Anda di halaman 1dari 2

CARA KERJA ALAT-ALAT PADA INSTALASI IPL

A. WLC
a) Sensor ground yang ada dari WLC diletakkan pada elevasi paling bawah dengan
elevasi paling rendah, sehingga memungkinkan ujung dari sensor tersebut hanya
20 cm dari lantai dasarkolam perata, ini untuk menghindari terpendam oleh
lumpur.
b) Sensor pertama dari WLC dipasang dengan ketinggian 100 cm dari lantai kolam
perata,sensor ini akan memberi batasan instruksi terakhir pompa utama bekerja
untuk memompa air limbah dari bak Perata ke kolam pencampur pertama (mixer
1), jadi apabila di kolam Perata ketinggian air kolam kurang dari 100 cm, semua
pompa pada bak pertama akan berhenti, karena dianggap volumenya kurang
memenuhi untuk diolah, dan menginstruksikan bahwa pompa yang bekerja
normal apabila elevasi airnya lebih dari itu, artinya cukup satu pompa saja untuk
mengisi kolam pencampur.
c) Sensor ke dua dari wlc dipasang 250 cm dari dasar lantai kolam perata, dari
sensor ini akan menjadi batas bawah dari anggapan terjadi penambahan volume
air limbah yang masuk, sehingga akan memerintahkan untuk semua pompa
bekerja secara keseluruhan tidak bergantian,dalam atrti kedua kolam
pencampur/mixer akan dijalankan bersamaan dan ke empat pompa yang ada di
kolam Perata akan mengisi secara bersamaan.
d) Sensor ke tiga dipasang dengan elevasi 350 cm dari lantai dasar kolam perata,
sensor ini akan mendeteksi bahwa terjadi banjir dan memberikan perintah
terakhir untuk menghentikan semua aktifitas dari mesin pompa yang sudah
dipasang, sehingga semua mesin mati dan over flow berjalan dengan grafitasi
tanpa adanya mesin yang hidup.

B. TIMER 1
a) Alat ini berfungsi untuk mengatur pergantian mesin pompa dari bak perata,
apabila dalam kondisi dianggap normal oleh WLC.
b) Timer akan dimatikan oleh WLC apabila ketinggian air mencapai 250 cm dari
lantai bawah bak Perata karena dianggap adanya penambahan volume berlebih
dan mengharuskan semua pompa bekerja.
c) Seberapa lama mesin-mesin akan bekerja secara normal atau masimal bisa
diatur pada alat ini.
d) Penetuan waktu dapat dilakukan pada awal setting alat-alat sebelum
komisioning, dan apabila alat sudah operasional juga dapat dilakukan setting
ulang tanpa harus menghentikan mesin-mesin yang sedang beroperasi.

C. KONTAKTOR/RELAY
a) Merupakan alat yang berfunsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik.
b) Kapasitas dari alat ini dibuat berbeda disesuaikan dengan beban arus yang akan
dilewati yang digunakan untuk menghidupkan atau mematikan sebuah mesin.
c) Kontaktor ini bekerja berdasarkan adanya sinyal listrik yang di berikan oleh WLC
maupun Timer yang berada dalam Box Panel.

D. POMPA PERTAMA
Mesin pompa yang berfungsi memompa air lindi dari kolam perata ke kolam pencampur
dengan kontrol utama dari sirkuit gabungan WLC dan timer.

E. MIXER
Mesin pencampur koagulan dengan air limbah yang dimasukkan ke dalam kolam
pencampur.
Operasionalnya mesin ini ditentukan oleh WLC dan Timer yang mengatur berapa menit
pencampuran akan dilakukan, sehingga dianggap pencampuran sempurna.

F. WLC 2

Anda mungkin juga menyukai