Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN (VCT) VALUNTARY COUNSELLING AND

TESTING
No. Kode
:
Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Rawat Inap
Terbitan
:01
SPO
Kedaton
No. Revisi
Puskesmas
Rawat Inap
Kedaton

1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur

:0

Tgl. Mulai Berlaku :1 Januari 2015


Halaman

: 1- 2

Dr. Marisa Anggraini


NIP: 197305202002122003

Counseling Test (VCT) adalah proses konseling pra testing, konseling post
testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan secara
lebih dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing
memberikan pengetahuan tentang HIV dan manfaat testing, pengambilan
keputusan testing dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi.
Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
status HIV + dan merujuk pada layanan dukungan . Vct merupakan pintu
masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Konseling dan Testing HIV/AIDS
secara sukarela di Puskesmas Rawat Inap Kedaton.
SK Kepala Puskesmas mengenai klinik ceria
SK Kepala Puskesmas mengenai klinik cahaya
Buku Pedoman HIV
Konseling Pre Testing
1 Menyiapkan perlengkapan untuk konseling
2 Memanggil pasien dan mempersilakan masuk ruangan
3 Mempersilakan pelanggan duduk dengan nyaman di kursi yang tersedia
4 Memberi salam dan perkenalan diri
5 Menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan
6 Memberi informasi tentang HIV sesuai dengan yang ada pada cek list untuk
konseling pre test
7 Mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV/AIDS, termasuk
tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan IMS secara rutin, khususnya
pada penasun (IDU)
8 Membantu pasien untuk menilai resiko pasien
9 Membantu pasien untuk membuat keputusan untuk dilakukan tes HIV,
antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan akibat melakukan tes HIV.
10 Mendiskusikan prosedur HIV/AIDS,waktu untuk mendapatkan hasil dan
arti dari tes HIV
11 Mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil tes
12 Menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan
memfasilitasi tentang pengobatan HIV

KONSELING POST TESTING


1. Memanggil pasien
2. Memperhatikan komunikasi non verbal saat pasien memasuki ruang
konseling
3. Menanyakan kesiapan pasien untuk menerima tes
4. Mengkaji ulang secara singkat dan menanyakan keadaan umum pasien
5. Menanya kesiapan pasien untuk menerima hasil tes
- Apabila pasien menyatakan sudah siap menerima hasil tes maka
konselor menawarkan membaca hasil bersama pasien
- Apabila pasien belum siap, konselor memberi dukungan kepada
pasien untuk menerima hasil tes dan member waktu sampai pasien
menyatakan siap.
6. Menyampaikan secara lisan hasil tentang HIV
7. Memberi kesempatan pasien membaca hasil
8. Menjelaskan kepada pasien tentang hasil tes HIV
9. Memberi kesempatan dan ventilasikan keadaan emosi pasien dan
menerapkan manajemen reaksi
Bila hasil tes positif
1. Memeriksa apa yang diketahui tentang hasil tes
2. Menjelaskan dengan tenang arti hasil pemeriksaan
3. Memberi kesempatan untuk memventilasikan emosi
4. Memfasilitasi coping problem
5. Setelah pasien cukup tenang dan konseling dapat dilanjutkan konselor
menyelesaikan informasi sebagai berikut :
6. Menawarkan secara rutin pasien mengikuti pemeriksaan sifilis dan
manfaat pengobatan sifilis
7. Untuk pasien perempuan terdapat fasilitas layanan pemeriksaan
kehamilan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi bagi laki-laki dan
perempuan
8. Memotivasi pasien agar dapat datang ke klinik ceria untuk evaluasi
awal secara medis
9. Konselor dan pasien menyepakati waktu pertemuan
10. Apabila pada waktu yang ditetapkan pasien tidak dapat hadir,
disarankan untuk menghubungi
konselor melalui telpon untuk
perjanjian berikutnya
11. Memberi kesempatan kepada pasien menanyakan hal-hal yang belum
diketahuinya
12. Menawarkan VCT kepada pasangan pasien
13. Apabila pasien sudah merasa jelas maka konseling ditutup
14. Konselor mengisi form pasca konseling
Bila Hasil Tes Negatif
1. Mendiskusikan kemungkinan pasien masih berada dalam periode
jendela
2. Membuat ikhtisar dan gali lebih lanjutberbagai hambatan

3. Memastikan pasien memahami hasil tes yang diterima dan pengertian


periode jendela
4. Menjelaskan kebutuhan untuk melakukan tes ulang dan pelayanan VCT
bagi pasangan
5. Menjelaskan upaya penurunan resiko yang dapat dilakukan
6. Memberi kesempatan kepada pasien menanyakan hal-hal yang belum
diketahuinya
7. Apabila pasien sudah merasa jelas maka konseling ditutup
8. Memotivasi agar melakukan perilaku yang aman
9. Membuat perjanjian untuk kunjungan ulang bila dibutuhkan

6. Unit Terkait

- Pendaftaran
- Klinik Ceria

Anda mungkin juga menyukai