Anda di halaman 1dari 3

PERAWATAN JENAZAH PASIEN HIV/AIDS

1. Pengertian Memberikan
No.perawatan
Dokumenjenazah
: pasien HIV/AIDS dengan aman dan benar.
No. Revisi :
2. Tujuan 1.SOP
Melindungi petugas
Tanggal / keluarga,
Terbit : lingkungan dari tertularnya virus HIV/AIDS
2. Memberikan rasa aman bagi petugas yang merawat / memandikan jenazah
Halaman :
HIV/AIDS.
UPTD
3. Kebijakan
PUSKESMAS SK Kepala UPTD Puskesmas No .. Tahun 2015 tentang.....
PERAWATAN dr. Susana Dewi
NGLETIH
4. Referensi Buku Pedoman penatalaksanaan HIV/AIDS,kemenkes
NIP. 19700827 200212 2 009
5. Prosedur/ 1. Persiapan :
Langkah- 1.1. Alat :
langkah 1.1.1. Masker
1.1.2. Sarung tangan karet
1.1.3. Apron
1.1.4. Sepatu Boot
1.1.5. Kapas / kassa
1.1.6. Plester kedap air
1.1.7. Identitas jenazah
2. Langkah – langkah :
2.1. Tindakan di ruangan :

2.1.1. Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan karet

2.1.2. Pakai masker penutup mulut dan baju pelindung (Apron)

2.1.3. Luruskan tubuh, tutup mata telinga dan mulut jenazah dengan
kapas atau kasa.

2.1.4. Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air.

2.1.5. Lepaskan alat kesehatan yang terpasang dan amankan.

2.1.6. Setiap luka harus diplester rapat.

2.1.7. Pasang label identitas jenazah pada kaki.

2.1.8. Mencuci tangan sesudah melepas sarung tangan.

2.1.9. Keluarga/ teman diberi kesempatan untuk melihat jenazah.

2.2. Tindakan di kamar jenazah :

2.2.1. Petugas cuci tangan sebelum memakai sarung tangan.

2.2.2. Alat perlindungan pribadi dikenakan:

2.2.2.1. Sarung tangan karet panjang sampai siku.

2.2.2.2. Sepatu boot

2.2.2.3. Pelindung wajah (masker dan kaca mata)

2.2.2.4. Apron plastik kedap air.

2.2.2.5. Jas

2.2.3. Jenazah dimandikan

2.2.4. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau kain pembungkus


sesuai agama dan keyakinan yang dianut.

2.2.5. Cuci tangan dengan sabun setelah sarung tangan dilepas.


2.3. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.

2.4. Jenazah tidak boleh dibalsam, disuntik untuk pengawetan kecuali oleh
petugas khusus.

2.4.1. Jenazah tidak boleh diotopsi, dalam hal tertentu otopsi dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari pimpinan RS.

3. Hal – hal yang harus diperhatikan :

3.1. Segera mencuci kulit dan permukan tubuh lain dengan air bila terkena
darah atau cairan tubuh lain.

3.2. Dilarang memanipulasi alat suntik, atau jarum suntik buang semua
alat/ benda tajam dalam wadah tahan tusukan.

3.3. Setiap permukaan yang terkena percikan atau tumpahan darah,


segera dibersihkan dengan larutan klorin 0,5 %.

3.4. Peralatan yang akan dipakai lagi harus diproses dengan urutan :
dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi atau sterilisasi.

3.4.1. Sampah dan bahan terkontaminasi ditempatkan dalam kantong


plastik, pembuangan sampah dan bahan tercemar sesuai cara
pengelolaan sampah medis.

6. Diagram Alir
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait IRNA, Kamar Jenazah

1. Rekaman Tanggal
Historis mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
diberlakuka
n

Drg. Tamtowi Djauhari dr. Susana Dewi

1. NIP. 19580204 198312 1 NIP. 19700827 200212 2 26-05-2016

002 009

2. Tanggal terbit 17-10-2016 18-10-2016

Anda mungkin juga menyukai