Anda di halaman 1dari 6

Tanpa sandiwara

Bagaimana bisa?

Nyatanya tembok saja bisa mendengar

Memang sejak kapan tembok punya telinga?

Tembok memang tidak punya telinga

Tapi punya banyak mata-mata

Seperti itu katanya

Dunia kerja

Jangan gegabah

Orang-orang bisa memanfaatkannya

Hanya untuk kepentinngan pribadi

Dan kamu?

Tentu saja akan disingkirkan

Iya, tersingkir

Lalu tergantikan

Jangan heran

Begitulan kehidupan

Yang baik tidak selamanya dinilai baik

Tidak bisa semua orang lantas suka

Siapkan dirimu untuk kejutan dunia lainnya


Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta
Sinarmu terpancar mengusir gelap
Menembus malam hadirkan terang
Kunikmati cahayamu hangatkan malamku
Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari
Bulan, belailah jiwaku ini
Siang mulai berganti
Warna langit pun berubah menjadi jingga
Burung-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di
langit sana
Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya
Waktu terus berlari
Warna jingga pun terkikis secara perlahanPadi menunduk dalam kebersahajaan
Terhampar diatas permadani kuning alam pesawahan
Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya
Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari
Inilah Indonesiaku, potongan surga yang Tuhan kirimkan kepada rakyat kita
Inilah Indonesiaku, keindahan lukisan Tuhan yang tergores di kanvas negeriku
Inilah Indonesiaku, hamparan keindahan yang menghias tanah airku
Inilah Indonesiaku, tanah kebanggaan hingga maut mengakhiri perpisahan
Bertebaran di angkasa
Putih, kelabu, dan hitam
Warna -warna menawan
Bergelombang mengombak-ombak
Tebal dan sangat indah
Bahkan sang bagaskara tak terlihat
Pelangi terlihat tak penuh
Karena sang selimut menutupinya
Jauh disana
Menyelimuti jagat raya
Tebal tipis
Beredar dimana-mana
Indah bukan buatan
Tidak lecet, namun perih
Hanya mampu terisak namun dalam diam
Aku hampir menyerah
Namun perjalananku masih teramat jauh
Bahkan aku baru memulai satu langkah
Akan ada banyak batu kerikil jalan terjal
Hidup penuh dengan hal-hal yang tidak terduga
maka begitulah pesan ibuku
jangan tertawa terlalu kencang
takut menangismu juga kencang
maknanya dalam
seperti pepatah bilang
don’t love to much
don’t hate to much
because too much can hurt you so much
semuanya memang hanya butuh seperlunya

by tajviryal

etitik dari peluhmu

Menandakan perjuangan yang sangat besar

Untuknya dan murid-muridnya

Walaupun kadang kami membuatmu marah

Kau tak pernah mengeluh sedikitpun

Aku rindu sekolahku, yang asri banyak pepohonan


Di sanalah aku belajar
Menuntut ilmu meraih cita
gar tak sia-sia ilmu didapat
Untuk jadi insan bermanfaat

Belajarlah yang giat


Agar jalan tidak tersesat
Karena hidup teramat berat
Penuh liku yang menghambat

Belajarlah yang giat


Kembangkan diri dan juga bakat
Agar kualitas makin meningkat
Kelak hidup lebih bermartabat

endidikan, bekal untuk kehidupan


Merangkai mimpi mewujudkan cita
Membuka mata melihat dunia
Menembus batas memperluas wawasan

Dengan pendidikan, manusia berdaya


Mampu mengubah dunia yang ada
Menyelesaikan masalah, membangun asa
Menuju masa depan yang sejahtera

Manusia sering kali berlomba lomba


Entah lomba makan kerupuk atau lomba cari muka
Eh bukan bukan
Maksudnya lomba cari jarum dalam Jerami
Mereka ingin menang
Kalua semuanya menang
Lalu siapa yang kalah
Tidak ada
Karena pada dasarnya
Semua telah menang
Melawan ego dan ketakutan masing-masing

Mereka lupa kalua pengalaman


Lebih berharga
Bahkan lebih dari predikat juara
Percayalah
Pada saatnya kalian akan menemukan jalan
Meskipun jalannya kadang harus berbeda
Namun tujuannya sama
Yakinlah
Tuhan maha adil

Anda mungkin juga menyukai