Meskipun terlihat samar, namun aku masih mengingatnya dengan jelas
Alamku yang indah Alamku yang subur Disana terhampar potongan surga Terlukis dalam ranah keindahan Langit selaksa biru nan indah Awan berarak mengikuti sang angin
Padi menunduk dalam kebersahajaan
Terhampar diatas permadani kuning alam pesawahan Gunung terlihat gagah menjulang penuh pesona Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari Itulah Bimaku, potongan surga yang Tuhan titipkan kepada kita Itulah Bimaku, keindahan lukisan Tuhan yang tergores di kanvas negeriku Itulah Bimaku, hamparan keindahan yang menghias tanah airku
Tapi kenapa sekarang mulai memudar?
Cemara kehidupan tinggi menjulang Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu Mengapa bisa begitu?
Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih Anak-anaknya nakal semua Biar dimarahi tapi tak pernah jera Samena ra PEHE mai ta ka PAHU Ta ngupa NGAHA aina doro di NGOHO Ngoho ka KOLA si marugi SAKALI Wati ra OU na mai londo mpoi OI Mpoi saMBURA wa’a rai ba MBERE Wausi ra LINO wati loa LALONE Mai ta JAGA aina fiki mpoa ru’u JAGO Cua ngoa ra KANTA paida sinci KENTO