Anda di halaman 1dari 9

I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.

Si

PENYESUAIAN SALDO AKUN

Sebenarnya setelah pencatatan melalui jurnal umum, buku besar dan neraca
saldo, bisa saja langsung menyusun laporan keuangan. Namun demikian perlu ada
pemeriksaan-pemeriksaan kembali yang pada akhirnya perlu adanya penyesuaian-
penyesuaian. Kalau jurnal penyesuaian sudah dibuat, diposting lagi ke buku besar dan
menyusun neraca saldo kembali yng disebut neraca saldo disesuaikan (Adjusted Trial
Balance). Kemudian baru bisa menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar yang
digunakan oleh pemakai untuk pengambilan keputusan ekonomi.

Penyesuaian (Adjustment)
Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) adalah ayat jurnal yang dibuat
untuk menyesuaikan saldo-saldo buku besar untuk menjadi saldo-saldo yang benar,
sehingga dapat menyusun laporan keuangan yang benar.
Pos-pos yang perlu dibuat jurnal penyesuaian antara lain:
1. Pos-pos Deferred yaitu:
a. Beban-beban dibayar dimuka (Prepaid epenses atau deferred expenses)
b. Pendapatan-pendapatan diterima dimuka (Unearned revenue atau Diferred revenue)
2. Pos-pos Accrued yaitu:
a. Beban-beban yang masih harus dibayar (Accrued expenses)
b. Pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima (Accrued revenue)
3. Penyusutan Aset Tetap (Depreciation of fixed assets)

Pos-pos Deferred
Pos-pos deffered adalah pos-pos mengenai beban-beban dibayar dimuka dan pendapatan-
pendapatan diterima dimuka yang melebihi batas akhir periode akuntansi. Jadi pos
deferred dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pos-pos dibayar dimuka dan pos-pos
diterima dimuka.
1. Beban-beban dibayar dimuka. Beban-beban ini pada akhir periode akuntansi harus
diperjelas berapa beban yang harus dibebankan pada periode yang bersangkutan dan
berapa yang masih berupa harta pada periode akutansi berikutnya, sehingga akan

1
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.Si

jelas dalam laporan keuangan beban yang yang dilaporkan dalam laporan laba rugi
dan harta yang dilaporkan dalam neraca. Beban-beban dibayar dimuka, pada saat
pembayaran ada 2 pendekatan dalam pencatatan yaitu:
a. Dicatat dengan pendekatan neraca (balance sheet approach) atau dicatat dengan
menggunakan akun harta.
Akun-akun harta yang sering digunakan pada saat membayar beban dibayar
dimuka, antara lain:
1) Asuransi dibayar dimuka (Prepaid Insurance)
2) Iklan dibayar dimuka (Prepaid Advertising)
3) Perlengkapan (Supplies) dan lain-lainnya.
b. Dicatat dengan pendekatan laba rugi (income statement approach) atau dicatat
dengan menggunakan akun beban.
Akun-akun beban yang sering digunakan pada saat membayar beban-beban
dibayar dimuka, antara lain:
1) Beban Asuransi dibayar dimuka (Insurance Expenses)
2) Beban Iklan dibayar dimuka (Advertising Expenses)
3) Beban Perlengkapan (Supplies Expenses) dan lain-lainnya.

Pendekatan pencatatan baik yang menggunakan pendekatan neraca maupun laba


rugi, beban yang dibebankan dalam laporan keuangan tetap sama. Oleh karena itu
yang perlu diperhatikan adalah pada saat membuat jurnal penyesuaian. Penyesuaian
yang dibuat tergantung dari pendekatan pencatatan yang digunakan.

Contoh:
Pada tanggal 1/11/2016 dibayar polis asuransi untuk 6 bulan sebesar Rp600.000,-.
Diminta:
Buatlah jurnal dengan menggunakan pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi.
a. Pada saat pembayaran 1/11/2016
b. Pada saat penyesuaian akhir periode per 31 Desember 2016

2
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.Si

Jawab:
Tanggal Dicatat pada akun Harta Dicatat pada akun Beban
2016
Nop 1 Asuransi Dibayar Dimuka 600.000 Beban Asuransi 600.000
Kas 600.000 Kas 600.000
(Membayar polis asuransi 6 bulan) (Membayar polis asuransi 6 bulan)
Des 31 Beban Asuransi 200.000 Asuransi Dibayar Dimuka 400.000
(Adj) Asuransi Dibayar Dimuka 200.000 Beban Asuransi 400.000
(Penyesuaian untuk mengakui beban asuransi (Penyesuaian untuk mengakui asuransi dibayar
selama 2 bulan) dimuka selama 4 bulan)
Asuransi dibayar dimuka yang sudah menjadi Beban asuransi yang dibebankan hanya 2 bulan,
beban adalah 2 bulan, sehingga beban asuransi sehingga saldonya Rp200.000,- yang akan
saldonya sebesar Rp200.000,- yang akan dilaporkan dalam laba rugi dan asuransi dibayar
dilaporkan dalam laba rugi dan asuransi dibayar dimuka saldonya Rp400.000,- yang akan
dimuka saldonya hanya Rp400.000,- yang akan dilaporkan dalam neraca.
dilaporkan dalam neraca.

Bila digambarkan dalam buku besar akan dapat diketahui berapa besarnya beban
yang akan disajikan dalam laporan laba rugi dna berapa besarnya harta yang akan
disajikan dalam neraca. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dibawah ini.

Pendekatan Neraca (pencatatan sebagai harta)


Nama Akun: Asuransi Dibayar Dimuka
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Nop 1 Pembayaran 600.000 600.000
Des 31 Penyesuaian 200.000 400.000

Nama Akun: Beban Asuransi


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Des 31 Penyesuaian 200.000 200.000

3
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.Si

Pendekatan Laba Rugi (pencatatan sebagai beban)


Nama Akun: Beban Asuransi Asuransi
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Nop 1 Pembayaran 600.000 600.000
Des 31 Penyesuaian 400.000 200.000

Nama Akun: Asuransi Dibayar Dimuka


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Des 31 Penyesuaian 400.000 400.000

2. Pendapatan-pendapatan diterima dimuka. Pendapatan-pendapatan ini pada akhir


periode akuntansi harus diperjelas, berapa pendapatan yang harus diperhitungkan
pada periode yang bersangkutan dna berapa yang masih berupa utang pada periode
akuntansi yang bersangkutan sehingga akan jelas jumlah pendapatan yang disajikan
dalam laporan laba rugi dan utang yang disajikan dalam neraca. Pendekatan
pencatatan untuk akun pendapatan-pendapatan yang diterima dimuka ada dua,
yaitu: pendekatan neraca (balance sheet approach) dan pendekatan laba rugi (income
statement approach).
a. Pendekatan neraca. Pencatatan dengan menggunakan akun UTANG.
Akun-akun yang sering digunakan pada saat penerimaan pendapatan adalah:
1) Sewa diterima dimuka (Unearned Rent)
2) Bunga diterima dimuka (Unearned Interest)
3) Komisi diterima dimuka (Unearned Commission) dan lain-lainnya.
b. Pendekatan laba rugi. Pencatatan dengan menggunakan akun PENDAPATAN.
Akun-akun yang sering digunakan antara lain:
1) Pendapatan sewa (Rent Revenue)
2) Pendapatan bunga (Interest Revenue)
3) Pendapatan komisi (Commission Revenue) dan lain-lainnya.

4
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.Si

Pencatatan pos acrual baik dicatat sebagai utang maupun dicatat sebagai pendapatan,
pendapatan yang dilaporkan dalam laporan keuangan (yaitu laporan laba rugi)
hasilnya tetap sama. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah pada saat
membuat jurnal penyesuaian.

Contoh:
1 September 2016 diterima secara tunai hasil penyewaan gedung yang disewakan
kepada PT X untuk 1 tahun sebesar Rp2.400.000,-.
Diminta:
Buatlah jurnal dengan menggunakan pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi”
a. Pada saat penerimaan pendaptan per 1 September 2016
b. Pada saat membuat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2016
Jawab:

Tanggal Dicatat pada akun Utang Dicatat pada akun Pendapatan


2016
Nop 1 Kas 2.400.000 Kas 2.400.000
Sewa Diterima Dimuka 2.400.000 Pendapatan Sewa 2.400.000
(Menerima uang sewa 12 bulan) (Menerima uang sewa 12 bulan)
Des 31 Sewa Diterima Dimuka 800.000 Pendapatan Sewa 1.600.000
(Adj) Pendapatan Sewa 800.000 Sewa Diterima Dimuka 1.600.000
(Penyesuaian pendapatan sewa 4 bulan) (Penyesuaian sewa diterima dimuka 8 bulan)
Sewa diterima dimuka yang sudah menjadi Pendapatan sewa yang diakui pada periode ini hanya
pendapatan sewa adalah selama 4 bulan, sehingga sebesar Rp800.000,- yang akan dilaporkan dalam laba
pendapatan sewa saldonya Rp800.000,- yang akan rugi dan sisanya adalah sewa diterima dimuka yang
dilaporkan dalam laba rugi dan sewa diterima dimuka saldonya sebesar Rp1.600.000,-. Akun sewa diterima
saldonya menjadi Rp1.600.000,- yang akan dimuka akan dilaporkan dalam neraca sebagai
dilaporkan dalam neraca pada kelompok liabilitas kelompok liabilitas lancar.
lancar.

Bila disajikan dalam buku besar akan dapat diketahui berapa besarnya pendapatan
yang akan disajikan dalam laporan laba rugi dan berapa besarnya utang yang akan
disajikan dalam neraca. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.

5
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.Si

Pendekatan Neraca (pencatatan sebagai utang)


Nama Akun: Sewa Diterima Dimuka
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Sep 1 Penerimaan 2.400.000 2.400.000
Des 31 Penyesuaian 800.000 1.600.000

Nama Akun: Pendapatan Sewa


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Des 31 Penyesuaian 800.000 800.000

Pendekatan Laba Rugi (pencatatan sebagai pendapatan)


Nama Akun: Pendapatan Sewa
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Sep 1 Penerimaan 2.400.000 2.400.000
Des 31 Penyesuaian 1.600.000 800.000

Nama Akun: Sewa Diterima Dimuka


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Des 31 Penyesuaian 1.600.000 1.600.000

Pos-pos Accrued
Pos-pos accrued adalah pos-pos mengenai beban-beban yang sudah terjadi tetapi belum
dibayar dan pendapatan-pendapatan yang sudah terjadi pada periode yang bersangkutan
tetapi belum diterima. Pos accrued dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pos beban-
beban yang masih harus dibayar dan pos pendapatan-pendapatan yang masih harus
diterima.

6
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.Si

1. Beban-beban Yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses)


Beban-beban yang masih harus dibayar adalah beban-beban yang pada akhir periode
akutansi sudah terjadi tetapi belum dibayar. Beban tersebut tetap harus dibebankan
pada periode terjadinya agar dapat dilaporkan dalam laporan keuangan walaupun
belum dibayar dengan cara membuat jurnal penyesuaian. Dengan membuat jurnal
penyesuaian, beban akan tersajikan dalam laporan laba rugi dan utang beban akan
tersajikan dalam neraca pada kelompok current liabilities. Ayat jurnal penyesuaian
dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2016
Des 31 Beban ........... Rp xxx.xxx
........... Yang Masih Harus Dibayar Rp xxx.xxx

Penyesuaian yang dbuat adalah sebesar beban yang


diperhitungkan dalam periode tersebut.

2. Pendapatan-pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Accrued Revenues)


Pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan-pendapatan
yang terjadi pada periode akuntansi, tetapi belum diterima uangnya. Walaupun
uangnya belum diterima tetapi pendapatannya tetap diakui, dicatat, dan disajikan
dalam laporan keuangan. Untuk tujuan tersebut harus dibuat jurnal penyesuaian.
Konsekuensi dan penyesuaian yang dibuat, pendapatan akan tersajikan dalam
laporan laba rugi dan piutang pendapatan akan tersajikan dalam neraca. Ayat jurnal
penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2016
Des 31 ........... Yang Masih Harus Diterima Rp xxx.xxx
Pendapatan ........... Rp xxx.xxx

Penyesuaian yang dibuat sebesar pendapatan yang


diperhitungkan dalam periode tersebut.

7
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.Si

3. Penyusutan Aset Tetap


Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Penyusutan adalah alokasi sistematis
jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Aset tetap
setiap akhir periode diperhitungkan beban penyusutan aset tetap dengan membuat
ayat jurnal penyesuaian.

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2016
Des 31 Beban Penyusutan ........... Rp xxx.xxx
Akum. Peny. ........... Rp xxx.xxx

Penyesuaian sebesar penyusutan yang dialokasikan


pada periode tersebut.

4. Beban Kerugian Piutang (Bad Debt)


Kebijakan penjualan kredit yang diterapkan perusahaan bertujuan untuk
meningkatkan omet penjualan. Penjualan kredit yang mengakibatkan terjadinya
piutang memiliki resiko berupa tak tertagihnya piutang yang bersangkutan karena
berbagai alasan, misalnya karena debitur jatuh pailit, meninggal, dan kondisi lainnya
yang tidak memungkinkan debitur melaksanakan kewajibannya. Perusahaan harus
menyajikan akun piutang dalam laporan keuangan sejumlah yang dapat
dikumpulkan. Disamping itu perusahaan harus mengakui piutang yang tak tertagih
atau kemungkinan tak tertagih sebagai beban dengan nama akun “beban kerugian
piutang”. Untuk tujuan tersebut perlu dibuat jurnal penyesuaian pada akhir periode.
Ada dua metode pencatatan terhadap kerugian piutang tak tertagih/kerugian
piutang/beban penghapusan piutang, yaitu:
(1) Metode langsung (direct method)
(2) Metode tidak langsung/metode cadangan (inirect method/allowance metdhod).

8
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri,S.S.T.Ak.,M.Si

a. Metode Langsung
Beban kerugian piutang dicatat pada saat piutang benar-benar tidak dapat
ditagih, berdasarkan jumlah piutang yang dihapuskan. Setiap penghapusan
piutang , langsung dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2016
Des 31 Beban Kerugian Piutang Rp xxx.xxx
Piutang Usaha Rp xxx.xxx

Penghapusan piutang usaha

b. Metode Cadangan
Beban kerugian piutang dicatat pada periode terjadinya penjualan atau terjadinya
piutang berdasarkan taksiran. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah:

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2016
Des 31 Beban Kerugian Piutang Rp xxx.xxx
Cadangan Kerugian Piutang Rp xxx.xxx

Pencatatan kerugian piutang yang diperkirakan tak


tertagih.

Jika taksiran menjadi suatu kenyataan dalam artian bahwa, piutang usaha yang
diperkirakan tak tertagih benar-benar tidak bisa ditagih, maka jurnal yang
digunakan untuk menghapus piutang yang bersangkutan adalah:

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2016
Des 31 Cadangan Kerugian Piutang Rp xxx.xxx
Piutang Usaha Rp xxx.xxx

Penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih

Anda mungkin juga menyukai