Prosedur
Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Tanggal Terbit
1 April 2004
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur Utama
Dr. Sri Endarini, MPH.
NIP. 140058832
Prosedur
Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
1 April 2004
No. Revisi
0
Halaman
1/3
Ditetapkan,
Direktur Utama
Dr. Sri Endarini, MPH.
NIP. 140058832
32
Prosedur
Tetap
No. Revisi
0
Halaman
2/3
Tanggal Terbit
1 April 2004
2. Langkah langkah :
2.1. Konseling pencegahan :
2.1.1. Pemahaman HIV / AIDS dan dampak fisik
serta psikososial.
2.1.2. Cara penularan dan tidak menularkan serta
pencegahan.
2.1.3. Pemahaman perilaku hidup sehat.
2.1.4. Mendorong perubahan perilaku kearah
hidup sehat.
2.2. Konseling Pre test
2.2.1. Motif pelaksanaan test sukarela.
2.2.2. Interpretsi hasil yest meliputi:
2.2.2.1. penapisan dan konfirmasi
2.2.2.2. tanpa gejala dan gejala nyata.
2.2.2.3. Pemahaman aakan infeksi HIV dan
dampaknya. HIV tidak dapat
sembuh namun dapat tetap
produktif.
2.2.2.4. Infeksi opotunistis dapat diobati.
2.2.3. Estimasi hasil
2.2.3.1. Kesiapan
mental
emosional
penerimaaan hasil pemeriksaan.
2.2.3.2. Kajilah resiko bukan harapan hasil.
2.2.3.3. Periode jendela.
2.2.4. Membuat rencana jika didapatkan hasil.
2.2.4.1. Apa yang dilakukan jika hasil
positif atau negatif.
2.2.4.2. Memperkirakan dukungan dari
orang dekat / sekitar pasien.
Membangun pemahaman hidup
sehat dan mendorong perilaku
sehat.
2.2.4.3. Membuat
keputusan
:
melaksanakan test / tidak.
33
Prosedur
Tetap
Unit Terkait
No. Revisi
0
Halaman
3/3
Tanggal Terbit
1 April 2004
2.3. Konseling Pasca test
2.3.1. menilai situasi psikososial terkini,
mendukung mental emosional pasien.
2.3.2. Menilai pemahaman klien.
2.3.3. Membacakan hasil.
2.3.4. Mendukung emosi klien, vestilasi dan
mendorong klien bicara lebih lanjut.
2.3.5. Manajemen pemecahan masalah : gali
masalah, pahami dan pahamkan pada
klien, susun rencana. Membantu membuet
rencana menghadapi kehidupan pasca
pemantapan hasil dengan perubahan
kearah perilaku sehat.
2.4. Konseling menghadapi kematian
2.4.1. Pemahaman akan makna hidup.
2.4.2. Pemahaman kan makna meninggal duania.
2.4.3. Cita-cita yang sudah tercapai.
2.4.4. Cita-cita yang belum kesampaian.
2.4.5. Pada siapa dan bagaimana cita-cita
yangbelum tercapai disampaikan.
2.5. Konseling kepatuhan berobat
2.5.1. Pemahaman jenis, cara dan proses
pengobatan.
2.5.2. Pemahaman dampak putus obat.
2.5.3. Dukungan untuk mengurangi beban
psikologik yang membuat pasien merasa
sakit / cacat / tidak berdaya, tak ada
harapan menghadapi kehidupan karena ia
harus meggunakan obat dalam jangka
waktu panjang.
3.
Hal hal yang harus diperhatikan :
3.1.
Tahap penerimaan pasien
3.2.
Respon pasien
3.3.
Kerahasiaan pasien
SMF, IRNA
34
Prosedur
Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
1 April 2004
No. Revisi
0
Halaman
1/3
Ditetapkan,
Direktur Utama
Dr. Sri Endarini, MPH.
NIP. 140058832
35
Prosedur
Tetap
No. Revisi
0
Halaman
2/3
Tanggal Terbit
1 April 2004
36
Prosedur
Tetap
Halaman
3/3
Tanggal Terbit
1 April 2004
3.
Unit Terkait
No. Revisi
0
37
Prosedur
Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
1 April 2004
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur Utama
Dr. Sri Endarini, MPH.
NIP. 140058832
3.
Unit Terkait
39