AKUNTANSI PERPAJAKAN
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
PRODI AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktiva suatu perusahaan terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset tak
berwujud. Dalam posisi laporan keuangan terdapat kewajiban yang harus dipenuhi
perusaan, baik dimasa yang akan datang maupun sebelum masa periode berjalan dan
terlebih dahulu dibayarkan. Biaya yang terlebih dahulu dibayarkan dicatat sebagai
Prepaid Expenses (biaya dibayar dimuka). Dalam perusahaan kontruksi umumnya
perusahaan mendahulukan biaya dikeluarkan sebelum periodenya sebagai modal awal
kegiatan kontruksi, diantara nya biaya penyewaan alat berat, biaya pembelian. Suatu
perusahaan dikatakan berhasil apabila telah memenuhi kewajiban terhadap negara
sebagai tempat berdiri nya perusahaan dibawah naungan instansi atau badan terkait,
adapun kewajiban perusahaan diantaranya membayar pajak sebagai bentuk kontribusi
dalam kegiatan perekonomian negara. Pajak adalah iuran terhadap negara yang diatur
undang – undang, dipungut berdasarkan aturan pelaksanaanya.
Prepaid Expenses (Biaya dibayar dimuka) merupakan aset perusahaan yang
dikelompokan dalam Current Assets (aktiva lancar). Aktiva/aset lancar pada umumnya
akan mengalami pengurangan setelah biaya dikeluarkan. Pendapatan perusahaan
harus lebih besar dari biaya yang telah dikeluarkan baik pada masa periode berjalan
atau sebelum periode berjalan. Pada laporan keuangan yang telah dipublikasi, biaya
dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka menjadi dua faktor pengurang aset
perusahaan, dimana perusahaan sudah membayarnya terlebih dahulu. Jumlah yang
dibayarkan tersebut belum merupakan beban perusahaan untuk periode yang
bersangkutan, jumlah yang dibayarkan tersebut merupakan uang muka dan dalam
aktiva lancar (current assets). Prepaid Expenses sebagai biaya yang telah dibayarkan
untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Dan Prepaid Taxes adalah pajak yang
dibayar terlebih dahulu sebelum periodenya sama halnya dengan Prepaid Expenses
keduanya termasuk kedalam golongan current assets. Pajak biasanya dibayar oleh
perusahaan setiap bulan atau dipotong oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan
sebagai kredit pajak di akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau diakhir bulan untuk
PPN. Pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka juga mempunyai
tujuan dan prosedur tersendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Biaya dibayar dimuka?
2. Apa pengetian Asuransi dibayar dimuka?
3. Apa pengertian Sewa dibayar dimuka?
4. Apa saja jenis pajak dibayar dimuka?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka adalah biaya-biaya yang belum merupakan liabilitas
perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, tapi perusahaan sudah
membayar nya terlebih dahulu. Karena jumlah yang dibayarkan tersebut belum merupakan
beban perusahaan untuk periode yang bersangkutan, maka jumlah yang telah dibayarkan
tersebut merupakan uang muka dan termasuk dalam Aset Lancar (Current Assets). Biaya
dibayar dimuka akan dilaporkan di neraca sebagai aset lancar dan disajikan sebesar biaya
historis. Contoh dari biaya dibayar di muka adalah biaya asuransi, sewa dan pajak. Dari sisi
akuntansi komersial, pencatatan biaya dibayar di muka dapat dilakukan dengan 2 (dua)
pendekatan, yaitu pendekatan aset dan beban.
a. Pendekatan Aset
Pada tanggal 1 Desember 2019, perusahaan membayar dimuka premi
asuransi sebesar Rp1.200.000 untuk masa pertanggungan 3 bulan terhitung
mulai tanggal 1 Desember 2019. Jika pembayaran premi asuransi tersebut
mula-mula dicatat sebagai aset, dan periode akuntansi perusahaan
diasumsikan berakhir setiap tanggal 31 Desember.
Ayat jurnal umum yang dibuat pada tanggal 1 Desember 2019 (pada
saat pembayaran dimuka) adalah:
Tanggal 01/12/19 Asuransi dibayar dimuka 1.200.000
Kas/Bank 1.200.000
Sedangkan ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada tanggal 31
Desember 2019 adalah :
Tanggal 01/12/19 Beban Asuransi 400.000
Asuransi dibayar dimuka 400.000
Premi asuransi yang dibayarkan di muka sebesar Rp1.200.000
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk jangka wantu 3 bulan, yang
terhitung mulai tanggal 1 Desember 2019. Sepanjang bulan Desember 2019,
manfaat dari pembayaran premi asuransi tersebut sudah dipergunakan/sudah
berlangsung, sehingga sepertiga dari Rp1.200.000 haruslah diakui sebagai
beban untuk periode akuntansi yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2019. Sedangkan sisanya, dua pertiga dari Rp1.200.000.
b. Pendekatan Beban
Mengikuti contoh soal pada pendekatan aset di atas, pencatatan
dan pembayaran premi asuransi mula-mula diakui langsung sebagai beban.
Tanggal 01/12/19 Beban Asuransi 1.200.000
Kas 1.200.000
Sedangkan ayar jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada tanggal
31 Desember 2019 adalah :
Tanggal 01/12/19 Asuransi Dibayar Dimuka 800.000
Asuransi dibayar dimuka 800.000
(1.200.000x2/3)
Perlu diperhatikan disini bahwa kedua metode akan menghasilkan
nilai akhir yang sama. Pelajarilah secara cermat bahwa penggunaan salah satu
dari kedua metode di atas akan sama-sama menghasilkan beban asuransi
(yang akan dilaporkan dalam laporan laba-rugi untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2019) sebesar Rp400.000 dan asuransi dibayar
dimuka (yang akan tampak dalam neraca per 31 Desember 2019) sebesar
Rp800.000.