K3LM Proyek:
SHANGRI-LA HOTEL CONDOMINIUM
Disusun Oleh :
Kegiatan konstruksi adalah suatu kegiatan yang kompleks, yaitu perpaduan antara kondisi lingkungan dan
tuntutan spesifikasi teknis bangunan yang didalamnya banyak terjadi interaksi antara alat-alat / bahan -
bahan kerja dan sumber daya manusia.
Interaksi antar alat-alat / bahan - bahan kerja dan sumber daya manusia ini berpotensi
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, penurunan kualitas lingkungan akibat pembuangan
limbah dari proses produksi dan ketidaksesuaian mutu produk dengan spesifikasi teknisnya.
Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini sebagai langkah awal untuk
meminimalisir resiko kerja, mencegah polusi & meningkatkan efisiensi kerja serta kualitas produk.
Upaya preventif ini dimulai dengan membentuk suatu sistem manajemen K3LM yang didasarkan pada
Plan - Do - Check dan Action yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pelaksanaannya.
BAB II
TUJUAN PEMBUATAN RENCANA K3LM
Kondisi Lingkungan
Lingkungan Lalu Lintas
- Lalu lintas di depan proyek sangat padat
- Pekerjaan Cor, mobilitas dan demobilitas, pengiriman barang-barang dengan truk
dilaksanakan hampir setiap hari.
Lingkungan Sosial
- Lokasi Proyek Shangri-La Hotel Condominium berdekatan dengan Hotel Shangri-La, perkantoran
dan rumah penduduk
- Pada umumnya masyarakat sekitar Proyek Shangri-La Hotel Condominium bekerja di perkantoran
dan sektor konstruksi.
Tertabrak/menabrak : Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety & helm
Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko
Menghirup/menelan/menyerap zat : Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety, sarung
berbahaya tangan, masker, kaca mata dan helm.
Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko
Penurunan muka air tanah : Memompa air tanah sesuai dengan kapasitas pengambilan
air yang telah diijinkan
Kerusakan lapisan ozon : Mengganti alat yang mengandung bahan perusak ozon
dengan alat lain yang tidak merusak ozon.
Pemeliharaan Kesehatan :
- Penyediaan air bersih
- Pembuatan sarana MCK yang memadai
- Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi
- Penyediaan obat-obatan
- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat
Penanganan Khusus
1. Material Berbahaya (B3)
2. Peralatan Khusus (peralatan yang berpotensi menimbulkan dampak)
3. Tenaga kerja ahli
4. Pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya/ buangan.
Peralatan Khusus
Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus :
1. Tower Crane
2. Generator set
3. Mesin Las
4. APAR
5. Concrete pump, concrete mixer
6. Passanger Hoist
Alat-alat tersebut harus di pelihara oleh tenaga ahli atau teknisi yang biasa menangani peralatan
khusus tersebut dan memerlukan sertifikasi sehingga mampu menangani jika terjadi kebocoran atau
ledakan.
Pekerjaan Berbahaya
Pekerjaan yang dianggap menimbulkan dampak terhadap lingkungan harus menggunakan metode
pengerjaan tertentu,menggunakan alat khusus, APD dan mengikuti IK yang ada, antara lain :
1. Pembobokan
2. Pengelasan
3. Pengoperasian Tower Crane
4. Bekerja pada ketinggian ( pasang bata, bekisting, besi, granit, dll )
5. Penggunaan Bahan bakar
6. Penggunaan bahan kimia / berbahaya
7. Pembongkaran Bekisting
8. Waterproofing
9. Pengecatan
10. Floorhardener
11 Pengoperasian stamper
BAB III
SCOPE APLIKASI RENCANA K3LM
Scope aplikasi rencana K3LM di Proyek Shangri-La Hotel Condominium Jakarta dimaksudkan agar dapat :
- Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
- Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas konstruksi
- Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien
- Mengurangi buangan/ limbah yang timbul
- Menjamin proses produksi berjalan aman dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan
- Menjamin komitmen terhadap perlindungan tenaga kerja & lingkungan serta pemeliharaannya.
Kondisi Lingkungan
Lingkungan Lalu Lintas
- Lalu lintas di depan proyek sangat padat
- Pekerjaan Cor, mobilitas dan demobilitas, pengiriman barang-barang dengan truk
dilaksanakan hampir setiap hari.
Lingkungan Sosial
- Lokasi Proyek Shangri-La Hotel Condominium berdekatan dengan Hotel Shangri-La, perkantoran
dan rumah penduduk
- Pada umumnya masyarakat sekitar Proyek Shangri-La Hotel Condominium bekerja di perkantoran
dan sektor konstruksi.
Tertabrak/menabrak : Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety & helm
Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko
Menghirup/menelan/menyerap zat : Memakai APD yang memadai seperti sepatu safety, sarung
berbahaya tangan, masker, kaca mata dan helm.
Pemasangan rambu K3LM sesuai dengan penilaian resiko
Penurunan muka air tanah : Memompa air tanah sesuai dengan kapasitas pengambilan
air yang telah diijinkan
Kerusakan lapisan ozon : Mengganti alat yang mengandung bahan perusak ozon
dengan alat lain yang tidak merusak ozon.
Penanganan Khusus
1. Material Berbahaya (B3)
2. Peralatan Khusus (peralatan yang berpotensi menimbulkan dampak)
3. Tenaga kerja ahli
4. Pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya/ buangan.
Material yang termasuk dalam kategori berbahaya harus dilengkapi dengan cara penanggulangan
bahaya yang terdapat pada Material Safety Data Sheet (MSDS).
Peralatan Khusus
Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus :
1. Tower Crane
2. Generator set
3. Mesin Las
4. APAR
5. Concrete pump, concrete mixer
6. Passanger Hoist
Alat-alat tersebut harus di pelihara oleh tenaga ahli atau teknisi yang biasa menangani peralatan
khusus tersebut dan memerlukan sertifikasi sehingga mampu menangani jika terjadi kebocoran atau
ledakan.
Pekerjaan Berbahaya
Pekerjaan yang dianggap menimbulkan dampak terhadap lingkungan harus menggunakan metode
pengerjaan tertentu,menggunakan alat khusus, APD dan mengikuti IK yang ada, antara lain :
1. Pembobokan
2. Pengelasan
3. Pengoperasian Tower Crane
4. Bekerja pada ketinggian ( pasang bata, bekisting, besi, granit, dll )
5. Penggunaan Bahan bakar
6. Penggunaan bahan kimia / berbahaya
7. Pembongkaran Bekisting
8. Waterproofing
9. Pengecatan
10. Floorhardener
11. Pengoperasian stamper
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Nama Proyek : Shangri-La Hotel Condominium Jakarta
A PRELIMINARIES
B PREAMBLES
C MEASURED WORK
1 Demolition
2 Reinstatement
3 Clearing
4 Site Works
5 Structure Works
- Formwork
- Reinforcement
- Conrete Works
6 Architectural & Finishing Works
- Masonry
- Plester
- Aci
- Interior
- Pekerjaan kulit luar (exclude Alumunium luar)
7 Show Unit and Temporary Sales Office
- Struktur
- ME
- Finishing
- Landscape
8 Link Brigde
- Struktur
- ME
- Finishing
Gambaran proyek :
Pekerjaan ini adalah pembangunan gedung berupa hotel 33 lantai mulai dari struktur dasar
sampai finishing tidak termasuk pengerjaan Alumunium luar, tetapi pondasi berupa bore pile
telah dikerjakan sebelumnya serta pekerjaan mekanikal & elektrikal tidak termasuk dalam
kontrak.
Luas Bangunan
- Luas Bangunan 1 s.d. 3 : 4835 m2
- Lantai 1 : 1667 m2
- Podium : 3158 m2
- Lantai 2 : 1556 m2
- Lantai 3 s.d. 4 : 1488 m2
- Lantai 5 s.d. 11 : 1514 m2
- Lantai 12 s.d. 29 : 1479 m2
- Lantai 30 s.d. 32 : 1332 m2
- Roof : 236 m2
Data Ketinggian
- Basement : 10.9 m x 3
- Lantai 1 : 5.5 m
- Lantai 2 s.d. 6 : 3.3 m x 6
- Lantai 7 s.d. 32 : 3.5 m x 25
Lokasi Proyek :
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Abdul Jalil merupakan jalan protokol yang padat
kendaraan setiap harinya, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk management traffic.
Sebelah Timur berbatasan dengan kompleks Hotel Shangri-La, yang saat ini hotel masih
dipergunakan oleh pengunjung baik untuk bermalam atau kegiatan lainnya.
Sebelah Barat berhadapan langsung dengan jalan K.H. Mas Mansyur merupakan jalan protokol
yang padat kendaraan setiap harinya, sehingga diperlukan pengaturan lalu-lintas terutama rambu-
rambu informasi bagi pengendara yang melintasinya.
Sebelah Utara berhadapan langsung dengan jalan R.M. Margono yang merupakan jalan protokol
yang biasanya padat kendaraan terutama pada pagi hari 07.00 - 10.00 WIB dan pada sore hari
mulai jam 16.00 - 19.00 WIB.
Daftar telepon yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan / keadaan emergency lainnya :
Instansi :
1. Ambulance : 118
2. Dinas Pemadam Kebakaran : 021 - 638 60019 / 634 4215
3. Kepolisian : 110
4. Kantor Jamsostek : 021 - 7390 5226 - 27
5. PUSARPEDAL : 021 - 75873337 / 7563114
Rumah Sakit :
1. R.S. Angkatan Laut Mintohardjo : 021 - 574 3272
2. Klinik Al-Afiat : 021 - 392 5206
Jl. K.H. Mas Mansyur no. 74 C Jak-Pus
BAB V
KEBIJAKAN K3LM
PT.TOTAL BANGUN PERSADA dengan visi menjadi badan usaha terkemuka dalam industri konstruksi dan misi meningkatkan
nilai perusahaan melalui produk dan jasa konstruksi yang bermutu dan berdaya saing tinggi, berusaha untuk memenuhi
harapan dan kepuasan para Stakeholder utama dengan cara menetapkan, menerapkan dan merawat Sistem Manajemen
TOTAL BANGUN PERSADA
1. Penilaian Resiko
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya / pencemaran lingkungan
teridentifikasi, dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para
pekerja / mencemari lingkungan sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
b. Penilaian Resiko
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi - potensi bahaya / dampak
lingkungan ke dalam kategori tinggi, menengah atau rendah dengan menggunakan sistem score.
c. Pengendalian Resiko
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit dan pencemaran lingkungan
sehingga terwujud zero accident / pencemaran tidak melebihi NAB.
2. Identifikasi Undang-undang
Legislasi dipergunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan Peraturan dan Undang - Undang yang
berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan.
3. Tujuan
SASARANSasaran
DAN PROGRAM
dan Program Kerja K3LM
Dalam melaksanakan program K3LM dalam proyek dibuatkan sasaran dan program yang berkaitan
dengan rangkaian aktivitas program K3LM, diantaranya Incident Rate = 0 atau tingkat pencemaran =
NAB, meningkatkan kesesuaian legal, kesehatan karyawan dan kualitas lingkungan.
PT.TOTAL BANGUN PERSADA KARYA Form.P6. K3LM-01-01
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta Edisi : 1 Revisi : 0
Revisi : 3
1 Repair/Perbaikan dinding Dalam bangunan - Menghirup debu semen - Luka ringan Ya 3 1 3 - Memakai APD (helm, sepatu safety, kacamata dan sarung tangan) 1 1 1
- Jatuh dari scaffolding - Luka ringan 1.13 - Memakai safety harness
- Catwalk penyangga kuat dan tidak sempit
- Memastikan scaffolding terpasang dengan kuat dan rapi
Kulit luar - Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
2 Memasang Bracket & Trim Kulit luar - Hirup udara kotor / debu - Sesak nafas Ya 3 1 3 - Memakai masker 1 1 1
Aluminium 1.13
- Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
Pasang lbh dr - Jatuh dari ketinggian - Luka berat Ya 2 3 6 - Scaffolding terpasang dg kuat & rapi 1 1 1
1,5m & tepi - Perancah roboh - Kematian 1.13 - Pijakan utk andang kuat dan tdk sempit
bangunan - Memasang rambu atau pagar
pengaman utk tepi bangunan.
- Memasang jaring pengaman
- Pasang lampu penerangan cukup
- Gunakan sabuk pengaman
- Memakai sepatu kerja.
- Memakai helm pengaman
- Mengikuti IK P6-K3LM-13-06
- Ijin kerja sebelum melakukan pekerjaan
Kulit luar - Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
4 Perapihan kusen jendela Kulit luar - Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
5 Pembersihan kaca jendela Kulit luar - Jatuh dari ketinggian - Luka berat/meninggal Ya 2 3 6 - Gondola dilengkapi dengan life line/tambang pengaman 2 1 2
1.13 - Memakai Safety Harness, sepatu dan helm
- Ketika bekerja harus memakai Rope Grad
- Memastikan gondola terpasang dengan kuat
DAFTAR LEGISLASI
Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Keselamatan Kerja
UNDANG-UNDANG RI
1 UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
2 UU No. 3 tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga Kerja
3 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan
4 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan
KEPUTUSAN MENTERI
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk
6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.03/MEN/1999
pengangkutan orang dan barang
7 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
8 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/MEN/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
10 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi RI Pemberlakuan standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000
No. Kep.75/MEN/2002 mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di
tempat kerja.
INSTRUKSI MENTERI
11 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 11/M/BW/1997 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
PERATURAN MENTERI
12 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja
13 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
14 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.04/MEN/1980 Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1981 Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerja
16 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.03/MEN/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1985 Pesawat Angkat Dan Angkut
18 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1989 Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat
19 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.02/MEN/1989 Pengawasan instalasi penyalur petir
20 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1996 Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan kerja
SURAT EDARAN
21 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.SE. Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
01/Men/1979
22 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja no.SE.01/ MEN/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja
2. Dengan peraturan perundangan dapat di ubah perincian tersebut dalam ayat (1)
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta
pendapatan-pendapatan baru dikemudian hari.
Pasal 8 √
point 1
tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan
kerja
Pasal 10
point 1 √
pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada Laporan awal
kantor departemen tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih kecelakaan
dari 2 X 24 jam
point 2 √
pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan
penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang
tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau
meninggal dunia.
point 3 √
pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada
badan penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
Pasal 16 √
tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan pemeliharaan
kesehatan
Pasal 17 √
pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial tenga
kerja
Pasal 18 √
pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah
beserta perubahan-perubahan dan daftar kecelakaan kerja di perusahaan atau
bagian perusahaan yang berdiri sendiri.
Kesehatan Lingkungan
Pasal 22 √ Pengukuran
1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan parameter pencemar
yang sehat.
2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan
pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.
3. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah
padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian faktor
penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.
4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan.
Kesehatan Kerja
Pasal 23 √ Pengadaa Klinik &
1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas yang Prasarana olah raga
optimal bagi karyawan
2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit
akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
pasal 19 √
Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dalam
waktu tidak lebih 2 x 24 jam setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.
KEPUTUSAN MENTERI
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang
6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.03/MEN/1999
dan barang
PARAGRAF 1
MESIN DAN KAMAR MESIN
Pasal 5 √
(1) Mesin dan konstruksinya harus memenuhi Standar Nasional Indonesia yang
berlaku
(2) Apabila lift akan bergerak, rem membuka dengan tenaga magnet listrik dan
harus dapat memberhentikan mesin secara otomatis dan pada saat arus listrik
putus.
(3) Mesin harus dilengkapi dengan rem yang bekerja dengan tenaga pegas.
7 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Pasal 4 √ MSDS
(1) Lembar data keselamatan bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a
meliputi keterangan tentang:
a. identitas bahan dan perusahaan;
b. komposisi bahan;
c. identifikasi bahaya;
d. tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);
e. tindakan penanggulangan kebakaran;
f. tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan;
g. penyimpanan dan penanganan bahan;
h. pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri;
i. sifat fisik dan kimia;
j. stabilitas dan reaktivitas bahan;
k. informasi toksikologi;
l. informasi ekologi;
m. pembuangan limbah;
n. pengangkutan bahan;
o. informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
p. informasi lain yang diperlukan.
Pasal 5 √ Papan informasi
Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a meliputi keterangan mengenai:
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
a. nama produk;
b. identifikasi bahaya;
c. tanda bahaya dan artinya;
d. uraian resiko dan penanggulangannya;
e. tindakan pencegahan;
f. instruksi dalam hal terkena atau terpapar;
g. instruksi kebakaran;
h. instruksi tumpahan atau bocoran;
i. instruksi pengisian dan penyimpanan;
j. referensi;
k. nama, alamat dan nomor telepon pabrik pembuat atau distributor.
Pasal 6 √
Lembar data keselamatan Bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dan Label
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 diletakkan di tempat yang mudah diketahui
oleh tenaga kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan.
Pasal 9 √
Kriteria bahan kimia berbahaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (3)
terdiri dari:
a. bahan beracun;
b. bahan sangat beracun;
c. cairan mudah terbakar;
d. cairan sangat mudah terbakar;
e. gas mudah terbakar;
f. bahan mudah meledak;
g. bahan reaktif;
h. bahan oksidator.
8 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/MEN/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
Pasal 3 √
(1) NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 desi Bell A (dBA).
(2) Kebisingan yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam lampiran II.
Pasal 4 √
(1) NAB getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada
lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat
(m/det2)
(2) Getaran yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam lampiran III.
9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
Pasal 2 √ Training ERP
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
(1) Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran, latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja
(2) Kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pengendalian setiap bentuk energi;
b. penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi;
c. pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
d. pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
e. penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan atau
tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
(3) Pengendalian setiap bentuk energi, penyediaan sarana deteksi, alarm,
pemadam kebakaran dan sarana evakuasi serta pengendalian penyebaran asap,
panas dan gas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b dan huruf c
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
(4) Buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf f, memuat antara lain:
a. informasi tentang sumber potensi bahaya kebakaran dan cara pencegahannya;
b. jenis, cara pemeliharaan dan penggunaan sarana proteksi kebakaran di tempat
kerja;
c. prosedur pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan pencegahan bahaya
kebakaran;
d. prosedur dalam menghadapi keadaan darurat bahaya kebakaran.
Pasal 2 √
(1) Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
Pasal 3 √
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
Pengawasan terhadap pelaksanaan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-
2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat
Kerja dilakukan oleh Pegawai Pengawas atau Ahli Keselamatan Kerja Spesialis
Bidang Listrik
INSTRUKSI MENTERI
11 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 11/M/BW/1997 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran √
Pemeriksaan dan Pengujian:
1. Klasifikasi Umum
Klasifikasi jenis hunian akan menentukan persyaratan standar teknik sistem
proteksi kebakaran yang harus diterapkan
2. Sumber ignition
Perhatikan potensi apa saja yang dapat menjadi sumber pemicu kebakaran dan
perhatikan apakah alat pengaman yang diperlukan telah sesuai. Kapan diadakan
pemeriksaan terakhir dan apakah syarat-syarat yang diberikan telah dilaksanakan.
4. Kompartemen
Amati keadaan lingkungan tempat kerja terhadap masalah penyebaran api, panas,
asap apakah telah ada upaya untuk mengendalikannya.
5. Pintu darurat
Amati jalur evakuasi, pintu keluar atau tangga darurat. Apakah ada rintangan yang
dapat mengganggu, apakah ada petunjuk arah, apakah ada penerangan darurat,
panjang jarak tempuh mencapai pintu ke luar tidak melebihi 36 meter untuk resiko
ringan, 30 meter untuk resiko sedang dan 24 meter untuk resiko berat.
7. Instalasi Alarm
Lakukan tes fungsi perlengkapan pada panel. Apakah semua perlengkapan dan
indikator bekerja dengan baik. Apakah telah dipasang penandaan zone alarm.
8. Instalasi Hydran dan Springkler
9. Instalasi Khusus
PERATURAN MENTERI
12 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja √
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk
kemungkinan perluasan
2. jalanan dihalaman tidak boleh berdebu
3. untuk keperluan air (riolering) harus cukup saluran yang kuat dan bersih
4. saluran air yang melintasi halaman harus tertutup
5. sampah dan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi dan
tertutup.
6. pada waktunya sampah itu harus dibuang ketempat pembuangan sampah atau diangkut setiap hari
dibakar pada tempat yang aman.
7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang Diberi tutup
serangga yang lain.
pasal 6
point 1 √
kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk kaum buruh.
Pasal 14 √
Point 4
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti
mengerjakan bahan-bahan kasar, menyisihkan barang besar, gudang untuk
menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki kekuatan 50 Lux
Point 5
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas
lalu, seperti pemasangan yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan
barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal, tempat penyimpanan
barang sedang dan kecil, kakus.
13 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
pasal 2 √
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada Ijin ke Depnaker,
direktur atau pejabat yang ditunjuk. Jamsostek dan
pasal 3 Koordinasi keamanan
point 1 √
pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi Mengevaluasi HIRARC
terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.
point 2
sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan Membentuk unit K3LM
kesehatan kerja hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja dan dicantumkan
point 3 dalam struktur
organisasi
unit keselamatan kerja meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan,
kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada HIRARC
kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan
pasal 4 √
setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada Jamsostek, Depnaker,
direktur atau pejabat yang ditunjuk. Kantor Pusat
pasal 5
point 1 √
disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar Pembuatan akses
masuk dengan aman jalan
point 2
semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang
bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, pasal 6 √
kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang Pembersihan oleh
berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi mandor
atau menimbulkan kecelakaan.
pasal 7 √
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, Safety deck, safety
alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau net, surat edaran
dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan dilarang menjatuhkan
kecelakaan. benda ke bawah.
pasal 8 √
semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, railing
atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua
galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya harus diberi pagar atau tutup
pengamannya.
pasal 9 √ Pengukuran
kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai kebisingan dan
ambang batas yang berlaku getaran secara
periodik
pasal 10 √
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
orang tidak berkepentingan dilarang masuk Rambu, Papan
pasal 12 √ Pengumuman
perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak
dapat dilakukan dengan aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang
kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan
aman
pasal 13 √
point 1
perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan
dengan aman tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan
pasal 25
point 1 √
tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang
pada kedua kaki tangga dengan kuat.
pasal 28 √
alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedemikian
rupa sehingga terjamin keselamatan pemakainya.
pasal 31 √
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah rambu, police line
lintas keran jalan untuk menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.
pasal 44 √
operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan
keselamatan kerja pada mesin tersebut.
pasal 67 √
point 2
pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan
penunjang yang kuat untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam
lubang / parit.
pasal 74 √
setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau pemotongan stek
dilindungi. yang tidak terpakai
pasal 86 √
tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat safety harness
pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau
bagian-bagian atap yang rapuh.
pasal 99 √
point 1
alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang
dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang
cukup.
14 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.04/MEN/1980 Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
pasal 3 √
tabung alat pemadam api ringan harus diisi sesuai dengan jenis dan
konstruksinya
pasal 4 √
point 1 Pemasangan rambu
setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi APAR
yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi
dengan pemberian tanda pemasangan
pasal 5 √
dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati
sudah berlubang-lubang atau cacat karena karat.
pasal 8 √
pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling
atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali
jenis C02 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah
dengan syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dari
permukaan lantai.
pasal 9 √
alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana
suhu melebihi 49◦C turun sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api
ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.
pasal 14 √
petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan Instruksi Kerja
jelas.
15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1981 Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerja
pasal 2 √
point 1
apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No
Per 02/MEN 1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja,
pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada kantor
Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga
Kerja setempat.
pasal 3
point 1 √
laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 1 dilakukan dalam waktu paling lama
2X24 jam setelah penyakit tersebut didiagnosa.
16 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.03/MEN/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
pasal 3 √
point 1
setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja Bekerjasama dgn
point 2 RSAL Mintohardjo
pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan
Ilmu pengetahuan dan teknologi
17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1985 Pesawat Angkat Dan Angkut
pasal 2 √
bahan konstruksi serta perlengkapan pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat,
tidak cacat dan memenuhi syarat.
pasal 3 √
point 1
beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut ditulis pada bagian
yang mudah dilihat dan dibaca dengan jelas.
pasal 4 √
setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai
kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan
angkut.
pasal 7 √
baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir
sekrup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi
dengan mur penjamin atau gelang pegas yang efektif.
pasal 33 √
peralatan angkat listrik harus
a. dikonstruksikan dari baja
b. dibuat dengan angka keamanan sekurang-kurangnya
- 8 untuk baja tuang
- 5 untuk baja konstruksi atau baja tempa
- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika muatan
dihentikan
pasal 42 √
point 2
operator dan tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai Pemakaian Helm dan
dengan bahaya yang dihadapi. Sepatu
pasal 101 √
semua perlengkapan pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan Check list
sebelum digunakan harus diperikasa terlebih dahulu oleh operator.
18 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1989 Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat
pasal 10 √
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
point 1
operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat
dioperasikan point 2
melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta
merawat keran angkat, alat - alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya
yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang dilayaninya.
19 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.02/MEN/1989 Pengawasan instalasi penyalur petir
20 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1996 Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan kerja
pasal 3
point 1
Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau √
lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik
proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan
SMK3.
pasal 4 √
point 1
dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3,
perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin Kebijakan K3LM
komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3 PT.TOTAL BANGUN
b. merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan PERSADA
HIRARC
keselamatan dan kesehatan kerja.
pasal 5
point 1 √
untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal
4, perusahaan dapat melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh
menteri.
SURAT EDARAN
21 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.SE. Pengadaan Kantin dan Ruang Makan √ Pengadaan Kantin
01/Men/1979 Sebagaimana pelaksanaan kebijakan Pembangunan, khususnya dalam bidang di bedeng pekerja
ketenagakerjaan sebagaimana yang diarahkan oleh Garis Besar Haluan Negara,
mutukehidupan tenaga kerja yang erat bertalian dengan tingkat produktivitas
kerjanya perlu secara terus menerus ditingkatkan.
Salah satu usaha guna meningkatkan mutu kehidupan tenaga kerja tersebut
adalah penyerasian setiap tenaga kerja dalam pekerjaannya sebagai suatu aspek
terpadu dalam ruang lingkup hygiene perusahaan dan kesehatan kerja. Gizi kerja
sebagaimana hygiene perusahaan dan kesehatan pada umumnya bertujuan
meningkatkan produktifitas dan daya kerja tenaga kerja.
Usaha pengembangan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja termasuk gizi
kerja sejalan dengan tugas pemerintah untuk membina perlindungan kerja
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang Ketentuan
Pokok mengenai Tenaga Kerja.
Disadari sepenuhnya, bahwa untuk bekera gizi kerja memegang peranan penting
untuk efisiensi dan produktifitas kerja yang memadai. Dalam rangka mencapai
tujuan ini, apresiasi terhadap gizi kerja oleh masyarakat pada umumnya dan
masyarakat industri/perusahaan pada khususnya merupakan sandaran utama bagi
kemantapan upaya dalam memperbaiki kondisi tenaga kerja, melalui perbaikan gizi
untuk mendukung perbaikan produktifitas kerja.
Atas dasar kemanfaatan gizi kerja bagi pembangunan, maka diharapkan agar
perusahaan-perusahaan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan
penerapan gizi kerja yang antara lain pengadaan kanatin dan ruang tempat makan
di perusahaan-perusahaan atau tempat kerja.
Lebih lanjut, pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
mengambil kebijaksanaan untuk menganjurkan kepada:
1. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh antara 0 sampai 200 orang supaya
menyediakan ruang tempat makan di perusahaan yang bersangkutan.
Legislasi Status Kesesuaian Keterangan
No.
No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian (Tindak Lanjut)
2. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang supaya
menyediakan kantin di perusahaan yang bersangkutan
Apabila suatu perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari ketentuan
dalam anjuran seperti tersebut di atas, tetapi juga mengadakan ruang/tempat
makan atau kantin, maka perhatian dan kesadaran perusahaan tersebut sangat
dihargai, sebab dengan begitu perusahaan-perusahaan tersebut lebih membantu
pengembangan gizi kerja yang manfaatnya akan lebih dirasakan lagi bagi
pembangunan secara keseluruhan.
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kedua anjuran tersebut diatas, perusahaan-
perusahaan yang bersangkutan hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai dimaksud dalam Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang
Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan tempat kerja, khususnya ketentuan-
ketentuan yang termaktub dalam pasal 8 yang isinya dimuat dalam Lampiran Surat
Edaran ini.
Dalam hal perusahaan tersebut menyediakan kantin, hendaknya harga makanan
dan minuman diusahakan secara layak sesuai dengan kemampuan perusahaan dan
daya beli dari buruh yang bersangkutan serta selalu diusahakan agar nilai gizi
makanan tetap mendapat perhatian yang utama.
Aparatur Hygiene Perusahaan dan Kesehatan kerja dari Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi akan membantu pengusaha dalam pengembangan gizi kerja
pada umumnya dan pembinaan kantin-kantin dan ruang makan pada khususnya,
agar benar-benar memberikan manfaat dalam mencapai tujuannya.
22 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja no.SE.01/ MEN/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja √ Pengukuran Udara
Telah diketahui dan dimaklumi bahwa bahan-bahan dan peralatan kerja disatu
pihak mutlak diperlukan bagi pembangunan demi kesejahteraan dan kemajuan
bangsa, namun di pihak lain dapat memberikan akibat-akibat negatif seperti
gangguan keselamatan, kesehatan dan kenyamanan kerja serta gangguan
pencemaran lingkungan
Guna mengantisipasi dampak negatif yang kemungkinan terjadi di lingkungan kerja
perlu dilakukan upaya-upaya pengamanan guna meningkatkan perlindungan
terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
Mengingat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 belum lengkap peraturan
pelaksanaannya serta menimbang bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Kimia
yang ditetapkan berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Koperasi Nomor SE-02/Men/1978 dinilai telah tidak sesuai lagi dengan kemajuan
dan perkembangan teknologi masa kini, maka dipandang perlu untuk melakukan
kemajuan kembali dan penyempurnaan NAB Faktor Kimia dalam SE-02/Men/1978
tersebut.
No Kode Uraian
1 IK.P6-K3LM-04-01 Dokumentasi
2 IK.P6-K3LM-04-02 Distribusi & Penerapan Instruksi Kerja
3 IK.P6-K3LM-04-03 Pemberian Nomor Kopi Dokumen
4 IK.P6-K3LM-04-04 Pembuatan & Distribusi IK Spesifik
5 IK.P6-K3LM-04-05 Pendistribusian IK
6 IK.P6-K3LM-08-01 Perkakas Tangan
7 IK.P6-K3LM-08-02 Akses Kerja
8 IK.P6-K3LM-08-03 Perancah ( Scafolding )
9 IK.P6-K3LM-08-04 House Keeping
10 IK.P6-K3LM-08-05 Catering
11 IK.P6-K3LM-08-06 Tangga
12 IK.P6-K3LM-08-07 Pengoperasian Kendaraan Bermotor
13 IK.P6-K3LM-08-08 Hoist
14 IK.P6-K3LM-08-09 Gondola
15 IK.P6-K3LM-08-10 Fasilitas Umum
16 IK.P6-K3LM-08-11 Tangga Kerja
17 IK.P6-K3LM-08-12 Ergonomi
18 IK.P6-K3LM-08-13 APD
19 IK.P6-WK-K3LM-12-01 Penimpanan Material Berbahaya
20 IK.P6-WK-K3LM-12-02 Penanganan Bahan Yang Mudah Meledak
21 IK.P6-WK-K3LM-12-03 Tangki Bahan Bakar
22 IK.P6-WK-K3LM-12-04 Penanganan Material Berbahaya
23 IK.P6-WK-K3LM-12-05 Isolasi Energi(Lockout/Tagout)
24 IK.P6-K3LM-13-01 Ijin Kerja
25 IK.P6-K3LM-13-02 Pek. Yang Berhubungan Dengan Instalasi Listrik
26 IK.P6-K3LM-13-03 Bekerja Berhubungan Dengan Gas Beracun
27 IK.P6-K3LM-13-04 Bekerja Diruang Terbatas
28 IK.P6-K3LM-13-05 Bekerja Di Daerah Padat Lalu Lintas
29 IK.P6-K3LM-13-06 Bekerja Di Ketinggian
30 IK.P6-K3LM-13-07 Pengangkutan Beban Secara Manual
31 IK.P6-K3LM-13-08 Penggalian
32 IK.P6-K3LM-13-09 Pembongkaran Bangunan
33 IK.P6-K3LM-13-10 Pengelasan
34 IK.P6-K3LM-13-11 Pengoperasian TC
35 IK.P6-K3LM-13-12 Pengoperasian Crane
36 IK.P6-K3LM-13-13 Pengoperasian Peralatan Berat Mekanis
37 IK.P6-K3LM-13-15 Pekerjaan Atap
38 IK.P6-K3LM-13-16 Pemotongan
39 IK.P6-K3LM-13-17 Penggerindaan
40 IK.P6-K3LM-13-18 Bekerja Di Air
41 IK.P6-K3LM-13-19 Plant dan Camp Area
42 IK.P6-K3LM-13-20 Pengendalian Kebisingan Di Tempat Kerja
43 IK.P6-K3LM-14-01 Penggunaan APAR
44 IK.P6-K3LM-14-02 P3K
45 IK.P6-K3LM-14-03 Pencegahan Bahaya Kebakaran
46 IK.P6-WK-K3LM-15-01 Verifikasi Sertifikat Kalibrasi Alat Ukur Waterpass
47 IK.P6-WK-K3LM-15-02 Verifikasi Keandalan Kalibrasi Timbangan AMP
48 IK.P6-WK-K3LM-15-03 Penyimpanan dan Perawatan Alat Ukur Optik
49 IK.P6-WK-K3LM-15-04 Verifikasi Kelaikan Alat Ukur Total Station
50 IK.P6-WK-K3LM-15-05 Verifikasi Kelaikan Alat Ukur EDM
51 IK.P6-WK-K3LM-15-06 Koreksi Alat Ukur Theodolite
52 IK.P6-WK-K3LM-15-02 Pengukuran Pencahayaan dg Alat Ukur Light Meter
53 IK.P6-WK-K3LM-15-03 Pengukuran Kebisingan
54 IK.P6-WK-K3LM-15-04 Pengukuran Kelembaban & Temperature
1/1/IK
Form P6. K3LM - 01- 02
PT. TOTAL BANGUN PERSADA Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Aktivitas MCK Pembuangan limbah cair Pencemaran tanah N Y ( 20) 3 2 6 P Mengalirkan air buangan dari WC ke
tangki septic (dengan design saluran
tertutup).
1/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pemakaian air Pemborosan pemakaian N Y (6) 3 1 3 P Memasang himbauan untuk mematikan
sumber daya air keran air jika tidak terpakai,
mengganti kran air yang rusak.
Aktivitas dapur Pembuangan limbah cair Pencemaran air N Y ( 21,5) 3 2 6 P Tes karakteristik air limbah, membuat
dari pencucian screening untuk mencegah
tersumbatnya saluran air dan
mengalirkan air buangan ke riol kota.
2/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
2. Konstruksi / Gudang Penyimpanan bahan Tumpahan dan tetesan Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 2 3 6 P Minimalisir limbah, teknologi bersih,
TOTAL BANGUN kimia dan B3 bahan kimia memberi alas pada penyimpanan
PERSADA bahan kimia dan menampung
tumpahan pada bak plastik sesuai
karakteristik tumpahan, menyimpan
sesuai MSDS, penanganan tumpahan
sesuai prosedur TOTAL BANGUN
PERSADA.
Administrasi gudang Pembuangan sampah padat Pencemaran tanah N Y (1) 3 1 3 P Reuse, memisahkan sampah organik,
(plastik dan kertas) anorganik & B3, menyediakan bak
sampah sesuai dengan jumlah timbulan
sampah.
Penyimpanan bahan Tetesan dan tumpahan Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 2 3 6 P Minimalisir limbah, memberi alas pada
bakar bahan bakar penyimpanan bahan kimia dan
menampung tumpahan pada bak
plastik sesuai karakteristik tumpahan,
menyimpan sesuai MSDS.
3/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pencemaran air AB Y ( 21,5) 2 3 6 P Penanganan tumpahan sesuai prosedur
TOTAL BANGUN PERSADA, penyediaan
alat penanganan tumpahan, tumpahan
dilokalisisr.
3. Konstruksi / Ruang Administrasi mekanik Pembuangan sampah padat Pencemaran tanah N Y ( 1) 3 1 3 P Reuse, memisahkan sampah organik,
Mekanik (plastik dan kertas) anorganik & B3, menyediakan bak
sampah sesuai dengan jumlah timbulan
sampah.
Penyimpanan bahan B3 Ledakan dan kebakaran D Y ( 7) 1 3 3 P Menyimpan bahan kimia sesuai MSDS,
melokalisir lokasi penyimpanan,
ventilasi yang cukup dan menyalurkan
udara dengan ventilasi khusus,
menyediakan alat pemadam
kebakaran.
Perbaikan peralatan Tumpahan bahan kimia Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 2 3 6 P Memperkeras (plester) lantai bengkel
(bensin, oli, solar grease) mekanik, menampung tumpahan pada
bak plastik sesuai IK penanganan
tumpahan, memberi batas pada saat
pekerjaan berlangsung.
4/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pencemaran air AB Y ( 21,5,3) 2 3 6 P Menyimpan dan menampung tumpahan
pada bak plastik sesuai IK penanganan
tumpahan, memperbaiki alat pada
lokasi yang kedap air.
Serbuk pemotongan kayu Pencemaran udara N Y ( 27) 3 1 3 P Menyediakan masker bagi pekerja yang
melakukan pemotongan kayu,
mengumpulkan serbuk kayu dan
memasukkannya ke dalam karung.
5/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pabrikasi Besi Pembuangan sampah padat Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 3 1 3 P Lokalisisr pabrikasi besi, secara
(sisa besi) periodik membuang sisa besi, reuse,
minimasi limbah.
Galian Galian pada tanah tidak Longsor N Y (6) 2 2 4 P Menggali sesuai Instruksi kerja K3,
stabil dan kedalaman lebih sesuai metode kerja.
dari 1.5 m
Pemotongan pancang Buangan puing beton Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 3 1 3 P Pancang dibuang pihak ke-3 untuk
pancang pengurugan
Pencemaran air N Y ( 21,5) 3 1 3 P Sisa pancang segera dibuang ke pihak 3
untuk urugan, memanfaatkan untuk
pagar.
Operasional Tower Pengangkatan beban Kerusakan bangunan N Y (6) 1 2 2 TP Menempatkan TC pada lokasi aman,
Crane bebas bangunan, pondasi kuat,
mengangkut beban sesuai daya angkut
TC yang tertulis pada TC.
Perbaikan Tower Crane Tumpahan oli dan gemuk Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 2 3 6 P Lokalisir lokasi perbaikan, menyiapkan
alat penanganan tumpahan seperti IK
penanganan tumpahan. Alas untuk alat
perbaikan.
6/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pengecoran Tumpahan beton Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 3 1 3 P Minimasi limbah, bekerja sesuai
metode kerja, memberi alas pada
penuangan beton dari mixer ke bucket
atau ke concrete pump, reuse sisa
beton untuk pembuatan bahan lain.
Proses pengecoran dengan Getaran N Y ( 11,28) 2 1 2 P Mengukur getaran concrete pump dan
concrete pump area yang diperkirakan masih terkena,
menempatkan pada lokasi yang kuat
terhadap beban dan getaran.
Bongkar pasang Tumpahan minyak Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 2 3 6 P Minimalisir limbah, memberi alas pada
bekisting bekisting saat pengolesan minyak bekisting,
menampung tumpahan pada bak
plastik sesuai karakteristik tumpahan,
memberi batas pada saat pekerjaan
berlangsung, bekerja sesuai IK
penanganan tumpahan.
7/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pencemaran air AB Y ( 21,5) 2 3 6 P Memberi alas pada saat pengolesan
minyak bekisting,menampung
tumpahan pada bak plastik sesuai
karakteristik tumpahan, memberi
batas pada saat pekerjaan
berlangsung, bekerja sesuai IK
penanganan tumpahan,membuang sisa
tumpahan pada TPS B3.
Bongkar pasang Limbah padat (kayu, paku, Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 3 1 3 P Mengumpulkan dan menempatkan
scaffolding pecahan beton) sesuai kategori yaitu sampah kayu
masih pakai dan tidak pakai, sampah
organik, anorganik dan B3, bak sampah
sesuai dengan timbulan sampah,
secara periodik membuang sampah
keluar proyek.
Penempatan material Kenyamanan kerja N Y (6) 3 1 3 P Menempatkan material sesuai jenis dan
bahan serta frekuensi pemakaian,
membuat jalur dan lokasi khusus
material.
Instal besi Sisa besi Pencemaran tanah & air N Y ( 21,5,3) 3 1 3 P Minimasi pemakaian besi, reuse,
lokalisisr sisa besi, secara periodik
mengeluarklan sampah besi.
Instal kayu Limbah padat (kayu, paku) Pencemaran tanah & air N Y ( 21,5,3) 3 1 3 P Minimasi pemakaian kayu, reuse,
lokalisisr sisa kayu, secara periodik
mengeluarkan sampah kayu.
Las listrik Sisa besi Pencemaran Tanah N Y ( 7,3) 2 1 2 P Mengumpulkan dalam bak sampah agar
teridentifikasi
8/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pencemaran air Y ( 21,5) 2 2 4 P Mengumpulkan sisa besi ke bak
anorganik, membuang secara peridik
ke pihak ke-3
Pemompaan air tanah Turunnya muka air tanah N Y (6) 3 1 3 P Memompa air sesuai metode kerja dan
tekanan yang tidak terlalu besar serta
menyesuaikan dengan kondisi
tanah,topografi dan fungsi lahan
sehingga muka iar tanah stabil
Pemancangan Operasional alat pancang Kebisingan N Y ( 19) 3 1 3 P Mengukur tingkat kebisingan alat
pancang dan area yang dimungkinkan
terpapar kebisingan,lokasi diproteksi
(pagar)
Tumpahan oli dan bahan Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 2 3 6 P Minimalisir limbah,bekerja sesuai IK
bakar pemancangan,proteksi area
pemancangan.
9/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pasangan batu bata Pembuatan campuran Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 3 1 3 P memberi alas dengan plastik atau
semen membuat tempat bak campur semen
dengan kayu,membuang sisa beton ke
pihak ke-3,memanfaatkan sisa beton
untuk pembuatan bahan lain.
Pembuatan lantai kerja Pembuangan sisa beton Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 3 1 3 P Minimasi pemakaian beton sesuai
(B0) kebutuhan (optimal), sisa beton
dimanfaatkan untuk membuat barang
lain, dibuang ke pihak 3.
Pengecatan Tumpahan cat Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 2 2 4 P Minimalisir pemakaian cat berbahan
B3, menggunakan alas pada saat
pengecatan, membuang sisa cat ke bak
sampah B3, sesuai IK penanganan
tumpahan.
10/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Aktivitas kendaraan Asap kendaraan Pencemaran udara N Y ( 18,27) 3 2 6 P Mengukur emisi kendaraan,membuat
peraturan uji emisi yang dapat
memasuki area proyek,mengatur
lalulintas,mematikan mesin kendaraan
pada saat aktivitas berhenti.
WC Pekerja Pembuangan limbah cair Pencemaran tanah N Y ( 20) 3 2 6 P Pembuatan penampung limbah (septic
tank)sesuai timbulan,membuat pipa
vent,tampungan kedap air dan jauh
dari sumber air minum.
11/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pencemaran air N Y ( 21,5,3) 3 2 6 P Pengukuran kondisi sir limbah disaluran
terakhir,measang screening untuk
menyaring sampah padat,pembersihan
saluran secara periodik.
Depo transfer dan TPS Lindi Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 3 2 6 P Menampung lindi,penanganan lindi
sampah proyek seperti penanganan tumpahan B3 dan
pemisahan antara sampah B3, organik
dan anorganik
12/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Bau N Y ( 12) 3 1 3 P Menutup TPS, membuang secara
periodik dan pemisahan antara sampah
B3, organik dan anorganik
Washing Bay (bak Pencucian kendaraan Pencemaran air N Y ( 21,5,3) 3 2 6 P Washing bay terdiri bak pengering
kontrol) (mixer) dan penampungan lumpur dan pengendap lumpur serta
sisa beton bak kontrol, mengalirkan air ke riol
proyek setelah air dalam kondisi
jernih.
13/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 3 2 6 P Lumpur dibuang ke pihak ke-3 setelah
dikeringkan, pemanfaatan lumpur
untuk urugan pada lokasi bangunan
lain.
Sumber energi Tumpahan dan tetesan Pencemaran tanah AB Y ( 7,3) 3 2 6 P Menyediakan alat penanganan
bahan bakar dan oli tumpahan sesuai IK penanganan
tumpahan,menempatkan genset
dengan alas dari beton dan bahan
kedap air (plesteran).
14/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Mechanical dan Pembuangan bahan sisa Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 2 2 4 P Reuse, Recycle dan melokalisir pada
Electrical (ME) area sampah anorganik atau lokasi
khusus
Fogging Asap Fogging Pencemaran udara N Y ( 27) 2 2 4 P Campuran bahan fogging sesuai aturan
penggunaan, fogging secara berkala
Pencucian alat fogging Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 2 2 4 P Menampung air cucian pada bak B3.
Operasional kompressor Tahap operasi Kebisingan N Y ( 19) 3 2 6 P Pemantauan dan pengukuran secara
berkala, mengupayakan pemasangan
alat peredam pada alat.
15/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Tumpahan dan tetesan Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 2 2 4 P Pemasangan alat penanganan
bahan bakar dan oli tumpahan sesuai prosedur TOTAL
BANGUN PERSADA.
Klinik Pembuangan limbah klinik Pencemaran tanah N Y ( 7,3) 2 3 6 P Pengumpulan pada bak sampah B3 dan
seterusnya ke TPS B3
Pencemaran Air N Y ( 21,5,3) 2 3 6 P Penanganan sesuai penanganan
tumpahan B3,menampung dalam bak
sampah B3 dan ke TPS B3, bak sampah
dari bahan kedap air.
16/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pembuangan limbah cair Pencemaran air N Y ( 21,5,3) 3 2 6 P Memisahkan antara limbah cair dengan
sampah padat sehingga saluran tidak
tersumbat dan menyebabkan banjir.
7. Akhir Konstruksi Pengangkutan/Pemindah Mobilitas kendaraan Pencemaran udara N Y ( 18,27) 3 2 6 P Mengukur emisi kendaraan yang masuk
an material proyek, mengatur lalulintas,
mematikan mesin jika tidak
beroperasi/beraktivitas.
Kebisingan N Y ( 19) 3 1 3 P Mengukur tingkat kebisingan kendaraan
dan pada jarak tertentu, mematikan
kendaraan jika tidak beroperasi,
pengaturan lalulintas dalam area
proyek
17/20/IAL
No. Tahapan/Lokasi Kegiatan Aspek Dampak Kondisi Operasi Legislasi Kuantitatif
Pengendalian Resiko
(N/AB/D) Y/T P S R P/TP
Pembongkaran keet Pembuangan sisa material Kenyamanan N Y ( 6) 3 1 3 P Mengumpulkan material kelokasi yang
kantor aman, nyaman dan tidak mengganggu
aktivitas serta memberi rambu.
8. Prakonstruksi, Pengaruh cuaca dan Hujan (Musim Penghujan) Banjir D Y (6) 2 2 4 P Membuat saluran drainase sesuai
konstruksi dan akhir musim dengan curah hujan dan catchment
konstruksi area, menyediakan pompa sesuai debit
hujan yang ditimbulkan,
memanfaatkan sumpit seefektif
mungkin
Debu (musim Kemarau) Pencemaran udara N Y ( 27) 3 2 6 P Menyiram tanah pada jalan tanah
18/20/IAL
Keterangan
Kondisi :
N : Normal ( kondisi rutin, selalu dilakukan)
AB : Abnormal (kondisi saat maintenance, terjadi tumpahan)
D : Darurat (kondisi kebakaran, ledakan, dll)
Kualitatif
1 Legal (L) = Peraturan perundangan yang mengatur
Y (Ya) Kalau ada peraturan perundangan yang mengatur perusahaan dan/ atau
T (Tidak) Kalau tidak ada peraturan perundangan yang mengatur
Kuantitatif
Probability
1 (P) = Tingkat kemungkinan terjadi
1 = Hampir tidak pernah terjadi / sangat kecil kemungkinannya terjadi/ hanya mungkin terjadi pada kondisi darurat (banjir, gempa, kebakaran, ledakan dll.)
atau terjadi setiap 10 tahun atau lebih.
2 = Jarang terjadi/ mungkin terjadi jika ada kesalahan dari operator atau jika peralatan tidak terawat sebagaimana mestinya atau pada kondisi abnormal
(misalnya overhaul, maintenance, kerusakan akibat tidak berfungsi sesuai kondisi) atau terjadi hampir setiap bulan.
3 = Hampir pasti terjadi / sangat besar kemungkinannya terjadi/sering terjadi pada kondisi normal atau terus menerus terjadi
2 Severity (S) = Keparahan berdasarkan konsekwensi dampak terhadap lingkungan
1 = Luka ringan / sakit yang dapat diobati dengan pertolongan pertama /kerusakan property, kerugian materiil atau dampak yang terjadi mempengaruhi
kenyamanan atau perubahan terhadap daya dukung lingkungan atau biaya kerugian < Rp. 5 juta.
2 = Hilang hari kerja / sakit yang dapat diobati dengan pertolongan medis tetapi tidak mengakibatkan cacat permanen / kerusakan properti, kerugian
materiil atau terjadi kerusakan/pencemaran lingkungan yang tidak signifikan atau terdapat keluhan yang terkait dengan issue lokal
maupun global tetapi tidak menghambat aktivitas proyek atau biaya kerugian antara Rp(5-50) juta
3 = Luka berat / luka yang dapat mengakibatkan cacat permanen / sakit yang tidak dapat diobati / Kematian / pelanggaran Undang-undang / kerusakan
properti, kerugian materiil atau kerusakan/pencemaran lingkungan parah atau kematian atau terdapat keluhan yang terkait dengan issue lokal
maupun global sehingga dapat menghambat aktivitas proyek atau biaya kerugian lebih dari Rp. 50 juta.
R = Risk = P x S
P / TP = Penting / Tidak Penting
Penentuan aspek penting :
Nilai Jenis resiko Sifat Aspek
1-2 Resiko yang tidak berpengaruh / kurang berarti Tidak signifikan/penting, selama tidak ada peraturan hukum/persyaratan yang berlaku.
3-6 Resiko yang sedang Siginifikan/Penting
9 Resiko yang tidak dapat diterima Siginifikan/Penting
Aspek lingkunga yang berdampak penting dalam IAL selanjutnya disaring terlebih dahulu sebelum menentukan sasaran dan target yang ingin dicapai.
1/2/IAL
Penilaiannya dilakukan berdasarkan pemenuhan peraturan terkait (kualitatif) dan scoring probability-severity (kuantitatif)
Dimana apabila aspek yang ditinjau memiliki legal dan scoring > 3, maka aspek dinilai memiliki dampak penting yang harus ditindaklanjuti.
Penyaringan selanjutnya dilakukan dengan sistem matrik, matrik dibuat dengan beberapa kriteria penilaian, antara lain:
1 jumlah manusia yang terkena dampak dan
2 luas sebaran dampak dst.
Aspek yang memiliki dampak terhadap suatu kriteria penilaian di dalam matrik bernilai = 1 sedangkan aspek yang tidak memiliki dampak bernilai = 0
Apabila total penilaian/scoring akhir > 3 maka aspek ini dinilai memiliki dampak penting sehingga perlu ditindaklanjuti & dimasukan dalam OTP rencana
lingkungan.
2/2/IAL
PT. TOTAL BANGUN PERSADA
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
DAFTAR LEGISLASI
Yang Berkaitan Dengan Lingkungan
1/1/Legis lingk
Form.P6.K3LM-15-10
Edisi : 1 Revisi : 0
PT. TOTAL BANGUN PERSADA
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta Revisi: 3
3. Ketentuan mengenai kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, √ Status mutu air,status nutu udara
pencegahan dan penanggulangan kerusakan serta pemulihan daya
dukungnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 15
1. Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat √ AMDAL Proyek Shangri-La HC
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
2. Ketentuan tentang rencana usaha dan/ atau kegiatan yang menimbul- √ AMDAL Proyek Shangri-La HC
kan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1), serta tata cara penyusunan dan penilaian analisis
mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Pasal 16
1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melakukan √ Metode Pengelolaan Limbah,
pengelolaan limbah hasil usaha dan/ atau kegiatan. Pengadaan TPS & IPAL
2. Penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) √ Pembuangan Sampah oleh Pihak Ke-3
dapat menyerahkan pengelolaan limbah tersebut kepada pihak lain.
Pasal 17
1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melakukan √ Manajemen Pengelolaan B3,Pengadaan
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun. MSDS di Gudang Bahan
2. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun meliputi : menghasilkan, √ Kimia,Pengaturan Denah Gudang/
Membuat TPS B3 sebagai tempat
mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan/ atau membuang. penyimpanan sementara.
Pasal 20
1/12/EPL Rev.
Point (1)
Tanpa suatu keputusan, setiap orang dilarang melakukan pembuangan limbah ke media √ Melakukan pembuangan secara
lingkungan hidup berkala,menyediakan TPS
Point (2)
Pembuangan limbah kemedia lingkungan hidup hanya dapat dilakukan kelokasi √ TPS proyek, record pembuangan
pembuangan yang ditetapkan oleh Menteri limbah
Pasal 20
Dalam rangka peningkatam kinerja usaha dan/atau kegiatan , pemerintah mendorong √ Audit Internal
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan audit lingkungan hidup
Pasal 28
Dalam rangka peningkatan kinerja usaha dan/ atau kegiatan, pemerintah √ Audit Internal
mendorong penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan untuk melakukan
audit lingkungan hidup.
2 UU No.14/1992 Lalulintas Jalan Pengaturan oleh Security
3 PP No.85/1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun √
Pasal 3
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3 √ Membuat Washing Bay,IPAL dan TPS di
dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya itu secara langsung kedalam media area proyek, sebagai sarana
lingkungan hidup, tanpa pengolahan lebih dahulu pendukung.
Pasal 4
Setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan, √ Mendesign TPS B3 & Membuat Bak B3
pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3 dilarang melakukan pengenceran tertutup
untuk maksud menurunkan konsentrasi zat racun dan bahaya limbah B3
Pasal 10
Point (1)
1. Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkan paling lama 90 hari √ Maksimal penyimpanan limbah
(sembilan puluh hari) sebelum menyerahkan kepada pengumpul atau pemanfaat atau diproyek 90 hari
pengolah atau penimbun limbah B3
Pasal 11
Point (1)
Penghasil limbah B3 wajib membuat dan menyimpan catatan tentang : Pemasangan Label & Simbol B3
a. Jenis, Karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah B3 √
b. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul atau √
pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3
Point (2)
Penghasil limbah B3 wajib menyampaikan catatan sekurang-kurangnya sekali dalam enam √ Berita Acara, Laporan Bulanan
bulan kepada instansi yang bertanggung jawab
Pasal 28
Setiap kemasan limbah B3 wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik √ Karakteristik tdp di Label & Simbol
dan jenis limbah
2/12/EPL Rev.
dan jenis limbah
Pasal 29
Penyimpanan limbah B3 dilakukan ditempat penyimpanan yang sesuai dengan persyaratan √ Design TPS B3
Pasal 40
1. Setiap badan usaha yang melakukan kegiatan :
a. penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3 √ Surat Divisi
wajib memiliki ijin operasi dari Kepala Instansi yang bertanggung jawab.
b.Pengangkut limbah B3 wajib memiliki ijin pengangkutan dari Menteri Perhubungan √ -
setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggungjawab.
c. Pemanfaat limbah B3 sebagai kegiatan utama wajib memiliki ijin pemanfaatan dari √ -
instansi yang berweang memberikan ijin pemanfaatan setelah mendapat rekomendasi dari
Kepala Instansi yang bertanggungjawab.
Pasal 52
Point (1)
Untuk menjaga kesehatan pekerja dan pengawas yang bekerja dibidang pengelolaan √ -
limbah B3 dilakukan uji kesehatan secara berkala
Pasal 58
Point(2)
Penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, dan penimbun limbah B3 wajib √ Membuat Tanggap darurat terjadinya
memiliki sistem tanggap darurat tumpahan,kebakaran,gempa bumi &
kebanjiran
Pasal 21
Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/
atau gangguan ke udara ambien wajib ;
a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang √ Uji emisi,status mutu udara ambient
ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.
b. Melakukan pencegahan dan atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan √ uji emisi,CAR
oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.
c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya √ Satus Mutu Udara Ambient
pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/ atau kegiatannya.
Pasal 22
1. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang √ Uji Emisi, Tindakan Perbaikan dan
mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ pencegahan
3/12/EPL Rev.
mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ pencegahan
atau gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
2. Izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) √ -
diterbitkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 23
Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan √ Uji emisi, Tindakan Perbaikan dan
hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah ditetapkan baginya Pencegahan
dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
Pasal 25
1. Setiap orang dan/ atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan √ Rencana pemantauan, tindakan
terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan upaya penanggulangan perbaikan dan pencegahan
dan pemulihannya.
2. Kepala instansi yang bertanggungjawab menetapkan pedoman teknis penanggulangan √ Sasaran Program
dan pemulihan pencemaran udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal 30
1. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang √ Uji emisi
mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu udara ambien, baku mutu emisi,
dan baku tingkat gangguan.
2. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang √ Status mutu udara ambient
mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (2).
Pasal 54
1. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang mengakibatkan √
terjadinya pencemaran udara wajib menanggung biaya penanggulangan pencemaran udara
serta biaya pemulihannya.
2. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang menimbulkan √ -
kerugian bagi pihak lain, akibat terjadinya pencemaran udara wajib membayar ganti rugi
terhadp pihak yang dirugikan.
Pasal 25
Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan pencemaran air √ Sasaran Program, Rencana
pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya Pemantauan, RKL, RPL
4/12/EPL Rev.
pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya Pemantauan, RKL, RPL
Pasal 34
Point (2)
Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib menyampaikan laporan tentang √ -
penaatan persyaratan izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air
Pasal 37
Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau √ Tes air limbah tidak melebihi Baku
sumber air wajib mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran air Mutu, IPAL, Pemantauan Kondisi IPAL
Pasal 38
Point (1)
Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau √ Uji kualitas air, Tindakan perbaikan
sumber air wajib Mentaati persyaratan yang ditetapkan dalam izin dan pencegahan
Pasal 40
Point (1)
Setiap usaha atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib √ -
mendapat izin tertulis dari bupati/walikota
6 PP No.27/1999 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Pasal 3
1. Usaha dan/ atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup meliputi :
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam √
b. eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak terbaharui. √
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, √ Hemat energi
pencemaran dan kerusakanlingkungan hidup serta kemerosotan sumber daya alam dalam
pemanfaatannya.
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempegaruhi lingkungan alam, lingkungan √
buatan serta lingkungan sosial dan budaya.
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestaria kawasan √
konservasi sumber daya dan/ atau perlindungan cagar budaya.
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jenis jasad renik. √
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati. √ Pemakaian Kayu
2. Jenis usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang wajib √ AMDAL
memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan oleh Menteri setelah
mndengar dan memperhatikan saran dan pendapat Menteri lain dan/ atau Pimpinan
Lembaga Pemeri
5/12/EPL Rev.
3. Jenis usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dapat √ AMDAL Owner
ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun.
4. bagi rencana usaha dan/ atau kegiatan di luar usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana √ Rencana pemantauan, sasaran
dimaksud pada ayat (2) wajib melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya program
pemantauan lingkungan hidup yang pembinaannya berada pada instansi yang membidangi
us
Pasal 4
1. Usaha dan/ atau kegiatan yang akan dibangun di dalam kawasan yang sudah dibuatkan √ AMDAL Owner
analisis mengenai dampak lingkungan tidak diwajibkan membuat analisis mengenai
dampak lingkungan hidup lagi.
2. Usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwajibkan untuk √ RPL, RKL
melakukan pengendalian dampak lingkungan hidup dan perlindungan fiungsi lingkungan
hidup sesuai dengan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pengelolaan
lingkungan
Pasal 5
1. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan terhadap √ Matrik Dampak Penting
lingkungan hidup antara lain :
a. jumlah manusia yang akan terkena dampak
b. luas wilayah persebaran dampak
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
e. sifatnya kumulatif dampak
f. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
2. Pedoman mengenai penentuan dampak besar dan penting sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Kepala instasi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan.
6/12/EPL Rev.
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan pengawas B3 wajib dilakukan uji √ -
keselamatan secara berkala
8 Kepmen LH No.112/2003 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan Domestik
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan √ Air limbah berasal dari Warung, Keet
pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen TOTAL BANGUN PERSADA & Direksi,
dan asrama. Pengecoran
Pasal 8
Setiap penanggung jawab usaha dan kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan
(restauran), perkantoran, perniagaan dan apartemen wajib :
a. Melakukan pengolahan air limbah dimestik sehingga mutu air limbah domestik yang √ Bak Penyaring, Rencana Pemantauan
dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah domestik yang telah
ditetapkan.
b. membuat saluran pembuangan air limbah domestik tertutup dan kedap air sehingga √ Saluran air hujan tertutup, sebagian
tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan. saluran limbah domestik masuk ke
drainage
c. membuat sarana pengambilan sample pada outlet unit pengolahan air limbah. √ Sampel diambil pada saluran terluar
sebelum terjadi pencampuran dengan
riol kota.
b.. melakukan pencatatan harian hasil emisi yang dikeluarkan dari setiap cerobong emisi √ Emisi kendaraan dilakukan oleh setiap
pemakai kendaraan bermotor.
c. menyampaikan hasil pemeriksaan kepada gubernur dengan tembusan kepala badan √ -
sekurang-kurangnya dalam 3 bulan
d. melaporkan kepada Gubernur serta Kepala Badan apabila ada kejadian tidak normal √ -
dan atau dalam keadaan darurat yang mengakibatkan baku mutu emisi dilampaui
7/12/EPL Rev.
3 (tiga) bulan kepada Gubernur, Menteri, instansi yang bertanggungjawab dibidang
pengendalian dampak lingkunga dan instansi teknis yang membidangi kegiatan yang
bersangkutan serta instansi lainnya yang dipandang perlu.
11 Kepmen LH No.49/1996 Baku Tingkat Getaran
Pasal 6
Setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan wajib
a mentaati baku tingkat getaran yang telah dipersyaratkan, √ Pengukuran & Pemantauan
b. memasang alat pencegahan terjadinya getaran √
c. menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat geteran sekurang-kurangnya 3 (tiga) √
bulan kepada Gubernur, Menteri, instansi yang bertanggung jawab di bidang pengendalian
dampak lingkungan dan instansi teknis yang membidangi kegiatan yang bersangkutan s
KepMen.
12 LH No.Kep-50/MENLH/11/1996 Baku Tingkat Kebauan
Pasal 5
1. Setiap penanggungjawab usaha atau kegiatan wajib :
a. Menaati baku tingkat kebauan yang telah dipersyaratkan. √ -
b. Mengendalikan sumber penyebab bau yang dapat mengganggu kesehatan √
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
c. Menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat getaran sekurang-kurangnya 3 √
(tiga) bulan sekali kepada Gubernur, Menteri, Instansi yang bertanggung jawab
di bidang pengendalian dampak lingkungan dan instansi teknis yang membidangi
kegiatan yang bersangkutan serta instansi lain yang dipandang perlu.
13 Kepmen. LH No.056/1994 Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting √
15 Kepmen.LH No.115/2003 Pedoman Penentuan Status Mutu Air √ Metode Indeks Kualitas air untuk
menentukan tingkat ketercemaran air
limbah
16 Kepmen.LH No.45/1997 Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) √ Penentuan status mutu udara untuk
menentukan tingkat ketercemaran
udara ambient
17 Kep.Pres No.23/1992 Pengesahan Montreal tentang zat-zat yang merusak lapisan ozon √ Rencana penggantian alat/mesin yang
merusak lapisan ozon
18 Kep.Gub.DKI Baku Mutu Udara Emisi Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta √ Uji Emisi
No.1041/2000 LAMPIRAN (Baku mutu)
19 Kep.Gub.DKI Penetapan Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan di Propinsi √ Uji Ambient
No.551/2001 DKI Jakarta
LAMPIRAN (Baku mutu)
20 Kep.Gub.DKI Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Limbah Cair di √
No.299/1996 Wilayah DKI Jakarta
LAMPIRAN
8/12/EPL Rev.
21 Kep.Gub.DKI Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu
No.582/1995 Limbah Cair di wilayah DKI Jakarta
Pasal 12
1. Setiap orang/ Badan di wilayah DKI Jakarta wajib melakukan perlindungan mutu air √ Pengukuran & pemantauan, IPAL
sungai/ badan air sebagaimana ditetapkan dalam pasal 8.
2. Setiap orang/ Badan yang membuang limbah cair di wilayah DKI Jakarta wajib menaati √ Penmantauan & Pengukuran, IPAL
baku mutu limbah cair sebagaimana ditentukan dalam pasal 10.
Pasal 15
1. setiap penanggung jawab kegiatan wajib :
a. Membuat saluran pembuangan limbah cair yang memudahkan pengambilan contoh dan √ Sampel diambil pada titik ujung riol
pengukuran debit. proyek
b. Mengizinkan petugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 untuk memasuki lingkungan √ Job Description untuk operator IPAL
kerjanya dan membantu terlaksananya tugas petugas tersebut.
c. memeriksa limbah cair secara berkala ke labratorium lingkungan KPPL √ Uji kualitas air ke PUSARPEDAL
d. Melaksanakan swa-pantau selama pembuangan limbah berlangsung. √ Swa-pantau untuk parameter
kejernihan dan kekeruhan
e. Apabila penanggungjawab kegiatan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana √ -
dimaksudkan pada huruf c, dan d di atas, maka KKPL akan melakukan peninjauan dan
mengambil contoh ke lapangan.
f. melaporkan swa-pantau sebagaimana dimaksud dalam huruf d beserta hasil analisisnya √ -
kepada Gubernur cq KKPL secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 3(tiga) bulan.
24 Kep.Kadal No.01/1995 Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 √ Simbol & Label B3, Bak sampah B3
dari drum & tertutup, saluran untuk
pengumpul lindi
9/12/EPL Rev.
a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang √ Pengukuran dan pemantauan,
ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya. tindakan perbaikan dan pencegahan
b. Melakukan pencegahan dan/ atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan √ tindakan perbaikan dan pencegahan
oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.
c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya √
pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/ atau kegiatannya.
2. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang √ uji emisi untuk kendaraan yang masuk
mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ area proyek
atau gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
3. Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib melakukan analisis mengenai dampak √ uji emisi tidak melebihi NAB
lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah
ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.
4. Setiap orang atau Badan yang melakukan usaha atau kegiatan yang menghasilkan √ Uji emisi dan tindakan perbaikan
dan/ atau memasarkan produk yang berpotensi menimbulkan emisi dan gangguan
udara ambien wajib menaati standar dan/ atau spesifikasi bahan bakar yang ditetapkan.
Pasal 13
1. Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik √ menyediakan tempat merokok, rambu
sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan dilarang merokok diarea kerja dan
angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok. ruangan
2. Pemimpin atau penanggungjawab tempat umum dan tempat kerja harus menyediakan √ menyediakan tempat merokok, rambu
tempat khusus untuk merokok serta menyediakan alat penghisap udara sehingga tidak dilarang merokok diarea kerja dan
mengganggu kesehatan bagi yang tidak merokok. ruangan
Pasal 14
Setiap orang atau Badan dilarang membakar sampah di ruang terbuka yang mengakibatkan √ Rambu dilarang membakar sampah
pencemaran udara. diarea proyek
Pasal 15
1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan √ Analisa kondisi udara ambient dan
terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan upaya penanggulangan jumlah kendaraan yang lolos uji emisi
pencemaran udara.
2. Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang √ Memperbaiki kendaraan yang emisinya
ditetapkan oleh Gubernur. melebihi baku mutu
Pasal 16
Penanggulangan pencemaran udara sumber tidak bergerak meliputi pengawasan terhadap √ Pendataan kendaraan yang telah lolos
penaatan baku mutu emisi yang telah ditetapkan, pemantauan emisi yang keluar dari uji emisi sehingga apat diketahui
kegiatan dan mutuu udara ambien di sekitar lokasi kegiatan, dan pmeriksaan penaatan tingkat ketaatan terhadap legal
terhad
10/12/EPL Rev.
Pasal 17
1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang √ Uji getaran, kebisingan,udara
mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu udara ambien, baku mutu emisi, ambient.
dan baku tingkat gangguan.
2. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang √
mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan teknis.
Pasal 19
1. Kendaraan brmotor wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan √ Pengukuran dan pemantauan emisi
bermotor. kendaraan.
2. Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjalani uji emisi √ Batas berlaku uji emisi pada bukti uji
sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan. emisi
3. Bagi kendaraan bermotor yang dinyatakan lulus uji emisi sebagaimana dimaksud pada √ Bukti uji emisi
ayat (2) diberi tanda lulus uji emisi.
4. Uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh instansi yang √ Dilakukan oleh bengkel yang ditunjuk.
bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan/ atau pihak swasta yang
memiliki bengkel umum yang telah memenuhi syarat.
5. hasil uji emisi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan √ -
bagian dari persyaratan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Pasal 25
1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan √ -
terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib melakukan pemulihan mutu
udara.
2. Pemulihan mutu udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang √ -
ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.
11/12/EPL Rev.
28 Dokumen AMDAL Proyek Identifikasi dampak penting
Shangri-La Hotel ANDAL, RKL & RPL √ Pengukuran dan pemantauan
Condominium parameter yang terdapat dalam
rencana pantau dan kelola lingkungan
29 MSDS Prosedur Penanganan, Penyimpanan dan Pengelolaan Bahan Kimia dan B3 dari √ MSDS terdapat pada gudang bahan
Produsen kimia dan lokasi yang merupakan
penyimpanan bahan B3
12/12/EPL Rev.
PT. TOTAL BANGUN PERSADA
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
MATRIKS PENILAIAN DAMPAK PENTING
Revisi-01
Score
Penilaian
berlangsung
dampak
Kerusakan bangunan
Banjir/Genangan air
Ledakan/Kebakaran
Pencemaran udara
Pencemaran tanah
Vektor penyakit
Pencemaran air
Kenyamanan
Kebisingan
Keamanan
Getaran
Estetika
Longsor
Toksik
Banjir
Bau
Persiapan Pembuatan kantor Sisa material
dan fasilitas
1 1
Tumpahan cat 1 1 2
Pengangkutan/ Mobilitas
Pemindahan kendaraan
material
1 1 1 1 1 1 1 7
Pembuatan Sisa material
washing bay 1 1 2
Kontruksi / Keet Pekerjaan Pembuangan
Waskita, Keet administrasi sampah kertas,
Direksi dan Keet proyek sisa toner,
Subkontraktor plastik
1 1
Pemakaian listrik
1 1
Pemakaian air 1 1
Aktivitas MCK Pembuangan
limbah cair 1 1 1 1 4
Pemakaian air 1 1
Kebersihan MCK 1 1 2
Aktivitas dapur Pembuangan
limbah cair dari
pencucian
1 1 1 3
Pembuangan
sampah padat
(plastik, bungkus
makanan dan sisa
makanan)
1 1 1 3
Penggunaan&pen
yimpanan bahan
bakar
1 1
Konstruksi / Penyimpanan Tumpahan dan
Gudang Waskita bahan kimia dan tetesan bahan
B3 kimia
1 1 1 1 1 5
Administrasi Pembuangan
gudang sampah padat
(plastik, bungkus
makanan dan
kertas)
1 1
Penyimpanan Tetesan dan
bahan bakar tumpahan bahan
bakar
1 1 1 1 1 5
Kerusakan bangunan
Banjir/Genangan air
Ledakan/Kebakaran
Pencemaran udara
Pencemaran tanah
Vektor penyakit
Pencemaran air
Kenyamanan
Kebisingan
Keamanan
Getaran
Estetika
Longsor
Toksik
Banjir
Bau
Konstruksi / Administrasi Pembuangan
Ruang mekanik mekanik sampah padat
(plastik, bungkus
makanan dan
kertas)
1 1
Penyimpanan
bahan B3 1 1
Perbaikan Tumpahan bahan
peralatan kimia (bensin,
oli, solar grease)
1 1 1 3
Konstruksi / Workshop kayu Pembuangan
Lapangan sampah padat
(sisa kayu)
1 1 1 1 4
serbuk
pemotongan
kayu
1 1
Pemotongan
kayu 1 1 2
Pabrikasi Besi Pembuangan
sampah padat
(sisa besi)
1 1 1 3
Penyimpanan
besi 1 1
Galian Galian pada
tanah tidak stabil
dan kedalaman
lebih dari 1.5 m
1 1
Pemotongan Buangan puing
pancang beton pancang 1 1 2
Operasional Pengangkatan
Tower crane beban 1 1 2
Perbaikan Tower Tumpahan oli
Crane dan gemuk 1 1 1 3
Pengecoran Tumpahan beton
1 1 2
Proses
pengecoran
dengan concrete
pump
1 1 2
Bongkar pasang Tumpahan
bekisting minyak bekisting
1 1 2
Penempatan
bekisting 1 1
Bongkar pasang Limbah padat
scaffolding (kayu, paku,
pecahan beton)
1 1 2
Penempatan
material 1 1
Instal besi Sisa besi 1 1 2
Instal kayu Limbah padat
(kayu, paku) 1 1 2
Las listrik Sisa besi 1 1 2
Las tabung Sisa besi 1 1 2
Proses las 1 1
Kerusakan bangunan
Banjir/Genangan air
Ledakan/Kebakaran
Pencemaran udara
Pencemaran tanah
Vektor penyakit
Pencemaran air
Kenyamanan
Kebisingan
Keamanan
Getaran
Estetika
Longsor
Toksik
Banjir
Bau
Penggerindaan Scrub besi 1 1
Dewatering Genangan air 1 1
Pemompaan air
dalam 1 1
Pemancangan Operasional alat
pancang 1 1 1 3
Tumpahan oli
dan bahan bakar
1 1 2
Pasangan batu Pembuatan
bata campuran semen
1 1 2
Pembuatan lantai Pembuangan sisa
kerja beton (B0) 1 1 2
Pengecatan Tumpahan cat 1 1 2
Aktivitas Asap kendaraan
kendaraan 1 1 2
Ceceran tanah
dari roda 1 1 2
Mobilitas
kendaraan 1 1 2
WC Pekerja Pembuangan
limbah cair 1 1 1 3
Pemakaian air 1 1
Kebersihan MCK 1 1 2
Depo transfer dan Lindi
TPS sampah
proyek
1 1 1 1 4
Sampah padat 1 1 1 1 4
Washing Bay (bak Pencucian
kontrol) kendaraan
(mixer) dan
penampungan
sisa beton
1 1 1 3
Pembuangan
lumpur (Sludge) 1 1 1 3
Sumber energi Tumpahan dan
tetesan bahan
bakar dan oli
1 1 1 3
Operasional
genset 1 1 1 3
Mechanical dan Pembuangan
Electrical (ME) bahan sisa 1 1 2
Fogging Asap Fogging 1 1 2
Pencucian alat
fogging 1 1 2
Pembobokan operasional
satmper/jack
hammer
1 1 2
Operasional Tahap operasi
kompressor 1 1 1 3
Tumpahan dan
tetesan bahan
bakar dan oli
1 1 2
Klinik Pembuangan
limbah klinik 1 1 1 1 4
Konstruksi/Beden Aktivitas bedeng Pembuangan
g dan Warung dan warung sampah padat
1 1 1 1 4
Kerusakan bangunan
Banjir/Genangan air
Ledakan/Kebakaran
Pencemaran udara
Pencemaran tanah
Vektor penyakit
Pencemaran air
Kenyamanan
Kebisingan
Keamanan
Getaran
Estetika
Longsor
Toksik
Banjir
Bau
Pembuangan
limbah cair 1 1 1 3
Proses memasak
di warung
1 1
Pemakaian listrik
1 1
Pemakaian air 1 1
Akhir Konstruksi Pengangkutan/Pe Mobilitas
mindahan kendaraan
material
1 1 1 1 1 5
Pembongkaran Pembuangan sisa
keet kantor material 1 1 1 3
Prakonstruksi, Pengaruh cuaca Hujan (Musim
konstruksi dan dan musim Penghujan)
akhir konstruksi
1 1 1 3
Debu (musim
Kemarau) 1 1
Total Dampak 40 35 11 8 14 9 9 2 1 4 4 2 11 8 1 1 2 1 1 1 1 2
No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan Tindak Lanjut
Mulai Selesai JAN FEB MAR APR MEI Status
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan
1 Tidak ada limbah B3 Menyediakan tempat sampah baik B3 maupun non- Minggu ke-2 Jan ‘06 Minggu ke-2 Feb ‘06 Kaloglat Close
maupun non B3 yang B3 (organic & an organic)
mencemari lingkungan
Sosialisasi IK dan peraturan yang terkait pada Minggu ke-2 Feb ‘06 Minggu terakhir Feb Kalap Continue
personil proyek ‘06
2 Tidak terjadi pencemaran Identifikasi karakteristik limbah padat dan cair Feb-06 Feb-06 K3L Close
tanah dan buangan melebihi
baku mutu terkait Mapping sumber limbah Feb-06 Feb-06 K3L/Loglat/Pelak Close
sana
Pembuatan instalasi pengolah air buangan Feb-06 Apr-06 Teknik/Pelaksana Close
(pengendapan dan filtrasi)
Memberi alas besi, dan membuat saluran pada Feb-06 Mar-06 K3l/Loglat Close
tempat penampungan sampah & bahan B3
Menerapkan teknologi bersih dengan Feb-06 Apr-06 Kalap/Teknik/Pel Open Sosialisasi tentang pollution
meminimalkan buangan dan bekerja sesuai aksana/K3L/Logl prevention
metode kerja sehingga antara input dan at/adkont/PK/Su
output(sisa sekecil mungkin) rvey
Menggunakan kembali material dan bahan yang Feb-06 Apr-06 Kalap/Teknik/Pel Continue
masih bisa digunakan (Reuse dan Recycling) aksana/K3L/Logl
at/adkont/PK/Su
rvey
Membuat bak sampah dengan volume dan ukuran Feb-06 Feb-06 K3L Close
bak sesuai timbulan sampah
Membuat TPA proyek sesuai dengan timbulan Feb-06 Feb-06 K3L/Pelaksana Close
sampah dengan umur pakai 2 hari.
Penempatan bak sampah di sumber timbulan dari Feb-06 Mar-06 K3L Close
setiap lokasi dan aktivitas kerja.
Pemisahan sampah organik dan anorganik Feb-06 Mar-06 K3L Continue
Material dan Water balance Feb-06 Mar-06 K3L/Loglat Close
Memonitor, mengontrol dan mengevaluasi Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Continue
penanganan buangan Shangri-La Hotel
Condominium
3 Mencegah pencemaran air Identifikasi karakteristik dan kualitas limbah cair Feb-06 Mar-06 K3L Close
tanah & badan air, serta
memastikan air buangan Mapping sumber limbah cair Feb-06 Mar-06 K3L/Loglat/Pelak Close
memenuhi baku mutu yang sana
diijinkan sesuai peraturan Mapping saluran air buangan Feb-06 Mar-06 K3L/Loglat/Pelak Close
terkait sana
Himbauan penghematan pemakaian air Feb-06 Feb-06 K3L Close
Mendesign IPAL untuk penanganan buangan sisa Feb-06 Apr-06 Teknik/Pelaksana Close
cor (semen) /K3L
Memonitor dan mengontrol saluran air maupun Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Continue
kondisi IPAL (pengendapan dan filtrasi) Shangri-La Hotel
Condominium
Water dan material balance Feb-06 Mar-06 K3L/Loglat Close
Menyediakan alas dan bak penampung tumpahan Feb-06 Apr-06 K3L/Loglat Close
pada pekerjaan yang memakai bahan kimia serta
lokasi penyimpanan (bahan kimia dan bahan B3)
1/6/Pemantauan OTP
No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan Tindak Lanjut
Mulai Selesai JAN FEB MAR APR MEI Status
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan
1 Pembuatan bak sampah dan TPA proyek dengan Feb-06 Mar-06 Teknik/Pelaksana Close
sistem tertutup agar tidak menimbulkan vektor /K3L
penyakit.
Menerapkan teknologi bersih dengan Feb-06 Apr-06 Kalap/Teknik/Pel Open Sosialisasi tentang pollution
meminimalkan buangan dan bekerja sesuai aksana/K3L/Logl prevention
metode kerja sehingga antara input dan output at/adkont/PK/Su
sama (sisa sekecil mungkin) rvey
Efisiensi pemakaian air Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Continue
Shangri-La Hotel
Condominium
Memonitor, mengontrol dan mengevaluasi Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Continue
penanganan buangan cair Shangri-La Hotel
Condominium
4 Mencegah penularan dan Mengumpulkan secara kolektif dan membuang Okt-05 Apr-06 K3L Continue
penyebaran penyakit sampah domestik dengan rutin
Menutup bak sampah. Feb-06 Apr-06 K3L Close
Membersihkan area kerja Feb-06 Apr-06 K3L Continue
Menguras dan menghilangkan genangan air. Feb-06 Apr-06 K3L Continue
Menjaga kebersihan WC dan sarana prasarana Feb-06 Apr-06 K3L Continue
lingkungan.
Memonitor, mengontrol dan mengevaluasi Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Continue
penanganan buangan Shangri-La Hotel
Condominium
5 Tidak ada keluhan dari Mengatur lalulintas kendaraan keluar masuk area Feb-06 Apr-06 Security Continue
masyarakat sekitar dan proyek.
pekerja. Pembersihan jalan kendaraan secara rutin. Feb-06 Apr-06 K3L Continue
Menyusun dan meletakkan material sesuai dengan Feb-06 Apr-06 Loglat/K3L/Pelak Continue
jenis, sifat dan frekuensi pemakaian sehingga sana
tidak mengganggu akses jalan.
Membersihkan area kerja dari sampah. Okt-05 Apr-06 K3L Continue
Kuesioner kepada pekerja dan masyarakat sekitar Mar-06 Apr-06 K3L Continue
6 Tingkat kebisingan diarea Mengukur tingkat kebisingan untuk sumber Feb-06 Apr-06 K3L Close
proyek sesuai dengan baku bergerak dan sumber titik.
mutu Mengganti alat kerja dengan alat kerja lain yang Feb-06 Apr-06 Teknik/Pelaksana Open Sosialisasi tentang pollution
tingkat kebisingannya memenuhi baku mutu /Loglat prevention
Mengevaluasi proses kerja (metode kerja) Feb-06 Apr-06 Teknik/Pelaksana Open Sosialisasi tentang pollution
sehingga kebisingan bisa ditekan /K3L/Loglat prevention
Monitoring dan kontrol kebisingan Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Close
Shangri-La Hotel
Condominium
7 Tingkat getaran diarea proyek Melakukan pengukuran pada alat, area kerja dan Feb-06 Apr-06 K3L Close
memenuhi baku mutu. manusia dengan metode purposif sampling
2/6/Pemantauan OTP
No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan Tindak Lanjut
Mulai Selesai JAN FEB MAR APR MEI Status
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan
1
9 Tidak terjadi kerusakan Membuat jalan atau akses kerja yang aman, Feb-06 Mar-06 Teknik/Pelaksana Close
struktur maupun tahan getaran, mampu menahan beban puncak /Loglat/K3L
kerusakan bangunan pengangkutan, tahan lama dan mudah dalam
pendukung lainnya pemeliharaan.
Sosialisasi dan himbauan pemakaian listrik Feb-06 Mar-06 UnitK3LM Proyek Continue
Shangri-La Hotel
Condominium
Kontrol, monitoring dan evaluasi terhadap Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Continue
pemakaian listrik. Shangri-La Hotel
Condominium
Merecord setiap pemakaian listrik sehingga Feb-06 Apr-06 Loglat/PK Continue
terjadi material balance untuk energi recovery.
Mendata semua peralatan listrik yang dipakai Feb-06 Apr-06 Loglat Close
selama satu hari dan berakumulasi sampai 1
bulan.
Menggunakan alat listrik hemat energi. Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Continue
Shangri-La Hotel
Condominium
12 Memenuhi baku mutu untuk Menutup bak tampungan air kotor Feb-06 Mar-06 K3L Close
parameter bau. Menutup bak sampah atau melokalisir bak Feb-06 Mar-06 K3L Close
sampah sehingga bau tidak mengganggu.
Menggunakan saluran tertutup untuk penyaluran Feb-06 Mar-06 Teknik/Pelaksana Continue
air buangan. /K3L/Loglat
Mengeluarkan sampah domestik secara berkala Feb-06 Apr-06 K3L Continue
(maksimal 2 hari sekali)
Meletakkan pengharum ruangan WC Feb-06 Mar-06 PK/K3L Continue
Monitoring, kontrol dan evaluasi. Feb-06 Apr-06 UnitK3LM Proyek Continue
Shangri-La Hotel
Condominium
13 Tidak terjadi Kebakaran diarea Memasang APAR disetiap Pos Security, bedeng Feb-06 Mar-06 K3L Close
proyek dan kantor.
Menempatkan APAR di gudang bahan dan gudang Feb-06 Mar-06 K3L/Loglat Close
bahan bakar.
Menyimpan bahan B3 sesuai MSDS Feb-06 Mar-06 Loglat Continue
3/6/Pemantauan OTP
No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan Tindak Lanjut
Mulai Selesai JAN FEB MAR APR MEI Status
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan
1 Memisahkan antara bahan sisa dan bahan Feb-06 Apr-06 K3L/Loglat/Pelak Continue
terpakai. sana
14 Lingkungan kerja yang nyaman Mengatur peletakan material menurut jenis, sifat Feb-06 Apr-06 Loglat/Pelaksana Continue
dan tidak mengganggu dan fungsinya sehingga mudah dipergunakan. /K3L
pemandangan.
Membersihkan area kerja masing-masing pada Feb-06 Apr-06 Personel proyek Continue
saat bekerja dan akhir pekerjaan. Shangri-La Hotel
Condominium
Memasang peringatan tentang pembuangan Feb-06 Mar-06 K3L Close
sampah.
15 Tidak terjadi gangguan Menempatkan POS Security disetiap pintu masuk. Feb-06 Mar-06 Security Close
kemanan dan kerusuhan
Setiap pekerja harus mempunyai identitas jelas Feb-06 Mar-06 K3L Close
(KTP, SIM atau Surat Keterangan Kelurahan)
Mengontrol dan memonitor pekerja yang keluar Feb-06 Apr-06 Security Open Peningkatan kedisiplinan dan
masuk. pemasangan pos security
dipintu masuk area kerja
Melakukan tindakan terhadap hasil pengukuran. Minggu ke-3 Feb ‘06 Minggu ke-1 Mar ‘06 Pelaksana Continue
Melakukan pemeriksaan berkala (6 bulan) dan Minggu ke-4 Jan ‘06 Minggu ke-2 Feb ‘06 Safety Officer Close
evaluasi terhadap sumber emisi (bergerak & tidak
bergerak)
Meminta bukti uji emisi kendaraan pihak ketiga. Minggu ke-2 Feb ‘06 Minggu ke-1 Mar ‘06 Kaloglat Close
Memasang label bagi kendaraan yang telah lolos Minggu ke-2 Feb ‘06 Minggu ke-1 Mar ‘06 Kaloglat Open dilakukan oleh pihak uji emisi
uji emisi untuk pemasangan label
4/6/Pemantauan OTP
No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan Tindak Lanjut
Mulai Selesai JAN FEB MAR APR MEI Status
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan
1 Pemasangan safety net keliling bangunan Minggu terakhir Jan Minggu ke-1 Feb ‘06 Safety Officer Continue
‘06
Sosialisasi/training IK kepada pihak terkait. Minggu ke-2 Feb ‘06 Minggu terakhir Feb Kalap Continue
‘06
21 Penyimpanan sementara dan Menentukan lokasi penyimpanan sementara Minggu terakhir Jan Minggu ke-1 Feb ‘06 Kalap Close
pembuangan limbah B3 sesuai limbah B3 ‘06 ( 1 bulan sekali )
peraturan sampai dengan
Januari 2007 Close
Menyediakan wadah penyimpanan sementara Minggu ke-2 Jan ‘06 Minggu ke-2 Feb ‘06 Kalap Close
limbah B3
Menyiapkan simbol & label yang mencantumkan Minggu ke-2 Jan ‘06 Minggu ke-2 Feb ‘06 Kaloglat Close
tanggal produksi limbah B3
Melakukan pembuangan limbah B3 secara Minggu ke-3 Feb ‘06 Minggu ke-4 Feb ‘06 Kaloglat Koordinasi
berkala ke gudang limbah B3 kantor pusat
Sosialisasi IK kepada pihak terkait Minggu ke-2 Feb ‘06 Minggu terakhir Feb Kalap Continue
‘06
Melakukan pemeriksaan berkala terhadap Minggu ke-3 Feb ‘06 Minggu ke-4 Feb ’06 Pelaksana Continue
pelaksanaan pembuangan limbah di tempat yang Periodik setiap 1 bln
disediakan sekali
22 Semua ceceran bahan Identifikasi area/tempat yang berpotensi Minggu ke 1 Jan ‘06 Minggu ke-2 Jan ‘06 Safety Officer Close
kimia/B3 dan limbah B3, tidak menimbulkan ceceran/tumpahan
ada yang mencemari Menyediakan peralatan penanganan tumpahan Minggu ke-3 Feb ‘06 Minggu ke-4 Feb ‘06 Kaloglat Close
lingkungan (spillage kit) di area yang berpotensi terjadinya
tumpahan
Pembuatan bak penampung tumpahan B3 dan Minggu ke-3 Feb ‘06 Minggu ke-4 Feb ‘06 Kaloglat Close
limbah B3 (oil trap) di area yang diperlukan
Sosialisasi/training IK ke pihak terkait Minggu ke-2 Feb ‘06 Minggu terakhir Feb Kalap Continue
‘06
23 Tidak adanya kotoran bekas Membuatkan washing bay pada area proyek Minggu terakhir Jan Minggu ke-1 Feb ‘06 Kalap Close
beton atau tanah pada jalan ‘06
raya (fasilitas umum) Pembuatan rambu-rambu peringatan atau Minggu terakhir Jan Minggu ke-1 Feb ‘06 Kalap Close
informasi ‘06
24 Semua karyawan menerapkan Melakukan konsultasi dan komunikasi SML kepada Minggu ke-2 Feb ‘06 Minggu terakhir Feb Kalap Continue
SML secara konsisten karyawan ‘06
Melakukan konsultasi dan komunikasi SML kepada Minggu ke-2 Feb ‘06 Minggu terakhir Feb UnitK3LM Kantor Continue
rekanan ‘06 Pusat
25 Secara bertahap tidak ada lagi Identifikasi penggunaan BPO (AC/Kulkas/Alat, dll) Minggu terakhir Jan Minggu ke-1 Mar ‘06 Kaloglat Close
penggunaan peralatan/fasilitas ‘06
yang mengandung BPO Identifikasi bahan penggantinya Minggu ke-1 Feb ’06 Minggu ke-2 Feb ‘06 Ka P/K Close
Membuat jadwal pergantian bertahap Minggu ke-1 Feb ’06 Minggu ke-2 Feb ‘06 Ka. P/K Close
26 Semua aspek lingkungan Identifikasi item pemantauan dan pengukuran Minggu terakhir Jan Minggu ke-2 Feb ‘06 Safety Officer Close
penting dipantau dan diukur yang harus dilakukan ‘06
Membuat jadwal pemantauan pengukuran Minggu ke-3 Jan ‘06 Minggu ke-4 Feb ‘06 Safety Officer Close
Mengidentifikasi dan menetapkan eksternal Minggu ke-3 Feb ‘06 Minggu ke-1 Mar ‘06 Ka P/K Close
laboratorium untuk pelaksanaan pemantauan
pengukuran
Melakukan pemantauan pengukuran sesuai Minggu ke-1 Mar ‘06 Minggu ke-4 Mar ‘06 Safety Officer Continue
jadwal
27 Pelaksanaan peraturan daerah Menghubungi pihak terkait atau instansi setempat Minggu ke-1 Feb ‘06 Minggu Ke-3 Feb ‘06 Ka P/K Close
terkait
Mendata Peraturan daerah terkait Minggu ke-1 Feb ‘06 Minggu Ke-3 Feb ‘06 Ka P/K Close
Melakukan sosialisasi peraturan-peraturan terkait Minggu ke-1 Feb ‘06 Minggu Ke-3 Feb ‘06 Ka P/K Continue
5/6/Pemantauan OTP
No. Sasaran Rencana Tindakan Rencana Raalisasi Pelaksana Keterangan Tindak Lanjut
Mulai Selesai JAN FEB MAR APR MEI Status
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan
281 RK3LM proyek dapat digunakan Mereview data yang telah ada Minggu ke-1 Feb ‘06 Minggu Ke-3 Feb ‘06 Ka P/K Continue
untuk panduan pelaksanaan
proyek Menggabungkan data-data yang telah tersedia Minggu ke-1 Feb ‘06 Minggu Ke-3 Feb ‘06 Ka P/K Continue
Mendokumentasikan secara berkesinambungan Minggu ke-1 Feb ‘06 Minggu Ke-3 Feb ‘06 Ka P/K Continue
Sosialisasi dengan pihak-pihak terkait Minggu ke-1 Feb ‘06 Minggu Ke-3 Feb ‘06 Ka P/K Continue
Close
Dalam proses
Belum terlaksana
Jakarta, 15 januari 2006
Disetujui oleh, Dibuat oleh,
6/6/Pemantauan OTP
Form.P6.K3LM-02-01
PT. TOTAL BANGUN PERSADA Edisi : 1 Revisi : 1
Proyek Shangrila Hotel Condominium, Jakarta
Pasal 11
Point 1
Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada √ Laporan awal
pejabat yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja kecelakaan (Laporan
Tahap I)
Pasal 12
Dengan peraturan perundangaan diatur kewajiban dan hak tenaga kerja untuk :
a. memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas keselamtan kerja 70%
b. memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan 70%
c. mematuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan. 70%
d. meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang 60%
diwajibkan.
1/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
e. menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat- 60%
alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh
pegawai pengawas dalam batas-batas yang dapat dipenuhi.
Pasal 13
Barang siapa akan memasuki susuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja 80% Papan Informasi,
dan memakai alat-alat pelindungan diri yang diwajibkan Induksi K3LM
pasal 8
point 1
tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja √
pasal 10
point 1
pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor departemen √ Laporan awal
tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam kecelakaan
point 2
pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggara dalam √ Surat Keterangan
waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan oleh dokter yang Dokter
merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau meninggal dunia.
point 3
pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada badan penyelenggara √
sampai memperoleh hak-haknya.
pasal 16
tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan √
2/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
pasal 17
pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial tenga kerja √
pasal 18
pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah beserta perubahan- √
perubahan dan daftar kecelakaan kerja di perusahaan atau bagian perusahaan yang berdiri sendiri.
pasal 22
pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran yang menjadi kewajiban tenaga kerja √
melalui pemotongan upah tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan Penyelenggara dalam waktu yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah
3/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama Pasal 87
Point 1
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang √ SMK3LM
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
pasal 18
point 1
pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja yang tertimpa √
kecelakaan.
point 2
pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kepada kantor √
departemen tenaga kerja dan badan penyelenggaraan setempat/terdekat sebagai laporan kcelakaan tahap
I, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam terhitung terjadinya kc
pasal 19
4/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 √
jam setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.
PerMen / KepMen
12 PerMen Perburuhan No 07 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam tempat kerja
Tahun 1964 pasal 3
1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk kemungkinan perluasan 80%
2. jalanan dihalaman tidak boleh berdebu 80%
3. untuk keperluan air (riolering) harus cukup saluran yang kuat dan bersih 80%
4. saluran air yang melintasi halaman harus tertutup 80%
5. sampah dan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi dan tertutup. 80%
6. pada waktunya sampah itu harus dibuang ketempat pembuangan sampah atau dibakar pada tempat yang √ diangkut setiap hari
aman.
7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang serangga yang lain. √ Diberi tutup
pasal 6
5/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
point 1
kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk kaum buruh. 60%
point 6
jumlah kakus sebagai berikut
1-15 buruh =1 kakus
16-30 buruh = 2 kakus
31-45 buruh = 3 kakus 60%
46-60 buruh = 4 kakus
61-80 buruh = 5 kakus
81-100 buruh = 5 kakus
san selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus
pasal 8
dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan rapi. 70%
Pasal 14
Point 4
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti mengerjakan bahan-bahan kasar, √
menyisihkan barang besar, gudang untuk menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki
kekuatan 50 Lux
Point 5
Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu, seperti pemasangan 70%
yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan
kapal, tempat penyimpanan barang sedang dan kecil, kakus,
13 Peraturan Menteri Tenaga Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Paramedis Perusahaan.
Kerja RI No. PER
01/MEN/1979
Pasal 1
Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga paramedis diwajibkan untuk mengirimkan setiap tenaga √
tersebut untuk mendapatkan latihan dalam bidang Hygiene Perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
14 PerMen Tenaga Kerja No Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
01/Men/1980
6/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
01/Men/1980 pasal 2
Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat √ Ijin ke Depnaker,
yang ditunjuk. Jamsostek dan
pasal 3 Koordinasi keamanan
point 1
pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi terjadinya kecelakaan 80% Mengevaluasi HIRARC
atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.
point 2
sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan kesehatan kerja hal tersebut √ Membentuk unit K3LM
harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja dan dicantumkan
point 3 dalam struktur
unit keselamatan kejera meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, 80% HIRARC
penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan
pasal 4
setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang √ Jamsostek, Depnaker,
ditunjuk. Kantor Pusat
pasal 5
point 1
disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman 90% Pembuatan akses
jalan
point 2
semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang bekerja atau sering dilalui,
harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
pasal 6
kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan 70% Pembersihan oleh
bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan. mandor
pasal 7
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat kerja, bahan- 90% Safety deck, safety
bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi net, surat edaran
sehingga dapat menyebabkan kecelakaan. dilarang menjatuhkan
benda ke bawah.
pasal 8
semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, atap-atap atau panggung 90% railing
yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya
harus diberi pagar atau tutup pengaman yan
7/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
harus diberi pagar atau tutup pengaman yan
pasal 9
kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku 90% Pengukuran
kebisingan dan
pasal 10 getaran secara
pasal 12
perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan 80% bordes
aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan
tersebut dapat dilakukan dengan aman dengan memper
pasal 13
point 1
perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman tenaga 80% bordes
kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan
pasal 25
point 1
tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang pada kedua kaki tangga 80%
dengan kuat.
pasal 28
alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedimikian rupa sehingga terjamin 80%
keselamatan pemakainya.
pasal 31
tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah lintas keran jalan untuk 75% rambu, police line
menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.
pasal 44
operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan keselamatan kerja pada √
mesin tersebut.
pasal 67
point 2
pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan penunjang yang kuat 80% railing
untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam lubang / parit.
pasal 74
setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau dilindungi. 90% pemotongan stek
yang tidak terpakai
8/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
pasal 86
tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai 70% safety harness
untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau bagian-bagian atap yang rapuh.
pasal 99
point 1
alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing- 80%
masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
pasal 9
alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49◦C turun √
sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu dluar
batas tersebut diatas.
pasal 14
petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan jelas. √ Instruksi Kerja
16 PerMen Tenaga Kerja No Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
02/MEN/1980 Pasal 2
semua perusahaan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 2 UU No 1 tahun 1970 harus melakukan pemeriksaan √ pemeriksaan dari
kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh jamsostek februari
9/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh jamsostek februari
Direktur Jendral Pembinanaan Hubungan Perburuhan dan Per 2006, dari proyek
Desember 2005
pasal 3
point 1
laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayaaat 1 dilakukan dalam waktu paling lama 2X24 jam setelah √
penyakit tersebut didiagnosa.
pasal 16
point 1 √
setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekanan harus memiliki surat tanda hasil pengujian atau
sertifikat bahan yang diakui.
pasal 22 √
setiap bejana diberikan tanda-tanda pengenal sebagai berikut:
a. nama pemilik
b. nama dan nomor urut pabrik pembuatnya
c. nama gas yang diisikan (bukan simbol kimia)
d. berat dari botol baja dalam keadaan kosong tampa keran dan tutup.
e. tekanan pengisian yang diijinkan kg/cm2 (Po)
10/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
pasal 35
point 2
ruangan penyimpanan khusus untuk gas beracun menggigit, atau mudah terbakar dan ruangan penyimpanan √
botol-botol baja dan bejana transport yang kosong harus memiliki ventilasi yang cukup dan memiliki pintu-
pintu keluar dan penyelamat.
point 4
dilarang menaruh atau menyimpan bejana tekanan dan botol baja dekat tangga, gang, dimuka pemasukan
angin, alat pengangkat dan benda-benda bergerak yang dapat menyentuh atau menimpa.
11/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
pasal 6
pada pesawat tenaga atau produksi yang sedang diperbaiki tenaga penggerak harus dimatikan dan alat 60%
pengontrol harus dikunci serta diberi suatu tanda larangan untuk menjalankan pada tempat yang mudah
dibaca sampai pesawat yang tenaga dan produksi atau alat
pasal 7
jarak antara peawat-pesawat atau mesin-mesin harus cukup lebar dan bebas dari segala sesuatu yang dapat √
membahayakan bagi lalu lintas.
pasal 9
point 1
pada pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu dan bunga api yang dapat menimbulkan bahaya 60%
harus diadakan pengamanan dan perlindungan.
pasal 29
operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja 80%
pasal 33
peralatan angkat listrik harus
12/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
a. dikonstruksikan dari baja √
b. dibuat dengan angka keamanan sekurang-kurangnya 70%
- 8 untuk baja tuang
- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika muatan dihentikan
pasal 42
point 2
operator dan tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan bahaya yang dihadapi. √ Pemakaian Helm dan
Sepatu
pasal 101
semua perlengkapan pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan sebelum digunakan harus √ Check list
diperikasa terlebih dahulu oleh operator.
25 PerMen Tenaga Kerja No P2K3 Serta tata cara penunjukan ahli keselamatan kerja
04/Men/1987
pasal 2
point 1
setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu, pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3 √
point 2
a. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih √
pasal 3
Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari ketua, sekertaris √
dan anggota.
pasal 4
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha 90% CAR, Risalah Rapat
atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
13/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat dioperasikan √
point 2
melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta merawat keran angkat, alat - 90%
alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang
dilayaninya.
28 PerMen Tenaga Kerja No Tata cara penunjukan kewajiban dan wewenang ahli keselamatan kerja
02/Men/1992
pasal 3
untuk dapat ditunjuk sebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
1. Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun 80%
pasal 9
point 1
ahli keselamatan dan kesehatan kerja berkewajiban untuk
membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan 80%
bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya.
pasal 4
point 1
dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3, perusahaan wajib
melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan √ Kebijakan K3LM
sistem manajemen K3 PT.Waskita Karya
b. merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. √ HIRARC
14/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
c. menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan 75%
kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran
keselamatan dan kesehatan kerja.
d. mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan 80%
tindakan perbaikan dan pencegahan.
e. meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen K3 secara berkesinambungan 70%
dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
pasal 5
point 1
untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal 4, perusahaan dapat √
melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh menteri.
30 PerMen Tenaga Kerja No Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih baik
01/Men/1998 daripada paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja
pasal 1
perusahaan yang menyelenggarakan sendiri pemeliharaan kesehatan dapat dengan cara √ Bekerjasama dengan
a. menyediakan sendiri atau bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan (PPK) RS.Atmajaya
pasal 4
point 1
pengurus atau pengusaha sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan √
kepada Kepala Kantor Departemen tenaga kerja setempat dalam waktu tidak lebih dari 2x24 jam (dua kali
duapuluh empat ) jam terhitung sejak terjadinya kecelaka
15/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
32 PerMen Tenaga Kerja No Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang
03/Men/1999
pasal 3
point 1
kapasitas angkut lift harus dicantumkan dan dipasang dalam kereta serta dinyatakan dalam jumlah orang √ Pencantuman Beban
dan atau jumlah bobot muatan yang diangkut dalam kilogram (Kg) Maksimum dalam
pasal 4 hoist
point 1
bagian-bagian lift harus kuat, tidak cacat, aman dan memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan √
kerja
pasal 6
point 6
setiap kamar mesin dilengkapi dengan alat pemadam api ringan jenis kering dengan kapasitas sekurang- √
kurangnya 5 (lima) kg
pasal 7
point 1
tali baja penarik bobot imbang dan governor harus kuat, luwes, tidak boleh terdapat sambungan dan semua √
utas tali seragam dari satu sumber yang sama.
33 Keputusan Menkes No 1405 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
Tahun 2002 , Lampiran 1
Air Bersih
Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika,kimia, mikrobiologi dan 90% air minum aqua, air
radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku pakai dari perusahaan
penyedia air bersih
Udara Ruangan
Suhu : 18 - 28 ºC 80% Pengukuran secara
Kelembaban : 40 - 60 % berkala
Limbah
- setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan 90%
karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya dan dilengkapi penutup
16/17/PLUIT
No. Regulasi Status Kesesuaian Keterangan
No. Regulasi Deskripsi Regulasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian
- sampah kering dan basah di tampung dalam tempat yang terpisah 70% Tempat sampah
- tersedianya tempat penampungan sementara yang memenuhi syarat. organik, non organik
dan B3
Pencahayaan.
Intenstitas minimal untuk ruang kantor 100 lux 70% Pengukuran secara
berkala
Kebisingan
Tingkat kebisingan maksimal ditempat kerja maksimal 85 dBA 85% Pengukuran secara
berkala
Toilet
Karyawan 1-25 : 1 50%
karyawan 25-50 : 2
Karyawan 51 - 100 : 3
17/17/PLUIT
Form.P6.K3LM-03-01
PT. TOTAL BANGUN PERSADA Edisi : 1 Revisi : 0
1 Incidence Rate = 0 1 Merevisi HIRARC untuk semua kegiatan proyek Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Januari Closed
Safety Officer
2 Melakukuan sosialisasi / induksi K3LM bagi seluruh personil, tamu Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Awal proyek Mei Continue
maupun Subkontraktor Safety Officer dan Security
3 Memeriksa kelengkapan K3LM Subkontraktor sesuai dgn ceklist Ka Adkon Awal proyek Januari Closed
kelengkapan K3LM
4 Menyediakan rambu-rambu K3LM sesuai dengan Kebutuhan Ka. Loglat, Safety Officer Awal proyek Mei Continue
5 Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian Kalap, Safety Officer Awal proyek Mei Continue
terhadap potensi bahaya dan resiko.
6 Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3LM kepada seluruh Kalap & Safety Officer Awal proyek Mei Continue
karyawan dan pekerja, antara lain ke Subkontraktor
7 Melaksanakan Inspeksi harian K3LM Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue
8 Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting secara rutin Kapro & Safety Officer Januari Mei Continue
9 Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accident Kapro,Kalap,Safety Officer Januari Mei Continue
atau incident
10 Membersihkan dan merapikan Lingkungan kantor, lapangan dan Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Mei Continue
Mess Safety Officer
11 Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan K3LM Ka. P/ K Januari Januari Closed
12 Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan P3K Ka P/ K Januari Januari Closed
13 Melakukan services berkala pada kendaraan milik proyek Ka. P/K Januari Mei Continue
14 Memberikan identitas pada setiap barang yang ada di gudang Kaloglat Januari Mei Continue
15 Mendistribusikan IK Katek Januari Januari Closed
16 Memberikan penerangan yang cukup pada tempat kerja Kaloglat Januari Mei Continue
17 Menyusun kabel dengan rapi di area kantor & proyek Kaloglat Januari Mei Continue
45 Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau Safety Officer Januari Mei Continue
pemakaiannya
3 Meningkatkan 1 Merapihkan Lay out ruang kerja Kaloglat,Ka.Adkon,Kalap, Ka. P/K & Katek, Januari Mei Continue
kesehatan karyawan 2 Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan & pekerja Ka. P/K & Safety Officer Closed
yang belum pernah diperiksa melalui kerjasama dgn Jamsostek
3 Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. Mintohardjo atau Ka. P/K & Safety Officer Januari Mei Continue
klinik Al-Afiat untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta
penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja dan
bekerjasama dengan Jamsostek
4 Menyediakan Klinik kesehatan, paramedis, obat-obatan dan Ka. P/K & Safety Officer Januari Mei Continue
kelengkapannya.
5 Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya Ka. Loglat Januari Mei Continue
6 Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Ka. Loglat Januari Mei Continue
Alat dan Lingkungannya
7 Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air Kalap Januari Mei Continue
kecil sembarangan
8 Menentukan dan menyediakan tempat buang air kecil yang Kalap & Safety Officer Januari Mei Continue
terjangkau pekerja
(Ir. Trioni)
Manajer Proyek
1 Incidence Rate = 0 1 Merevisi HIRARC untuk semua kegiatan proyek Januari Januari Januari Januari Closed Closed
2 Melakukuan sosialisasi / induksi K3LM bagi seluruh personil, tamu Awal proyek Mei Awal proyek April Continue Continue
maupun Subkontraktor
3 Memeriksa kelengkapan K3LM Subkontraktor sesuai dgn ceklist Awal proyek Januari Awal proyek Januari Close Closed
kelengkapan K3LM
4 Menyediakan rambu-rambu K3LM sesuai dengan Kebutuhan Awal proyek Mei Awal proyek April Continue Continue
5 Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian Awal proyek Mei Awal proyek April Continue Continue
terhadap potensi bahaya dan resiko.
6 Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3LM kepada seluruh Awal proyek Mei Awal proyek April Continue Continue
karyawan dan pekerja, antara lain ke Subkontraktor
7 Melaksanakan Inspeksi harian K3LM Januari Mei Januari April Continue Continue
8 Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting secara rutin Januari Mei Januari April Continue Continue
9 Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accident Januari Mei Januari April Standby Continue
atau incident
10 Membersihkan dan merapikan Lingkungan kantor, lapangan dan Januari Mei Januari April Continue Continue
Mess
11 Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan K3LM Close Open
12 Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan P3K Close Open
13 Melakukan services berkala pada kendaraan milik proyek Januari Mei Januari April Continue Continue
14 Memberikan identitas pada setiap barang yang ada di gudang Januari Mei Januari April Continue Continue
15 Mendistribusikan IK Januari Januari Januari Januari Close Closed
16 Memberikan penerangan yang cukup pada tempat kerja Januari Mei Januari April Continue Continue
17 Menyusun kabel dengan rapi di area kantor & proyek Januari Mei Januari April Continue Continue
18 Menyediakan & memasang APAR Januari Mei Januari April Continue Closed
19 Membuat cheklist untuk APAR, Kotak P3K,KM. Januari Mei Januari April Continue Continue
20 Mengalokasikan barang sesuai jenisnya Januari Mei Januari April Continue Continue
45 Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau Januari Mei Januari April Continue Continue
pemakaiannya
46 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi Januari Mei Januari April Continue Continue
accident/ incident dan mengurusnya
7 Mempelajari Peraturan tentang Instalasi Listrik Januari Januari Januari Januari Close Closed
8 Mempelajari Peraturan tentang peralatan safety untuk operator Alat Januari Januari Januari Januari Close Closed
berat
3 Meningkatkan 1 Merapihkan Lay out ruang kerja Januari Mei Januari April Continue Continue
kesehatan karyawan 2 Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan & pekerja Closed
yang belum pernah diperiksa melalui kerjasama dgn Jamsostek Close
3 Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. Mintohardjo atau Januari Mei Januari April Continue Continue
klinik Al-Afiat untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta
penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja dan
bekerjasama dengan Jamsostek
4 Menyediakan Klinik kesehatan, paramedis, obat-obatan dan Januari Mei Januari April Continue Continue
kelengkapannya.
5 Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya Januari Mei Januari April Continue Continue
6 Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Januari Mei Januari April Continue Continue
Alat dan Lingkungannya
7 Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air Januari Mei Januari April Continue Continue
kecil sembarangan
8 Menentukan dan menyediakan tempat buang air kecil yang Januari Mei Januari April Continue Continue
terjangkau pekerja
9 Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek Januari Mei Januari April Continue Continue
10 Melakukan fogging. Januari Mei Januari April Continue Continue
1/5/SO Lingk
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
Re-Mapping sumber limbah cair SO Close
2/5/SO Lingk
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
6 Mencegah terjadinya Melakukan pengukuran pada alat, area R R R R SO Close
pemaparan getaran kerja dan manusia secara periodik
yang terus menerus
pada manusia sehingga Monitoring dan kontrol getaran SO Close
R R R R
menurunkan
produktivitas kerja
S S
Mengurangi dan Menggunakan saluran tertutup untuk R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO Continue
8 menghilangkan bau penyaluran air buangan.
yang timbul sehingga S S S S
masyarakat dan Menutup bak sampah atau melokalisir bak R SO Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
pekerja tidak sampah sehingga bau tidak mengganggu.
terganggu. S S S S
Mengeluarkan sampah domestik secara R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO Continue
berkala (minimal 1x seminggu)
S S S S
Meletakkan pengharum ruangan WC R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO Continue
S S S S
Mengurangi resiko Memisahkan antara bahan sisa dan bahan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R SO Continue
9 kebakaran sehingga terpakai.
tidak terjadi kebakaran S S S S
Memasang APAR disetiap Pos Security, SO Close
bedeng dan kantor.
3/5/SO Lingk
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
aktivitas kendaraan SO Close
Melakukan penggalian sesuai dengan
metode kerja.
S S
Melakukan sosialisasi peraturan-peraturan R SO Continue
terkait
S
15 Membuat RK3LM Mereview data yang telah ada R SO Close
4/5/SO Lingk
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
S
Menggabungkan data-data yang telah R SO Close
tersedia
S
Mendokumentasikan secara R SO Close
berkesinambungan
S
Sosialisasi dengan pihak-pihak terkait R SO Close
5/5/SO Lingk
Form.P6. K3LM-03-03
PT.TOTAL BANGUN PERSADA Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Bagian : Teknik
Penanggungjawab : Ir. Heru Prastomo, MM
Tahun : 2007
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
1. Merevisi Rencana K3LM Katek Close
R
S
2. Melaksanakan sosialisasi dan Katek Close
R
pengarahan K3LM kepada seluruh staf
teknik. S
3. Melengkapi APD yang sesuai untuk staf Katek Close
R
1. Incidence Rate = 0 teknik yang ke lapangan.
S
4. Menyusun dan menempatkan Sampel Katek Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Material ke almari yang representatif.
S S S S
5. Menginformasikan Jadwal kerja pada Katek Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
petugas K3LM
S S S S
1. Mempelajari peraturan dan R Katek Continue
Meningkatkan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
2. menyesuaikan penerapannya
kesesuaian Legal
S S S S
1/2/Katek
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
1. Memelihara kebersihan pada area kerja. Katek Continue
Meningkatkan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
3.
kesehatan karyawan
S S S S
2/2/Katek
Form.P6. K3LM-03-03
PT.TOTAL BANGUN PERSADA Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Bagian : Adkon
Penanggungjawab : Ir. Paulus Budi Kartiko
Tahun : 2007
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
1. Memeriksa kelengkapan K3LM Adkon Continue
R R R R
Subkontraktor sesuai dengan Cek list
kelengkapan K3LM di Kantor Sub Kont. S S S S
2. Merevisi Rencana K3LM Adkon Close
R
S
1. Incidence Rate = 0
3. Melaksanakan sosialisasi dan R Adkon Close
pengarahan K3 kepada seluruh staf
adkon. S
4. Melakukan sosialisasi K3LM kepada Adkon Close
R
Subkontraktor proyek
S
1. Mempelajari peraturan dan R Adkon Continue
Meningkatkan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
2. menyesuaikan penerapannya
kesesuaian Legal
S S S S
1/2/Adkon
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
1. Memelihara kebersihan pada area Adkon Continue
Meningkatkan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
3. kerja.
kesehatan karyawan
S S S S
2/2/Adkon
Form.P6. K3LM-03-03
PT.TOTAL BANGUN PERSADA Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
S S S S
2. Pemeriksaan Peralatan sebelum Kaloglat Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
beroperasi dan secara berkala
S S S S
3. Maintenance Alat berat dan ringan Kaloglat Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
S S S S
4. Menata dan Merapihkan gudang Alat Kaloglat Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
S S S S
1. Incidence Rate = 0
5. Menata dan merapihkan Panel dan Kaloglat Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
kabel listrik Sementara
S S S S
6. Menata dan merapihkan gudang kabel Kaloglat Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
S S S S
7. Menyediakan APD yang sesuai dengan Kaloglat Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Kebutuhannya
S S S S
1/2/Loglat
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
8. Membuat lock out - tag out untuk setiap Kaloglat Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
peralatan dan perlengkapan di
lingkungan proyek S S S S
1. Mempelajari Peraturan tentang Kaloglat Close
R R
Pemakaian alat Angkut dan angkat
S S
2. Mempelajari Peraturan tentang Instalasi Kaloglat Close
Meningkatkan R R
Listrik
2.
kesesuaian Legal
S S
3. Mempelajari Peraturan tentang peralatan Kaloglat Close
R R
safety untuk operator Alat berat
S S
1. Membersihkan Gudang Alat dan Kaloglat Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Lingkungannya
Meningkatkan S S S S
3.
kesehatan karyawan 2. Memasang informasi tentang kebersihan Kaloglat Close
R
dan kesehatan di Gudang Alat dan
Lingkungannya S
2/2/Loglat
Form.P6. K3LM-03-03
PT.TOTAL BANGUN PERSADA Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
Bagian : P/K
Penanggungjawab : Alan May Nasution
Tahun : 2007
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
1. Merevisi Rencana K3LM Ka P/K Close
R
S
2. Melaksanakan sosialisasi dan R Ka P/K Close
pengarahan K3LM kepada seluruh staf
P/K. S
3. Membersihkan dan merapikan R Ka P/K Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Lingkungan kerjanya.
S S S S
4. Mengusulkan 2 orang karyawan ke Divisi Ka P/K
untuk diikutkan kedalam pelatihan K3
1. Incidence Rate = 0
5. Mengusulkan 2 orang karyawan ke Divisi Ka P/K
untuk diikutkan kedalam pelatihan P3K
1/2/PK
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
9. Melengkapi kebutuhan rumah tangga Ka P/K Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
proyek dan merawat kendaraan
operasional S S S S
1. Mempelajari peraturan & menyesuaikan Ka P/K Continue
Meningkatkan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
2. penerapannya
kesesuaian Legal
S S S S
1. Mengadakan kerjasama dengan pihak Ka P/K Continue
RS. Mintoharjo untuk program R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
pemeriksaan dan pengobatan serta
Meningkatkan penanganan kecelakaan bagi karyawan
S S S S
3. & pekerja.
kesehatan karyawan
2. Menyediakan Klinik kesehatan , Ka P/K Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
paramedis dan kelengkapannya
dilapangan . S S S S
2/2/PK
Form.P6. K3LM-03-03
PT.TOTAL BANGUN PERSADA Edisi : 1 Revisi : 0
Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta
Revisi : 3
S
2. Melakukan inspeksi K3 Mingguan dan Kapro Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Bulanan.
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
3. Melakukan sosialisasi K3 kepada Sub Kapro Close
R
Kontraktor dan Supplier proyek
S
1. Incidence Rate = 0
4. Melaksanakan Weekly dan Monthly Kapro Continue
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
Safety Meeting secara rutin.
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
5. Segera melaksanakan Safety Meeting Kapro Standby
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
setelah terjadi accident atau insident
1/2/Kapro
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pelaksanaan
1. Merapihkan Lay out ruang kerja Kapro Continue
Meningkatkan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
3.
kesehatan karyawan
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
2/2/Kapro