Anda di halaman 1dari 4

Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition):

 Pendapatan diakui saat barang atau jasa sudah diterima dengan baik oleh pelanggan.

 Terdapat dua metode pengakuan pendapatan: cash basis (kas) dan accrual basis (akrual). Kita
menggunakan metode accrual basis karena mencerminkan kondisi sebenarnya.

 Contoh: Saat kita menjual barang atau jasa kepada pelanggan, pendapatannya diakui pada saat
barang atau jasa sudah diterima oleh pelanggan, bukan pada saat pembayaran diterima.

Pengakuan Pengeluaran (Expense Recognition):

 Pengeluaran diakui saat kewajiban atau tugasnya sudah diselesaikan.

 Contoh: Jika kita membayar biaya sewa rumah untuk satu tahun di muka, pengeluaran ini tidak
langsung diakui sebagai expense. Hanya satu bulan diakui sebagai expense pada bulan itu
karena itulah saat kita mulai menggunakan sewa tersebut.

1. Debit dan Kredit: Dalam akuntansi double-entry, setiap transaksi memiliki dua sisi, yaitu sisi
Debit dan sisi Kredit. Debit menambah saldo di satu sisi, sedangkan Kredit menambah saldo di
sisi lain.

2. Saldo Normal: Saldo normal mengacu pada sisi (Debit atau Kredit) di mana akun tertentu
biasanya memiliki saldo awal. Misalnya, akun Aset biasanya memiliki saldo normal di sisi Debit,
sementara akun Utang biasanya memiliki saldo normal di sisi Kredit.

3. Pengakuan Pendapatan: Pendapatan diakui ketika barang atau jasa telah diterima dengan baik
oleh pelanggan, bukan saat pembayaran diterima. Pengakuan pendapatan dapat berubah saldo
akun Sales di sisi Kredit.

4. Pengakuan Pengeluaran (Expense Recognition): Pengeluaran diakui saat tugas atau kewajiban
sudah diselesaikan, dan barang atau jasa telah digunakan. Pengakuan pengeluaran dapat
berubah saldo akun Biaya (Expense) di sisi Debit.

5. Piutang dan Utang: Piutang mewakili uang yang masih harus diterima oleh perusahaan dari
pelanggan, sehingga ada pada sisi Debit. Utang mewakili uang yang masih harus dibayarkan oleh
perusahaan kepada pihak lain, sehingga ada pada sisi Kredit.

6. Prepaid Expense: Prepaid expense adalah pengeluaran yang telah dibayar di muka tetapi belum
digunakan. Ini dianggap sebagai aset (Debit) sampai saat digunakan, dan kemudian diubah
menjadi biaya (Expense) ketika digunakan.
7. Expense Adjustment: Ketika biaya seperti training digunakan atau dipakai, biaya tersebut diakui
sebagai Expense (dalam sisi Debit) karena sudah digunakan.

8. Kode Akun: Setiap akun dalam sistem akuntansi memiliki kode yang mengidentifikasikan tipe
akun dan digunakan untuk mencatat transaksi dengan benar.

1. Penjualan Tanah: Ketika perusahaan menjual tanah dengan harga $21, ini menghasilkan
pendapatan dari penjualan (revenue) sebesar $21. Pendapatan ini akan mencatat dalam buku
besar di sisi Kredit karena itu merupakan peningkatan dalam akun pendapatan.

2. Penerimaan Kas: Ketika perusahaan menerima $12 dalam bentuk kas sebagai hasil dari
penjualan tanah, ini menghasilkan penambahan uang kas (cash) sebesar $12. Penerimaan kas
akan mencatat dalam buku besar di sisi Debit.

3. Kerugian pada Penjualan Aset: Ada kerugian sebesar $9 yang terjadi karena penjualan tanah
dengan harga yang lebih rendah daripada nilai asetnya. Kerugian ini akan dicatat sebagai
pengeluaran (expense) dalam akuntansi. Ini akan tercatat dalam buku besar di sisi Debit sebagai
peningkatan dalam akun biaya (expense).

4. Penyesuaian Nilai Aset: Kerugian pada penjualan aset adalah contoh penyesuaian nilai aset.
Ketika nilai aset turun, itu menciptakan pengurangan nilai aset di sisi Debit dan pencatatan biaya
(expense) di sisi Kredit.

5. Perubahan Nilai Aset: Perubahan dalam nilai aset seperti penurunan nilai aset harus dicatat
sebagai kerugian atau penurunan nilai dalam akuntansi. Ini menghasilkan peningkatan dalam
biaya (expense) di buku besar.

6. Aset Bertambah dan Berkurang: Selama transaksi ini, akun aset bertambah saat tanah dijual,
dan akun aset berkurang saat tanah dijual di bawah nilai asetnya.

1. Prepaid Expenses (Biaya Dibayar di Muka): Ini terjadi ketika perusahaan membayar untuk
sesuatu di muka, tetapi manfaat dari pembayaran tersebut akan dirasakan selama beberapa
bulan atau tahun ke depan. Dalam kasus Anda, pembayaran asuransi sebesar 12 juta pada bulan
Januari sebenarnya mencakup periode 12 bulan. Namun, pada bulan Januari, itu masih dianggap
sebagai aset (prepaid expense) karena manfaatnya belum dirasakan sepenuhnya. Ketika bulan
Februari tiba, manfaatnya mulai dirasakan, dan 1/12 dari jumlah tersebut diakui sebagai
expense pada bulan tersebut.

2. Adjustment untuk Prepaid Expenses: Untuk menyesuaikan prepaid expenses, Anda melakukan
dua entri jurnal. Pertama, pada bulan Januari, Anda mencatat keluarnya uang tunai sebesar 12
juta sebagai debit pada akun Prepaid Insurance (aset) dan kredit pada akun Cash (kas).
Kemudian, pada bulan Februari, Anda mencatat bahwa 1/12 dari jumlah tersebut sekarang
dianggap sebagai expense, jadi Anda mencatat debit pada akun Insurance Expense (biaya) dan
kredit pada akun Prepaid Insurance (aset).

3. Insurance Expense: Akun ini mencatat biaya asuransi yang sebenarnya sudah dirasakan selama
periode tertentu. Di bulan Februari, 1/12 dari biaya asuransi sebesar 12 juta diakui sebagai
expense, sehingga Anda mencatat debit pada akun ini.

4. Prepaid Insurance: Akun ini mencatat jumlah uang yang sudah dibayarkan di muka untuk
asuransi. Di bulan Januari, Anda mencatat debit pada akun ini ketika melakukan pembayaran di
muka, dan di bulan Februari, Anda mencatat kredit pada akun ini untuk mengurangkan jumlah
aset ini karena sebagian sudah diakui sebagai expense.

5. Interest Income (Pendapatan Bunga): Ini adalah contoh pendapatan yang diakui ketika sudah
terjadi. Ketika Anda menerima bunga sebesar 3 dolar pada bulan tertentu, itu diakui sebagai
pendapatan pada bulan tersebut.

6. Advance or Prepaid Income: Jika Anda menerima uang di muka untuk layanan yang akan Anda
berikan di masa depan, uang tersebut dianggap sebagai pendapatan yang belum diakui (advance
atau prepaid income). Ketika layanan atau produknya sudah diberikan atau dikirim, uang
tersebut diakui sebagai pendapatan.

7. Closing Entries (Jurnal Penutup): Di akhir periode, Anda akan melakukan penutupan akun
pendapatan dan biaya untuk memulai periode berikutnya dengan saldo nol pada akun-akun
tersebut. Ini memungkinkan Anda untuk memisahkan transaksi dari periode sebelumnya dengan
periode saat ini.

1. Prepaid Expenses (Biaya Dibayar di Muka): Biaya yang sudah dibayarkan di muka, tetapi
manfaatnya akan dirasakan selama beberapa bulan ke depan. Penyesuaian dilakukan dengan
mencatat bagian biaya yang sudah terjadi sebagai expense setiap bulannya.

2. Adjustment untuk Prepaid Expenses: Penyesuaian ini melibatkan dua entri jurnal. Pertama, saat
pembayaran di muka, Anda mencatat debit pada akun aset (Prepaid Insurance dalam kasus ini)
dan kredit pada akun kas. Kedua, ketika manfaat dari pembayaran tersebut mulai dirasakan,
Anda mencatat debit pada akun expense (Insurance Expense) dan kredit pada akun aset
(Prepaid Insurance).

3. Pendapatan yang Belum Diakui: Terjadi ketika uang diterima di muka untuk layanan atau
produk yang akan diberikan di masa depan. Pendapatan ini hanya diakui setelah layanan atau
produknya sudah diberikan.

4. Closing Entries (Jurnal Penutup): Di akhir periode, penutupan akun pendapatan dan biaya
dilakukan untuk memulai periode baru dengan saldo nol pada akun-akun tersebut.

5. Contoh Penyesuaian: Misalnya, jika Anda memiliki saldo gift card yang belum digunakan, Anda
dapat mengakui sebagian sebagai pendapatan ketika digunakan. Begitu pula dengan saldo
supplies yang sudah terpakai, Anda dapat mengakui bagian yang telah digunakan sebagai
expense.

6. Perhitungan: Perhitungan penyesuaian dapat melibatkan menghitung bagian dari biaya yang
sudah terjadi, seperti dalam kasus asuransi yang dibayar untuk 6 bulan, tetapi sebagian belum
diakui sebagai expense karena belum terjadi.

Anda mungkin juga menyukai