Anda di halaman 1dari 3

Sharing hari Ini masih tentang kisah DUNIA LAIN YG DISEBUT DUNIA QUANTUM.

Suatu hari ketika saya melawat (menghadiri) acara Haulan Guru Sekumpul (Ulama besar /seorang
Walyullah di Kalsel) di Martapura. Setelah sembahyang Isya sambil menunggu acara Haulan. Saya
mencari posisi / tempat duduk yang pas. Ketika itu banyak yang datang menghadiri acara tersebut , tidak
hanya masyarakat Kalimantan selatan tapi ada juga datang dari Kalimantan timur dan dari Jawa juga
ada bahkan ada yang datang dari luar negeri. Mereka yang hadir telah menentukan posisinya sesuai
dengan kenyamanan mereka masing-masing. Keadaannya sangat penuh sehingga saya waktu itu tak
berani kemana-mana, takut tempat saya diambil orang. Tapi lama-kelamaan saya merasa haus. Banyak
orang lalu lalang mengambil air mineral yang disediakan oleh panitia untuk para tamu.

“Aduh enak bangat ya orang mengambil Aqua itu”, kata saya dalam hati. Tapi saya tetap duduk, gak
berani beranjak dari temapat duduk saya karena takut ditempati orang lain. Tiba-tiba, jema’ah disebelah
saya, seorang jemaah berasal dari Kalimantan Timur mengambil air Aqua itu dua botol. Lalu yang satu
diberikan kepada saya. Ajaib! Saya hanya memikirnya lalu tiba-tiba datang Air Aqua tanpa harus
berdesak-desak mengambilnya.

Pertanyaannya adalah, apakah ada kabel yang menghubungkan antara saya dengan jema’ah Kalimantan
Timur tersebut? Tidak ada. Artinya apa? Pada saat itu kami disatukan didalam dunia kuantum ini. Kami
adalah satu dan terhubung. Saya mendapatkan Aquanya dan dia mendapatkan pahala dari
kebaikkannya.

Sebenarnya, selain saya pasti juga pernah mengalami hal-hal semacam ini. Ketika kita sedang
membicarakan seseorang, berbicara yang baik-baik tentang orang itu, tiba-tiba yang bersangkutan hadir
di depan kita. Wah, panjang umurnya nih. Baru saja kami ngomongin kamu, eh tiba-tiba kamu datang”
begitu biasanya komentar kita.

Kita menyebutnaya “Kebetulan” atau kejadian yang tidak diduga dan disangka. Sebenarnya apakah itu
kebetulan? Faktanya jika saya tanya pada saudara, apakah pernah mengalami hal itu? Jika jawabannya
pernah mengalami , berarti selamat.. saudara bisa menggunakan energi quantum ini untuk menjadi
magnet rezeki. Karena 10 orang dari sepuluh orang yang saya tanyakan, seluruhnya pernah mengalami
hal ini.

Loh, apa hubungan energi Quantum dengan magnet Rezeki.?

Hubungannya adalah karena Energi Quantum adalah energi yang satu dan tehubung sama lain lalu kita
manfaatkan untuk menjadi magnet rezeki kita. Saya mendapatkan Aqua karena saya dengan jama’ah
Kaltim itu terhubung dalam satu energi yaitu ENERGI QUANTUM. Makin dalam pemahaman kita tentang
energi kuantum ini, makin dahsyat keajaiban yang terjadi dan bahkan akses menuju kebahagiaan.
Untuk meramaikan grup ini, saya kembali sharing artikel semoga bermanfaat.

Pada tulisan sebelumnya, beberapa pengalaman saya membuktikan bahwa ENERGI QUANTUM bisa
dimanfaatkan untuk menjadi MAGNET REZEKI kita. Tapi seperti halnya teknologi sekarang ini , saat
melihat handphone dengan handphone, mereka hanyalah benda yang tidak terhubung sama lain. Tapi
ketika dinyalakan powernya , dan dihubungkan dengan sebuah aplikasi, maka keduanya menjadi benda
yang terhubung satu sama lain.

Saya yang benda mengaktifkan energy saya, sehingga menyatu dengan orang Kalimantan Timur yang
juga benda. Di level mana aktivasi itu berada? Tentu di level energy. Maka keajaiban bertemu dengan
orang Kalimantan Timur dan mengambilkan air Aqua untuk saya, bisa di jelaskan dengan ilmiah.

Saya berpositif thinking bahwa semua yang ada disini pasti terbuka membaca, memahami dan
mendalami terlebih dulu sebelum menganggap tulisan saya ini sebagai pseodosainc (sebuah ilmu
pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktek yang dianggap sebagai ilmiah tetapi tidak mengikuti
ataupun tidak sesuai dengan metode ilmiah). Saya harus berpositive thinking Karena kekuatan Ilmu
MAGNET REZEKI adalah kekuatan Husnu zhan (the power of positive thinking). bagi pengamal magnet
rezeki tidak penting bagaimana orang menganggapnya, karena anggapan-anggapan mereka adalah
urusan mereka dengan sang pemilik rezeki (Allah SWT).

Sebelum masuk kepada rahasia magnet rezeki yg sebenarnya yaitu bagaimana mengaktifkannya dll,
baiklah saya masih bermain di kulit luar dulu supaya lebih mudah memahami langkah selanjutnya.

Selama 100 tahun terakhir, para ilmuwan focus meneliti lebih dalam dunia energi ke skala dunia
Quantum. HP yang sekarang kita gunakan, listrik yg menyalakan lampu, siaran televisi yang menyalakan
siaran favorit, internet yg terhubung satu sama lain dan semua dunia modren yang membangun kita
sekarang, seluruhnya tidak terlihat tapi ada. Terasa, halus tapi sangat sangat berperan dalam kehidupan
kita. Komunikasi semakin terhubung satu sama lain, siapa yang menghubungkan? Dunia energi.

Lampu yang kita nikmati bisa menyala ketika seklar dihidupkan. Jarak antar saklar dan lampu cukup jauh
tapi hanya dengan hitungan sepersekian detik lampu langsung menyala saat seklar dihidupkan. Adakah
yang melihat fisiknya listrik? Ya jelas tidak ada, tapi mungkin ada diantara kita pernah merasakan
sengatan listrik. Tidak terlihat tapi terasa. Begitulah dunia energi.

HP yang satu dengan HP yang lain dihubungkan dg gelombang. Ada yang melihat fisik gelombangnya.
Tidak terlihat bukan? Kita sudah terbiasa dengan kehidupan 100 tahun yang lalu, ini adalah keajaiban.
Kenapa dibilang ajaib? Karena tidak bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan zaman itu. Ketika saya
masih anak-anak kira-kira 35 th yg lalu, misalnya tiba-tiba ada HP yg datang dari zaman sekarang, saya
merasakan kejadian yg sangat ajaib. Tapi sekarang HP bukan barang ajaib lagi bagi saya.

Dunia saat ini sudah melekat dengan keajaiban. 100 th yg penuh dengan revolusi kehidupan, mengubah
keajaiban menjadi realistis. Jika pada dunia kehidupan kita, revolusi ini terjadi, maka akan terjadi
revolusi pada rezeki kita.
Sejak 1.400 th yg lalu, Al-Quran mengajak manusia untuk mampu memahami dunia energi ini. Dalam Al-
Quran, dunia energi ini disebut sebagai “dzarrah” seperti ditegaskan dalam Al-Quran:

“Barang siapa berbuat kebaikan, meski hanya sebesar atom, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan
barang siapa berbuat kejahatan, meskipun hanya sebesar atom, dia akan melihat balasannya” QS. Al-
Zalzalah: 7-8)

Dahulu orang mengartikan “dzarrah” itu atom. Sebetulnya atom itu masih besar. Ada lagi yang lebih
kecil yaitu partikel. Pada tahun 70-an “dzarrah” diartikan biji sawi. Tapi setelah adanya penelitian diganti
dengan biji atom dan itu sudah jadul bangat. Sekarang manusia sebenarnya sudah mengenal yg lebih
kecil dari itu, seperti ion, elektron, proton atau eter. Jadi sebenarnya dzarrah akan lebih tepat jika
diartikan sebagai energi yang sangat halus (Quantum)

Maka ayat diatas akan diartikan:

“Barang siapa berbuat kebaikan, meski hanya sebesar energi terhalus sekalipun, niscaya dia akan
melihat balasannya. Dan barang siapa berbuat kejahatan, meskipun hanya sebesar energi terhalus
sekalipun, dia akan melihat balasannya” QS. Al-Zalzalah: 7-8)

Anda mungkin juga menyukai