Anda di halaman 1dari 173

Machine Translated by Google

BAB 8

Trigonometri
8.1 Rasio Trigonometri
Trigonometri berarti "pengukuran segitiga." Pertimbangkan bagian-bagiannya: tri berarti "tiga", gon berarti "sudut",
dan metri berarti “ukuran”. Jadi, dalam trigonometri kita mempelajari pengukuran segitiga.
Perbandingan berikut menghubungkan sisi-sisi dan sudut-sudut lancip pada segitiga siku-siku:

1. Rasio tangen: Tangen (disingkat "tan") dari sudut lancip sama dengan panjang kaki yang berlawanan
sudut dibagi dengan panjang kaki yang berdekatan dengan sudut.

2. Rasio sinus: Sinus (disingkat "sin") dari suatu sudut lancip sama dengan panjang kaki yang berhadapan dengan sudut tersebut
dibagi dengan panjang hipotenusa.

3. Rasio cosinus: Cosinus (disingkat "cos") dari suatu sudut lancip sama dengan panjang kaki yang berdekatan dengan
sudut dibagi dengan panjang sisi miring.

Jadi dalam segitiga siku -siku ABC pada Gambar 8-1,

Gambar 8-1

panjang kaki di depan A sebuah panjang kaki di depan B B


tanA tanB
panjang kaki berdekatan dengan A B panjang kaki berdekatan dengan B
sebuah

panjang kaki di depan A sebuah panjang kaki di depan B B


sinA sinB
C C
panjang sisi miring panjang sisi miring

panjang kaki berdekatan dengan A B panjang kaki berdekatan dengan B sebuah

cosA cosB
C C
panjang sisi miring panjang sisi miring

Jika A dan B adalah sudut lancip pada segitiga siku-siku, maka

1 1
dosa A cos B cos A sin B tanA tanB
tanB tanA

Kalkulator ilmiah dapat menghitung sinus, cosinus, dan tangen suatu sudut dengan "SIN", "COS", dan
tombol "TAN", masing-masing. Pastikan kalkulator diatur ke derajat (DEG). Bagi mereka yang tidak memiliki kalkulator, tabel sinus, cosinus,
dan garis singgung ada di bagian belakang buku ini.

154
Machine Translated by Google

BAB 8 Trigonometri 155

MASALAH TERSELESAIKAN

8.1 Menggunakan tabel sinus, cosinus, dan tangen

Nilai-nilai berikut diambil dari tabel sinus, cosinus, dan tangen. Nyatakan, dalam bentuk persamaan,
apa arti nilai pada tiga baris pertama. Kemudian gunakan tabel di bagian belakang buku ini untuk menyelesaikannya
baris terakhir.

Sudut 1 Sinus Kosinus Garis singgung

(a) 0,0175 0,9998 0,0175

(b) 30 0,5000 0,8660 0,5774

(c) 60 0,8660 0,5000 1.7321

(d) ? ? 0,3420 ?

Solusi

(a) dosa 1 0,0175; cos 1 0,9998; cokelat 1 0,0175

(b) dosa 30 0,5000; cos 30 0,8660; cokelat 30 0,5774

(c) dosa 60 0,8660; cos 60 0,5000; cokelat 60 1,7321

(d) Pada tabel fungsi trigonometri, nilai cosinus 0,3420 berada pada garis 70; jadi, sudutnya adalah 70 . Kemudian, dari tabel,
sin 70 0,9397 dan tan 70 2.7475.

8.2 Menemukan ukuran sudut ke derajat terdekat


21
Temukan ukuran x ke derajat terdekat jika (a) sin x 0,9235; (b) cokelat x 25 / 10 cos x atau 0,8400;
25
(c) atau 0,2236. Gunakan tabel fungsi trigonometri.

Solusi
Perbedaan

(a) sin 68 0,9272 sin x S 0,0037


0,9235 Karena sin x lebih dekat ke sin 67 , mx 67 ke derajat terdekat.
S 0,0030
dosa 67 0,9205

(b) cos 32 0,8480 cos x S 0,0080


0,8400 Karena cos x lebih dekat ke cos 33 , mx 33 ke derajat terdekat.
S 0,0013
karena 33 0.8387

(c) cokelat 13 0,2309 S 0,0073


cokelat x 0,2236 Karena tan x lebih dekat ke tan 13 , mx 13 ke derajat terdekat.
S 0,0110
coklat 12 0.2126

Dengan kalkulator, jawaban di atas dapat dicari dengan invers sinus (sin–1), invers cosinus (cos–1), dan invers tangen (tan–1).
Ini biasanya membutuhkan penekanan tombol “2nd” atau “INV” terlebih dahulu dan kemudian “SIN,” “COS,”
atau "TAN".

8.3 Menemukan rasio trigonometri

Untuk setiap segitiga siku-siku pada Gambar 8-2, tentukan perbandingan trigonometri setiap sudut lancip.
Machine Translated by Google

156 BAB 8 Trigonometri

Gambar 8-2

Solusi
Rumus (a) a 3, b 4, c 5 (b) a 6, b 8, c 10 (c) a 5, b 12, c 13
sebuah 3 6 3 5
tanA tanA tanA tanA
B 4 8 4 12

B 4 8 4 12
tanB tanB tanB tanB
sebuah
3 6 3 5

sebuah 3 6 3 5
sinA C
sinA sinA sinA
5 10 5 13

B 4 8 4 12
sinB C
sinB sinB sinB
5 10 5 13

B 4 8 4 12
cosA C
cosA cosA cosA
5 10 5 13

sebuah 3 6 3 5
cosB C
cosB cosB cosB
5 10 5 13

8.4 Menemukan ukuran sudut dengan rasio trigonometri


Tentukan besar sudut A, sampai derajat terdekat, pada setiap bagian dari Gambar 8-3.

Gambar 8-3

Solusi
60
(sebuah)
sinA 0,6000. Karena sin 37 0,6018 adalah nilai sinus derajat terdekat, m A 37 .
100
10
(B) tanA 24
0,4167. Karena tan 23 0,4245 adalah nilai tangen derajat terdekat, m A 23 .

1500
(C) cosA 0,8824. Karena cos 28 0.8829 adalah nilai kosinus derajat terdekat, m A 28 .
1700

8.5 Rasio trigonometri 30 dan 60


Menunjukkan bahwa

(a) cokelat 30 0,577 (c) cos 30 0,866 (e) dosa 60 0,866


(b) dosa 30 0,500 (d) cokelat 60 1.732 (f) cos 60 0,500
Machine Translated by Google

BAB 8 Trigonometri 157

Gambar 8-4

Solusi

Rasio trigonometri untuk 30 dan 60 dapat diperoleh dengan menggunakan segitiga 30 -60 -90 (Gbr. 8-4); seperti
a:b:c :1:23:2.
segitiga maka perbandingan sisi-sisinya adalah

1 1 23 23 23
(sebuah)
coklat 30 #
0,577 (D) coklat 60 1.732
3 1
23 23 23
1 23
(B) dosa 30 0,500 (e) dosa 60 0,866
2 2

23 1
(C) karena 30 0,866 (F) karena 60 0,500
2 2

8.6 Menemukan panjang sisi dengan rasio trigonometri


Dalam setiap segitiga pada Gambar 8-5, selesaikan x dan y ke bilangan bulat terdekat.

Gambar 8-5

Solusi
x
(a) Sejak tan 40 150, x 150 cokelat 40 150 (0,8391) 126.
150 150 150
Karena cos 40 196.
y , kamu karena 40 0,766
x
(b) Sejak tan 50 x 150 tan 50 150, 150(1.1918) 179.

150 150 150


Sejak dosa 40 233.
y , kamu dosa 40 0,6428
x
(c) Sejak dosa 40 150, x 150 dosa 40 150 (0,6428) 96.
kamu

Karena cos 40
150, y 150 cos 40 150(0.776) 115.

8.7 Memecahkan masalah trigonometri

(a) Seorang penerbang terbang 70 mil ke timur dari A ke C. Dari C, ia terbang 100 mil ke utara ke B. Tentukan ukuran
sudut belokan (ke derajat terdekat) yang harus dibuat di B untuk kembali ke A.

(b) Sebuah jalan akan dibangun sehingga akan naik 105 kaki untuk setiap 1000 kaki jarak horizontal. Menemukan
ukuran sudut naik ke derajat terdekat, dan panjang jalan ke kaki terdekat
untuk setiap 1000 kaki jarak horizontal.
Machine Translated by Google

158 BAB 8 Trigonometri

Solusi
70
(a) Sudut yang dibutuhkan adalah EBA pada Gambar 8-6(a). Di rt. nABC, tan 0,7000; maka, m B 35 dan
100
B m EBA 180 – 35 145 .
105 1000
(b) Kita perlu mencari m A dan x pada Gambar 8-6(b). Sejak tan A 0.1050, m A 6 . Maka cos 6 x ,
1000 1000 1000
jadi x 1006 kaki.
karena 6 0,9945

Gambar 8-6

8.2 Sudut Ketinggian dan Depresi


Berikut adalah beberapa definisi yang terlibat dalam masalah sudut observasi:
Garis pandang adalah garis dari mata pengamat ke objek yang dilihat.
Garis mendatar adalah garis yang sejajar dengan permukaan air.
Sudut elevasi (atau depresi) adalah sudut yang dibentuk oleh garis horizontal dan garis pandang di atas (atau
bawah) garis horizontal dan pada bidang vertikal yang sama.
Jadi pada Gambar 8-7, pengamat sedang melihat sebuah pesawat terbang di atas horizontal, dan sudut yang dibentuk
oleh horizontal dan garis pandang adalah sudut elevasi. Saat melihat mobil, sudut pandangnya dengan
horizontal adalah sudut depresi.

Gambar 8-7

MASALAH TERSELESAIKAN

8.8 Menggunakan sudut elevasi

(a) Melihat ke puncak sebuah bangunan, Henry menemukan sudut elevasi untuk mengukur 21 . Tanah
adalah tingkat. Transit adalah 5 kaki di atas tanah dan 200 kaki dari gedung. Cari tinggi
bangunan ke kaki terdekat.

(b) Jika sudut elevasi matahari pada waktu tertentu sebesar 42 dari sebuah , cari ke kaki terdekat tingginya
pohon yang panjang bayangannya 25 kaki.
Machine Translated by Google

BAB 8 Trigonometri 159

Solusi
x
(a) Jika x adalah tinggi bagian bangunan di atas transit [Gbr. 8-8(a)], lalu tan 21 dan
200
x 200 tan 21 Jadi, 200(0,3839) 77 kaki.
tinggi bangunan adalah hx 5 77 5 82 ft.
H
(b) Jika h adalah tinggi pohon [Gbr. 8-8(b)], maka kita memiliki tan 42 dan j 25 tan 42 25 (0,9004) 25
23 kaki.

Gambar 8-8

8.9 Menggunakan sudut elevasi dan sudut depresi


Berdiri di puncak mercusuar setinggi 200 kaki, penjaga mercusuar melihat pesawat dan kapal
tepat di bawah pesawat. Sudut elevasi pesawat diukur 25 ; sudut depresi
ukuran kapal 32 Carilah (a). jarak d kapal dari kaki mercusuar, ke
terdekat 10 kaki; (b) ketinggian pesawat di atas air, hingga 10 kaki terdekat.

Solusi
D
(a) Lihat Gambar 8-9. Dalam nIII, tan 58 dan d 200 tan 58 200(1.6003) 320 ft.
200
x
(b) Dalam nI, tan 25 320 dan x 320(0.4663) 150 kaki Karena tinggi menara adalah 200 kaki, maka tinggi

pesawat terbang adalah 200 150 350 kaki.

Gambar 8-9

8.10 Menggunakan dua sudut depresi


Seorang pengamat di puncak bukit 250 ft di atas permukaan danau melihat dua perahu yang langsung berbaris. Menemukan,
ke kaki terdekat, jarak antara perahu jika sudut depresi dicatat oleh pengamat
diukur 11 dan 16 .
Machine Translated by Google

160 BAB 8 Trigonometri

Solusi
Dalam nAB C pada Gambar 8-10, m B AC 90 – 11 79. Kemudian CB 250 tan 79 .

Dalam nABC, m BAC 90 – 16 74 . Kemudian CB 250 tan 74 .

Oleh karena itu, BB CB – CB 250(tan 79 – tan 74 ) 250(5.1446 – 3.4874) 414 ft.

Gambar 8-10

MASALAH TAMBAHAN

8.1. Dengan menggunakan tabel fungsi trigonometri di akhir buku, temukan (8.1)

(a) dosa 25 , dosa 48 , dosa 59 , dan dosa 89

(b) cos 15 , karena 52 , karena 74 , dan cos 88

(c) coklat 4 , coklat 34 , coklat 55 , dan cokelat 87

(d) rasio trigonometri mana yang meningkat ketika ukuran sudut meningkat dari 0 menjadi 90

(e) rasio trigonometri mana yang berkurang dengan bertambahnya ukuran sudut dari 0 menjadi 90

(f) rasio trigonometri mana yang memiliki nilai lebih besar dari 1

8.2. Dengan menggunakan tabel di akhir buku, cari sudut yang (8.1)

(a) sin x 0,3420 (c) sin B 0,9455 (e) cos y 0,7071 (g) cokelat W 0,3443

(b) sin A 0,4848 (d) cos A 0,9336 (f) cos Q 0,3584 (h) tan B 2.3559

8.3. Dengan menggunakan tabel di akhir buku, cari ukuran x ke derajat terdekat jika (8.2)
3
(a) dosa x 0,4400 (e) cos x 0,7650 (i) cokelat x 5,5745 (M) cos x
8

11 23
(b) dosa x 0,7280 (f) cos x 0,2675 (J) dosa x (n) cos x
50 2

22 2
(c) dosa x 0,9365 (g) cokelat x 0,1245 (k) dosa x (Hai) tan x
2 7

13 23
(d) cos x 0,9900 (h) cokelat x 0,5200 (l) cos x (P) tan x
25 10

8.4. Pada setiap segitiga siku-siku pada Gambar 8-11, temukan sin A, cos A, dan tan A. (8.3)

Gambar 8-11
Machine Translated by Google

BAB 8 Trigonometri 161

8.5. Temukan m A ke derajat terdekat di setiap bagian dari Gambar 8-12. (8.4)

Gambar 8-12

8.6. Cari m B ke derajat terdekat jika (a) b 67 dan c 100; (b) a 14 dan c 50; (c) a 22 dan b 55; b 23
(d) a 3 dan pada Gambar 8-13. (8.4)

Gambar 8-13 Gambar 8-14

8.7. Dengan menggunakan persegi dengan sisi 1 (Gbr. 8-14), tunjukkan bahwa (a) diagonal (b) tan 45 1; (c)csin
22;45 cos 45 0,707.

(8.5)

8.8. Sampai derajat terdekat, tentukan ukuran setiap sudut lancip dari setiap segitiga siku-siku yang sisi-sisinya memiliki perbandingan (a)
5:12:13; (b) 8:15:17; (c) 7:24:25; (d) 11:60:61. (8.4)

8.9. Dalam setiap segitiga pada Gambar 8-15, selesaikan x dan y ke bilangan bulat terdekat. (8.5)

Gambar 8-15

8.10. Sebuah tangga bersandar pada sisi sebuah bangunan dan membentuk sudut sebesar 70 dengan tanah. kaki dari
tangga berjarak 30 m dari gedung. Temukan, ke kaki terdekat, (a) seberapa tinggi pada gedung yang dicapai tangga;
(b) panjang tangga. (8.6)

8.11. Untuk mengetahui jarak melintasi rawa, seorang surveyor melakukan pengukuran seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8-16. AC berada pada sudut siku-siku

SM. Jika m A 24 dan AC 350 ft, tentukan jarak BC melintasi rawa. ke (8.6)

Gambar 8-16 Gambar 8-17


Machine Translated by Google

162 BAB 8 Trigonometri

8.12. Sebuah pesawat naik dari lepas landas dan terbang dengan sudut tetap berukuran 9 dengan tanah horizontal (Gbr. 8-17). Kapan
ketinggiannya bertambah 400 kaki, temukan, hingga 10 kaki terdekat, (a) jarak horizontal yang diterbangkan; (b) jarak
pesawat benar-benar terbang. (8.6)

8.13. Sudut alas segitiga sama kaki berukuran 28 inci terdekat, (a) , dan setiap kaki memiliki panjang 45 inci (Gbr. 8-18). Temukan, ke
panjang ketinggian yang ditarik ke alas; (b) panjang alas. (8.6)

Gambar 8-18

8.14. Dalam sebuah segitiga, sebuah sudut berukuran 50 terletak di antara sisi-sisi yang panjangnya 12 dan 18. Hitunglah panjang
ketinggian ke sisi panjang 12, ke bilangan bulat terdekat. (8.6)

8.15. Hitunglah panjang sisi-sisi suatu persegi panjang hingga inci terdekat jika diagonal yang panjangnya 24 cm membentuk sudut
berukuran 42 dengan sisi. (8.6)

8.16. Sebuah belah ketupat memiliki sudut berukuran 76 dan panjang diagonalnya 40 kaki. Hitung panjang diagonal pendeknya
ke kaki terdekat. (8.6)

8.17. Hitunglah panjang ketinggian sampai alas segitiga sama kaki sampai ke pekarangan terdekat jika alasnya panjang 40 yd
dan sudut sudutnya berukuran 106 . (8.6)

8.18. Sebuah jalan miring secara seragam pada sudut berukuran 6 dengan horizontal (Gbr. 8-19). Setelah sebuah mobil dikemudikan 10.000 ft
sepanjang jalan ini, temukan, hingga 10 kaki terdekat, (a) peningkatan ketinggian mobil dan pengemudi; (b) mendatar
jarak yang telah ditempuh. (8.7)

Gambar 8-19

8.19. Sebuah pesawat terbang menempuh jarak 15.000 kaki di udara dengan sudut tanjakan yang seragam, sehingga ketinggiannya mencapai 1.900 kaki. Menemukan

sudut pendakiannya. (8.7)

8.20. Penampakan ke puncak monumen. William menemukan sudut elevasi untuk mengukur 16 (Gbr. 8-20). Tanah
datar, dan transit berada 5 kaki di atas tanah. Jika monumen tingginya 86 kaki, temukan, ke kaki terdekat,
jarak dari William ke kaki monumen. (8.8)

Gambar 8-20

8.21. Hitunglah derajat terdekat sudut elevasi matahari ketika sebuah pohon setinggi 60 kaki membentuk bayangan
dari (a) 10 kaki; (b) 60 kaki.
Machine Translated by Google

BAB 8 Trigonometri 163

8.22. Pada waktu tertentu, sudut elevasi matahari sebesar 34 . Temukan, ke kaki terdekat, panjang
bayangan yang ditimbulkan oleh (a) tiang vertikal setinggi 15 kaki; (b) sebuah gedung setinggi 70 kaki. (8.8)

8.23. Sebuah cahaya di C diproyeksikan vertikal ke awan di B. Seorang pengamat di A, 1000 kaki horizontal dari C, mencatat sudut
elevasi B. Temukan ketinggian awan, ke kaki terdekat, jika m A 37 (8.8) .

8.24. Mercusuar yang dibangun di atas permukaan laut setinggi 180 kaki (Gbr. 8-21). Dari puncaknya, sudut depresi pelampung mengukur
24 . Cari, ke kaki terdekat, jarak dari pelampung ke kaki mercusuar. (8.8)

Gambar 8-21

8.25. Seorang pengamat, di atas sebuah bukit 300 kaki di atas permukaan danau, melihat dua kapal yang langsung berbaris. Temukan, ke
kaki terdekat, jarak antara perahu jika sudut depresi dicatat oleh pengamat diukur (a) 20 dan 15 ; (b) 35 dan
24 ; (c) 9 dan 6 (8.10) .

8.26. Pada Gambar 8-22, m A , m BDC 54 , m C 90 , dan DC 170 ft. (a) Temukan panjang BC. (b) Menggunakan

43 hasil dari (a), tentukan panjangAB. (8.10)

Gambar 8-22 Gambar 8-23

8.27. Pada Gambar 8-23, m B , m ACB 58 , m D 23 , dan BC 60 ft. (a) Hitunglah panjang AB. (b) Menggunakan

90 hasil bagian (a), tentukan panjang CD.

8.28. Tangen PA PB dan ditarik ke sebuah lingkaran dari titik luar P. m APB 40 terdekat , dan PA 25. Temukan ke
kesepuluh jari-jari lingkaran.
Machine Translated by Google

BAB 9

daerah
9.1 Luas Persegi Panjang dan Persegi
Satuan persegi adalah permukaan yang dibatasi oleh persegi yang sisinya 1 satuan (Gbr. 9-1).
Luas bangun datar tertutup, seperti poligon, adalah jumlah satuan persegi yang terdapat pada permukaannya. Karena sebuah
persegi panjang dengan panjang 5 satuan dan lebar 4 satuan dapat dibagi menjadi 20 satuan persegi, maka luasnya adalah 20 persegi
unit (Gbr. 9-2).
Luas persegi panjang sama dengan hasil kali panjang alasnya dan panjang ketinggiannya (Gbr. 9-3).
Jadi jika b 8 in dan h 3 in, maka A 24 in2 .
Luas persegi sama dengan kuadrat panjang sisinya (Gbr. 9-4). Jadi jika s 6, maka A s2 36.
Oleh karena itu, luas persegi juga sama dengan setengah kuadrat dari panjang diagonal. Sejak
2 A s2 dan sd/ !2 1d .
, SEBUAH

2
Perhatikan bahwa kadang-kadang kita menggunakan huruf A untuk simpul suatu bangun dan luasnya. Anda seharusnya tidak
kesulitan menentukan yang dimaksud.
Pembaca harus merasa bebas menggunakan kalkulator untuk mengerjakan bab ini.

Gambar 9-1 Gambar 9-2 Gambar 9-3 Gambar 9-4

MASALAH TERSELESAIKAN

9.1 Luas persegi panjang

(a) Hitunglah luas persegi panjang jika alasnya memiliki panjang 15 dan kelilingnya 50.

(b) Hitunglah luas persegi panjang jika tingginya 10 dan panjang diagonalnya 26.

(c) Hitunglah panjang alas dan tinggi suatu persegi panjang jika luasnya 70 dan kelilingnya 34.

Solusi
Lihat Gambar 9-5.

(a) Di sini p 50 dan b 15. Karena p 2b 2h, kita memiliki 50 2(15) 2h jadi h 10.
Jadi, A bh 15(10) 150.

(b) Di sini d 26 dan h 10. Di kanan ^ACD, d2 b2 h2 , jadi 262 b2 102 atau b 24.
Jadi, A bh 24(10) 240.

164
Machine Translated by Google

BAB 9 Area 165

Gambar 9-5

(c) Di sini A 70 dan p 34. Karena p 2b 2h, kita memiliki 34 2(b h) atau h 17 b.
Karena A bh, kita memiliki 70 b(17 b), jadi b2 17b 70 0 dan b 7 atau 10. Kemudian sejak h 17 b,
kita peroleh h 10 atau 7.
Jwb. 10 dan 7, atau 7 dan 10.

9.2 Luas Persegi

(a) Hitunglah luas persegi yang kelilingnya 30.


(b) Hitunglah luas persegi jika jari-jari lingkaran yang dibatasi adalah 10.
c. Tentukan sisi dan keliling persegi yang luasnya 20.
(d) Tentukan jumlah inci persegi dalam satu kaki persegi.

Solusi
1 56 1 .
(a) Karena p 4s 30 pada Gambar 9-6(a), s 712. Kemudian A s2 (7 2)2 4
1 1
(b) Sejak r 10 pada Gambar 9-6(b), d 2r 20. Kemudian A 2d2 2(20)2 200.

(c) Pada Gambar 9-6(a), A s2 20; oleh karena itu, s 225. 25. Maka keliling 4s 8

(d) A s2 . Sejak 1 kaki 12 inci, 1 kaki 2 1 kaki 1 kaki 12 dalam 12 dalam 144 dalam 2.

Gambar 9-6

9.2 Luas Jajar Genjang


Luas jajar genjang sama dengan hasil kali panjang sisinya dan panjang ketinggiannya
samping. (Bukti teorema ini diberikan dalam Bab 16.) Jadi dalam ~ ABCD (Gbr. 9-7), jika b 10 dan h 2.7,
lalu A 10(2.7) 27.

Gambar 9-7
Machine Translated by Google

166 BAB 9 Area

MASALAH TERSELESAIKAN

9.3 Luas jajar genjang

(a) Hitunglah luas jajar genjang jika luasnya dilambangkan dengan x2 4, panjang sisinya dengan x 4,
dan panjang ketinggian ke sisi itu dengan x 3.

(b) Dalam jajar genjang, tentukan panjang ketinggian jika luasnya 54 dan perbandingan ketinggiannya dengan
dasarnya adalah 2:3.

Solusi
Lihat Gambar 9-7.

(a) A x2 4, bx 4, hx 3. Sejak A bh, x2 4 (x 4)(x 3) atau x2 4 x2 x 12 dan x 8.


Jadi, A x2 4 64 4 60.

(b) Misalkan h 2x, b 3x. Maka A bh atau 54 (3x)(2x) 6x2 Jadi, h 2x , jadi 9x2 dan x3 .
2(3) 6.

9.3 Luas Segitiga


Luas segitiga sama dengan setengah hasil kali panjang salah satu sisinya dan panjang ketinggian sisi tersebut. (Bukti
teorema ini diberikan dalam Bab 16.)

Gambar 9-8

MASALAH TERSELESAIKAN

9.4 Luas segitiga Carilah


luas segitiga pada Gambar 9-9.

Gambar 9-9

Larutan
1 1
Di sini, b 15 dan h 4. Jadi, A 2bh 2(15)(4) 30.

9.5 Rumus luas segitiga sama sisi


Turunkan rumus luas segitiga sama sisi (a) yang panjang sisinya s; (b) yang ketinggiannya memiliki panjang
h.
Machine Translated by Google

BAB 9 Area 167

Gambar 9-10

Solusi
Lihat Gambar 9-10.
1 1 2 atau h 1
(a) Di sini A 2bh, dimana bs dan h2 s2 ( 2 detik) 2s23 .

1 1
Kemudian 2bh
SEBUAH
2 detik( 1 2s23) 1 4s223.

(b) Disini SEBUAH


1
2bh, dimana bs dan h
1
2s23 atau S
2 jam
.
23
1 1 1 2 jam
Kemudian SEBUAH
2bh 2sh 2 ( ).h
23

9.6 Luas segitiga sama sisi


Pada Gambar 9-11, tentukan luas (a) segitiga sama sisi yang kelilingnya 24; (b) belah ketupat di mana
diagonal yang lebih pendek memiliki panjang 12 dan sebuah sudut berukuran 60 ; (c) segi enam beraturan dengan sisi
panjang 6.

Gambar 9-11

Solusi
(a) Sejak p 3s 24, s 8. Maka SEBUAH
1 4s223 1 4(64)23 1623.

(b) Karena m/A 60 ^ABD. , ^ADB sama sisi dan sd 12. Luas belah ketupat adalah dua kali luas
Karena itu A 2A 1 4s223B 2A 1 4B(144)23 7223.

1
(c) Sebuah sisi s dari segi enam bertulisan membentuk sudut pusat berukuran 6(360 ) 60 Jadi ^ AOB adalah sama sisi. . Kemudian, karena OA OB

radius R lingkaran terbatas, m/ OAB m/ OBA 60 .

Luas segi enam (luas ^AOB) 6A 1 4s223B 6A 1 4B(3623) 5423.

9.4 Luas Trapesium


Luas trapesium sama dengan setengah hasil kali panjang ketinggiannya dan jumlah panjang
basisnya. (Bukti teorema ini diberikan dalam Bab 16.) Jadi jika h 20, b 27, dan b 23 dalam
1
Gambar 9-12, lalu A 2(20)(27 23) 500.
Machine Translated by Google

168 BAB 9 Area

Luas trapesium sama dengan hasil kali panjang ketinggian dan mediannya. Sejak
1
SEBUAH
2 jam (b br) dan m (bb ), A hm.
12

Gambar 9-12

MASALAH TERSELESAIKAN

9.7 Luas trapesium

(a) Temukan luas trapesium jika alasnya memiliki panjang 7,3 dan 2,7, dan ketinggiannya memiliki panjang 3,8.

(b) Temukan luas trapesium sama kaki jika alasnya memiliki panjang 22 dan 10, dan kaki-kakinya memiliki
panjang 10.

5223, 423, kakinya memiliki panjang


(c) Hitunglah alas trapesium sama kaki jika luasnya adalah ketinggian yang masing-masing dan

8.

Solusi
Lihat Gambar 9-13.

Gambar 9-13

1 1
(a) Di sini b 7.3, b 2.7, h 3.8. Kemudian A h (bb2 ) 2 (3.8 2.7) 19.
1
(b) Di sini b 22, b 10, AB 10. Juga EF b 10 dan AE (22 10) 6. 2
1 1
Dalam ^BEA, h2 102 62 64 jadi h 8. Kemudian A h(b
2 b ) 2 (8)(22 10) 128.

(C) AE 2(AB)2 h2 264 48 4. Juga FD AE 4, dan bb (AE FD) b 8. Kemudian


1 1
A h(b2b ) h(2b 8) atau
2 5223 1 2(423)(2b 8), dari mana 26 2b 8 atau b 17. Kemudian
bb 8 17 8 9.

9.5 Luas Belah Ketupat

Luas belah ketupat sama dengan setengah hasil kali panjang diagonal-diagonalnya.

Karena setiap diagonal adalah garis bagi yang saling tegak lurus, maka luas segitiga I pada Gambar 9-14
1 1
adalah
2( 1 2d)(1 2d ) 8 hari Jadi belah ketupat, yang terdiri dari empat segitiga yang kongruen dengan ^I, memiliki luas
1 1 .
4( 8 hari ) atau2dd
Machine Translated by Google

BAB 9 Area 169

Gambar 9-14

MASALAH TERSELESAIKAN

9.8 Luas belah ketupat

(a) Hitunglah luas belah ketupat jika panjang salah satu diagonalnya 30 dan panjang sisinya 17.

(b) Hitunglah panjang salah satu diagonal belah ketupat jika panjang diagonal lainnya adalah 8 dan luas
belah ketupat adalah 52.

Solusi
Lihat Gambar 9-15.

Gambar 9-15

2 1 1 atau 172 1 1
152 . Kemudian 2d dan d 16. Sekarang
(a) Di kanan ^AEB, detik
( 2d)2 2d )2( ( 2d)2 8
1 1
SEBUAH
2d 2(16)(30) 240.

1 52 1
(b) Kami memiliki d 8 dan A 52. Kemudian A 2 (d)(8) dan d 13.
2d atau

9.6 Poligon dengan Ukuran atau Bentuk Yang Sama

Gambar 9-16 menunjukkan apa yang kita maksudkan ketika kita mengatakan bahwa dua poligon memiliki luas yang sama, atau serupa, atau adalah
kongruen.

Gambar 9-16
Machine Translated by Google

170 BAB 9 Area

PRINSIP 1: Jajar genjang memiliki luas yang sama jika mereka memiliki alas yang kongruen dan ketinggian yang kongruen.

Jadi, dua jajar genjang yang ditunjukkan pada Gambar 9-17 adalah sama.

Gambar 9-17 Gambar 9-18

PRINSIP 2: Segitiga memiliki luas yang sama jika mereka memiliki alas yang kongruen dan ketinggian yang kongruen.

Jadi pada Gambar 9-18, luas ^CAB sama dengan luas ^CAD.

PRINSIP 3: Sebuah median membagi sebuah segitiga menjadi dua segitiga dengan luas yang sama.

Jadi pada Gambar. 9-19, di mana BM adalah median, luas ^AMB sama dengan luas ^BMC karena keduanya memiliki alas yang kongruen

(AM > MC) dan ketinggian umum BD.

Gambar 9-19

PRINSIP 4: Segitiga sama luas jika memiliki alas yang sama dan simpul-simpulnya terletak pada garis par
alel ke dasar.

Jadi pada Gambar 9-20, luas ^ABC sama dengan luas ^ADC.

Gambar 9-20

MASALAH TERSELESAIKAN

9.9 Membuktikan masalah luas yang sama

Diketahui: Trapesium ABCD (SM saya AD)

Diagonal AC BD dan

Untuk Membuktikan: Luas(^AEB) luas(^DEC)


Rencana: Gunakan Prinsip 4 untuk mendapatkan luas(^ABD) luas(^ACD).
Kemudian gunakan Postulat Pengurangan.
Machine Translated by Google

BAB 9 Area 171

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. SM dan AD 1. Diberikan

2. Luas(^ABD) luas(^ACD) 2. Segitiga memiliki luas yang sama jika memiliki alas yang sama
dan simpulnya terletak pada garis yang sejajar dengan alasnya.

3. Luas(^AED) luas(^AED) 3. Postulat Identitas


4. Luas(^AEB) luas(^DEC) 4. Postulat Pengurangan

9.10 Membuktikan masalah luas yang sama yang dinyatakan dalam kata-kata

Buktikan bahwa jika M adalah titik tengah diagonal AC pada segi empat ABCD, dan dan BM DM ditarik, maka
luas ABMD segi empat sama dengan luas CBMD segi empat.

Larutan
Diketahui: Segi Empat ABCD
M adalah titik tengah diagonal AC.
Membuktikan: Luas segi empat ABMD
sama dengan luas CBMD segi empat.
Rencana: Gunakan Prinsip 3 untuk mendapatkan dua pasang
segitiga yang sama luas.
Kemudian gunakan Postulat Penambahan.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. M adalah titik tengah AC. 1. Diberikan

2. BM adalah median dari ^ACB. 2. Garis dari titik sudut suatu segitiga ke titik tengah sisi yang
DM adalah median dari ^ACD. berhadapan adalah median.
3. Luas (^AMB) luas(^BMC), Luas(^AMD) 3. Sebuah median membagi sebuah segitiga menjadi dua segitiga
luas(^DMC). yang luasnya sama.

4. Luas ABMD segi empat sama dengan 4. Jika sama dengan ditambahkan ke sama, hasilnya sama.
luas CBMD segi empat.

9.7 Membandingkan Luas Poligon Serupa


Luas poligon yang serupa adalah satu sama lain sebagai kuadrat dari dua segmen yang bersesuaian.
Jadi jika ^ABC ~ ^ABC dan luas ^ABC adalah 25 kali luas ^ABC , maka rasio
panjang dari dua sisi yang bersesuaian, median, ketinggian, jari-jari lingkaran bertulis atau dibatasi,
dan itu adalah 5:1.

MASALAH TERSELESAIKAN

9.11 Perbandingan luas dan ruas-ruas segitiga yang sebangun


Hitunglah perbandingan luas dua segitiga yang sebangun (a) jika perbandingan panjang kedua sisi yang bersesuaian adalah
3:5; (b) jika kelilingnya 12 dan 7. Tentukan perbandingan panjang pasangan (c) sisi yang bersesuaian jika
perbandingan luasnya adalah 4:9; (d ) median yang bersesuaian jika luasnya adalah 250 dan 10.
Machine Translated by Google

172 BAB 9 Area

Solusi
2 2
3 9 4 S 2
(C)
SEBUAH

(sebuah)
atau
AQs sR Q5 R 25 QSs R 2 A SEBUAH 9 S 3
2 2
12 2 144 250 M
(B) (D)
SEBUAH SEBUAH

atau 5
AQp P R Q 7 R 49 Qm
mR SEBUAH
10 M

9.12 Proporsi yang diturunkan dari poligon serupa

(a) Luas dua poligon yang sebangun adalah 80 dan 5. Jika sisi dari poligon yang lebih kecil memiliki panjang 2, tentukan
panjang sisi yang bersesuaian dari poligon yang lebih besar.

(b) Diagonal-diagonal yang bersesuaian dari dua poligon sebangun memiliki panjang 4 dan 5. Jika luas yang lebih besar
poligon adalah 75, cari luas poligon yang lebih kecil.

Solusi
2
S SEBUAH
jadi S Kemudian
S dan s 8.
(sebuah)
16, 2 4
QsR A, Q 2 R2 80 _ 5

2
SEBUAH
4 16
Kemudian A 75
SEBUAH

(B) , jadi R 2.
AQd D R 75 Q5 Q 25R 48.

MASALAH TAMBAHAN

9.1. Cari luas persegi panjang (9.1)

(a) Jika alas memiliki panjang 11 inci dan ketinggian memiliki panjang 9 inci

(b) Jika alasnya memiliki panjang 2 kaki dan ketinggiannya memiliki panjang 1 kaki 6 in

(c) Jika alasnya memiliki panjang 25 dan kelilingnya 90

(d) Jika alasnya memiliki panjang 15 dan diagonalnya memiliki panjang 17

(e) Jika diagonal memiliki panjang 12 dan sudut antara diagonal dan alas berukuran 60

(f) Jika diagonal memiliki panjang 20 dan sudut antara diagonal dan alasnya berukuran 30

(g) Jika diagonal memiliki panjang 25 dan panjang sisinya memiliki perbandingan 3:4

(h) Jika kelilingnya adalah 50 dan panjang sisi-sisinya memiliki perbandingan 2:3

9.2. Temukan luas persegi panjang yang ditulis dalam lingkaran (9.1)

(a) Jika jari-jari lingkaran adalah 5 dan alasnya memiliki panjang 6

(b) Jika jari-jari lingkaran adalah 15 dan ketinggiannya 24

(c) Jika jari-jari dan ketinggian keduanya memiliki panjang 5

(d) Jika diameter memiliki panjang 26 dan alas dan ketinggiannya memiliki perbandingan 5:12

9.3. Tentukan alas dan tinggi persegi panjang (9.1)

(a) Jika luasnya 28 dan alasnya memiliki panjang 3 lebih panjang dari ketinggiannya

(b) Jika luasnya 72 dan alasnya dua kali ketinggiannya


Machine Translated by Google

BAB 9 Area 173

(c) Jika luasnya 54 dan perbandingan alasnya dengan ketinggiannya adalah 3:2

(d) Jika luasnya 12 dan kelilingnya 16

(e) Jika luasnya 70 dan alas serta ketinggiannya dilambangkan dengan 2x dan x 2

(f) Jika luasnya 160 dan alas serta ketinggiannya dilambangkan dengan 3x 4 dan x

9.4. Tentukan luas (a) yard persegi dalam inci persegi; (b) satu meter persegi dalam desimeter persegi (1 m 10 dm). (9.2)

2; 9.5. Hitunglah luas persegi jika (a) sebuah sisi memiliki panjang 15; (b) sebuah sisi memiliki panjang
31 (c) sebuah sisi memiliki panjang 1,8; (d)
sebuah sisi memiliki panjang 8a; (e) kelilingnya adalah 44; (f) kelilingnya adalah 10; (g) kelilingnya adalah 12b; (h) diagonal tersebut memiliki
panjang (9.2) panjang 822. 8; (i) diagonal memiliki panjang 9; (j) diagonal memiliki

9.6. Temukan luas persegi jika (a) jari-jari lingkaran yang dibatasi adalah 8; (b) diameter 1022 yang dibatasi; 31 lingkaran adalah
lingkaran bertulis adalah (e) diameter lingkaran bertulis adalah 20. 12; (c) diameter lingkaran bertulis adalah (d) jari-jari ;2

(9.2)

9.7. Jika sebuah lantai memiliki panjang 20 m dan lebar 80 m, berapa banyak ubin yang diperlukan untuk menutupinya jika (a) setiap ubin berukuran 1 m2 ; (b) setiap

adalah persegi 2 m di sisi; (c) setiap ubin berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 4 m. ubin (9.2)

9.8. Jika luas persegi adalah 81, tentukan panjang (a) sisinya; (b) kelilingnya; (c) diagonalnya; (d) jari-jari (9.2)
lingkaran tertulis; (e) jari-jari lingkaran yang dibatasi.

61 9.9. (a) Hitunglah panjang sisi persegi yang luasnya 4. (9.2)

(b) Hitunglah keliling persegi yang luasnya 169.

(c) Hitunglah panjang diagonal persegi yang luasnya 50.

(d) Hitunglah panjang diagonal persegi yang luasnya 25.

(e) Temukan jari-jari lingkaran bertulisan persegi yang luasnya 144.

(f ) Hitunglah jari-jari lingkaran yang dibatasi oleh persegi yang luasnya 32.

1
5 4 kaki dan
9.10. Temukan luas jajar genjang jika alas dan ketinggiannya masing-masing memiliki panjang (a) 3 kaki dan 3 kaki; (b)
3
1 kaki 6 inci; (c) 20 dan 3.5; (d) 1,8 m dan 0,9 m. (9.3)

9.11. Temukan luas jajar genjang jika alas dan ketinggiannya masing-masing memiliki panjang (a) 3x dan x; (b) x 3 dan x; (c) x 5
dan x 5; (d) 4x 1 dan 3x 2. (9.3)

9.12. Cari luas jajar genjang jika

(a) Luas dilambangkan dengan x2, alas sebesar x 3, dan ketinggian sebesar x 2

(b) Luas dinyatakan dengan x2 10, alasnya dengan x, dan ketinggiannya dengan x 2

(c) Luas dinyatakan dengan 2x2 34, alasnya dengan x 3, dan ketinggiannya dengan x 3

9.13. Dalam jajaran genjang, temukan (9.3)

(a) alas jika luasnya 40 dan ketinggiannya 15

(b) Panjang ketinggian jika luasnya 22 dan alasnya memiliki panjang 1,1
Machine Translated by Google

174 BAB 9 Area

(c) Panjang alas jika luasnya 27 dan alasnya tiga kali tinggi

(d) Panjang ketinggian jika luasnya 21 dan alasnya memiliki panjang empat lebih dari ketinggiannya

(e) alas jika luasnya 90 dan perbandingan alas dengan ketinggian adalah 5:2

(f) Panjang ketinggian ke sisi yang panjangnya 20 jika ketinggian ke sisi yang panjangnya 15 adalah 16

(g) Panjang alas jika luasnya 48, alas dilambangkan dengan x 3, dan ketinggian dilambangkan
oleh x 1

(h) Panjang alas jika luas dinyatakan dengan x2 17, alas sebesar 2x 3, dan ketinggian sebesar x 1

323 x 7; (d) 5x dan 4x;


9.14. Temukan luas segitiga jika panjang alas dan tinggi masing-masing adalah (a) 6 in dan in; (b) 1 yard dan 2 kaki; (c) 8 dan

(e) 4x dan x 9; ( f ) x 4 dan x 4; (g) 2x 6 dan x 3. (9.4)

9.15. Cari luas (9.4)

(a) Segitiga jika dua sisinya memiliki panjang 13 dan 15 dan tinggi sisi ketiga memiliki panjang 12

(b) Segitiga yang panjang sisinya 10, 10, dan 16

(c) Segitiga yang panjang sisinya 5, 12, dan 13

(d) Segitiga sama kaki yang alasnya memiliki panjang 30 dan kaki-kakinya masing-masing memiliki panjang 17

(e) Segitiga sama kaki yang alasnya memiliki panjang 20 dan sudut sudutnya 68

(f) Segitiga sama kaki yang alasnya memiliki panjang 30 dan sudut alasnya berukuran 62

(g) Segitiga dalam lingkaran berjari-jari 4 jika satu sisi adalah diameter dan sisi lain membuat sudut yang mengukur
30 dengan diameter

(h) Sebuah segitiga dipotong oleh garis yang sejajar dengan alas sebuah segitiga jika alas dan tinggi dari segitiga yang lebih besar memiliki:
panjangnya masing-masing 10 dan 5, dan garis yang sejajar alasnya adalah 6

9.16. Tentukan tinggi segitiga jika (9.4)

(a) alasnya memiliki panjang 10 dan luas segitiga sama dengan jajar genjang yang alas dan tingginya memiliki panjang
15 dan 8.

(b) alasnya memiliki panjang 8 dan luas segitiga sama dengan persegi yang panjang diagonalnya 4.

(c) alasnya memiliki panjang 12 dan luas segitiga sama dengan segitiga lain yang panjang sisinya 6,
8, dan 10.

9.17. Dalam sebuah segitiga, tentukan panjang (9.4)

(a) Sebuah sisi jika luasnya 40 dan ketinggian sisi tersebut memiliki panjang 10

(b) Suatu ketinggian jika luasnya 25 dan sisi yang ditarik ketinggiannya memiliki panjang 5

(c) Sebuah sisi jika luasnya 24 dan panjang sisinya 2 lebih dari ketinggiannya

(d) Sebuah sisi jika luasnya 108 dan sisi dan ketinggiannya dengan perbandingan 3:2

(e) Ketinggian sisi yang panjangnya 20, jika sisi-sisi segitiga memiliki panjang 12, 16, dan 20

(f) Ketinggian ke sisi yang panjangnya 12 jika sisi lain dan ketinggiannya memiliki panjang 10 dan 15

(g) Sebuah sisi dilambangkan dengan 4x jika ketinggian sisi tersebut dilambangkan dengan x 7 dan luasnya adalah 60

(h) Sebuah sisi jika luasnya dinyatakan dengan x2 55, sisinya dengan 2x 2, dan ketinggiannya dengan x 5
Machine Translated by Google

BAB 9 Area 175

9.18. Hitunglah luas segitiga sama sisi jika (a) panjang sisinya 10; (b) kelilingnya adalah 36; (c) suatu ketinggian memiliki panjang
523;
6; (d) ketinggian memiliki panjang (e) sisi memiliki panjang 2b; (f) kelilingnya adalah 12x; (g) suatu ketinggian memiliki panjang
3r. (9.6)

9.19. Hitunglah luas belah ketupat yang memiliki sudut 60 jika (a) sebuah sisi memiliki panjang 2; (b) diagonal terpendek memiliki panjang 7;
(c) diagonal yang lebih panjang memiliki panjang 12; (d) diagonal yang lebih panjang memiliki panjang623.
(9.6)

9.20. Temukan luas segi enam beraturan jika (a) sisinya adalah 4; (b) jari-jari lingkaran yang dibatasi adalah 6; (c) diameternya
dari lingkaran yang dibatasi adalah 20. (9.6)

9.21. Hitunglah sisi segitiga sama sisi yang luasnya sama (9.6)

(a) Jumlah luas dua segitiga sama sisi yang panjang sisi-sisinya 9 dan 12

(b) Selisih luas dua segitiga sama sisi yang panjang sisinya 17 dan 15

(c) Luas trapesium yang alasnya memiliki panjang 6 dan 2 dan ketinggiannya memiliki panjang 923

(d) Dua kali luas segitiga siku-siku yang memiliki sisi miring dengan panjang 5 dan sudut lancip berukuran 30

9.22. Hitunglah luas trapesium ABCD pada Gambar 9-21, jika: (9.7)

(a) b 25, b 15, dan h 7

(b) m 10 dan j 6,9

(c) AB 30, m/A 30 , b 24, dan b 6

(d) AB 12, m/A 45 , b 13, dan b 7

(e) AB 10, m/A 70 , dan bb 20

Gambar 9-21 Gambar 9-22

9.23. Tentukan luas trapesium ABCD sama kaki pada Gambar 9-22, jika (9.7)

(a) b 17, l 10, dan h 6 (d) b 20, l 8, dan m/A 60

(b) b 22, b 12, dan l 13 (e) b 40, b 20, dan m/A 28

(c) b 16, b 10, dan m/A 45

9.24. (a) Hitunglah panjang ketinggian sebuah trapesium jika alasnya memiliki panjang 13 dan 7 dan luasnya 40. (9.7)

(b) Tentukan panjang tinggi trapesium jika jumlah panjang alasnya dua kali panjang trapesium
ketinggian dan luas 49.

(c) Hitunglah jumlah panjang alas dan median sebuah trapesium jika luasnya 63 dan ketinggiannya
panjang 7.
Machine Translated by Google

176 BAB 9 Area

(d) Hitunglah panjang alas trapesium jika alas atas memiliki panjang 3 kurang dari alas bawah, ketinggiannya
memiliki panjang 4, dan luasnya adalah 30.

(e) Temukan panjang alas trapesium jika alas bawah memiliki panjang dua kali panjang alas atas,
ketinggian memiliki panjang 6, dan luas adalah 45.

9.25. Dalam trapesium sama kaki (9.7)

(a) Hitunglah panjang alas jika masing-masing kaki memiliki panjang 5, ketinggian memiliki panjang 3, dan luasnya adalah 39.

(b) Carilah panjang alas jika ketinggiannya memiliki panjang 5, setiap sudut alas berukuran 45 , dan daerah
adalah 90.

4223,dan
(c) Hitunglah panjang alas jika luas alasnya memiliki panjang 323,masing-masing sudut alas diukur
60 .

(d) Tentukan panjang masing-masing kaki jika alasnya memiliki panjang 24 dan 32 dan luasnya 84.

(e) Hitung panjang setiap kaki jika luasnya 300, median memiliki panjang 25, dan alas bawah memiliki panjang 30.

9.26. Cari luas belah ketupat jika (9.8)

(a) diagonal-diagonalnya memiliki panjang 8 dan 9.

(b) Diagonalnya memiliki panjang 11 dan 7.

(c) Diagonalnya memiliki panjang 4 dan 623 .


(d) Diagonalnya memiliki panjang 3x dan 8x.

(e) Satu diagonal memiliki panjang 10 dan sebuah sisi memiliki panjang 13.

(f) Kelilingnya 40 dan panjang diagonalnya 12.

(g) Sisinya memiliki panjang 6 dan sebuah sudut berukuran 30 .

(h) Kelilingnya adalah 28 dan sebuah sudut berukuran 45 .

(i) Kelilingnya adalah 32 dan panjang diagonal pendeknya sama dengan panjang sisinya.

(j) Sebuah sisi memiliki panjang 14 dan sebuah sudut berukuran 120 .

9.27. Temukan luas belah ketupat hingga bilangan bulat terdekat jika (a) panjang sisinya 30 dan sudutnya berukuran 55 ; (b)
.
keliling adalah 20 dan sebuah sudut berukuran 33 ; (c) sisinya memiliki panjang 10 dan sebuah sudut berukuran 130 (9,8)

9.28. Pada belah ketupat, tentukan panjang (9.8)

(a) Sebuah diagonal jika diagonal lainnya memiliki panjang 7 dan luasnya 35 (9.8)

(b) Diagonal-diagonalnya jika perbandingannya 4:3 dan luasnya 54

(c) Diagonalnya jika lebih panjang dua kali lebih pendek dan luasnya 100

(d) Sisi jika luasnya 24 dan panjang salah satu diagonalnya 6

(e) Sisi jika luasnya 6 dan salah satu diagonalnya lebih panjang 4 dari yang lain

9.29. Sebuah belah ketupat sama dengan trapesium yang alas bawahnya memiliki panjang 26 dan tiga sisi lainnya memiliki panjang 10. Temukan
panjang tinggi belah ketupat jika kelilingnya 36. (9.8)
Machine Translated by Google

BAB 9 Area 177

9.30. Berikan bukti yang diminta pada Gambar 9-23. (9.9)

Gambar 9-23

9.31. Berikan bukti yang diminta pada Gambar 9-24. (9.9)

Gambar 9-24

9.32. Buktikan masing-masing dari berikut ini: (9.10)

(a) Sebuah median membagi sebuah segitiga menjadi dua segitiga yang luasnya sama.

(b) Segitiga-segitiga sama luas jika memiliki alas yang sama dan simpul-simpulnya terletak pada garis yang sejajar dengan alasnya.

(c) Dalam sebuah segitiga, jika garis-garis ditarik dari satu titik ke titik tiga bagian dari sisi-sisi yang berhadapan, luas segitiga tersebut adalah
segitiga adalah segitiga.

(d) Pada trapesium ABCD, alas AD adalah dua kali alas BC. Jika M adalah titik tengah AD, maka ABCM dan BCDM adalah

jajar genjang yang luasnya sama.

BM, median
9.33. (a) Dalam ^ABC, E adalah sebuah titik pada Buktikankebahwa
AC. luas(^BEA) luas(^BEC).

SM,
(b) Di ^ABC, Q adalah titik di M adalah AB, dan P adalah titik tengah AC.
titik tengah Buktikan bahwa luas(^BQM)

luas(^PQC) luas( APQM segi empat).

(c) Pada segi empat ABCD, diagonal AC membagi dua diagonal BD. Buktikan luas(^ABC) luas (^ACD).

(d) Buktikan bahwa diagonal-diagonal jajar genjang membagi jajar genjang menjadi empat segitiga yang sama panjang
di daerah. (9.10)

9.34. Tentukan perbandingan luas dua segitiga yang sebangun jika perbandingan dua sisi yang bersesuaian adalah (a) 1:7; (b) 7:2;
1:23; 3:2x; (c) (d) a:5a; (e) 9: x; (F) s:s22.
(g) (9.11)

9.35. Tentukan perbandingan luas dua segitiga yang sebangun (9.11)

(a) Jika perbandingan panjang dua median yang bersesuaian adalah 7:10

(b) Jika panjang ketinggian yang pertama adalah dua pertiga dari ketinggian yang sesuai dari yang kedua

(c) Jika dua garis bagi sudut yang bersesuaian memiliki panjang 10 dan 12

(d) Jika panjang setiap sisi yang pertama adalah sepertiga dari panjang setiap sisi yang bersesuaian dari yang kedua

(e) Jika jari-jari lingkaran yang dibatasinya adalah dan 5 71


2

(f) Jika kelilingnya adalah 30 dan 3022


Machine Translated by Google

178 BAB 9 Area

9.36. Tentukan perbandingan dua sisi yang bersesuaian dari dua segitiga yang sebangun jika perbandingan luasnya adalah (a) 100:1; (b) 1:49;
(c) 400:81; (d) 25:121; (e) 4:y2 ; (f) 9x2 :1; (g) 3:4; (h) 1:2; (i) x2 : 5; ( j ) x:16. (9.11)

9.37. Pada dua segitiga yang sebangun, tentukan perbandingan panjang (9.11)

(a) Sisi-sisi yang bersesuaian jika luasnya 72 dan 50

(b) Median yang sesuai jika perbandingan luasnya adalah 9:49

(c) Ketinggian yang sesuai jika luasnya 18 dan 6

(d) Keliling jika luasnya 50 dan 40

(e) Jari-jari lingkaran bertulisan jika perbandingan luasnya adalah 1:3

9.38. Luas dua segitiga yang sebangun memiliki perbandingan 25:16. Menemukan (9.11)

(a) Panjang sisi yang lebih besar jika sisi yang bersesuaian dari sisi yang lebih kecil memiliki panjang 80

(b) Panjang median yang lebih besar jika median yang sesuai dari yang lebih kecil memiliki panjang 10

(c) Panjang garis bagi sudut yang lebih kecil jika garis-bagi sudut yang bersesuaian dari yang lebih besar memiliki panjang 15

(d) Keliling yang lebih kecil jika keliling yang lebih besar adalah 125

(e) Keliling lingkaran bertulisan lebih besar jika keliling lingkaran bertulisan
lebih kecil adalah 84

(f) Diameter lingkaran yang berbatas lebih kecil jika diameter lingkaran yang dibatasi lebih besar
adalah 22,5

(g) Panjang ketinggian yang lebih besar jika ketinggian yang sesuai dari yang lebih kecil memiliki panjang 1623

9.39. (a) Luas dua segitiga yang sebangun adalah 36 dan 25. Jika median dari segitiga yang lebih kecil memiliki panjang 10, tentukan panjang
median yang sesuai dari segitiga yang lebih besar. (9.12)

(b) Ketinggian yang bersesuaian dari dua segitiga yang sebangun memiliki panjang 3 dan 4. Jika luas segitiga yang lebih besar adalah 112,
cari luas yang lebih kecil.

(c) Dua poligon sebangun memiliki keliling 32 dan 24. Jika luas yang lebih kecil adalah 27, carilah luas yang lebih besar.

(d) Luas dua segi lima yang sebangun adalah 88 dan 22. Jika salah satu diagonal terbesar memiliki panjang 5, tentukan panjang
diagonal yang sesuai dari yang lebih kecil.

23:1.
(e) Pada dua poligon yang sebangun, perbandingan panjang dua sisi yang bersesuaian adalah 15, tentukan Jika luasnya lebih kecil
luas yang lebih besar.
Machine Translated by Google

BAB 10

Poligon Reguler dan Lingkaran


10.1 Poligon Reguler
Poligon beraturan adalah poligon sama sisi dan segitiga sama sisi.
Pusat poligon beraturan adalah pusat umum dari lingkaran bertulis dan berbatas.
Jari -jari poligon beraturan adalah segmen yang menghubungkan pusatnya ke sembarang titik. Jari-jari poligon beraturan
juga merupakan jari-jari lingkaran yang dibatasi. (Di sini, untuk lingkaran, kita dapat menggunakan kata jari -jari untuk
mengartikan angka yang merupakan “panjang jari-jari.”)
Sudut pusat poligon beraturan adalah sudut yang terletak di antara dua jari-jari yang ditarik ke simpul yang berurutan.
Apotema poligon beraturan adalah ruas dari pusatnya yang tegak lurus dengan salah satu sisinya. Sebuah apotema juga
merupakan jari-jari dari lingkaran tertulis.
Jadi untuk segi lima beraturan yang ditunjukkan pada Gambar 10-1, AB BC CD DE EA dan m/A m/B m/C m/D m/ E. Juga,
pusatnya adalah O, dan merupakan jari-jarinya; /AOB adalah sudut pusat; dan dan OA OB OG OF adalah apotema.

Gambar 10-1

10.1A Prinsip Poligon Reguler

PRINSIP 1: Jika poligon beraturan dengan n sisi memiliki sisi dengan panjang s, kelilingnya adalah p ns.

PRINSIP 2: Sebuah lingkaran dapat dibatasi pada sembarang poligon beraturan.

PRINSIP 3: Sebuah lingkaran dapat ditulisi dalam poligon beraturan apa pun.

PRINSIP 4: Pusat lingkaran berbatas poligon beraturan juga merupakan pusat lingkaran bergaris
lingkaran.

PRINSIP 5: Sebuah poligon sama sisi dalam lingkaran adalah poligon beraturan.

PRINSIP 6: Jari-jari poligon beraturan adalah kongruen.

179
Machine Translated by Google

180 BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran

PRINSIP 7: Jari-jari poligon beraturan membagi dua sudut tempat ia digambar.


OB
Jadi pada Gambar 10-1, membagi dua /ABC.

PRINSIP 8: Apotema dari poligon beraturan adalah kongruen.

PRINSIP 9: Sebuah apotema dari poligon beraturan membagi dua sisi yang digambarnya.
Jadi pada Gambar. 10-1, membagi
OG ED. dua dan membagi dua OF CD,

PRINSIP 10: Untuk poligon beraturan dengan n sisi:

360
1. Setiap sudut pusat c mengukur n .
(n 2)180 2.
Setiap sudut dalam yang diukur n .

360
3. Setiap sudut luar e mengukur n .

Jadi untuk segi lima biasa ABCDE dari Gambar 10-2,

360 360 (n 2) 180 (5 2) 180


m/ AOB m/ ABS n 72 m/ ABC n 108
5 5
dan m/ ABC m/ ABS 180

Gambar 10-2

MASALAH TERSELESAIKAN

10.1 Menemukan ukuran garis dan sudut pada poligon beraturan

(a) Hitunglah panjang sisi s dari segi lima beraturan jika keliling p adalah 35.

(b) Hitunglah panjang apotema sebuah segi lima beraturan jika jari-jari lingkaran bertulisan adalah 21.

(c) Dalam poligon beraturan dengan lima sisi, tentukan besar sudut pusat c, sudut luar e,
dan sudut dalam i.

(d) Jika sudut dalam sebuah poligon beraturan berukuran 108 , tentukan besar sudut luar
dan sudut pusat serta jumlah sisinya.

Gambar 10-3
Machine Translated by Google

BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran 181

Solusi

(a) p 35. Karena p 5s, kami memiliki 35 5s dan s 7.

(b) Karena apotema r adalah jari-jari lingkaran bertulisan, maka panjangnya 21.

360 360 360


(c) n 5. Maka m/c n 72 ; Saya n 72 ; m/i 180° – m/e 108°.
5

360
(d) m/i 108 . Maka m/c 180 – m/i 72 . Sejak m/c n, n 5. (Lihat Gambar 10-3.)

10.2 Membuktikan masalah poligon beraturan yang dinyatakan dalam kata-kata


Buktikan bahwa sudut sudut segi lima beraturan dibagi tiga oleh diagonal yang ditarik dari simpul tersebut.

Larutan

Diketahui: segilima biasa ABCDE

Diagonal danAC AD

Untuk membuktikan: AC AD
dan segitiga /A.

Rencana: Lingkari sebuah lingkaran dan tunjukkan sudut-sudutnya


BAC, CAD, dan DAE kongruen.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. ABCDE adalah segi lima beraturan. 1. Diberikan


2. Melingkar sebuah lingkaran tentang ABCDE. 2. Sebuah lingkaran dapat dibatasi oleh sembarang regular
poligon
3. SM CD DE 3. Sebuah poligon beraturan adalah sama sisi.
4. SM > CD > DE 4. Dalam sebuah lingkaran, busur yang sama memiliki busur yang sama.

5. /BAC / CAD / DAE 5. Dalam lingkaran, sudut-sudut bertulisan memiliki kongruen


busur adalah kongruen.
6. /A dibagi tiga. 6. Membagi menjadi tiga bagian yang kongruen adalah membagi menjadi tiga bagian.

10.2 Hubungan Segmen pada Poligon Beraturan dari 3, 4, dan 6 Sisi


Dalam segi enam biasa, persegi, dan segitiga sama sisi, segitiga siku-siku khusus terbentuk ketika apotema
r dan jari-jari R yang berakhir di sisi yang sama ditarik. Dalam kasus bujur sangkar kita memperoleh segitiga 45 -45 -90, sedangkan
dalam dua kasus lainnya kita memperoleh segitiga 30 -60 -90. Rumus pada Gambar 10-4 menghubungkan
panjang sisi dan jari-jari poligon beraturan ini.

Gambar 10-4
Machine Translated by Google

182 BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran

MASALAH TERSELESAIKAN

10.3 Menerapkan hubungan garis dalam segi enam biasa


Dalam segi enam biasa, (a) temukan panjang sisi dan apotema jika jari-jarinya 12; (b) tentukan jari-jarinya
dan panjang apotema jika panjang sisinya 8.

Solusi
1
(a) Sejak R 12, s R 12 dan R 2 Rp23 623.
1
(b) Sejak s 8, R s 8 dan R 2 Rp23 423.

10.4 Menerapkan hubungan garis dalam bujur sangkar


Dalam sebuah persegi, (a) temukan panjang sisi dan apotema jika jari-jarinya 16; (b) tentukan jari-jari dan
panjang apotema jika panjang sisinya 10.

Solusi
1
R 16, dan s R22 1622 (a) Sejak R 2s 822.
1 S 1
(b) Sejak s 10, R 2s 5 dan R 2s 22 522.
22

10.5 Menerapkan hubungan garis pada segitiga sama sisi


Dalam segitiga sama sisi, (a) tentukan panjang jari-jari, apotema, dan sisi jika ketinggiannya
panjang 6; (b) tentukan panjang sisi, apotema, dan ketinggian jika jari-jarinya 9.

Solusi
1 2
(a) Sejak h 6, kita memiliki R 2; R 3 jam 4; dan s R23 423.
1 1 3
Sejak R 9, 3h s R23 923 (b) ;R 2R 4 2; dan jam
2 Rp 131 2 .

10.3 Luas Poligon Beraturan


Luas poligon beraturan sama dengan setengah hasil kali keliling dan panjang apotemanya.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 10-5, dengan menggambar jari-jari kita dapat membagi poligon beraturan dengan n sisi dan keliling p ns
1 1 1 1
menjadi n segitiga, masing-masing luas 2r. Jadi, luas poligon beraturan adalah n( 2r) 2nsr 2pr.

Gambar 10-5
Machine Translated by Google

BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran 183

MASALAH TERSELESAIKAN

10.6 Mencari luas poligon beraturan

(a) Hitunglah luas segi enam beraturan jika panjang apotemanya adalah 523.

(b) Hitunglah luas segilima beraturan terhadap bilangan bulat terdekat jika panjang apotema tersebut adalah 20.

Solusi
1
(a) Dalam segi enam biasa, R 2 detik
23. Sejak r 523, s 10 dan p 6(10) 60.

1 1
Kemudian SEBUAH
2pr 2(60) (523) 15023.
1 1
(b) Pada Gambar 10-6, m/ AOE 360/5 72 dan m/ AOF / AOE 36 . Kemudian
2m cokelat 36 2 detik
/20 dtk/40
atau s 40 tan 36 .
1 1 1
Sekarang SEBUAH
2pr 2nsr 2(5) (40 tan 36 )(20) 1453.

Gambar 10-6

10.4 Rasio Ruas dan Luas Poligon Beraturan

PRINSIP 1: Poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama adalah sebangun.

PRINSIP 2: Ruas-ruas yang bersesuaian dari poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama berada dalam proporsi.
Yang dimaksud dengan “segmen” di sini termasuk sisi, keliling, jari-jari atau keliling lingkaran berbatas
atau bertulis, dan semacamnya.

PRINSIP 3: Luas poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama satu sama lain sebagai persegi
panjang dari dua segmen yang bersesuaian.

MASALAH TERSELESAIKAN

10.7 Rasio garis dan luas poligon beraturan

(a) Pada dua poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama, tentukan perbandingan panjang
apotema jika kelilingnya memiliki perbandingan 5:3.

(b) Dalam dua poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama, tentukan panjang sisi yang lebih kecil
jika panjang apotema adalah 20 dan 50 dan sisi yang lebih besar memiliki panjang 32,5.

(c) Dalam dua poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama, tentukan perbandingan luas jika panjangnya
perbandingan sisinya 1:5.

(d) Dalam dua poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama, tentukan luas yang lebih kecil jika sisi-sisinya
memiliki panjang 4 dan 12 dan luas yang lebih besar adalah 10.260.
Machine Translated by Google

184 BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran

Solusi
(a) Dengan Prinsip 2, r: r p: p 5:3.
(b) Dengan Prinsip 2, s: s r : r ; jadi, s : 32,5 20 :50 dan s 13.

A
(c) Dengan Prinsip 3, Ar Qsr
s R2 Q 1 5R 2 1 25.

A 2 2
(d) Dengan Prinsip 3, Ar . Kemudian dan A1140 .
s R
Qsr 10.260 _ Q 4 12R

10.5 Keliling dan Luas Lingkaran

p (pi) adalah rasio keliling C dari sembarang lingkaran dengan diameternya d; yaitu, p C/ d. Karena itu,

C pd atau C 2pr

22
Nilai perkiraan untuk p adalah 3,1416 atau 3,14 atau Kecuali7Anda
. diberitahu sebaliknya, kami akan menggunakan 3,14 untuk p
dalam memecahkan masalah.
Lingkaran dapat dianggap sebagai poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi tak terhingga. Jika sebuah persegi ditulis dalam
lingkaran, dan jumlah sisinya terus-menerus digandakan (untuk membentuk segi delapan, 16-gon, dan seterusnya), keliling poligon
yang dihasilkan akan semakin dekat dengan keliling lingkaran (Gbr. 10-7).

Gambar 10-7

1
Jadi untuk mencari luas lingkaran, rumusnya A 2pr dapat digunakan dengan C menggantikan p; melakukannya,
kita dapatkan

1 1
SEBUAH
2Cr 2(2pr)(r) pr2

Semua lingkaran adalah bangun yang serupa, karena mereka memiliki bentuk yang sama. Karena keduanya merupakan bangun-
bangun yang serupa, (1) ruas-ruas lingkaran yang bersesuaian sebanding dan (2) luas dua lingkaran satu sama lain sebagai kuadrat
dari jari-jari atau kelilingnya.

MASALAH TERSELESAIKAN

10.8 Mencari keliling dan luas lingkaran


Dalam sebuah lingkaran, (a) tentukan keliling dan luas jika jari-jarinya 6; (b) temukan jari-jari dan luas jika kelilingnya 18p;
(c) tentukan jari-jari dan keliling jika luasnya 144p. (Jawab dalam bentuk p dan ke bilangan bulat terdekat.)
Machine Translated by Google

BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran 185

Solusi

(a) r 6. Kemudian C 2pr 12p 38 dan A pr2 36p 36(3.14) 113.

(b) C 18 hal. Karena C 2pr, kita memiliki 18p 2pr dan r 9. Maka A pr2 81p 254.

(c) 144p . Karena A pr2, kami memiliki 144p pr2 dan r 12. Kemudian C 2pr 24p 75.

10.9 Keliling dan luas lingkaran berbatas dan bertulisan

Temukan keliling dan luas lingkaran yang dibatasi dan lingkaran bertulisan (a) dari sebuah reguler
segi enam yang panjang sisinya 8; (b) segitiga sama sisi yang ketinggiannya memiliki panjang 923.
(Lihat Gambar 10-8.)

Solusi

(a) Di sini R s 8. Kemudian C 2pR 16p dan A pR2 64p.


1
Juga r 2 Rp23 423. Kemudian C2pr _ 8p23 dan A pr2 48p.
2
(b) Disini R 3 jam 623. dan A pR2
C 2pR
108p.
12p23 Kemudian
1
Juga R 3 jam 323. dan A pr2
C 2pr
27p.
6p23 Kemudian

Gambar 10-8

10.10 Rasio segmen dan area dalam lingkaran

(a) Jika keliling dua lingkaran memiliki perbandingan 2:3, tentukan perbandingan diameter dan
rasio daerah.

(b) Jika luas dua lingkaran memiliki perbandingan 1:25, tentukan perbandingan diameter dan perbandingan
keliling.

Solusi
D C 2 SEBUAH
2 24
(sebuah)
dan
dr Cr 3 Ar QCr
CR Q 2 3R 9.

SEBUAH 1 D 1 C D 1
(b) Sejak Ar Q d dan
dr R 2
,
25 Qdrd R 2 dr 5. Juga, Cr dr 5.

10.6 Panjang Busur; Luas Sektor dan Segmen


Sektor lingkaran adalah bagian dari lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur yang dicegatnya . Jadi pada Gambar 10-9,
bagian lingkaran O yang diarsir adalah sektor OAB.
Machine Translated by Google

186 BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran

Ruas lingkaran adalah bagian dari lingkaran yang dibatasi oleh tali busur dan tali busurnya. Ruas kecil lingkaran adalah
yang lebih kecil dari dua segmen yang terbentuk. Jadi pada Gambar 10-10, bagian lingkaran Q yang diarsir adalah ruas
minor ACB.

Gambar 10-9 Gambar 10-10

n
PRINSIP 1: Dalam lingkaran dengan jari-jari r, panjang l busur berukuran n sama dengan keliling 360
n pnr
lingkaran, atau aku2pr
360 180.
n
PRINSIP 2: Dalam lingkaran dengan jari-jari r, luas K dari suatu sektor berukuran n sama dengan luas
360
n
lingkaran, atau K pr2.
360

Luas sektor n panjang busur ukuran n keliling n


PRINSIP 3: 360
Luas lingkaran lingkaran

PRINSIP 4: Luas segmen minor lingkaran sama dengan luas sektornya dikurangi luas segitiga yang dibentuk oleh jari-jari
dan tali busurnya.

PRINSIP 5: Jika sebuah poligon beraturan dimasukkan ke dalam sebuah lingkaran, setiap ruas yang dipotong oleh poligon tersebut memiliki luas
sama dengan selisih luas lingkaran dan luas poligon yang dibagi
dengan jumlah sisi.

MASALAH TERSELESAIKAN

10.11 Panjang busur

(a) Tentukan panjang busur 36 dalam lingkaran yang kelilingnya 45p.

(b) Temukan jari-jari lingkaran jika busur 40 memiliki panjang 4p.

Solusi
n 36 9
(a) Di sini n 36 dan C 2pr 45p . Kemudian aku 2pr 45p
360 360 2p.
n 40
(b) Di sini l 4p dan n 40 . Lalu aku 2pr menghasilkan 2pr, dan r18 .
4p 360 360

10.12 Luas suatu sektor

(a) Tentukan luas K dari 300 sektor lingkaran yang jari-jarinya 12.

(b) Hitunglah besar sudut pusat suatu sektor yang luasnya 6p jika luas lingkaran adalah 9p.

(c) Tentukan jari-jari lingkaran jika busur dengan panjang 2p memiliki luas bidang 10p.
Machine Translated by Google

BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran 187

Solusi

n 300
(a) n 300 dan r 12. Maka K 144p 120p.
360pr2 360

Area sektor n 6p n
(B) jadi dan n 240. Jadi, sudut pusat berukuran 240 360, .
luas lingkaran 360, 9p

Panjang busur bidang sektor 2p 10p


(C) Lingkar dan r10 .
jadi luas lingkaran , 2pr pr2

10.13 Luas segmen lingkaran

(a) Hitunglah luas segmen jika sudut pusatnya 60 dan jari-jari lingkaran adalah 12.

(b) Temukan luas segmen jika sudut pusatnya 90 dan jari-jari lingkaran adalah 8.

(c) Temukan setiap segmen yang dibentuk oleh segitiga sama sisi bertulis jika jari-jari lingkaran adalah 8.

Solusi

Lihat Gambar 10-11.

n 60
(a) n 60 dan r 12. Maka luas sektor OAB
360pr2 360144p 24p.

Juga, luas sama sisi ^ OAB 1 4s223 1 4 (144)23 3623.

Jadi, luas segmen ACB 24p 36 23.

n 90
(b) n 90 dan r 8. Maka luas sektor OAB pr2 64p 16p.
360 360
1 1
Juga, wilayah rt. ^OAB 2bh 2 (8)(8) 32.

Jadi, luas segmen ACB 16p 32.


1
Karena s R23 823, (c) R 8. luas ^ABC adalah 4s 223 4823.

Juga, luas lingkaran O pR2 64p.


1
Oleh karena itu, luas segmen BDC (64p3 48 ). 23

Gambar 10-11

10.14 Luas segmen yang dibentuk oleh poligon beraturan


Temukan luas setiap segmen yang dibentuk oleh poligon beraturan bertulisan 12 sisi (dodecagon) jika
jari-jari lingkaran adalah 12. (Lihat Gambar 10-12.)

Gambar 10-12
Machine Translated by Google

188 BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran

Larutan
n 30
Area sektor OAB pr2
360 360144p 12p.
Untuk mencari luas ^OAB, kita menggambar ketinggian AD ke pangkalan OB . Sejak m/ AOB 30 , h AD r 6. 12

1 1
Maka luas ^OAB adalah 2
bh 2 (12) (6) 36.

Jadi, luas ruas ACB adalah 12p 36.

10.7 Area Angka Kombinasi


Area kombinasi angka seperti pada Gambar 10-13 dapat ditemukan dengan menentukan area individu dan
kemudian ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Jadi, luas daerah yang diarsir pada gambar sama dengan jumlah luas
1
persegi dan setengah lingkaran: A 82 (16p) 6428p.

Gambar 10-13

MASALAH TERSELESAIKAN

10.15 Menemukan area kombinasi angka

Temukan area yang diarsir di setiap bagian dari Gambar 10-14. Dalam (a), lingkaran A, B, dan C bersinggungan di luar dan
masing-masing memiliki jari-jari 3. Dalam (b), setiap busur adalah bagian dari lingkaran dengan jari-jari 9.

Gambar 10-14

Solusi
1 n 300 15
(a) Luas ^ ABC 1 4s223 4(62)23 923. Area sektor Saya
(pr2) (9p) P.
360 360 2
Daerah yang diarsir 923 3 A 15 2 pR 923 45 2
P.

n 90 81
(b) Luas persegi 182 324. Luas sektor I (pr2) (81p) P. 1
360 360 4
81
Daerah yang diarsir 324 4A 4 pB 324 81 hal.
Machine Translated by Google

BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran 189

MASALAH TAMBAHAN

10.1. Dalam poligon beraturan, temukan (10.1)

(a) Keliling jika panjang sebuah sisi adalah 8 dan jumlah sisinya adalah 25

(b) Keliling jika panjang sebuah sisi adalah 2,45 dan jumlah sisinya adalah 10

4 2 sisinya 24
(c) Keliling jika panjang sisinya adalah dan jumlah
3

(d) Banyaknya sisi jika kelilingnya 325 dan panjang sisinya 25

2723
(e) Banyaknya sisi jika keliling dan panjang sisinya 323
adalah

(f) Panjang sisi jika jumlah sisinya 30 dan kelilingnya 100

(g) Panjang sebuah sisi jika kelilingnya 67,5 dan jumlah sisinya 15

10.2. Dalam poligon beraturan, temukan (10.1)

(a) Panjang apotema jika diameter lingkaran bertulisan adalah 25

(b) Panjang apotema jika jari-jari lingkaran bertulisan adalah 23,47

(c) Jari-jari lingkaran bertulisan jika panjang apotema adalah 723

(d) Jari-jari poligon beraturan jika diameter lingkaran yang dibatasi adalah 37

(e) Jari-jari lingkaran yang dibatasi jika jari-jari poligon beraturan adalah 322

10.3. Dalam poligon beraturan dengan 15 sisi, tentukan ukuran (a) sudut pusat; (b) sudut luar; (c) bagian dalam
sudut. (10.1)

10.4. Jika sudut luar poligon beraturan berukuran 40 sisi; (c) , temukan (a) ukuran sudut pusat; (b) nomor
ukuran sudut dalam. (10.1)

10.5. Jika sudut dalam sebuah poligon beraturan berukuran 165 , temukan (a) ukuran sudut luar; (b) ukuran
dari sudut pusat; c.jumlah sisi (10.1)

10.6. Jika sudut pusat poligon beraturan berukuran 5 sisi; , temukan (a) ukuran sudut luar; (b) jumlah
(c) ukuran sudut dalam. (10.1)

10.7. Sebutkan poligon beraturan yang (10.1)

(a) Sudut pusat berukuran 45 (d) Sudut luar berukuran 36

(b) Sudut pusat berukuran 60 (e) Sudut dalam kongruen dengan sudut pusatnya

(c) Sudut luar berukuran 120 (f) Sudut interior berukuran 150

10.8. Buktikan masing-masing dari berikut ini: (10.2)

(a) Diagonal-diagonal segilima beraturan adalah kongruen.

(b) Diagonal segilima beraturan membentuk trapesium sama kaki dengan tiga sisinya.

(c) Jika dua diagonal segi lima beraturan berpotongan, ruas terpanjang dari masing-masing diagonal adalah
kongruen dengan sisi segi lima biasa.

10.9. Dalam segi enam biasa, temukan (10.3)

(a) Panjang sebuah sisi jika jari-jarinya 9

(b) keliling jika jari-jarinya 5


Machine Translated by Google

190 BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran

(c) Panjang apotema jika jari-jarinya 12

(d) Jari-jarinya jika panjang sisinya 6

(e) Panjang apotema jika panjang sisinya 26

(f) Jari-jarinya jika panjang apotema adalah 323

(g) Panjang sisi jika panjang apotema adalah 30

(h) Keliling jika panjang apotema adalah 523

10.10. Dalam sebuah persegi, temukan (10.4)

(a) Panjang sisi jika jari-jarinya 18

(b) Panjang apotema jika jari-jarinya 14

(c) Keliling jika jari-jarinya adalah 522

(d) Jari-jari jika panjang sisinya 16

(e) Panjang sisi jika panjang apotema adalah 1,7

(f) Keliling jika panjang apotema adalah 31


2

(g) Jari-jari jika kelilingnya 40

(h) Panjang apotema jika kelilingnya adalah 1622

10.11. Pada segitiga sama sisi, tentukan (10.5)

(a) Panjang sisi jika jari-jarinya 30

(b) Panjang apotema jika jari-jarinya 28

(c) Panjang suatu ketinggian jika jari-jarinya 18

(d) Keliling jika jari-jarinya adalah 223

(e) Jari-jarinya jika panjang sisinya 24

(f) Panjang apotema jika panjang sisinya 24

(g) Panjang ketinggiannya jika panjang sisinya 96

(h) Jari-jarinya jika panjang apotema adalah 21

(i) Panjang sebuah sisi jika panjang apotema adalah 23

(j) Panjang ketinggian jika panjang apotema adalah 31


3

(k) Panjang ketinggian jika kelilingnya 15

(l) Panjang apotema jika kelilingnya 54

10.12. (a) Hitunglah luas segilima beraturan hingga bilangan bulat terdekat jika panjang apotema tersebut adalah 15. (10.6)

(b) Temukan luas segi empat beraturan ke bilangan bulat terdekat jika panjang sisinya adalah 20.

10.13. Temukan luas segi enam beraturan, dalam bentuk radikal, jika (a) panjang sisinya adalah 6; (b) jari-jarinya adalah 8; (c) panjangnya
apotemanya adalah 1023.
(10.6)

10.14. Temukan luas persegi jika (a) panjang apotema adalah 12; (b) jari-jarinya adalah (c)922;
kelilingnya adalah 40.
(10.6)
Machine Translated by Google

BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran 191

10.15. Cari luas segitiga sama sisi, dalam bentuk radikal, jika (10.6)

(a) Panjang apotema adalah 223. (d) Panjang ketinggian adalah 623. 1223.

(b) jari-jarinya adalah 6. (e) kelilingnya adalah

(c) Panjang ketinggian adalah 4. (f) Panjang apotema adalah 4.

15023,
10.16. Jika luas segi enam beraturan adalah (a) panjang sisinya; (b) radiusnya; (c) panjang apotema.
(10.6)

10.17. Jika luas segitiga sama sisi adalah (a) panjang8123,


sisinya; (b) panjang ketinggian; (c) itu
radius; (d) panjang apotema. (10.6)

10.18. Tentukan perbandingan keliling dua poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama jika (10.7)

(a) perbandingan sisi-sisinya adalah 1:8.

(b) Perbandingan jari-jarinya adalah 4:9.

(c) Jari-jarinya adalah 18 dan 20.

(d) Apotema mereka memiliki panjang 16 dan 22.

(e) Panjang sisi yang lebih besar tiga kali lipat dari sisi yang lebih kecil.

(f) Panjang apotema yang lebih kecil adalah dua perlima panjang apotema yang lebih besar.

(g) Panjang apotema adalah 2022 dan 15.

21
(h) Keliling lingkaran berbatas yang lebih besar dikalikan dengan keliling
2 lingkaran yang lebih kecil.

10.19. Tentukan perbandingan keliling dua segitiga sama sisi jika (a) sisi-sisinya memiliki panjang 20 dan 8; (b) jari-jarinya
adalah 12 dan 60; (c) apotema mereka memiliki panjang223(d) dan
623;
keliling lingkaran yang tertulis
adalah 120 dan 160; (e) ketinggiannya memiliki panjang 5x dan x. (10.7)

10.20. Tentukan perbandingan panjang sisi dua poligon beraturan yang memiliki jumlah sisi yang sama jika perbandingan
daerah mereka adalah (a) 25:1; (b) 16:49; (c) x2:4; (d) 2:1; (e) 3:y2; (f) x:18. (10.7)

10.21. Tentukan perbandingan luas dua segi enam beraturan jika (a) sisi-sisinya memiliki panjang 14 dan 28; (b) apotema mereka memiliki
panjang 3 dan 15; (c) jari-jarinya adalah623
(b)23;dan
kelilingnya adalah 75 dan 250; (e) keliling
lingkaran yang dibatasi adalah 28 dan 20. (10.7)

10.22. Tentukan keliling lingkaran dalam bentuk p jika (a) jari-jarinya adalah 6; (b) diameternya 14; (c) luasnya adalah 25p;
(d) luasnya adalah 3p. (10.8)

10.23. Temukan luas lingkaran dalam hal p jika (a) jari-jarinya adalah 3; (b) diameternya 10; (c) kelilingnya adalah 16p;
(d) keliling adalah p; (e) kelilingnya adalah (10.8) 6p22.

10.24. Dalam sebuah lingkaran, (a) tentukan keliling dan luas jika jari-jarinya 5; (b) tentukan jari-jari dan luas jika kelilingnya
adalah 16p; (c) tentukan jari-jari dan keliling jika luasnya 16p. (10.8)

10.25. Dalam segi enam beraturan, tentukan keliling lingkaran yang dibatasi jika (a) panjang apotema adalah 31 323;
(b) kelilingnya adalah 12; (c) panjang sisinya juga tentukan
2. keliling lingkaran bertulisannya jika (d) panjangnya
623.
dari apotema adalah 13; (e) panjang sisinya adalah 8; (f) kelilingnya adalah (10,9)
Machine Translated by Google

192 BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran

10.26. Untuk persegi, cari luas dalam bentuk p dari (10.9)

(a) Lingkaran dilingkari jika panjang apotemanya 7

(b) Lingkaran dilingkari jika kelilingnya 24

(c) Lingkaran dilingkari jika panjang sisinya 8

(d) Lingkaran bertulisan jika panjang apotema adalah 5

(e) Lingkaran bertulisan jika panjang sisinya adalah 1222

(f) Lingkaran bertulisan jika kelilingnya 80

10.27. Hitunglah keliling dan luas dari (1) lingkaran berbatas tegas dan (2) lingkaran bertulisan (10.9)

(a) Segi enam beraturan jika panjang sisinya 4

(b) Segi enam beraturan jika panjang apotemanya adalah 423

(c) Segitiga sama sisi jika panjangnya adalah 9

(d) Segitiga sama sisi jika panjang apotemanya 4

(e) Sebuah persegi jika panjang sisinya 20

(f) Sebuah persegi jika panjang apotemanya adalah 3

10.28. Temukan jari-jari pipa yang memiliki kapasitas yang sama dengan dua pipa yang jari-jarinya adalah (a) 6 kaki dan 8 kaki; (b) 8 kaki dan 15 kaki;
(c) 3 kaki dan 6 kaki (Petunjuk: Temukan luas penampang lingkarannya.) (10.10)

10.29. Dalam sebuah lingkaran, tentukan panjang busur 90 jika (10.11)

(a) Jari-jarinya adalah 4.

(b) diameternya adalah 40.

(c) kelilingnya adalah 32.

(d) kelilingnya adalah 44p.

(e) Segi enam bertulisan memiliki panjang sisi 12.

(f) Segitiga sama sisi bertulis memiliki ketinggian 30.

10.30. Cari panjang (10.11)

(a) Sebuah busur 90 jika jari-jari lingkaran adalah 6

(b) Sebuah busur 180 jika kelilingnya 25

(c) Sebuah busur 30 jika kelilingnya 60p

(d) Sebuah busur 40 jika diameternya 18

(e) Busur yang dicegat oleh sisi segi enam beraturan yang berada dalam lingkaran berjari-jari 3

(f) Busur yang dipotong oleh tali busur dengan panjang 12 pada lingkaran berjari-jari 12.

10.31. Dalam sebuah lingkaran, tentukan luas bidang 60 jika (10.12)

(a) Jari-jarinya adalah 6. e. Luas lingkaran adalah 27.

(b) diameternya adalah 2. (f) Luas bidang 240 adalah 52.

(c) kelilingnya adalah 10p. (g) Segi enam bertulisan memiliki panjang sisi 12.

(d) Luas lingkaran adalah 150p. (h) Sebuah segi enam bertulis memiliki luas 2423.
Machine Translated by Google

BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran 193

10.32. Cari luas a (10.12)

(a) 60 sektor jika jari-jari lingkaran adalah 6 (c) 15 sektor jika luas lingkaran adalah 72p

(b) 240 sektor jika luas lingkaran adalah 30 (d) 90 sektor jika panjang busurnya 4p

10.33. Hitunglah besar sudut pusat busur yang panjangnya (10.12)

(a) 3 m jika kelilingnya 9 m (d) 6p jika kelilingnya 12p

(b) 2 kaki jika kelilingnya 1 yd (e) Tiga per delapan keliling

(c) 25 jika kelilingnya 250 (f) Sama dengan jari-jari

10.34. Hitunglah besar sudut pusat suatu sektor yang luasnya (10.12)

(a) 10 jika luas lingkaran adalah 50 (d) 5p jika luas lingkaran adalah 12p

(b) 15 cm2 jika luas lingkaran adalah 20 cm2 (e) Delapan per sembilan luas lingkaran

(c) 1 ft2 jika luas lingkaran adalah 1 yd2

10.35. Tentukan besar sudut pusat dari (10.11 dan 10.12)

(a) Busur yang panjangnya 5p jika luas sektornya 25p

(b) Busur yang panjangnya 12p jika luas sektornya 48p

(c) Sebuah sektor yang luasnya 2p jika panjang busurnya adalah p

(d) Sebuah sektor yang luasnya 10p jika panjang busurnya adalah 2p

10.36. Hitunglah jari-jari lingkaran jika a (10.11 dan 10.12)

(a) 120 busur memiliki panjang 8p (d) 30 sektor memiliki luas 3p


1
(b) 40 busur memiliki panjang 2p (e) 36 sektor memiliki luas 2 2p

(c) 270 busur memiliki panjang 15p (f) 120 sektor memiliki luas 6p

10.37. Hitunglah jari-jari lingkaran jika luasnya adalah (10.12)

(a) 12p memiliki panjang busur 6p

(b) 10p memiliki panjang busur 2p

(c) 25 cm2 memiliki panjang busur 5 cm

(d) 162 memiliki busur dengan panjang 36

10.38. Temukan luas segmen jika sudut pusatnya 60 dan jari-jari lingkaran adalah (a) 6; (b) 12; (c) 3; (d) r;
(e) 2r. (10.13)

10.39. Hitunglah luas segmen lingkaran jika (10.13)

(a) Jari-jari lingkaran adalah 4 dan sudut pusatnya 90 .

(b) Jari-jari lingkaran adalah 30 dan sudut pusatnya berukuran 60 .

(c) Jari-jari lingkaran dan tali busur masing-masing memiliki panjang 12.

(d) Sudut pusat adalah 90 dan panjang busur adalah 4p.

(e) Tali busurnya yang panjangnya 20 satuan berjarak 10 satuan dari pusat lingkaran.

10.40. Temukan luas segmen lingkaran jika jari-jari lingkaran adalah 8 dan sudut pusatnya (a) 120 ;
(b) 135 ; (c) 150 . (10.13)
Machine Translated by Google

194 BAB 10 Poligon Beraturan dan Lingkaran

10.41. Jika jari-jari sebuah lingkaran adalah 4, tentukan luas setiap ruas yang dibentuk oleh (a) segitiga sama sisi;
(b) segi enam biasa; (c) persegi. (10.13 dan 10.14)

10.42. Hitunglah luas setiap ruas lingkaran jika ruas-ruas tersebut dibentuk oleh garis bertulisan (10.13)

(a) Segitiga sama sisi dan jari-jari lingkaran adalah 6

(b) Segi enam beraturan dan jari-jari lingkaran adalah 3

(c) Persegi dan jari-jari lingkaran adalah 6

Gambar 10-15

10.43. Temukan area yang diarsir di setiap bagian dari Gambar 10-15. Setiap titik berat mewakili pusat busur atau lingkaran.
(10.15)

10.44. Temukan area yang diarsir di setiap bagian dari Gambar 10-16. Setiap titik mewakili pusat busur atau lingkaran. (10.15)

Gambar 10-16
Machine Translated by Google

BAB 11

Tempat

11.1 Menentukan Lokus


Locus dalam bahasa latin berarti lokasi. Bentuk jamaknya adalah lokus. Tempat kedudukan titik-titik adalah himpunan titik-titik, dan hanya titik-
titik itu, yang memenuhi kondisi tertentu.
Jadi, tempat kedudukan titik-titik yang berjarak 1 in dari suatu titik P adalah himpunan titik-titik 1 in dari P. Titik-titik ini terletak pada sebuah
lingkaran dengan pusatnya di P dan berjari-jari 1 in, dan oleh karena itu lingkaran ini diperlukan lokus (Gbr. 11-1).
Perhatikan bahwa kami menunjukkan lokus sebagai angka putus-putus panjang-pendek.

Gambar 11-1

Untuk menentukan lokus, (1) nyatakan apa yang diberikan dan kondisi yang harus dipenuhi; (2) menemukan beberapa titik yang memenuhi
syarat yang menunjukkan bentuk lokus; kemudian (3) menghubungkan titik-titik dan menggambarkan lokus sepenuhnya.

Semua konstruksi geometris memerlukan penggunaan penggaris dan kompas. Oleh karena itu jika suatu lokus harus con
terstruktur, instrumen gambar tersebut dapat digunakan.

11.1A Teorema Lokus Dasar


PRINSIP 1: Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua titik tertentu adalah garis bagi tegak lurus dari ruas garis yang
menghubungkan kedua titik tersebut (Gbr. 11-2).

Gambar 11-2

PRINSIP 2: Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua garis sejajar yang diberikan adalah garis yang sejajar dengan dua garis
dan di tengah-tengahnya (Gbr. 11-3).

PRINSIP 3: Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari sisi-sisi suatu sudut tertentu adalah garis bagi sudut tersebut (Gbr. 11-4).

195
Machine Translated by Google

196 BAB 11 Lokus

Gambar 11-3 Gambar 11-4

PRINSIP 4: Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua garis berpotongan yang diberikan adalah garis-bagi dari sudut-sudut
yang dibentuk oleh garis-garis tersebut (Gbr. 11-5).

Gambar 11-5 Gambar 11-6

PRINSIP 5: Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua lingkaran konsentris adalah lingkaran yang konsentris dengan
diberikan lingkaran dan di tengah antara mereka (Gbr. 11-6).

PRINSIP 6: Tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari suatu titik tertentu adalah lingkaran yang pusatnya adalah
titik tertentu dan yang jari-jarinya adalah jarak tertentu (Gbr. 11-7).

Gambar 11-7 Gambar 11-8

PRINSIP 7: Tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari garis tertentu adalah sepasang garis, sejajar dengan
garis tertentu dan pada jarak tertentu dari garis tertentu (Gbr. 11-8).

PRINSIP 8: Tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari lingkaran tertentu yang jari-jarinya lebih besar dari itu
jarak adalah sepasang lingkaran konsentris, satu di kedua sisi lingkaran yang diberikan dan pada yang diberikan
jarak dari itu (Gbr. 11-9).

PRINSIP 9: Tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari lingkaran tertentu yang jari-jarinya kurang dari dis d,
tance adalah lingkaran, di luar lingkaran yang diberikan dan konsentris dengannya (Gbr. 11-10). (Jika lokus
r juga mencakup pusat lingkaran yang diberikan.)

Gambar 11-9 Gambar 11-10


Machine Translated by Google

BAB 11 Lokus 197

MASALAH TERSELESAIKAN

11.1 Menentukan lokus


Tentukan tempat kedudukan (a) seorang pelari yang bergerak dengan jarak yang sama dari sisi-sisi lintasan lurus; (b)
pesawat yang terbang dengan jarak yang sama dari dua baterai pesawat yang terpisah; (c) sebuah satelit 100 mil di
atas bumi; (d) titik terjauh yang dicapai oleh pistol dengan jangkauan 10 mil.

Solusi
Lihat Gambar 11-11.

(a) Lokus adalah garis yang sejajar dengan dua garis yang diberikan dan di tengah-tengahnya.

(b) Lokus adalah garis bagi tegak lurus dari garis yang menghubungkan dua titik.

(c) Lokusnya adalah lingkaran yang konsentris dengan bumi dan berjari-jari 100 mil lebih besar dari bumi.

(d) Lokus adalah lingkaran dengan jari-jari 10 mil dengan pusatnya di pistol.

Gambar 11-11

11.2 Menentukan tempat kedudukan pusat lingkaran


Tentukan tempat kedudukan pusat piringan bundar (a) yang bergerak sehingga menyentuh masing-masing dua garis sejajar; (b) bergerak secara
tangensial ke dua lingkaran konsentris; (c) bergerak sehingga peleknya melewati suatu titik tetap; (d) menggelinding di sepanjang lingkaran bundar
tetap yang besar.

Solusi
Lihat Gambar 11-12.

Gambar 11-12
Machine Translated by Google

198 BAB 11 Lokus

(a) Lokus adalah garis yang sejajar dengan dua garis yang diberikan dan di tengah-tengahnya.

(b) Lokus adalah lingkaran yang konsentris dengan lingkaran-lingkaran yang diberikan dan di tengah-tengahnya.

(c) Lokus adalah lingkaran yang pusatnya adalah titik yang diberikan dan jari-jarinya adalah jari-jari piringan bundar.

(d) Lokus adalah lingkaran di luar lingkaran yang diberikan dan konsentris padanya.

11.3 Membangun lokus

Bangun (a) tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua titik yang diberikan; (b) tempat kedudukan titik-titik yang
berjarak sama dari dua garis sejajar yang diberikan; (c) tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari lingkaran tertentu
yang jari-jarinya kurang dari jarak itu.

Solusi
Lihat Gambar 11-13.

Gambar 11-13

11.2 Menemukan Titik-Titik Melalui Perpotongan Lokus


Sebuah titik atau titik-titik yang memenuhi dua kondisi dapat ditemukan dengan menggambar lokus untuk setiap kondisi. Titik-titik yang
diperlukan adalah titik potong kedua lokus tersebut.

MASALAH TERSELESAIKAN

11.4 Menemukan titik yang memenuhi dua kondisi

Pada peta temukan harta karun yang terkubur yang berjarak 3 kaki dari pohon (T ) dan berjarak sama dari dua titik (A dan B)
pada Gambar 11-14.

Gambar 11-14
Machine Translated by Google

BAB 11 Lokus 199

Larutan

Lokus yang diperlukan adalah (1) garis bagi tegak lurus AB


dan (2) lingkaran dengan pusatnya di T dan jari-jari 3 ft.
Seperti yang ditunjukkan, ini bertemu di P1 dan P2 , yang merupakan lokasi harta karun.
Catatan: Rajah menunjukkan dua lokus yang berpotongan di P1 dan P2 . Namun, ada tiga jenis solusi
yang mungkin, tergantung pada lokasi T terhadap A dan B:

1. Solusinya memiliki dua titik jika lokus berpotongan.


2. Solusi memiliki satu titik jika garis-bagi tegak lurus bersinggungan dengan lingkaran.
3. Solusi tidak memiliki titik jika garis bagi tegak lurus tidak memenuhi lingkaran.

11.3 Membuktikan Lokus


Untuk membuktikan bahwa suatu lokus memenuhi kondisi tertentu, perlu dibuktikan teorema lokus dan kebalikannya
atau kebalikannya. Jadi untuk membuktikan bahwa lingkaran A dengan jari-jari 2 in merupakan tempat kedudukan titik-titik 2 dari A, perlu
buktikan juga bahwa

1. Setiap titik pada lingkaran A berjarak 2 in dari A.

2. Setiap titik 2 dari A berada pada lingkaran A (kebalikan dari pernyataan 1).

atau itu

1. Setiap titik pada lingkaran A berjarak 2 in dari A.

2. Setiap titik yang tidak berada pada lingkaran A tidak berjarak 2 in dari A (kebalikan dari pernyataan 1).

Pernyataan-pernyataan ini dengan mudah dibuktikan dengan menggunakan prinsip bahwa suatu titik berada di luar, pada, atau di dalam lingkaran sesuai
ing sebagai jarak dari pusat lebih besar dari, sama dengan, atau kurang dari jari-jari lingkaran.

MASALAH TERSELESAIKAN

11.5 Membuktikan teorema lokus


Buktikan bahwa tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua titik yang diberikan adalah garis-bagi tegak lurus dari
segmen yang menghubungkan dua titik.

Larutan

Pertama-tama buktikan bahwa setiap titik pada lokus memenuhi kondisi:

Diketahui: Titik A dan B.CD adalah garis


' bagi dari AB.
Untuk Membuktikan: Setiap titik PCD
pada jarak yang
PA > PB.
sama dari A dan B; itu adalah,
>
Rencana: Buktikan ^PEA ^PEB untuk mendapatkan PA > PB .

BUKTI:

Pernyataan Alasan
'
1. CD adalah garis bagi AB. 1. Diberikan
>
2. /PEA / PEB 2. Tegak lurus membentuk sudut siku-siku; semua sudut siku-siku adalah
kongruen.
3. AE > EB 3. Membagi dua adalah membagi menjadi bagian-bagian yang kongruen.

4. PE > PE 4. Properti refleksif


>
5. ^PEA ^PEB 5. SAS
6. PA > PB 6. Bagian-bagian segitiga yang > >.
bersesuaian adalah
Machine Translated by Google

200 BAB 11 Lokus

Kemudian buktikan bahwa setiap titik yang memenuhi kondisi berada di lokus:

Diketahui: Setiap titik Q yang berjarak sama dari titik


A dan B (QA > QB).
AB.
Untuk Membuktikan: Q berada pada garis-bagi yang tegak lurus dari
QG AB
Rencana: Gambarlah tegak lurus dan buktikan dengan
segitiga yang kongruen bahwa QG AB.
membagi dua

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. GambarQG ' AB . 1. Melalui sebuah titik luar, sebuah garis dapat ditarik per
pendikular untuk garis tertentu.
2. QA > QB 2. Diberikan

3. /QGA dan /QGB adalah rt. /S; ^QGA 3. Tegak lurus membentuk sudut siku-siku; ^s dengan a
dan ^QGB adalah rt. ^s. rt./ adalah rt. ^s.
4. QG > QG 4. Properti refleksif
> 6.
5. ^QGA ^QGB 5. Hy-kaki
AG > GB >
6. Bagian-bagian segitiga yang bersesuaian adalah>.
7. QG membagi dua AB . 7. Membagi dua adalah membagi menjadi dua bagian yang kongruen
8. QG ' adalah garis bagi AB. 8. Garis yang tegak lurus suatu ruas dan membaginya menjadi dua
adalah garis bagi tegak lurusnya.

MASALAH TAMBAHAN

11.1. Tentukan tempat kedudukan (11.1)

(a) Titik-titik tengah jari-jari lingkaran tertentu

(b) Titik tengah tali busur lingkaran tertentu yang sejajar dengan garis tertentu

(c) Titik tengah tali busur yang panjangnya tetap dalam lingkaran tertentu

(d) Titik sudut siku-siku sebuah segitiga yang memiliki sisi miring tertentu

(e) Titik sudut segitiga sama kaki yang memiliki alas tertentu

(f) Pusat lingkaran yang melalui dua titik tertentu

(g) Pusat lingkaran yang bersinggungan dengan garis tertentu di suatu titik tertentu pada garis itu

(h) Pusat lingkaran yang bersinggungan dengan sisi-sisi sudut tertentu

11.2. Tentukan tempat kedudukan (11.1)

(a) Sebuah perahu yang bergerak sehingga berjarak sama dari tepi sungai yang sejajar

(b) Seorang perenang menjaga jarak yang sama dari dua pelampung

(c) Helikopter polisi mengejar mobil yang baru saja melewati persimpangan dua jalan lurus dan yang
mungkin ada di salah satu dari mereka

(d) Harta karun yang terkubur pada jarak yang sama dari dua jalan lurus yang berpotongan

11.3. Tentukan tempat (a) sebuah planet yang bergerak pada jarak tetap dari mataharinya; (b) sebuah perahu bergerak pada jarak yang tetap
dari pantai pulau melingkar; (c) tanaman diletakkan pada jarak 20 kaki dari barisan lurus tanaman lain; (d)
ujung luar jarum jam. (11.1)
Machine Translated by Google

BAB 11 Lokus 201

11.4. Kecuali titik-titik yang terletak di luar persegi panjang ABCD pada Gambar 11-15, carilah tempat kedudukan titik-titik yang (11.1)

(a) Jarak yang sama dariAD


danSM (e) 5 unit dari SM

(b) Jarak yang sama dariCD


danAB (f) 10 unit dari AB

(c) Jarak yang sama dari A dan B (g) 20 unit dari CD

(d) Jarak yang sama dari B dan C (h) 10 unit dari B

Gambar 11-15 Gambar 11-16

11.5. Tentukan kedudukan titik-titik pada belah ketupat ABCD pada Gambar 11-16, yang berjarak sama dari BURUK;
(a) dan AB (pita
SM; (c) A dan C; (d) B dan D; (e) masing-masing dari empat sisi. (11.1)

11.6. Pada Gambar 11-17, temukan tempat kedudukan titik-titik yang berada pada atau di dalam lingkaran C dan (11.1 dan 11.2)

(a) 5 unit dari O (e) 10 satuan dari lingkaran A

(b) 15 unit dari O (f) 5 satuan dari lingkaran B

(c) Jarak yang sama dari lingkaran A dan C (g) Titik pusat lingkaran yang menyinggung lingkaran A dan C

(d) 10 satuan dari lingkaran C

Gambar 11-17

11.7. Tentukan letak titik pusat (a) sebuah koin yang menggelinding dan menyentuh sebuah koin yang lebih kecil; (b) koin bergulir
sekitar dan menyentuh koin yang lebih besar; (c) sebuah roda bergerak di antara dua batang paralel dan menyentuh keduanya;
(d) sebuah roda bergerak sepanjang batang logam lurus dan menyentuhnya. (11.2)

11.8. Tentukan tempat kedudukan titik-titik pada persegi panjang ABCD pada Gambar 11-18 dan pusat lingkaran (11.2)

AD
(a) Garis singgung SM
dan (d) Jari-jari 10, menyinggung SM

CD AB
(b) Bersinggungan dengan dan (e) Jari-jari 20, menyinggung IKLAN

AD
(c) Garis singgung keEF
dan (f) Garis singgung ke SM G
pada
Machine Translated by Google

202 BAB 11 Lokus

Gambar 11-18

11.9. Temukan masing-masing dari berikut ini: (11,4)

(a) Harta karun yang terkubur 5 ft dari pagar lurus dan berjarak sama dari dua titik tertentu di mana pagar
memenuhi tanah

(b) Titik-titik yang berjarak 3 kaki dari lingkaran yang jari-jarinya 2 kaki dan berjarak sama dari dua garis yang sejajar
satu sama lain dan bersinggungan dengan lingkaran

(c) Titik yang berjarak sama dari ketiga titik sudut pada segitiga tertentu

(d) Sebuah titik yang berjarak sama dari dua titik tertentu dan berjarak sama dari dua paralel yang diberikan

(e) Titik-titik yang berjarak sama dari dua garis berpotongan yang diberikan dan 5 kaki dari perpotongannya

(f) Sebuah titik yang berjarak sama dari sisi-sisi suatu sudut dan dari perpotongannya
12

11.10. Cari titik atau titik-titik yang memenuhi kondisi berikut terhadap ^ABC pada Gambar 11-19: (11,4)

(a) Sama jauh dari sisi-sisinya

(b) Sama jauh dari simpulnya

(c) Jarak yang sama dari A dan B dan dari danAB SM

BC
Jarak yang sama dari dan AC5(d)
dan unit dari C

(e) 5 unit dari B dan 10 unit dari A

Gambar 11-19 Gambar 11-20

11.11. Tidak termasuk titik-titik yang terletak di luar persegi ABCD pada Gambar 11-20, berapa banyak titik yang ada? (11,4)

(a) Sama jauh dari simpulnya

(b) Sama jauh dari sisi-sisinya

(c) 5 unit dari E dan pada salah satu diagonalnya

(d) 5 satuan dari E dan berjarak sama dari danAD SM

FG
(e) 5 unit dari dan berjarak sama dari dan CD AB

(f) 20 unit dari A dan 10 unit dari B

11.12. Buktikan bahwa tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya sama dari sisi-sisi suatu sudut adalah garis bagi sudut tersebut. (11,5)
Machine Translated by Google

BAB 12

Geometri Analitik
12.1 Grafik
Garis bilangan adalah garis yang jaraknya dari suatu titik ditandai dalam satuan yang sama, positif dalam satu arah dan negatif
dalam arah lainnya. Asal adalah titik nol dari mana jarak diukur.
Gambar 12-1 menunjukkan garis bilangan horizontal.

y
+5
II Saya

+4
+4 P(+4, +3)
+3
+2
+3
+1
–5 –4 –3 –2 -1
x' x
HAI +1 +2 +3 +4 +5 -1
–3
–2

P(–4, –3) –3
–4
–4
–5 –4 –3 –2 -1 0 12345 AKU AKU AKU IV
–5
Garis Angka Horisontal kamu

Gambar 12-1 Gambar 12-2

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 12-2 dibentuk dengan menggabungkan dua garis bilangan yang tegak lurus satu
sama lain sehingga titik nolnya berimpit. Garis bilangan horizontal disebut sumbu-x, dan garis bilangan vertikal disebut sumbu-
y. Titik di mana dua garis saling bersilangan, sekali lagi, disebut titik asal.
Sebuah titik terletak pada grafik dengan koordinatnya, yang merupakan jaraknya dari sumbu. Absis atau koordinat x suatu
titik adalah jaraknya dari sumbu y. Koordinat atau koordinat y suatu titik adalah jaraknya dari sumbu x.

Ketika koordinat suatu titik dinyatakan, koordinat x mendahului koordinat y. Dengan demikian, koordinat
posisi titik P pada Gambar 12-2 ditulis (4, 3); untuk Q adalah (4, 3). Perhatikan tanda kurung.
Kuadran dari suatu graf adalah empat bagian yang dipotong oleh sumbu. Ini diberi nomor I, II, III, dan IV dalam a
berlawanan arah jarum jam, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 12-2.

MASALAH TERSELESAIKAN

12.1 Menemukan titik pada grafik


Berikan koordinat titik-titik berikut pada Gambar 12-3:

203
Machine Translated by Google

204 BAB 12 Geometri Analitik

kamu

4
M P
3
R
2
1
QO S
x' x
–4 –3 –2 -1 -1 1 23 4
R
n
–2
–3 G
L –4
–4
kamu

Gambar 12-3

(a) B (c) O (e) tidak (g) P (i) R


(b) M (d) L (f) G (h) Q (j) S

Solusi
1 1 1
(a) (2, 2) (c) (0, 0) (e) (1 2,
12) (g) (0, 3) (Saya) (0, 1 2)
1 1
(b) (3, 3) (d) (4, 3) (f) (1 2,
22) (h) (2, 0) (J) (21,
2 0)

12.2 Koordinat titik di empat kuadran


Apa tanda-tanda koordinat (a) sebuah titik di kuadran I; (b) satu titik di kuadran II; (c) satu titik
di kuadran III; (d) sebuah titik di kuadran IV? Tunjukkan koordinat mana yang bertanda dan mana yang bernilai nol
untuk titik antara kuadran (e) IV dan I; (f) I dan II; (g) II dan III; (h) III dan IV.

Solusi

(sebuah) (, ) (C) ( , ) (e) (, 0) (G) ( , 0)

(B) ( , ) (D) (, ) (f) (0, ) (h) (0, )

12.3 Menggambar grafik segi empat


Jika titik sudut suatu persegi panjang memiliki koordinat A(3, 1), B( 5, 1), C( 5, 3), dan D(3 3), tentukan
keliling dan luasnya.

Larutan
Alas dan tinggi persegi panjang adalah 8 dan 4 (lihat Gambar 12-4). Jadi, kelilingnya adalah 2b 2h 2(8) 2(4) 24,
dan luasnya adalah bh (8)(4) 32.

kamu

C(1, 5)

kamu

3
+2
B(–5, 1) J(3, 1)
x' x
–4 –2 +2 +4 x
–6 HAI
xÿ –3 HAI 3
–2 1
B(–2 , –2)
2 1
–3 D A(4 , –2)
C(–5, –3) D(3, –3) 2
–4
kamu kamu

Gambar 12-4 Gambar 12-5


Machine Translated by Google

205
BAB 12 Geometri Analitik

12.4 Menggambar grafik segitiga


1
Jika titik sudut segitiga memiliki koordinat 2,
AA4 1 2B, BA 2 2, 2B dan C(1, 5), tentukan luasnya.

Larutan
1 1
Panjang alasnya adalah BA 7 (lihat Gambar 12-5). Tingginya adalah CD 7. Maka A 2bh 2(7)(7) 241 2.

12.2 Titik Tengah Segmen


Koordinat (xm, ym) titik tengah M ruas garis yang menghubungkan P(x1 , y1 ) dengan Q(x2 , y2 ) adalah

1 dan 1
xm 2 (x1 x2) ym 2(y1 y2)

Pada Gambar 12-6, ruas ym adalah median trapesium CPQD, yang alasnya adalah y1 dan y2 . Karena panjang
1
median adalah setengah jumlah dari basa, ym 2(y1 y2). Demikian pula, segmen xm adalah median trapesium
1
ABQP, yang basisnya adalah x1 dan x2 ; maka, xm 2 (x1 x2).

Gambar 12-6

MASALAH TERSELESAIKAN

12.5 Menerapkan rumus titik tengah

PQ, koordinat (a) M jika koordinat P dan Q adalah P(3, 4) dan


Jika M adalah titik tengah tentukan
T(5, 8); (b) Q jika koordinat P dan M adalah P(1, 5) dan M(3, 4).

Solusi
1 1 1 1
(sebuah) xm 2 (x1 x2) 2(3 5) 4; ym 2(y1 y2) 2(4 8) 6.
1 1 1 1
(B) xm 2 (x1 x2), jadi 3 2(1 x2 )x dan
2 5; ym 2(y1 y2 ), jadi 4 2(5 y2 ) dan y2 3.

12.6 Menentukan apakah segmen saling membagi dua

Titik sudut suatu segiempat adalah A(0, 0), B(0, 3), C(4, 3), dan D(4, 0).

(a) Tunjukkan bahwa ABCD adalah persegi panjang.

(b) Tunjukkan bahwa titik tengah BD jugaAC


merupakan titik tengah BD.

(c) Apakah diagonal-diagonalnya saling membagi dua? Mengapa?


Machine Translated by Google

206 BAB 12 Geometri Analitik

Solusi
(a) Dari Gambar 12-7, AB CD 3 dan BC AD 4; maka, ABCD adalah jajar genjang.
Karena /BAD adalah sudut siku-siku, ABCD adalah persegi panjang.

Gambar 12-7

AC adalah x
1 1 11 .
(b) Koordinat titik tengah 2(0 4) 4) 2, kamu 2(0 3) 0) 2
1 1 11 .
Koordinat titik tengah BD 2(0 Jadi, (2, 1 2) adalah x 2, y 2(3 2
1
adalah titik tengah keduanya
ACdan
BD.

(c) Ya, karena titik tengah kedua diagonal adalah titik yang sama.

12.3 Jarak Antara Dua Titik

PRINSIP 1: Jarak antara dua titik yang memiliki ordinat (atau nilai y) yang sama adalah nilai mutlak
perbedaan absis mereka. (Oleh karena itu, jarak antara dua titik harus positif.)
Jadi, jarak antara titik P(6, 1) dan Q(9, 1) adalah 9 6 3.

PRINSIP 2: Jarak antara dua titik yang memiliki absis yang sama (atau nilai x) adalah nilai absolut
dari perbedaan ordinat mereka.
Jadi, jarak antara titik P(2, 1) dan Q(2, 4) adalah 4 1 3.

PRINSIP 3: Jarak d antara titik P1 (x1 , y1 ) dan P2 (x2 , y2 ) adalah

d 2(x2 x1)2 (y2 y1)2 atau d 2( x)2 ( y)2

Selisih x2 x1 dilambangkan dengan simbol x; perbedaan y2 y1 dilambangkan dengan y. Delta ( ) adalah


huruf keempat dari alfabet Yunani, sesuai dengan d kami. Perbedaan x dan y mungkin positif atau negatif.

MASALAH TERSELESAIKAN

12.7 Menyediakan dan menggunakan rumus jarak

(a) Buktikan rumus jarak (Prinsip 3) secara aljabar.


(b) Gunakan untuk mencari jarak antara A(2, 5) dan B(6, 8).

Solusi
(a) Lihat Gambar 12-8. Dengan Prinsip 1, P1 S x2 x1 x. Dengan Prinsip 2, P2 S y2 y1 y. Juga, di tri kanan
sudut P1 SP2 ,
(P1P2)2 (P1S)2 (P2S)2

atau
d2 (x2 x1)2 (y2 y1)2

dan d 2(x2 x1)2 (y2 y1)2


Machine Translated by Google

207
BAB 12 Geometri Analitik

Gambar 12-8

(b) Jarak dari A(2, 5) ke B(6, 8) diperoleh sebagai berikut:

(x, y)
B(6, 8) S x2 6, y2 8
A(2, 5) S x1 2, y1 5
d2 (x2 x1)2 (y2 d2 (6 y1)2
2)2 (8 5)2 42 32 25 dan h 5

12.8 Mencari jarak antara dua titik


Tentukan jarak antara titik (a) ( 3, 5) dan (1, 5); (b) (3, 2) dan (3, 4); (c) (3, 4) dan
(6, 8); (3, 2) dan (9, 3).

Solusi

(a) Karena kedua titik memiliki ordinat (atau nilai y) yang sama, d x2 1 (3) 4

x1 (b) Karena kedua titik memiliki absis (atau nilai x) yang sama, d y2 y1 4 ( 2) 6
(C) d 2(x2 x1)2 (y2 y1)2 2(6 3)2 (8 4)2 232 42 d 2(x2 x1)2 (y2 y1)2 2[9 ( 3)]2 5

(D) 2)2 2122 ( 5)2 (3 13

12.9 Menerapkan rumus jarak pada segitiga

(a) Hitunglah panjang sisi-sisi segitiga yang titik-titik sudutnya adalah A(1, 1), B(1, 4), dan C(5, 1).

(b) Tunjukkan bahwa segitiga yang titik sudutnya adalah G(2, 10), H(3, 2), dan J(6, 4) adalah segitiga siku-siku.

Solusi

Lihat Gambar 12-9.

kamu

G(2,10)

kamu

B(1, 4)
4
J(6,4)
3 3
2 2
H(3,2)
1 x 1 x
x' A(1, 1) 1 C(5, 1) x'
HAI 2 345 O2 1 3456
kamu kamu

(sebuah) (B)

Gambar 12-9
Machine Translated by Google

208 BAB 12 Geometri Analitik

1 4 dan AB 4 1 3; BC 2(5 1)2 (1 (a) AC 5 4)2 242 ( 3)2 5.

(b) (GJ)2 (6 2)2 (4 10)2 52; (HJ)2 (6 3)2 (4 2)2 13; (GH)2 (2 3)2 (10 2)2
65. Karena (GJ)2 (HJ)2 (GH)2 , ^GHJ adalah segitiga siku-siku.

12.10 Menerapkan rumus jarak ke jajaran genjang


Koordinat titik sudut pada segi empat adalah A(2, 2), B(3, 5), C(6, 7), dan D(5, 4). Menunjukkan bahwa
ABCD adalah jajaran genjang.

Larutan
Lihat Gambar 12-10, di mana kita memiliki

AB 2(3 2)2 (5 2)2 212 32 210


CD 2(6 5)2 (7 4)2 212 32 210
SM 2(6 3)2 (7 5)2 232 22 213
AD 2(5 2)2 (4 2)2 232 22 213

Jadi, dan
BC >AB
AD.
> CD Karena sisi-sisi yang berhadapan kongruen, maka ABCD adalah jajar genjang.

kamu

C(6, 7)

B(3, 5)
4
D(5, 4)
3
2
1 A(2, 2)
x' x
HAI 12 34
kamu

Gambar 12-10

12.11 Menerapkan rumus jarak pada lingkaran


Sebuah lingkaran bersinggungan dengan sumbu x dan berpusat di (6, 4). Di mana titik (9, 7) sehubungan dengan
lingkaran?

Larutan
Karena lingkaran bersinggungan dengan sumbu x, maka AQ pada Gambar 12-11 adalah jari-jari. Dengan Prinsip 2, AQ 4.

Dengan Prinsip 3, BQ 2(9 6)2 (7 4)2 232 32 218. Karena 218


lebih besar dari 4, BQ adalah

lebih besar dari jari-jari sehingga B berada di luar lingkaran.

kamu

B(9, 7)

T(6, 4)

x' x
HAI A(6, 0)
kamu

Gambar 12-11
Machine Translated by Google

209
BAB 12 Geometri Analitik

12.4 Kemiringan Garis

PRINSIP 1: Jika sebuah garis melalui titik P1 (x1 , y1 ) dan P2 (x2 , y2 ), maka

4 y2 y1 kamu

Kemiringan P1P2 x2 x1 x

PRINSIP 2: Garis yang persamaannya adalah y mx b memiliki kemiringan m.

PRINSIP 3: Kemiringan suatu garis sama dengan garis singgung kemiringannya.

Kemiringan i suatu garis adalah sudut di atas sumbu x yang termasuk antara garis dan positif
arah sumbu x (lihat Gambar 12-12). Dalam gambar,

4 y2 y1 kamu

Kemiringan P1P2 x2 x1 m tan saya


x

Kemiringan tidak tergantung pada urutan pemilihan titik akhir. Jadi,

4 y2 y1 x2 y1 y2 x1 4
Kemiringan P1P2 kemiringan P2P1
x1 x2

Gambar 12-12

12.4A Lereng Positif dan Negatif

PRINSIP 4: Jika sebuah garis miring ke atas dari kiri ke kanan, kemiringannya i adalah sudut lancip dan kemiringannya positif (Gbr.
12-13).

kamu
kamu

Q
P
y (+)
P Q
x' HAI Saya
x (+) x x' x (+) Saya
x
HAI

kamu kamu


y +==++ y ==–
Kemiringan PQ Kemiringan PQ +
=x =x

Gambar 12-13 Gambar 12-14


Machine Translated by Google

210 BAB 12 Geometri Analitik

PRINSIP 5: Jika sebuah garis miring ke bawah dari kiri ke kanan, kemiringannya adalah sudut tumpul dan kemiringannya
negatif (Gbr. 12-14).

PRINSIP 6: Jika sebuah garis sejajar dengan sumbu x, kemiringannya adalah 0 dan kemiringannya adalah 0 (Gbr. 12-15).

PRINSIP 7: Jika sebuah garis tegak lurus terhadap sumbu x, kemiringannya adalah 90 dan tidak memiliki kemiringan (Gbr. 12-16).

kamu kamu

Q
y=0
x (+) y
P Q
x=0
x' x x' P x
HAI HAI

kamu kamu

y 0 y +
Kemiringan PQ = = = 0 +x Kemiringan PQ = = (tidak
0 berarti) x

Gambar 12-15 Gambar 12-16

Lereng 12-4B Garis Paralel dan Garis Tegak Lurus


PRINSIP 8: Garis sejajar memiliki kemiringan yang sama.

Pada Gambar 12-17, l y l ; maka, sudut yang bersesuaian i dan i adalah sama, dan tan i tan i atau mm , dimana saya
dan m adalah lereng dari l dan l .

PRINSIP 9: Garis-garis yang memiliki kemiringan yang sama adalah sejajar satu sama lain. (Ini adalah kebalikan dari Prinsip 8.)

kamu aku aku kamu

aku aku

x' Saya Saya' x x' x


HAI HAI

kamu kamu

Gambar 12-17 Gambar 12-18

PRINSIP 10: Garis tegak lurus memiliki kemiringan yang saling berlawanan negatif. (Negatif
2 5
timbal balik adalah angka, seperti dan 5 2, yang produknya 1.)

Jadi pada Gambar 12-18, jika ' , maka m 1/m atau mm 1, di mana m dan m adalah kemiringan l dan l .
PRINSIP 11: Garis-garis yang kemiringannya saling berlawanan adalah tegak lurus. (Ini adalah
kebalikan dari Prinsip 10.)

Poin Collinear 12.4C


Titik- titik collinear adalah titik -titik yang terletak pada satu garis lurus yang sama. Jadi, A, B, dan C adalah titik-titik collinear di sini:
Machine Translated by Google

BAB 12 Geometri Analitik 211

PRINSIP 12: Kemiringan garis lurus adalah konstan sepanjang garis.


4

Jadi jika PQ di atas adalah garis lurus, kemiringan segmen dari A ke B sama dengan kemiringan segmen dari
C ke Q

PRINSIP 13: Jika kemiringan segmen antara titik pertama dan kedua sama dengan kemiringan segmen
antara salah satu titik dan sepertiga, maka titik-titik tersebut kolinear.

MASALAH TERSELESAIKAN

12.12 Kemiringan dan kemiringan suatu garis

(a) Tentukan kemiringan garis yang melalui ( 2, 1) dan (4, 3).

(b) Tentukan gradien garis yang persamaannya adalah 3y 4x 15.

(c) Tentukan kemiringan garis yang persamaannya adalah yx 4.

Solusi

y2 y1 3 (1) 4 2
(a) Dengan prinsip 1, M
x2 x1 4 (2) 6 3
4 4
(b) Kita dapat menulis ulang 3y 4x 15 sebagai y 3x 5, dari mana M 3
.

(c) Sejak yx 4, kita memiliki m 1; jadi, tan i 1 dan saya 45 .

12.13 Lereng garis sejajar atau tegak lurus


4 4 4 4 4 4
AB 2
Temukan kemiringan CD jika sebuah) kamu
CD dan kemiringan AB ; adalah
3
B) AB ' CD dan kemiringan
4 3
AB adalah .
4

Solusi
4 4
2
(a) Dengan Prinsip 8, kemiringan CD kemiringan AB 3.

4
1 1 4
(b) Dengan Prinsip 10, kemiringan CD 3/4 3.
kemiringan AB

12.14 Menerapkan prinsip 9 dan 11 pada segitiga dan segiempat


Lengkapi setiap pernyataan berikut:
4 4 4 4
1 1
(a) Pada segi empat ABCD, jika gradien AB , SM , CD , dan DA adalah 2, 2, 2
, dan 2, masing-masing,
segi empat adalah ____? .
4 4
LMadalahMP ?
(b) Dalam segitiga LMP, jika gradien dari dan 5 dan 15
, maka LMP adalah ____ segi tiga.

Solusi

(a) Karena kemiringan sisi-sisi yang berhadapan sama besar, maka ABCD adalah jajar genjang. Selain itu, lereng
sisi yang berdekatan adalah timbal balik negatif; jadi, sisi-sisi tersebut adalah dan ABCD adalah persegi panjang.
4 4

LM kebalikan
(b) Karena gradien dari dan adalah MP segitiga
negatif,LM ' MP
dan .
segitiga adalah siku-siku

12.15 Menerapkan prinsip 12


4
(sebuah)
AB memiliki kemiringan 2 dan titik A, B, dan C sejajar. Berapakah kemiringan dan AC BC?

(b) Tentukan y jika G(1, 4), H(3, 2), dan J(9, y) sebangun.
Machine Translated by Google

212 BAB 12 Geometri Analitik

Solusi
AC dan
(a) Dengan Prinsip 12, SM memiliki kemiringan 2.

4 4
y4 24 y4 2
(b) Dengan Prinsip 12, kemiringan GJ kemiringan GH. Karena itu 9 1 31
, jadi 8
2
1 dan

kamu
4.

12.5 Lokus dalam Geometri Analitik


Tempat kedudukan titik-titik adalah himpunan titik-titik, dan hanya titik-titik itu yang memenuhi kondisi tertentu. Dalam geometri, garis
atau kurva (atau himpunan garis atau kurva) pada grafik adalah tempat kedudukan titik-titik analitik yang memenuhi persamaan
garis atau kurva.
Pikirkan lokus sebagai jalur suatu titik yang bergerak menurut kondisi tertentu atau sebagai himpunan titik-titik yang ada
memenuhi suatu kondisi tertentu.

PRINSIP 1: Tempat kedudukan titik-titik yang absisnya adalah konstanta k adalah garis yang sejajar dengan sumbu y; persamaannya
tion adalah x k. (Lihat Gambar 12-19.)

PRINSIP 2: Tempat kedudukan titik-titik yang ordinatnya adalah konstanta k adalah garis yang sejajar dengan sumbu x; persamaannya
tion adalah y k. (Lihat Gambar 12-19.)

kamu

kamu

y=k y = mx
x=k HAI

x' x x' x
HAI

kamu kamu

Gambar 12-19 Gambar 12-20

PRINSIP 3: Tempat kedudukan titik-titik yang ordinatnya sama dengan hasil kali konstanta m dan absisnya adalah a
garis lurus yang melewati titik asal; persamaannya adalah y mx.

Konstanta m adalah kemiringan garis. (Lihat Gambar 12-20.)

PRINSIP 4: Tempat kedudukan titik-titik yang ordinat dan absisnya dihubungkan oleh salah satu persamaan

y y1
y mx b atau M
x x1

di mana m dan b adalah konstanta, adalah garis (Gbr. 12-21).


y y1
Dalam persamaan y mx b, m adalah kemiringan dan b adalah perpotongan y. Persamaan x x1 M memberitahu kita bahwa

garis melewati titik tetap (x1 , y1 ) dan memiliki kemiringan m.

kamu
kamu

y = mx + b P(x, y)
y – y1
=m R
x – x1 x' kamu
x
x' (x1, y1) x HAI x
HAI

kamu kamu

Gambar 12-21 Gambar 12-22


Machine Translated by Google

213
BAB 12 Geometri Analitik

PRINSIP 5: Tempat kedudukan titik-titik sedemikian rupa sehingga jumlah kuadrat dari koordinat-koordinatnya adalah suatu konstanta adalah suatu lingkaran
cle yang pusatnya adalah origin.

Konstanta adalah kuadrat jari-jari, dan persamaan lingkaran adalah

x2 y2 r2

(lihat Gambar 12-22). Perhatikan bahwa untuk sembarang titik P(x, y) pada lingkaran, x2 y2 r2.

MASALAH TERSELESAIKAN

12.16 Menerapkan prinsip 1 dan 2


Gambarkan dan berikan persamaan tempat kedudukan titik (a) yang ordinatnya adalah 2; (b) yang merupakan 3 unit dari
sumbu y; (c) yang berjarak sama dari titik (3, 0) dan (5, 0).

Solusi
(a) Dari Prinsip 2, persamaannya adalah y 2; lihat Gambar 12-23(a).

(b) Dari Prinsip 1, persamaannya adalah x 3 dan x 3; lihat Gambar 12-23(b).

(c) persamaannya adalah x 4; lihat Gambar 12-23(c).

kamu kamu kamu

x = –3 x=3 4 x=4

2 2
2
x' 2 4 x x' 2 4 x
HAI HAI x' (3, 0) x
–2 y = –2 y = –2 HAI 2 4 (5, 0)

kamu kamu kamu

(sebuah) (B) (C)

Gambar 12-23

12.17 Menerapkan prinsip 3 dan 4


1 3 y1 3
Gambarkan dan gambarkan lokus yang persamaannya adalah (a) y 3x 1; (b) kamu 2x; x(c)
1 .
4

Solusi
1
(a) Lokus adalah sebuah garis dengan perpotongan y adalah 1 dan kemiringannya sama.
3. Lihat Gambar 12-24(a).

3
(b) Lokus adalah garis yang melalui titik asal dan memiliki kemiringan. Lihat Gambar 12-24(b).
2.

3
(c) Lokus adalah garis yang melalui titik (1, 1) dan memiliki kemiringan. Lihat Gambar 12-24(c).
4.

kamu kamu
kamu

3
4
4 4 2 4 =y–1
x–1
x+13
y=1
2 2 2 (1, 1) y=3
(0, 1) y=1 y=3
x=3 x' HAI x=2 x x' x=4 x
x' HAI 2 4 x 24 HAI 2 4

kamu kamu kamu

(sebuah) (B) (C)

Gambar 12-24
Machine Translated by Google

214 BAB 12 Geometri Analitik

12.18 Menerapkan prinsip 5

Grafik dan berikan persamaan tempat kedudukan titik (a) 2 unit dari titik asal; (b) 2 unit
dari lokus x2 y2 9.
Solusi
(a) Lokus adalah lingkaran yang persamaannya adalah x2 y2 4. Lihat Gambar 12-25(a).

(b) Lokus adalah sepasang lingkaran, masing-masing 2 satuan dari lingkaran dengan pusat di O dan jari-jari 3. Persamaannya
adalah x2 y2 25 dan x2 y2 1. Lihat Gambar 12-25(b).

kamu kamu

4 4

2 2
x2 + y2 = 4
x' x x' x
HAI 24 HAI 24

kamu kamu

(sebuah) (B)

Gambar 12-25

12.6 Area dalam Geometri Analitik


12.6A Luas Segitiga Jika salah
satu sisi segitiga sejajar dengan salah satu sumbu koordinat, panjang sisi tersebut dan panjang ketinggian
1
sisi tersebut dapat dicari dengan mudah. Kemudian rumusnya 2bh dapat digunakan. SEBUAH

Jika tidak ada sisi segitiga yang sejajar dengan salah satu sumbu, maka salah satu

1. Segitiga dapat dimasukkan ke dalam persegi panjang yang sisi-sisinya sejajar dengan sumbu (Gbr. 12-26), atau 2. Trapesium yang

alasnya sejajar dengan sumbu y dapat dibentuk dengan menjatuhkan garis tegak lurus ke
sumbu x (Gbr. 12-27).

Gambar 12-26 Gambar 12-27

Luas segitiga kemudian dapat dicari dari luas bangun-bangun yang terbentuk:

1. Pada Gambar 12-26, luas (^ABC) luas(persegi panjang ADEF) [luas(^ ABD) luas (^ SM) luas (^ACF)].

2. Pada Gambar 12-27, luas (^ABC) luas (trapesium ABED) luas (trapesium BEFC) luas (trapesium DFCA).

12.6B Luas Segiempat Metode


trapesium yang dijelaskan di atas dapat diperluas untuk menemukan luas segiempat jika simpulnya diberikan.
Machine Translated by Google

215
BAB 12 Geometri Analitik

MASALAH TERSELESAIKAN

12.19 Luas segitiga yang sisinya sejajar dengan sumbu

Hitunglah luas segitiga yang titik sudutnya adalah A(1, 2), B(7, 2), dan C(5, 4).

Larutan

Dari grafik segitiga (Gbr. 12-28), kita melihat bahwa b 7 1 6 dan h 4 2 2. Maka
1 1
A 2(6)(2)
2bh6.

kamu

C(5, 4)
4
H
2 B(7, 2)
A(1, 2) B
x' x
HAI 24
kamu

Gambar 12-28

12.20 Luas segitiga yang tidak memiliki sisi yang sejajar dengan sumbu

Cari luas ^ABC yang simpulnya adalah A(2, 4), B(5, 8) dan C(8, 2) (a) dengan menggunakan metode persegi panjang;
(b) menggunakan metode trapesium.

Solusi

Lihat Gambar 12-29.

kamu E B(5, 8) F kamu


B(5, 8)

SEBUAH SEBUAH

4 4
(2, 4) (2, 4)
C(8, 2)
2 2
D C(8, 2)
x' x x' GHJ x
HAI 24 HAI 2 4
kamu kamu

(sebuah) (B)

Gambar 12-29

(a) Luas persegi panjang DEFC bh 6(6) 36. Maka:


1 1
Luas ^DAC 2bh 2(2)(6) 6.
1 1
Luas ^ABE 2bh 2(3)(4) 6.
1 1
Luas ^BCF 2bh 2(3)(6) 9.

Jadi luas(^ABC) luas(DEFC) luas(^DAC ^ABE ^BCF) 36 (6 6 9) 15.


Machine Translated by Google

216 BAB 12 Geometri Analitik

1 1 18.
(B) Luas trapesium ABHG 2j(b br) 8) 2(3)(4 8)
1 15.
Luas trapesium BCJH 2(3)(2
1 18.
Luas trapesium ACJG 2(6)(2 4)

Maka luas(^ABC) luas(ABHG) luas(BCJH) luas(ACJG) 18 15 18 15.

12.7 Pembuktian Teorema dengan Geometri Analitik


Banyak teorema geometri bidang dapat dibuktikan dengan geometri analitik. Prosedur untuk membuktikan orem
memiliki dua langkah utama, sebagai berikut:

1. Tempatkan setiap gambar pada posisi yang nyaman pada grafik. Untuk segitiga, persegi panjang, atau jajar genjang, tempatkan
satu titik di titik asal dan satu sisi gambar pada sumbu x. Tunjukkan koordinat masing-masing simpul
(Gbr. 12-30).

Segi tiga Empat persegi panjang Genjang


kamu kamu kamu

C(c, h) D (0, j) C(b, h) D(c, h) C(b + c, h)

H H H
x' C x x' x x' C x
A (0, 0) B B(b, 0) A (0, 0) B B(b, 0) A (0, 0) B B(b, 0)
yÿ yÿ yÿ

Gambar 12-30

2. Menerapkan prinsip-prinsip geometri analitik. Misalnya, buktikan bahwa garis sejajar dengan menunjukkan bahwa
kemiringannya sama; atau bahwa garis-garis itu tegak lurus dengan menunjukkan bahwa lereng-lerengnya
saling berbalas negatif. Gunakan rumus titik tengah ketika titik tengah segmen dilibatkan, dan gunakan rumus
rumus jarak untuk mendapatkan panjang segmen.

MASALAH TERSELESAIKAN
12.21 Membuktikan teorema dengan geometri analitik

Dengan menggunakan geometri analitik, buktikan bahwa diagonal-diagonal jajar genjang saling membagi dua.

Larutan
~
Diketahui: ABCD, diagonal dan AC BD.
Untuk Membuktikan:dan
AC saling
BD membagi.
Rencana: Gunakan rumus titik tengah untuk mendapatkan

~
koordinat titik tengah diagonal

Tempatkan ABCD dengan simpul A pada titik asal dan sisi AD sepanjang sumbu x (Gbr. 12-31). Kemudian simpul memiliki
koordinat A(0, 0), B(a, b), C(a c, b), dan D(c, 0).
ac B
Dengan rumus titik tengah, titik tengah dari AC memiliki koordinat BD punya
Q 2 , 2 R, dan titik tengah
koordinat Kemudian diagonal saling membagi dua, karena titik tengah kedua diagonal adalah
Q ac2 , b 2R.

titik yang sama.


Machine Translated by Google

217
BAB 12 Geometri Analitik

kamu

B(a, b) C(a + c, b)

x' x
A (0, 0) D(c, 0)

kamu

Gambar 12-31

MASALAH TAMBAHAN

12.1. Nyatakan koordinat setiap titik berhuruf pada Gambar 12-32. (12.1)

E kamu C
4

F D B
2

x' G SEBUAH x
–4 –2 HAI 2 4
H
–2 K
L
Saya
J
–4
kamu

Gambar 12-32

12.2. Gambarkan masing-masing poin berikut: (12.2)

A( 2, 3) C(0, 1) E(3, 4) G(0, 3)


1
B( 3, 2) D( 3, 0) P(112, 2 2) H(31 2, 0)

12.3. Plot titik-titik berikut: A(2, 3), B( 3, 3), C( 3, 2), D(2, 2). Kemudian cari keliling dan luas persegi
ABCD.

12.4. Plot titik-titik berikut: A(4, 3), B( 1, 3), C( 3, 3), D(2, 3). Kemudian cari luas jajar genjang ABCD
dan segitiga BCD. (12.3, 12.4)

12.5. Temukan titik tengah segmen yang bergabung (12.5)

(a) (0, 0) dan (8, 6) (e) (20, 5) dan (0, 0) (i) (3, 4) dan (7, 6)

(b) (0, 0) dan (5, 7) (f) (0, 4) dan (0, 16) (j) ( 2, 8) dan ( 4, 12)

(c) (0, 0) dan ( 8, 12) (g) (8, 0) dan (0, 2) (k) (7, 9) dan (3, 3)

(d) (14, 10) dan (0, 0) (h) (10, 0) dan (0, 5) (l) (2, 1) dan ( 2, 5)

12.6. Tentukan titik tengah sisi segitiga yang titik sudutnya (12.5)

(a) (0, 0), (8, 0), (0, 6) (c) (12, 0), (0, 4), (0, 0) (e) (4, 0), (0, 6), (4, 10)

(b) (6, 0), (0, 0), (0, 10) (d) (3, 5), (5, 7), (3, 11) (f) (1, 2), (0, 2), (1, 1)
Machine Translated by Google

218 BAB 12 Geometri Analitik

12.7. Tentukan titik tengah sisi-sisi segiempat yang titik-titiknya berturut-turut adalah (12.5)

(a) (0, 0), (0, 4), (2, 10), (6, 0) (c) (2, 0), (0, 4), (6, 2), (0, 10)

(b) (3, 5), ( 1, 9), (7, 3), (5, 1) (d) ( 3, 7), ( 1, 5), (9, 0), (5, 8)

12.8. Tentukan titik tengah diagonal-diagonal segi empat yang simpul-simpulnya berturut-turut adalah (12.5)

(a) (0, 0), (0, 5), (4, 12), (8, 1) (c) (0, 5), (0, 1), (4, 9), (4, 3)

(b) (4, 1), ( 2, 3), (6, 1), (2, 8)

12.9. Temukan pusat lingkaran jika titik-titik ujung suatu diameter adalah (12.5)

(a) (0, 0) dan (4, 6) (c) (3, 1) dan (0, 5) (e) (a, b) dan (3a, 5b)

(b) ( 1, 0) dan ( 5, 12) (d) (0, 0) dan (2a, 2b) (f) (a, 2b) dan (a, 2c)

12.10. Jika M adalah titik tengah AB, cari koordinat (12.5)

(a) M jika koordinat A dan B adalah A(2, 5) dan B(6, 11)

(b) A jika koordinat M dan B adalah M(1, 3) dan B(3, 6)

(c) B jika koordinat A dan M adalah A( 2, 1) dan M(2, 1)

IKLAN
12.11. Titik-titik tiga bagian dari adalah B dan C. Tentukan koordinat (12.5)

(a) B jika koordinat A dan C adalah A(1, 2) dan C(3, 5)

(b) D jika koordinat B dan C adalah B(0, 5) dan C(112, 4)

(c) A jika koordinat B dan C adalah B(0, 6) dan C(2, 3)

12.12. A(0, 0), B(0, 5), C(6, 5), dan D(6, 0) adalah simpul-simpul segiempat ABCD. (12.6)

(a) Buktikan bahwa ABCD adalah persegi panjang.

(b) Tunjukkan bahwa titik tengah danAC BD koordinat yang sama.


memiliki

(c) Apakah diagonal-diagonalnya saling membagi dua? Mengapa?

12.13. Titik sudut dari ^ABC adalah A(0, 0), B(0, 4), dan C(6, 0). (12.6)

(a) Jika AD adalah median BC, tentukan koordinat D dan titik tengah AD.

(b) Jika CE adalah median AB, tentukan koordinat E dan titik tengah CE.

(c) Apakah median, dan AD CE, saling membagi? Mengapa?

12.14. Hitunglah jarak antara setiap pasangan titik berikut: (12.8)


1
(a) (0, 0) dan (0, 5) (d) (6, 1) dan ( 6, 11) (G) (3, 41 2) dan ( 3, 4 2)

(b) (4, 0) dan ( 2, 0) (e) (5, 3) dan (5, 8.4) (h) (a, b) dan (2a, b)

(c) (0, 3) dan (0, 7) (f) ( 1.5, 7) dan (6, 7)


Machine Translated by Google

219
BAB 12 Geometri Analitik

12.15. Tentukan jarak yang memisahkan pasangan titik kolinear berikut: (12.8)

(a) (5, 2), (5, 1), (5, 4) (c) (4, 2), (3, 2), (0, 2)

(b) (0, 6), (0, 2), (0, 12) (d) (0, b), (a, b), (3a, b)

12.16. Hitunglah jarak antara setiap pasangan titik berikut: (12.8)

(a) (0, 0) dan (5, 12) (e) (3, 6), dan (3, 2) (i) (3, 4) dan (4, 7)

(b) (3, 4) dan (0, 0) (f) (2, 3) dan (10, 12) (j) (1, 1) dan (1, 3)

(c) (0, 6) dan (9, 6) (g) (2, 2) dan (5, 5) (k) (3, 0) dan (0, 27)

(d) (4, 1) dan (7, 5) (h) (0, 5) dan (5, 0) (l) (a, 0) dan (0, a)

12.17. Tunjukkan bahwa segitiga-segitiga yang memiliki simpul-simpul berikut adalah segitiga sama kaki: (12.9)

(a) A(3, 5), B(6, 9), dan C(2, 6) (c) G(5, 5), H( 2, 2), dan J(8, 2)

(b) D(2, 0), E(6, 0), dan F(4, 4) (d) K(7, 0), L(3, 4), dan M(2, 1)

12.18. Manakah dari segitiga yang memiliki simpul-simpul berikut yang merupakan segitiga siku-siku? (12.9)

(a) A(7, 0), B(6, 3), dan C(12, 5) (c) G(1, 1), H(5, 0), dan J(3, 8)

(b) D(2, 0), E(5, 2), dan F(1, 8) (d) K( 4, 0), L( 2, 4), dan M(4, 1)

12.19. Titik sudut dari ^ABC adalah A( 2, 2), B(4, 4), dan C(8, 2). Tentukan panjang median dari (a) (b) AB; AC;
(C) SM. (12.9)

12.20. (a) Titik sudut pada segi empat ABCD adalah A(0, 0), B(3, 2), C(7, 7), dan D(4, 5). Tunjukkan bahwa ABCD adalah
genjang. (12.10)

(b) Titik sudut DEFG segi empat adalah D(3, 5), E(1, 1), F(5, 3), dan G(7, 7). Tunjukkan bahwa DEFG adalah
belah ketupat.

(c) Titik sudut segi empat HJKL adalah H(0, 0), J(4, 4), K(0, 8), dan L( 4, 4). Tunjukkan bahwa HJKL adalah persegi.

12.21. Hitunglah jari-jari lingkaran yang berpusat di (12.11)

(a) (0, 0) dan melewati ( 6, 8) (d) (2, 0) dan melewati (7, 12)

(b) (0, 0) dan melalui (3, 4) (e) (4, 3) dan menyinggung sumbu y

(c) (0, 0) dan melalui ( 5, 5) (f) ( 1, 7) dan menyinggung garis x 4

12.22. Sebuah lingkaran memiliki pusatnya di titik asal dan berjari-jari 10. Nyatakan apakah masing-masing titik berikut adalah
di, di dalam, atau di luar lingkaran ini: (a) (6, 8); (b) (6, 8); (c) (0, 11); (d) (10, 0); (e) (7, 7); (f) (9, 4);
(9.219).
(g) (12.11)

12.23. Tentukan gradien garis yang melalui setiap pasangan titik berikut: (12.12)

(a) (0, 0) dan (5, 9) (e) (2, 3) dan (7, 15) (i) (3, 9) dan (0, 0)

(b) (0, 0) dan (9, 5) (f) (2, 3) dan (2, 1) (j) (0, 2) dan (8, 10)

(c) (0, 0) dan (6, 15) (g) (3, 4) dan (5, 6) (k) ( 1, 5) dan (1, 7)

(d) (2, 3) dan (6, 15) (h) (0, 0) dan (4, 8) (l) (3, 4) dan ( 1, 2)
Machine Translated by Google

220 BAB 12 Geometri Analitik

12.24. Tentukan gradien dari garis yang persamaannya adalah (12.12)


1
(a) y 3x 4 (e) y 5x (i) 3 tahun 12x6 _ (M) 5 tahun x 3
1
(b) y 4x 3 (f) y 5 (j) 3 tahun 12 2x (n) 3 tahun 2x 6
1 1
(C) kamu 2x 5 (g) 2 tahun 6x 10 (k) yx 21 (Hai) 4 y 7x
1
(d) y 8 7x (h) 2 tahun 10x 6 (l) 2x 12 tahun (P) 4 tahun 2x 1

12.25. Temukan kemiringan, ke derajat terdekat, dari masing-masing garis berikut: (12.12)

(a) y 3x 1 (c) 2 tahun 5x 10 (e) 5 tahun 5x 3


1 2
(B) kamu 3x 1 (D) kamu
x55 (f) kamu 3

12.26. Temukan kemiringan garis yang kemiringannya adalah (a) 5 ; (b) 17 ; (c) 20 ; (d) 35 ; (e) 45 ; (f) 73 ; (g) 85 . (12.12)

1
12.27. Temukan kemiringan, ke derajat terdekat, dari garis yang kemiringannya (a) 0; (b) 0,4663; (c) 1, (d) 1,4281; (e) 21 8;
1 3 1
(f) (g) (h) 14;2;
3; 5. (Saya) (12.12)

12.28. Dalam segi enam ABCDEF dari Gambar 12-33,


CDSisi
dan atau
AF . diagonal mana yang memiliki (a) kemiringan positif; (b) negatif

lereng; (c) kemiringan nol; (d) tidak ada kemiringan?

kamu

C D
B
E

SEBUAH

x' F x
kamu

Gambar 12-33

12.29. Tentukan gradien garis yang sejajar dengan garis yang gradiennya (a) 0; (b) tidak memiliki kemiringan; (c) 5; (d) 5; (e) 0,5;
(f) 0,0005. (12.13)

12.30. Tentukan gradien garis yang sejajar dengan garis yang persamaannya adalah (12.13)

(a) y 0 (c) x 7 (e) y 5x 2 (g) 3 tahun 6x 12

(b) x 0 (d) y 7 (f) xy 5

12.31. Tentukan gradien garis yang sejajar dengan garis yang melalui (a) (0, 0) dan (2, 3); (b) (2, 1) dan (5, 6);
(c) (3, 4) dan (5, 2); (d) (1, 2) dan (0, 4). (12.13)

12.32. Hitunglah kemiringan garis yang tegak lurus dengan garis yang kemiringannya (12.13)
1 4
(sebuah) 2 (c) 3 (e) 0,1 (G) 5 (i) 0
1
(b) 1 (D) 212 (F) 1 (H) 34 (j) tidak memiliki kemiringan

12.33. Tentukan gradien garis yang tegak lurus dengan garis yang melalui (a) (0, 0) dan (0, 5); (b) (0, 0) dan
(2, 1); (c) (0, 0) dan (3, 1); (d) (1, 1) dan (3, 3). (12.13)
Machine Translated by Google

BAB 12 Geometri Analitik 221

2
.
12.34. Dalam persegi panjang DEFG, kemiringan DE adalah Berapa kemiringan (a) (b)EF;
(c)FG; Ditjen? (12.14)
3

~ AB 1 dan kemiringan AD; (d)


12.35. Dalam ABCD kemiringan adalah
ketinggian ke CD?
SM 1
.
2 Berapakah
IKLAN; CD; (c) ketinggian
kemiringan (a) (b)
(12.14)

12.36. Titik sudut dari ^ABC adalah A(0, 5), B(3, 7), dan C(5, 1). Berapa kemiringan ketinggian ke (a) (b) AB; SM;
(C) AC? (12.14)

12.37. Manakah dari himpunan titik berikut yang kolinear: (a) (2, 1), (4, 4), (8, 10); (b) ( 1, 1), (2, 4), (6, 8); (c) (1, 1),
(3, 4), (5, 8)? (12.15)

12.38. Berapa nilai k yang akan membuat trio titik berikut ini kolinear (a) A(0, 1), B(2, 7), C(6, k); (b) D( 1, 5),
E(3, k), F(5, 11); (c) G(0, k), H(1, 1), I(3, 1)? (12.15)

12.39. Nyatakan persamaan garis atau pasangan garis yang merupakan tempat kedudukan titik-titik! (12.16)

(a) Yang absisnya adalah 5 (f) 3 satuan dari garis x 2

(b) ordinat siapa 312 (g) 6 satuan di atas garis y 2

(c) 3 satuan dari sumbu x (h) 1 satuan di sebelah kanan sumbu y

(d) 5 satuan di bawah sumbu x (i) Jarak yang sama dari garis x 5 dan x 13

(e) 4 satuan dari sumbu y

12.40. Nyatakan persamaan tempat kedudukan pusat lingkaran yang (12.18)

(a) Menyinggung sumbu x di (6, 0) (d) Melewati titik asal dan (10, 0)

(b) Menyinggung sumbu y di (0, 5) (e) Melewati (3, 7) dan (9, 7)

(c) Bersinggungan dengan garis x 4 dan x 8 (f) Melalui (3, 2) dan (3, 8)

12.41. Nyatakan persamaan garis atau pasangan garis yang merupakan tempat kedudukan titik-titik! (12.16)

(a) Yang koordinatnya sama (e) Jumlah koordinatnya adalah 12

(b) Yang ordinatnya 5 lebih dari absisnya (f) Selisih koordinatnya adalah 2

(c) Yang absisnya 4 lebih kecil dari ordinatnya (g) Jarak yang sama dari sumbu x dan sumbu y

(d) Yang ordinatnya melebihi absis sebesar 10 (h) Jarak yang sama dari xy 3 dan xy 7

12.42. Jelaskan lokus dari masing-masing persamaan berikut: y 3 (12.17)


5
(a) y 2x 5 (C) x 2 4 (e) xy 7

y3 1
(B) x 2 4 (d) kamu 2x (f) 3 tahun x

3
12.43. Nyatakan persamaan garis yang melalui titik asal dan memiliki kemiringan (a) 4; (b) 2; (C) 2;
2
(D) 5
; (e) 0. (12.17)
Machine Translated by Google

222 BAB 12 Geometri Analitik

12.44. Nyatakan persamaan garis yang memiliki titik potong y dari (12.17)

(a) 5 dan kemiringan 4 (d) 8 dan sejajar dengan y 3x 2

(b) 2 dan kemiringan 3 (e) 3 dan sejajar dengan y 7 4x


1
(C) 1 dan kemiringan 3 (f) 0 dan sejajar dengan y 2x 8

12.45. Nyatakan persamaan garis yang memiliki kemiringan 2 dan melalui (a) (1, 4); (b) ( 2, 3); (c) (4, 0);
(d) (0, 7). (12.17)

12.46. Nyatakan persamaan garis (12.17)

(a) Yang melalui titik asal dan memiliki kemiringan 4


1
(b) Yang melalui (0, 3) dan memiliki kemiringan 2

(c) Yang melalui (1, 2) dan memiliki kemiringan 3


1
(d) Yang melalui ( 1, 2) dan memiliki kemiringan 3

(e) Yang melalui titik asal dan sejajar dengan garis yang memiliki kemiringan 2

12.47. (a) Jelaskan lokus persamaan x2 y2 49. (12.18)

(b) Nyatakan persamaan tempat kedudukan titik-titik 4 satuan dari titik asal.

(c) Nyatakan persamaan tempat kedudukan titik 3 satuan dari tempat kedudukan x2 y2 25.

12.48. Nyatakan persamaan tempat kedudukan titik 5 satuan dari (a) titik asal; (b) lingkaran x2 y2 16; (c) lingkaran
x2 y2 49. (12.18)

16
12.49. Berapa jari-jari lingkaran yang persamaannya adalah (a) x2 y2 9; (B) x 2 y2 (c) 9x2 9y 2 36 ; 9 ;
(d) x2 y2 3? (12.18)

2
12.50. Apa persamaan lingkaran yang pusatnya adalah titik asal dan jari-jarinya adalah (a) 4; (b) 11; (c) (d) (e) (12,18)
3; 12;25; 1
1
(F) 3 23?

12.51. Hitunglah luas ^ABC, yang simpul-simpulnya adalah A(0, 0) dan (12.19)

(a) B(0, 5) dan C(4, 5) (c) B(0, 8) dan C( 5, 8) (e) B(6, 2) dan C(7, 0)

(b) B(0, 5) dan C(4, 2) (d) B(0, 8) dan C( 5, 12) (f) B(6, 5) dan C(10, 0)

12.52. Cari luas a (12.19)

(a) Segitiga yang simpulnya adalah A(0, 0), B(3, 4), dan C(8, 0)

(b) Segitiga yang simpulnya adalah D(1, 1), E(5, 6), dan F(1, 7)

(c) Persegi panjang yang tiga simpulnya adalah H(2, 2), J(2, 6), dan K(7, 2)

(d) Jajar genjang tiga di antaranya adalah L(3, 1), M(9, 1), dan P(5, 5)

12.53. Cari luas ^DEF, yang simpulnya adalah D(0, 0) dan (a) E(6, 4) dan F(8, 2); (b) E(3, 2) dan F(6, 4);
(c) E( 2, 3) dan F(10, 7). (12.20)
Machine Translated by Google

223
BAB 12 Geometri Analitik

12.54. Hitunglah luas segitiga yang simpul-simpulnya adalah (a) (0, 0), (2, 3), dan (4, 1); (b) (1, 1), (7, 3), dan (3, 6); (c) (1, 2),
(0, 2), dan (3, 1). (12.20)

12.55. Titik sudut dari ^ABC adalah A(2, 1), B(8, 9), dan C(5, 7). (a) Hitunglah luas ^ABC. (b) Tentukan panjang AB.
(c) Tentukan panjang ketinggian ke AB. (12.20)

12.56. Hitunglah luas segi empat yang simpul-simpulnya adalah (a) (3, 3), (10, 4), (8, 7), dan (5, 6); (b) (0, 4), (5, 8), (10, 6),
dan (14, 0); (c) (0, 1), (2, 4), (8, 10), dan (12, 2).

12.57. Hitunglah luas segi empat yang dibentuk oleh garis-garis (12.19)

(a) x 0, x 5, y 0, dan y 6 (d) x 0, x 6, y 0, dan yx 1

(b) x 0, x 7, y 2, dan y 5 (e) y 0, y 4, y x, dan yx 4

(c) x 3, x 5, y 3, dan y 8 (f) y 0, y 6, y 2x, dan y 2x 6

12.58. Buktikan setiap hal berikut dengan geometri analitik: (12.21)

(a) Ruas garis yang menghubungkan titik tengah dua sisi segitiga adalah sejajar dengan sisi ketiga.

(b) Diagonal belah ketupat saling tegak lurus.

(c) Median alas segitiga sama kaki tegak lurus dengan alasnya.

(d) Panjang ruas garis yang menghubungkan titik tengah dua sisi segitiga sama dengan setengah panjang
sisi ketiga.

(e) Jika titik-titik tengah sisi-sisi persegi panjang yang diambil berturut-turut digabung, maka segi empat yang terbentuk adalah
belah ketupat.

(f) Dalam segitiga siku-siku, panjang median ke sisi miring adalah setengah dari panjang sisi miring.
Machine Translated by Google

BAB 13

Pertidaksamaan dan
Penalaran Tidak Langsung

13.1 Ketidaksetaraan
Pertidaksamaan adalah pernyataan bahwa besaran tidak sama. Jika dua kuantitas tidak sama, yang pertama lebih besar dari atau lebih kecil dari yang
lain. Simbol pertidaksamaan adalah: , artinya tidak sama dengan; , artinya lebih besar dari; dan
sama, artinya
dengankurang
tiga''; 7
dari.
2 dibaca
Jadi, 4''tujuh
3 dibaca
lebih''empat
besar dari
tidakdua'';
dan 1 5 dibaca ''satu kurang
dengan dari yang
urutan lima''.sama,
Dua pertidaksamaan mungkinyang
simbol pertidaksamaan memiliki
sama urutan yang sama
digunakan; dalamatau urutan yang berlawanan.
pertidaksamaan Dalam
dengan urutan yangpertidaksamaan
berlawanan,
simbol pertidaksamaan yang berlawanan
pertidaksamaan
digunakan. Jadi,
dengan
5 3 dan
urutan
10 7yang
adalah
berlawanan.
pertidaksamaan dengan urutan yang sama; 5 3 dan 7 10 adalah

Pertidaksamaan dengan urutan yang sama dapat digabungkan, sebagai berikut. Pertidaksamaan xy dan yz dapat digabungkan menjadi xy z,
yang menyatakan bahwa y lebih besar dari x dan lebih kecil dari z. Pertidaksamaan ab dan bc dapat digabungkan menjadi ab c, yang menyatakan b
lebih kecil dari a dan lebih besar dari c.

13.1A Pertidaksamaan Aksioma Aksioma

adalah pernyataan yang diterima sebagai kebenaran tanpa bukti dan digunakan dengan cara yang sama seperti teorema.

AKSIOM 1: Suatu besaran dapat disubstitusikan dengan persamaannya dalam setiap pertidaksamaan.

Jadi jika xy dan y 10, maka x 10.

AKSIOM 2: Jika yang pertama dari tiga kuantitas lebih besar dari yang kedua, dan yang kedua lebih besar dari yang ketiga,
maka yang pertama lebih besar dari yang ketiga.

Jadi jika xy dan y z, maka x z.

AKSIOM 3: Keseluruhan lebih besar daripada bagian-bagiannya.

Jadi, AB AM dan m/ BAD m/ BAC pada Gambar 13-1.

Gambar 13-1

13.1B Aksioma Ketidaksetaraan Operasi

AXIOM 4: Jika yang sama ditambahkan ke yang tidak sama, jumlahnya tidak sama dalam urutan yang sama.

Sejak 5 4 dan 4 4, kita tahu bahwa 5 4 4 4 (atau 9 8). Jika x 4 5, maka x 4 4 5 4 atau x 9.

224
Machine Translated by Google

BAB 13 Ketimpangan dan Penalaran Tidak Langsung 225

AXIOM 5: Jika yang tidak sama ditambahkan ke yang tidak sama dari urutan yang sama, jumlah yang tidak sama dalam urutan yang sama.

Sejak 5 3 dan 4 1, kami memiliki 5 4 3 1 (atau 9 4). Jika 2x 4 5 dan x 4 8, maka 2x 4 x 4 5 8


atau 3x13 .

AXIOM 6: Jika yang sama dikurangkan dari yang tidak sama, perbedaannya tidak sama dalam urutan yang sama.

Sejak 10 5 dan 3 3, kami memiliki 10 3 5 3 (atau 7 2). Jika x 6 9 dan 6 6, maka x 6 6 9 6 atau x 3.

AXIOM 7: Jika yang tidak sama dikurangkan dari yang sama, perbedaannya tidak sama dalam urutan yang berlawanan.

Sejak 10 10 dan 5 3, kami memiliki 10 5 10 3 (atau 5 atau x 7. 7). Jika xy 12 dan y 5, maka xyy 12 5

AXIOM 8: Jika ketidaksamaan dikalikan dengan bilangan positif yang sama, hasil kali yang tidak sama pada bilangan yang sama
memesan.

1 1
Jadi jika 4x 5, lalu 4s 4xd 4s5d atau x20 .

AXIOM 9: Jika pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif yang sama, hasilnya adalah kebalikannya
memesan.

1
Jadi jika 2x 5, kemudian
s 2ds1 2xd s 2ds5d atau x 10 atau x10 .

AKSIOM 10: Jika pertidaksamaan dibagi dengan bilangan positif yang sama, hasil yang tidak sama dalam urutan yang sama.
4x 20
Jadi jika 4x 20, maka 4 atau x5 .
4

AXIOM 11: Jika tidak sama dibagi dengan angka negatif yang sama, hasilnya tidak sama sebaliknya
memesan.

7x 42
Jadi jika 7x 42, maka atau x 6.
7 7

13.1C Postulat Ketimpangan

POSTULAT 1 : Panjang ruas garis adalah jarak terpendek antara dua titik.

Teorema Pertidaksamaan Segitiga 13.1D

PRINSIP 1: Jumlah panjang dua sisi segitiga lebih besar dari panjang sisi ketiga.
(Akibatnya: Panjang sisi terpanjang sebuah segitiga kurang dari jumlah panjang
dua sisi lainnya dan lebih besar dari selisihnya.)

Jadi pada Gambar 13-2, BC CA AB dan AB BC AC.

Gambar 13-2

PRINSIP 2: Dalam sebuah segitiga, ukuran sudut luar lebih besar daripada ukuran sudut dalam yang tidak berdekatan.

Jadi pada Gambar 13-2, m/ BCD m/ BAC dan m/ BCD m/ ABC.

PRINSIP 3: Jika panjang dua sisi segitiga tidak sama, besar sudut di hadapannya
sisi-sisi ini tidak sama, sudut yang lebih besar berlawanan dengan sisi yang lebih panjang. (Akibatnya: The
sudut terbesar suatu segitiga berhadapan dengan sisi terpanjang)

Jadi pada Gambar 13-2, jika BC AC, maka m / A m / B.


Machine Translated by Google

226 BAB 13 Ketimpangan dan Penalaran Tidak Langsung

PRINSIP 4: Jika ukuran dua sudut suatu segitiga tidak sama panjang, panjang sisi-sisi di hadapannya
sudut-sudut ini tidak sama, sisi yang lebih panjang berhadapan dengan sudut yang lebih besar. (Akibatnya: The
sisi terpanjang suatu segitiga berhadapan dengan sudut terbesar.)

Jadi pada Gambar 13-2, jika m/A m/ B, maka BC AC.

PRINSIP 5: Garis tegak lurus dari suatu titik ke garis adalah segmen terpendek dari titik ke
garis.

Jadi pada Gambar 13-3,


' AB
jika
PDdan PC AB,
adalah jalur lain dari P ke PC PD.

Gambar 13-3 Gambar 13-4

PRINSIP 6: Jika dua sisi sebuah segitiga kongruen dengan dua sisi dari segitiga lain, segitiga yang memiliki
sudut yang lebih besar termasuk memiliki sisi ketiga yang lebih besar.

Jadi pada Gambar 13-4, jika BC SM , AC AC , dan m/C m/C , maka AB AB .

PRINSIP 7: Jika dua sisi sebuah segitiga kongruen dengan dua sisi dari segitiga lain, segitiga tersebut memiliki
sisi ketiga yang lebih besar memiliki sudut yang lebih besar di hadapan sisi ini.

Jadi pada Gambar 13-4, jika BC SM , AC AC , dan AB AB , maka m/C m/C .

13.1E Teorema Pertidaksamaan Lingkaran

PRINSIP 8: Dalam lingkaran yang sama atau sama, sudut pusat yang lebih besar memiliki busur yang lebih besar.

Jadi pada Gambar 13-5, jika m/ AOB m/ COD, maka mAB mCD .

PRINSIP 9: Dalam lingkaran yang sama atau sama, busur yang lebih besar memiliki sudut pusat yang lebih besar. (Ini adalah kebalikan dari
Prinsip 8.)

Jadi pada Gambar 13-5, jika mAB mCD , maka m/ AOB m/ COD.

Gambar 13-5 Gambar 13-6

PRINSIP 10: Dalam lingkaran yang sama atau sama, busur yang lebih besar memiliki busur kecil yang lebih besar.

Jadi pada Gambar 13-6, jika AB CD, maka mAB mCD .

PRINSIP 11: Dalam lingkaran yang sama atau sama, busur kecil yang lebih besar memiliki tali busur yang lebih besar. (Ini adalah kebalikan
dari Prinsip 10.)

Jadi pada Gambar 13-6, jika mAB mCD , kemudian CD AB.

PRINSIP 12: Dalam lingkaran yang sama atau sama, tali busur yang lebih besar berada pada jarak yang lebih kecil dari pusat.

Jadi pada Gambar 13-7, jika AB CD, maka OE OF.


Machine Translated by Google

BAB 13 Ketimpangan dan Penalaran Tidak Langsung 227

Gambar 13-7

PRINSIP 13: Dalam lingkaran yang sama atau sama, tali busur yang jaraknya lebih kecil dari pusat lebih besar
akord. (Ini adalah kebalikan dari Prinsip 12.)

Jadi pada Gambar 13-7, jika OE OF, maka AB CD.

MASALAH TERSELESAIKAN

13.1 Memilih simbol pertidaksamaan


Tentukan simbol pertidaksamaan, atau , membuat setiap hal berikut ini benar:

(a) 5 ? 3 (b) (c) 5 ? 3 (d) 5 ? (e) Jika x 3, maka x2 ? x.

6?9 3 (f) Jika x 10, maka 10 ? x.

Solusi
(sebuah) (B) (C) (D) (e) (F)

13.2 Menerapkan aksioma pertidaksamaan


Lengkapi setiap pernyataan berikut:

(a) Jika ab dan b 8, maka a ? 8.

(b) Jika xy dan y 15, maka x ? 15.

(c) Jika c 20 dan d 5, maka cd ? 25.

(d) Jika xy dan y 6, maka x ? kamu ? 6.


1 ? 1
(e) Jika x y, maka 2x 2 tahun

1
(f) Jika e 4f, lalu 4e ? F.

(g) Jika yz maka y ? (h) Jika z.


1
4x p, maka x ? 4p.

(i) Jika Paul dan Jack memiliki jumlah uang yang sama dan Paul membelanjakan lebih banyak daripada Jack, maka Paul akan
memiliki ? daripada Jack.

(j) Jika Anne sekarang lebih tua dari Helen, maka 10 tahun yang lalu, Anne adalah ? daripada Helen.

Solusi
(sebuah) (C) (e) (G) (i) lebih sedikit

(B) (D) , (F) (H) (j) lebih tua

13.3 Menerapkan teorema pertidaksamaan segitiga (Gbr. 13-8)

(a) Tentukan nilai bilangan bulat yang dapat dimiliki oleh panjang sisi a segitiga jika dua sisi lainnya
memiliki panjang 3 dan 7.
Machine Translated by Google

228 BAB 13 Ketimpangan dan Penalaran Tidak Langsung

(b) Tentukan sisi terpanjang segitiga jika dua sudut memiliki ukuran 59 dan 60 .

(c) Tentukan sisi terpanjang dari jajar genjang ABCD jika E adalah titik tengah diagonal-diagonalnya
dan m/ AEB m/ AED.

Gambar 13-8

Solusi
(a) Karena a harus lebih kecil dari 3 7 10 dan lebih besar dari 7 3 4, a dapat memiliki nilai bilangan bulat 5, 6, 7, 8, 9.

(b) Karena m/B 59 dan m/C 60 sudut , m/A 180 (59 60 ) 61 . Maka sisi terpanjang adalah berhadapan
terbesar, /A, maka sisi terpanjangnya adalah BC.

(c) Dalam ABCD, AE CE dan DE EB. Karena m / AEB m/ AED, AB AD atau AB ( DC) adalah yang terpanjang
sisi (Prinsip 6).

13.4 Menerapkan teorema pertidaksamaan lingkaran


Pada Gambar 13-9, bandingkan

(a) OD dan OF jika /C adalah sudut terbesar dari ^ABC

(b) AC dan BC jika mAC mBC

dan jika OF OE
(C) mBC mAC

(d) m/ AOB dan m/ BOC jika mAB mBC

Gambar 13-9

Solusi
(a) Karena /C adalah sudut terbesar dari segitiga, AB adalah sisi terpanjang, atau AB BC; karena itu,
OD OF dengan Prinsip 12.

(b) Sejak mAC mBC , AC BC, busur yang lebih besar memiliki akord yang lebih besar.

(c) Sejak OF OE, BC AC dengan Prinsip 13; karenanya, mBC mAC dengan Prinsip 10.

(d) Karena mAB mBC , m/ AOB m/ BOC, busur yang lebih besar memiliki sudut pusat yang lebih besar.
Machine Translated by Google

BAB 13 Ketimpangan dan Penalaran Tidak Langsung 229

13.5 Membuktikan masalah pertidaksamaan


ACdan BM AM, maka m/A m/C m/ B.
Buktikan bahwa dalam ^ABC, jika M adalah titik tengah

Diketahui: ^ABC, M adalah titik tengah AC.


BM AM
Untuk Membuktikan: m/A m/C m/B
Rencana: Buktikan m/A m/1 dan m/C m/2
dan kemudian tambahkan yang tidak setara.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. M adalah titik tengah . 2. AC 1. Diberikan


AM > MC 2. Titik tengah membagi garis menjadi dua bagian yang kongruen.
3. BM AM 3. Diberikan
4. BM MC 4. Suatu besaran dapat disubstitusikan dengan persamaannya dalam hal apapun
ketidaksamaan. Pengertian ruas-ruas yang kongruen.
5. Dalam ^AMB, m/A /1. 5. Dalam sebuah segitiga, sudut yang lebih besar terletak di seberang sisi

Dalam ^BMC, m/C /2. yang lebih panjang.


6. m/A m/C m/B 6. Jika yang tidak sama ditambahkan ke yang tidak sama, jumlahnya adalah
tidak sama dalam urutan yang sama.

13.2 Penalaran Tidak Langsung

Kita sering kali sampai pada kesimpulan yang benar dengan penalaran tidak langsung . Dalam bentuk penalaran ini, kesimpulan
yang benar dicapai dengan menghilangkan semua kemungkinan kesimpulan kecuali satu. Kemungkinan yang tersisa harus yang
benar. Misalkan kita diberi tahun 1492, 1809, dan 1960 dan yakin bahwa salah satu dari tahun-tahun ini adalah
tahun di mana seorang presiden Amerika Serikat lahir. Dengan menghilangkan 1492 dan 1960 sebagai kemustahilan,
kita tahu dengan penalaran tidak langsung bahwa 1809 adalah jawaban yang benar. (Seandainya kita tahu bahwa tahun 1809 adalah tahun di
di mana Lincoln dilahirkan, alasannya akan langsung.)
Dalam membuktikan teorema dengan penalaran tidak langsung, kesimpulan yang mungkin dapat dihilangkan jika kita menganggapnya benar
dan asumsi itu menghasilkan kontradiksi dari beberapa fakta yang diketahui atau diketahui.

MASALAH TERSELESAIKAN

13.6 Menerapkan penalaran tidak langsung dalam situasi kehidupan


Jelaskan bagaimana penalaran tidak langsung digunakan dalam setiap situasi berikut:

(a) Seorang detektif menentukan pembunuh orang yang dibunuh.

(b) Pustakawan menentukan volume buku yang digunakan.

Solusi

(a) Detektif, menggunakan daftar semua orang yang bisa menjadi pembunuh dalam kasus tersebut, menghilangkan semua kecuali
satu. Dia menyimpulkan bahwa yang tersisa adalah pembunuhnya.

(b) Pustakawan menemukan semua buku himpunan kecuali satu dengan melihat ke rak dan memeriksa catatan.
Dia menyimpulkan bahwa yang hilang adalah yang digunakan.
Machine Translated by Google

230 BAB 13 Ketimpangan dan Penalaran Tidak Langsung

13.7 Membuktikan teorema pertidaksamaan dengan metode tidak langsung


Buktikan bahwa dalam lingkaran yang sama atau sama, tali busur yang tidak sama jauhnya tidak sama dari pusat.
Diketahui: Lingkaran O, AB CD
OE ' AB, DARI ' CD
Untuk Membuktikan: OE OF
Rencana: Asumsikan kesimpulan lain yang mungkin,
OE OF, dan sampai pada kontradiksi.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Baik OE OF atau OE OF. 1. Dua besaran adalah sama atau tidak sama.
2. Asumsikan OE OF. 2. Ini adalah salah satu kesimpulan yang mungkin.
3. Jika OE OF, maka AB CD. 3. Dalam lingkaran yang sama atau sama, akord sama
jauh dari pusat adalah sama.
4. Tapi CD AB. 4. Diberikan

5. Asumsi OE OF tidak valid. 5. Ini mengarah pada kontradiksi.


6. Oleh karena itu, OE OF. 6. Ini adalah satu-satunya kemungkinan yang tersisa.

MASALAH TAMBAHAN

13.1. Tentukan simbol pertidaksamaan, atau , membuat setiap hal berikut ini benar: (13.1)
1
(a) Jika y 15, maka 15 ? (b) y. (d) Jika a 4 dan b 4, lalu a/ b ? 15.

Jika x 2, maka 3x 1 ? 4. (c) Jika x 2 (e) Jika a 5, maka a2 ? 4a.


1
dan y 3, maka xy ? 5. (f) Jika b 2, lalu b2 ? B.

13.2. Lengkapi setiap pernyataan berikut: (13.2)

(a) Jika yx dan x z, maka y ? (b) Jika z. (c) Jika ab dan b 15, maka a ? 15.

abc dan b d, maka ad ? C. (d) Jika z y, y x, dan x 10, maka z ? 10.

13.3. Lengkapi setiap pernyataan berikut tentang Gambar 13-10: (13.2)

(a) SM ? BD (b) m/ (c) ^ADC ? ^ABC

buruk ? m/ BAC (d) Jika m/A m/ C, maka AB ? BD.

Gambar 13-10

13.4. Lengkapi setiap pernyataan berikut: (13.2)

(a) Jika Mary dan Ann mendapatkan upah mingguan yang sama dan Mary menerima kenaikan yang lebih besar dari Ann, maka
Maria akan mendapatkan ? Ann menghasilkan.

(b) Jika Bernice, yang beratnya sama dengan Helen, kehilangan berat badan lebih banyak daripada Helen, maka Bernice akan menimbang ? Helen
berat.

13.5. Lengkapi setiap pernyataan berikut: (13.2)

(a) Jika a 3, maka 4a ? 12. (d) Jika f 8, maka f 7 ? 15.

(b) Jika x 3 15, maka x ? 18. (e) Jika x y, maka x 5 ? tahun 6.

(c) Jika 3x 18, maka x ? 6. (f) Jika g h, maka g 10 ? jam 9.


Machine Translated by Google

BAB 13 Ketimpangan dan Penalaran Tidak Langsung 231

13.6. Manakah dari himpunan bilangan berikut yang merupakan panjang sisi segitiga? (13.3)

(a) 3, 4, 8 (b) 5, 7, 12 (c) 3, 4, 6 (d) 2, 7, 8 (e) 50, 50, 5

13.7. Berapakah nilai bilangan bulat yang dapat dimiliki oleh panjang sisi ketiga sebuah segitiga jika kedua sisi tersebut memiliki panjang (a) 2 dan 6;
(b) 3 dan 8; (c) 4 dan 7; (d) 4 dan 6; (e) 4 dan 5; (f) 7 dan 7 ? (13.3)

13.8. Pada Gambar 13-11, susunlah, dalam urutan menurun, (a) sudut-sudut ^ABC; (b) sisi ^DEF; (c) sudut-sudut
1, 2, dan 3. (13.3)

Gambar 13-11

13.9. (a) Dalam segi empat ABCD pada Gambar 13-12, bandingkan m/ BAC dan m/ ACD jika AB CD dan BC AD.
AC median dan m/ AMB m/ BMC. (13.3)
(b) Dalam ^ABC pada Gambar 13-13, bandingkan AB dan BC jika BM adalah

13.10. Susunlah, dalam urutan besaran yang menurun, (13.4)

(a) Sisi ^ABC pada Gambar 13-14

(b) Sudut pusat AOB, BOC, dan AOC pada Gambar 13-14

(c) Sisi-sisi trapesium ABCD pada Gambar 13-15

(d) Jarak sisi ^DEF dari pusat pada Gambar 13-16

Gambar 13-12 Gambar 13-13

Gambar 13-14 Gambar 13-15 Gambar 13-16


Machine Translated by Google

232 BAB 13 Ketimpangan dan Penalaran Tidak Langsung

13.11. Berikan bukti yang diminta pada Gambar 13-17. (13,5)

Gambar 13-17

13.12. Jelaskan bagaimana penalaran tidak langsung digunakan dalam setiap situasi berikut: (13.6)

(a) Seseorang menentukan dasi mana yang dipinjam oleh teman sekamarnya.

(b) Seorang gadis menentukan bahwa motor listrik pada rangkaian keretanya tidak rusak meskipun kereta mainannya tidak berjalan.

(c) Seorang guru menemukan siswanya yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan.

(d) Seorang mekanik menemukan alasan mengapa baterai di dalam mobil tidak berfungsi.

(e) Seseorang yang dituduh melakukan kejahatan membuktikan bahwa dia tidak bersalah dengan alibi.

13.13. Buktikan masing-masing dari berikut ini: (13.7)

(a) Sudut alas segitiga sama kaki tidak dapat siku-siku.

(b) Segitiga skalene tidak dapat memiliki dua sudut yang kongruen.

(c) Median alas segitiga skalene tidak boleh tegak lurus alasnya.

(d) Jika diagonal-diagonal jajar genjang tidak kongruen, maka itu bukan persegi panjang.

(e) Jika salah satu diagonal jajar genjang tidak membagi dua sudut sudut, maka jajar genjang tersebut bukan belah ketupat.

(f) Jika dua sudut segitiga tidak sama, sisi-sisi yang berhadapan tidak sama, sisi yang lebih panjang berhadapan dengan
sudut yang lebih besar.
Machine Translated by Google

BAB 14

Peningkatan Penalaran
14.1 Definisi
"Apakah Lincoln orang yang berpendidikan?" adalah pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan benar kecuali jika kita menyepakati arti
"orang terpelajar". Pemahaman tidak dapat ada dan kemajuan tidak dapat dicapai dalam diskusi atau masalah apa pun kecuali jika istilah-
istilah yang terlibat didefinisikan dengan benar atau, dengan kesepakatan, tidak ditentukan.

14.1A Persyaratan Definisi yang Baik

PRINSIP 1: Semua istilah dalam definisi harus telah didefinisikan sebelumnya (atau istilah yang, berdasarkan kesepakatan, dibiarkan tidak
ditentukan).

Jadi, jika kita ingin mendefinisikan poligon beraturan sebagai poligon sama sisi dan poligon sama sisi, maka perlu didefinisikan terlebih
dahulu bahwa sama sisi, sama sisi, dan poligon.

PRINSIP 2: Istilah yang didefinisikan harus ditempatkan di set atau kelas berikutnya yang lebih besar yang menjadi miliknya.

Jadi, istilah poligon, segiempat, jajaran genjang, dan persegi panjang harus didefinisikan dalam
urutan itu. Setelah istilah poligon didefinisikan, istilah segiempat kemudian didefinisikan sebagai
sejenis poligon. Kemudian istilah jajar genjang didefinisikan sebagai sejenis segi empat dan,
terakhir, istilah persegi panjang didefinisikan sebagai sejenis jajar genjang.

Urutan yang tepat dalam definisi dapat dipahami dengan menggunakan lingkaran untuk
mewakili satu set objek. Pada Gambar 14-1, himpunan persegi panjang berada pada himpunan
jajar genjang berikutnya yang lebih besar. Pada gilirannya, himpunan jajar genjang berada di
himpunan segi empat yang lebih besar berikutnya, dan, akhirnya, himpunan segi empat berada di
himpunan poligon yang lebih besar berikutnya.

PRINSIP 3: Istilah yang didefinisikan harus dibedakan dari semua anggota kelasnya.
Gambar 14-1

Dengan demikian, definisi segitiga sebagai poligon dengan tiga sisi adalah definisi yang baik karena menunjukkan bagaimana segitiga
gle berbeda dari semua poligon lainnya.

PRINSIP 4: Karakteristik pembeda dari istilah yang ditentukan harus sesedikit mungkin.

Jadi, segitiga siku-siku harus didefinisikan sebagai segitiga yang memiliki sudut siku-siku, dan bukan sebagai segitiga yang memiliki a
sudut siku-siku dan dua sudut lancip.

MASALAH TERSELESAIKAN

14.1 Mengamati urutan yang tepat dalam definisi

Dalam urutan apa istilah-istilah dalam setiap himpunan berikut harus didefinisikan: (a) Inggris, Eropa, London; (b) segi empat,
persegi, persegi panjang, jajar genjang.

233
Machine Translated by Google

234 BAB 14 Peningkatan Penalaran

Solusi
(a) Eropa, Inggris, London

(b) Segi empat, jajar genjang, persegi panjang, bujur sangkar

14.2 Memperbaiki definisi yang salah


Perbaiki definisi berikut: Trapesium adalah segi empat yang memiliki dua sisi sejajar.

Larutan
Definisi yang diberikan tidak lengkap. Definisi yang benar adalah "trapesium adalah segi empat yang hanya
memiliki dua sisi sejajar." Definisi ini membedakan trapesium dari jajaran genjang.

14.2 Penalaran Deduktif dalam Geometri


Jenis istilah dan pernyataan yang dibahas dalam bagian ini terdiri dari struktur deduktif geometri, yang dapat divisualisasikan
seperti pada Gambar 14-2.

Gambar 14-2

14.2A Istilah yang Tidak Didefinisikan dan Ditetapkan

Titik, garis, dan permukaan adalah istilah dalam geometri yang, menurut kesepakatan, tidak didefinisikan. Istilah-istilah yang
tidak terdefinisi ini memulai proses definisi dalam geometri dan mendasari definisi semua istilah geometris lainnya.

Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan segitiga dalam istilah poligon, poligon dalam hal bangun geometris, dan
bangun geometris sebagai gambar yang terdiri dari segmen garis, atau bagian dari garis. Namun proses pendefinisian
tidak dapat dilanjutkan lebih jauh karena istilah “garis” tidak terdefinisi.

14.2B Asumsi Postulat dan


aksioma adalah pernyataan yang tidak terbukti dalam geometri. Mereka disebut asumsi karena kita rela menerimanya
sebagai kebenaran. Asumsi-asumsi ini memungkinkan kita untuk memulai proses pembuktian dengan cara yang sama
seperti istilah-istilah yang tidak terdefinisi memungkinkan kita untuk memulai proses definisi.
Jadi, ketika kita menggambar segmen garis antara dua titik, kita membenarkan ini dengan menggunakan sebagai alasan
postulat "dua titik menentukan satu dan hanya satu garis lurus." Alasan ini adalah asumsi karena kami menganggapnya
benar tanpa memerlukan pembenaran lebih lanjut.

Teorema 14.2C
Teorema adalah pernyataan yang dibuktikan dalam geometri. Dengan menggunakan definisi dan asumsi sebagai alasan,
kami menyimpulkan atau membuktikan teorema dasar. Saat kita menggunakan setiap teorema baru untuk membuktikan
lebih banyak teorema, proses deduksi tumbuh. Namun, jika teorema baru digunakan untuk membuktikan teorema
sebelumnya, urutan logisnya dilanggar.
Misalnya, teorema “jumlah besar sudut suatu segitiga sama dengan 180 ” digunakan untuk membuktikan bahwa “jumlah
besar sudut segi lima adalah 540 .” Ini, pada gilirannya, memungkinkan kita untuk membuktikan bahwa "setiap sudut segi
lima biasa berukuran 108 ." Namun, akan melanggar urutan logis jika kita mencoba menggunakan teorema terakhir untuk
membuktikan salah satu dari dua yang pertama.
Machine Translated by Google

BAB 14 Peningkatan Penalaran 235

14.3 Kebalikan, Invers, dan Kontrapositif dari Suatu Pernyataan

DEFINISI 1: Konvers pernyataan adalah pernyataan yang dibentuk dengan menukarkan


hipotesis dan kesimpulan.

Jadi, kebalikan dari pernyataan “singa adalah binatang buas” adalah “binatang buas adalah singa.” Perhatikan bahwa kebalikannya bukan
tentu benar.

DEFINISI 2: Negatif dari sebuah pernyataan adalah penolakan terhadap pernyataan tersebut.

Jadi, negatif dari pernyataan “pencuri adalah penjahat” adalah “pencuri bukan penjahat.”

DEFINISI 3: Kebalikan dari suatu pernyataan dibentuk dengan menyangkal hipotesis dan kesimpulan.

Jadi, kebalikan dari pernyataan “pencuri adalah penjahat” adalah “seseorang yang bukan pencuri bukanlah penjahat.” Catatan
bahwa kebalikannya belum tentu benar.

DEFINISI 4: Kontrapositif suatu pernyataan dibentuk dengan menukar negatif hipotesis dengan negatif kesimpulan. Jadi,
kontrapositif adalah kebalikan dari kebalikan dan kebalikan dari kebalikannya.

Jadi, kontraposisi dari pernyataan “jika Anda tinggal di New York City, maka Anda akan tinggal di Negara Bagian New York” adalah “jika
Anda tidak tinggal di Negara Bagian New York, maka Anda tidak tinggal di Kota New York.” Perhatikan bahwa kedua pernyataan itu benar.

14.3A Prinsip Konvers, Invers, dan Kontrapositif

PRINSIP 1: Suatu pernyataan dianggap salah jika ada satu contoh pernyataan yang salah.

PRINSIP 2: Kebalikan dari suatu definisi adalah benar.

Jadi, definisi "segiempat adalah poligon empat sisi" dan kebalikannya "poligon empat sisi adalah segiempat" keduanya benar.

PRINSIP 3: Kebalikan dari pernyataan yang benar selain definisi belum tentu benar.

Pernyataan “sudut-sudut tegak adalah sudut-sudut yang kongruen” benar, tetapi kebalikannya, “sudut-sudut yang kongruen adalah sudut-sudut vertikal”
belum tentu benar.

PRINSIP 4: Invers dari pernyataan yang benar belum tentu benar.

Pernyataan "persegi adalah segiempat" benar, tetapi kebalikannya, "bukan persegi bukan segiempat", tidak selalu benar.

PRINSIP 5: Kontrapositif dari pernyataan yang benar adalah benar, dan kontrapositif dari pernyataan yang salah adalah
Salah.

Pernyataan "segitiga adalah persegi" salah, dan kontraposisinya, "bukan persegi bukan segitiga", juga salah.
Pernyataan "sudut siku-siku adalah sudut yang kongruen" adalah benar, dan kontrapositifnya, "sudut yang tidak kongruen tidak
sudut siku-siku,” juga benar.

14.3B Pernyataan Setara Secara Logis Pernyataan yang

ekuivalen secara logis adalah pasangan dari pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan yang keduanya benar atau
keduanya salah. Jadi menurut Prinsip 5, pernyataan dan kontrapositifnya adalah pernyataan yang setara secara logis. Juga,
konvers dan invers dari suatu pernyataan secara logis setara, karena masing-masing kontrapositif dari yang lain.
Hubungan antara pernyataan dan invers, konvers, dan kontrapositifnya dirangkum dalam
persegi panjang kesetaraan logis pada Gambar. 14-3:
Machine Translated by Google

236 BAB 14 Peningkatan Penalaran

Gambar 14-3

1. Pernyataan-pernyataan yang ekivalen secara logika terletak pada simpul-simpul yang berlawanan secara diagonal. Jadi, pasangan
pernyataan yang ekivalen secara logis adalah (a) pernyataan dan kontrapositifnya, dan (b) invers dan kebalikan dari pernyataan
yang sama.

2. Pernyataan-pernyataan yang tidak ekivalen secara logika terletak pada simpul-simpul yang bertetangga. Jadi, pasangan pernyataan
yang tidak ekivalen secara logika adalah (a) pernyataan dan inversnya, (b) pernyataan dan kebalikannya, (c) kebalikan dan
kontraposisi dari pernyataan yang sama, dan (d) invers dan kontrapositif dari pernyataan yang sama.

MASALAH TERSELESAIKAN

14.3 Kebalikan dari pernyataan

Nyatakan kebalikan dari setiap pernyataan berikut, dan tunjukkan benar atau tidaknya pernyataan tersebut.

(a) Sudut bersuplemen adalah dua sudut yang jumlah besarnya 180 .

(b) Persegi adalah jajar genjang dengan sudut siku-siku.

(c) Poligon beraturan adalah poligon sama sisi dan segitiga sama sisi.

Solusi
(a) Dua buah sudut yang besarnya 180 saling bersuplemen. (Benar)

(b) Jajar genjang dengan sudut siku-siku adalah persegi. (Palsu)

(c) Sebuah poligon sama sisi dan segitiga sama sisi adalah poligon beraturan. (Benar)

14.4 Negatif suatu pernyataan Nyatakan

negatif dari (a) a b; (b) m B ? m C; (c) C adalah komplemen dari D; (d) “titik tidak terletak pada garis”.

Solusi
(a) sebuah ? B

(b) m B m C

(c) C bukan komplemen dari D.

(d) Titik terletak pada garis.

14.5 Invers dari sebuah pernyataan

Nyatakan invers dari setiap pernyataan berikut, dan tunjukkan benar atau tidaknya pernyataan tersebut.

(a) Seseorang yang lahir di Amerika Serikat adalah warga negara Amerika Serikat.

(b) Pematung adalah orang yang berbakat.

(c) Segitiga adalah poligon.


Machine Translated by Google

BAB 14 Peningkatan Penalaran 237

Solusi
(a) Seseorang yang tidak lahir di Amerika Serikat bukanlah warga negara Amerika Serikat. (Salah, karena ada
warga negara yang dinaturalisasi)

(b) Orang yang bukan pematung bukanlah orang yang berbakat. (Salah, karena seseorang mungkin musisi yang baik, dll.)

(c) Suatu bangun yang bukan segitiga bukanlah poligon. (Salah, karena gambar mungkin segi empat, dll.)

14.6 Membentuk konvers, invers, dan kontrapositif

Nyatakan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan “persegi adalah persegi panjang”. Tentukan kebenaran atau
kepalsuan masing-masing, dan periksa ekivalensi logis dari pernyataan dan kontraposisinya, dan dari kebalikan dan
kebalikannya.

Solusi
Pernyataan: Persegi adalah persegi panjang. (Benar)
Kebalikan: Persegi panjang adalah persegi. (Palsu)
Invers: Suatu bangun yang bukan persegi bukanlah persegi panjang. (Palsu)
Kontrapositif : Suatu bangun yang bukan persegi panjang bukan persegi. (Benar)
Jadi, pernyataan dan kontrapositifnya benar dan konvers dan inversnya salah.

14.4 Kebalikan Sebagian dan Invers Sebagian dari Teorema

Kebalikan parsial dari suatu teorema dibentuk dengan menukar salah satu kondisi dalam hipotesis dengan satu konsekuensi dalam
kesimpulan.
Kebalikan parsial dari suatu teorema dibentuk dengan menyangkal satu kondisi dalam hipotesis dan satu konsekuensi
dalam kesimpulan.
Jadi dari teorema “jika sebuah garis membagi dua sudut titik sudut dari segitiga sama kaki, maka itu adalah ketinggian ke alas”,
kita dapat membentuk invers parsial atau konvers parsial seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14-4.
Dalam membentuk konvers atau invers parsial, bangun dasar, seperti segitiga pada Gambar 14-4, dipertahankan dan tidak
dipertukarkan atau ditolak.

Gambar 14-4

Pada Gambar 14-4(b), konvers parsial dibentuk dengan menukar pernyataan (1) dan (3). Dinyatakan dengan kata-kata, konvers
sebagian adalah: “Jika garis bagi suatu sudut suatu segitiga adalah suatu ketinggian, maka segitiga tersebut adalah sama kaki.”
Kebalikan parsial lainnya dapat dibentuk dengan mempertukarkan (2) dan (3).
Pada Gambar 14-4(c), invers parsial dibentuk dengan mengganti pernyataan (1) dan (3) dengan negatifnya, (1) dan (3).
Dinyatakan dengan kata-kata, invers sebagian adalah: “Jika dua sisi suatu segitiga tidak kongruen, ruas garis yang membagi dua
sudut yang dicakupnya bukanlah ketinggian terhadap sisi ketiga.” Invers parsial lain dapat dibentuk dengan meniadakan (2) dan (3).
Machine Translated by Google

238 BAB 14 Peningkatan Penalaran

MASALAH TERSELESAIKAN

14.7 Membentuk konvers parsial dengan invers parsial dari suatu teorema
Bentuk (a) konvers sebagian dan (b) invers sebagian dari pernyataan “sudut bersuplemen kongruen”
adalah sudut siku-siku.”

Solusi
(a) Konvers parsial: (1) Sudut siku-siku yang kongruen saling melengkapi.
(2) Sudut siku-siku tambahan kongruen.

(b) Invers parsial: (1) Sudut-sudut yang kongruen dan tidak bersuplemen bukanlah sudut siku-siku.
(2)Sudut bersuplemen yang tidak kongruen bukanlah sudut siku-siku.

14.5 Kondisi Perlu dan Cukup


Dalam logika dan geometri, seringkali penting untuk menentukan apakah kondisi dalam hipotesis a
pernyataan itu perlu atau cukup untuk membenarkan kesimpulannya. Ini dilakukan dengan memastikan kebenaran atau kepalsuan
pernyataan dan kebalikannya, dan kemudian menerapkan prinsip-prinsip berikut.

PRINSIP 1: Jika suatu pernyataan dan kebalikannya keduanya benar, maka kondisi dalam hipotesis dari
pernyataan yang diperlukan dan cukup untuk kesimpulannya.
Misalnya, pernyataan “jika sudut-sudut adalah sudut siku-siku, maka mereka kongruen dan bersuplemen” adalah benar, dan kebalikannya, “jika
sudut-sudut itu kongruen dan bersuplemen, maka mereka adalah sudut siku-siku” juga benar. Oleh karena itu, menjadi sudut siku-siku adalah
perlu dan cukup agar sudut-sudut tersebut kongruen dan saling melengkapi.

PRINSIP 2: Jika suatu pernyataan benar dan kebalikannya salah, maka syarat-syarat dalam hipotesis
pernyataan sudah cukup tetapi tidak perlu untuk kesimpulannya.
Pernyataan “jika sudut siku-siku, maka mereka kongruen” adalah benar, dan kebalikannya, “jika sudut-sudutnya kongruen,
maka mereka adalah sudut siku-siku,” adalah salah. Oleh karena itu, sudut siku-siku sudah cukup untuk membuat sudut-sudut itu kongruen. Namun,
sudut tidak harus siku-siku untuk kongruen.

PRINSIP 3: Jika suatu pernyataan salah dan kebalikannya benar, maka kondisi dalam hipotesis diperlukan tetapi tidak cukup untuk
kesimpulannya.
Pernyataan “jika sudut-sudut bersuplemen, maka mereka adalah sudut siku-siku” adalah salah, dan kebalikannya, “jika sudut-sudutnya siku-siku
sudut, maka mereka bersuplemen,” benar. Oleh karena itu, sudut perlu bersuplemen untuk menjadi sudut siku-siku, tetapi bersuplemen tidak cukup
untuk sudut menjadi sudut siku-siku.

PRINSIP 4: Jika suatu pernyataan dan kebalikannya keduanya salah, maka kondisi dalam hipotesis tidak keduanya
perlu atau cukup untuk kesimpulannya.
Jadi pernyataan “jika sudut-sudut bersuplemen, maka mereka kongruen” adalah salah, dan kebalikannya, “jika sudut-sudut adalah
kongruen, maka keduanya saling melengkapi” adalah salah. Oleh karena itu, menjadi pelengkap tidak perlu atau cukup untuk
sudut-sudutnya menjadi kongruen.

Prinsip-prinsip ini dirangkum dalam tabel berikut.

Ketika Kondisi dalam Hipotesis suatu Pernyataan Diperlukan atau Cukup untuk Membenarkan
Kesimpulannya

Prinsip Penyataan Berbicara Memadai? Diperlukan?

benar benar Ya Ya
1 benar Palsu Ya Tidak

2 Palsu benar Tidak Ya


34 Palsu Palsu Tidak Tidak
Machine Translated by Google

BAB 14 Peningkatan Penalaran 239

MASALAH TERSELESAIKAN

14.8 Menentukan kondisi perlu dan cukup


Untuk setiap pernyataan berikut, tentukan apakah kondisi dalam hipotesis diperlukan atau cukup untuk
membenarkan kesimpulan.

(a) Sebuah poligon beraturan adalah sama sisi dan sama sisi.

(b) Sebuah poligon sama sisi beraturan.

(c) Sebuah poligon beraturan adalah sama sisi.

(d) Sebuah poligon sama sisi adalah segitiga sama sisi.

Solusi
(a) Karena pernyataan dan kebalikannya benar, maka syaratnya perlu dan cukup.

(b) Karena pernyataan salah dan kebalikannya benar, maka syaratnya perlu tetapi tidak cukup.

(c) Karena pernyataan benar dan kebalikannya salah, maka syaratnya cukup tetapi tidak perlu.

(d) Karena pernyataan dan kebalikannya salah, maka kondisinya tidak perlu dan tidak cukup.

MASALAH TAMBAHAN

14.1. Nyatakan urutan di mana istilah dalam setiap himpunan berikut harus didefinisikan: (14.1)

(a) Perhiasan, cincin kawin, ornamen, cincin

(b) Mobil, kendaraan, mobil komersial, taksi

(c) Segi empat, belah ketupat, poligon, jajar genjang

(d) segitiga tumpul, sudut tumpul, sudut, segitiga tumpul sama kaki

14.2. Perbaiki setiap definisi berikut: (14.2)

(a) Poligon beraturan adalah poligon sama sisi.

(b) Segitiga sama kaki adalah segitiga yang paling sedikit memiliki dua sisi dan sudut yang kongruen.

(c) Segi lima adalah bangun datar yang memiliki lima sisi.

(d) Persegi panjang adalah jajar genjang yang sudut-sudutnya siku-siku.

(e) Sudut siku-siku adalah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur.

(f) Jajar genjang adalah segi empat yang sisi-sisi yang berhadapan kongruen dan sejajar.

(g) Sudut tumpul adalah sudut yang lebih besar dari sudut siku-siku.

14.3. Nyatakan negatif dari setiap pernyataan berikut: (14.4)

(a) x 2 4 (d) Nilainya lebih dari 65.

(b) 3 tahun 15 (e) Joe lebih berat dari Dick.

(c) Dia mencintaimu. (f) abc


Machine Translated by Google

240 BAB 14 Peningkatan Penalaran

14.4. Nyatakan invers dari setiap pernyataan berikut, dan tunjukkan benar atau tidaknya pernyataan tersebut. (14,5)

(a) Sebuah persegi memiliki diagonal-diagonal yang kongruen.

(b) Segitiga sama kaki adalah segitiga sama sisi.

(c) Seorang bujangan adalah orang yang belum menikah.

(d) Nol bukan bilangan positif.

14.5. Nyatakan konvers, invers, dan kontrapositif dari setiap pernyataan berikut. Tunjukkan kebenaran atau kesalahan masing-masing, (14,6)
dan periksa ekuivalensi logis dari pernyataan dan kontrapositifnya, dan dari kebalikan dan kebalikannya.

(a) Jika dua sisi suatu segitiga kongruen, maka sudut-sudut yang berhadapan dengan sisi-sisi tersebut kongruen.

(b) Segitiga yang kongruen adalah segitiga yang sebangun.

c. Jika dua garis berpotongan, maka keduanya tidak sejajar.

(d) Seorang senator Amerika Serikat adalah anggota Kongresnya.

14.6. Bentuklah konvers parsial dan invers parsial dari teorema-teorema yang diberikan pada Gambar 14-5. (14.7)

Gambar 14-5

14.7. Untuk setiap pernyataan berikut, tentukan apakah kondisi dalam hipotesis diperlukan atau cukup untuk membenarkan kesimpulan. (14.8)

(a) Senator Amerika Serikat dipilih sebagai anggota Kongres, dua dari setiap negara bagian.

(b) Anggota Kongres yang dipilih adalah senator Amerika Serikat.

(c) Orang yang dipilih adalah pejabat pemerintah.

(d) Jika seorang wanita tinggal di New York City, maka dia tinggal di Negara Bagian New York.

(e) Seorang bujangan adalah seorang pria yang belum menikah.

(f) Seorang bujangan adalah orang yang belum menikah.

(g) Suatu segi empat yang memiliki dua pasang sisi yang kongruen adalah jajar genjang.
Machine Translated by Google

BAB 15

Konstruksi
15.1 Pendahuluan
Angka geometris dibangun dengan penggaris dan kompas. Karena konstruksi didasarkan pada penalaran deduktif, alat
ukur seperti penggaris dan busur derajat tidak diperbolehkan. Namun, penggaris dapat digunakan sebagai penggaris jika
tandanya diabaikan.
Dalam konstruksi, disarankan untuk merencanakan ke depan dengan membuat sketsa situasi; sketsa seperti itu biasanya
akan mengungkapkan langkah-langkah konstruksi yang diperlukan. Garis konstruksi harus dibuat ringan untuk membedakannya
dari gambar yang diperlukan.
Konstruksi berikut dirinci dalam bab ini:

1. Membuat ruas garis yang kongruen dengan ruas garis tertentu 2.


Membuat sudut yang kongruen dengan sudut tertentu 3. Membagi dua
sudut tertentu 4. Membuat garis yang tegak lurus terhadap garis tertentu
melalui suatu titik tertentu pada garis 5 Membagi dua ruas garis tertentu 6. Membuat garis yang
tegak lurus terhadap garis tertentu melalui titik luar tertentu 7. Membuat segitiga jika ketiga
sisinya diketahui 8. Membuat sudut yang besarnya 60 9. Membuat segitiga jika ada dua sisi
dan sudut yang disertakan 10. Membuat segitiga yang memiliki dua sudut dan sisi yang
disertakan 11. Membuat segitiga jika memiliki dua sudut dan satu sisi tidak termasuk 12.
Membuat segitiga siku-siku jika diketahui sisi miring dan kakinya 13. Membuat segitiga siku-
siku garis yang sejajar dengan suatu garis tertentu melalui suatu titik luar tertentu 14. Membuat
garis singgung lingkaran tertentu melalui suatu titik tertentu pada lingkaran 15. Membuat garis
singgung lingkaran tertentu melalui suatu titik tertentu di luar lingkaran 16. Untuk membatasi
suatu melingkari segitiga 17. Untuk menemukan pusat lingkaran tertentu 18. Untuk membuat
lingkaran dalam segitiga tertentu 19. Untuk membuat persegi dalam lingkaran tertentu 20. Untuk
menulis segi delapan beraturan dalam lingkaran tertentu 21. Untuk menulis segi enam beraturan
dalam lingkaran tertentu 22. Membuat segitiga sama sisi dalam lingkaran tertentu 23. Membuat
segitiga sama dengan segitiga tertentu pada segmen garis tertentu sebagai alas

241
Machine Translated by Google

242 BAB 15 Konstruksi

15.2 Duplikasi Segmen dan Sudut

KONSTRUKSI 1: Untuk membangun segmen garis yang kongruen dengan segmen garis tertentu
AB 15-1)
Diketahui: Segmen garis (Gbr.
Untuk membuat: Ruas garis yang kongruen dengan AB
Konstruksi: Pada garis kerja w, dengan sembarang titik C sebagai pusat dan jari-jarinya sama dengan AB, buat busur CD
yang berpotongan dengan w di D. Maka adalah ruas garis yang diperlukan.

Gambar 15-1 Gambar 15-2

KONSTRUKSI 2: Untuk membangun sudut yang kongruen dengan sudut tertentu

Diketahui: jA (Gbr. 15-2)


Untuk membangun: Sudut yang kongruen
dengan jA Konstruksi: Dengan A sebagai pusat dan jari-jari yang sesuai, buat busur (1) yang memotong sisi jA di B dan C.
Dengan A sebuah titik pada garis
, Dengan kerja w,pusat
B sebagai sebagai
danpusat dan titik
jari-jarinya samayang sama BC,
dengan radius,
buatmembangun busur (2) berpotongan
busur (3) berpotongan busur (2) di. C .
AC . w di B Maka jA adalah sudut yang dibutuhkan. (^ABC > ^ ABC oleh SSS; maka jA > jA .) Menggambar

MASALAH TERSELESAIKAN

15.1 Menggabungkan segmen garis


Diberikan segmen garis dengan panjang a dan b (Gbr. 15-3), buat segmen garis dengan panjang yang sama dengan
(a) a 2b; (b) 2(a b); (c ) b.a.

Gambar 15-3

Solusi
Gunakan konstruksi 1.

(a) Pada garis kerja w, buatlah ruas garis dengan panjang a.titik
Dari
C;B,
danbuat
dariruas
C buat
garisruas
dengan
garispanjang
dengan AB
panjang
samab,dengan
ke titik b,
D.ke
Maka ruas garis yang dibutuhkan adalah. IKLAN

(b) Mirip dengan (a). AD ab (a b).

(c) Mirip dengan (a). Pertama bangun dengan panjang AB b, kemudian dengan panjang BC a. AC b a.
Machine Translated by Google

BAB 15 Konstruksi 243

15.2 Menggabungkan sudut

Diketahui ^ABC pada Gambar 15-4, buatlah sudut-sudut yang ukurannya sama dengan (a) 2A; (b) AB C; (c) B – A

Gambar 15-4

Solusi
Menggunakan konstruksi 2.

(a) Menggunakan garis kerja w sebagai satu sisi, duplikat jA. Buat duplikat lain dari jA yang berdekatan dengan jA, sebagai
ditampilkan. Sisi luar dari sudut yang disalin membentuk sudut yang diperlukan.

(b) Menggunakan garis kerja w sebagai satu sisi, duplikat jA. Bangun jB yang berdekatan dengan jA. Kemudian bangun jC
berdekatan dengan jB. Sisi luar dari sudut A dan C yang disalin membentuk sudut yang diinginkan. Perhatikan bahwa sudutnya adalah sudut lurus.

(c) Menggunakan garis kerja w sebagai satu sisi, duplikat jB. Kemudian duplikat jA dari sisi baru jB seperti yang ditunjukkan.
Perbedaannya adalah sudut yang dibutuhkan.

15.3 Membangun Bisektor dan Garis Tegak Lurus


KONSTRUKSI 3: Untuk membagi dua sudut tertentu

Diketahui: jA (Gbr. 15-5)


Untuk membangun: Garis bagi jA Konstruksi:

Dengan A sebagai pusat dan jari-jari yang sesuai, buat busur yang memotong sisi jA di B dan C. Dengan B dan C sebagai pusat dan
S S
jari-jari yang sama, buat busur yang berpotongan di D. Gambar AD AD . Kemudian adalah bisector yang dibutuhkan.
oleh SSS;
(^ABD
karenanya,
> j2.)
^ACD j1

Gambar 15-5 Gambar 15-6

KONSTRUKSI 4: Untuk membuat garis yang tegak lurus terhadap suatu garis tertentu melalui suatu titik tertentu pada garis tersebut

Diketahui: Garis w dan titik P pada w (Gbr. 15-6)


Untuk membangun: A tegak lurus terhadap w di P
S
DP yang diperlukan;
Konstruksi: Dengan menggunakan konstruksi 3, bagilah sudut lurus di P. Maka adalah tegak lurus
4
DP adalah baris yang dibutuhkan.
Machine Translated by Google

244 BAB 15 Konstruksi

KONSTRUKSI 5: Untuk membagi dua segmen garis tertentu (untuk membangun garis bagi tegak lurus dari garis yang diberikan
segmen)
AB15-7)
Diketahui: Segmen garis (Gbr.
Untuk membangun: Garis bagi tegak lurus AB
Konstruksi: Dengan A sebagai pusat dan radius lebih dari setengah AB, membangun busur (1). Dengan B sebagai pusat dan
4 4
jari-jari yang sama, buat busur (2) yang berpotongan busur (1) di C dan D. Gambarlah CD . CD adalah perpendicu AB yang
diperlukan.
garis-bagi dari (Dua titik masing-masing berjarak sama dari ujung segmen menentukan sektor bi tegak lurus segmen.)

Gambar 15-7 Gambar 15-8

KONSTRUKSI 6: Untuk membuat garis yang tegak lurus terhadap garis tertentu melalui titik eksternal tertentu

Diketahui: Garis w dan titik P di luar w (Gbr. 15-8)


Untuk membangun: Sebuah tegak lurus terhadap w melalui P
Konstruksi: Dengan P sebagai pusat dan radius yang cukup panjang, buat busur yang berpotongan dengan w di B dan C.
4
PAKemudian
Dengan B dan C sebagai pusat dan jari-jari yang sama lebih dari setengahBC , buat busur-busur yang berpotongan di A. Gambarlah .
4
PA adalah tegak lurus yang dibutuhkan. (Titik P dan A masing-masing berjarak sama dari B dan C.)

MASALAH TERSELESAIKAN

15.3 Membangun garis khusus dalam segitiga

Dalam skala ^ABC [Gbr. 15-9(a)], buat (a) garis bagi yang tegak lurus dari dan (b) median keAB
DF AB . Di
^DEF [Gbr. 15-9(b)], D adalah sudut tumpul; bangun (c) ketinggian ke dan (d) garis-bagi dari jE.

Gambar 15-9

Solusi
4

(a) Gunakan konstruksi 5 untuk mendapatkan


PQ garis-bagi tegak lurus dari AB.

(b) Titik M adalah titik tengah Gambar CM,AB.


median untuk AB.

(c) Gunakan konstruksi 6 untuk mendapatkan


EG, ketinggian ke DF (diperpanjang).
S

(d) Gunakan konstruksi 3 untuk membagi dua jE. EH adalah bisektor yang dibutuhkan.
Machine Translated by Google

BAB 15 Konstruksi 245

15.4 Membangun garis bagi dan tegak lurus untuk mendapatkan sudut yang diperlukan

(a) Bangun sudut yang berukuran 90 , 45 , dan 135 .

(b) Diberikan sebuah sudut dengan ukuran A (Gbr. 15-10), buatlah sebuah sudut yang besarnya 90 A.

Gambar 15-10

Solusi
(a) Pada Gambar 15-10(a), mjDAB 90 , mjCAE 45 , mjBAE 135

(b) Pada Gambar 15-10(b), mjGHJ 90 A.

15.4 Membangun Segitiga


15.4A Menentukan Segitiga
Segitiga ditentukan ketika satu set data yang diberikan memperbaiki ukuran dan bentuknya. Karena bagian-bagian yang diperlukan
untuk membuktikan segitiga kongruen memperbaiki ukuran dan bentuk segitiga, segitiga ditentukan ketika data yang diberikan terdiri dari tiga
sisi, atau dua sisi dan sudut yang termasuk oleh sisi-sisi itu, atau dua sudut dan satu sisi yang termasuk oleh sudut-sudut itu, atau
dua sudut dan satu sisi yang tidak termasuk oleh sudut-sudut itu, atau sisi miring dan salah satu kaki segitiga siku-siku.

15.4B Membuat Sketsa Segitiga yang Akan Dibangun


Sebelum melakukan konstruksi yang sebenarnya, sangat membantu untuk membuat sketsa awal dari segitiga yang diperlukan.
Dalam sketsa ini:

1. Tunjukkan posisi masing-masing bagian segitiga yang diberikan.


2. Gambarlah bagian-bagian yang diberikan berat, bagian-bagian yang tersisa ringan.

3. Perkirakan ukuran bagian yang diberikan.


4. Gunakan huruf kecil untuk sisi-sisinya agar sesuai dengan huruf kapital untuk sudut-sudut di hadapannya.

Gambar 15-11

Sebagai contoh, Anda dapat membuat sketsa seperti pada Gambar 15-11 sebelum membuat segitiga yang diberikan dua
sudut dan sisi yang disertakan.
Machine Translated by Google

246 BAB 15 Konstruksi

Konstruksi Segitiga 15.4C


KONSTRUKSI 7: Untuk membuat segitiga jika diketahui ketiga sisinya

Diketahui: Sisi-sisi dengan panjang a, b, dan c (Gbr. 15-12)


Untuk membangun: ^ABC
Konstruksi: Pada garis kerja w, bangun AC sedemikian rupa sehingga AC b. Dengan A sebagai pusat dan c sebagai
SM
jari-jari, konstruksi busur (1). Kemudian dengan C sebagai pusat dan a sebagai jari-jari, buat busur (2) yang berpotongan busur (1) di B. Gambar dan
AB. ^ABC adalah segitiga yang diperlukan.

Gambar 15-12 Gambar 15-13

KONSTRUKSI 8: Untuk membangun sudut berukuran 60

Diketahui: Baris w (Gbr. 15-13)


Untuk membangun: Sudut ukuran 60 Konstruksi:
Menggunakan panjang yang sesuai sebagai sisi, buat segitiga sama sisi menggunakan konstruksi 7.
Maka setiap sudut segitiga sama sisi adalah sudut yang diperlukan.

KONSTRUKSI 9: Untuk membangun sebuah segitiga yang diberikan dua sisi dan sudut yang disertakan

Diketahui: jA, segmen dengan panjang b dan c (Gbr. 15-14)


Untuk membangun: ^ABC
Konstruksi: Pada garis kerja w, bangun sedemikian rupa sehingga AC b. Di A, bangun jA dengan satu sisi AC AC.
SM.yang dibutuhkan adalah ^ABC.
Di sisi lain jA, bangun AB sedemikian rupa sehingga AB c. Gambar Maka segitiga

Gambar 15-14

KONSTRUKSI 10: Untuk membangun sebuah segitiga yang diberikan dua sudut dan sisi yang disertakan

Diketahui: jA, jC, dan segmen dengan panjang b (Gbr. 15-15)


Untuk membangun: ^ABC
AC AC b. Di A, bangun jA dengan satu sisi di
Konstruksi: Pada garis kerja w, bangun sedemikian rupa sehingga
AC, dan di C, bangun jC dengan satu sisi di . PerpanjangAC
sisi-sisi baru dari sudut-sudut tersebut hingga bertemu di B.

Gambar 15-15
Machine Translated by Google

BAB 15 Konstruksi 247

KONSTRUKSI 11: Untuk membangun sebuah segitiga yang diberikan dua sudut dan sisi tidak termasuk

Diketahui: jA, jB, dan segmen dengan panjang b (Gbr. 15-16)


Untuk membangun: ^ABC
Konstruksi: Pada garis kerja w, bangun AC sedemikian rupa sehingga AC b. Di C, buatlah sudut yang besarnya sama
AC satu sisi sudut. Sisa sudut lurus di
ke mjA mjB sehingga perpanjangan akan menjadi
C akan menjadi jC. Di A, bangun jA dengan satu sisi di AC. Perpotongan sisi-sisi baru dari sudut-sudut tersebut adalah B.

Gambar 15-16 Gambar 15-17

KONSTRUKSI 12: Untuk membuat segitiga siku-siku jika diketahui sisi miring dan kakinya

Diketahui: Sisi miring dengan panjang c dan kaki dengan panjang b segitiga siku-siku ABC (Gbr. 15-17)
Untuk membangun: segitiga siku -siku ABC
Konstruksi AC: Pada garis kerja w, buat sedemikian rupa sehingga AC b. Di C bangun tegak lurus terhadap AC.
Dengan A sebagai pusat dan jari-jari c, buat busur yang berpotongan tegak lurus di B.

MASALAH TERSELESAIKAN

15.5 Membangun segitiga


Bangun segitiga sama kaki, dengan panjang alas dan lengan (Gbr. 15-18).

Gambar 15-18

Larutan
Gunakan konstruksi 7, karena ketiga sisi segitiga diketahui.

15.6 Membangun sudut berdasarkan konstruksi sudut 60


Buatlah sudut ukur (a) 120 ; (b) 30 ; (c) 150 ; (d) 105 ; (e) 75 .

Solusi
(a) Gunakan konstruksi 8 [Gbr. 15-19(a)] untuk membangun 120 sebagai 180 60 .

1
(b) Gunakan konstruksi 8 dan 3 untuk membangun 30 sebagai 2(60) [Ara. 15-19(b)].

(c) Gunakan (b) untuk membangun 150 sebagai 180 –30 [Gbr. 15-19(b)].
Machine Translated by Google

248 BAB 15 Konstruksi

1
(d) Gunakan konstruksi 3, 4, dan 8 untuk membangun 105 sebagai 60 2 (90 ) [Ara. 15-19(c)].

(e) Gunakan (d) untuk membuat 75 sebagai 180 105 [Gbr. 15-19(c)].

Gambar 15-19

15.5 Membangun Garis Paralel

KONSTRUKSI 13: Untuk membuat garis yang sejajar dengan garis tertentu melalui titik eksternal tertentu
4
Diberikan: AB dan titik eksternal P (Gbr. 15-20)
4

Untuk membangun: Sebuah garis melalui P sejajar dengan AB


4 4 4
Konstruksi: Gambar garis RS melalui P berpotongan AB di Q. Membangun jSPD jPQB. Kemudian adalah CD
paralel yang dibutuhkan. (Jika dua sudut yang bersesuaian kongruen, garis yang dipotong oleh transversal adalah sejajar.)

Gambar 15-20

MASALAH TERSELESAIKAN

15.7 Membangun jajar genjang


Bangun jajar genjang dengan panjang dua sisi yang berdekatan a dan b dan diagonal d
(Gbr. 15-21).

Gambar 15-21

Larutan
Tiga titik jajar genjang diperoleh dengan membangun ^ABD dengan konstruksi 7. Titik keempat,
BD
C, diperoleh dengan membangun ^BCD pada diagonal dengan konstruksi 7. Verteks C juga dapat diperoleh dengan
membangun dan BC ' AD DC ' AB.
Machine Translated by Google

BAB 15 Konstruksi 249

15.6 Konstruksi lingkaran

KONSTRUKSI 14: Untuk membuat garis singgung lingkaran tertentu melalui titik tertentu pada lingkaran

Diketahui: Lingkari O dan titik P pada lingkaran (Gbr. 15-22)


Untuk membangun: Garis singgung lingkaran O di P 4 4 4
Konstruksi: Gambar radius OP dan memperpanjangnya di luar lingkaran. Bangun AB ' OP AB adalah
di P. quired tangen.re
(Garis yang tegak lurus dengan jari-jari di ujung luarnya adalah garis singgung lingkaran.)

Gambar 15-22 Gambar 15-23

KONSTRUKSI 15: Untuk membuat garis singgung lingkaran tertentu melalui titik tertentu di luar lingkaran

Diketahui: Lingkaran O dan titik P di luar lingkaran (Gbr. 15-23)


Untuk membangun: Garis singgung lingkaran O dari P
OP,
Konstruksi: Gambar dan buat OP
diameter lingkaran baru Q. Hubungkan P ke A dan B, perpotongan PA PB
tion lingkaran O dan Q. Kemudian dan adalah garis singgung. (jOAP dan jOBP adalah sudut siku-siku, karena sudut-sudut pada garis
dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.)

KONSTRUKSI 16: Untuk membatasi lingkaran di sekitar segitiga

Diketahui: ^ABC (Gbr. 15-24)


Untuk membangun: Lingkaran terbatas dari ^ABC
Konstruksi: Buat garis-bagi yang tegak lurus dari dua sisi segitiga. Perpotongan mereka adalah pusat lingkaran yang diperlukan,
dan jarak ke setiap titik adalah jari-jarinya. (Setiap titik pada garis bagi tegak lurus suatu segmen berjarak sama dari ujung-ujung
segmen.)

Gambar 15-25
Gambar 15-24

KONSTRUKSI 17: Untuk menemukan pusat lingkaran yang diberikan

Diketahui: Sebuah lingkaran (Gbr. 15-25)


Untuk membangun: Pusat lingkaran yang diberikan
Konstruksi: Pilih tiga titik A, B, dan C pada lingkaran. Bangun garis bagi yang tegak lurus
ABAC. dan Perpotongan dari garis-bagi yang tegak lurus ini adalah pusat lingkaran. segmen
Machine Translated by Google

250 BAB 15 Konstruksi

KONSTRUKSI 18: Untuk membuat lingkaran dalam segitiga tertentu

Diketahui: ^ABC (Gbr. 15-26)


Untuk membuat: Lingkaran bertuliskan ^ABC
Konstruksi: Buat garis bagi dua sudut ^ABC. Persimpangan mereka adalah pusat dari
lingkaran yang diperlukan, dan jarak (tegak lurus) ke sembarang sisi adalah jari-jarinya. (Setiap titik pada garis bagi dari
sudut sama jaraknya dari sisi-sisi sudut.)

Gambar 15-26

MASALAH TERSELESAIKAN

15.8 Membangun garis singgung


Garis potong dari titik P di luar lingkaran O pada Gambar 15-27 memenuhi lingkaran di B dan A. Buatlah sebuah
segitiga yang dibatasi oleh lingkaran sehingga dua sisinya bertemu di P dan sisi ketiga bersinggungan dengan
lingkaran di A

Larutan
Gunakan konstruksi 14 dan 15: Di A buat garis singgung lingkaran O. Dari P buat garis singgung ke lingkaran O yang memotong garis singgung
pertama di C dan D. Segitiga yang dibutuhkan adalah ^PCD.

Gambar 15-27

15.9 Membuat lingkaran


Bangun lingkaran berbatas dan bertulis dari segitiga sama kaki DEF pada Gambar 15-28.

Larutan
Gunakan konstruksi 16 dan 18. Dalam melakukannya, perhatikan bahwa garis-bagi dari jE juga merupakan garis-bagi tegak lurus dari DF.
Kemudian pusat setiap lingkaran berada di EG. I, pusat lingkaran bertulisan, ditemukan dengan membangun bisec
tor dari jD atau jF. C, pusat lingkaran yang dibatasi, ditemukan dengan membangun garis-bagi yang tegak lurus
dari atau DE EF.
Machine Translated by Google

BAB 15 Konstruksi 251

Gambar 15-28

15.7 Menuliskan dan Melingkar Poligon Reguler

KONSTRUKSI 19: Untuk menuliskan persegi dalam lingkaran tertentu

Diketahui: Lingkaran O (Gbr. 15-29)


Untuk membangun: Sebuah persegi tertulis dalam
lingkaran O Konstruksi: Gambarlah diameter, dan buat diameter lain yang tegak lurus terhadapnya. Bergabunglah dengan titik akhir
diameter untuk membentuk persegi yang diperlukan.

Gambar 15-29

KONSTRUKSI 20: Untuk menuliskan segi delapan beraturan dalam lingkaran tertentu

Diketahui: Lingkaran O (Gbr. 15-30)


Untuk membangun: Sebuah segi delapan biasa tertulis dalam
lingkaran O Konstruksi: Seperti pada konstruksi 19, buat diameter tegak lurus. Kemudian bagilah sudut-sudut yang dibentuk oleh
diameter ini, membagi lingkaran menjadi delapan busur yang kongruen. Akord busur ini adalah sisi dari segi delapan biasa yang
diperlukan.

Gambar 15-30

KONSTRUKSI 21: Untuk menuliskan segi enam beraturan dalam lingkaran tertentu

Diketahui: Lingkaran O (Gbr. 15-31)


Untuk membuat: Sebuah segi enam beraturan di dalam lingkaran O
Konstruksi: Gambarlah diameter AD dan,
dandengan
Dbuatlah
sebagai
menggunakan
pusatnya,
empat busurAyang berjari-jari sama dengan lingkaran O dan memotong lingkaran.
Bangun segi enam beraturan yang diperlukan dengan menggabungkan titik-titik berurutan di mana busur-busur ini memotong lingkaran.
Machine Translated by Google

252 BAB 15 Konstruksi

Gambar 15-31 Gambar 15-32

KONSTRUKSI 22: Untuk menuliskan segitiga sama sisi dalam lingkaran yang diberikan

Diketahui: Lingkaran O (Gbr. 15-32)


Untuk membangun: Sebuah segitiga sama sisi tertulis di lingkaran O
Konstruksi: Segitiga sama sisi tertulis diperoleh dengan menggabungkan enam titik pembagian secara bergantian
diperoleh dalam konstruksi 21.

15.8 Membangun Segitiga Serupa

KONSTRUKSI 23: Untuk membuat segitiga yang serupa dengan segitiga tertentu pada segmen garis tertentu sebagai alas

Diketahui: ^ABC dan ruas garis ArCr (Gbr. 15-33)


Untuk membangun: ^ABC , ^ABC di ArCr sebagai dasar

ArCr
Konstruksi: Pada konstruksi jA jA dan jC jC menggunakan konstruksi 2. Perpanjang sisi lainnya sampai
mereka bertemu, di B. (Jika dua sudut dari satu segitiga kongruen dengan dua sudut dari segitiga lain, segitiga
mirip.)

Gambar 15-33

MASALAH TERSELESAIKAN

15.10 Membangun segitiga yang sebangun

Bangunlah sebuah segitiga yang serupa dengan segitiga ABC pada Gambar 15-34, dengan alas dua kali panjang alasnya
segitiga yang diberikan.

Gambar 15-34 Gambar 15-35

Larutan
Bangun AC,ArCr dua kali lebih panjang dan kemudian menggunakan konstruksi 23.
Metode alternatif (Gbr. 15-35): Perpanjang dua sisi ^ABC menjadi dua kali panjangnya dan gabungkan titik-titik ujungnya.
Machine Translated by Google

BAB 15 Konstruksi 253

MASALAH TAMBAHAN

15.1. Diketahui ruas garis dengan panjang a dan b sebagai berikut: sebuah B . Buatlah ruas garis yang panjangnya
sama dengan (a) a b; (b) a b; (c) 2a b; ( d) 3b; (e) 2(a b); (f) 2(3b a). (15.1)

15.2. Diketahui ruas garis dengan panjang a, b, dan c: sebuah B C


. Buatlah ruas garis yang
panjangnya sama dengan (a) ab c; (b) ac b; (c) a 2 (b c); (d) b 2 (a c); (e) 3(b c a). (15.1)

15.3. Diketahui sudut dengan ukuran A dan B (Gbr. 15-36). Bangun sudut dengan ukuran (a) A B; (b) A B;
(c) 2B A; (d) 2A B; (e) 2 (A B). (15.2)

Gambar 15-36 Gambar 15-37

15.4. Diketahui sudut dengan ukuran A, B, dan C (Gbr. 15-37). Bangun sudut dengan ukuran (a) A C; (b) SM A;
(c) 2C; (d) B C; (e) 2 (A B). (15.2)

15.5. Dalam segitiga siku-siku, buat (a) garis bagi sudut siku-siku; (b) garis bagi tegak lurus dari sisi miring;
(c) median ke sisi miring. (15.3)

15.6. Untuk setiap jenis segitiga (lancip, siku-siku, dan tumpul), tunjukkan bahwa himpunan sinar dan segmen berikut adalah:
bersamaan, yaitu, mereka berpotongan di satu titik: (a) garis-bagi sudut; (b) median; (c) ketinggian; (d)
bisektor tegak lurus. (15.3)

15.7. Diberikan ^ABC pada Gambar 15-38, buat (a) suplemen dari jA; (b) komplemen dari jB; (c) komplemen
1
dari 2/ C. (15.4)

Gambar 15.38

1 1
15.8. Bangun sudut dengan ukuran sama dengan (a) 22 (b) 67 2 ; 2
; (C) 11212 . (15.4)

15.9. Diberikan sudut lancip, buat (a) suplemennya; (b) pelengkapnya; (c) setengah dari suplemennya; (d) setengahnya
melengkapi. (15.4)

15.10. Dengan konstruksi yang sebenarnya, ilustrasikan bahwa perbedaan antara ukuran suplemen dan pelengkap
sudut lancip sama dengan 90 . (15.4)

15.11. Bangun segitiga siku-siku dengan (a) kakinya; (b) sisi miring dan kaki; (c) kaki dan sudut lancip yang berdekatan dengan
kaki; (d) kaki dan sudut lancip di seberang kaki; (e) sisi miring dan sudut lancip. (15.5)

15.12. Bangun segitiga sama kaki jika diberikan (a) lengan dan sudut sudut; (b) lengan dan sudut alas; (c) sebuah lengan dan
ketinggian ke pangkalan; (d) alas dan ketinggian ke alas. (15.5)

15.13. Bangun segitiga siku-siku sama kaki dengan (a) sebuah kaki; (b) sisi miring; (c) ketinggian ke sisi miring. (15.5)
Machine Translated by Google

254 BAB 15 Konstruksi

15.14. Bangun sebuah segitiga yang diberikan (a) dua sisi dan median salah satunya; (b) dua sisi dan ketinggian ke salah satu dari
mereka; (c) sebuah sudut, garis bagi sudut dari sudut yang ditentukan, dan sisi yang berdekatan dengan sudut yang ditentukan. (15.5)

15.15. Bangun sudut berukuran 15 dan 165 . (15.6)

15.16. Diberikan sudut dengan ukuran A, bangun sudut dengan ukuran (a) A 60 ; ( b) 30 ; (c) 120 . (15.6)

15.17. Bangun jajar genjang, diberikan (a) dua sisi yang berdekatan dan sebuah sudut; (b) diagonal dan sudut lancip di
persimpangan mereka; (c) diagonal dan sisinya; (d) dua sisi yang berdekatan dan ketinggian ke salah satunya; (e) sisi,
sudut, dan ketinggian ke sisi yang diberikan. (15.7)

15.18. Melingkar segitiga di sekitar lingkaran yang diberikan, jika titik singgung diberikan. (15.8)

4
15.19. Sekan AB melewati pusat lingkaran O pada Gambar 15-39. Melingkar segi empat di sekitar lingkaran sehingga
bahwa A dan B adalah simpul yang berlawanan. (15.8)

Gambar 15-39

15.20. Lingkari dan tuliskan lingkaran di sekitar (a) segitiga lancip; (b) segitiga tumpul. (15.9)

15.21. Melingkar sebuah lingkaran di sekitar (a) segitiga siku-siku; (b) persegi panjang; (c) persegi. (15.9)

15.22. Bangun lingkaran bertulis dan berbatas dari segitiga sama sisi. (15.9)

15.23. Temukan pusat lingkaran yang digambar di sekitar bagian luar potongan setengah dolar. (15.9)

15.24. Dalam lingkaran tertentu, tulis (a) persegi; (b) segi delapan biasa; (c) 16-gon reguler; (d) segi enam biasa; (e) dan
segitiga sama sisi; (f) dodecagon biasa.

15.25. Bangun segitiga yang serupa dengan segitiga tertentu dengan alas (a) tiga kali panjangnya; (b) setengah panjangnya; (c) satu dan
satu setengah kali lebih lama. (15.10)
Machine Translated by Google

BAB 16

Bukti Teorema Penting


16.1 Pendahuluan
Teorema yang dibuktikan dalam bab ini dianggap yang paling penting dalam urutan logis geometri.
Mereka adalah sebagai berikut:

1. Jika dua sisi suatu segitiga kongruen, maka sudut-sudut yang berhadapan dengan sisi-sisi tersebut kongruen. (Sudut alas dari
segitiga sama kaki kongruen.)
2. Jumlah besar sudut-sudut dalam suatu segitiga sama dengan 180 3. Jika dua .

sudut suatu segitiga kongruen, sisi-sisi yang berhadapan dengan sudut-sudut tersebut kongruen.
4. Dua segitiga siku-siku kongruen jika sisi miring dan salah satu sisinya kongruen dengan yang bersesuaian
bagian dari yang lain.
5. Sebuah diameter yang tegak lurus terhadap sebuah tali busur membagi dua tali busur dan busurnya.

6. Sebuah sudut dalam lingkaran diukur dengan setengah busur yang dicegatnya.
7. Sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan di dalam lingkaran diukur dengan setengah jumlah sudut masuk
busur yang dicegat.

8a. Sudut yang dibentuk oleh dua garis potong yang berpotongan di luar lingkaran diukur dengan selisih setengah dari
busurnya yang dicegat.
8b. Sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan garis potong yang berpotongan di luar lingkaran diukur dengan setengah
perbedaan busur yang dicegatnya.
8c. Suatu sudut yang dibentuk oleh dua garis singgung yang berpotongan di luar lingkaran diukur dengan setengah selisih busur-
busurnya yang berpotongan.
9. Jika tiga sudut dari satu segitiga kongruen dengan tiga sudut dari segitiga lain, segitiga-segitiga tersebut adalah
serupa.

10. Jika ketinggian ditarik ke sisi miring dari segitiga siku-siku, maka (a) dua segitiga yang terbentuk serupa dengan segitiga yang
diberikan dan satu sama lain, dan (b) setiap kaki segitiga yang diberikan adalah rata-rata proporsional antara sisi miring dan
proyeksi kaki itu pada sisi miring.
11. Kuadrat panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi lainnya.

12. Luas jajar genjang sama dengan hasil kali panjang salah satu sisinya dan panjang ketinggiannya
ke sisi itu.

13. Luas segitiga sama dengan setengah hasil kali panjang salah satu sisi dan panjang al
sikap ke sisi itu.

14. Luas trapesium sama dengan setengah hasil kali panjang ketinggian dan jumlah
panjang dasar.
15. Luas poligon beraturan sama dengan setengah hasil kali keliling dan panjangnya
apotema.

255
Machine Translated by Google

256 BAB 16 Bukti Teorema Penting

16.2 Buktinya

1. Jika dua sisi suatu segitiga kongruen, maka sudut-sudut yang berhadapan dengan sisi-sisi tersebut kongruen. (Basis
sudut segitiga sama kaki kongruen.)
Diketahui: ^ABC, AB > BC
Untuk Membuktikan: /A > /C
Rencana: Jika garis bagi sudut sudut adalah
ditarik, sudut-sudut yang akan dibuktikan kongruen
menjadi sudut-sudut bersesuaian yang kongruen
segitiga.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Menggambar BD membagi dua / 1. Suatu sudut dapat dibagi dua.


B. 2. /l > /2 2. Membagi dua adalah membagi menjadi dua bagian yang kongruen.
3. AB > BC 3. Diberikan
4. >BD
BD 4. Properti refleksif
5. ^ADB > ^CDB 5. SAS
6. /A > /C 6. Bagian-bagian yang bersesuaian dari segitiga-segitiga yang kongruen
adalah kongruen.

2. Jumlah besar sudut dalam segitiga sama dengan 180 Diketahui: ^ABC .

Untuk Membuktikan: m/A m/B m/C 180


Rencana: Ketika sebuah garis ditarik melalui satu titik sejajar
ke sisi yang berlawanan, sudut lurus terbentuk
yang bagian-bagiannya dapat dibuktikan kongruen
dengan sudut-sudut segitiga.

BUKTI:

Pernyataan Alasan
4 4

1. Melalui B, tarik DE y AC . 1. Melalui titik luar, dapat ditarik garis


sejajar dengan garis tertentu.
2. m/ DBE 180 2. Sudut lurus adalah sudut yang besarnya
180 .
3. m/ DBA m/ ABC m/ CBE 180 3. Keseluruhan sama dengan jumlah bagian-bagiannya.
4. /A > /DBA, / C > /CBE 4. Sudut-sudut dalam berseberangan garis sejajar adalah
kongruen.
5. m/A m/B m/C 180 5. Postulat Substitusi

3. Jika dua sudut suatu segitiga kongruen, maka sisi-sisinya berhadapan


sudut-sudut ini kongruen.
Diketahui: ^ABC, / A > /C
Untuk membuktikan: AB > BC
Rencana: Ketika garis-bagi dari /B ditarik, sisi-sisi yang akan dibuktikan
kongruen menjadi sisi-sisi yang bersesuaian pada segitiga-segitiga yang kongruen.
Machine Translated by Google

BAB 16 Bukti Teorema Penting 257

BUKTI:

Pernyataan Alasan

BD membagi dua /B.


1. Menggambar 1. Suatu sudut dapat dibagi dua.
2. /1 > /2 2. Membagi dua adalah membagi menjadi dua bagian yang kongruen.
3. /A > /C 3. Diberikan
4. BD > BD 4. Properti refleksif
5. ^BDA > ^BDC 5. SAA
6. AB > BC 6. Bagian-bagian yang bersesuaian dari segitiga-segitiga yang kongruen
adalah kongruen.

4. Dua segitiga siku-siku kongruen jika sisi miring dan salah satu sisinya kongruen dengan bagian-bagian yang bersesuaian
dari segitiga lainnya.
Diketahui: Kanan ^ABC dengan sudut siku-siku di C
Kanan ^DEF dengan sudut siku-siku di F
AB > DE, BC > EF
Untuk Membuktikan: ^ABC > ^DEF

Rencana: Pindahkan dua segitiga yang diberikan bersama-sama


sehingga BC bertepatan dengan pembentukan
EF,
sebuah segitiga sama kaki. segitiga yang diberikan
dibuktikan kongruen dengan menggunakan Teorema
1 dan SA.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. SM > EF 1. Diberikan

2. Pindahkan segitiga ABC dan DEF 2. Suatu bangun geometri dapat dipindahkan tanpa
bersama-sama sehingga bertepatan
BC mengubah ukuran atau bentuknya. Garis yang sama
denganEF,
dan A dan D berada pada dapat dibuat bertepatan.
SM.
sisi yang berlawanan dari
3. /C dan /F adalah sudut siku-siku. 3. Diberikan

4. /ACD adalah sudut lurus. 5. 4. Keseluruhan sama dengan jumlah bagian-bagiannya.


IKLAN adalah segmen garis lurus. 5. Sisi-sisi suatu sudut lurus terletak pada garis lurus
garis.
6. AB > DE 6. Diberikan
7. /A > /D 7. Jika dua sisi segitiga kongruen, maka
sudut-sudut yang berhadapan dengan sisi-sisi tersebut kongruen.
8. ^ABC > ^DEF 8. SAA.

5. Sebuah diameter yang tegak lurus terhadap sebuah tali busur membagi dua tali busur dan busurnya.
Diketahui: Lingkaran O, diameter AB ' CD

Untuk membuktikan: CE > ED, BC > BD , AC > AD


Rencana: Segitiga kongruen terbentuk ketika jari-jari ditarik CE ED.
untuk C dan D, pembuktian > Sudut pusat yang sama digunakan
untuk membuktikan BC > BD ; maka Postulat
. > AD
Pengurangan digunakan untuk membuktikan AC
Machine Translated by Google

258 BAB 16 Bukti Teorema Penting

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Menggambar dan
OC OD. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua
poin.
2. OC > OD 2. Jari-jari lingkaran kongruen.
3. AB ' CD 3. Diberikan

4. /OEC dan /OED adalah sudut siku-siku. 5. 4. Tegak lurus membentuk sudut siku-siku.
OE > OE 5. Properti refleksif
6. ^OEC > ^OED 6. hy-leg
7. CE > ED, /1 > /2 7. Bagian-bagian yang bersesuaian dari segitiga-segitiga yang kongruen
adalah kongruen.
8. CB > BD 8. Dalam sebuah lingkaran, sudut pusat yang kongruen memiliki
busur yang kongruen.
9. ACB > ADB 9. Sebuah diameter membagi dua lingkaran.

10. AC > AD 10. Dalam sebuah lingkaran, busur-busur yang kongruen adalah busur-busur yang sama besar;
Postulat pengurangan

6. Sebuah sudut dalam lingkaran diukur dengan setengah busur yang dicegatnya.
Kasus I: Pusat lingkaran berada di salah satu sisi sudut.
Diketahui: /A berada di dalam lingkaran O. O berada di sisi AC.
1
Untuk membuktikan: A/5 2BC
Rencana: Ketika radius OB ditarik, sama kaki ^AOB terbentuk.
/ A terbukti sama ukurannya dengan setengah pusat
/1, yang diukur dengan SM .

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Gambar OB. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua


poin.
2. AO > OB 2. Jari-jari lingkaran kongruen.
3. /A > /B 3. Jika dua sisi segitiga kongruen, maka
sudut-sudut yang berhadapan dengan sisi-sisi tersebut kongruen.
4. m/A m/B m/1 4. Dalam segitiga besar sudut luar
sama dengan jumlah ukuran keduanya
sudut dalam yang berdekatan.
5. m/A m/A 2m/A m/1 5. Postulat Substitusi
1
6. m/A 5 2m/1 6. Bagian yang sama adalah sama.
7. /1 SM 7. Sudut pusat diukur dengan titik potongnya
busur.

1
8. 8. Postulat Substitusi
2 SM
/ SEBUAH

Kasus II: Pusatnya berada di dalam sudut.


Diketahui: /BAC berada di dalam lingkaran O. O ada di dalam /BAC.
1
Untuk membuktikan: / BAC
2BC
Rencana: Ketika diameter ditarik, /BAC dibagi menjadi
dua sudut yang dapat diukur dengan menerapkan Kasus I.
Machine Translated by Google

BAB 16 Bukti Teorema Penting 259

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Gambar diameter AD. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua titik.

2. / buruk 5 1 #1
2BD , / DAC 5 2DC 2. Sudut bertulisan diukur dengan setengahnya
busur yang dicegat jika pusat lingkaran berada di satu sisi.
3. / BAC 5 1 1
2BD 2DC atau 3. Jika yang sama ditambahkan ke yang sama, jumlahnya sama.

/ BAC 5 1 1
2(BD 2DC )

4. / BAC 5 1 4. Postulat Substitusi


2BC

Kasus III: Pusat berada di luar sudut.


Diketahui: /BAC berada di dalam lingkaran O. O berada di luar /BAC.
1
Untuk membuktikan: / BAC5
2BC
Plan: Ketika sebuah diameter ditarik, /BAC menjadi selisih dua sudut yang
dapat diukur dengan menerapkan Kasus I.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Gambar diameter AD. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua titik.
2. / buruk 5 1 1
2BD , / CAD 5 2 CD 2. Sudut bertulisan diukur dengan setengahnya
busur yang dicegat jika pusat lingkaran berada di
satu sisi.

3. / BAC 5 1 1
2BD 2 CD atau 3. Jika persamaan dikurangkan dengan persamaan, maka

1 perbedaan adalah sama.


/ BAC 5 2 (CD BD )

4. / BAC 5 1 4. Postulat Substitusi


2BC

7. Sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan di dalam lingkaran diukur dengan setengah jumlah
busur yang dicegat.
Diketahui: /1 dibentuk oleh akord dan AB CD berpotongan
di titik E di dalam lingkaran O
1
Untuk membuktikan: /1 5 2 (AC BD )
Rencana: Kapan akord IKLAN ditarik, /1 menjadi sudut luar sebuah
segitiga yang sudut-sudut dalam yang tidak berdekatan adalah
1 1
sudut-sudut bertulis yang diukur dengan2 AC dan 2 BD .

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. GambarAD. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua titik.


2. m/ 1 m/A m/D 2. Besar sudut luar segitiga
sama dengan jumlah ukuran sudut-sudut dalam yang
tidak berdekatan.
3. / A 5 1 1
2BD , / H 5 2AC 3. Sudut pada lingkaran diukur dengan
setengah busur yang dicegatnya.
4. /1 5 1 1 1 4. Postulat Substitusi
2BD 2AC 5 2 (BD AC )
Machine Translated by Google

260 BAB 16 Bukti Teorema Penting

8a. Sudut yang dibentuk oleh dua garis potong yang berpotongan di luar lingkaran diukur dengan setengah dif
referensi busur yang dicegatnya.
Diketahui: /P dibentuk oleh secan dan PBA PDC berpotongan
di P, sebuah titik di luar lingkaran O.
1
Untuk membuktikan: /P5 2 (AC BD )
IKLAN/1 menjadi sudut luar
Denah: Ketika ditarik,
dari ^ADP, di mana /P adalah interior yang tidak berdekatan
sudut.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. GambarAD. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua titik.


2. m/P m/A m/1 2. Besar sudut luar segitiga sama dengan
jumlah ukuran interior yang tidak berdekatan
sudut.
3. m/P m/1 m/A 3. Postulat Pengurangan
1 1
4. / 1 5 2AC , / A 5 2BD 4. Sudut dalam lingkaran diukur dengan setengah
busurnya yang dicegat.
1 1
5. / P 5 2AC , 2BD atau 5. Postulat Substitusi
1
/P5 2 (AC BD )

8b. Sudut yang dibentuk oleh garis potong dan garis singgung yang berpotongan di luar lingkaran diukur dengan setengah
perbedaan busur yang dicegatnya.
Diketahui: /P dibentuk oleh secan PBA dan tangen PDC
berpotongan P, sebuah titik di luar lingkaran O.
1
Untuk membuktikan: /P5 2 (AD BD )
Plan: Saat chord ditarik, /1 menjadi AD
sudut luar ^ADP, di mana /P dan /A
adalah sudut-sudut dalam yang tidak berdekatan.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Gambar AD. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua titik.


2. m/P m/A m/1 2. Besar sudut luar segitiga sama dengan
jumlah ukuran interior yang tidak berdekatan
sudut.
3. m/P m/1 m/A 3. Postulat Pengurangan
1
4. /1 5 2AD 4. Sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan tali busur diukur
dengan setengah busur yang dicegatnya.
1
5. / A 5 2BD 5. Sudut bertulis diukur dengan setengahnya
busur yang dicegat.
1 1
6. / P 5 2AD 2BD atau 6. Postulat Substitusi
1
/P 5 2 (AD BD )
Machine Translated by Google

BAB 16 Bukti Teorema Penting 261

8c. Sudut yang dibentuk oleh dua garis singgung yang berpotongan di luar lingkaran diukur dengan setengah
perbedaan busur yang dicegatnya.
PA PD dan perpotongan
Diketahui: /P dibentuk oleh garis singgung
di P, sebuah titik di luar lingkaran O.
1
Untuk membuktikan: /P 5 2 (AED AFD )
Plan: Saat chord ditarik, /1 menjadi AD
sudut luar ^ADP, di mana /P dan
/2 adalah sudut dalam yang tidak berdekatan.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. GambarAD. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua titik.


2. m/P m/2 m/1 2. Besar sudut luar segitiga
sama dengan jumlah ukuran yang tidak berdekatan
sudut interior.
3. m/P m/1 m/2 3. Postulat Pengurangan.
1 1
4. /1 5 2 AED , /25 2AFD 4. Sudut yang dibentuk oleh sebuah garis singgung dan sebuah tali busur
diukur dengan setengah busur yang dipotongnya.
1 1
5. / P 5 2 AED 2AFD atau 5. Postulat Substitusi
1
/P 5 2 (AED AFD )

9. Jika tiga sudut dari satu segitiga kongruen dengan tiga sudut dari segitiga lain, segitiga-segitiga tersebut adalah
serupa.
Diketahui: ^ABC dan ^ABC / A > /A ,
/ B > /B , / C > /C
Untuk Membuktikan: ^ABC ~ ^ABC
Rencana: Untuk membuktikan segitiga sebangun, itu harus
menunjukkan bahwa sisi-sisi yang bersesuaian
sebanding. Hal ini dilakukan dengan
menempatkan segitiga sehingga sepasang sudut kongruen
bertepatan, dan kemudian mengulangi ini
sehingga pasangan sudut kongruen lainnya bertepatan.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. /A > /A 1. Diberikan
2. Tempatkan ^ABC pada ^ABC sehingga / 2. Suatu bangun geometri dapat dipindahkan tanpa
A bertepatan dengan /A. perubahan ukuran atau bentuknya. Sudut yang sama dapat
dibuat bertepatan.
3. /B > /B BrCr 3. Diberikan
4. y BC 4. Dua garis sejajar jika bersesuaian
sudut-sudutnya kongruen.
ArBr ArCr
5. 5. Garis yang sejajar dengan salah satu sisi segitiga membagi
AB AC
kedua sisi lainnya secara proporsional.
6. Dengan cara yang sama, dengan menempatkan 6. Alasan 1 sampai 5
^ABC pada ^ABC sehingga /B bertepatan
ArBr BrCr
dengan /B, tunjukkan
bahwa AB BC

(lanjutan.)
Machine Translated by Google

262 BAB 16 Bukti Teorema Penting

BUKTI:

Pernyataan Alasan
ArBr ArCr BrCr
7. 7. Hal-hal (perbandingan) sama dengan hal yang sama adalah
AB AC SM
sama satu sama lain.
8. ^ABC ~ ^ABC 8. Dua poligon sebangun jika bersesuaian
sudut-sudutnya kongruen dan bersesuaian
sisinya proporsional.

10. Jika ketinggian ditarik ke sisi miring dari segitiga siku-siku, maka (a) kedua segitiga tersebut adalah:
yang terbentuk serupa dengan segitiga yang diberikan dan satu sama lain, dan (b) setiap kaki dari segitiga
yang diberikan adalah proporsional rata-rata antara sisi miring dan proyeksi kaki tersebut pada
sisi miring.
Diketahui: ^ABC dengan sudut siku-siku di C, ketinggian CD
miring AB
Untuk Membuktikan: (a) ^ADC ~ ^CDB ~ ^ACB
(b) c:a a:p, c:b b:q
Rencana: Segitiga-segitiga itu sebangun karena memiliki siku-siku
sudut dan sepasang sudut lancip yang kongruen. Itu
proporsi mengikuti dari segitiga sebangun.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. /C adalah sudut siku-siku. 1. Diberikan


AB.
2. CD adalah ketinggian untuk 2. Diberikan
3. CD ' AB 3. Ketinggian sisi sebuah segitiga tegak lurus terhadap
sisi tersebut.
4. /CDB dan /CDA adalah sudut siku-siku. 4. Tegak lurus membentuk sudut siku-siku.
5. /A > /A, / B > /B 6. ^ADC ~ 5. Properti refleksif
^ACB, ^BDC ~ ^BCA 6. Segitiga siku-siku sebangun jika sudut lancip
salah satu kongruen dengan sudut lancip dari
lainnya.
7. ^ADC ~ ^CDB 7. Segitiga yang sebangun dengan segitiga yang sama adalah
mirip satu sama lain.
8. c:a a:p, c:b b:q 8. Sisi-sisi yang bersesuaian pada segitiga-segitiga sebangun adalah
dalam proporsi.

11. Kuadrat dari panjang sisi miring suatu siku-siku


segitiga sama dengan jumlah kuadrat panjangnya
dari dua sisi lainnya.
Diketahui: Kanan ^ABC, dengan sudut siku-siku di C. Kaki memiliki
panjang a dan b, dan sisi miring memiliki panjang c.
Untuk Membuktikan: c2 a2 b2
Rencana: Gambar CD ' AB dan menerapkan Teorema 10.
Machine Translated by Google

BAB 16 Bukti Teorema Penting 263

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Gambar CD ' AB. 1. Melalui sebuah titik luar, sebuah garis dapat ditarik
tegak lurus terhadap suatu garis tertentu.
C sebuah C B
2. 2. Jika ketinggian ditarik ke sisi miring dari suatu kanan
sebuah
b p, Q
segitiga, salah satu kaki adalah rata-rata proporsional
antara sisi miring dan proyeksi itu
kaki di atas sisi miring.
3. a2 cp, b2 cq 3. Secara proporsional, hasil kali sarana sama dengan
produk dari ekstrem.
4. a2 b2 cp cq c(p q) 5. cpq 6. a2 b2 c(c) 4. Jika yang sama ditambahkan ke yang sama, jumlahnya sama.
c2 5. Keseluruhan sama dengan jumlah bagian-bagiannya.
6. Postulat Substitusi

12. Luas jajar genjang sama dengan hasil kali panjang salah satu sisi dan panjang
ketinggian ke sisi itu.

~
Diketahui: ABCD, panjang alas IKLAN b, panjang
dari ketinggian MENJADI H

Membuktikan: Luas ABCD bh


Rencana: Ketika sebuah tegak lurus dijatuhkan ke alas,
diperpanjang, terbentuklah sebuah persegi panjang yang
alas dan tingginya sama dengan jajar genjang. Dengan
menambahkan segitiga kongruen ke area umum, persegi panjang
dan jajaran genjang terbukti sama luasnya.

BUKTI:

Pernyataan Alasan
S
1. Gambar CF ' AD (diperpanjang). 1. Melalui sebuah titik luar, sebuah garis mungkin
ditarik tegak lurus terhadap garis tertentu.
2. CF dan BE 2. Ruas-ruas yang tegak lurus dengan garis yang sama adalah
paralel.
3. SM dan AD 3. Sisi-sisi yang berhadapan dari jajar genjang adalah sejajar.
4. /CFD dan /BEA adalah sudut siku-siku. 4. Tegak lurus membentuk sudut siku-siku.
5. BCFE adalah persegi panjang. 5. Jajar genjang yang siku-siku adalah a
empat persegi panjang.

6. AB > CD, CF > BE 6. Sisi-sisi yang berhadapan dari jajar genjang adalah sama.
7. ^ABE > ^DCF 8. 7. Hy-kaki
Luas( BCDE segi empat) luas( BCDE 8. Properti refleksif
segi empat)
9. Luas (^ABE) luas (segi empat BCDE) 9. Jika yang sama ditambahkan ke yang sama,
luas(^DCF) luas (segi empat BCDE) atau jumlahnya sama.
luas
( ~ABCD) luas (persegi panjang BCFE)

10. Luas persegi panjang BCFE bh 10. Luas persegi panjang sama dengan hasil kali
dari panjang alas dan ketinggiannya.
11. Luas ~ ABCD bh 11. Postulat Substitusi
Machine Translated by Google

264 BAB 16 Bukti Teorema Penting

13. Luas segitiga sama dengan setengah hasil kali panjang salah satu sisi dan panjangnya
dari ketinggian ke sisi itu.

Diketahui: ^ABC, panjang alas AC b, panjang


ketinggian hBD
1
Untuk Membuktikan: Luas ^ABC bh
2
Denah: Menggambar
BEdan membentuk
saya jajar
AC EC saya ABgenjang
yang alas dan tingginya sama dengan segitiga.
Maka luas segitiga adalah setengah dari luas
jajaran genjang.

BUKTI:

Pernyataan Alasan
1. Gambar BE saya AC, CE saya AB. 1. Melalui sebuah titik luar, sebuah garis dapat ditarik
sejajar dengan garis tertentu.
2. ABEC adalah jajar genjang dengan 2. Segiempat adalah jajar genjang jika lawannya
alas b dan ketinggian h. sisinya sejajar.
1
3. Luas(^ABC) luas (2ABEC) ~ 3. Diagonal membagi jajar genjang menjadi dua
segitiga yang kongruen.
4. Luas ( ~
ABEC) bh 4. Luas jajar genjang sama dengan hasil kali
dari panjang alas dan ketinggiannya.
1
5. Luas ^ABC bh 2
5. Postulat Substitusi

14. Luas trapesium sama dengan setengah produk panjang ketinggian dan jumlah
dari panjang pangkalan.
Diketahui: Trapesium ABCD, ketinggian dengan panjang h, alas
MENJADI

AD dengan panjang b, alasSM


dengan panjang b .
1
Untuk Membuktikan: Luas ABCD 2h(b b )
Denah: Ketika sebuah diagonal ditarik, trapesium dibagi
menjadi dua segitiga yang memiliki ketinggian
yang sama h dan alas b dan b .

BUKTI:

Pernyataan Alasan
1. Gambar BD. 1. Garis lurus dapat ditarik antara dua
poin.
S
2. Gambarlah DF ' BC (diperpanjang). 2. Melalui sebuah titik luar, sebuah garis dapat ditarik
tegak lurus terhadap suatu garis tertentu.
3. DF BE h 3. Garis sejajar di mana-mana berjarak sama.
1
4. Luas(^ABD) bh, 2 4. Luas segitiga sama dengan setengah dari
1 produk dari panjang alas dan ketinggiannya.
Luas(^BCD) bh 2
1 1
5. Luas ABCD bh bh 2 2 5. Jika sama dengan ditambahkan ke sama, jumlahnya sama.
1
2h( bb )
Machine Translated by Google

BAB 16 Bukti Teorema Penting 265

15. Luas poligon beraturan sama dengan setengah hasil kali keliling dan apotemanya.
Diketahui: Poligon beraturan ABCDE . . . memiliki pusat
O, panjang apotema r, keliling p
1
Membuktikan: Luas ABCDE . . . 2 rp
Rencana: Dengan menggabungkan setiap simpul ke pusat, kongruen
segitiga diperoleh, yang jumlah luasnya sama dengan
luas poligon beraturan.

BUKTI:

Pernyataan Alasan

1. Gambar OA, OB, OC, OD, OE, . . . . 1. Sebuah segmen garis lurus dapat ditarik antara
dua titik.
2. r adalah ketinggian setiap segitiga yang terbentuk. 2. Apotema dari poligon beraturan adalah kongruen.
1
3. Luas ^AOB ar 2 3. Luas segitiga sama dengan setengah dari
1
^BOC gan 2
produk dari panjang alas dan ketinggiannya.
1
^COD kr 2
................

4. Luas poligon beraturan ABCDE . . . 4. Jika yang sama ditambahkan ke yang sama, jumlahnya adalah
setara.
1 1 1
2ar br cr 22 ...
1
2 r(a bc . . .)

5. pabc ... 5. Keseluruhan sama dengan jumlah bagian-bagiannya.


1
6. Luas ABCDE . . . 2 Rp 6. Postulat Substitusi
Machine Translated by Google

BAB 17

Memperluas Geometri Bidang


menjadi Geometri Padat
17.1 Padat
Benda padat adalah bagian ruang tertutup yang dibatasi oleh bidang datar dan permukaan lengkung.

Jadi, piramida kubus kerucut, silinder A padat, memiliki tiga ,dimensi : , dan bola adalah padatan.

panjang, lebar, dan tebal.


Ilustrasi praktis benda padat meliputi kotak, batu bata, balok, dan bola. Namun, ini bukan yang murni
atau padatan ideal yang menjadi perhatian geometri padat. Dalam geometri padat kita mempelajari sifat-sifat geometris
dari padatan "sempurna", seperti bentuknya, ukurannya, hubungan bagian-bagiannya, dan hubungan sepanjang
padatan; sifat fisik seperti warna, berat, atau kehalusannya diabaikan.

17.1A Jenis Padatan


Polihedra
Polihedron adalah benda padat yang dibatasi oleh permukaan datar saja. Jadi, piramida dan kubus adalah polihedron.
Kerucut, silinder, dan bola bukanlah polihedra, karena masing-masing memiliki permukaan melengkung.
Permukaan pembatas polihedron adalah wajahnya; garis perpotongan wajah adalah tepinya,
dan titik potong sisi-sisinya adalah simpul- simpulnya. Diagonal polihedron menghubungkan dua simpul tidak
di wajah yang sama.
Jadi, polihedron yang ditunjukkan pada Gambar 17-1 memiliki enam wajah. Dua di antaranya adalah segitiga (ABC dan CFG), dan
empat lainnya adalah segi empat. CatatanAF
adalah diagonal polihedron. Poligon berbayang HJKL adalah bagian dari
polihedron yang dibentuk oleh perpotongan antara benda padat dan bidang yang melewatinya.

Gambar 17-1

Sudut antara dua wajah yang berpotongan adalah sudut dihedral. Sudut antara selimut an
buku terbuka adalah sudut dihedral. Saat buku dibuka lebih lebar, sudut dihedral tumbuh dari yang lancip
ke salah satu yang benar, tumpul, dan kemudian lurus. Sudut dihedral dapat diukur dengan mengukur bidang
sudut antara dua garis, satu di setiap wajah, dan pada bidang yang tegak lurus terhadap perpotongan antara wajah.

266
Machine Translated by Google

BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat 267

Gambar 17-2 Gambar 17-3

Paralelpiped H

Gambar 17-4 Gambar 17-5

ÿ ÿ ÿ ÿ
Machine Translated by Google

268 BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat

V V

Piramida
H H
H

B B
Piramida Reguler
(dasar persegi)

Frustum dari
H
Piramida

Gambar 17-6

Piramida beraturan adalah piramida yang alasnya berupa poligon beraturan dan ketinggiannya menghubungkan titik dan
bagian tengah pangkalan.
Frustum piramida adalah bagian piramida yang tersisa jika bagian atas piramida dipotong oleh bidang yang sejajar dengan
alasnya. Perhatikan pada Gambar 17-6 bahwa permukaan lateralnya adalah trapesium.

kerucut

Kerucut lingkaran (Gbr. 17-7) adalah benda padat yang alasnya berbentuk lingkaran dan permukaan lateralnya mencapai suatu titik.
(Kerucut melingkar biasanya disebut hanya sebagai kerucut.)

V V

H H

B B R

Kerucut Melingkar Kanan


Kerucut

Frustum dari
Kerucut

Gambar 17-7

Kerucut lingkaran siku-siku dibentuk dengan memutar segitiga siku-siku pada salah satu kakinya. Kaki ini menjadi
ketinggian h kerucut, dan yang lainnya menjadi jari-jari r alas.
Frustum kerucut adalah bagian kerucut yang tersisa jika bagian atas kerucut dipotong oleh bidang yang sejajar dengan alasnya.

Silinder

Silinder melingkar ( Gbr. 17-8) adalah benda padat yang alasnya berbentuk lingkaran sejajar dan penampangnya sejajar dengan
alasnya juga berbentuk lingkaran. (Silinder melingkar biasanya disebut hanya sebagai silinder.)
Silinder lingkaran siku - siku adalah silinder melingkar sedemikian rupa sehingga garis yang menghubungkan pusat-pusat kedua
alas tegak lurus terhadap jari-jari alas tersebut. Garis yang menghubungkan pusat-pusat adalah ketinggian h silinder, dan jari-jari
alasnya adalah jari-jari r silinder.
Machine Translated by Google

BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat 269

B
B

H
H

R
B
B
silinder dari
Silinder Revolusi

Gambar 17-8

Bola

Bola adalah benda padat sehingga setiap titik pada permukaannya berada pada jarak yang sama dari titik yang sama, pusatnya.
Sebuah bola dibentuk dengan memutar setengah lingkaran tentang diameternya sebagai sumbu. Ujung luar jari-jari per pendicular
terhadap sumbu menghasilkan lingkaran besar, sedangkan ujung luar tali busur lainnya yang tegak lurus diameter menghasilkan lingkaran
kecil.
Jadi, bola O pada Gambar 17-9 dibentuk oleh rotasi setengah lingkaran ACB terhadap AB sebagai sumbu. Dalam proses,
titik C menghasilkan lingkaran besar sedangkan titik E dan G menghasilkan lingkaran kecil.

N (Kutub Utara)
SEBUAH

D E
SAMUDERA ATLANTIK
n
D
R
HAI C E
E Q
M
KHATULISTIWA E
M
R
P
B
F G

B S (Kutub Selatan)

Gambar 17-9 Gambar 17-10

Cara di mana titik-titik di permukaan bumi berada lebih baik dipahami jika kita memikirkan
bumi sebagai bola yang dibentuk dengan memutar setengah lingkaran NQS pada Gambar 17-10, yang melalui Greenwich,
Inggris (dekat London), tentang NS sebagai sumbu. Titik O, di tengah antara N dan S, menghasilkan ekuator,
persamaan Titik A dan B menghasilkan garis lintang yang sejajar, yaitu lingkaran-lingkaran kecil di permukaan bumi yang sejajar
ke ekuator. Setiap posisi setengah lingkaran yang berputar adalah semi-meridian, atau bujur. (Sebuah meridian adalah
lingkaran besar yang melalui Kutub Utara dan Selatan.) Garis meridian yang melalui Greenwich disebut
Meridian utama.
Menggunakan persimpangan khatulistiwa dan Meridian Utama sebagai asal, kami akan menemukan Kota New York
R R

pada 73 571
40 481 2 Lintang Utara dan Bujur Barat. Busur
2 berat yang ditampilkan di globe adalah busur yang hebat
lingkaran melalui New York City dan London. Busur demikian adalah jarak terpendek antara dua titik pada
permukaan bumi. Kita dapat menemukan garis ini dengan meregangkan karet gelang erat-erat antara Kota New York dan
London di globe.

17.1B Polihedra Reguler


Polihedral beraturan adalah benda padat yang memiliki wajah yang merupakan poligon beraturan, dengan jumlah wajah yang sama bertemu
pada setiap simpul. Hanya ada lima padatan seperti itu, yang ditunjukkan pada Gambar 17-11. Perhatikan bahwa wajah mereka adalah segitiga
sama sisi, bujur sangkar, atau segi lima beraturan.
Machine Translated by Google

270 BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat

Reguler Reguler Reguler Reguler Reguler


Tetrahedron Hexahedron Segi delapan Pigura berduabelas segi Icosahedron
(4 wajah) (6 wajah) (8 wajah) (12 wajah) (20 wajah)

Gambar 17-11

Segi enam biasa tidak bisa menjadi wajah polihedron biasa. Jika tiga segi enam beraturan memiliki simpul yang sama (Gbr. 17-12),
jumlah ukuran ketiga sudut dalam pada simpul tersebut adalah 3(120°) atau 360°.
Akibatnya, ketiga segi enam beraturan akan terletak pada bidang yang sama, sehingga tidak dapat membentuk benda padat.

Gambar 17-12

17.2 Ekstensi ke Geometri Padat


17.2A Perluasan Prinsip Geometri Bidang ke Prinsip Geometri Ruang "Bola" dalam geometri ruang sama dengan

"lingkaran" dalam geometri bidang. Demikian pula, "bidang" sesuai dengan "garis lurus." Dengan menukar "lingkaran" dan "bola", atau
"garis lurus" dan "bidang", masing-masing pernyataan ganda berikut dapat dipertukarkan. Ketika Anda melakukannya, banyak prinsip
geometri bidang yang Anda kenal menjadi prinsip geometri ruang.

Pernyataan Ganda Terkait

1. Setiap titik pada lingkaran berada pada jarak satu jari- 1. Setiap titik pada bola berada pada jarak satu jari-jari dari
jari dari pusatnya. pusatnya.
2. Dua garis lurus yang berpotongan menentukan bidang. 2. Dua bidang yang berpotongan menentukan garis lurus.

aku

p2

l2 p p1

l1

3. Dua garis yang tegak lurus pada bidang yang sama 3. Dua bidang yang tegak lurus terhadap garis yang sama
adalah sejajar. adalah sejajar.

p1 p2

aku

l1 l2
Machine Translated by Google

BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat 271

Pastikan, dalam memperoleh pernyataan ganda, bahwa ada pertukaran istilah yang lengkap. Jika pertukarannya adalah
tidak lengkap, seperti pada pasangan pernyataan berikut, tidak ada dualitas.

4. Tempat kedudukan suatu titik pada jarak tertentu 4. Tempat kedudukan suatu titik pada jarak tertentu dari
dari suatu garis adalah sepasang garis yang garis tertentu adalah permukaan silinder melingkar
sejajar dengan garis tertentu dan pada jarak yang memiliki garis tertentu sebagai sumbu dan jarak
tertentu darinya. tertentu sebagai jari-jari.

aku

Sumbu

Tidak seperti silinder, permukaan silinder tidak dibatasi luasnya; juga tidak memiliki basis. Demikian pula,
permukaan kerucut tidak terbatas luasnya dan tidak memiliki alas.

Perpanjangan Prinsip Jarak


Berikut adalah beberapa pernyataan ganda yang melibatkan jarak—dalam bidang dan ruang.

Jarak dalam Pesawat Jarak di Luar Angkasa

1. Jarak titik ke garis adalah panjangnya 1. Jarak titik ke bidang adalah panjangnya
tegak lurus dari titik ke garis. tegak lurus dari titik ke bidang.
SEBUAH

2. Jarak antara dua garis sejajar adalah panjang garis 2. Jarak antara dua bidang sejajar adalah panjang
tegak lurus di antara keduanya. garis tegak lurus di antara keduanya.
p2

p1

3. Jarak titik ke lingkaran adalah 3. Jarak titik ke bola adalah


segmen luar garis potong dari titik melalui pusat segmen eksternal dari garis potong dari titik
lingkaran. melalui pusat bola.
SEBUAH

HAI
Machine Translated by Google

272 BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat

Jarak dalam Pesawat Jarak di Luar Angkasa

4. Garis sejajar di mana-mana berjarak sama. 4. Pesawat paralel di mana-mana berjarak sama.

p1

p2

5. Setiap titik pada garis yang merupakan 5. Setiap titik pada bidang yang merupakan
garis-bagi tegak lurus suatu segmen berjarak garis-bagi tegak lurus suatu segmen berjarak
sama dari ujung-ujung segmen. sama dari ujung-ujung segmen.

6. Setiap titik pada garis yang merupakan garis bagi sudut 6. Setiap titik pada bidang yang merupakan garis bagi
antara dua garis berjarak sama dari sisi-sisi sudut sudut dihedral antara dua bidang berjarak sama dari
tersebut. sisi-sisi sudut tersebut.

Perluasan Prinsip Lokus

Pernyataan ganda berikut melibatkan tempat kedudukan titik—dalam bidang dan ruang.

Lokus di Pesawat Lokus di Luar Angkasa

1. Tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari 1. Tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari
titik tertentu adalah lingkaran yang memiliki titik titik tertentu adalah bola yang memiliki titik tertentu
tertentu sebagai pusat dan jarak tertentu sebagai sebagai pusat dan jarak tertentu sebagai jari-jari.
jari-jari.

SEBUAH
Machine Translated by Google

BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat 273

Lokus di Pesawat Lokus di Luar Angkasa

2. Tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari garis tertentu 2. Tempat kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari
adalah sepasang garis yang sejajar dengan garis tertentu dan pada bidang yang diberikan adalah sepasang bidang yang sejajar dengan
jarak tertentu darinya. bidang tertentu dan pada jarak tertentu darinya.

p2

p1 D

p3 D

3. Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua titik 3. Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua titik adalah
adalah garis yang merupakan garis bagi tegak lurus segmen bidang yang merupakan garis bagi tegak lurus segmen yang
yang menghubungkan kedua titik tersebut. menghubungkan kedua titik tersebut.

SEBUAH B
M

4. Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari garis- garis 4. Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari bidang
yang merupakan sisi-sisi suatu sudut adalah garis yang merupakan yang merupakan sisi-sisi sudut dihedral adalah bidang
garis bagi sudut di antara keduanya. yang merupakan garis bagi sudut di antara mereka.

p1

p3

p2

5. Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua 5. Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua bidang sejajar
garis sejajar adalah garis yang sejajar dengannya dan di tengah- adalah bidang yang sejajar dengannya dan di tengah-tengahnya.
tengahnya.

p1

p3

p2

6. Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua 6. Tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua
lingkaran konsentris adalah lingkaran di tengah-tengah bola konsentris adalah bola di tengah-tengah antara bola yang
antara lingkaran-lingkaran yang diberikan dan konsentris diberikan dan konsentris ke mereka.
dengan mereka.
Machine Translated by Google

274 BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat

Lokus di Pesawat Lokus di Luar Angkasa

7. Tempat kedudukan titik sudut segitiga siku-siku 7. Lokus titik sudut segitiga siku-siku yang memiliki sisi
memiliki sisi miring yang diberikan adalah lingkaran yang miring tertentu adalah bola yang memiliki sisi miring
memiliki sisi miring sebagai diameternya. sebagai diameternya.

HAI

17.2B Perpanjangan Geometri Analitik ke Ruang Tiga Dimensi


Geometri analitik (atau koordinat) dari dua dimensi dapat dengan mudah diperluas ke tiga dimensi.
Gambar 17-13 menunjukkan sumbu dua dan tiga dimensi; sumbu z tegak lurus terhadap sumbu x dan sumbu y.
Pada gambar, panah menunjukkan arah positif, dan garis putus-putus menunjukkan sumbu negatif.
Empat ekstensi spesifik dari geometri di bidang ke geometri di ruang mengikuti.

kamu
z

kamu

HAI

x' x x' x
HAI

kamu kamu zÿ

Gambar 17-13

Koordinat Geometri di Pesawat Koordinat Geometri di Luar Angkasa

1. Koordinat: P1 (x1 , y1 ), P2 (x2 , y2 ) 1. Koordinat: P1 (x1 , y1 , z1 ), P2 (x2 , y2 , z2 )


2. Titik tengah P 1P2: 2. Titik tengah P1P2 :

x1 x2 y1 y2 x1 x2 y1 y2 z1 z2
xM 2 , yM 2 xM 2 , yM 2 , zM 2

3. Jarak P1 P2 : d 2 3. Jarak P1 P2 :
(x2 x1)2 (y2 y1)2 d 2(x2 x1)2 (y2 y1)2 4. Persamaan (z2 2
z1)
4. Persamaan lingkaran dengan titik asal bola yang titik asalnya adalah pusat dan jari-jari r: x2 y2 z2
sebagai pusat dan jari-jari r: x2 y2 r2 r2

17.3 Luas Benda Padat: Ukuran Persegi


Luas setiap permukaan kubus pada Gambar 17-14 adalah A e2 . Luas permukaan total S kubus adalah

S 6e2
Machine Translated by Google

BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat 275

Luas enam persegi panjang yang membentuk bangun datar persegi panjang pada Gambar 17-15 adalah

A lw untuk muka atas dan bawah


A lh untuk muka depan dan belakang

A wh untuk wajah kiri dan kanan

Luas permukaan total S dari padatan persegi panjang adalah


S 2lw 2lh 2wh

Luas permukaan total S bola pada Gambar 17-16 adalah


S 4 pr2

Luas permukaan total S silinder melingkar kanan pada Gambar 17-17 adalah

S 2pr2 2prh 2pr(r j)

e H H

R
e w
e aku

Gambar 17-14 Gambar 17-15 Gambar 17-16 Gambar 17-17

MASALAH TERSELESAIKAN

17.1 Mencari luas permukaan total benda padat


Temukan, ke bilangan bulat terdekat, luas permukaan total

(a) Sebuah kubus dengan rusuk 5 m (Gbr. 17-18)

kaki (b) Sebuah benda padat persegi panjang dengan dimensi 10 kaki, 7 kaki, dan
41 (Gbr.
2 17-19)

(c) Sebuah bola dengan jari-jari 1,1 cm (Gbr. 17-20)

r = 1.1
1 jam = 4 2

w=7
e=5 l = 10

Gambar 17-18 Gambar 17-19 Gambar 17-20

Solusi
(a) s 6e2 6(52 ) 150 m2

s 2lw 2lh 2w 2(10)(7) 2(10)(41 2) (b) 2(7)(41 2) 293 kaki2

(c) s 4pr2 4(3.14)(1.12 ) 15.1976 cm2

17.4 Volume Padatan: Ukuran Kubik


Satuan kubik adalah kubus yang panjang rusuknya 1 satuan. Jadi, inci kubik adalah kubus yang panjang sisinya 1 inci
(Gbr. 17-21).
Machine Translated by Google

276 BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat

4
1 inci

1 inci
3
1 inci

Satu Inci Kubik 5

Gambar 17-21 Gambar 17-22

Volume benda padat adalah jumlah satuan kubik yang dikandungnya. Jadi, sebuah kotak dengan panjang 5 satuan, lebar 3 satuan,
dan tinggi 4 satuan memiliki volume 60 satuan kubik; yaitu, memiliki kapasitas atau ruang yang cukup besar untuk menampung
60 kubus, 1 unit di sisi. (Lihat Gambar 17-22.)
Berikut adalah beberapa rumus untuk volume padatan. Dalam rumus ini, V adalah volume padatan, B adalah
luas alas, dan h adalah jarak antara alas atau antara simpul dan alas. Dalam rumus volume, volume dalam satuan kubik, satuannya
sama dengan yang digunakan untuk dimensi. Jadi, jika tepi dari
sebuah kubus berukuran 3 meter, volumenya 27 meter kubik.

1. Padatan persegi panjang (Gbr. 17-23): V lwh


2. Silinder (Gbr. 17-24): V Bh atau V pr2 h

H H
H

w R R
aku

Gambar 17-23 Gambar 17-24

3. Prisma (Gbr. 17-25): V Bh


4. Kubus (Gbr. 17-26): V e3

H H

e
B B e

Gambar 17-25 Gambar 17-26

1
5. Piramida (Gbr. 17-27): V 3Bh
1 atau V
12
6. Kerucut (Gbr. 17-28): V 3Bh jam 3pr

4
7. Bola (Gbr. 17-29): V 3pr3

H R
H H
H

B B R

Gambar 17-27 Gambar 17-28 Gambar 17-29


Machine Translated by Google

BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat 277

MASALAH TERSELESAIKAN

17.2 Hubungan antar satuan kubik


Tentukan volume V dari

(a) Kaki kubik dalam inci kubik

(b) Satu yard kubik dalam kaki kubik

(c) Satu liter (desimeter kubik) dalam sentimeter kubik

Solusi

(a) V e3 untuk sebuah kubus. Sejak 1 ft 12 in, V 123 1728 Jadi


1 ft3 1728 in3 .

(b) V e3 untuk sebuah kubus. Sejak 1 yd 3 ft, V 33 27


Jadi 1 yd3 27ft3 .

(c) V e3 lagi. Karena 1 dm3 10 cm3 Jadi 1 , V 103 1000


liter 1000 cm3 .

17.3 Menemukan volume atau kubus


Hitunglah volume V sebuah kubus, dalam kaki kubik, jika salah satu rusuknya (a) 4 in, (b) 4 ft, (c) 4 yd.

Solusi

Untuk menemukan volume dalam kaki kubik, kita harus menyatakan sisi dalam kaki.
1 3
(a) V e3 dan, karena 4 in kaki, V A 1 3B 3
1 kaki 3
27

(b) V e3 43 64 ft3

(c) V e3 , dan sejak 4 yd 12 kaki, V 123 1728 ft3

17.4 Mencari volume persegi panjang, prisma, dan limas


Hitunglah volume

(a) Sebuah benda padat persegi panjang yang memiliki panjang 6 inci, lebar 4 inci, dan tinggi 1 kaki

(b) Sebuah prisma memiliki tinggi 15 yd dan alas segitiga 120 kaki2

(c) Sebuah piramida memiliki tinggi 8 cm dan alas persegi yang sisinya cm 41
2

Solusi

(a) V lwh 6(4)(12) 288 in3

(b) V Bh 120(45) 5400 ft3 200 yd3


1 1 2
(C) V 3Bh
3 A 9 2B
(8) 54 cm3

17.5 Mencari volume bola, silinder, dan kerucut


Hitunglah volume

(a) Sebuah bola dengan jari-jari 10 in

(b) Sebuah silinder dengan tinggi 4 yd dan alas yang jari-jarinya 2 ft

(c) Sebuah kerucut dengan ketinggian 2 kaki dan alas yang jari-jarinya 2 yd
Machine Translated by Google

278 BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat

Solusi
Dalam perhitungan ini, kita akan membiarkan p 3.14
4 4 2
(sebuah)
V 3pr3 3(3.14)103 4186 3
dalam3

(b) V pr2 j (3,14)(22 )12 150,72 ft3


1 1
(C) V 3pr2j 3(3.14)(62)(2) 75,36 kaki3

17.6 Turunkan rumus dari Dari V Bh, V Bh

rumus volume prisma atau silinder, turunkan rumus volume zat padat pada Gambar 17-30.

Solusi
(a) Karena B lw, V Bh lwh

(b) Karena B e2 dan h e, V Bh (e2 ) e e3

(c) Karena B pr2 , V Bh pr2 h


jj
(d) Sejak B jam (b br), V Bh 2 jam (b br)j 2 (b br) 2

H
e H B'

B B B H'
w R
B e

e
aku

(c) Silinder revolusi (d) Prisma kanan dengan


(a) Padatan persegi panjang (b) kubus trapesium sebagai alasnya

Gambar 17-30

17.7 Rumus untuk volume perintah

Nyatakan rumus untuk volume setiap padatan pada Gambar 17-31.

II H
B

B
Saya
H
e
e

e R = 3r
B C
e
e
e eee sebuah sebuah

(sebuah) (B) (C)

Gambar 17-31
Machine Translated by Google

BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat 279

Solusi

(a) V lwh untuk benda padat ini. Sekarang l 4e, w 3e, dan h 2e. Jadi, V (4e)(3e)(2e) 24e3

(b) V lwh lagi. Di sini l 2a, w c, dan h 3b. Jadi, V (2a)(c)(3b) 6abc
R2 jam
Vcyl. II P P r2 jam Tapi R 3r, jadi V (3r)2 hP r2 h 10 r2 h P P
(c) Di sini V Vcyl. Saya

MASALAH TAMBAHAN

17.1. Temukan, ke bilangan bulat terdekat (menggunakan p 3.14), luas total (17.1)

(a) Sebuah kubus dengan rusuk 7 yd

(b) Sebuah padatan persegi panjang dengan dimensi 8 kaki, 61 2 kaki, dan 14 kaki

(c) Sebuah bola dengan jari-jari 30 m


1
4 2 T 2pr(r j).]
(d) Sebuah silinder revolusi dengan jari-jari 10 yd dan tinggi yd. [Petunjuk: Gunakan

17.2. Hitunglah volume (17.2)

(a) Satu yard kubik dalam inci kubik

(b) Satu meter kubik dalam sentimeter kubik (1 m 100 cm)

17.3. Temukan, hingga inci kubik terdekat, volume kubus yang rusuknya (a) 3 inci; (b) di; 412 (c) 7,5 inci; (d) 0,3 kaki;
(e) 1 kaki 2 inci. (17.3)

17.4. Temukan, ke bilangan bulat terdekat, volume (17.4)


1
(a) Sebuah benda berbentuk persegi panjang dengan panjang832inci, lebar, dan tinggi 8 inci

(b) Sebuah prisma memiliki tinggi 2 kaki dan alas berbentuk bujur sangkar yang sisinya 3 yd

(c) Sebuah piramida memiliki tinggi 2 yd dan alas yang luasnya 6,4 ft2

17.5. Temukan, ke bilangan bulat terdekat, volume (17.5)

(a) Sebuah bola dengan jari-jari 6 m

(b) Sebuah silinder memiliki tinggi 10 kaki dan alas yang jari-jarinya 2 yd

(c) Sebuah kerucut yang tingginya 3 yd dan alasnya berjari-jari 1,4 kaki

1
17.6. Dari V 3Bh, rumus volume untuk piramida atau kerucut, turunkan rumus volume untuk masing-masing padatan di
Gambar 17-32. (17,6)
Machine Translated by Google

280 BAB 17 Memperluas Geometri Bidang Menjadi Geometri Padat

H
H 2r
H

S B w
B B R
B
R S aku

(b) Piramida dengan (c) Piramida dengan (d) Kerucut di mana


(a) kerucut alas persegi alas persegi panjang h = 2r

Gambar 17-32

17.7. Temukan rumus untuk volume setiap padatan pada Gambar 17-33. (17.7)

H 3r

e 2r
w R
e H
e
ee aku

(sebuah) (B) (C)

Gambar 17-33
Machine Translated by Google

BAB 18

Transformasi
18.1 Pengantar Transformasi

Dua bangun kongruen jika salah satu dapat dipindahkan sehingga tepat tumpang tindih dengan yang lain. Sosok yang terpotong dari kertas
dapat diputar, digeser, dan dibalik untuk melihat apakah itu cocok dengan sosok lain. Jika gambar tersebut diletakkan pada grafik,
maka gerakan tersebut akan mengubah koordinat titik-titik tersebut. Transformasi adalah cara untuk menggambarkan seperti
perubahan koordinat.

18.2 Notasi Transformasi

Transformasi dimulai dengan gambaran umum suatu titik, misalnya P(x, y) yang merepresentasikan titik P dengan
koordinat x dan y. Berikut ini adalah panah A dan kemudian deskripsi gambar titik, tempat
di mana ia berakhir setelah pindah. Biasanya bayangan P disebut P , bayangan A disebut A , dan seterusnya.
Misalnya transformasi P(x, y) A Pr(x ke 5, 4
Br(3
y) titik
5, 4B(3,
5) Br(
5) 2dipindahkan
, 1) berarti titik J(2, 1) dipindahkan ke
Ar(2 5, 4 1) Ar( 3, 3) , , dan intinya
C(6, 1) dipindahkan ke Cr(6 5, 4 1) menggesernya ke Kr(1, 3) . Transformasi ini membalik segitiga ^ABC dan
kiri, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18-1.

Gambar 18-1

MASALAH TERSELESAIKAN

18.1 Menggunakan notasi transformasi


Sebutkan gambar titik-titik tersebut A(3, 1) ,B(3, 4) , dan di bawah
C(5, 1) transformasi berikut:

(sebuah) P(x, y) A Pr(x 2, y 1)

(B) Q(x, y) A Qr(x 5, y)

(c) R(x, y) A Rr(5x, 5y)

281
Machine Translated by Google

282 BAB 18 Transformasi

(D) S(x, y) A Sr( y, x)

(e) T(x, y) A Tr(y, 5 x)

Solusi
(sebuah) Ar(3 2, 1 , 2, 4 1)
1) Ar(5, 0) Br(3 Sdr(5, 3) , dan Cr(5 2, 1 1) Cr(7, 0)

(b) A (3 5, 1) A (8, 1), Br(3 5, 4) Br(8, 4) , dan C (5 5, 1) C (10, 1)

(C) Ar(5 # 3, 5 # 1) Ar(15, 5) , Sdr(5 # 3, 5 # 4) Br(15, 20) , dan Cr(5 # 5, 5 # 1) Cr(25, 5)

, 4, 3)
(D) Ar( 1, 3) Br( , dan Kr( 1, 5)

(e) Ar(1, 5 , 5
3) Ar(1, 2) Br(4, 3) Br(4, 2) , dan Cr(1, 5 5) Cr(1, 0)

18.3 Terjemahan

Transformasi yang menggeser angka tanpa membalik atau memutarnya disebut translasi. terjemahan
yang menggeser semuanya ke kanan a unit dan ke atas b unit adalah P(x, y) A Pr(x a, y b) .

MASALAH TERSELESAIKAN

18.2 Melakukan terjemahan


1, 4) B( ,1, 3) C(3, 3)
Misalkan persegi panjang ABCD dibentuk oleh A( , dan , dan D(3, 4) . Grafik persegi panjang ABCD
bayangannya di bawah terjemahan berikut:

(sebuah) P(x, y) A Pr(x 4, y 3)

(B) P(x, y) A Ps(x 2, y 5)

(C) P(x, y) A P-(x 6, y 2)

Solusi
Lihat Gambar 18-2.

Gambar 18-2
Machine Translated by Google

BAB 18 Transformasi 283

(sebuah) Ar( 1 4, 4 3) Ar(3, 7) Br( 1 , 4, 3 , 4, 3


3) Br(3, 6) Cr(3 3) Kr(7, 6) , dan
Dr(3 4, 4 3) Dr(7, 7)

(B) Sebagai( 1 ,
2, 4 5) As(1, 1) Bs( 1 dan 2, 3 5) Bs(1, 2) ,
Cs(3 2, 3 5) Cs(5, 2) , Ds(3 2, 4 5) Ds(5, 1)

(C) A-( 1 6, 4 2) A-( 7, 2) B-( 1 , 6, 3 2) B-( 7, 1) ,


dan3, 2)
C-(3 6, 3 2) C-( 3, 1) D-(3 6, 4 2) ,D-(

18.3 Mengenali terjemahan


terjemahan yang diperlukan untuk (a)
^ABC, (b)^ArBrCr
seperti ^AsBsCs
pada Gambar
Beri nama
18-3. , (c) ^ABC dan sebagai ilusi

Gambar 18-3

Solusi
(sebuah) P(x, y) A Pr(x 4, y 2)

(B) P(x, y) A Ps(x 2, y 5)

(C) P(x, y) A P-(x 6, y 3)

18.4 Menamai terjemahan


Sebutkan terjemahan yang menggerakkan segalanya:

(a) Naik 6 spasi

(b) Turun 1 spasi

(c) Ke kanan 2 spasi

(d) Ke kiri 10 spasi

(e) Naik 5 spasi dan ke kanan 3 spasi

(f) Turun 7 spasi dan ke kanan 4 spasi

(g) 6 spasi ke kiri dan 4 spasi ke atas


Machine Translated by Google

284 BAB 18 Transformasi

Solusi
(sebuah) P(x, y) A Pr(x, y 6)

(B) P(x, y) A Pr(x, y 1)

(C) P(x, y) A Pr(x 2, y)

(D) P(x, y) A Pr(x 10, y)

(e) P(x, y) A Pr(x 3, y 5)

(F) P(x, y) A Pr(x 4, y 7)

(G) P(x, y) A Pr(x 6, y 4)

18.4 Refleksi
Transformasi yang membalikkan segalanya disebut refleksi. Hal ini karena bayangan suatu benda di a
cermin tampak terbalik, seperti diilustrasikan pada Gambar 18-4.

Gambar 18-4

Pemantulan pada Gambar 18-4 merupakan pemantulan terhadap sumbu y karena tepi cermin ditekan terhadap
sumbu y. Garis di mana cermin bertemu bidang disebut sumbu simetri.
Refleksi melintasi garis vertikal xa diberikan oleh P(x, y) A Pr(2a x, y) .
Refleksi melintasi garis horizontal ya diberikan oleh P(x, y) A Pr(x, 2a y) .

MASALAH TERSELESAIKAN

18.5 Melakukan refleksi


Misalkan segitiga ABC dibentuk oleh A( 1, 1), B(0, 3) , dan C(3, 1) . Grafik ^ABC dan gambarnya di bawah:

(a) Refleksi melintasi sumbu x (y 0), P(x, y) A Pr(x, y)

(b) Refleksi melintasi garis x 4, P(x, y) A Ps(8 x, y)

(c) Refleksi melintasi garis y 5, P(x, y) A P-(x, 10 y)

Solusi
Lihat Gambar 18-5.

(sebuah) Ar( 1, 1) Br(0,, 3) , dan Kr(3, 1)

As(8 (1), 1) As(9, 1) Bs(8 0, 3) ,Bs(8, 3) (b) , dan Cs(8 3, 1) Cs(5, 1)

, 7)
(C) A-( 1, 10 1) A-( 1, 9) B-(0, 10 3) B-(0, , dan C-(3, 10 1) C-(3, 9)
Machine Translated by Google

BAB 18 Transformasi 285

Gambar 18-5

18.6 Mengenali pantulan


Namakan refleksi yang membutuhkan ^ABC ^ArBrCr
seperti pada ^AsBsCs
Gambar ke (a)
, (B) 18-6. , ilus dan (c)^ABC- sebagai

Gambar 18-6

Solusi
(a) Pemantulan terhadap sumbu y , P(x, y) A Pr( x, y)

(b) Refleksi melintasi garis y -1, P(x, y) A Ps(x, 2 y)

(c) Refleksi melintasi garis x 4, P(x, y) A P-(8 x, y)

18.7 Penamaan refleksi


Sebutkan transformasi yang

(a) Dipantulkan melintasi x 2

(b) Mencerminkan di y 6
Machine Translated by Google

286 BAB 18 Transformasi

(c) Mencerminkan melintasi x –10


1
(d) Mencerminkan melintasi y
2

Solusi
(sebuah) P(x, y) A Pr(4 x, y)

P(x, y) A Pr(x, 12 y) (b)

(C) P(x, y) A Pr( 20 x, y)

P(x, y) A Pr(x, 1 (d) y)

18.4A Simetri Pantul Suatu bangun memiliki

simetri pantul jika bentuknya sama setelah dibalik pada sumbu simetri yang melalui pusatnya. Seperti diilustrasikan pada Gambar
18-7, suatu bangun dapat memiliki (a) satu, (b) beberapa, atau (c) tidak memiliki sumbu simetri.

Gambar 18-7

MASALAH TERSELESAIKAN

18.8 Mengenal simetri pantul Manakah dari gambar


pada Gambar 18-8 yang memiliki simetri pantul?

Gambar 18-8
Machine Translated by Google

BAB 18 Transformasi 287

Solusi
Hanya (b), (e), dan (f) yang memiliki simetri refleksi. Perhatikan bahwa ketika (d) dibalik, akan terlihat seperti Gambar 18-9,
yang berbeda dari aslinya karena persilangan kiri atas adalah horizontal, bukan vertikal.

Gambar 18-9

18.5 Rotasi
Jika sebuah pin didorong melalui titik asal pada grafik dan kertas harus dibalik, hasilnya adalah a
rotasi tentang asal. Rotasi digambarkan dengan jumlah derajat di mana kertas diputar.
Rotasi 90° searah jarum jam (atau 270° berlawanan arah jarum jam) tentang titik asal diberikan oleh P(x, y) A P (y, – x).
Rotasi 180° terhadap titik asal diberikan oleh P(x, y) A P (x, – y).
Rotasi 270 ° searah jarum jam (atau 90 ° berlawanan arah jarum jam) tentang titik asal diberikan oleh P(x, y) A P (–y, x).
Secara umum, rotasi searah jarum jam tentang asal ° diberikan oleh P(x, y) A P (x
cos y dosa , y cos – x sin )

MASALAH TERSELESAIKAN

18.9 Melakukan rotasi


Biarkan segitiga ABC diberikan oleh A(2, 1) ,B(3, 1) , dan C(3, 4) . Gambarlah gambar sebagai
^ABCdiputar
tentang asal dengan (a) 90° searah jarum jam, (b) 180°, dan (c) 270° searah jarum jam.

Solusi
Lihat Gambar 18-10.

Gambar 18-10
Machine Translated by Google

288 BAB 18 Transformasi

Ar(1, 2) Br(1,
, 3) (a), dan Kr(4, 3)
(B) Seperti( 2, 1)
, Bs( 3, 1) Cs(
, 3, 4)

(C) A-( 1, 2) B-(


, 1, 3) C-( 4,
, 3)

18.10 Mengenali rotasi


^ABC
Sebutkan rotasi yang diperlukan untuk (a) ^ArBrCr ^AsBsCs, pada
(B) Gambar , dan C) ^ABC seperti yang diilustrasikan

18-11.

Gambar 18-11

Solusi
(a) 270 ° searah jarum jam atau 90 ° berlawanan arah jarum jam tentang titik asal, P(x, y) A Pr( y, x)

(b) 180 ° tentang asal (baik searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam), P(x, y) A Ps( x, y)

(c) 45° searah jarum jam, P(x, y) A P-(xcos 45 y sin 45 , ycos 45 xsin 45 )
22 22 22 22
x
Pa 2 2 y, 2 kamu

2 xb

18.11 Penamaan rotasi


Nama transformasi yang berputar searah jarum jam tentang asal:

(a) 20°
(b) 30°
(c) 60 °
(d) 75 °

Solusi
(sebuah) P(x, y) A Pr(x cos 20 y sin 20 , y cos 20 x sin 20 ) Pr(0.9397x 0.3420y, 0.9397y 0.3420x)

23 1 23 1
(B) P(x, y) A Pr(x cos 30 y sin 30 , y cos 30 x sin 30 ) x
Pra 2 2 y, 2 kamu
2xb
Pr(0.866x 0.5y, 0.866y 0.5x)
Machine Translated by Google

BAB 18 Transformasi 289

23 1 23
(c) , P(x,
y cosy)60
A Pr(x cos 60 y sin 60 x dosa 60 )
2 y, y 2 2 xb
Pra1 2x
Pr(0.5x 0.866y, 0.5y 0.866)
(D) P(x, y) A Pr(x cos 75 y sin 75 , y cos 75 x sin 75 ) Pr(0.2588x 0.9659y, 0.2588y 0.9659x)

18.5A Simetri Rotasi


Suatu bangun memiliki simetri putar jika dapat diputar mengelilingi pusatnya kurang dari 360° dan terlihat sama
seperti yang terjadi pada awalnya. Pada Gambar 18-12, terdapat (a) bangun yang tampak sama pada putaran 72°, (b) bangun
yang terlihat sama di bawah rotasi 120°, (c) sosok yang terlihat sama di bawah 180 °, dan (d) sosok tanpa simetri putar.

Gambar 18-12

MASALAH TERSELESAIKAN

18.12 Mengenali simetri rotasi


Untuk setiap gambar pada Gambar 18-13, berikan sudut terkecil yang dapat digunakan untuk memutar gambar tersebut
pusatnya dan masih terlihat sama.

Gambar 18-13
Machine Translated by Google

290 BAB 18 Transformasi

Solusi
(a) 90°

(b) 120°

(c) 360° (tidak ada simetri rotasi)

(d) 180°

(e) 360° (tidak ada simetri rotasi)

(f) 90°

18.6 Gerakan Kaku


Setiap kombinasi dari translasi, refleksi, dan rotasi disebut gerak tegar karena benda-benda dipindahkan
tanpa mengubah sudut, panjang, atau bentuk. Bayangan suatu bangun di bawah gerakan kaku akan selalu
kongruen dengan aslinya.

MASALAH TERSELESAIKAN

18.13 Menggambarkan gerakan kaku


, B( 4, 1) , dan C( 1, 1)
Misalkan segitiga ABC dibentuk oleh A( 4, 2) . Grafik ^ABC dan gambarnya di bawah
kombinasi transformasi berikut:

(a) Pantulkan sumbu y lalu pindah ke kanan 4 ruang.

(b) Putar 90° searah jarum jam di sekitar titik asal kemudian naik 3 spasi.

(c) Refleksikan ke y 2 lalu naik 2 spasi dan ke kiri 3 spasi.

(d) Pantulkan melintasi sumbu x dan kemudian pantulkan melintasi sumbu y .

(e) Putar 90° berlawanan arah jarum jam di sekitar titik asal dan kemudian pantulkan melintasi x 3.

Solusi
Lihat Gambar 18-14.

Gambar 18-14
Machine Translated by Google

BAB 18 Transformasi 291

18.14 Menggabungkan transformasi


Sebutkan transformasi tunggal yang melakukan hal yang sama dengan kombinasi dari:

(sebuah) P(x, y) A Pr(x 7, y 2) dan kemudian Qr(x, y) A Qs(x 3, y 5)

(B) P(x, y) A Pr( x, y) dan kemudian Qr(x, y) A Qs(x 3, y 2)

(C) P(x, y) A Pr( x, y) dan kemudian Qr(x, y) A Qs(4 x, y)

(D) P(x, y) A Pr(y, x) dan kemudian Qr(x, y) A Qs(x 5, y 1)

Solusi
(sebuah) R(x, y) A Rs((x 7) 3, (y 2) 5) Rs(x 10, y 3)

(B) R(x, y) A Rs( x 3, y 2)

(C) R(x, y) A Rs(4 ( x), y) Rs(4 x, y)

(D) R(x, y) A Rs(y 5, x 1)

18.15 Mengenali gerakan kaku


Namakan transformasi yang memerlukan ^ABC menjadi (a) , (b)
^ArBrCr ^AsBsCs diilustrasikan, dan C) ^ABC sebagai

pada Gambar 18-15.

Gambar 18-15

Solusi
(a) Segitiga telah dipantulkan pada sumbu y dan kemudian dipindahkan ke atas 1 ruang, jadi P(x, y)APr( x, y 1) .

(b) Segitiga telah dipantulkan melintasi garis y 3, kemudian dipindahkan ke atas 1 spasi dan ke kiri 2 spasi, jadi
P(x, y) A Pr(x 2, 7 y) .

(c) Segitiga telah diputar searah jarum jam di sekitar titik asal 90° dan kemudian naik 8 spasi dan ke
kanan 6 spasi, jadi P(x, y) A Pr(y 6, x 8) .

18.16 Penamaan gerakan kaku


Sebutkan transformasi yang

(a) Memutar segala sesuatu di sekitar titik asal 180 °, lalu memindahkan semuanya ke atas 3 spasi

(b) Mencerminkan x 4, lalu menggeser semuanya ke bawah 2 spasi

(c) Memutar segala sesuatu 90° searah jarum jam di sekitar titik asal, kemudian dipantulkan melintasi sumbu y

(d) Berputar di sekitar titik asal 90° berlawanan arah jarum jam, lalu meluncur ke kiri 5 spasi
Machine Translated by Google

292 BAB 18 Transformasi

Solusi
(sebuah) P(x, y) A Pr( x, y 3)

(B) P(x, y) A Pr(8 x, y 2)

(C) P(x, y) A Pr( y, x)

(D) P(x, y) A Pr( y 5, x)

18.7 Dihilasi
Dihilasi ( juga disebut penskalaan atau pembesaran) bukanlah gerakan kaku karena mengalikan semua panjang
oleh faktor skala tunggal . Bayangan suatu bangun di bawah dihilation akan selalu sama dengan aslinya.
Dihilation yang memperbesar segala sesuatu dengan faktor skala k adalah P(x, y) A Pr(kx, ky) .

MASALAH TERSELESAIKAN

18.17 Melakukan dihilation


Misalkan segitiga ABC dibentuk dengan A(2, 2), B(4, 2) , dan C(4, 3) . Gambarlah gambar ^ABC di bawah
1
(a) perbesaran 2 dan (b) perbesaran . 2

Solusi
Lihat Gambar 18-16.

Gambar 18-16

(sebuah) ,
Ar(4, 4) Br(8, 4) , dan Kr(8, 6)

(b) Seperti(1, ,1) Bs(2, 1) , dan Cs(2, 1.5)

18.18 Penamaan dihilations


Sebutkan transformasi yang

(a) Skala semuanya 5 kali lebih besar

(b) Menyusut setiap panjang menjadi setengah ukuran

(c) Lipat tigakan semua dimensi linier


1
(d) Menggambarkan segala sesuatu dalam skala
10

(e) Dihilate dengan faktor skala 12


Machine Translated by Google

BAB 18 Transformasi 293

Solusi
(sebuah) P(x, y) A Pr(5x, 5y)
1 1
(B) P(x, y) A Pr( 2x, 2 tahun)

(C) P(x, y) A Pr(3x, 3y)


1 1
(D) P(x, y) A Pr( 10x, 10 tahun)

(e) P(x, y) A Pr(12x, 12y)

MASALAH TAMBAHAN

18.1. Sebutkan bayangan titik A(6, 2) B( 1, 4) , , dan C(2, 7) di bawah transformasi

(sebuah) P(x, y) A Pr(x 3, y)

(B) P(x, y) A Pr(2 x, y)

(C) P(x, y) A Pr( x 1, y 3)

(D) P(x, y) A Pr( y, x 8)

(e) P(x, y) A Pr(2x, 2y)

(F) P(x, y) A Pr(4 3x, 3y)

(G) P(x, y) A Pr(2 y, 5 x)

18.2. Biarkan segitiga ABC didefinisikan oleh A(1, 1) B(2, ,2) , dan C(3, 1) . Gambarlah gambar ^ABC di bawah

(sebuah) P(x, y) A Pr(x 5, y)

(B) P(x, y) A Pr(x, y 4)

(C) P(x, y) A Pr(x 3, y 2)

terjemahan yang diperlukan untuk (a) ^ABC ^ArBrCr ^AsBsCs 18.3.


, (B) Sebutkan , (c) ^ABC dan seperti yang diilustrasikan pada Gambar 18-17.

Gambar 18-17

18.4. Sebutkan terjemahan yang menggerakkan segalanya

(a) Turun 5 spasi

(b) Ke kanan 6 spasi


Machine Translated by Google

294 BAB 18 Transformasi

(c) Naik 3 spasi dan 7 spasi ke kiri

(d) Turun 2 spasi dan 8 spasi ke kanan

(e) Naik 4 spasi dan ke kiri 1 spasi

18.5. Misalkan trapesium ABCD dibentuk oleh A(1, 3), B(5, 3), C(4, 1), dan D(2, 1). Gambarlah trapesium ABCD dan bayangannya
di bawah (a) refleksi di sumbu y P(x, y) A P (–x, y) , (b) refleksi di garis y 1, P(x, y) A
Ps(x, 2 y) , dan (c) refleksi melintasi garis x 8, P(x, y) A P-(16 x, y) .

pemantulan yang terjadi pada (a) ^ABC ^ArBrCr ^AsBsCs,18.6.


(B) Sebutkan , (c) ^ABC dan seperti yang diilustrasikan pada Gambar 18-18.

Gambar 18-18

18.7. Sebutkan transformasi yang

(a) Mencerminkan melintasi y 5

(b) Dipantulkan melintasi x –2

(c) Mencerminkan melintasi y -1


5
(d) Mencerminkan x 2

18.8. Manakah dari gambar pada Gambar. 18-19 yang memiliki simetri refleksi?

Gambar 18-19

,
18.9. Biarkan jajar genjang ABCD didefinisikan oleh A(1, 2) B(4, , 1)
2) C(5, , dan D(2, 1) . Grafik jajar genjang ABCD dan
bayangannya di bawah (a) rotasi 90° searah jarum jam tentang titik asal, (b) rotasi 180° tentang titik asal, dan (c) 270°
rotasi searah jarum jam tentang asal.
Machine Translated by Google

BAB 18 Transformasi 295

^ABC
18.10. Sebutkan rotasi yang diperlukan untuk (a) ^ArBrCr ^AsBsCs, (B) , dan C) ^ABC- seperti diilustrasikan pada Gambar 18-20.

Gambar 18-20

18.11. Nama transformasi yang berputar searah jarum jam tentang asal:

(a) 40°

(b) 50 °

(c) 80 °

18.12. Untuk setiap gambar pada Gambar 18-21, berikan sudut terkecil dimana gambar dapat diputar di sekitar pusatnya dan
masih terlihat sama.

Gambar 18-21

,
18.13. Misalkan segitiga ABC didefinisikan oleh kombinasi , dan C(3, 1) . Grafik ^ABC dan gambarnya di bawah ini
transformasi A(2, 1) B(3, 2):

(a) Refleksikan melintasi garis y 3 dan kemudian pindah ke kanan 2 ruang.

(b) Putar sekitar titik asal 90° searah jarum jam dan kemudian pindah ke kanan 1 spasi dan turun 3 spasi.
Machine Translated by Google

296 BAB 18 Transformasi

(c) Putar sekitar titik asal 270° searah jarum jam dan kemudian pantulkan melintasi sumbu x .

(d) Refleksikan melintasi garis x -1 dan kemudian naik 2 spasi.

18.14. Sebutkan transformasi tunggal yang melakukan hal yang sama dengan

(sebuah) P(x, y) A Pr(x 5, y 3) lalu Qr(x, y) A Qs(x 1, y 2)

(B) P(x, y) A Pr(5 x, y) dan kemudian Qr(x, y) A Qs(x 4, y 2)

(C) P(x, y) A Pr(y, x) lalu Qr(x, y) A Qs(x 3, y 6)

(D) P(x, y) A Pr( y, x) dan kemudian Qr(x, y) A Qs(x, 4 y)

(e) P(x, y) A Pr(x, 3 y) lalu Qr(x, y) A Qs(6 x, y)

transformasi yang diperlukan untuk (a) ^ABC ^ArBrCr ^AsBsCs ,18.15.


(B) Sebutkan, (c) ^ABC dan seperti yang diilustrasikan dalam

Gambar 18-22.

Gambar 18-22

18.16. Sebutkan transformasi yang

(a) Memantul melintasi sumbu x dan kemudian memindahkan semuanya ke bawah 3 spasi

(b) Berputar di sekitar titik asal searah jarum jam 90° dan kemudian memindahkan semuanya ke kanan 2 spasi

(c) Dipantulkan melintasi garis y 2 dan kemudian berputar 180 ° di sekitar titik asal

(d) Berputar 180 ° di sekitar titik asal dan kemudian dipantulkan melintasi garis y 2

(e) Memindahkan semuanya ke atas 3 spasi dan ke kiri 1 spasi, kemudian dipantulkan melintasi garis x –4

,
18.17. Misalkan persegi panjang ABCD dibentuk oleh bayangan A(, 1, 2) , dan D( 1, 1) . Gambarlah persegi panjang ini dan juga
B(1, 2) C(1, 1) dengan transformasi P(x, y) A Pr(3x, 3y) .

18.18. Sebutkan transformasi yang

(a) Menskalakan segala sesuatu menjadi dua kali lebih besar

(b) Skala semuanya dengan faktor skala 8


1
(c) Dihilates semuanya dengan faktor skala 3
Machine Translated by Google

BAB 19

Geometri Non-Euclidean
19.1 Fondasi Geometri
Untuk sebagian besar tahun sejak Euclid menulis Elemen pada 325 SM, orang merasa bahwa hanya satu jenis geometri yang
mungkin. Pesawat tampak seperti lembaran kertas datar yang sangat besar, garis-garis terus menerus lurus seperti yang dapat
dibayangkan oleh pikiran, dan kisi-kisi garis paralel dapat digambar untuk membuat bidang terlihat seperti kertas grafik. Namun,
dasar-dasar geometri ini sayangnya tidak jelas.
Seperti dibahas dalam Bab 1, konsep titik, garis, dan bidang tidak diberikan definisi formal. Titik individu, garis lurus tak
terhingga, dan bidang datar yang dibahas dalam buku ini semuanya cocok dengan sifat dan deskripsi titik, garis, dan bidang, tetapi
objek lain juga cocok dengan deskripsi umum ini. Ketika objek dasar ini berbeda, geometri yang dihasilkan juga berbeda.

Demikian pula, seperti yang dibahas dalam Bab 2, seluruh struktur bukti geometris bertumpu pada postulat yang belum terbukti.
Postulat-postulat ini mengarah pada geometri yang kita kenal. Namun, mengapa kita harus percaya satu set postulat dan bukan
set yang berbeda? Jika kita mulai dengan postulat yang berbeda, maka teorema kita juga akan berbeda. Pilihan kita mengarah
pada jenis geometri yang berbeda, yang disebut geometri non-euclidean.

19.2 Postulat Geometri Euclidean


Elemen Euclid dimulai dengan hanya lima postulat. Kami akan membahasnya dengan melihat alternatif.

POSTULAT 1: Satu dan hanya satu garis lurus yang dapat ditarik melalui dua titik sembarang. (Bab 2, Postulat 11)

Kami lebih lanjut mendalilkan bahwa ada setidaknya dua titik, A dan B, sehingga ada garis lurus.

POSTULAT 2: Segmen garis dapat diperpanjang ke kedua arah tanpa batas. (Bab 1, deskripsi a
garis)

Secara tradisional, kita menganggap bahwa garis yang melalui A dan B terlihat seperti Gambar 19-1(a), tetapi postulat kita tidak
mengesampingkan kemungkinan Gambar 19-1(b). Pada Gambar 19-1(b), garis tidak mencapai ujung di kedua arah, dan dengan
demikian dalam beberapa hal dapat diperpanjang tanpa batas. Ingatlah bahwa arti asli "geometri" berasal dari "bumi" dan "ukuran".
Garis paling lurus yang dapat ditarik di bumi akan melingkar membentuk lingkaran besar, seperti yang dibahas dalam Bab 17.

Gambar 19-1

297
Machine Translated by Google

298 BAB 19 Geometri Non-Euclidean

POSTULAT 3: Sebuah lingkaran dapat digambar dengan sembarang pusat dan jari-jari. (Bab 2, Postulat 14)

Ketika kami mempercayai postulat ini, kami percaya bahwa kami memiliki bidang tanpa akhir ke segala arah di mana kami dapat
menemukan lingkaran dengan jari-jari yang lebih besar. Bisa jadi ini mengarah ke lingkaran seperti riak di permukaan kolam yang
tenang, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19-2(a). Namun, jika bidang kita lebih mirip permukaan Bumi, lingkaran kita mungkin
terlihat lebih seperti lingkaran garis lintang, yang ditunjukkan pada Gambar 19-2(b).

Gambar 19-2

POSTULAT 4: Semua sudut siku-siku memiliki ukuran yang sama.

Postulat ini memungkinkan kita untuk mengukur sudut dalam derajat. Sebuah pesawat harus entah bagaimana kental atau
tidak rata jika beberapa sudut siku-siku bisa lebih besar dari yang lain.

POSTULAT 5: Melalui suatu titik tertentu yang tidak berada pada suatu garis tertentu, satu dan hanya satu garis dapat ditarik sejajar
dengan suatu garis tertentu. (Bab 4, Postulat Garis Paralel)

Postulat ini adalah salah satu yang menetapkan bahwa pesawat kita tidak dapat terlihat seperti bola raksasa. Pada bidang
4
datar, diberikan titik P tidak pada
pada
garis
Gambar
AB ,dua
menjadi hanya
19-3(a).
titikPada
bagian C yang
yangbola
membuat
samaraksasa,
besar./APC
garis >lurus
Dua garis/PABadalah
yang itu
seperti akan
lingkaran
membuat
akan besar
selalu seperti
yang
bertemu
PC4 di, dua
membagi
yang
dan AB4 ditunjukkan
bola
berlawanan
titik di titik
dari bola (disebut titik antipodal), seperti X dan Y, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19-3(b). Karena dua garis lurus bertemu,
tidak mungkin ada garis sejajar pada bola.

Gambar 19-3

19.3 Masalah Postulat Kelima


Selama sekitar 2000 tahun, matematikawan tertentu mencoba menggunakan empat postulat pertama untuk membuktikan yang
kelima. Tantangan ini disebut masalah postulat kelima. Empat yang pertama tampaknya datang langsung dari alat dasar geometri:
tepi lurus (menghubungkan titik dan memperpanjang garis lurus), kompas (menggambar lingkaran),
Machine Translated by Google

299
BAB 19 Geometri Non-Euclidean

dan bujur sangkar (mengukur sudut siku-siku). Yang kelima, tampaknya, adalah sesuatu yang seharusnya bisa dibuktikan.
Namun, tidak ada yang berhasil membuktikan postulat kelima tanpa memperkenalkan postulat baru yang setara yang membutuhkan
kepercayaan tanpa bukti. (Sebenarnya, postulat kelima yang dinyatakan sebelumnya adalah alternatif yang lebih sederhana dari
yang benar-benar digunakan Euclid.) Jika postulat tentang garis paralel harus diterima tanpa bukti, mengapa harus postulat kelima
tradisional geometri euclidean?

19.4 Geometri Berbeda


Pada abad ke-19, matematikawan akhirnya menetapkan bahwa sebenarnya ada tiga tipe dasar geometri planar, bukan hanya
satu. Yang tradisional disebut geometri euclidean, yang didasarkan pada postulat kelima (atau salah satu dari banyak postulat
yang setara). Namun, kita malah bisa mempercayai salah satu dari dua postulat kelima alternatif:

POSTULAT 5a: Tidak ada garis sejajar.

POSTULAT 5b: Melalui suatu titik tertentu yang tidak berada pada suatu garis tertentu, banyak garis yang berbeda dapat ditarik sejajar dengan
suatu garis tertentu.

Jika kita percaya Postulat 5a (bersama dengan Postulat 1 sampai 4), maka kita akan mendapatkan apa yang disebut geometri
eliptik. Ini adalah jenis geometri di mana bidang sebenarnya berbentuk seperti permukaan bola dan garis adalah lingkaran besar.

Jika kita percaya pada Postulat 5b, kita akan mendapatkan geometri yang lebih aneh lagi yang disebut geometri hiperbolik.

19.4A Geometri Euclidean


Sebagai perbandingan, berikut adalah beberapa sifat geometri euclidean:
Bidang tidak terbatas dan datar.

Garis tidak terbatas panjangnya.


Sudut-sudut segitiga selalu berjumlah 180. Ada .

segitiga-segitiga yang sebangun dengan ukuran berbeda.


Keliling lingkaran dengan jari-jari r adalah C2pr2 .
Luas lingkaran yang berjari-jari r adalah A pr2 .

19.4B Geometri Elips Sifat-


sifat geometri eliptik adalah
Bidang berbentuk seperti bola, luasnya terbatas.
Garis adalah lingkaran besar, panjangnya terbatas.

Sudut-sudut suatu segitiga berjumlah lebih dari 180 . Sebagai contoh, ambil dua lingkaran bujur yang bertemu di sudut kanan
di Kutub Utara dan Selatan dan tambahkan ekuator. Ini akan memotong dunia menjadi 8 segitiga di mana setiap sudut adalah 90 .
Jadi, dalam geometri elips dimungkinkan untuk memiliki segitiga dengan jumlah sudut 270 yang ditunjukkan pada Gambar 19-4., sebagai

Segitiga yang lebih kecil akan memiliki jumlah sudut yang lebih kecil, tetapi selalu lebih dari 180 .

Gambar 19-4
Machine Translated by Google

300 BAB 19 Geometri Non-Euclidean

Ukuran segitiga pada bola berhubungan dengan jumlah semua sudutnya. Misalnya, setiap segitiga dengan jumlah sudut 270
akan memiliki luas yang sama dengan seperdelapan dari seluruh bola, seperti segitiga pada Gambar 19- 4. Segitiga yang lebih
kecil akan memiliki jumlah sudut yang lebih kecil. Karena itu, tidak mungkin memiliki dua segitiga dengan ukuran berbeda yang
memiliki besar sudut yang sama. Dengan demikian, tidak mungkin ada segitiga-segitiga yang serupa dengan ukuran yang berbeda
dalam ruang elips.
Lingkaran dalam ruang elips didefinisikan seperti biasa: himpunan semua titik pada jarak tertentu dari suatu titik. Karena jarak
diukur sepanjang garis yang melengkung di sekitar lingkaran besar pada bola, ini berarti bahwa radius yang lebih besar tidak selalu
mengarah ke lingkaran yang lebih besar. Setelah jari-jari melebihi seperempat keliling lingkaran besar, lingkaran sebenarnya mulai
menyusut, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 19-5. Jarak dari Kutub Utara N ke titik A adalah seperdelapan keliling bola, dari
N ke B seperempat keliling, dan dari N ke C tiga perempat keliling. Namun, keliling lingkaran di sekitar N dengan jari-jari NB
(khatulistiwa) lebih besar daripada keliling lingkaran lintang di sekitar N dengan jari-jari NC. Jari-jari yang lebih besar tidak menjamin
keliling yang lebih besar. Nyatanya, keliling lingkaran dengan jari-jari r dalam ruang berbentuk elips kurang dari 2pr.

Gambar 19-5

Demikian pula, luas lingkaran dengan jari-jari r dalam ruang elips adalah A < pr2 . Jika sebuah lingkaran memiliki jari-jari
yang sangat kecil, maka lingkaran itu akan hampir datar dan memiliki luas yang dekat dengan pr2 dan keliling yang dekat dengan
2pr (walaupun sedikit lebih kecil dalam kedua kasus). Semakin besar jari-jari lingkaran, semakin jauh dari memiliki luas dan keliling
lingkaran dalam ruang Euclidean dengan jari-jari yang sama.
Secara teknis, ruang elips melanggar postulat pertama. Antara Kutub Utara dan Kutub Selatan, salah satu lingkaran besar lon
gitudinal dihitung sebagai garis lurus, sehingga ada banyak garis lurus di antara dua titik. Trik untuk mengatasinya adalah dengan
menyebut Kutub Utara dan Selatan sebagai satu titik. Jika setiap pasang titik antipodal pada bola dunia dipandang sebagai satu
titik, maka geometri yang dihasilkan disebut ruang proyektif, yang memiliki semua sifat di atas yang sama dengan ruang elips.

19.4C Ruang Hiperbolik Geometri

Euclidean didasarkan pada bidang datar. Sebuah benda datar dikatakan memiliki kelengkungan nol. Geometri elips didasarkan
pada bidang yang melengkung positif, seperti permukaan bola. Geometri hiperbolik didasarkan pada bidang yang melengkung
negatif dan berenda seperti jenis rumput laut tertentu. Ketiga jenis kelengkungan diilustrasikan pada Gambar 19-6.

Gambar 19-6

Sama seperti ruang elips, setiap bagian kecil dari ruang hiperbolik hampir datar dan akan memiliki sifat yang mirip dengan ruang
euclidean. Namun, ketika potongan menjadi lebih besar, mereka mengandung lebih banyak lengkungan, tikungan, dan embel-
embel yang merupakan gejala dari ruang ini. Omong-omong, kata "hiperbolik", memiliki akar yang berarti "berlebihan" dan "berlebihan."
Machine Translated by Google

BAB 19 Geometri Non-Euclidean 301

Alasan mengapa ruang hiperbolik memenuhi Postulat 5b dapat dilihat pada Gambar 19-7. Karena
dari semua gelombang ruang yang dapat dilalui oleh sebuah garis, ada lebih dari satu garis yang melalui titik P
4
yang tidak akan pernah melewati AB . Perhatikan bahwa ini tidak memiliki properti garis paralel yang biasa; mereka tidak setiap tempat

berjarak sama.

Gambar 19-7

Dalam ruang hiperbolik

Pesawat melengkung negatif dan luasnya tak terbatas.


Garis tidak terbatas panjangnya.
Sudut-sudut suatu segitiga berjumlah kurang dari 180 . Salah satu contohnya diilustrasikan pada Gambar 19-8.

Gambar 19-8

Sama seperti ruang elips, semakin besar sebuah segitiga, semakin jauh jumlah sudutnya dari 180 Sebuah segitiga . kecil
akan memiliki sudut yang jumlahnya hanya kurang dari 180 . Segitiga terbesar dalam ruang hiperbolik memiliki sudut
jumlah hampir nol. Karena itu, tidak ada segitiga serupa dengan ukuran berbeda di ruang hiperbolik.
Akhirnya, sebuah lingkaran memiliki lebih banyak keliling dan mencakup lebih banyak area di ruang hiperbolik daripada di
pesawat euclidean. Jadi, sebuah lingkaran dengan jari-jari r dalam ruang hiperbolik memiliki keliling C 2pr dan luas A pr2 .
Machine Translated by Google

Rumus untuk Referensi

Rumus Sudut

1. Komplemen a 2. 1. c 90 a
Suplemen a 3. Jumlah 2. s 180 a
besar sudut suatu segitiga 4. Jumlah besar 3. S 180
sudut suatu segi empat 5. Jumlah besar sudut luar 4. S 360
suatu n-gon 6. Jumlah ukuran dalam sudut n-gon 5. S 360
6. S 180 (n 2)
180 (n 2)
7. Ukur setiap sudut dalam dari sebuah persegi panjang 7. S n
atau n-gon biasa
360
8. Ukur setiap sudut luar sebuah persegi panjang 8. S n
atau n-gon biasa
9. Ukuran pusat /O yang memotong busur 10. Ukuran 9. m/O a
1
bertulisan /A yang memotong busur a 10. m/A 2a
1
11. Ukuran /A yang dibentuk oleh garis singgung dan tali busur 11. m/A 2a
dan memotong busur a
1
12. Besaran /A yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan 12. m/A 2 (a b)
dan busur potong dari a dan b 13. Besaran /A yang dibentuk oleh
1
dua garis singgung yang berpotongan, dua garis potong yang berpotongan, 13. m/A 2 (a b)
atau sebuah garis singgung dan garis potong yang berpotongan dan
busur titik potong dari a dan b
14. Ukuran /A tertulis dalam setengah lingkaran 14. m/A 90
15. Berlawanan dengan /sA dan B dari segiempat bertulisan 15. m/A 180 m/B

302
Machine Translated by Google

Rumus untuk Referensi 303

Rumus Luas

1. Luas persegi panjang 2. 1. Sebuah bh


1
Luas persegi 3. Luas jajar 2. A s2 , SEBUAH
2d2

genjang 4. Luas segitiga 5. Luas 3. Sebuah bh, A ab sin C


1 1
trapesium 4. SEBUAH
2bh, SEBUAH
_ab sin C2
1 n
5. SEBUAH
2 jam (b b ), Sebuah hm
1
6. Luas segitiga sama sisi 6. SEBUAH
1 4s223, SEBUAH 223 3j

7. Luas belah ketupat 7. SEBUAH


1 2ddn
1
8. Luas poligon beraturan 8. SEBUAH
2pr
1
9. Luas lingkaran 9. Sebuah PR2 , SEBUAH
4pd2
n
10. Luas suatu sektor 10. SEBUAH

360(pr 2)

11. Luas segmen minor 11. Luas bidang segitiga

Rumus Persimpangan Lingkaran

1. 2. 3.

akord berpotongan ab cd Berpotongan Tangen dan Potongan yang berpotongan


Bagian se se
S ke
2 se
T t e,

Rumus Segitiga Kanan

1. Teori Pitagoras 1. c2 a2 b2

1
2. Kaki berlawanan 30 sudut 2. B 2c

Kaki berlawanan 45 sudut B 1 2c22, ba

Kaki berlawanan 60 sudut sebuah


1 2c23, sebuah b23

3. Ketinggian segitiga sama sisi 3. H 1 2s23

Sisi segitiga sama sisi S 2 3h23

(lanjutan.)
Machine Translated by Google

304 Rumus untuk Referensi

Rumus Segitiga Kanan

4. Sisi persegi 4. s 1 2d22

Diagonal persegi d s22

P H
5. 5.
Ketinggian ke sisi miring H Q, h2 pq, h 2pq
C sebuah

Kaki segitiga siku-siku sebuah


P, a2 pc, 2 pc
C B
B Q, b2qc , b2qc _

Rumus Koordinat-Geometri

x1 x2 y1 y2
1. Titik tengah M 1. xM
2 , yM 2

Jarak P1P2 d 2(x2 x1)2 (y2 y1)2


4
y2 y1 kamu

Kemiringan P1P2 M ,M , m tan saya


x2 x1 x

2. Kemiringan paralel, 2. Kemiringan yang sama, m

L1 dan L2 mm 1
1 1
Lereng tegak lurus, M ,M
M M
L1 dan L

3. Persamaan L1 , 3. ykxk
sejajar dengan sumbu x

Persamaan L2 ,
sejajar dengan sumbu y

4. Persamaan L1 dengan kemiringan 4. y mx b


m dan perpotongan y b

Persamaan L2 dengan y mx
kemiringan m melewati titik
asal
x kamu

Persamaan L1 dengan 1
sebuah
B
titik potong x a dan
titik potong y b
Persamaan L3 dengan y – y1 m(x – x1 )
kemiringan m dan passing
melalui (x1 , y1 )

5. Persamaan lingkaran 5.x2 _ y2 r2


dengan pusat di titik
asal dan jari-jari r
Machine Translated by Google

Rumus untuk Referensi 305


Machine Translated by Google

Jawaban untuk
Tambahan
Masalah
Bab 1
1. (a) titik; (b) garis; (c) pesawat; (d) pesawat; (e) garis; (f) titik
2. (a) (b)AE, DE; ED, CD, BD, FD; AD, BE,(C)
CE, EF; (d) F

3. (a) AB 16; (B) AE 101 2

4. (a) 18; (b) 90 ; (c) 50 ; (d) 130 ; (e) 230

5. (a) jCBE; (b) jAEB; (c) jabe; (d) ABC, jBCD, jBED; (e) jaed

6. (a) 130 ; (b) 120 ; (c) 75 ; (d) 132

7. (a) 75 ; (b) 40 ; (C) 101


3 atau 10 20 ; (d) 9 11

8. (a) 90 ; (b) 120 ; (c) 135 ; (d) 270 ; (e) 180

9. (a) 90 ; (b) 60 ; (c) 15 ; (d) 165

10. (a) dan


ACCD
' ; AB ' BC (b) 129 ; (c) 102 ; (d) 51 ; (e) 129
11. (a) nABC, kaki miring dan AB, AC BC
nACD, kaki miring dan AC, CD AD
nBCD, kaki miring dan BC, BD CD
(b) nDAB dan nABC
AEsudut
(c) nAEB, kaki dan BE, AB,
pangkal sudut jAEB
nCED, kaki danCE,DE
CD dasar , sudut sudut jCED

12. (a) > AR


danBR
jPRA > jPRB; (b) jABF > jCBF; (c) jCGA > jCGD; (D) AM > MD

13. (a) puncak. ?; (b) komp. adj. ?; (c) adj. ?; (d) sup. adj. ?; (e) komp. ?; (f) puncak. ?
14. (a) 25 , 65 ; (b) 18 , 72 ; (c) 60 , 120 ; (d) 61 , 119 ; (e) 50 , 130 ; ( f ) 56 , 84 ; (g) 90 , 90

15. (a) ab 75 , ab 21 , a 48 dan b 27

(b) ab 90 , 3b 10 _ , a 65 dan b 25

(c) ab 180 , 4b 20 _ , a 148 dan b 32

306
Machine Translated by Google

Jawaban untuk Masalah Tambahan 307

Bab 2
1. (a) A adalah H; (b) P adalah D; (c) R adalah S; (d) E adalah K; (e) A adalah G; (f) segitiga adalah bangun-bangun geometris;
(g) persegi panjang adalah segi empat

2. (a) ac f; (b) g 15; (c) f a; (d) af, a h, c h; (e) b g, b e, de

(a) 130; (b) 4; (c) ya; (D) x 81 3. ; (e) tahun 15; ( f ) x 6; (g) x 6
2

4. (a) AC 12, AE 11, AF 15, DF 9

(b) mjADC 92 , mjBAE 68 , mjFAD 86 , mjBAD 128

5. (a) AB DF; (b) ABAC; (c) jECA > jDCB; (d) jBAD > jBCD

6. (a) Jika yang sama dibagi dengan yang sama, maka hasil bagi adalah sama.
(b) Kelipatan yang sama adalah sama.
(c) Jika yang sama dikalikan dengan yang sama, hasilnya adalah sama.
(d) Bagian yang sama adalah sama.

7. (a) Jika yang sama dibagi dengan yang sama, maka hasil bagi adalah sama.
(b) Jika yang sama dikalikan dengan yang sama, hasilnya adalah sama.
(c) Kelipatan yang setara adalah sama. (d) Bagian yang sama adalah
sama.

8. (a) Tarif upah per jam mereka yang baru akan sama. (Tambah. Pos.) (b)
Saham-saham itu memiliki nilai yang sama sekarang. (Mult. Post.) (c) Kelas
memiliki jumlah murid yang sama sekarang. (Pos Subt.) (d) 100 C 212 F (Pos
Trans.) (e) Bagian-bagiannya akan sama panjang. (Div. Post.) ( f ) Dia
memiliki total $10.000 di Bank A, B, dan C. (Bagian. Post.) (g) Nilainya sama.
(Trans. Posting.)

9. (a) Sudut-sudut vertikal kongruen.


(b) Semua sudut lurus adalah kongruen.
c.Suplemen sudut-sudut yang kongruen adalah kongruen.
(d) Tegak lurus membentuk sudut siku-siku dan semua sudut siku-siku kongruen.
(e) Komplemen sudut-sudut yang kongruen adalah kongruen.

10. Dalam setiap jawaban, (H) menunjukkan hipotesis dan (C) menunjukkan kesimpulan.
(a) (H) Bintang, (C) berkelap-
kelip. (b) (H) Pesawat jet, (C) adalah yang
tercepat. (c) (H) Air, (C) mendidih pada 212
Fahrenheit. (d) (H) Jika itu adalah bendera Amerika, (C) warnanya merah, putih, dan
biru. (e) (H) Jika Anda gagal mengerjakan pekerjaan rumah pada mata pelajaran tersebut, (C)
Anda tidak dapat belajar geometri. ( f ) (H) Jika wasit memanggil bola keempat, (C) seorang
pemukul pergi ke base pertama. (g) (H) Jika A adalah saudara laki-laki B dan C adalah anak
perempuan B, (C) maka A adalah paman C. (h) (H) Sebuah garis bagi sudut, (C) membagi sudut
menjadi dua bagian yang sama. (i) (H) Jika dibagi menjadi tiga bagian yang sama, (C) sebuah
segmen dibagi tiga. ( j ) (H) Sebuah segi lima (C) memiliki lima sisi dan lima sudut. (k) (H)
Beberapa persegi panjang (C) adalah persegi. (l) (H) Jika sisi-sisinya dibuat lebih panjang, (C)
sudutnya tidak menjadi lebih besar. (m) (H) Jika kongruen dan bersuplemen, (C) sudut siku-siku.
(n) (H) Jika salah satu sisinya bukan ruas garis lurus, (C) bangun tersebut tidak dapat berupa
poligon.

11. (a) Sudut lancip adalah setengah sudut siku-siku. Belum tentu benar.
(b) Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul adalah segitiga tumpul. Benar.
(c) Jika pemukul keluar, maka wasit memanggil pukulan ketiga. Belum tentu benar. (d) Jika
Anda lebih pendek dari saya, maka saya lebih tinggi dari Anda. Benar. (e) Jika bobot kita
tidak sama, maka saya lebih berat dari Anda. Belum tentu benar.
Machine Translated by Google

308 Jawaban untuk Masalah Tambahan

bagian 3

1. (a) nI > nII > nIII, SAS; (b) nI > nIII, ASA; (c) nI > nII > nIII, SSS.

2. (a) ASA; (b) SAS; (c) SS; (d) SAS; (e) ASA; ( f ) SAS; (g) SAS; (mempunyai sebuah.

3. (a) AD > DC; (b) jABD jDBC; (c) j1 > j4; (d) (e) MENJADI > ED; BD > AC; ( f ) jBAD > jCDA

4. (a) j1 > j3, j2 > j4, BD > BE; AB > AC, BD >(B)
DC, jB > jC;

(c) jE > jC , jA > jF, jEDF > jABC

5. (a) x 19, y 8; (b) x 4, y 12; (c) x 48, y 12

8. (a) jb > jd, jE > jG; (b) jA > j1 > j4, j2 > jC; (c) j1 > j5, j4 > j6, jEAD > jEDA

9. (a) BE > EC; AB(B)


> BD > AD, BC > CD; BD > DE, EF > (C)
FC, AB > AC

Bab 4
1. (a) x 105 , y 75 ; (b) x 60 , y 40 ; (c) x 85 , y 95 ; (d) x 50 , y 50 ; (e) x 65 , y 65 ; ( f ) x 40 , y 30 ; (g) x
60 , y 120 ; (h) x 90 , y 35 ; (i) x 30 , y 40 ; ( j ) x 80 , y 10 ; (k) x 30 , y 150 ; (l) x 85 , y 95

2. (a) x 22 , y 102 ; (b) x 40 , y 100 ; (c) x 80 , y 40

3. (a) Setiap sudut berukuran 105 . (b) Setiap sudut berukuran 70 . (c) Besar sudut 72 dan 108 .

7. (a) 25; (b) 9; (c) 20; (d) 8

8. (a) 8; (b) 10; (c) 2; (d) 14

10. (a) P berjarak sama dari B dan C. P berada pada garis bagi dari SM.
Q berjarak sama dari A dan B. Q berada pada garis bagi dari AB.
R berjarak sama dari A, C, dan D. R berada pada garis-bagi dari CD
danIKLAN.
(b) P berjarak sama dari dan PBURUK.
pada garis bagi jA.
Q berjarak sama dari danAB SM. garis bagi jB.
Q pada
R berjarak sama dari BC, CD, AD. dan R berada pada garis bagi jC dan jD.

11. (a) P berjarak sama dari AD, AB, BC. dan Qsama
berjarak
dari dan AD AB dan berjarak sama dari A
dan D. R berjarak sama dari dan AB BC dan berjarak sama dari A dan D.
(b) P berjarak sama dari dan AD CD dan berjarak sama dari B dan C. Q berjarak sama dari A, B, dan C.
R berjarak sama dari danCD
danIKLAN
berjarak sama dari A dan B.

12. (a) x 50 , y 110 ; (b) x 65 , y 65 ; (c) x 30 , y 100 ; (d) x 51 , y 112 ;


(e) x 52 , y 40 ; ( f ) x 120 , y 90

13. (a) x 55 , y 125 ; (b) x 80 , y 90 ; (c) x 56 , y 68 ; (d) x 100 , y 30 ; (e) x 30 , y 120 ; ( f ) x 90 , y 30

14. (a) 18 , 54 108


, ; (b) 40 60 , 50 , 90 ; (c) 36 , 36 , 108 ; (d) 36 , 72 , 108 , 144 ; (e) 50 , 75 ;
( f ) 100 , dan ,20

16. (a) Karena x 45, setiap sudut berukuran 60 .


(b) Sejak x 25, x 15 40 dan 3x 35 40; yaitu, dua sudut masing-masing berukuran 40 (c) Jika 2x, 3x, .
dan 5x mewakili sudut, x 18 dan 5x 90; yaitu, salah satu sudut berukuran 95 .
(d) Jika x dan 5x 10 mewakili sudut yang tidak diketahui, x 21 dan 5x 10 95; yaitu salah satunya
sudut berukuran 95.

17. (a) 7 st. ?, 30 st. ?; (b) 1620 , 5400 , 180.000 ; (c) 30, 12, 27, 202

18. (a) 20 , 18 , 9 ; (b) 160 , 162 , 171 ; (c) 3, 9, 20, 180; (d) 3, 12, 36, 72, 360

19. (a) 65 , 90 , 95 , 110 ; (b) 140 , 100 , 60 , 60

20. (a) nI > nIII dengan hy-leg; (b) nI > nIII oleh SAA.
Machine Translated by Google

Jawaban untuk Masalah Tambahan 309

Bab 5
1. (a) x 15, y 25; (b) x 20, y 130; (c) x 20, y 140
4. (a) ~EFGH; (b) ~s ABCD dan EBFD; (c) ~s GHKJ, HILK, GILJ; (d) ~s ACHB, CEFH

5. (a) Dua sisi kongruen dan i. (b) Sisi-sisi yang berhadapan kongruen.
c. Sudut-sudut yang berhadapan adalah kongruen.
(d) dan AD BC kongruen dan sejajar (AD > EF > BC).

6. (a) x 6, y 12; (b) x 5, y 9; (c) x 120, y 30; (d) x 15, y 45


1
7. (a) x 14, y 6; (b) x 18, y 4 2; (c) x 8, y 5; (d) x 3, y 9
1
10. (a) x 5, y 7; (b) x 10, y 35; (c) x 2 y 2, 171 (d) x 8, y 4; (e) x 25, y 25; ; 2
(f) x 11, y 118
1
13. (a) x 6, y 40; (b) x 3, y 5 (c) x 81 , y 22 2;
3

14. (a) x 28, y 2512; (b) x 12 (karena y tidak menghubungkan titik tengah, Pr. 3 tidak berlaku);

(c) x 19, y 231


2

15. (a) m 19; (b) b 36; (c) b 73

16. (a) x 11, y 33; (b) x 32, y 26; (c) x 12, y 36


17. (a) (b)221
70
2;

18. (a) 21; (b) 30; (c) 14; (d) 26

Bab 6
5. (a) persegi; (b) segitiga sama kaki; (c) trapesium; (d) segitiga siku-siku
6. (a) 140 ; (b) 60 ; (c) 90 ; (d) (180x ); (e) x ; ( f ) (90 x)

7. (a) 100 ; (b) 50 , 80 ; (c) 54 , 27 ; (d) 45 ; (e) 35 ; ( f ) 45

8. (a) x 22; (b) tahun 6; (c) AB CD 22; (d) keliling 44; (e) x 21; ( f ) r 14
9. (a) 0; (b) 40; (c) 33; (d) 7

10. (a) tangen eksternal; (b) tangen internal; (c) lingkaran-lingkaran itu terpisah 5 satuan; (d) tumpang tindih

11. (a) konsentris; (b) tangen internal; (c) tangen eksternal; (d) di luar satu sama lain; (e) semakin kecil
seluruhnya di dalam yang lebih besar; (f) tumpang tindih

13. (a) 40; (b) 90; (c) 170; (d) 180; (e) 2x; ( f ) 180x ; (g) 2x 2 tahun
1
14. (a) 20; (b) 45; (c) 85; (d) 90; (e) 130; ( f ) 174; (g) x; (h) 90 2
x; (i) xy
15. (a) 85; (b) 170; (c) c; (d) 2i; (e) 60; ( f ) 30

16. (a) 60, 120, 180; (b) 80, 120, 160; (c) 100, 120, 140; (d) 36, 144, 180

myX11 ; myX 77 17. (a) mjx 136 ; (b) (c) mjx 130 ; (d) jj 126 ; (e) mjx 110 ;

18. (a) 135 ; (b) 90 ; (c) (180x ); (d) ( 90x); (e) 100 ; (f) 80; (g) 55 ; (h) 72

19. (a) 85 ; (b) y ; (c) 110 ; (d) 95 ; (e) 72 ; ( f ) 50 ; (g) 145 ; (h) 87
20. (a) 50; (b) 60

21. (a) (b)mxX


mjx 65
90 ,, myX
mjy 55
65;;(c) mjx 37 , mjy 50
1 1
22. (a) 19; (b) 45; (c) 69; (d) 90; (e) 125; ( f ) 167; (G) 2
(h) 180x ; 2
x; (i) xy

23. (a) 110; (b) 135; (c) 180; (d) 270; (e) 180 2x; ( f ) 360 2x; (g) 2x 2 tahun; (h) 7x
24. (a) 45 ; (b) 60 ; (c) 30 ; (d) 18
Machine Translated by Google

310 Jawaban untuk Masalah Tambahan

(a) mxX 120 25. , mj 60 ; (b) mjx 62 , mjy 28 ; (c) mjx 46 , mjy 58

26. (a) 75 ; (b) 75 ; (c) 115 ; (d) 100 ; (e) 140 ; ( f ) 230 ; (g) 80 ; (h) 48

27. (a) 85 ; (b) 103 ; (c) 80 ; (d) 72 ; (e) 90 ; ( f ) 110 ; (g) 130 ; (h) 110 mxX 68 28. (a)

, (b) mjx 90 , mjy 120 ; (C) mxX 34 , m/Xy 68 mjy 95 ;

29. (a) 30 ; (b) 37 ; (c) 20 ; (d) 36 ; (e) 120 ; ( f ) 130 ; (g) 94 ; (h) 25 361

30. (a) 45 ; (b) 75 ; (c) 50 ; (D) 2


; (e) 90 ; ( f ) 140 ; (g) 115 ; (h) 45 ; (i) 80

31. (a) 20 ; (b) 85 ; (c) (180x ); (d) ( 90x); (e) 90 ; ( f ) 25 ; (g) 42 ; (h) 120 ; (i) 72 ; (j) 110;
(k) 145 ; (l) (180 tahun); (m) 240 ; (n) (180x ); (o) 270

mxX 43 32. (a) , mjy 43 , (b) mxX 190 , 55 ; (C) mxX 140 mjy , mjy 40

33. (a) 120 ; (b) 150 ; (c) 180 ; (d) 50 ; (e) ( f ) 45 2; 221

mxX 150 , myX 40 ; mxX 190 , myX 70 ; mxX 252 , myX 108 34. (a) (b) (c)

35. (a) 25 ; (b) 39 ; (c) 50 ; (d) 30 ; (e) 40 ; ( f ) 76 ; (g) 45 ; (h) 95 ; (i) 75 ; ( j ) 120

36. (a) 74 ; (b) 90 ; (c) 55 ; (d) 60 ; (e) 40 ; ( f ) 37 ; (g) 84 ; (h) 110 ; (i) 66 ; (j) 98; (k) 75 ; (l) 79
1
37. (a) mjx 120 , mjy 60 ; (b) mjx 45 , mjy 22 ; (c) mjx 36 , mjy 72 m/y 6712

(a) mxX 40 38. , mjy 80 ; (B) mxX 45 , (c) mjx 78 , mjy 103 ;
2

Bab 7
1 6 10 9 1 3 2 7 5 1
1. (a) 4; (b) (c) (d)
3; 5; 7
; (e) ( f ) 2; (g) (h) (i) 5;
7; 7; 3; ( j ) (k)
8; 2; (l) (m) 20;
7;(Nomor 3 3;
14 1 3 7 1 5 9
2. (a) 6; (B) 5 (c) (d)
7; (e) 3;2;( f ) (g) 2; (h) 2;
250; (i) (j) 8; (k) (l) ; 20; 3; 2

3. (a) 2:3:10; (b) 12:6:1; (c) 5:2:1; (d) 1:4:7; (e) 4:3:1; ( f ) 8:2:1; (g) 50:5:1; (h) 6:2:1; (i) 8:2:1
6 13 1 16 1 3 2 4 3 1
4. (a) (b) 12; (c) 7; 3 (d) (e)
4; 6; ( F ) ; 9 ; (g) (h)
3; (i) ( j2;) 20;
11; (k)
7; (l) 60; (m) 3; (n)
5; (o) (p) 14 2;

1 D 2r B 4 S 3r
5. (a) (b) 3c; (c) (d) (e) ( f ) (g) (h) 3; ; ; ;
2 ; D; sebuah;
S 6 2t (i) 1:4:10; ( j ) 3:2:1; (k) x2 : x:1; (l) 6:5:4:1

6. (a) 5x dan 4x, jumlahkan 9x; (b) 9x dan x, jumlahkan 10x; (c) 2x, 5x, dan 11x, jumlahkan 18x; (d) x,
2x, 2x, 3x, dan 7x, jumlahkan 15x

7. (a) 5x 4x 45, x 5, 25 dan 20 ; (b) 5x 4x 90, x 10, 50 dan 40 ;


(c) 5x 4x 180, x 20, 100 dan 80 ; (d) 5x 4x x 180, x 18, 90 dan 72

8. (a) 7x 6x 91, x 7, 49 (c) 7x 3x 90, x , 42 dan 35 ; (b) 7x 5x 180, x 15, 105 90 dan 75 ; 54 dan, 45 ; (d) 7x 6x
9, 63 , 5x 180, x 10, 70 60 dan 50 sm 225; ,

9. (a) 16; (b) 16; (c) 6; (D) (e) 5; ( f ) 2; (G) ; (h) 6 tahun sebuah

2
10. (a) 21; (b) 4 (c) 6; (d) 3; 25; 2ab (e) 8; ( f ) 4; (g) 3; (H)
2
11. (a) 15; (b) 3; (c) 6; (d) 2 (e) 3; 31 ; ( f ) 30; (g) 32; (h) 6a
3

12. (a) 6; (b) 6; (c) 3; (d) 4b; (e) 210; 227( F323;
) 2pq; a2b
atau (G) (H)

C D sebuah Q H sebuah 3 1 C B
13. (a) b x; (b) P x; (c) sebuah x; (d) 7 x; (e) sebuah x

x 1 x 3 x 1 x H x
14. (a) (B) ; (C) ; (D) ; (e) B
kamu 2 kamu 4 kamu 2 kamu
sebuah;
kamu

15. Hanya (b) bukan proporsi sejak 3(12) 5(7); yaitu 36 35.
Machine Translated by Google

Jawaban untuk Masalah Tambahan 311

x 9 x 4 4 x B ab x 1 1 x 5
16. (a) x 6; x x x x 25 4 ,
2 3,
(b)
1 5, 5 (C) ; sebuah
2, 2 (D) ; 5 10, 2 (e); 20

17. (a) d; (b) 35; (c) 5 (d) 4


3
18. (a) 21; (b) (c) 52;
2
19. (a) 16; (b) 6 3; (c) 10

15 18 10 7 3x 36
20. (a) ya, karena 10 12; (b) tidak, sejak 13
2 (c) ya, sejak 9; 5x 60

21. (a) 12; (b) 8; (c) 60

22. (a) 15; (b) 15; (C) 61


2

24. (a) 35 ; (b) 53

25. (a) a 16; (b) 15 ; (c) c 126

27. (a) jABE > jEDC, jBAE > jDCE (juga vert. ? di E)
(b) jBAF > jFEC, jB > jD ( juga jEAD > jBFA)
(c) jA > jEDF, jF > jBCA
(d) jA > jA, jB > jC
(e) jC > jD, jCAB > jCAD
(f) jA > jA, jC > jDBA

28. (a) jD > jB , jAED > jFGB; (b) jADB > jABC, jA > jA; (c) jABC > jAED, jBAE > jEDA
14 21 10 6 16 20
29. (a) jC > jF , 20 (b) jA > jA, 30; 25 15; (c) jB > jB, 28 35
6 8 10 24 28 30 12 16 18
30. (a) 18 24 30; (b) 36 42 45; (c) 18 24 27
1
32. (a) q 20; (b) hal 8; (c) b 7; ( d) 12; (e) AB 35; ( F ) d2 4

33. (a) 8; (b) 6; (C) 2623

34. (a) 42 kaki; (b) 66 kaki

37. (a) 8:5; (b) 3:5; (c) dibelah dua (dalam setiap kasus)

38. (a) 15; (b) 60; (c) 25, 35, 40; (d) 4; (e) 6, 3

39. (a) 3:7; (b) 7:2; (c) empat kali lipat; (d) 7

43. (a) 5; (b) 14; (c) 6; (d) 5; (e) 12; ( f ) 13; (g) 48; (h) 2

44. 30, 18

45. (a) 8; (b) 6; (c) 12; (d) 5; (e) 7; ( f ) 12; (g) 30; (h) (i) 5; ( j ) 8712;

46. (a) 8; (b) 13; (c) 21; (d) 6; (e) 9; ( f ) 14; (g) 3; (h) 8

47. (a) a 4, j 212 223; (b)atau


bab 2108 623 9, j 220 225; b 280
atau 425; (c) q 4 dan atau

(d) hal 18,

241;
48. (a) 25; (b) 39; (c) (d) 10; ( e)722
227;

49. (a) b 16; (B) ( c) 8; (D) b 223; b 522; (e)


b 23

50. (a) 9, 12; (b) 10, 24; (c) 80, 150; (d) 525 225, 425

51. (a) 41; (b)

52. (a) 12; (b) 1022;


(c) 525

53. Semua kecuali (h)

54. (a) ya; (b) tidak, karena (2x)2 (3x)2 (4x)2

55. (a) 8; (b) 6; (C) (d) 5 219; 23


Machine Translated by Google

312 Jawaban untuk Masalah Tambahan

56. (a) 15; (b) (c) 6225;

57. (a) 16; (b) 30; (c) (d) 10423;

58. (a) 10; (b) 12; (c) 28; (d) 15

59. (a) 5; (b) 20; (c) 15; (d) 25

60. (a) 12; (b) 24


61. 12

62. 30

1023;
63. (a) 10 dan (b) dan 14;723
(c) 5 dan 10

64. (a) (b)1123;


(c) 48;a23; 1623 3523
(d) 2523;

65. (a) 25 dan (b) 35 dan 823; 1423

66. (a) 28, (b) 17, 1722; a22;

67. (a) (b)3422;


(c) (d) 30

68. (a) (b)2022;


1322;4022
2722;

69. (a) 45, (b) 1522,


11, (c) 622, 522 55

70.

Bab 8
1. (a) 0,4226, 0,7431, 0,8572, 0,9998; (b) 0,9659, 0,6157, 0,2756, 0,0349;
(c) 0,0699, 0,6745, 1,4281, 19,0811; (d) sinus dan tangen; (e) kosinus; (f) tangen

2. (a) x 20°; (b) A 29°; (c) B 71°; (d) A 21°; (e) y 45°; (f) Q 69°; (g) L 19°;
(h) B 67°

3. (a) 26°; (b) 47°; (c) 69°; (d) 8°; (e) 40°; (f) 74°; (g) 7°; (h) 27°; (i) 80 °; (j) 13° karena sin x 0,2200;
(k) 45° karena sin x 0,707; (l) 59° karena cos x 0,5200; (m) 68° karena cos x 0,3750;
(n) 30° karena cos x 0,866; (o) 16° sejak tan x 0,2857; (p) 10° sejak tan x 0,1732
4 3 4 3 4 3
4. (a) sinA 5, cosA 4, tanA 5; (b) sinA 5, cosA 5, tanA ;4

27 3 27
(C) sinA cosA 4, tanA
4, 3

5. (a) mjA 27° karena cos A 0.8900; (b) mjA 58° karena sin A 0,8500; (c) mjA 52° sejak tan
A 1.2800

6. (a) mjA 42° sejak sin B 0,6700; (b) mjB 74° karena cos B 0,2800; (c) mjB 68° sejak tan B
2.500; (d) mjB 30° sejak tan B 0,577

8. (a) 23°, 67°; (b) 28°, 62°; (c) 16°, 74°; (d) 10°, 80°

9. (a) x 188, y 313; (b) x 174, y 250; (c) x 123, y 182

10. (a) 82 kaki; (b) 88 kaki


11. 156 kaki

12. (a) 2530 kaki; (b) 2560 kaki

13. (a) 21 inci; (b) 79 inci


14. 14

15. 16 dan 18 inci


Machine Translated by Google

Jawaban untuk Masalah Tambahan 313

16. 31 kaki

17. 15 yd

18. (a) 1.050 kaki; (b) 9950 kaki

19. 7°

20. 282 kaki

21. (a) 81°; (b) 45°

22. (a) 22 kaki; (b) 104 kaki

23. 754 kaki

24. 404 kaki

25. (a) 295 kaki; (b) 245 kaki; (c) 960 kaki

26. (a) 234 kaki; (b) 343 kaki

27. (a) 96 kaki; (b) 166 kaki

28. 9.1

Bab 9
1. (a) 99 dalam 2 ; (b) 3 ft2 atau 432 in2 ; (c) 500; (d) 120; (e) ( f 3623; 10023;
) (g) 300; (h) 150

2. (a) 48; (b) 432; (C) 2523; (d) 240

3. (a) 7 dan 4; (b) 12 dan 6; (c) 9 dan 6; (d) 6 dan 2; (e) 10 dan 7; ( f ) 20 dan 8

4. (a) 1296 dalam2 ; (b) 100 desimeter persegi (100 dm2 )


1 1
5. (a) 225; (b) 12 (c) 3,24; (d) 64a2 ; (e) 121; ( f ) 6 4; ;; 401
(g) 9b2 ; (h) 32; (i) (j) 64
4 2

6. (a) 128; (b) 72; (c) 100; (d) 49; (e) 400

7. (a) 1600; (b) 400; (c) 100


9
8. (a) 9; (b) 36; (C) 922; ; (e)1
(D) 4 2222
1
9. (a) 2 522;
2; (b) 52; (c) 10; (d) (e) 6; (f)4

10. (a) 16 kaki2 ; (b) 6 ft2 atau 864 in2 ; (c) 70; (d) 1,62 m2

11. (a) 3x2 ; (b) x2 3x; (c) x2 25; (d) 12x2 11x 2

12. (a) 36; (b) 15; (c) 16

13. (a) (b)2220;


3; (c) 9; (d) 3; (e) 15; ( f ) 12; (g) 8; (h) 7
1
14. (a) 11 dalam 2 ; (b) 3 ft2 (c) 4x 28; (d) 10x2 ; (e) 2x2 18x; ( f ) 823; 2 (x2 16); (g) x2 9

15. (a) 84; (b) 48; (c) 30; (d) 120; (e) 148; ( f ) 423; (g) (h) 9

16. (a) 24; (b) 2; (c) 4


3
17. (a) 8; (b) 10; (c) 8; (d) 18; (e) 9 (g) 12; (h) f ) 121
5; (18 2
;

18. (a) 2523; 3623;


(B)1223; 2523; b223; 4x223;
(C) (D)(g) 3r 49 223;
(e)23; (F) 223

(b) (c) (d) 2423; 5423; 215023 2423 1823 19. (a)

20. (a) (B) (C)

21. (a) 15; (b) 8; (c) 12; (d) 5

22. (a) 140; (b) 69; (c) 225; (D) (e) 94 6022;
Machine Translated by Google

314 Jawaban untuk Masalah Tambahan

6422;
23. (a) 150; (b) 204; (c) 39; (d) (e) 160
24. (a) 4; (b) 7; (c) 18 dan 9; (d) 9 dan 6; (e) 10 dan 5
25. (a) 17 dan 9; (b) 23 dan 13; (c) 17 dan 11; (d) 5; (e) 13
1 49
26. (a) 36; (b) 38 (c) 2; 1223; (d) 12x2 ; (e) 120; ( f ) 96; (g) 18; (h) 2
22; 3223; 9823 (i)

27. (a) 737; (b) 14; (c) 77


28. (a) 10; (b) 12 dan 9; (c) 20 dan 10; (d) 5; (e) 210
29. 12

34. (a) 1:49; (b) 49:4; (c) 1:3; (d) 1:25; (e) 81: x2 ; ( f ) 9:x; (g) 1:2
35. (a) 49:100; (b) 4:9; (c) 25:36; (d) 1:9; (e) 9:4; ( f ) 1:2

36. (a) 10:1; (b) 1:7; (c) 20:9; (d) 5:11; (e) 2:y; ( f ) 3x:1; (g) (h) (i) (23:2;
j ) 1:22; x:25; 2x: 4
23:1;
37. (a) 6:5; (b) 3:7; (c) (d) (e) 25:2;
2023 38.23:3 1:23
(a) 100; atau

1
100; (e) 105; ( f ) 18; (g) 2; (b) 12 (c) 12; (d)
1
39. (a) 12; (b) 63; (c) 48; (d) 2 2; (e) 45

Bab 10
1. (a) 200; (b) 24.5; (c) 112; (d) 13; (e) 9; ( f ) (g) 4,5
313;

1
23,47; (c) (d) 18.5; (e) 2; 723; 322 2. (a) 12 (b)

3. (a) 24 ; (b) 24 ; (c) 156


4. (a) 40 ; (b) 9; (c) 140
5. (a) 15 ; (b) 15 ; (c) 24
6. (a) 5 ; (b) 72 ; (c) 175

7. (a) segi delapan biasa; (b) segi enam biasa; (c) segitiga sama sisi; (d) dekagon biasa;
(e) persegi; ( f ) dodecagon biasa (12 sisi)
9. (a) 9; (b) 30; (c) (d) 623;
6; (e)1323;
( f ) 6;2023;
(g) (h) 60
10. (a) (b)1822; 722;
(c) 40; (d)822; 522;( f222
(e) 3.4; ) 28; (g) (h) 3023; 823; 423; 4823; 11. (a) (b)
5
14; (c) 27; (d) 18; (e) ( f ) (g) (h) 42; (i) 6; (j) 10; (k) 323 223;
(l)
12. (a) 817; (b) 3078
13. (a) 5423; 9623;
(B) 60023 (C)
14. (a) 576; (b) 324; (c) 100
16
15. (a) 3623; 2723;
(B) (C) 3
23; (D) 14423; 323;
(e) 4823 (F)

16. (a) 10; (b) 10; (c) 523

17. (a) 18; (B) 923; 623;


(C)323 (D)

18. (a) 1:8; (b) 4:9; (c) 9:10; (d) 8:11; (e) 3:1; ( f ) 2:5; (g) (h) 5:2422:3;
19. (a) 5:2; (b) 1:5; (c) 1:3; (d) 3:4; (e) 5:1
20. (a) 5:1; (b) 4:7; (c) x:2; (d) (e) ( 22:1;
f ) 23:y; 2x:322 22x:6 atau

21. (a) 1:4; (b) 1:25; (c) 36:1; (d) 9:100; (e) 49:25
Machine Translated by Google

Jawaban untuk Masalah Tambahan 315

22. (a) 12p; (b) 14p; (c) 10p; (D) 2p23


1
23. (a) 9p; (b) 25p; (c) 64p; (d) (e) 18p4p,

24. (a) C 10p, A 25p; (b) r 8, A 64p; (c) r 4, C 8p

25. (a) 12p; (b) 4p; (c) 7p; (d) 26p; (e) ( f ) 3p 823p

26. (a) 98p; (b) 18p; (c) 32p; (d) 25p; (e) 72p; ( f ) 100p

27. (a) (1) C 8p, A 16p; (2) C 423p, 12p _

(b) (1) C 16p, A 64p; (2) C 823p , 48p _

(c) (1) C 12p, A 36p; (2) C 6p, A 9p

(d) (1) C 16p, A 64p; (2) C 8p, A 16p

(e) (1) C 2022p, Sebuah 200p; (2) C 20p, A 100p

( f ) (1) C 622p, Sebuah 18p; (2) C 6p, A 9p

28. (a) 10 kaki; (b) 17 kaki; (C) 325 kaki atau 6,7 kaki

29. (a) 2p; (b) 10p; (c) 8; (d) 11p; (e) 6p; ( f ) 10p
121
30. (a) 3p; (b) (c) 5p;2;(d) 2p; (e) hal; ( f ) 4p

31. (a) 6p; (b) hal/6; (c) 25p/6; (d) 25p; (e) ( f ) 13;412;
(g) 24p; (h) 8p/3
32. (a) 6p; (b) 20; (c) 3p; (d) 16p

33. (a) 120 ; (b) 240 ; (c) 36 ; (d) 180 ; (e) 135 ; ( f ) (180/p) atau 57,3 ke persepuluh terdekat

34. (a) 72 ; (b) 270 ; (c) 40 ; (d) 150 ; (e) 320

35. (a) 90 ; (b) 270 ; (c) 45 ; (d) 36

36. (a) 12; (b) 9; (c) 10; (d) 6; (e) 5; ( F ) 322

37. (a) 4; (b) 10; (c) 10 cm; (d) 9

3 9 pra 2 r 223 2pr 2


38. (a) 6p 923; 23; (b) 24p 36 (c) 2p 423; (D) 6 (e); r 223
4 3

39. (a) 4p 8; (b) 150p 225 (c) 24p 36 23; 23; 32; (e) 50p 100
(d) 16p
64p 80p
40. (a) 3 1623; 24p 1622; (B) (c) 16
3

16p 8p
41. (a) 3 423; (b) 423; (c) 4p 8
3
3 9
(a) (b) 12p 923; 42. 2p 423; (c) 9p 18

43. (a) 200 25p/2; (b) 48 26p; (c) (d) 100p 96;2523
(e) 128 32p; ( f ) 300p 400; (g) 39p; (h) 100
25p>2;

(a) 36p; (b) (c) 14 3623 18p, 44. P


Machine Translated by Google

316 Jawaban untuk Masalah Tambahan

Bab 11
1. Deskripsi setiap lokus diserahkan kepada pembaca.

2. Diagram diserahkan kepada


pembaca. a

3. Diagram diserahkan kepada pembaca.


(a) Lingkaran dengan matahari sebagai pusatnya dan jarak tetap sebagai jari-jarinya
(b) Sebuah lingkaran konsentris ke pantai, di luarnya, dan pada jarak tetap darinya
(c) Sepasang garis sejajar pada kedua sisi baris dan berjarak 20 kaki darinya
(d) Sebuah lingkaran dengan pusat jam sebagai pusatnya dan panjang jarum jam sebagai jari-jarinya.
4. (a) (c)EF;
( f GF;
)(B) EF; GH; EF;(D)
GH; AB;(e) (G) (h) busur 90 dari A ke G dengan B sebagai pusat

AC;
5. (a) (b) (c) BD;
(d) BD; AC; (e) E
6. Dalam setiap kasus, huruf mengacu pada keliling lingkaran. (a) A; (b) C; (c) B; (d) A; (e) C;
(f) A dan C; (g) B
7. Deskripsi setiap lokus diserahkan kepada pembaca.
Machine Translated by Google

Jawaban untuk Masalah Tambahan 317

8. (a) EF; GH;


(B) garis sejajar dan di AD EF (c)
tengah-tengahnya; (d) (e) ( f ) EF; SM; GH

9. Penjelasan diserahkan kepada pembaca.

10. (a) Perpotongan dua garis bagi sudut


(b) Perpotongan dua garis bagi sisi
(c) Perpotongan garis-bagi dan garis-bagi jBAB
(d) Perpotongan garis bagi jC dan lingkaran dengan C sebagai pusat dan 5 sebagai jari-jari
(e) Perpotongan dua lingkaran, satu dengan B sebagai pusat dan 5 sebagai jari-jari dan yang lainnya dengan A sebagai
pusat dan 10 sebagai jari-jari

11. (a) 1; (b) 1; (c) 4; (d) 2; (e) 2; ( f ) 1

Bab 12
1. A(3, 0); B(4, 3); C(3, 4); D(0, 2); E(–2, 4); F(–4, 2); G(-1, 0); 2, 2); H( 31 saya(–2, -3); J(0, –4);
K(11 2, 21 2); L(4, 21 2)

3. Keliling persegi yang terbentuk adalah 20 satuan; luasnya adalah 25 satuan persegi.

4. Luas jajar genjang 30 satuan persegi.

Luas ^BCD 15 satuan persegi.


1
5. (a) (4, 3); (b) (5, (2 2, 31 2); (c) (–4, 6); (d) (7, -5); (e) ); (f)(10,
(0, 21
10); (g)
2 (4, -1);

21(5,
(h) (i) 2);5); (j) (–3, -10); (k) (5, 6); (l) (0, –3)

6. (a) (4, 0), (0, 3), (4, 3); (b) (–3, 0), (0, 5), (–3, 5); (c) (6, –2), (0, –2), (6, 0);
1 1 1
(d) (4, 6), (4, 9), (3, 8); (e) (2, –3), (–2, 2), (0, 5); (F) ( 2, 0),( 2, 2),(0, 11 2)

7. (a) (0, 2), (1, 7), (4, 5), (3, 0); (b) (–2, 7), (3, 6), (6, 1), (1, 2);
1
(c) (-1, 2), (3, 3), (3, –4), (-1, -5); (d) (–2, 1), (4, 2 2), (7, –4), (1, 71 2)

8. (a) (2, 6), (4, 3); (b) (1, 0), (c) titik
(0, tengah
21 2); bersama, (2, 2)
9. (a) (–2, 3); (b) (–3, -6); (c) 2, 2; ( 11 (d) (a, b); (e) (2a, 3b); (f) (a, b c)

10. (a) M(4, 8); (b) A(-1, 0); (c) B(6, –3)
1
11. (a) B(2, 3 2); (B) D(3, 3); (c) A(–2, 9)
Machine Translated by Google

318 Jawaban untuk Masalah Tambahan

12. (a) Buktikan bahwa ABCD adalah jajar genjang (karena sisi-sisi yang berhadapan kongruen) dan memiliki rt. J.
(b) Titik adalah titik tengah
(3, 21 2) setiap diagonal.
(c) Ya, karena titik tengah setiap diagonal adalah titik persekutuannya.

13. (a) D(3, 2), (b) E(0,


(11 2), (3, 1); (c) tidak, karena titik tengah setiap median bukan titik persekutuan
2,1);

14. (a) 5; (b) 6; (c) 10; (d) 12; (e) 5.4; (f) 7.5; (g) 9; (h) a

15. (a) 3, 3, 6; (b) 4, 14, 18; (c) 1, 3, 4; (d) a, 2a, 3a

322;
16. (a) 13; (b) 5; (c) 15; (d) 5; (e) 10; (f) 15; (g) (h) (i) (j) (k) 4; (l) 522; 210; 225; a22

18. (a) ^ABC; (b) ^DEF; (c) ^GHJ; (d) ^KLM bukan rt . ^

19. (a) (b) 522;


(c) 522
25; 265

21. (a) 10; (b) 5; (C) ; (d) 13; (e) 4; (f) 3

22. (a) pada; (b) pada; (c) di luar; (mengenakan; (e) di dalam; (f) di dalam; (g) pada
9 5 5 3
(c) (d) 9;
23. (a) (b) 5; 3; (e) 2;
2;(f) 1; (g) 5; (h) -2; (i) –3; (j) (k) -1; (l) 1 2;
1 2
24. (a) 3; (b) 4; (c) (o) – (d) –7; (e) 5; (f) 0; (g) 3; (h) 5; (i) –4; (j) 2; (k) -1; (l) -2; (m) 5; (n) 6; 3 ;
4; (p) –8

25. (a) 72°; (b) 18°; (c) 68°; (d) 22°; (e) 45°; (f) 0 °

26. (a) 0,0875; (b) 0,3057; (c) 0,3640; (d) 0,7002; (e) 1; (f) 3.2709; (g) 11.430

27. (a) 0 °; (b) 25 °; (c) 45°; (d) 55 °; (e) 7°; (f) 27°; (g) 37°; (h) 53°; (i) 66°

28. (a) (B) DE; AF, CD; AB, EF


SM, BD, AD, AE; BF, CF, (C) (D)

29. (a) 0; (b) tidak ada kemiringan; (c) 5; (d) -5; (e) 0,5; (f) –0,0005

30. (a) 0; (b) tidak ada kemiringan; (c) tidak ada kemiringan; (d) 0; (e) 5; (f) -1; (g) 2
3 7
31. (a) (b) 2;
(c) -1; 3;
(d) 6
1 2 5 4
32. (a) -2; (b) -1; (C) 3; (d) 5; (e) -10; (f) 1; (g) (h) (i)4tidak
; ada
13; kemiringan; (j) 0

33. (a) 0; (b) -2; (c) 3; (d) -1


3 2 3
34. (a) 3 ; 2;(b) (c) 2

1
35. (a) 2; (b) 1; (c) 2; (d) -1
3 1 5
36. (a) (b) (c)
4 ; 2; 6

37. (a) dan (b)

38. (a) 19; (b) 9; (c) 2

39. (a) x –5; (b) (c) y 3 dan y –3; (d) y –5; (e) x 4 dan x –4; (f) x 5 dan x -1;
31 2;

y (g) y 4; (h) x 1; (i) x 9

40. (a) x 6; (b) y 5; (c) x 6; (d) x 5; (e) x 6; (f) y 3

41. (a) x y; (b) yx 5; (c) xy – 4; (d) y – x 10; (e) xy 12; (f) x – y 2 atau y – x 2;
(g) xy dan x –y; (h) xy 5

42. (a) garis yang memiliki perpotongan y 5, kemiringan 2; (b) garis yang melalui (2, 3), kemiringan 4;
5 1
4; yang melalui titik asal, kemiringan (e) garis 2;
(c) garis yang melalui (–2, -3), kemiringan (d) garis
1
yang memiliki perpotongan y 7, kemiringan -1; (f) garis yang melalui titik asal, kemiringan 3

3 2
43. (a) y 4x; (b) y –2x; (c) kamu 2x atau 2 tahun 3x ; (d) y 5x atau 5 tahun –2x ; (e) y 0
1
44. (a) y 4x 5; (b) y –3x 2; (c) y (f) y 2x atau y – 2x 0 3x 1 atau 3y x – 3; (d) y 3x 8; (e) y –4x – 3;
Machine Translated by Google

Jawaban untuk Masalah Tambahan 319

y4 y3 kamu

45. (a) x 1 2 atau y 2x 2; (b) x 2 2 atau y 2x 7; (c) x 4 2 atau y 2x 8;

y7
(D) x 2 atau y 2x – 7

1 y2 y2 1
46. (a) y 4x; (b) kamu 2x 3; (c) 3; (d) x 1 ;
3 (e) y 2x
x1

47. (a) lingkaran dengan pusat di titik asal dan jari-jari 7; (b) x2 y2 16; (c) x2 y2 64 dan x2 y2 4
48. (a) x2 y2 25; (b) x2 y2 81; (c) x2 y2 4 atau x2 y2 144
4
49. (a) 3; (b) (c)3;2; (D) 23
4 9 2
50. (a) x2 y2 16; (b) x2 y2 121; (c) x2 y2 9 atau 9x2 9y2 4; (D) x 2 y2 4
atau 4x2 4thn 9;
3
(e) x2 y2 5; (f) x2 y2 4 atau 4x2 4y2 3
51. (a) 10; (b) 10; (c) 20; (d) 20; (e) 7; (f) 25
52. (a) 16; (b) 12; (c) 20; (d) 24
53. (a) 10; (b) 12; (c) 22
54. (a) 5; (b) 13; (C) 712

55. (a) 6; (b) 10; (c) 1.2


56. (a) 15; (b) 49; (c) 53
57. (a) 30; (b) 49; (c) 88; (d) 24; (e) 16; (f) 18

Bab 13
1. (a) ; (B) ; (C) ; (D) ; (e); ( F )
2. (a) ; (B) ; (C) ; (D)
3. (a) ; (B) ; (C) ; (D)
4. (a) lebih banyak; (memberkati

5. (a) ; (B) ; (C) ; (D) ; (e); ( F )


6. (c), (d), dan (e)
7. (a) 5 sampai 7; (b) 6 sampai 10; (c) 4 sampai 10; (d) 3 sampai 9; (e) 2 sampai 8; ( f ) 1 sampai 13

8. (a) jB, jA, jC; (B) DF, EF, DE; (c) j3, j2, j1

9. (a) mjBAC mjACD; (b) AB BC


10. (a) SM, AB, AC; (b) jBOC, jAOB, jAOC; (C) AD, AB > CD, BC; OG,(D)
OH, OJ

Bab 14
1. (a) Ornamen, perhiasan, cincin, cincin kawin; (b) kendaraan, mobil, mobil komersial, taksi;
(c) poligon, segi empat, jajaran genjang, belah ketupat; (d) sudut, sudut tumpul, segitiga tumpul, sama kaki
segitiga tumpul
2. (a) Poligon beraturan adalah poligon sama sisi dan poligon sama sisi.
(b) Segitiga sama kaki adalah segitiga yang paling sedikit memiliki dua sisi yang kongruen.
Machine Translated by Google

320 Jawaban untuk Masalah Tambahan

(c) Segi lima adalah segi banyak yang memiliki lima sisi.
(d) Persegi panjang adalah jajar genjang yang salah satu sudutnya siku-siku.
(e) Sudut siku-siku adalah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur dan titik sudutnya terletak pada keliling
dari lingkaran.
(f) Jajar genjang adalah segi empat yang sisi-sisinya berhadapan sejajar.
(g) Sudut tumpul adalah sudut yang lebih besar dari sudut siku-siku dan lebih kecil dari sudut lurus.

3. (a) x 2 4; (b) 3 tahun 15; (c) dia tidak mencintaimu; (d) tandanya tidak lebih dari 65; (e) Joe adalah
tidak lebih berat dari Dick; ( f ) abc

4. (a) Sebuah nonpersegi tidak memiliki diagonal yang kongruen. Salah (misalnya, ketika diterapkan pada persegi panjang
atau segi lima biasa).
(b) Segitiga tidak sama kaki tidak sama sisi. Benar.
(c) Orang yang belum bujangan adalah orang yang sudah menikah. Kebalikan ini salah jika diterapkan pada
perempuan yang belum menikah.

(d) Suatu bilangan yang bukan nol adalah bilangan positif. Kebalikan ini salah jika diterapkan ke negatif
angka.

5. (a) Kebalikan benar, invers benar, kontrapositif benar


(b) Konvers salah, invers salah, kontrapositif benar
(c) Konvers benar, invers benar, kontrapositif benar (d)
Konvers salah, invers salah, kontrapositif benar

6. (a) Percakapan parsial: pertukaran (2) dan (3) atau (1) dan (3)
Invers parsial: meniadakan (1) dan (3) atau (2) dan (3)
(b) Percakapan parsial: pertukaran (1) dan (4) atau (2) dan (4) atau (3) dan (4)
Invers parsial: meniadakan (1) dan (4) atau (2) dan (4) atau (3) dan (4)

7. (a) Perlu dan cukup; (b) perlu tetapi tidak cukup; (c) tidak perlu atau tidak cukup;
(d) cukup tetapi tidak perlu; (e) perlu dan cukup; (f) cukup tetapi tidak perlu;
(g) perlu tetapi tidak cukup

Bab 17
2(8)(61
1. (a) 6(72 ) atau 294 yd2 ; (b) atau 2);2(8)(14) 2(61 2)(14)
510 ft2
(c) 4(3.14)302 atau 11.304 m2 ; (d) atau
(3.14)(10)(10
911 yd2 41 2)

2. (a) 363 atau 46.656 in3 ; (b) 1003 atau 1.000.000 cm3

3. (a) 27 in3 ; (b) 91 dalam 3 ; (c) 422 in3 ; (d) 47 in3 ; (e) 2744 in3
1 1
(c) 4. (a) 3(8 2)(8) atau 204 in3 ; (b) 2(9)(9) atau 162 kaki3 ; 2 (6)(6.4) atau 13 ft3

5. (a) 904 m3 ; (b) 1130 kaki3 ; (c) 18 kaki3

V 1 1 V 1 2
6. (a)
3pr2j;
(B) V 3s2 (c) jam; 3
apa; (d) V 3pr3

2e2h pl 2w
3
7. (a) 6e 3 (b) lw ; (c) 3pr3
;8

Bab 18
1. (a) A (9, 2), B (2, 4), dan C9(5, 7); (b) A (4, 2), B (3, 4), dan C (0, 7); (c) A ( 5, 1), B (2, 1), dan
C (1, 4); (d) A ( 2, 14), B ( 4, 7), dan C ( 7, 10); (e) A (12, 4), B ( 2, 8), dan C (4, 14); (f) A (14, 6), B (7, 12), dan C
(2, 21); (g) A (0, 1), B ( 2, 6), dan C ( 5, 3)

2. (a) A (6, 1), B (7, 2), dan C (8, 1); (b) A (1, 5), B (2, 2), dan C (3, 5); (c) A ( 2, 1), B ( 1, 4), dan
C (0, 1)
Machine Translated by Google

Jawaban untuk Masalah Tambahan 321

3. (a) terjemahan ke kanan 5 spasi, P(x, y) A P (x 5, y); (b) translasi ke bawah 5 spasi dan ke kanan 3,
P(x, y) A P (x 3, y 5); (c) translasi ke bawah 3 spasi dan ke kiri 5, P(x, y) A P (x 5, y 3)

4. (a) P(x, y) A P (x, y 5); (b) P(x, y) A P (x 6, y); (c) P(x, y) A P (x 7, y 3); (d) P(x, y) A P (x 8, y
2); (e) P(x, y) A P (x 1, y 4)

5. (a) A ( 1, 3), B ( 5, 3), C ( 4, 1), dan D ( 2, 1); (b) A0(1, 5), B0 (5, 5), C0(4, 3), dan D0(2, 3); (c) A-(15,
3), B-(11, 3), C-(12, 1), dan D-(14, 1)

6. (a) refleksi pada garis x 2, P(x, y) A P (4 x, y); (b) refleksi di y 3, 5, P(x, y) A P-( 10 x, y)
P(x, y) A P0(x, 6 y); (c) refleksi di x

7. (a) P(x, y) A P (x, 10 y); (b) P(x, y) A P ( 4 x, y); (c) P(x, y) A P (x, 2 y); (d) P(x, y) AP (5 x,
y)

8. (a), (b), (e), dan ( f )

9. (a) A (2, 1), B (2, 4), C (1, 5), dan D (1, 2); (b) A0( 1, 2), B0( 4, 2), C0( 5, 1), dan D0( 2, 1); (c) A-( 2, 1), B-( 2,
4), C-( 1, 5), dan D-( 1, 2)

10. (a) rotasi 180° terhadap titik asal, P(x, y) A P ( x, y); (b) rotasi 90° searah jarum jam tentang titik asal,
P(x, y) A P0(y, x); (c) Rotasi 270 ° searah jarum jam tentang titik asal (atau 90 ° berlawanan arah jarum
jam), P(x, y) A P-( x, y)

11. (a) P(x, y) A P (x cos 40 y sin 40 , y cos 40 x sin 40 ) P (0.766x 0.6428y, 0.766y 0.6428x);
(b) P(x, y) A P (x cos 50 y sin 50 , y cos 50 x sin 50 ) P (0.6428x 0.766y, 0.6428y 0.766x);
(c) P(x, y) A P (x cos 80 y sin 80 , y cos 80 x sin 80 ) P (0.1736x 0.9848y, 0.1736y 0.9848x)

12. (a) 120°; (b) 60 °; (c) 72°; (d) 360° (tidak ada simetri rotasi); (e) 90°; ( f ) 180°

13. (a) A (4, 5), B (5, 4), dan C (5, 7); (b) A0(2, 5), B0(3, 6), dan C0(0, 6); (c) A-( 1, 2), B-( 2, 3), dan C-
(1, 3); (d) A00( 4, 3), B00( 5, 4), dan C00( 5, 1)

14. (a) R(x, y) A R0(x 6, y 1); (b) R(x, y) A R0(1 x, y 2); (c) R(x, y) A R0(y 3, x 6); (d) R(x, y) A R0( y, 4 x);
(e) R(x, y) A R0(6 x, 3 y)

15. (a) pantulkan sumbu y lalu turun 2 dan ke kanan 3 ruang,


P(x, y) A P ( x 3, y 2); (b) memutar sekitar titik asal berlawanan arah jarum jam 90°, lalu bergerak
ke kiri 1 spasi, P(x, y) A P0( y 1, x); (c) putar di sekitar titik asal 90° searah jarum jam, lalu pantulkan
melintasi sumbu x , kemudian bergerak ke bawah dan ke kanan 1 spasi, P(x, y) A P-(y 1, x 1)

16. (a) P(x, y) A P (x, y 3); (b) P(x, y) A P (y (d) P(x, y) 2, x); (c) P(x, y) A P ( x, y 4);
A P ( x, 4 y); (e) P(x, y) A P ( 7 x, y 3)

17. A ( 3, 6), B (3, 6), C (3, 3), dan D ( 3, 3)


1 1
18. (a) P(x, y) A P (2x, 2y); (b) P (x, y) AP (8x, 8y); (c) P(x, y) A P ( x, x) 3 3
Machine Translated by Google

halaman ini sengaja dibiarkan kosong


Machine Translated by Google

Indeks
Absis, 203 Luas (Lanjutan):
Sudut lancip, 5 sektor, 186, 303
Segitiga lancip, 10 persegi, 164, 303
Postulat penjumlahan, 20 trapesium, 167, 264, 303
Metode penambahan, 123 segitiga, 166, 170, 214, 264, 303 Lengan
Sudut yang berdekatan, 12 segitiga siku-siku, 10 Asumsi, 234 Sumbu
Sudut interior alternatif, 49, 50–51 simetri, 284
Metode alternatif, 123
Ketinggian:
ke sisi segitiga, 10, 129, 133, 137, 170 segitiga Sudut alas:
tumpul, 11 segitiga, 25, 39
Geometri analitik, 203–223 trapesium, 77–78
Sudut, 4 Membagi dua, 6, 80
lancip, 5 Garis-bagi, 22, 180, 257
berdekatan, 12–13 tegak lurus, 83
interior alternatif, 49–51 Kotak (lihat Persegi panjang padat)
alas, 10 garis-bagi, 6, 56–
57, 83, 99, 126, 180, 195–196 garis-bagi segitiga, 10 Pusat lingkaran, 3, 93, 96, 99, 179
pusat, 93, 95 , 103-104, 106, 302 komplementer, 12– Pusat poligon beraturan, 179
13, 26, 302 kongruen, 6, 26, 50–52, 60, 68, 77–80, 104, Sudut pusat, 4
128–129, 256–7 membangun, 242 sesuai, 48 –49, 51, poligon beraturan, 179
68 depresi, dari, 158 dihedral, 266, 274 elevasi, dari Akord, 4, 93, 95–96, 105–106, 135, 226–227, 257, 259 berpotongan,
158 eksterior, 48 tertulis, 104–106, 258–259, 302 105, 302–3
interior, 48–49, 51 pengukuran, 5 dalam lingkaran, Lingkaran, 3, 93–120, 135–136, 186, 270–274
104– 106 prinsip, 60 penamaan, 5 tumpul, 6, 61 sudut, 104–106 luas, 184, 303 pusat, 3, 93, 96,
berlawanan, 105 bidang, 266 refleks, 6 kanan, 6, 26, 99, 179 sudut pusat, 93, 95, 103-104 , 106, 302
83–84 lurus, 6, 26, 60 jumlah ukuran dalam segitiga, keliling, 3, 93, 184 dibatasi, 94, 179 konsentris,
59–60, 256, 302 pelengkap, 12–13, 26, 50–52, 62, 79, 94, 196 kongruen, 4, 94–96, 104 sama, 94
105, 302 teorema, 13, 25–26 vertikal, 12–13, 26 persamaan, 213, 304 besar, 269 teorema
pertidaksamaan, 226–227 tertulis, 94 di luar satu
sama lain, 100 tumpang tindih, 100 prinsip, 94–
96, 135–136 radius, 3, 93, 95, 99 hubungan, 93
sektor (lihat Sektor) segmen (lihat Segmen)
segmen berpotongan di dalam dan di luar, 135
kecil , 269 tangen eksternal, 100 tangen internal,
100

Prinsip penjumlahan ukuran sudut, 60–62


Sudut-sisi-sudut (ASA), 35, 246 Keliling lingkaran, 3, 93, 184
Apotema, 179–180, 182 Lingkaran berbatas, 94, 179
Busur, 4, 93, 95–96, 105, 226, 257, 302 Poligon berbatas, 94, 179
intersep, 93, 104, 106 panjang, 185–186 Titik kolinear, 2, 210–211
mayor, 93 pengukuran, 103 minor, 93 Angka kombinasi, luas, 188
Sudut komplementer, 12–13, 26, 302
Lingkaran konsentris, 94, 196
Kesimpulan, 27
Luas, 164-171 Kerucut, 266, 268
bangun datar, 164 segitiga sama volume, 276
sisi, 167, 303 jajar genjang, 165-166, Teorema kongruensi, 35, 68
170, 263, 303 segiempat, 214 persegi panjang, Sudut kongruen, 6, 26, 50–52, 60, 68, 77–80, 104, 128–129,
164, 303 poligon beraturan, 182-183, 265, 303 256–257
belah ketupat, 168, 303 Lingkaran kongruen, 4, 94–96, 104
Angka yang kongruen, 34
Poligon kongruen, 169

323
Machine Translated by Google

324 Indeks

Segmen kongruen, 3, 9, 39, 77–80, 84–85, 99 Eksterior:


Segitiga kongruen, 34–47, 83 prinsip, sudut, 48
34–35 metode pembuktian, 35 sisi, 13
memilih bagian yang bersesuaian, Ekstrim, 122–123
34
Konstruksi, 241–254 sudut, Wajah, 266
242 garis bagi, 243–244 lateral, 267
pusat lingkaran, 249 Masalah postulat kelima, 298–299
lingkaran berbatas, 249 Proporsional keempat, 122
lingkaran bertulis, 250 poligon Frustum, 268
bertulis, 251–252 ruas garis
yang kongruen dengan ruas garis Grafik, 203
tertentu, 242 garis sejajar, 248 tegak lurus, Lingkaran besar, 269
243 –244 segitiga sebangun, 252 garis
singgung, 249 segitiga, 245–246 segi enam, 65
Segi enam, 65, 181
Sejarah geometri, 1
Garis horizontal, 158
Geometri hiperbolik, 300–301
Rasio lanjutan, 121 Sisi miring, 10, 86, 137-138, 141
Kontraposisi pernyataan, 235 Kaki miring (hy-leg), 68, 247, 257
Kebalikan, 27, 53 Hipotesis, 27
parsial, teorema, 237
pernyataan, 27, 235 Postulat identitas, 20
Koordinat, 203 bentuk jika-maka, 27
Akibat wajar, 39 Gambar, 281
Sesuai: sudut, 128 Kemiringan garis (lihat Lereng)
sisi, 128, 133, Penalaran tidak langsung, 229
183 Ketimpangan, 224
Cosinus (cos), 154 aksioma, 224–227
Kubus, luas postulat, 225
permukaan 266– Sudut tertulis, 104–106, 258–259, 302
267, volume 274, 276 Lingkaran tertulis, 94
Satuan kubik, 267, 275 Poligon tertulis, 94
kelengkungan, 300 Mencegat busur, 93
Silinder, 266, 268 luas Sudut dalam, 48–49, 51
permukaan, 275 Terbalik:
volume, 276 parsial, teorema, 237
pernyataan, 235
Dekagon, 65–66 Metode inversi, 123
Pengurangan, 18 Segitiga siku-siku sama kaki, 61, 141-142
Penalaran deduktif, 18 Trapesium sama kaki, 77–78
Definisi, 233 Segitiga sama kaki, 9, 39, 141, 256
persyaratan, 233
Diagonal, 79–80, 82–83, 142, 304 Lintang, 269
kongruen, 83 Kaki segitiga siku-siku, 10, 137-138, 141
Diameter, 4, 93–94, 96, 257 Rumus panjang, 21
Sudut dihedral, 266, 274 Garis, 1, 270–274
Dihilation, 292 pusat dua lingkaran, dari, 100
Rumus jarak, 206, 304 penamaan, 1 penglihatan paralel
Jarak, 271 antara (lihat Garis paralel), dari, 158
dua bangun geometris, 55 antara dua titik,
55 prinsip, 55–57 Segmen garis, 56
penamaan, 2
Postulat pembagian, 21 Simetri garis, 286
Dodecagon, 65 Lokus, 195–202, 271–274
Pernyataan ganda, 270–274 dalam geometri analitik, 212–213
teorema fundamental, 195–196
Tepi, 266 Pernyataan yang setara secara logis, 235–236
Elemen, The, 297 Bujur, 269
Geometri elips, 299–300
Pembesaran, 292 Rata-rata proporsi, 122
Poligon sama, 169 Rata-rata proporsional, 123, 136
Khatulistiwa, 269 dalam segitiga siku-siku, 137
Segitiga, 39–40, 82 Pengukuran (lihat aplikasi spesifik)
Jarak yang sama, 55–57, 96, 195 Median, 10, 77, 86, 170
Sama sisi: Titik tengah, 85, 274
jajar genjang, 82 rumus, 205, 304
segitiga, 9–10, 39–40, 140–141, 181, 246, 303 segmen, 22
ukuran sudut, 61 luas, 167, 303 Busur kecil, 93
Menit, 5
Postulat perkalian, 21
Machine Translated by Google

Indeks 325

Kondisi yang diperlukan, 238 Proporsional:


Kelengkungan negatif, 300 keempat,
Negatif dari sebuah pernyataan, 235 122 rata-rata, 123,
N-gon, 64 136 segmen, 125
jumlah sudut, 302 prinsip, 125–126
Nonagon, 65 Proporsi, 122, 128, 183 berubah
Geometri non-euclidean, 297–301 menjadi proporsi baru, 123 delapan
Garis bilangan, 203 pengaturan, 125 ekstrim, 122–123 mean,
122–123 prinsip, 123, 133–134 segitiga
Sudut tumpul, 6, 61 sebangun, 128–129
Segitiga tumpul, 10
segi delapan, 65
Ordinasi, 203 Piramida, 266–267
Asal, 203 teratur, 268
volume, 276
Pasangan sudut, prinsip, 13 Teorema Pythagoras, 138, 262–263, 303
Garis sejajar, 48, 79, 85–86, 105, 125–126, 170,
196 konstruksi, 248 postulat, 49 prinsip, 49– Kuadran, 203
52 kemiringan, 210, 304 tiga atau lebih, 51–52 Segi empat, 9, 65, 79, 80, 105 luas,
214 jumlah sudut, 60, 302

Radius:
Paralelepiped, 267 lingkaran, 3, 93, 95, 99
Jajaran genjang, 79–80, 82–84, 170 luas, poligon beraturan, 179
165–166, 170, 263, 303 prinsip, 79– Rasio, 121
80, 82–84 sisi, 79 lanjutan, 121
segmen dan luas poligon beraturan, 183 keserupaan,
Kebalikan sebagian dari teorema, 237 133
Invers sebagian dari teorema, 237 sinar 1
Postulat partisi, 20 Penalaran:
Pentagon, 9, 65 deduktif, 18
Keliling, 134, 179 tidak langsung, 229
Tegak lurus, 6, 22, 50–51, 62, 99, 129, 226, 270–274 Persegi panjang, 82–83
luas, 164, 303
konstruksi, 243–244 lereng, Padatan persegi panjang,
210, 304 luas permukaan 267,
Garis bagi tegak lurus, 6, 55–56, 96, 195 volume 275, 276
dari sisi segitiga, 10 Refleksi, 284
Simetri refleksi, 286
Pesawat, 270–274 Sudut refleks, 6
Poin, 1 Postur refleksif, 20
Poligon, 9, 60, 64 Poligon beraturan, 65–66, 179–183, 270
prinsip sudut, 66–67 luas, apotema, 179–180, 182 luas, 182–183, 265,
182–183, 265, 303 sudut pusat, 303 pusat, 179 sudut pusat, 179 berbatas,
dari, 180 berbatas, 94, 179 94, 179 bertulis, 94 prinsip, 179 –180 radius,
kongruen, 169 sama, 169 179
bertulis, 94 sudut dalam dan
luar, 60, 65–66, 180 beraturan
(lihat Poligon beraturan) serupa,
128, 133, 169, 171 jumlah ukuran:
sudut luar, 66 sudut dalam, 65 Belah Ketupat, 82–83
luas, 168, 303
Sudut siku-siku, 6, 26, 83–84
Segitiga siku-siku, 10, 61, 68, 82, 86, 105, 129, 138,
154, 303 rata-rata proporsional dalam, 137,
262 prinsip, 30°-60°-90° segitiga 140–141 prinsip,
Polihedron, 266 45°- 45 °-90 ° segitiga 61, 141-142
reguler, 269–270
kelengkungan positif, 300
Postulat, 20, 297–298 Gerakan kaku, 290
aljabar, 20 geometris, 21 Rotasi, 8, 287
Simetri rotasi, 289
Postulat pangkat, 21
Prinsip, 25 Faktor skala, 292
Prisma, 267 Segitiga sisik, 9
kanan, 267 Penskalaan, 292
volume, 276 Secants, 93, 105–106, 136, 260, 302–303
Proyeksi, 137 Detik, 5
Ruang proyektif, 300 Bagian dari polihedron, 266
Bukti, 18–19 Sektor, 185
dengan penalaran deduktif, 18 area, 186, 303
Machine Translated by Google

326 Indeks

Segmen, 186 Tangen:


eksternal, 136 fungsi trigonometri (tan), 154, 209 ke lingkaran,
minor, 186, 303 93, 99, 105–106, 136, 260–261, 302–303 prinsip, 99
proporsional, 125
Setengah lingkaran, 4, 93, 105, 302 Teorema, 25, 234
Sisi-sudut-sudut (SAA), 68, 247 kebalikan sebagian dari, 237
Sisi-sudut-sisi (SAS), 35, 246 invers sebagian dari, 237
Sisi-sisi-sisi (SSS), 35, 246 pembuktian, 29, 216
Poligon serupa, 128, 133, 169, 171 Transformasi, 281–296
kombinasi, 290 gambar,
Segitiga serupa, 128–134, 261 281 notasi, 281
konstruksi, 252 prinsip, 128–129
proporsi, 129 Postulat transitif, 20
Terjemahan, 282
Sinus (dosa), 154 Transversal, 48–50, 85, 126
Trapesium, 77, 85, 86
Kemiringan: garis, 209, luas, 167, 264, 303 sama
304 garis sejajar dan tegak lurus, 210 kaki, 77–78 prinsip, 77–
78, 85–86
prinsip, 209–211 Segitiga, 9, 56–57, 61, 65, 85–86, 125–126 lancip,
Lingkaran kecil, 269 138 ketinggian, 10, 129, 133, 137, 170 luas, 166,
Padat, 266 170, 214, 264, 303 kongruen, 34–47 , 83 sudut luar
prinsip geometri, 270 sama sisi (lihat Segitiga sama sisi), 61 teorema
Bola, 266, 269-274 pertidaksamaan, 225–226 sama kaki, 9, 39, 141,
persamaan, 274 luas 256 tumpul, 61, 138 garis-bagi sisi tegak lurus, 56
permukaan, 275 siku -siku (lihat Segitiga siku-siku), 9 sebangun
volume, 276 (lihat Segitiga sebangun) jumlah sudut, 59–60, 256,
Satuan persegi, 164 302
Kuadrat, 82–84, 142, 181, 304 luas,
164, 303
Pernyataan, 18, 27
kontrapositif dari, 235
kebalikan dari, 27, 235
ganda, 270–274 kebalikan
dari, 235 ekivalen secara Trigonometri, 154-163 tabel
logis, 235–236 negatif dari, 235 nilai, 305
Kebenaran, penentuan, 28
Sudut lurus, 6, 26, 60
Postulat substitusi, 20 Istilah yang tidak ditentukan, 2, 234, 297
Metode pengurangan, 123
Postulat pengurangan, 21 Simpul, 4, 9, 266
Kondisi cukup, 238 Sudut vertikal, 12–13
Jumlah ukuran sudut: sudut luar Volume, 276
poligon, 66 sudut dalam poligon, 65
segi empat, dari a, 60, 302 segitiga, sumbu x,
dari a, 59–60, 256, 302 koordinat 203 x, 203

Sudut tambahan, 12–13, 26, 50–52, 62, 79, 105, 302 sumbu y,
koordinat 203 y, titik
Silogisme, 18, 20 potong 203 y, 212
Penalaran silogistik, 18
Simetri, sumbu, 284 Kelengkungan nol, 300

Anda mungkin juga menyukai