Anda di halaman 1dari 5

KUMPULAN PUISI

Disusun oleh:
1. Muhammad Adam Maulana
2. Muhammad Rizki Aditya.
Bonekaku

Bonekaku
Kau sangat menggemaskan
Lucu dan imut hingga aku menyayangimu
Kau setia untuk menemaniku

Senangnya hatiku
Kau duduk manjadi di kamarku
Menunggu akan kehadiranku

Aku akan selalu merawatmu


Bersihkan dirimu dari debu yang mengganggu.

layang-layang

Musim layang-layang sudah tiba


Saatnya aku bermain layang-layang
Terbangkan layang-layang
Membuatku gembira

Saat kau putus dan hilang dari pandangan


Sakitlah hati ini
Namun akan ku kejar
Tidak peduli terjatuh akan bangkit lagi
Melintas jalan tak peduli keselamatan
Pantang menyerah sampai dapat kembali

Buku

Buku engkau teman baikku


Engkau teman sejatiku
Karenamu ilmu kudapatkan
Karenamu aku menjadi pintar

Setiap hari ku buka


Setiap hari kubawa kemana mana
Jasamu sangat besar untuk masa depanku
Pensil

Pensilku..

Kau mengukir kata di atas kertas


Kau melukis gambar yang begitu indah
Maafkan aku selalu merautmu

Tanpamu..
Tugas sekolahku takkan selesai

Pensil yang cantik


Karenamu aku aku menulis
Karenamu aku bisa mengabadikan ilmu pengetahuan
Terimakasih pensiku

Ingin menjadi pilot

Pesawat terbang
Menimbulkan suara
Menembus angkasa
Hingga menimbulkan suara keras

Inginku menjadi pilot


Bisa terbang
Bebas berkelana di angkasa

Ingin menjadi pintar

Saat ku ingin pintar


Ingin capai dengan belajar
Rasa lelah bukan halangan
Belajar membuat diri lebih tegar

Belajar membuat hati senang


Tiada kata berhenti untuk belajar
Semua pasti tercapai
Pelangi

Hei pelangi
Kau hadir membawa keindahan setelah hujan
Warnamu berlapis dan tersusun begitu rapi

Pelangi yang tinggi


Warna-warnimu begitu indah
Aku menyukaimu
Aku ingin menyentuhmu
Aku ingin melukismu

Sungai

Seorang murid SD menangis


Ia kehilangan sungai
Tempat ia mandi
Tempat ia mencuci
Tempat ia bermain
Adalah sungai
Beri aku sungaiku, tangisnya

Orang-orang tak dapat memberi sungai


Karena air sunga sudah tak ada
Sungai yang dulu airnya jernih
Kini berubah jadi kotor
Orang-orang menggali timah
Mengotori sungai

Embun pagi

Saat kabut turun ke bumi


Membawa embun pagi
Embun pun menghampiri
Kini rumput pun berdiri

Butiran embun menatap ke mentari


Bagai permata yang berseri
Embun pagi yang menyegarkan. .
Guruku

Kau begitu baik kepada kami


Tampil cantik dan anggun mewangi
Kau sangat sayang kepada kami

Guruku yang terbaik


Aku berjanji akan selalu mengenang jasamu
Aku dulunya tidak bisa baca tulis hitung
Jasamu membuat orang menjadi pintar
Terima kasih ibu guruku

Terimakasih Guruku
Yang telah mengenalku jauh dalam diri untuk mencari apa yang aku bisa
Sebelum aku mengetahuinya

Terimakasih Guruku
Kau tidak pernah menyerah mendidikku
Kau tidak pernah lelah mengajariku

Karenamu aku jadi pintar


Karenamu aku jadi berprestasi
dan Karenamu aku jadi anak hebat

Anda mungkin juga menyukai