JAWA TIMUR
BAB I
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama ikatan seni hadrah Indonesia, disingkat ISHARI yang kelahirannya digagas
oleh para Ulama Nahdlatul Ulama di Pasuruan pada tanggal 15 Rajab 1378 H / 23 Januari 1959
Pasal 2
Lambang ISHARI
Perisai putih bersudut lima yang didalamnya terdapat lima buah bintang berwarna kuning,
tulisan ISHARI berwarna putih,empat mata rantai bulat berwarna kuning,Kitab Hadrah berwarna
putih, dan diatas warna dasar hijau.
2. Arti Lambang :
Pasal 3
Tempat Kedudukan
Pasal 4
Azas
Ikatan seni hadrah Indonesia ( ISHARI ) berazaskan Pancasila serta berdasarkan UUD 1945.
Pasal 5
Aqidah
Ikatan seni hadrah Indonesia ( ISHARI ) beraqidah Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah, dengan
berpedoman pada Al-Qur’an, Hadits, Qiyas dan Ijma’ serta menganut salah satu madzhab yang
empat (Hanafi,Maliki,Syafi’I dan Hanbali).
BAB III
Pasal 6
Maksud
1. Ikatan seni hadrah Indonesia ( ISHARI ) bermaksud menumbuhkan rasa mahabbah kepada
Rasulullah SAW melalui pembacaan Sholawat dengan di iringi tabuhan rebana Hadrah yang
bersifat khusus.
2. Yang di maksud bersifat khusus pada ayat 1 adalah setiap pengamal bacaan sholawat dan tata
cara pelaksanaan dalam ISHARI harus terbimbing oleh para Guru Hadi atau Guru Badal Hadi dari
Majlis Hadi.
Pasal 7
Tujuan
3. Mengembangkan bakat yang telah ada pada anggota-anggotanya dalam bidang tatacara
bersolawat hadrah.
5. Melaksanakan Kegiatan kegiatan penelitian bacaan dan lafadz serta tatacara Sholawat hadrah
agar tidak menyimpang dari Aqidah islam dan mensosialisasikannya.
BAB IV
KEORGANISASIAN
Pasal 8
Keanggotaan
1. Tiap-tiap warga Negara Indonesia yang beragama Islam dan menyetujui PD-PRT ISHARI.
2. Cara penerimaan menjadi anggota ISHARI diatur dalam Peraturan Rumah Tangga ISHARI.
Pasal 9
Pasal 10
Pimpinan
a. Musytasar,
b. Majlis Hadi
c. Majlis Tanfidzi
2. Yang dimaksud Musytasar adalah penasehat secara kolektif yang terdiri dari para masyayikh
dan Ulama Nahdlatul Ulama.
3. Yang dimaksud Majlis Hadi adalah Badan tertinggi dalam Organisasi ISHARI yang
keanggotaannya terdiri dari para Guru Hadi dzurriyah penyebar dan pendiri sholawat Hadrah
dan atau para Guru badal Hadi yaitu yang telah mendapatkan bimbingan amalan dan bacaan
serta tatacara bersolawat dari Guru hadi dengan mekanisme Talqin. Dan bertugas memberikan
pengarahan dan pengawasan serta koreksi terhadap program keorganisasian yang dilaksanakan
oleh Majlis Tanfidzi
4. Yang dimaksud Majlis Tanfidzi adalah badan eksekutif (pelaksana) harian Organisasi ISHARI.
Pasal 10
Pasal 12
Permusyawaratan
1. Bentuk permusyawaratan yang dimaksud adalah Musyawarah., Rapat Kerja, dan rapat
pimpinan.
BAB V
Pasal 13
Keuangan
1. Keuangan Organisasi digalih dari sumber-sumber dana dilingkungan ISHARI, Ummat Islam,
maupun sumber-sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat
2. Pengelolaan keuangan dan benda bergerak maupun tidak bergerak dilakukan ketua Umum
Pimpinan dimasing masing tingkatan bertindak untuk dan atas nama Organisasi.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 15
1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan dasar ini, maka akan diatur dalam Peraturan
Rumah Tangga Organisasi
3. Peraturan Dasar ini hanya dapat diubah oleh Musyawarah. ISHARI Jawa Timur.
Ditetapkan di : Pasuruan
Ketua
HM NASRUN Sekretaris
KH MOH ZAINI
Tim Perumus
JAWA TIMUR
BAB I
Pasal 1
Hari lahir (HARLAH) ISHARI ditetapkan pada tanggal 15 Rajab atau 23 Januari, Peringatan hari
lahir Pada setiap 15 rajab.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Yang dapat diterima menjadi anggota ISHARI adalah warga Negara Indonesia yang beragama
Islam,dengan syarat :
Pasal 3
Kewajiban
d. Memelihara dan menjujung tinggi Ahlaqul karimah dalam tata cara melaksanakan kegiatan
Jam’iyyah serta menjaga Ukhuwah Islamiyah
Pasal 4
Hak
Pasal 5
Pemberhentian Anggota
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
d. Melakukan perbuatan yang melanggar serta mencemarkan Agama Islam dan nama baik
organisasi.
2. Pelaksanaan ayat 1c dan 1d dilakukan setelah diputuskan oleh rapat gabungan Majlis
Hadi,Majlis Hadi, dan Majlis Tanfidzi di masing-masing tingkatan,dengan ketentuan terlebih
dahulu diberi peringatan kemudian diskorsing dan apabila masih tidak ada perubahan maka
yang bersangkutan diberhentikan
3. Anggota yang terkena keputusan ayat 2 tersebut berhak membela diri melalui rapat Pimpinan
lengkap ditingkatannya.
BAB II
KEPEMIMPINAN
Pasal 6
Kriteria Guru Hadi dan Guru Badal Hadi dalam Majlis Hadi
b. Mendapatkan bimbingan amalan bacaan Sholawat dan tata caranya dari para Pendiri
Jam’iyyah hadrah dengan cara Talqin dan mendapat izin kewenangan untuk mengajarkannya.
a. Yang mendapatkan bimbingan dengan cara talqin atas amalan bacaan Sholawat dan tata
caranya dari para Pendiri Jam’iyyah hadrah dan atau Guru Hadi
b. Diberi kewenangan dan dinilai layak untuk mengajarkan dan menyebarkan amalan bacaan
solawat Hadrah dan tatacaranya oleh Guru Hadi dalam Majlis Hadi.
Pasal 7
Pimpinan Pusat
1. Apabilah sudah terbentuk sedikitnya 3 pimpinan Wilayah maka akan dibentuk Pimpinan
pusat.
a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.
b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan
c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.
1. Membuat aturan dan kebijakan serta intruksi kepada Wilayah yang tidak bertentangan
dengan PD/PRT.
4. Menyelenggrakan MUNAS
Pasal 8
Pimpinan Wilayah
1. Di Daerah Tingkat Propinsi atau yang setingkat, yang telah terbentuk sedikitnya 3 cabang
dapat dibentuk hanya satu Pimpinan Wilayah ISHARI.
b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan
c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.
1. Membuat aturan dan kebijakan serta intruksi kepada Cabang yang tidak bertentangan dengan
PD/PRT.
4. Menyelenggrakan musyawarah.
Pasal 9
Pimpinan Cabang
1. Di Cabang Kabupaten / Kotatif yang telah terbentuk sedikitnya 3 Pimpinan Anak Cabang dapat
dibentuk hanya satu Pimpinan Cabang ISHARI.
a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.
b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan
c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.
1. Membuat aturan dan kebijakan serta intruksi kepada Anak Cabang yang tidak bertentangan
dengan PD/PRT.
Pasal 10
1. Di Kecamatan atau setingkat yang telah terbentuk sedikitnya 5 Pimpinan Ranting dapat
dibentuk hanya satu Pimpinan Anak Cabang ISHARI .
a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.
b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan.
c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.
1. Membuat peraturan dan kebijakan serta intruksi kepada Pimpinan ranting /Anak ranting yang
tidak bertentangan dengan PRT.
2. Mengusahakan berdirinya Pimpinan tingkat Ranting/ Anak ranting dan memperbaiki sistem
keorganisasiannya.
3. Memberikan sumbangan pikiran dan pendapat kepada pimpinan Cabang dan Wilayahdemi
kemajuan jam’iyyah hadrah
Pasal 11
Pimpinan Ranting
1. Di Desa / Kelurahan yang sedikitnya terdapat 15 orang anggota dapat di bentuk satu Pimpinan
Ranting.
a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.
b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan
c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.
1. Membuat aturan dan kebijakan serta intruksi kepada Anggota yang tidak bertentangan
dengan PRT.
3. Memberikan sumbangan pikiran dan pendapat kepada pimpinan Anak Cabangdemi kemajuan
jam’iyyah hadrah
4. Taat dan patuh dalam hal keorganisasian kepada Pimpinan Anak cabang.
Pasal 12
1. Di Dusun yang sedikitnya terdapat 15 orang anggota dapat di bentuk satu Pimpinan Anak
Ranting atau Kelompok.
a. Musytasar terdiri dari beberapa orang dari para ulama Nahdlatul Ulama.
b. Majlis Hadi Terdiri dari seorang Rois am, beberapa wakil Rois, seorang Katib, beberapa wakil
Katib dan beberapa A’wan
c. Majlis Tanfidzi terdiri dari seorang Ketua, beberapa wakil Ketua, seorang sekretaris, beberapa
wakil sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa wakil Bendahara dan beberapa Seksi.
Pasal 13
Tugas Pimpinan
1. Musytasar,
Musytasar bertugas memberikan bimbingan dan petunjuk dibidang Hukum Syar’i dan bacaan
Sholawat, kepada Pimpinan menurut tingkatannya baik di minta atau tidak.
2. Majlis Hadi adalah badan tertinggi di ISHARI dan merupakan Guru, memiliki dua fungsi dan
tugas yaitu :
a. Memberikan Bimbingan dan Talqin, bimbingan dan tuntunan Hadrah yang meliputi Bacaan
dan penulisan Sholawat, lagu, sertaTata cara pemukulan terbang.
b. Mengangkat dan menunjuk Guru Badal Hadi dan Rois Majlis Hadi.
d. Memimpin acara Sholawatan yang diselenggarakan di masing masing Tingkatan dan atau
mewakilkan kepada yang lainnya.
c. Meminta laporan secara periodik kepada Majlis Tanfidzi tentang pelaksanaan program
organisasi
d. Sebagai koordinator dalam pelaksanaan bidang tugas keoorganisasian menurut jabatan dan
tingkatannya.
a. Melaksanakan semua program dan kebijakan organisasi baik kedalam maupun keluar
b. Memimpin jalannya organisasi sesuai dengan kebijakan dan petunjuk Majlis Hadi
d. Menyampaikan laporan secara periodik kepada Majlis Hadi tentang pelaksanaan program dan
tugasnya
BAB III
PEMILIHAN PIMPINAN
Pasal 14
Tahapan Pemilihan
2. Penetapan Rois Majlis Hadi dilakukan oleh Anggota Majlis Hadi yang terdiri dari Guru hadi dan
guru badal hadi.
3. Pemilihan Ketua Tanfidzi dilakukan oleh setiap Ketua Tanfidzi Cabang atau yang mewakili
dengan ketentuan setiap cabang satu suara
d. Perwakilan Cabang berdasarkan pembagian wilayah timur, barat dan selatan masing-masing 1
(satu) orang
Pasal 15
1. Pemilihan dan penetapan Anggota Majlis Hadi dari unsur Guru badal hadi dilaksanakan oleh
Majlis Guru Hadi.
2. Pemilihan Rois Majlis hadi dan Katib dilaksanakan oleh seluruh Anggota Majlis Hadi.
c. Bakal Calon Ketua Tanfidzi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Rois majlis Hadi
Pasal 16
2. Untuk Pemilihan langsung tertutup maka Panitia harus menyediakan Kartu Suara
3. Untuk pemilihan Rois Majlis Hadi dan ketua Majlis Tanfidzi, maka terlebih dahulu dilakukan
penjaringan bakal calon dengan cara tertutup masing-masing Cabang memiliki satu suara.
4. Bakal calon yang dapat ditetapkan menjadi calon Rois dan Ketua adalah yang memiliki
minimal 5 Suara
5. Apabila bakal calon Rois Majlis Hadi dan ketua Majlis Tanfidzi hanya satu orang maka
Pimpinan Sidang menawarkan pada Peserta untuk dilanjutkan dan disepakati menjadi Ketua
terpilih secara bulat dengan terlebih dahulu meminta persetujuan Rois Majlis Hadi
Pasal 17
Pemberhentian Pimpinan
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
d. Melakukan perbuatan yang melanggar serta mencemarkan Agama Islam dan nama baik
organisasi.
2. Apabilah yang meninggal Dunia adalah anggota Pimpinan, maka melalui rapat pleno harian
dimasing-masing tingkatan harus mengangkat pengganti
3. Apabilah yang meninggal dunia adalah pejabat Rois dan atau ketua, maka harus ditunjuk
petugas pelaksana harian (PLH) pada Forum Rapat Pleno Harian Lengkap dengan persetujuan
Majlis Hadi dimasing-masing Tingkatan.
Pasal 18
Jabatan Tingkat Pimpinan tidak dapat dirangkap dengan jabatan Harian pada tingkat pimpinan
yang lain.
Pasal 19
Pengesahan Pimpinan
4. Pimpinan Anak Cabang hasil MUS ANCAB disahkan oleh Pimpinan Cabang
5. Pimpinan Ranting dan Anak Ranting hasil rapat anggota disahkan oleh Pimpinan Anak Cabang
Pasal 20
1. Masa jabatan Pimpinan Pusat adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali
2. Masa jabatan Pimpinan Wilayah adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali
3. Masa jabatan Pimpinan Cabang adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali
4. Masa jabatan Pimpinan Anak Cabang adalah 4 tahun dan dapat dipilih kembali
5. Masa jabatan Pimpinan Ranting dan anak ranting adalah 3 tahun dan dapat dipilih kembali
Pasal 21
Pembagian tugas antara Pimpinan Pimpinan Pusat, Pimpinan Cabang, Pimpinan Cabang,
Pimpinan Anak cabang dan Pimpinan Ranting, ditetapkan oleh Rapat Pleno dimasing-masing
tingkatan.
BAB IV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 22
Pasal 23
Tingkat Permusyawaratan
1. Pusat
1.1. MUNAS
a. Musyawarah. Nasional adalah Majlis tertinggi ISHARI di tingkat Pusat diadakan oleh Pimpinan
Pusat ISHARI, satu kali dalam lima tahun
b. Musyawarah. Nasional dihadiri utusan Pimpinan Wilayah dan utusan Pimpinan Cabang untuk
meninjau PD/PRT ISHARI, memilih Pimpinan baru, dan merumuskan program kerja ISHARI.serta
merumuskan pokok pikiran rekomendasi ISHARI.
a. Musyawarah. Kerja Nasional adalah Majlis tinggi ISHARI di Pusat setelah MUNAS diadakan
oleh Pimpinan Pusat ISHARI, satu kali dalam 1 tahun
b. Musyawarah. Kerja Nasional dihadiri Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan utusan Cabang
untuk mengevaluasi pelaksanaan program hasil MUNAS
a. Musyawarah. Wilayah adalah Majlis tertinggi ISHARI di tingkat Wilayah Jawa Timur diadakan
oleh Pimpinan Wilayah ISHARI Jawa Timur, satu kali dalam lima tahun
b. Musyawarah. Wilayah dihadiri utusan Pimpinan Wilayah dan utusan Pimpinan Cabang untuk
meninjau PD/PRT ISHARI, memilih Pimpinan baru, dan merumuskan program kerja ISHARI.serta
merumuskan pokok pikiran rekomendasi ISHARI.
d. Musyawarah. Kerja Wilayah adalah Majlis tinggi ISHARI di Wilayah setelah MUSYAWARAH.
diadakan oleh Pimpinan Wilayah ISHARI, satu kali dalam 1 tahun
e. Musyawarah. Kerja Wilayah diHadiri Pimpinan Wilayah dan utusan Cabang untuk
mengevaluasi pelaksanaan program hasil MUSYAWARAH.
3. Tingkat cabang
a. Musyawarah. Cabang adalah Majlis tertinggi ISHARI di tingkat Cabang diadakan oleh Pimpinan
Cabang ISHARI, satu kali dalam lima tahun
b. Musyawarah. Cabang diHadiri Pimpinan Cabang dan utusan pimpinan anak Cabang untuk
memilih Pimpinan baru, dan merumuskan program kerja ISHARI tingkat Cabang
a. Musyawarah. Kerja Cabang adalah Majlis tinggi ISHARI di Cabang setelah MUSCAB diadakan
oleh Pimpinan Cabang ISHARI, satu kali dalam 1 tahun
b. Musyawarah. Kerja Cabang diHadiri Pimpinan Cabang dan utusan Anak Cabang untuk
mengevaluasi pelaksanaan program hasil MUSCAB
a. Musyawarah. Anak Cabang adalah majlis tertinggi ISHARI Anak Cabang, untuk merumuskan
program kerja, memilih Pimpinan Anak Cabang ISHARI, dan menyelesaikan persoalan yang
menyangkut ISHARI Anak Cabang.
b. Musyawarah. Anak Cabang diadakan oleh Pimpinan Anak cabang ISHARI, sekali dalam 4
tahun,
c. Musyawarah. Anak cabang diHadiri oleh Pimpinan Anak Cabang ISHARI, dan utusan Pimpinan
Ranting ISHARI
a. Musyawarah. Kerja Anak Cabang adalah Majlis tinggi ISHARI di Anak Anak Cabang setelah
MUSANCAB diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang ISHARI, satu kali dalam 1 tahun
b. Musyawarah. Kerja Anak Cabang diHadiri Pimpinan Anak Cabang dan utusan Pimpinan
Ranting untuk membicarakan persoalan-persoalan di Anak cabang
5. Musyawarah. Ranting :
a. Musyawarah. Ranting adalah majlis tertinggi ISHARI Ranting dan Anak Ranting, untuk
merumuskan program kerja, memilih Pimpinan baru, dan menyelesaikan persoalan yang
menyangkut ISHARI Ranting dan Anak Ranting setempat
b. Musyawarah. Ranting dan Anak Ranting diadakan oleh Pimpinan Ranting ISHARI, sekali dalam
3 tahun, kecuali ada masalah yang mendesak
c. Musyawarah. Ranting dan Anak Ranting diHadiri oleh Pimpinan Ranting dan Anak Ranting
ISHARI, dan sedikitnys separoh dari jumlah anggota
Pasal 24
Rapat-rapat Pimpinan
1. Pimipinan Pusat :
a. Rapat Pleno Majlis Hadi dilaksanakan paling sedikit 4 Bulan sekali dan dihadiri oleh semua
anggota Majlis
b. Rapat pleno Pimpinan , diadakan paling sedikit 4 bulan sekali dan dihadiri oleh Pimpinan
Pusat lengkap
c. Rapat harian Majlis Hadi dan Rapat harian Majlis Tanfidzi diadakan menurut kebutuhan
2. Pimipinan Wilayah :
d. Rapat Pleno Majlis Hadi dilaksanakan paling sedikit 4 Bulan sekali dan dihadiri oleh semua
anggota Majlis
e. Rapat pleno Pimpinan Wilayah, diadakan paling sedikit 4 bulan sekali dan dihadiri oleh
Pimpinan Wilayah lengkap
3. Pimipinan Cabang :
a. Rapat Pleno Majlis Hadi dilaksanakan paling sedikit 4 Bulan sekali dan diHadiri oleh semua
anggota Majlis
b. Rapat pleno Pimpinan Cabang, diadakan paling sedikit 4 bulan sekali dan diHadiri oleh
Pimpinan lengkap
BAB VI
Pasal 25
Keuangan Organisasi
1. Sumber pendapatan keuangan organisasi, diperoleh dari uang pangkal, I’anah Syahriyah dan
I’anah Tsanawiyah yang diterima dari Anggota
a. Uang pangkal
2. Sumber dana lain yang halal dan tidak mengikat didapat dari Bantuan dari berbagai pihak baik
instansi maupun Pribadi
BAB VII
PENUTUP
Pasal 19
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Peratuaran Rumah tangga ini, akan diatur melalui keputusan
Rapat Pimpinan menurut tingkatannya.
3. Peraturan Rumah Tangga ini, hanya dapat diubah oleh Keputusan MUSYAWARAH. ISHARI.
Ditetapkan di : Pasuruan
Ketua
HM NASRUN Sekretaris
KH MOH ZAINI
Tim Perumus
Author: Razy Samudra