Anda di halaman 1dari 24

PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH

HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA


STANDAR
OPERASIONAL VCT
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.01
TGL TERBIT : 01 Oktober 2015
REVISI KE :01 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015 NIP. 19800728 200604 2 007
BERLAKU
HALAMAN :1

1. KEBIJAKAN 1. Yang melaksanakan VCT adalah konselor yang terlatih


2. Biaya pelaksanaan pelayanan VCT (Tes Laboratorium) adalah
gratis selama reagen didukung oleh GF dan APBD II sedangkan
hal-hal lain yang menyangkut peraturan daerah akan
dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku
3. VCT dilakukan pada klien yang berisiko baik di dalam gedung
atau temuan/rujukan di masyarakat
4. Konseling Pre Tes dilaksanakan setiap hari jam 09.00 s/d jam
11.00 sedangkan konseling Paska Tes dilaksanakan sesuai
perjanjian

2. TUJUAN 1. Sebagai acuan bagi petugas medis, tenaga keperawatan dan


konselor dalam melaksanakan VCT
2. Sebagai acuan bagi orang yang menjalani tes HIV
3. Sebagai pedoman pelaksanan pemeriksaan tes HIV di Puskesmas
dan di tempat mobile VCT (luar gedung)

3. RUANG LINGKUP Pelayanan VCT dilakukan pada semua pasien/klien yang dicurigai atau
mempunyai faktor risiko HIV/AIDS yang dilaksanakan di Puskesmas atau
mobile VCT (di Luar gedung)

4. DEFINISI 1. Konseling dan tes sukarela selanjutnya disebut VCT (Voluntary


Counseling and Testing) adalah kegiatan konseling yang bersifat
sukarela dan rahasia antara konselor dari UPT Puskesmas
Sindangjaya dengan orang yang ingin mengetahui status HIV nya
atau orang yang berisiko tertular HIV/AIDS.
2. Disebut telah menjalani VCTapabila menjalani : Konseling Pre
tes,Tes dan Konseling Paska tes
3. Konseling adalah saran,anjuran,nasehat profesional yang
diberikan kepada seseorang yang mempunyai masalah/problem
4. Konselor adalah petugas yang mendapat pelatihan konseling
yang diakui dan memahami akan seluk beluk HIV/AIDS
5. Prosedur pelaksanaan VCT adalah alur pelayanan yang wajib
dilalui oleh semua orang yang akan menjalani VCT di
UPT Puskesmas Sindangjaya
6. Tempat pelaksanaan VCT adalah tempat yang dapat terjamin
kerahasiannya
7. Mobile VCT adalah Pelayanan VCT yang dilaksanakan oleh
Puskesmas atau LSM yang langsung mengunjungi sasaran
kelompok masyarakat yang memiliki perilaku yang
berisiko,biasanya bertempat di luar gedung dan dalam
pelaksanaannya tetap menjaga kerahasian
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR
OPERASIONAL VCT
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.02
TGL TERBIT : 01 Oktober 2015
REVISI KE :01 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober NIP. 19800728 200604 2 007
BERLAKU
HALAMAN 2015
:2
5. PROSEDUR

Klien/Pasie Klien/Pasien yang datang sendiri atau rujukan dari masyarakat, LSM
n
Klien/Pasien datang ke UPT Puskesmas Sindangjaya yang telah melalui
Puskesmas prosedur pendaftaran

Klien/Pasien diperiksa di Yankes UPT Puskesmas Sindangjaya


Yankes

Klien/Pasien yang berisiko dianjurkan untuk melaksanakan VCT dan bila


setuju dilakukan pemeriksaan Rapid Test HIV di Laboratorium UPT
VCT
Puskesmas Sindangjaya

Bila hasil Non Reaktif dilakukan konseling perubahan perilaku dan bila
LAB hasil Reaktif di rujuk ke RUD Kota Bandung untuk tindak lanjut
+ -
pemeriksaan

Rujuk

1. Pedoman Nasional PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN


BAGI ODHA, Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular &
Penyehatan Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2003
2. Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
Sukarela , Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular &
Pennyehatan Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2008
3. Modul VCT, DEPKES Tahun 2008
6. REFERENSI
4. Formulir Informed Consent
5. Formulir Laporan Pajanan
6. Formulir Laboratorium
7. Buku Register
8. Laporan Bulanan
9. Buku Rekam Medik
10. Peraturan Daerah Kota Bandung yang berlaku

1. Yankes
2. Ruang KIA
3. Masyarakat
7. UNIT TERKAIT
4. RUD Kota Bandung
5. LSM
6. Laboratorium
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR HIV/AIDS
OPERASIONAL Propilaksis Pasca Pajanan
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.03
TERBITAN : 01
REVISI KE :01
dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015
BERLAKU NIP. 19800728 200604 2 007
HALAMAN :1

1. Petugas yang menangani seseorang yang terpajan adalah Tim


Pasca Pajanan UPt Puskesmas Sindangjaya
2. Apabila petugas terpajan segera hubungi dr Dwi Ekasasi
Erlisawati diharapkan sebelum 4 jam dari kejadian
3. Profilaksis yang diberikan adalah profilaksis penularan HIV dan
untuk sementara jika di UPT Sindangjaya belum tersedia ARV
1. KEBIJAKAN
maka koordinasi dengan RUD Kota Bandung dengan konfirmasi
terlebih dahulu dan sudah dilakukan pengkajian secara lengkap
terhadap terpajan dan sumber pajanan sesuai formulir laporan
pajanan
4. Sebelum 24 jam diharapkan sudah lapor RUD Kota Bandung
( dr ... ) dengan hasil pengkajian lengkap

2. TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam menangani seseorang yang terpajan

Pelayanan Profilaksis Pasca Pajanan dilakukan pada seseorang yang


3. RUANG LINGKUP
terpajan di UPT Puskesmas Sindangjaya

1. Pajanan memberikan risiko terkena infeksi HIV kepada petugas


kesehatan
2. Yang dimaksud Pajanan adalah setiap perlukaan yang menembus
kulit seperti misalnya, tusukan jarum, luka iris, kontak dengan
lapisan mukosa atau kulit yang tidak utuh, pajanan darah atau
cairan tubuh yang lain pada kulit yang utuh dengnan lama kontak
yang panjang.
3. Pajanan darah atau cairan tubuh dapat terjadi melalui :
Parenteral berupa tusukan, luka dll
Percikan pada mukosa mata, hidung atau mulut
Percikan pada kulit yang utuh (pecah-pecah,lecet,
4. DEFINISI
aksematosa)
(Pedoman Nasional Perawata n,dukungan dan
pengobatan bagi ODHA Depkes RI Tahun 2003 hal 35)
4. Profilaksis Pasca Pajanan adalah tindakan pengobatan yang
diberikan kepada seseorang yang terpajan oleh cairan tubuh
ODHA atau terduga ODHA
5. Tim Pasca Pajanan adalah petugas yang telah terlatih dan
mengetahui seluk beluk HIV/AIDS dan mengetahui tentang
konsep pajanan
6. RSHS adalah Rumah Sakit Rujukan untuk seseorang yang
terpajan
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR HIV/AIDS
OPERASIONAL Profilaksis Pasca Pajanan
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.04
TERBITAN : 01
REVISI KE :01
dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 )ktober 2015
BERLAKU NIP. 19800728 200604 2 007
HALAMAN :2

5. PROSEDUR

Klien Terpajan Klien yang terpajan di UPT Puskesmas Sindangjaya

Lapor TIm Klien/Petugas yang terpajan melapor pada Tim Pasca Pajanan
UPT Sindangjaya

Pengkajian Tim Pasca Pajanan melakukan pengkajian terhadap yang terpajan dan
sumber pajanan

Kolaborasi dengan
Melakukan kolaborasi dengan RUD Kota Bandung setelah adanya hasil
RUD Kota Bandung
pengkajian yang lengkap

Therapi Tdk Therapi Klien/Petugas terpajan diberikan ARV profilaksis pasca pajanan atau tidak
diberikan

Dokumentasi
Melakukan Pencatatan dan pelaporan

1. Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan dan Pengobatan bagi


ODHA Depkes RI Tahun 2003
6. REFERENSI 2. Instruksi Menkes RI No 72 / Menkes / Instr / II / 1988
3. Protaf Pemberian ARV pada PPP Tahun 2007
4. Formulir Pasca Pajanan

1. Yankes
7. UNIT TERKAIT 2. Ruang KIA
3. RUD Kota Bandung
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR
OPERASIONAL Perkesmas ( Kunjungan Rumah )
Pada Pasien ODHA
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.05
TERBITAN : 01
REVISI KE :01 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015 NIP. 19800728 200604 2 007
BERLAKU
HALAMAN :1

1. Perkesmas (kunjungan rumah ) dilakukan oleh perawat yang


berada di UPT Puskesmas Sindangjaya dan kerja sama dengan
lintas program
2. Kunjungan rumah di lakukan pada ODHA pasca dirawat di Rumah
Sakit atau berdasarkan temuan dan ODHA yang mangkir dalam
pengobatan ARV yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas
1. KEBIJAKAN
Sindangjaya
3. Kunjungan rumah dilakukan pada jam kerja UPT Puskesmas
Sindangjaya
4. Biaya berupa transport atau penggantian bahan bakar sesuai
jarak tempuh atau alat transportasi yang tersedia di wilayah
kecamatan Mandalajati

2. TUJUAN Sebagai acuan bagi tenaga keperawatan dalam memberikan Proses


Keperawatan pada klien ODHA

Kunjungan rumah dilakukan pada ODHA pasca dirawat di Rumah Sakit


3. RUANG LINGKUP atau berdasarkan temuan yang berada di Wilayah kerja UPT Puskesmas
Sindangjaya

1. Kunjungan rumah merupakan perawatan yang diberikan kepada


ODHA di tempat tinggalnya,perawatan tersebut dapat berupa
perawatan fisik, perawatan dukungan psikososial, spiritual dan
paliatif.
2. Kunjungan Rumah adalah Kunjungan yang dilakukan oleh
perawat untuk melakukan Proses Keperawatan pada waktu yang
telah ditentukan
3. Asuhan Keperawatan bagi ODHA pada prinsipnya sama saja
4. DEFINISI dengan Asuhan Keperawatan bagi pasien dengan penyakit lain
yaitu bertanggung jawab dan menerapkan kewaspadaan
Universal
4. ODHA adalah Orang dengan terinfeksi virus HIV/AIDS
5. Lintas Program merupakan Program yang bekerjasama dengan
program penanggulangan HIV/AIDS diantaranya Program Kesling,
Program KIA/KB, Program Gizi
6. ODHA mangkir adalah ODHA yang tidak mengambil obat ARV
sesuai dengan jadwal yang ditentukan
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS
STANDAR SINDANGJAYA

OPERASIONAL Perkesmas ( kunjungan rumah ) pada


Pasien ODHA
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.06
TERBITAN : 01
REVISI KE :01
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI BERLAKU :01 Oktober 2015 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
HALAMAN :2 NIP. 19800728 200604 2 007

5. PROSEDUR

Datan Sasaran Perkesmas ( Kunjungan Rumah ) UPT Puskesmas Sindangjaya


Rujukan
g adalah Pasien datang dengan inisiatif sendiri atau adanya rujukan dari
/temuan Rumah Sakit dan temuan di Masyarakat
sendiri

Puskesmas Sasaran datang ke UPT Puskesmas Sindangjaya

Rawat Kunjungan Sasaran bisa di temukan langsung di BP atau langsung di lakukan


Jalan rumah kunjungan rumah

Pengkajian Perawat melakukan pengkajian keperawatan

Diagnosa Perawat menentukan Diagnosa Keperawatan sesuai dengan masalah


Keperawatan yang ditemukan

Perawat memberikan intervensi keperawatan


Intervensi

Implementasi Perawat melakukan Implementasi keperawatan dan bekerjasama dengan


lintas program

Evalua Perawat melakukan Evaluasi


si
Membaik Memburuk Bila kondisi Pasien membaik perawatan diteruskan

Perawata Rujuk Bila kondisi memburuk dilakukan rujukan


n
diteruska
n
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS
STANDAR SINDANGJAYA

OPERASIONAL Perkesmas ( kunjungan rumah ) pada


pasien ODHA
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.07
TERBITAN : 01
REVISI KE :01
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
BERLAKU
HALAMAN :3 NIP. 19800728 200604 2 007

1. Pedoman Nasional, Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan bagi


ODHA Depkes RI Tahun 2006
2. Pedoman kegiatan perkesmas di Puskesmas Depkes RI Tahun
2006
6. REFERENSI
3. Formulir Kunjungan rumah
4. Buku register Perkesmas
5. Laporan bulanan

1. Yankes
2. Ruang KIA
7. UNIT TERKAIT 3. RUD Kota Bandung
4. Rutan
5. Keluarga ODHA, Masyarakat, LSM
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS
STANDAR SINDANGJAYA

OPERASIONAL Pemberian obat ARV sebagai


Profilaksis Pasca Pajanan (PPP)
PROSEDUR NO. DOKUMEN
TERBITAN
REVISI KE
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI BERLAKU dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
HALAMAN :1 NIP. 19800728 200604 2 007

1. Untuk pemberian ARV pada PPP bila di UPT Puskesmas


Sindangjaya belum tersedia maka konfirmasi dengan RSUD, bila
tersedia maka yang berhak memberikan obat ARV pada PPP
adalah dokter umum yang telah terlatih dan memberikan
pelayanan kesehatan dari Tim Pasca Pajanan di UPT Puskesmas
Sindangjaya.
2. Yang berhak mendapatkan profilaksis adalah terpajan dengan
kode :
KP2 atau KP3 + KS1
1. KEBIJAKAN
KP2 atau KP3 + KS2
3. Jenis obat yang diberikan sesuai dengan ketentuan panduan
pengobatan ARV Depkes RI tahun 2006
4. Anjuran untuk pengobatan ARV selama 28 hari
5. Bila di UPT Puskesmas Sindangjaya sudah tersedia obat ARV
maka tempat pengambilan obat ARV adalah di ruang Farmasi
UPT Puskesmas Sindangjaya
6. Pada keadaan darurat obat ARV dapat diambil di apotik 24 jam
RSUD dengan persetujuan Apoteker penanggung jawab ARV

Sebagai acuan bagi petugas dalam memberikan obat ARV pada klien
2. TUJUAN
Pasca Pajanan

Pemberian obat ARV pada PPP diberikan kepada klien/petugas terpajan


3. RUANG LINGKUP
di UPT Puskesmas Sindangjaya

1. Profilaksis Pasca Pajanan atau PPP adalah pemberian obat ARV


pada petugas kesehatan yang terpajan
2. Obat ARV adalah obat yang diberikan pada terpajan sesuai
protap PPP
3. PPP merupakan pilihan mutlak dan harus diputuskan secara
individual tergantung dari orang terpajan dan keahlian
darinya,namun bila ditemukan faktor risiko pada sumber
4. DEFINISI pajanan atau bila terjadi di daerah risiko tinggi HIV,
pertimbangan untuk pengobatan dan bila sumber pajanan
kemudian diketahui HIV maka PPP tidak diberikan
4. Kode Pajanan (KP) adalah kode yang diberikan kepada orang
terpajan
5. Kode Status (KS) adalah kode yang diberikan bagi sumber pajanan
6. RSUD Kota Bandung merupakan Rumah Sakit rujukan untuk
pemberian Obat ARV pada PPP bila di UPT Puskesmas
Sindangjaya belum tersedia
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS
STANDAR SINDANGJAYA

OPERASIONAL Pemberian obat ARV sebagai


profilaksis Pasca Pajanan
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.09
TERBITAN : 01
REVISI KE :01
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
BERLAKU
HALAMAN :2 NIP. 19800728 200604 2 007
5. PROSEDUR

Petugas terpajan Klien/Petugas yang terpajan di UPT Puskesmas Sindangjaya

Klien/Petugas terpajan lapor pada Tim Pasca Pajanan


Lapor Tim

Pengkajia Tim Pasca Pajanan melakukan pengkajian pada petugas terpajan dan
sumber pajanan
n
Klien/Petugas terpajan dianalisa sumber pajanan untuk menentukan
Tdk ARV Terapi ARV profilaksis pasca pajanan diberikan atau tidak diberikan

Klien/Petugas terpajan yang diberikan profilaksis Pasca pajanan


Farmasi
mengambil obat ARV di Farmasi UPT Puskesmas Sindangjaya

Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan


Dokumentas
i

1. Pedoman Nasional Pengobatan ARV Depkes RI tahun 2006


2. Pedoman Nasional Perawatan,Dukungan & Pengobatan bagi
6. REFERENSI
ODHA Depkes RI tahun 2003
3. Rekam Medik
4. Formulir Laporan

1. Yankes
2. Ruang KIA
7. UNIT TERKAIT
3. Farmasi
4. RSUD Kota Bandung
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR HIV/AIDS
OPERASIONAL Sistem Rujukan
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.10
TERBITAN : 01
REVISI KE :01
dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI BERLAKU :01 Oktober
NIP. 19800728 200604 2 007
HALAMAN :2012
1

1. Petugas yang berwenang melakukan rujukan adalah dokter


umum yang mengetahui seluk beluk HIV/AIDS dan melakukan
pemeriksaan kesehatan di UPT Puskesmas Sindangjaya
2. Pasien yang di rujuk untuk pemeriksaan dan penanganan lebih
1. KEBIJAKAN lanjut adalah :
Pasein baru HIV (+)
Pasien dengan kondisi stadium klinis 4 WHO
PMTCT
Pasien anak 0-14 tahun dengan ibu HIV (+)

2. TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah untuk melakukan rujukan

3. RUANG LINGKUP Prosedur rujukan dilakukan di ruang BP UPT Puskesmas Sindangjaya

1. Rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan


yang merupakan penyerahan tanggungn jawab secara timbal
balik terhadap suatu masalah kesehatan baik secara vertikal
4. DEFINISI maupun horizontal kepada yanng lebih kompeten terjangkau
dan rasional
2. RSHS merupakan Rumah Sakit rujukan untuk penangganan
HIV/AIDS

5. PROSEDUR Pasein yang datang sendiri atau mendapat rujukan dari


masyarakat/LSM
Pasien

Pasien datang ke UPT Puskesmas Sindangjaya dengan melalui


prosedur pendaftaran
Puskesmas

Pasien yang datang ke Yankes dilakukan pemeriksaan bila ada


indikasi dilakukan VCT
VCT Yankes
Bila indikasi pasien untuk di rujuk dokter membuat surat rujukan
dengan menulis lengkap therapi/tindakan yang telah diberikan
menolak
Ruju RSUD Kota Bandung sebagai Rumah Sakit rujukan
k
Bila pasien menolak untuk di rujuk membuat surat pernyataan
RSHS Pernyataa ditandatangani oleh keluarga dengan mendapatkan penjelasan
n sebelumnya
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR HIV/AIDS
OPERASIONAL Sistem Rujukan
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.11
TERBITAN : 01
REVISI KE :01
dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015
BERLAKU NIP. 19800728 200604 2 007
HALAMAN :2

1. Buku Pedoman Kerja Puskesmas Depkes RI Tahun 1999


2. Rekam Medik
6. REFERENSI
3. Surat Rujukan
4. Hasil Laboratorium

1. Yankes
2. Masyarakat, LSM
7. UNIT TERKAIT
3. Laboratorium
4. RSUD Kota Bandung
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR
OPERASIONAL Kewaspadaan Universal
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.14
TERBITAN : 01
REVISI KE :01 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI BERLAKU :01 Oktober NIP. 19800728 200604 2 007
HALAMAN 2015
:1

1. Kewaspadaan Universal harus diterapkan pada pelayanan kesehatan


di UPT Puskesmas Sindangjaya kepada semua pasien dan setiap
1. KEBIJAKAN waktu
2. Kewaspadaan Universal dilakukan oleh seluruh petugas UPT
Puskesmas Sindangjaya

Sebagai acuan bagi seluruh Petugas UPT Puskesmas Sindangjaya dalam


2. TUJUAN
menerapkan Kewaspadaan Universal/pengendalian infeksi

Kewaspadaan Universal dilakukan pada semua pasien yang datang ke


3. RUANG LINGKUP
pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Sindangjaya

1. Kewaspadaan Universal adalah upaya pengendalian infeksi di


rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya dengan
prinsip utama menjaga hygiene sanitasi ruangan dan sterilisasi
ruangan

Kewaspadaan Universal dijabarkan dalam 5 kegiatan pokok :


Cuci tangan
Pemakaian alat pelindung
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah
terjadinya luka
4. DEFINISI Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan

2. Alat Pelindung adalah alat yang dipakai untuk melindungi kulit


dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis
cairan tubuh, sekret/eksreta, kulit yang tidak utuh dan selaput
lendir pasien
Contoh : Sarung tangan, masker, kacamata, , Gaun Pelindung dan
Sepatu

3. Alat kesehatan Bekas Pakai adalah alat kesehatan yang dapat


disterilkan untuk pemakaian ulang
Contoh : Set Balutan, Alat-alat Prosedur Diagnostik dll
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR HIV/AIDS
OPERASIONAL Kewaspadaan Universal
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.15
TERBITAN : 01
REVISI KE :01
dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015
BERLAKU NIP. 19800728 200604 2 007
HALAMAN :2

5. PROSEDUR
Seluruh petugas UPT Pusklesmas
Kewaspadaan Sindangjaya melaksanakan
Universal kewaspadaan Universal

Petugas melakukan cuci tangan


Pemakaian
sebelum dan setelah melakukan
Cuci tangan Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
tindakan,Pemakaian alat
alat alat jarum dan alat limbah dan
pelindung diri, Pengelolaan
pelindung kesehatan tajam sanitasi
alat kesehatan
bekas
bekas,pengelolaan jarum dan
alat tajam, pengelolaan limbah
dan sanitasi
( tata caranya dibuat Instruksi
Kerja)

1. Pedoman Nasional Perawatan,Dukungan & Pengobatan bagi


ODHA Depkes RI tahun 2003
6. REFERENSI
2. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan
Kesehatan, Depkes RI tahun 2003
3. Modul pelatihan Kewaspadaan Universal

1. Yankes
2. Ruang KIA
3. Farmasi
4. Kesling
7. UNIT TERKAIT
5. Medives
6. Laboratorium
7. Cleaning Servis
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR
OPERASIONAL Provider Initiated Testing and
PROSEDUR Counseling ( PITC )
NO. DOKUMEN : 05.01.16
TGL TERBIT : 01 Oktober 2015
dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
REVISI KE :01 NIP. 19800728 200604 2 007
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015
BERLAKU
HALAMAN :1

1. KEBIJAKAN 1. Yang berwenang untuk melaksanakan PITC adalah Petugas


Kesehatan di UPT Puskesmas Sindangjaya yang mengetahui seluk
beluk HIV/AIDS dan mengetahui tentang PITC
2. PITC dilakukan pada klien/Pasien yang dicurigai, dan seluruh ibu hamil
di Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Sindangjaya
3. Pelaksanaan PITC tetap tidak melepaskan kaidah Confidentiality,
Consent, Counseling

2. TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas medis yang akan melaksanakan PITC

3. RUANG LINGKUP Pelayanan PITC dilakukan pada semua pasien/klien yang dicurigai atau
mempunyai faktor risiko HIV/AIDS yang dilaksanakan di Puskesmas

4. DEFINISI 1. PITC ( Provider Inisiated Testing and Couseling ) adalah Testing dan
konseling yang di inisiasi oleh petugas kesehatan
2. Dokter Umum adalah dokter yang melaksanakan pelayanan kesehatan
dan mengetahui seluk beluk HIV/AIDS
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR
OPERASIONAL Provider Inisiated Testing and
Counseling ( PITC )
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.17
TGL TERBIT : 01 Oktober 2015
REVISI KE :01 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015 NIP. 19800728 200604 2 007
BERLAKU
HALAMAN :2

5. PROSEDUR

Klien/Pasien datang ke UPT Puskesmas Sindangjaya


Puskesmas
yang telah melalui prosedur pendaftaran

Klien/Pasien diperiksa di Yankes UPT Puskesmas


Yankes
Sindangjaya

Dokter sebagai provider


Provider

Dokter umum memberikan informasi singkat


Informasi singkat tentang HIV/AIDS dan menawarkan tes dengan
Setuju tdk setuju tetap menjaga kerahasiaan
* Tentang
HIV/AIDS

* Menawarkan
Inform Consent Tes VCT Dokter umum menganjurkan untuk menulis inform
consent bila setuju dan bila tidak setuju anjurkan
untuk VCT
(-) (+)
LAB Dokter umum membuat anjuran untuk pemeriksaan
HIV di laboratorium

Konseling Dokter umum memberikan konseling bila hasil Non


Reaktif dan anjurkan VCT bila hasil Reaktif

1. Pedoman Nasional PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN


BAGI ODHA, Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular &
Penyehatan Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2003
2. Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
6. REFERENSI
Sukarela , Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular &
Pennyehatan Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2008
3. Buku Rekam Medik

8. UNIT TERKAIT
1. Yankes
2. KIA
2. Laboratorium

PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH


KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR HIV/AIDS
OPERASIONAL Konseling Adherence
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.18
TGL TERBIT : 01 Oktober 2012
REVISI KE :01
dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2012
BERLAKU NIP. 19800728 200604 2 007
HALAMAN :1

1. KEBIJAKAN 1. Yang melaksanakan Konseling Adherence adalah Konselor terlatih


yang memahami seluk beluk HIV/AIDS dan pemahaman tentang
Konseling Kepatuhan
2. Konseling Adherence/Kepatuhan dilaksanakan pada semua pasien
yang telah siap dan akan menjalani pengobatan ARV
3. Konseling Kepatuhan dilaksanakan dalam beberapa kali kunjungan
dan bila memungkinkan dibuat sesuia kesepakatan antara
Konselor dan Pasien
4. Konseling lanjutan dilakukan pada pasien dengan Efek samping,
IRIS, IO, Gagal, Putus Obat.

Sebagai acuan bagi petugas medis dan konselor di UPT Puskesmas


2. TUJUAN Sindangjaya dalam melaksanakan Konseling kepatuhan

3. RUANG LINGKUP Pelayanan Konseling Adherence dilakukan pada setiap Pasien yang akan
memulai pengobatan ARV atau sedang dalam pengobatan ARV di UPT
Puskesmas Sindangjaya

4. DEFINISI 1. Konseling Adherence atau disebut konseling kepatuhan adalah


kegiatan konseling yang dilaksanakan pada pasien yang akan
memulai pengobatan ARV atau sedang dalam pengobatan ARV
2. Konseling adalah saran, anjuran, nasihat profesional yang
diberikan pada seseorang yang mempunyai masalah
3. Adheren atau Kepatuhan adalah seberapa jauh pasien dapat
menerima, menyetujui, mentaati instruksi atau aturan minum
obat dengan ; dosis yang benar, cara yang benar, dan seumur
hidup
4. Konselor adalah Petugas yang memiliki keterampilan konseling
dan pemahaman akan seluk beluk HIV/AIDS dan pemahaman
akan konseling kepatuhan
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR HIV/AIDS
OPERASIONAL Konseling Adherence
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.19
TGL TERBIT : 01 Oktober 2012
REVISI KE :01
dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS IBRAHIM AJI TGL MULAI :01 Oktober 2012
BERLAKU NIP. 19800728 200604 2 007
HALAMAN :2
5. PROSEDUR

Klien/Pasie Klien/Pasien yang datang sendiri atau rujukan dari masyarakat, LSM
n
Klien/Pasien datang ke UPT Puskesmas Sindangjaya yang telah melalui
Puskesmas prosedur pendaftaran

Klien/Pasien diperiksa di Yankes UPT Puskesmas Sindangjaya


Yankes

Klien/Pasien yang berisiko dianjurkan untuk melaksanakan VCT dan bila


setuju dilakukan pemeriksaan Rapid Test HIV di Laboratorium UPT
VCT
Puskesmas Sindangjaya

Bila hasil Non Reaktif dilakukan konseling perubahan perilaku dan bila
LAB hasil Reaktif di rujuk ke RSUD Kota Bandung untuk tindak lanjut
+ -
pemeriksaan

Rujuk

6. REFERENSI
1.

1. Yankes
7. UNIT TERKAIT 2. Ruang KIA
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA

Pemeriksaan Pasien HIV Positif Pada


STANDAR Kunjungan Pertama
OPERASIONAL
PROSEDUR dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
NIP. 19800728 200604 2 007
NO. DOKUMEN: 05.01.24 :
TGL TERBIT : 01 Oktober 2012 :
REVISI KE: 01 :
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI BERLAKU: 01 Oktober 2012
HALAMAN: 2 :
2
Klien/Pasien datang ke UPT
Puskesmas Ibrahim Aji yang
telah melalui prosedur
5. PROSEDUR pendaftaran

Klien/Pasien melakukan prosedur


Konseling Pasca test
VCT di UPT Puskesmas
Sindangjaya akan mendapatkan
hasil positif/ negatif
Positif Negatif
Pada klien/ pasien yang
mendapat hasil positif dilakukan
Konseling pemeriksaan klinis untuk
perubahan menentukan status Stadium
Rujukan Pemeriksaan Rujukan Pem. perilaku klinis HIV- nya, akan mendapat
KDS Klinis CD4 rujukan untuk pemeriksaan CD4
dan rujukan ke KDS untuk
mendapatkan dukungan secara
psikologis
IO IO
- + Dokter umum akan melakukan
tatalaksana IO apabila pada
pemeriksaan Klinis dijumpai
adanya IO
Tatalaksa
na IO

* Tentang
HIV/AIDS Dokter umum berdasarkan hasil
pemeriksaan CD4 akan
* > 350 < 350
memberikan kotrimokzasol
Menawar
profilaksis dan persiapan ART
kan Tes
apabila CD4 < 350 dan merujuk
# Kotrimokzasol Profilaksis kepada Konselor untuk konseling
Konseling
perubahan perilaku.
perubahan perilaku # Persiapan ART

6. Referensi
Pemeriksaan 1. Pedoman Nasional PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN
CD4 tiap 6 bln BAGI ODHA, Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular &
Penyehatan Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2003
2. Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
Sukarela , Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular & Pennyehatan
Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2008
3. Buku Rekam Medik
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR
OPERASIONAL Pelayanan Kunjungan Ulang Pasien
dalam ART
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.25
TGL TERBIT : 01 Oktober 2015
REVISI KE :01 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
NIP. 19800728 200604 2 007
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015
BERLAKU
HALAMAN :1

1. KEBIJAKAN 1. Pasien melakukan pendaftaran yang dilakukan oleh petugas P2 HIV


1. Pemeriksaan dilakukan di pelayanan kesehatan UPT Puskesmas
Sindangjaya
3. Dokter memeriksa dan mengisi rekam medis serta form kunjungan
ulang

Sebagai acuan bagi petugas medis dan konselor di UPT Puskesmas


2. TUJUAN Sindangjaya dalam melaksanakan pelayanan kunjungan ulang pasien
dalam ART

3. RUANG LINGKUP Pelayanan dilakukan pada Pasien HIV Positif dalam ART pada kunjungan
ulang untuk mengetahui keberhasilan/ kemajuan terapi yang diberikan,
serta menilai kepatuhan pasien dalam program ART

4. DEFINISI 8. Kunjungan yang dilakukan pada pasien yang sedang menjalani


ART
9. Kunjungan Ulang meliputi :
Kunjungan yang dilakukan karena pasien merasa adanya
keluhan dalam dirinya
Kunjungan untuk pengambilan obat
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA

Pelayanan Kunjungan Ulang Pasien


STANDAR dalam ART
OPERASIONAL
PROSEDUR dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
NIP. 19800728 200604 2 007
NO. DOKUMEN: 05.01.26 :
TGL TERBIT: 01 Oktober 2012 :
REVISI KE: 01 :
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI BERLAKU: 01 Oktober 2012 :
HALAMAN: 2 :
2
5. PROSEDUR
Klien/Pasien datang ke UPT
Puskesmas Sindangjaya
Pasien dalam ART
melakukan prosedur pendaftaran

Klien bertemu petugas yang akan


Registrasi
mengisi form kunjungan ulang dan
akan merujuk kpd konselor atau
dokter sesuai dengan kebutuhan
Petugas P2 HIV klien
mengisi Form
kunjungan ulang
Klien/Pasien bertemu Konselor
yang akan mengkaji, menyarankan
dan membantu kepatuhan Klien
dalam ART
Konselor Dokter
Adherenc
e Dokter akan melakukan
pengkajian klinis dan selanjutnya
akan merujuk ke RS apabila Klien
Konseling memerlukan rujukan medis ke RS,
Pengkajian Klinis atau melakukan penanganan di
Adherence
Puskesmas, atau Klien dapat
langsung mengambil ARV

Penanganan/ Pengambilan
Rujuk ke RS
penatalaksanaan Obat

6. REFERENSI
1. Pedoman Nasional PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN
BAGI ODHA, Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular &
Penyehatan Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2003
2. Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
Sukarela , Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular & Pennyehatan
Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2008
3. Buku Rekam Medik
9. UNIT TERKAIT 1. Yankes
PENANGGULANGAN INFEKSI DISAHKAN OLEH
HIV/AIDS KA UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA
STANDAR
OPERASIONAL Provider Inisiated Testing and
Counseling ( PITC )
PROSEDUR NO. DOKUMEN : 05.01.27
TGL TERBIT : 01 Oktober 2015
REVISI KE :01 dr. Anneke Rosma, M.KM.,MBSc
UPT PUSKESMAS SINDANGJAYA TGL MULAI :01 Oktober 2015 NIP. 19800728 200604 2 007
BERLAKU
HALAMAN :2

5. PROSEDUR
Klien/Pasien datang ke UPT Puskesmas Sindangjaya
yang telah melalui prosedur pendaftaran
Puskesmas
Klien/Pasien diperiksa di Yankes UPT Puskesmas
Sindangjaya
Yankes
Dokter sebagai provider
Dokter umum memberikan informasi singkat
Provider
tentang HIV/AIDS dan menawarkan tes dengan
tetap menjaga kerahasiaan

Dokter umum menganjurkan untuk menulis inform


consent bila setuju dan bila tidak setuju anjurkan
Informasi singkat untuk VCT
Setuju tdk setuju
* Tentang Dokter umum membuat anjuran untuk pemeriksaan
HIV/AIDS HIV di laboratorium

* Menawarkan
Inform Consent Tes VCT Dokter umum

(-) (+)
LAB
Konseling

1. Pedoman Nasional PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN


BAGI ODHA, Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular &
Penyehatan Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2003
2. Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
6. REFERENSI
Sukarela , Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular &
Pennyehatan Lingkungan, DEPKES RI Tahun 2008
3. Buku Rekam Medik

10. UNIT TERKAIT 1. Yankes


2. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai