Melaksanakan haji karena Allah,dapat mengampuni seluruh dosa. Seorang mumin pulang dari
melaksanakan haji keadaannya seperti hari dimana ia dilahirkan oleh ibunya ( tanpa dosa
sedikitpun ).
“Barangsiapa melaksanakan haji di Baitullah ini dan ia tidak melakukan rafats(senggama) serta
tidak berbuat fasiq maka akan kembali seperti hari dimana ia dilahirkan oleh ibunya”. ( HR. Al-
Bukhari dalam kitab Al Hajj).
Haji merupakan amal perbuatan yang paling utama setelah iman kepada Allah dan RasulNya
serta berjihad dijalan Allah.
Bagi wanita, haji adalah jihad yang paling indah dan utama.
Dari Aisyah, ia bercerita,”Aku pernah berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, tidakkah
kami ini(kaum wanita) berperang dan berjihad bersama kalian(Kaum laki-laki)?”, Beliau
menjawab,”Namun jihad yang paling indah dan bagus adalah haji, yakni haji yang mabrur.”
Aisyah kembali berkata,”Oleh kraena itu aku tidak meninggalkan ibadah haji setelah aku
mendengar hal ini dari Rasulullah.(HR. Bukhari,dalam kitab Al Hajj).
Jenis-jenis Haji
1. Haji Ifrad, artinya menyendiri
Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad jika seseorang melaksanakan ibadah haji dan umroh
dilaksanakan secara sendiri-sendiri, dengan mendahulukan ibadah haji. Artinya, ketika calon
jamaah haji mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat melaksanakan ibadah haji.
Jika ibadah hajinya sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk
melaksanakan ibadah umroh.
Tamattu’ dapat juga berarti melaksanakan ibadah Umroh dan Haji didalam bulan-bulan serta
didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
Kota Muzdalifah
Kota ini tidak jauh dari kota Mina dan Arafah Mota Muzdalifah merupakan tempat jamaah calon
haji melakukan Mabit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar Jumroh di Kota Mina.
Kota Mina
Kota Mina merupakan tempat berdirinya tugu (jumrah), yaitu tempat pelaksanaan melontarkan
batu ke tugu (jumrah) sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan.Disana
terdapat tiga jumrah yaitu Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha, jumrah Aqabah.
Jabal Tsur
Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua
Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad saw
dan Abu BakarAs-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah
ke Madinah.
Jabal Rahmah
Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun
dari surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir pada
Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.