Anda di halaman 1dari 13

ANALISA CAPAIAN KINERJA YANG TIDAK MENCAPAI TARGET DAN RENCANA TINDAK LANJUT LAPORAN KINERJA

UPTD PUSKESMAS PETANG II TAHUN 2022

CAPAIAN
N SASARAN SASARAN CAPAIAN
PROGRAM UPAYA ANALISA PENYEBAB RENCANA TINDAK LANJUT
O (%) ABSOLUT ABSOLUT
(%)

1 MANAJEMEN

 Loka karya mini lintas sector pada bulan  Melakukan advokasi tentang
agustus tidak bisa terlaksanan karena pentingnya pertemuan lintas sector
1. Melaksanakan Lokakarya mini terjadi perubahan kepemimpinan di dalam membahas masalah kesehatan
100% 4 3 75%
tribulanan tingkat kecamatan sehingga advokasi dan pada tingkat kecamatan
surat yang dikirim tidak ditindaklanjuti
dari kecamatan

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA


2
PELAYANAN

 Kepatuhan melakukan pemeriksaan  Melakukan sosialisasi berupa


kehamilan secara berkala dan sesuai penyuluhan kelompok pada kelas ibu
jadwal masih kurang hamil, posyandu, atau penyuluhan
 Sebagian Ibu Hamil sudah melakukan individu tentang pentingnya
14 18 pemeriksaan di fasilitas pelayanan melakukan pemeriksaan kehamilan
1. Drop out pelayanan ANC (K1- <10% 12,5%
kesehatan swasta (BPM, DPM atau secara berkala dn sesuai waktunya
K4) (144) (126)
Spesialis Kandungan) Cuma data tidak  Koordinasi dan kerjasama dengan
tercatat dengan baik pada buku jejaring fasyankes untuk data laporan
pemeriksaan hasil pemeriksaan agar dilaporkan
 K1 tahun sebelumnya masuk laporan K4 juga ke Puskesmas.
pada tahun berikutnya
2. Persalinan oleh tenaga 100% 179 132 73,74%  Target yang ditetapkan oleh dinas  Data target yang ditetapkan sebaiknya
kesehatan tidak memakai data riil menggunakan data sasaran rill untuk
kesehatan
(estimasi) sehinga untuk wilayah dengan daerah – daerah atau wilayah kerja
karateristik yang homogen susah untuk Puskesmas yang memiliki
mencapai target yang ditetapkan karakteristik pendudu dengan
 Ibu hamil tidak mencapai target karena mobilitas rendah dan cenderung
jumlah ibu hamil riil memang sedikit. homogen

 Target yang ditetapkan oleh dinas  Data target yang ditetapkan sebaiknya
kesehatan tidak memakai data riil menggunakan data sasaran rill untuk
(estimasi) sehinga untuk wilayah dengan daerah – daerah atau wilayah kerja
karateristik yang homogen susah untuk Puskesmas yang memiliki
mencapai target yang ditetapkan karakteristik pendudu dengan
 Ibu hamil tidak mencapai target karena mobilitas rendah dan cenderung
jumlah ibu hamil riil memang sedikit. homogeny
3. Kepatuhan terhadap standar
100% 186 126 67,74%  Kesadaran pemeriksaan kehamilan masih  Melaksanakan penyuluhan kelompok
ANC kurang atau individu tentang pentingnya
 Letak geografis wilayah penduduk yang pemeriksaan kehamilan secara rutin
jauh dari fasyankes sehingga membuat Ibu  Puskesmas sebaiknya melaksanakan
hamil enggan melaksanakan pemeriksaan kegiatan pemeriksaan kehamilan
kehamilan secara rutin secara mobile untuk wilayah kerja
dengan geografis yang jauh dan akses
jalan yang sulit

4. Balita bawah garis merah 0% 674 2 0,2%


(BGM)
3 PROMOSI KESEHATAN DAN UKS

1. Cakupan Kunjungan rumah sebagai 100% 400 247 61,75  Kegiatan Promkes pada kegiatan PISPK  Koordinasi dengan pemegang
intervensi PIS-PK adalah kegiatan tertintegrasi sehinga program PIS PK untuk meningkatkan
capaian program PIS PK juga akan cakupan kunjungan rumah
mempengaruhi kegiatan program Promkes  Koordinasi dengan pengelola BOK
 Untuk Tahun 2022 capaian kegiatan PIS agar kegiatan tersebut bisa di danai
PK belum mencapai target karena masih dalam BOK
disibukan oleh kegiatan penanganan  Menyusun RUK tahun 2024 dan RPK
COVID 19 tahun 2023 yang teritegrasi dengan
 Jumlah tenaga yang sedikit juga sangat program PIS PK
mempengaruhi kinerja kegiatan-kegiatan
terintegrasi yang memerlukan banyak
tenaga

4 KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Prosentase Kualitas air minum 96% 3137 90 2,8  Pemeriksaan kualitas air minum yang  Mengusulkan pengadaan Sanitarian
yang memenuhi syarat memenuhi syarat terkendala karena tidak KIT ke Dinas Kesehatan Kabupaten
adanya Sanitarian Kit sehinga Badung
pemeriksaan yang dilakukan hanya  Koordinasi dengan Pemegang
sebatas pemeriksaan fisik Program lain untuk meningkatkan
 Jumlah tenaga Puskesmas sedikit persentase frekuensi pemeriksaan
2. Prosentase Tempat –tempat umum
sehingga petugas sanitarian terlibat dalam kualitas air
persyaratan 96% 89 18 20,22
yg memenuhi
banyak kegiatan Puskesmas terutama  Mengusulkan kebutuhan tenaga ke
kesehatan
kegiatan yang memerlukan banyak tenaga Dinas Kesehatan KAbupaten Badung
menyebabkan mempengaruhi kinerja
sanitarian

5 KESEHATAN IBU DAN ANAK


A. KESEHATAN IBU.
1. Cakupan K1 97% 186 144 77,42  Target yang ditetapkan oleh dinas  Data target yang ditetapkan sebaiknya
kesehatan tidak memakai data riil menggunakan data sasaran rill untuk
(estimasi) sehinga untuk wilayah dengan daerah – daerah atau wilayah kerja
karateristik yang homogen susah untuk Puskesmas yang memiliki
mencapai target yang ditetapkan karakteristik pendudu dengan
 Ibu hamil tidak mencapai target karena mobilitas rendah dan cenderung
jumlah ibu hamil riil memang sedikit. homogeny
 Kesadaran pemeriksaan kehamilan masih  Melaksanakan penyuluhan kelompok
kurang atau individu tentang pentingnya
 Letak geografis wilayah penduduk yang pemeriksaan kehamilan secara rutin
jauh dari fasyankes sehingga membuat Ibu  Puskesmas sebaiknya melaksanakan
hamil enggan melaksanakan pemeriksaan kegiatan pemeriksaan kehamilan
kehamilan secara rutin secara mobile untuk wilayah kerja
dengan geografis yang jauh dan akses
jalan yang sulit
 Tetap lakukan PWS dengan baik

 Target yang ditetapkan oleh dinas  Data target yang ditetapkan sebaiknya
kesehatan tidak memakai data riil menggunakan data sasaran rill untuk
(estimasi) sehinga untuk wilayah dengan daerah – daerah atau wilayah kerja
karateristik yang homogen susah untuk Puskesmas yang memiliki
mencapai target yang ditetapkan karakteristik pendudu dengan
 Ibu hamil tidak mencapai target karena mobilitas rendah dan cenderung
jumlah ibu hamil riil memang sedikit. homogeny
 Kesadaran pemeriksaan kehamilan masih  Melaksanakan penyuluhan kelompok
100% 186 126 67,74 kurang atau individu tentang pentingnya
2. Cakupan K4
 Letak geografis wilayah penduduk yang pemeriksaan kehamilan secara rutin
jauh dari fasyankes sehingga membuat Ibu  Puskesmas sebaiknya melaksanakan
hamil enggan melaksanakan pemeriksaan kegiatan pemeriksaan kehamilan
kehamilan secara rutin secara mobile untuk wilayah kerja
 Sebagian Ibu hamil tahun lalu berkunjung dengan geografis yang jauh dan akses
dan baru masuk K4 di tahun ini sehingga jalan yang sulit
akan masuk sebagai laporan pada tahun  Tetap lakukan PWS dengan baik
berikutnya

3. Cakupan persalinan yang 100% 177 133 75,14  Sebagian Ibu hamil tahun lalu baru bersalin  Data target yang ditetapkan sebaiknya
ditolong tenaga kesehatan di tahun ini, sehinga akan dilaporkan pada menggunakan data sasaran rill untuk
tahun berikutnya daerah – daerah atau wilayah kerja
 Ibu hamil tahun ini secara riil sedikit Puskesmas yang memiliki
sehingga akan mempengaruhi angka karakteristik pendudu dengan
persalinan sehingga tidak mencapai target. mobilitas rendah dan cenderung
 Target yang ditetapkan oleh dinas homogen
kesehatan tidak memakai data riil
(estimasi) sehinga untuk wilayah dengan
karateristik yang homogen susah untuk  Tetap lakukan PWS dengan baik
mencapai target yang ditetapkan
 Ibu hamil tidak mencapai target karena
jumlah ibu hamil riil memang sedikit.

 Ibu hamil tahun ini secara riil sedikit  Tetap lakukan PWS dengan baik
sehingga akan mempengaruhi angka
4. Cakupan komplikasi kebidanan 80% 38 4 10,52
persalinan sehingga tidak mencapai target.
yang ditangani

 Selain jugakarena target yang ditetapkan  PWS tetap di laksanakan


terlalu tinggi, Ibu hamil melahirkan di tahun
95% 177 122 68,92 2022 belum masuk ke KF 4 di tahun yang
5. Cakupan kunjungan Nifas
sama sehingga akan masuk ke tahun 2023

B. KESEHATAN ANAK
100% 150 131 87,33  Sasaran yang dipakai adalah sasaran  Untuk wilayah Puskesmas dengan
1. Cakupan KN I
estimasi dari Pusdatin sehingga lebih mobilitas penduduk yang rendah
100% 150 132 88,00 tinggi dari sasaran rill pada tahun 2022, sebaiknya menggunakan data sasaran
2. Cakupan KNL
pada wilayah Puskesmas Petang 2 yang rill sebagai target sasaran
3. Cakupan penanganan memiliki karakteristik penduduk dengan  Bekerja sama dengan kader kesehatan
80% 23 6 26,09
komplikasi neonatal oleh mobilitas rendah dan cenderung homogen dan tokoh masyarakat untuk segera
nakes akan menyulitkan untuk medapat sasaran melaporkan jika ada penduduk
4. Cakupan Pelayanan Kesehatan 100% 150 141 94,00 diluar wilayah yang melahirkan ke pendatang apalagi yang hamil dan
bayi wilayah Puskesmas atau penduduk melahirkan ke Puskesmas terdekat
pendatang diluar sasaran rill yang ada
5. Cakupan Pelayanan Kesehatan 100% 882 548 62,13  Data rill neonates dengan komplikasi
anak Balita dengan jumlah 6 orang

C. UPAYA KESEHATAN REMAJA


 Cakupan kunjungan remaja ke fasilitas  Mingkatkan kesadaran remaja untuk
pelayanan kesehatan masih rendah melakukan pemeriksaan ke fasyankes
1. Cakupan Remaja yang
5% 1685 66 3,92 melalui penyuluhan individu dan
mendapat pelayanan sesuai
kelompok termasuk dalam kegiatan
MTPKR
posyandu remaja

6 PROGRAM GIZI

 Data Dipakai Data Pusdatin  Berkoordinasi dengan program KIA


 Ada ibu hamil yang memriksakan ANC berkaitan dengan cakupan Fe 3 /K4.
diluar wilayah Petang II tidak  Sosialisasi pentingnya mendapatkan
terlaporkan ke Puskesmas . Tablet tambah darah saat hamil dan
 Sistem pelaporan E - kohort belum taat mengkonsumsinya pada saat
maksimal dimanfaatkan oleh provider konseling ibu hamil dan di kelas ibu
dan sistem belum maksimal dapat hamil.
1. Cakupan Ibu hamil yang
mendapatkan tablet tambah melaporkan kunjungan diluar wilayah
100% 186 138 74,2
darah ( TTD) minimal 90 tablet kabupaten.
selama masa kehamilan  Pelaporan dari kader utk ibu hamil ANC
diluar wilayah Petang 2 belum maksimal
dilaporkan.
 Ibu hamil menjelang kelahiran pindah
domisili

 Kurangnya pengetahuan Remaja Putri  Pemberian PMT, merujuk ke ruang


tentang KEK, sehingga masih ada Ibu konseling dan diberikan edukasi dan
2. Cakupan Ibu hamil Kurang
100% 186 138 74,2 Hamil KEK pemantauan, dan berkolaborasi
Energi Kronik (KEK) yang
dengan posyandu remaja sebagai
mendapat makanan tambahan
upaya pencegahan

3. Cakupan Ibu Nipas mendapat 100% 177 132 75,5  Target yang ditetapkan terlalu tinggi,  Tetap lakukan PWS dengan baik
kapsul Vitamin A tidak mencapai target karena jumlah ibu  Bidan Desa/bidan KBS pd
hamil riil memang sedikit. kunjungan Kf 1 memberikan
 Pelaporan dari kader utk ibu nifas diluar Vitamin A kepada ibu nifas
wilayah petang II belum maksimal  Sosialisasi Vitamin A Bagi Ibu nifas
dilaporkan pd lingk yg disepakati di kls bumil.

 Persalinan di rumah sakit 78-80% SC.  Sosialisasi IMD bagi ibu hamil di
 Persalinan SC mempersulit dilakukannya kelas Ibu hamil , ruang data praktisi
4. Cakupan bayi baru lahir IMD Swasta
62% 674 46 6,82
mendapat inisiasi menyusu dini
(IMD)  Konseling IMD bagi ibu hamil

 Kurangnya pengetahuan ibu tentang  Memberikan penyuluhan terkait asi


5. Cakupan bayi usia < 6 bulan pentingnya asi eksklusif dan cara eksklusif
71% 674 247 36,6
mendapat ASI Eksklusif pemberian asi eksklusif

 Kurangnya pengetahuan ibu tentang  Memberikan penyuluhan terkait asi


6. Cakupan bayi usia 6 bulan pentingnya asi eksklusif dan cara eksklusif
51% 674 61 9,1
mendapat ASI Eksklusif pemberian asi eksklusif

 Ibu balita bekerja, anak diasuh sma  Melaksanakan koordinasi lintas


neneknya sehingga kadang lupa jadwal sector dan lintas program
posyandu  Sudah dilakukan pembinaan pada
7. Cakupan Balita yang 86% 674 495 73,4  pemahaman orang tua akan pentingnya saat kegiatan posyandu
ditimbang berat badnnya (D/S) posyandu bagi balita masih kurang
 Balita sudah masuk paud
 Angka kunjungan balita ke posyandu  Sosialisasi tentang jadwal Posyandu
masih rendah
 Orangtua lebih memilih bekerja utk
kebutuhan keluarga di masa sulit  Promosi kegiatan dan manfaat
sekarang. posyandu.
 Orangtua kurang mengetahui pentingnya
posyandu  Menyarankan kepada orangtua yang
 Peran kader belum maksimal utk bekerja untuk melakukan
menjangkau sasaran yang tidak datang penimbangan mandiri / di pustu.
8. Cakupan balita ditimbang yang 85% 674 232 34,4  Takut untuk datang ke Posyandu dan
naik berat badannya ( N/D`) hanya datang jika ingin mendapat  Semua darbin menyarankan kepada
vitamin dan obat cacing kader utk menjangkau semua sasaran
 asupan gizi kurang dikarenakan anak yg tidak ke posyandu
susah makan. Terjadi penurunan berat
badan juga bs disebabkan karena anak  Melaksanakan edukasi gizi pada
sakit kelas ibu hamil, kelas balita ,
posyandu, dan pada saat kunjungan
rumah

UPAYA PENCEGAHAN DAN


7 PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR
A. TUBERCOLOSIS
 Pemeriksaan HIV baik pada pasien TBC  Dilakukan konseling secara kontinyu
perlu dilaksanakan Konseling dan harus kepada pasien saat mengambil obat
1. Persentase Pasien TB yang 100% 4 1 25
dengan persetujuan pasien sendiri untuk bisa dialkukan pemeriksaan
mengetahui Status HIV
sehingga akan menyulitkan untuk HIV
mencapai target
2. Persentase orang dengan 100% 23 8 34,7  Pasien terduga (suspect) TB sebagian  Melakukan sosilisasi baik secara
terduga Tuberkulosis tidak mau melakukan pemeriksaan TBC kelompok atau individu tentang
mendapatkan Pelayanan sesuai sesuai standar atau sudah sembuh saat gejala dan bahaya TBC
akan dilakukan pemeriksaan
1. Persentase Ibu hamil
100% 144 77,42
mendapatkan Skrining HIV
sesuai Standar
 Pemeriksaan HIV baik pada pasien TBC  Dilakukan konseling secara kontinyu
2. Persentase Penderita TBC perlu dilaksanakan Konseling dan harus kepada pasien saat mengambil obat
100% 4 1 25
mendapatkan Skrining HIV dengan persetujuan pasien sendiri untuk bisa dialkukan pemeriksaan
sesuai Standar sehingga akan menyulitkan untuk HIV
mencapai target
L. IMUNISASI

95,5% 186 134 79,76  hasil cakupan rendah dikarenakan juga  Agar target disesuaikn dengan proyeksi
1. Imunisasi HBO (0 < 7 hari)
penetapan sasaran menggunakan data jumlah kelahiran 3 thn terakhir sesuai
sasaran estimasi dari pusdatin terlalu tinggi dengan angka riil di wilayah kerja.
95,5% 186 135 80,36
2. Imunisasi BCG sehingga untuk wilayah kerja dengan  Jumlah sasaran dari pusdatin terlalu
karakterisitik pendudu yang mobilitas kurang tinggi.
95,5% 186 135 80,36 dan homogen susah untuk mencapai target .
3. Imunisasi Polio 1
 Data jumlah persalinan tahun 2022 secara rill
95,5% 165 125 75,76 sedikit,
4. Imunisasi DPT/HB/HIB 1
 Data jumlah batita riil di desa memang
95,5% 165 125 75,76 sedikit.
5. Imunisasi Polio 2
95,5% 165 124 75,15
6. Imunisasi DPT/HB/HIB 2
95,5% 165 124 75,15
7. Imunisasi Polio 3
95,5% 165 117 79,91
8. Imunisasi DPT/HB/HIB 3
95,5% 165 117 79,91
9. Imunisasi Polio 4
95,5% 165 104 63,03
10. Imunisasi IPV
11. Imunisasi JE 95,5 % 165 121 73,33
12. Imunisasi MR ( Campak dan 95,5 % 165 120 72,73
Rubella )
95,5 % 165 120 72,73
13. Imunisasi Dasar Lengkap

100% 2 0 0
14. UCI Desa / Kelurahan

15. Imunisasi DPT/HB/HIB 91,5 % 160 126 78,75


Lanjutan
16. Imunisasi MR ( Campak dan 91,5 % 160 125 78,13
Rubella ) Lanjutan
17. Imunisasi MR ( campak dan 99% 128 127 99,22
Rubella ) Kelas 1 SD
99% 128 127 99,22
18. Imunisasi DT Kelas 1 SD

19. Imunisasi Td Kelas 2 dan 99% 341 339 99,41


Kelas 5
99% 75 75 100
20. Imunisasi HPV Kelas 5 SD

21. Imunisasi Td 1 WUS ( Hamil + 100% 0 0 0


Tidak Hamil )
22. Imunisasi Td 2 WUS ( Hamil + 100% 0 0 0
Tidak Hamil )
23. Imunisasi Td 3 WUS ( Hamil + 100% 0 0 0
Tidak Hamil )
24. Imunisasi Td 4 WUS ( Hamil + 100% 0 0 0
Tidak Hamil )
25. Imunisasi Td 5 WUS ( Hamil + 100% 130 130 100
Tidak Hamil )
8 PENYAKIT TIDAK MENULAR
(PTM)

 Pelayanan pada usia produktif masih  Mengoptimalkan Pos Pelayanan


belum mencapai target karena POS untuk meningkatkan cakupan
pelayanan untuk usia produktif masih pelayanan terhadap usia produktif
belum optimal karena masih dalam upaya  Koordinasi dengan Desa Pelaga dan
1. Pelayanan kesehatan pada usia 100% 7806 7803 99,0
penanggulangan Covid 19, seperti Belok guna lebih meningkatkan
produktif (15-59 th)
pelayanan di poli umum, Posyandu remaja kunjungan posyandu remaja di
masing masing Desa

 Kunjungan pasien DM yang  Menjalin koordinasi dengan praktisi


memanfaatkan layanan di puskesmas swasta (DPM) untuk melaporkan
belum optimal kunjungan pasien DM yang berobat
2. Pelayanan kesehatan penderita 100% 77 73 94,0
 Banyak pasien DM yang berobat ke
diabetes mellitus ( DM)
praktisi swasta sehingga data kunjungan
tidak tercatat pada register kunjungan
Puskesmas
 Minat Pasangan Usia subur untuk  Sosialisasi tentang pentingnya
melakukn screening kanker serviks masih pemeeriksan kanker cerviks untuk
rendah mencegah bahaya kanker serviks dan
3. Cakupan deteksi dini kanker
 Beberapa tempat secara geografis agak kanker payudara
serviks dan kanker payudara 50% 1530 201 13,0
jauh dan akses jalan yang kurang  Kolaborasi pemeriksaan IMS mobile
pada wanita usia subur (WUS)
memadai untuk kunjungan mobile mawas dengan pemeriksaan IVA
usia 30 – 55 Tahun
sehingga menyulitkan pemerikaan  Menjalin koordinasi dengan MAWAS
masyarakat yang minat melakukan mobile Dinkes Badung untuk
pemeriksaan kanker cerviks dan payudara meningkatkan cakupan
UKM PENGEMBANGAN
1 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

1. Pelayanan Kesehatan Gigi 100% 184 144 78,26  Sasaran Ibu hamil yang diberikan adalah  Data sasaran untuk Puskesmas
Masyarakat pada ibu hamil bukan data rill tapi angka estimasi dengan karakteristik penduduk engan
sehingga tidak sesuai dengan data ibu mobilitas yang rendah dan homogeny
hamil yang rill dan tentu akan sebaiknya menggunakan data sasaran
mempengaruhi cakupan pencapaian rill
menjadi rendah  Koordinasi dengan pengelola
program Ibu untuk meningkatkan
kunjungan pemeriksaangigi pada Ibu
Hamil

 Kunjungan pasien dengan keluhan gigi Meningkatkan sosialisasi baik kelompok


pada anak balita sangat rendah sehingga maupun individu untuk pentingnya
sangat mempengaruhi cakupan pelayanan pemeriksaan gigi pada balita
2. Pelayanan Kesehatan Gigi 100% 583 61 10,46 kesehatan gigi pada balita
Masyarakat pada balita  Kesadaran masyarakat untuk pemeriksaan
gigi balita sangat rendah kecuali bila ada
keluhan

2 Upaya KesehatanYankestradkom
 Tenaga terlatih melakukan akupresure  Mengusulkan dilakukan pelatihan
tidak ada karena tenaga sebelumnya akupresure ke dinas kesehatan
pindah bekerja Kabupaten Badung
1. Pelayanan Asuhan Mandiri  Kegiatan yang bisa dilakukan adalah
100% 2 1 50
( Akupresur dan ramuan ) penyediaan ramuan (jamu) kesehatan
dalam Gedung Dalam bentuk inovasi JUMIJA (Jumat
Minum Jamu) yang dilaksakana secara
rutin setiap hari jumat dengan sasaran staf
Puskesmas atau pengunjung Puskesmas
2. Pelayanan Asuhan Mandiri  Tenaga terlatih melakukan akupresure  Koordinasi dengan kepala desa dalam
( Akupresur ramuan dan baru dilatih akhir tahun sehingga sekarang upaya pembentukan kelompok
fasilitas ) luar gedung Gedung 100% 1 0 0 masih tahap pembentukan kelompok ASMAN di Desa
( membentuk 1 kelompok ASMAN di Desa
Asman /Puskesmas
UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

Layanan farmasi

 Pemakaian Obat generic belum mencapai  Koordinasi dengan UPTD farmasi


target dikarenakan sebagian droping obat untuk usulan pengadaan obat generik
dari UPTD Farmasi dalam bentuk Obat
1. Pemakaian obat generik ≥ 95 % 95% 62,60% 65,8 Paten terutama Obat untuk ISPA sehingga
pemakaian obat Paten pada kasus ISPA
menjadi tingg dan tentu akan mengurangi
pemakaian Obat generic

Anda mungkin juga menyukai