NIM : 1306621052
Prodi : Fisika 2021
Karena sulit untuk mengukur Do(H2+), hubungan ini telah digunakan untuk memperoleh harga
yang paling akurat dari besaran ini.
Sekarang kita telah menempatkan kurva energi potensial dalam konteks pembicaraan mengenai
perhitungannya dari mekanika kuantum. Kita ingin memahami mengapa molekul stabil H2+
terbentuk jika dua proton dan satu elektron dibawa bersama- sama dan mengapa molekul H2
yang bahkan lebih stabil terbentuk jika dua proton dan dua elektron dibawa bersama-sama.
b. Potensial Lennard-Jones dan makna fisikanya
Potensial Lennard-Jones adalah potensial yang menggunakan pendekatan matematika
untuk menggambarkan energi interaksi antara dua atom atau molekul nonbonding yang
didasarkan pada jarak pemisah. Potennsial ini memiliki 2 parameter yaitu Parameter jarak (σ )
dan Energi (ε ). Parameter-parameter potensial lennard-jones sering diperoleh berdasarkan pada
data-data pengukuran ekperimen misalnya viskositas bahan.
Proses ini memang menghasilkan hidrogen dalam jumlah yang jauh lebih banyak
daripada proses fotokatalitik heterogen. Namun, karena menghasilkan senyawa CO
melebihi toleransi yang diperkenankan untuk aplikasi fuel cell (10-
20 ppm), proses ini membutuhkan unit tambahan untuk proses pemurnian (Takenaka,
2001). Selain itu, kebanyakan senyawa metana yang digunakan bersumber dari minyak
bumi dan gas alam, yang merupakan sumber energi yang tidak terbarukan.
2.1.2 Elektrolisis
Elektrolisis merupakan peristiwa pemecahan molekul suatu senyawa elektrolit
dengan bantuan energi listrik. Proses elektrolisis melibatkan anode, katoda, elektroda,
dan larutan elektrolit. Katoda dan anoda yang digunakan biasanya berupa logam inert
seperti Pt. Proses elektrolisis merupakan suatu proses pemisahan yang cukup penting
dalam industri dan ilmu pengetahuan tetapi jarang diaplikasikan.
Elektrolisis yang digunakan untuk memperoleh hidrogen ialah elektrolisis air.
Dalam proses ini, air akan terpecah menjadi hidrogen pada katoda dan oksigen pada
anoda. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Reaksi di atas dilakukan pada kondisi ruang (suhu 25C dan tekanan 1 atm). Kedua reaksi
di atas dapat digabungkan menjadi:
Melalui proses elektrolisis, idealnya satu mol air dapat menghasilkan satu mol hidrogen
dan ½ mol oksigen pada 25C dan 1 atm. Perubahan entalpi (∆ ) yang terjadi ialah 285,83
kJ sedangkan perubahan entropi ( ∆ ) yang terjadi ialah 48,7 kJ. Energi yang
diperlukan (disediakan oleh energi listrik dari luar sistem) untuk mengelektrolisis air
hanya energi bebas Gibbs (∆ ) saja sebab perubahan entropi dapat diperoleh dari
lingkungan. Oleh karena itu, energi yang dibutuhkan menjadi:
∆ =∆ − ∆ (2.5)
dengan,
∆ = Energi Bebas Gibbs (kJ)
∆ = Perubahan entalpi sistem (kJ)
∆ = Perubahan entropi (kJ)
Sehingga energi listrik yang diperlukan untuk elektrolisis menjadi 231,7 kJ/mol H2 produk. Oleh
karena itu elektrolisis air untuk membentuk hidrogen memiliki beberapa kekurangan diantaranya
adalah konsumsi energi listrik yang besar
b. Energi foton
Aras tenaga kondisi dasar elektron pada atom hidrogen merupakan −13.6 eV, yang ekuivalen
dengan foton ultraviolet persangkaan 92 nm.
Aras tenaga hidrogen bisa dihitung dengan cukup akurat memakai model atom Bohr yang
menggambarkan elektron beredar mengelilingi proton dengan analogi Bumi beredar mengelilingi
Matahari. Oleh karena diskretisasi momentum sudut yang dipostulatkan pada awal mekanika
kuantum oleh Bohr, elektron pada model Bohr hanya bisa menempati jarak-jarak tertentu saja
dari proton dan oleh karena itu hanya beberapa energi tertentu saja yang diperbolehkan.
Deskripsi atom hidrogen yang lebih akurat didapatkan dengan perlakuan mekanika kuantum
murni memakai persamaan Schrödinger atau dengan perumusan integral lintasan Feyman untuk
menghitung rapat kementakan elektron di sekitar proton.
c. Mengacu pada pertanyaan b, apakah energi foton tersebut akibat eksitasi atau relaksasi?
Jelaskan!
EXITASI ATOMIK
Atom H di alam selalu dalam n = 1 (keadaan dasar). Ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Energi pada keadaan n = 1 adalah —13,6 eV, sementara pada n = 2, E = —3,4 eV,
perbedaannya 10,2 eV. Menurut termodinamika sistem akan memilih keadaan energi
terendah, yaitu n = 1. Diperlukan energi sebesar 10,2 eV untuk menaikkan elektron ke n =
2. Energi tersebut sangat besar, mengingat energi kinetik gerak thermal hanya sekitar 0,04
eV pada temperatur kamar. Foton dari cahaya tampak mempunyai energi ≈ 10 eV. Ini tidak
mempengaruhi atom H.
Sebuah atom dapat dinaikkan ke keadaan yang lebih tinggi dengan cara tumbukan dengan
elektron energi tinggi. Misalkan atom H ditempatkan dalam tabung dengan tegangan
tinggi. Di dalam tabung tersebut, banyak elektron ditumbukkan dengan energi >> 10,2 eV.
Jika salah satu elektron tersebut bertumbukkan dengan atom, maka menyebabkan atom
tereksitasi ke keadaan-keadaan yang lebih tinggi.
Eksitasi atom juga dapat dilakukan dengan cara tumbukan dengan foton energi
tinggi. Foton dengan energi 10,2 eV mempunyai λ = 124 nm (λ perbatasan antara UV
dengan sinar-X). foton dengan energi > 13,6 eV dapat menyebabkan atom H terionisasi.
Atom dapat mengalami eksitasi juga dengan cara bertumbukan dengan atom lain
yang mempunyai EK tinggi. Jika H dipanaskan sampai temperatur tinggi, energi
thermalnya akan menjadi sangat besar sehingga atom-atom tersebut dapat tereksitasi
sesudah bertumbukan. Temperatur tinggi yang diperlukan kira-kira 10000 C.
b. Berikanlah salah satu contoh data hasil pengukuran FTIR dan analisisnya
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan fitokimia dan menentukan gugus
fungsi senyawa dari ekstrak etanol 96% pisang goroho merah. Preparasi sampel dipotong dari
bagian sisir pisangnya, kemudian dipotong kedua ujung pangkal kulit buah pisang goroho dan di
potong-potong buah dan dikeringkan. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan menggunakan
pelarut etanol 96%. Penapisan fitokimia dilakukan dengan analisis alkaloid, flavonoid, tanin,
saponin, steroid, dan terpenoid. Penentuan gugus fungsi senyawa dilakukan dengan pengikatan
sampel dengan KBr untuk dijadikan plat tipis dan dianalisis dengan FTIR. Berdasarkan hasil dari
penapisan fitokimia bahwa ekstrak etanol pisang goroho merah mengandung alkaloid, flavonoid,
dan tanin. Ekstraketanol 96% pisang gorohomerahgugus alcohol yang keberadaannya disebabkan
oleh ikatan karbohidrat yang larut air. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol
96% pisang goroho merah memiliki kandungan pati.
Analisis FTIR
Sebanyak 0,0020 g sampeldan 0,1980 g KBr ditimbang kemudian dihaluskan dan dicetak
membentuk plat tipis (transparan). Sampel dibaca menggunakan alat FTIR- Bruker alpha.
Selanjutnya kromatogram yang dihasilkan dibandingkan dengan table IR.
Pada uji steroid/triterpenoid ini, indikator positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna
merah untuk triterpenoid, terbentuknya warna biru, hijau, atau ungu untuk steroid, dan bila
positif keduanya, akan terbentuk warna merah yang berganti dengan warna biru, hijau, atau
ungu. Pada ektrak etanol pisang goroho tidak terbentuk warna merah yang berganti dengan
warna biru,Hal ini menunjukkan tidak adanya senyawa Steroid dan Terpenod pada ektrak etanol
pisang goroho. Alat FTIR Bruker alpha dapat menunjukkan gugus fungsi ekstrak etanol pisang
goroho merah pada panjang gelombang antara (400 sampai dengan 4000) cm-1
Gambar 1. Profil Gugus Fungsi Ekstrak Etanol Pisang Goroho Merah.