diri

c. Melanggar PD-PRT ISHARI

d. Melakukan perbuatan yang melanggar serta mencemarkan Agama Islam dan nama baik
organisasi.

2. Apabilah yang meninggal Dunia adalah anggota Pimpinan, maka melalui rapat pleno harian
dimasing-masing tingkatan harus mengangkat pengganti

3. Apabilah yang meninggal dunia adalah pejabat Rois dan atau ketua, maka harus ditunjuk
petugas pelaksana harian (PLH) pada Forum Rapat Pleno Harian Lengkap dengan persetujuan
Majlis Hadi dimasing-masing Tingkatan.
Pasal 18

Rangkap Jabatan Pimpinan

Jabatan Tingkat Pimpinan tidak dapat dirangkap dengan jabatan Harian pada tingkat pimpinan
yang lain.

Pasal 19

Pengesahan Pimpinan

1. Pimpinan Pusat hasi MUNAS disahkan oleh Pemerintah Tingkat Pusat

2. Pimpinan Wilayah hasil MUSYAWARAH. disahkan oleh PW NU Jawa Timur

3. Piminan cabang hasil MUSCAB disahkan oleh Pimpinan Wilayah

4. Pimpinan Anak Cabang hasil MUS ANCAB disahkan oleh Pimpinan Cabang

5. Pimpinan Ranting dan Anak Ranting hasil rapat anggota disahkan oleh Pimpinan Anak Cabang

Pasal 20

Masa jabatan Pimpinan

1. Masa jabatan Pimpinan Pusat adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali

2. Masa jabatan Pimpinan Wilayah adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali

3. Masa jabatan Pimpinan Cabang adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali

4. Masa jabatan Pimpinan Anak Cabang adalah 4 tahun dan dapat dipilih kembali

5. Masa jabatan Pimpinan Ranting dan anak ranting adalah 3 tahun dan dapat dipilih kembali

Pasal 21

Pembagian Tugas Pimpinan

Pembagian tugas antara Pimpinan Pimpinan Pusat, Pimpinan Cabang, Pimpinan Cabang,
Pimpinan Anak cabang dan Pimpinan Ranting, ditetapkan oleh Rapat Pleno dimasing-masing
tingkatan.

BAB IV
PERMUSYAWARATAN

Pasal 22

Permusyawaratan dilingkungan ISHARI meliputi :

a. Permusyawaratan tingkat Pusat

b. Permusyawaratan tingkat Wilayah

c. Permusyawaratan tingkat Cabang

d. Permusyawaratan tingkat Anak Cabang

e. Permusyawaratan tingkat Ranting dan anak ranting

Pasal 23

Tingkat Permusyawaratan

1. Pusat

1.1. MUNAS

a. Musyawarah. Nasional adalah Majlis tertinggi ISHARI di tingkat Pusat diadakan oleh Pimpinan
Pusat ISHARI, satu kali dalam lima tahun

b. Musyawarah. Nasional dihadiri utusan Pimpinan Wilayah dan utusan Pimpinan Cabang untuk
meninjau PD/PRT ISHARI, memilih Pimpinan baru, dan merumuskan program kerja ISHARI.serta
merumuskan pokok pikiran rekomendasi ISHARI.

c. Ketentuan-ktentuan penyelenggaraan MUNAS akan diatur oleh keputusan rapat pleno


pimpinan Pusat

1.2 Musyawarah. Kerja Nasional ( MUSKERNAS )

a. Musyawarah. Kerja Nasional adalah Majlis tinggi ISHARI di Pusat setelah MUNAS diadakan
oleh Pimpinan Pusat ISHARI, satu kali dalam 1 tahun

b. Musyawarah. Kerja Nasional dihadiri Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan utusan Cabang
untuk mengevaluasi pelaksanaan program hasil MUNAS

c. Ketentuan-ktentuan penyelenggaraan MUSKERNAS akan diatur oleh keputusan rapat pleno


pimpinan Pusat.
2. Wilayah :

1.1Musyawarah. Wilayah ( MUSYAWARAH. )

a. Musyawarah. Wilayah adalah Majlis tertinggi ISHARI di tingkat Wilayah Jawa Timur diadakan
oleh Pimpinan Wilayah ISHARI Jawa Timur, satu kali dalam lima tahun

b. Musyawarah. Wilayah dihadiri utusan Pimpinan Wilayah dan utusan Pimpinan Cabang untuk
meninjau PD/PRT ISHARI, memilih Pimpinan baru, dan merumuskan program kerja ISHARI.serta
merumuskan pokok pikiran rekomendasi ISHARI.

c. Ketentuan-ktentuan penyelenggaraan MUSYAWARAH. akan diatur oleh keputusan rapat


pleno pimpinan Wilayah

2.2 Musyawarah. Kerja Wilayah ( MUSKERWIL )

d. Musyawarah. Kerja Wilayah adalah Majlis tinggi ISHARI di Wilayah setelah MUSYAWARAH.
diadakan oleh Pimpinan Wilayah ISHARI, satu kali dalam 1 tahun

e. Musyawarah. Kerja Wilayah diHadiri Pimpinan Wilayah dan utusan Cabang untuk
mengevaluasi pelaksanaan program hasil MUSYAWARAH.

f. Ketentuan-ktentuan penyelenggaraan MUSKERWIL akan diatur oleh keputusan rapat pleno


pimpinan Wilayah

3. Tingkat cabang

2.1 Musyawarah. Cabang ( MUSCAB )

a. Musyawarah. Cabang adalah Majlis tertinggi ISHARI di tingkat Cabang diadakan oleh Pimpinan
Cabang ISHARI, satu kali dalam lima tahun

b. Musyawarah. Cabang diHadiri Pimpinan Cabang dan utusan pimpinan anak Cabang untuk
memilih Pimpinan baru, dan merumuskan program kerja ISHARI tingkat Cabang

c. Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan MUSCAB akan diatur oleh keputusan rapat pleno


pimpinan Cabang

3.2 Musyawarah. Kerja Cabang ( MUSKERCAB )

a. Musyawarah. Kerja Cabang adalah Majlis tinggi ISHARI di Cabang setelah MUSCAB diadakan
oleh Pimpinan Cabang ISHARI, satu kali dalam 1 tahun
b. Musyawarah. Kerja Cabang diHadiri Pimpinan Cabang dan utusan Anak Cabang untuk
mengevaluasi pelaksanaan program hasil MUSCAB

c. Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan MUSKERCAB akan diatur oleh keputusan rapat pleno


pimpinan Cabang

4. Tingkat Anak Cabang

5.1 Musyawarah. Anak cabang ( MUSANCAB )

a. Musyawarah. Anak Cabang adalah majlis tertinggi ISHARI Anak Cabang, untuk merumuskan
program kerja, memilih Pimpinan Anak Cabang ISHARI, dan menyelesaikan persoalan yang
menyangkut ISHARI Anak Cabang.

b. Musyawarah. Anak Cabang diadakan oleh Pimpinan Anak cabang ISHARI, sekali dalam 4
tahun,

c. Musyawarah. Anak cabang diHadiri oleh Pimpinan Anak Cabang ISHARI, dan utusan Pimpinan
Ranting ISHARI

d. Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan Musyawarah. Anak Cabang ditetapkan dalam


peraturan Anak Cabang.

4.2 Musyawarah. Kerja Anak Cabang ( MUSKER ANCAB )

a. Musyawarah. Kerja Anak Cabang adalah Majlis tinggi ISHARI di Anak Anak Cabang setelah
MUSANCAB diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang ISHARI, satu kali dalam 1 tahun

b. Musyawarah. Kerja Anak Cabang diHadiri Pimpinan Anak Cabang dan utusan Pimpinan
Ranting untuk membicarakan persoalan-persoalan di Anak cabang

c. Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan MUSKER ANCAB akan diatur oleh keputusan rapat


pleno pimpinan Anak Cabang.

5. Musyawarah. Ranting :

a. Musyawarah. Ranting adalah majlis tertinggi ISHARI Ranting dan Anak Ranting, untuk
merumuskan program kerja, memilih Pimpinan baru, dan menyelesaikan persoalan yang
menyangkut ISHARI Ranting dan Anak Ranting setempat

b. Musyawarah. Ranting dan Anak Ranting diadakan oleh Pimpinan Ranting ISHARI, sekali dalam
3 tahun, kecuali ada masalah yang mendesak
c. Musyawarah. Ranting dan Anak Ranting diHadiri oleh Pimpinan Ranting dan Anak Ranting
ISHARI, dan sedikitnys separoh dari jumlah anggota

d. Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan Musyawarah. Ranting ditetapkan dalam peraturan


sendiri

Pasal 24

Rapat-rapat Pimpinan

1. Pimipinan Pusat :

a. Rapat Pleno Majlis Hadi dilaksanakan paling sedikit 4 Bulan sekali dan dihadiri oleh semua
anggota Majlis

b. Rapat pleno Pimpinan , diadakan paling sedikit 4 bulan sekali dan dihadiri oleh Pimpinan
Pusat lengkap

c. Rapat harian Majlis Hadi dan Rapat harian Majlis Tanfidzi diadakan menurut kebutuhan

2. Pimipinan Wilayah :

d. Rapat Pleno Majlis Hadi dilaksanakan paling sedikit 4 Bulan sekali dan dihadiri oleh semua
anggota Majlis

e. Rapat pleno Pimpinan Wilayah, diadakan paling sedikit 4 bulan sekali dan dihadiri oleh
Pimpinan Wilayah lengkap

f. Rapat harian Majlis Tanfidzi Wilayah diadakan menurut kebutuhan

3. Pimipinan Cabang :

a. Rapat Pleno Majlis Hadi dilaksanakan paling sedikit 4 Bulan sekali dan diHadiri oleh semua
anggota Majlis

b. Rapat pleno Pimpinan Cabang, diadakan paling sedikit 4 bulan sekali dan diHadiri oleh
Pimpinan lengkap

c. Rapat harian Majlis Tanfidzi Cabang diadakan menurut kebutuhan

4. Pimpinan Anak Cabang


a. Rapat pleno Pimpinan Anak Cabang, diadakan paling sedikit 4 bulan sekali dan diHadiri oleh
Pimpinan Anak Cabang lengkap

b. Rapat harian Majlis Tanfidzi anak Cabang diadakan menurut kebutuhan

BAB VI

KEPEMILIKAN DAN KEUANGAN

Pasal 25

Keuangan Organisasi

1. Sumber pendapatan keuangan organisasi, diperoleh dari uang pangkal, I’anah Syahriyah dan
I’anah Tsanawiyah yang diterima dari Anggota

3. Sumber dana di lingkungan ISHARI diperoleh dari :

a. Uang pangkal

b. Uang I’anah Syahriyah

c. Uang I”anah Tsanawiyah

d. Sumbangna dari warga dan simpatisan ISHARI

2. Sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat didapat dari Bantuan dari berbagai pihak baik
instansi maupun Pribadi

BAB VII

PENUTUP

Pasal 19

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Peratuaran Rumah tangga ini, akan diatur melalui keputusan
Rapat Pimpinan menurut tingkatannya.

2. Peraturan Rumah Tangga ini, berlaku sejak tanggal di tetapkan

3. Peraturan Rumah Tangga ini, hanya dapat diubah oleh Keputusan MUSYAWARAH. ISHARI.

Ditetapkan di : Pasuruan

Tanggal : 24 – 25 Agustus 2013


Pimpinan Sidang Pleno III

MUSYAWARAH. ISHARI JAWA TIMUR

Ketua

HM NASRUN Sekretaris

KH MOH ZAINI

Tim Perumus

1. M. NURUDDIN . S PdI Ketua Merangkap Anggota ( …………………………. )

2. USWAN HADI,AM, SE Anggota ( …………………………. ).

3. M.UBAID ZUHRI, S Ag Anggota ( …………………………. ).

4. H.NASRUN Anggota ( …………………………. ).

5. UMAN CHOIR, S Ag Anggota ( …………………………. ).

6. H MAHFUDZ ALY, S Ag Anggota ( …………………………. ).

Author: Razy Samudra

Anda mungkin juga menyukai