Musim penghujan hujan berdatangan Itulah hebatnya dirimu
Panas hujan tetap untuk kau berdiri
Kau hanya tumpukan bata merah
Tulang mu hanya dari besi
Seindah dirimu namamu sama
Seburuk bentukmu tidak kurangi gunamu Kaulah taman kehidupan Tempat tertanam berjuta ilmu
Bunga merekah terlahir darimu
Hiruk pikuk pendidikan tertelan olehmu Tanpamu semua tampak bodoh
Alangkah indahnya…. Jika dirimu berdiri dimana-mana Tanpa ada beda di desa dan kota
Sayangnya kau bukan manusia
Kakimu tertanam di bumi Tak bisa jalan kemana-mana Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi Mungkin hanya ada warna hampa, gelap tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata Yang dulu hanya jadi mimpi Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah Tentang garis yang harus dilukis Juga tentang kata yang harus dibaca Terimakasih guruku dari hatiku Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin Hanya ucapan terakhir dari mulutku Di hari pendidikan nasional ini Gempitakanlah selalu jiwamu Wahai pejuang pendidikan Indonesia Puisi Pendidikan – Ayo membaca
Sesobek kertas telah diberikan
Seuntai tulisan juga berada di dalamnya
Duhai nak nan malang
Kenapa engkau diam saja? Kenapa kertas itu hanya kau simpan?
Sungguh banyak asa terpendam
Ilmu maha luas telah tertuliskan Namun sayang kau malas membaca
Dunia begitu luas ilmu pun begitu terbentang
Sungguh global telah berkata, Kau ingin tahu isiku? Kau ingin mengeri apa tentang global ini?
Malang beribu malang kau malas membaca
Duhai anak nan malang
Bangkitlah sekarang Wawasan luas telah menantimu Lawanlah jiawa kotormu itu
Tuk mencapai impianmu
Puisi Pendidikan – Pahlawan Kehidupan
Ku lihat kau berbuat
Ku dengar kau berbicara Ku rasakan kau merasakan Mata binar tak khayal menjadi panutan Sejuk terasa haluan kata – katamu Menjadi sugesti pada diri kami Hingga jiwa ini tak sanggup berlari Menjauhi jalan hakiki Lelah dirimu tak kau risaukan Hiruk pikuk kehidupan mengharu biru Itu jasa tentang pengabdian Bukan jasa tentang perekonomian Semangatmu menjadi penghidupan Untuk kami menjalani kehidupan Jangan pernah kau bosan Jadi haluan panutan Meski pertiwi dalam kesengsaraan Kaulah pelita cahaya kehidupan Terima kasih untukmu Sang pahlawan kehidupan