Anda di halaman 1dari 28

Pertemuan Tatap Muka 04

Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi


Kode Mata Kuliah : 22SMJ0013
Jumlah SKS : 3 SKS
Bahan Kajian : Konsep Pengakuan
Kemanpuan Akhir : Mampu menjelaskan konsep dan prinsip
akuntansi, membuat jurnal koreksi, memahami
dan menjelaskan Basis Akuntansi Akrual.

Program Studi Manajemen UNPAM


Konsep dan Prinsip Akuntansi

o Suatu langkah penting dalam penyusunan laporan keuangan pada


akhir periode adalah membuat neraca saldo (trial balance).
o Saldo-saldo akun dalam neraca saldo berasal dari buku besar (ledger)
perusahaan.
o Biasanya pada saat menyusun neraca saldo angka-angka belum
menggambarkan kondisi yang sesungguhnya, karena masih adanya
transaksi yang belum dicatat oleh perusahaan.
o Untuk menentukan keuntungan atau laba rugi, suatu perusahaan
harus melakukan pencatatan akuntansi tambahan pada akhir periode
akuntansi guna memutakhirkan catatan sebelum menyusun laporan
keuangan.
Konsep dan prinsip Akuntansi

o Proses pencatatan akuntansi tambahan pada akhir periode akuntansi


disebut dengan penyesuaian buku. Dalam proses ini biasanya
perusahaan membuat beberapa ayat jurnal khusus yang disebut
dengan ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries).
o Dalam Pengukuran atau penentuan laba, profesi akuntansi
mempunyai konsep-konsep dari prinsip akuntansi untuk dijadikan
sebagai pedoman. Konsep-konsep tersebut antara lain adalah:
1. Konsep periode akuntansi (accounting period concept),
2. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue principle) dan
3. Konsep pengakuan beban terhadap pendapatan (matching
concept).
Jurnal Koreksi

o Jurnal koreksi adalah jurnal yang dilakukan untuk mendapatkan jurnal


yang benar atau jurnal yang seharusnya. Apabila jurnal tidak benar
sudah terlanjur dibuat tetapi belum diposting, maka tindakan yang
harus dilakukan adalah coret jurnal yang salah dan gantikan dengan
jurnal baru yang benar.
o Namun demikian, terkadang terdapat jurnal salah dan sudah terlanjur
diposting, maka diperlukan adanya jurnal koreksi.
o Contoh: Dibeli perlengkapan dengan cara kredit sebesar Rp5.000.000.
Transaksi ini terlajur salah dijurnal dan sudah diposting dibeli dengan
cara tunai, maka perlu dilakukan jurnal koreksi.
Jurnal Koreksi
No Akun dan Uraian Debit Kredit
1 Jurnal semula yang salah:
Perlengkapan 5,000,000
(betul)
Kas 5,000,000
(salah)
Jurnal seharusnya:
Perlengkapan 5,000,000
Utang Usaha 5,000,000
Jurnal Koreksi:
Kas 5,000,000
Utang Usaha 5,000,000
Basis Akuntansi Tunai
Dalam praktik akuntansi terdapat dua metode yaitu metode pencatatan
akuntansi yang didasarkan pada basis/asas kas (cash basis) dan
berdasarkan atas basis waktu/himpun (accrual basis).
o Cash Basis / basis tunai adalah suatu metode pencatatan dalam
akuntansi, dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat
berdasarkan jumlah nominal yang diterima.
o Bila menggunakan asas tunai pendapatan diakui (dicatat atau
dilaporkan) pada saat dana masuk kas, begitu juga beban diakui pada
saat dikeluarkan dari kas. Dengan demikian tidak mengakui adanya
pendapatan yang ditangguhkan dan biaya yang masih terhutang
(ditangguhkan).
o Cara ini banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan kecil dan
perusahaan non formal (seperti praktik dokter, pengacara, notaris,
kantor akunan, klinik dsb.)
Basis Akuntansi Tunai
o Metode asas tunai dinilai tidak dapat digunakan untuk laporan laba
atau rugi secara wajar karena kemungkinan masih ada pendapatan
dan beban yang belum diakui karena belum diterima secara tunai.
Contoh Basis Akuntansi Tunai
o Pada tanggal 1 Januari 2017 PT. ABC membayar sewa gedung sebesar Rp2.000.000
untuk 2 bulan kedepan, maka pada tanggal 1 Januari PT. ABC akan menjurnal:
Beban Sewa 2.000.000
Kas 2.000.000

o Pada tanggal 1 Januari 2017 PT. Sejahtera telah selesai melakukan reparasi mesin
dari PT. Kabul senilai Rp2.000.000, dimana pembayarannya akan dilakukan oleh PT.
Kabul pada tanggal 1 Februari 2017, maka pada tanggal 1 Januari 2017 tidak ada
jurnal yang akan dicatatkan oleh PT. Sejahtera. Namun pada tanggal 1 Februari 2017
PT. Sejahtera akan mencatat jurnal sehubungan dengan penerimaan kas dari PT.
Kabul dengan jurnal:
Kas 2.000.000
Pendapatan Jasa 2.000.000
Basis Akuntansi Akrual
o Accrual Basis / basis akural adalah suatu metode pencatatan dalam
akuntansi, dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat
berdasarkan konsep pengakuan yang sesungguhnya.
o Dalam basis ini laba bersih perusahaan harus diukur secara
wajar/layak ketika seluruh pendapatan dan beban telah terjadi
diperhitungkan dalam menentukan laba perusahaan. Meskipun ada
sebagian pendapatan yang belum diterima pada kas dan ada beban
yang belum dikeluarkan atau dibayar dari kas.
o Standar akuntansi keuangan (SAK) mengharuskan suatu perusahaan
wajib menggunakan basis akurual.
o Pemilhan metode akrual mengakibatkan diperlukannya Jurnal
Penyesuaian (adjustment entries) pada periode sebelum penutupan
buku.
Contoh Basis Akuntansi Akrual
o Pada tanggal 1 Januari 2017 PT. ABC membayar sewa gedung sebesar Rp2.000.000
untuk 2 bulan kedepan, maka pada tanggal 1 Januari PT. ABC akan menjurnal:
Sewa Dibayar Di Muka 2.000.000
Kas 2.000.000

o Pada tanggal 1 Januari 2017 PT. Sejahtera telah selesai melakukan reparasi mesin
dari PT. Kabul senilai Rp2.000.000, dimana pembayarannya akan dilakukan oleh PT.
Kabul pada tanggal 1 Februari 2017, tanggal 1 Januari 2017 PT. Sejahtera mencatat
jurnal:
Puitang Usaha 2.000.000
Pendapatan Jasa 2.000.000
Pada tanggal 1 Februari 2017 PT. Sejahtera menjurnal:
Kas 2.000.000
Piutang Usaha 2.000.000
Jurnal dalam Basis Akrual
Pada umumnya jurnal yang terkait dengan basis akrual menyangkut:
1. Piutang Pendapatan / Pendapatan Yang Ditangguhkan
Yaitu adanya pendapatan perusahaan tetapi belum diterima
pembayarannya, sehingga harus dibuat jurnal untuk mengakui pendapatan
tersebut walaupun belum diterima pembayaran per kas.
Contoh: Pendapatan bunga obligasi yang dibayarkan pada setiap tgl 15
sebesar Rp200.000, maka untuk laporan 31 Desember 2016 terdapat bunga
obligasi periode 16 Desember s.d. 31 Desember 2016, belum diterima
dijurnal sebesar Rp100.000. Jurnalnya:
Tanggal Akun dan Uraian Ref Debit Kredit

31-12-2016 Piutang Bunga 100.000


Pendapatan Bunga 100.000
Penyesuaian (50% x 200.000)
Jurnal dalam Basis Akrual
2. Utang Beban
Adanya beban perusahaan yang timbul tetapi belum dibayar. Timbulnya
beban tersebut harus diakui pada periode terjadinya tanpa memperhatikan
apakah sudah dibayar atau belum.
Contoh: Beban gaji yang timbul pada tanggal 26 s.d. 31 Desember 2016
tetapi pembayarannya akan dilakukan pada awal Januari 2017 sebesar
Rp1.500.000. Dijurnal:

Tanggal Akun dan Uraian Ref Debit Kredit

31-12-2016 Beban Gaji 1.500.000


Utang Gaji 1.500.000
Penyesuaian
Jurnal dalam Basis Akrual
3. Pendapatan Diterima Dimuka (Revenue in Advance)
Adanya penerimaan pendapatan untuk lebih dari satu periode yaitu
merupakan pendapatan periode sekarang dan pendapatan periode yang
datang. Contoh: Pada tanggal 1 Desember 2016 menerima pendapatan sewa
gedung dua bulan untuk bulan Desember 2016 dan Januari 2017 sebesar
Rp1.000.000,-. Pada tangal 1 dan 31 Desember 2016 dijurnal:

Tanggal Akun dan Uraian Ref Debit Kredit


01-12-2016 Kas 1.000.000
Pendapatan Sewa 1.000.000
Diterima Di Muka
31-12-2016 Pendapatan Sewa Diterima 500.000
Dimuka
Pendapatan Sewa 500.000
Penyesuaian (500.000 untuk
bulan Desember 2016)
Jurnal dalam Basis Akrual
4. Beban-beban dibayar Dimuka (Prepaid Expenses)
Beban dibayar dimuka timbul karena adanya pembayaran beban yang
peruntukannya melebihi satu periode. Jika hal itu terjadi maka pada akhir
periode perlu dibuat jurnal untuk mengakui/mencatat beban dibayar dimuka
(prepaid expense) yang telah menjadai beban (expired) pada periode
sekarang.
Contoh Pada tanggal 2 Januari 2016 membayar premi asuransi untuk 3
tahun sebesar Rp2.100.000,- maka pada akhir tahun pertama diakui beban
Rp700.000.
Tanggal Akun dan Uraian Ref Debit Kredit
02-01-2016 Asuransi Dibayar Di Muka 2.100.000
Kas 2.100.000
31-12-2016 Beban Asuransi 700.000
Asuransi Dibayar Di Muka 700.000
Asuransi yang menjadi beban
Jurnal dalam Basis Akrual

5. Kerugian Piutang (Bad Dabt Expense)


Kerugian Piutang (Bad Dabt Expense) dalam hal ini, jurnal dibuat untuk
membentuk taksiran piutang tak tertagih (bad debt) untuk periode yang
akan datang. Format jurnal:
Kerugian Piutang Tak Tertagih Rp xxxxxxxxx
Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp xxxxxxxxx
6. Penyusutan / Depresiasi (Depreciation)
Pemakaian aktiva tetap dalam operasional perusahaan akan menimbulkan
beban pemakaian aktiva tetap. Pembebanannya dilakukan dengan cara
mengalokasikan sebagain dari harga perolehan (cost) aktiva tetap menjadi
beban pada setiap akhir periode dengan metode penyusutan. Format jurnal:
Beban Penyusutan (Aktiva Tetap) Rp xxxxxxxxx
Akumulasi Penyusuran (Aktiva Tetap) Rp xxxxxxxxx
Jurnal dalam Basis Akrual
7. Beban Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan/supplies merupakan aktiva yang sifatnya habis pakai. Nilai
perlengkapan yang telah digunakan/dipakai merupakan Beban Perlengkapan
(Supplies Expense) yang pencatatanya dilakukan pada akhir periode berikut
melalui adjustment entries. Format Jurnal:
Beban Perlengakapan/Bahan Habis Pakai Rp xxxxxxxxx
Perlengakapan/Bahan Habis Pakai Rp xxxxxxxxx
Akun Terkait Jurnal Penyesuaian
Nama Akun Kelompok Saldo Normal
1. Pendapatan Diterima Di Muka Kewajiban Kredit
2. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima/ Aset Debit
Piutang Pendapatan
3. Utang Beban (Utang Biaya) Kewajiban Kredit
4. Beban Dibayar Di Muka Aset Debit
5. Beban Penyusutan/depresiasi Beban Debit
6. Beban Perlengkapan/BHP Beban Debit
7. Akumulasi Penyusutan Pengurangan Aset Kredit
Latihan
1. Sebuah transaksi pembelian Peralatan Kantor sejumlah Rp250.000,- tunai, keliru dicatat
sebagai pembelian Bahan Habis Pakai Rp250.000 tunai. Buatlan jurnal koreksi kesalahan
pada pencatatan transaksi tersebut di atas .
2. PT. ABC membeli persediaan barang dagangan senilai Rp10.000.000 pada tanggal 10
Desember 2016, dan pembayaran atas pembelian tersebut dilakukan pada 8 Januari
2017. Dengan menggunakan basis akrual, PT. ABC mengakui bahwa transaksi pembelian
tersebut terjadi pada 10 Desember 2016, sehingga pencatatan pun dilakukan pada 10
Desember 2016.
3. Pada tanggal 31 Desember PT. ABC menghitung nilai Penyusutan Perlatan sebesar
Rp2.900.000.
4. Pada tanggal 1 Desember 2016 persediaan bahan habis pakai PT. ABC sebesar
Rp1.250.000,-. Setelah dilakukan perhitungan ternyata pada tanggal 31 Desember 2016
persediaan bahan habis pakai tinggal Rp750.000.
5. Pada tanggal 31 Desember 2016 ternyata masih terdapat pendapatan jasa yang harus
diterima sebesar Rp3.200.000.
6. Pada tanggal 31 Desember 2016 masih terdapat gaji yang belum dibayar Rp500.000.
Buat Jurnal koreksi dan jurnal penyesian atas transaksi tersebut di atas.
Jawaban Latihan
Jurnal Koreksi

No Akun dan Uraian Debit Kredit


1 Jurnal semula (salah):
Bahan Habis Pakai 250,000
Kas 250,000
Jurnal seharusnya:
Perangkat Kantor 250,000
Kas 250,000
Jurnal Koreksi:
Perangkat Kantor 250,000
Bahan Habis Pakai 250,000
Jawaban Latihan
No Akun dan Uraian Debit Kredit
2 Persediaan Barang Dagang 10,000,000
Utang Dagang 10,000,000
3 Beban Penyusutan Peralatan 2,900,000
Akumulasi Penyusutan Peralatan 2,900,000
4 Beban Bahan Habis Pakai 500,000
Persediaan Bahan Habis Pakai 500,000
5 Piutang Pendapatan 3,200,000
Pendapatan Jasa 3,200,000
6 Beban Gaji 500,000
Utang Gaji 500,000
Latihan Mandiri
Neraca Saldo UD Bintang Jaya akhir Desember 2016:
UD Binatang Jaya
Neraca Saldo Penyesuaian
Per 31 Desember 2016

Neraca Saldo
Akun
Debit Kredit
Kas 2,425,000
Piutang Usaha 5,000,000
Persediaan Bahan Habis Pakai 1,870,000
Asuransi Dibayar di Muka 620,000
Peralatan Kantor 32,650,000
Akumulasi Depresiasi Peralatan 9,700,000
Utang Usaha 925,000
Utang Gaji
Pendapatan Diterima di Muka 1,250,000
Modal 20,930,000
Prive 10,200,000
Pendapatan Jasa 39,125,000
Beban Gaji 12,415,000
Beban Sewa 3,600,000
Beban Utilitas 2,715,000
Beban Rupa-rupa 435,000
Jumlah 71,930,000 71,930,000
Tugas Kelompok Pertemuan Ke-05
Informasi akrual yang pada tanggal 31 Desember 2016:

1) Sisa persediaan bahan habis pakai pada tanggal 31 Desember 2016


sebesar Rp480.000.
2) Premi Asuransi yang telah menjadi beban selama tahun ini sebesar
Rp315.000.
3) Penyusutan peralatan kantor selama tahun ini sebesar Rp1.950.000.
4) Gaji yang masih harus dibayar Rp140.000.
5) Pendapatan yang masih harus diterima Rp1.000.000.
6) Pendapatan diterima di muka yang telah menjadi Pendapatan per 31
Desember 2016 sebesar Rp750.000.

Pertanyaan:
1. Buatlah Jurnal Akrual/penyesuaian
2. Isilah Daftar Saldo setelah penyesuaian
3. Buatlah Laporan Laba Rugi, Perubahan Modal dan Neraca
Jurnal Penyesuaian

Tanggal Akun dan Uraian Debit Kredit

1)

2)

3)

4)

5)

6)

Jumlah - -
UD Binatang Jaya
Neraca Saldo Penyesuaian
Per 31 Desember 2016

Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Disesuaikan


Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas 2,425,000
Piutang Usaha 5,000,000
Persediaan Bahan Habis Pakai 1,870,000
Asuransi Dibayar di Muka 620,000
Peralatan Kantor 32,650,000
Akumulasi Depresiasi Peralatan 9,700,000
Utang Usaha 925,000
Utang Gaji
Pendapatan Diterima di Muka 1,250,000
Modal 20,930,000
Prive 10,200,000
Pendapatan Jasa 39,125,000
Beban Gaji 12,415,000
Beban Sewa 3,600,000
Beban Utilitas 2,715,000
Beban Rupa-rupa 435,000
Beban Bahan Habis Pakai
Beban Asuransi
Beban Depresiasi
Jumlah 71,930,000 71,930,000 - - - -
UD Binatang Jaya
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan Yang Berkhir 31 Desember 2016

Pendapatan Jasa

Biaya Operasi
Beban Gaji
Beban Sewa
Beban Utilitas
Beban Rupa-rupa
Beban Bahan Habis Pakai
Beban Asuransi
Beban Depresiasi
Jumlah Biaya

Laba Bersih sebelum pajak


UD Binatang Jaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan Yang Berkhir 31 Desember 2016

Modal Awal

Laba Bersih
Prive
Penambahan Modal

Modal Akhir per 31 Desember 2016


UD Binatang Jaya
Neraca
per 31 Desember 2016

Aktiva Lancar Kewajiban


Kas Utang Usaha
Piutang Usaha Utang Gaji
Persediaan Bahan Habis Pakai Pendapatan Diterima di Muka
Asuransi Dibayar di Muka Jumlah Kewajiban
Jumlah Aktiva Lancar

Aktiva Tidak Lancar Modal


Peralatan Kantor Modal Akhir
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Jumlah Aktiva Tetap

Jumlah Aktiva Jumlah Utang dan Modal


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai