Anda di halaman 1dari 6

KAU GURUKU PELITA HIDUPKU

Oleh Andi Suhandi

Sang surya mengintip disebelah timur


Embun jatuh membasahi dedaunan
Kicau burung mencekik telinga
Kau datang dengan sejuta arti dan makna

Di sini didalam ruang kelas


Tulisan-tulisan kau artikan
Bacaan-bacaan kau lantunkan
Teka-teki pun kau pecahkan

Kau tanam benih-benih masa depan


Kau ajarkan berjuta-juta ilmu pengetahuan
Jejakmu abadi sosokmu penuh arti
Kau guruku pelita dalam hidupku
GURUKU PATRIOT BANGSAKU

Guruku..
Tak pernah kau minta imbalan.
Atas waktumu yang tersita.
Tak pernah kau menyesal.
Karna membagi ilmumu.

Tetapi rasa bahagia yang hadir


Setelah melihat kami bisa.
Bisa melakukan apa yang kau
Ajarkan.

Guruku
Kau patriot pahlawan bangsa.
Lentera kegelapan.
Embun penyejuk kehausan.

Guru..
Walau tanpa tanda pangkat dibahumu.
Walau tanpa tanda bintang didadamu.
Kau tetap pahlawanku.
Patriot bangsaku.
SEBUAH CINTA UNTUK GURU

Puisi ini karya : Lidya Safitri

Mentari berganti rembulan,

senja bergulir malam


Kau masih saja bekerja selarut malam,
kau tak pedulibetapa lelah dirimu,hatimu
tapi..kau tetap mengabdi

Lihatlah!
Seharian kau telah diminta menjadi
teman bagi kami
menjadi pencari barang hilang kami
menjadi sahabat kami
bahkan menjadi pengganti mama papa kami

Birunya langit hari ini mengajari kami akan suatu hal,


tulusnya cintamu kepada kami
hanya ini yang bisa kami beri untukmu.
Maafkan semua kesalahan kami padamu dan
terima kasih untuk cintamu

Sebuah cinta yang teristimewa untuk orang yang luar


biasa sepertimu..guruku
Pahlawanku
Puisi Karya Rezha Hidayat

Pahlawanku...
Bagaimana Ku bisa
Membalas Jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medan perang


Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas Jasa-jasamu

Engkau relakan nyawamu


Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa
Bambu Runcing

Mengapa engkau bawa padaku


Moncong bayonet dan sangkur terhunus
Padahal aku hanya ingin merdeka
Dan membiarkan Nyiur-nyiur derita
Musnah di tepian langit

Karena kau memaksaku


Bertahan atau mati
Dengan mengirim ratusan Bom
Yang engkau ledakkan di kepalaku
Aku terpaksa membela diri

Pesawat militermu jatuh


Di tusuk bambu runcingku
Semangat perdukaanmu runtuh
Kandas di Batu-batu cadas
Kota Surabaya yang panas

Untuk Pahlawan Negriku


Untuk negriku...
Hancur lebing tulang belulang
Berlumur darah sekujur tubuh
Bermandi keringat penyejuk hati

Ku rela demi tanah airku


Sangsaka merah berani
Putih nan suci
Melambai-lambai di tiup angin
Air mata bercucuran sambil menganjungkan do'a
Untuk pahlawan negri
Berpijak berdebu pasir
Berderai kasih hanya untuk pahlawan jagat raya
Hanya jasamu yang bisa ku lihat
Hanya jasamu yang bisa ku kenang
Tubuhmu hancur lebur hilang entah kemana
Demi darahmu...
Demi tulangmu...
Aku perjuangkan negriku
Ini Indonesiaku

Anda mungkin juga menyukai