com/
Manusia Meteor
Karya : Tara Zagita
Sumber DJVU : Novo
Editor T eks : Jisokam
Ebook oleh : Dewi KZ
TIRAIKASIH WEBSITE
http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sinopsis
MANUSIA METEOR
Sebuah benda langit jatuh ke bumi. Rency melihat dengan
mata kepala sendiri, meteor yang jatuh di kebun anggreknya
itu telah berubah menjadi pemuda tampan, gagah, atletis, dan
mempunyai daya pikat tinggi. Rency tak mampu menghindari
gairahnya, sehingga ia pasrah dalam cumbuan si Manusia
Meteor itu.
Ternyata bukan hanya Rency yang menjadi korban asmara
Manusia Meteor, melainkan beberapa gadis lainnya, termasuk
Moonru. Dan kemesraan Moonru atau Rency sendiri membawa
korban yang mengerikan. Siapa pun lelaki yang kencan
dengan mereka, akan mati terbakar dan menjadi arang.
Dewi Ular segera mengamankan gadis-gadis itu dalam satu
kamar khusus. Gadis-gadis tak bersalah itu dikarantina, dan si
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
1
BARU kali ini di sebuah seminar tampil seorang pembicara
yang cantik jelita dan menarik perhatian semua pihak.
Pembicara cantik yang masih muda itu duduk dengan tenang
di antara dua pembicara lainnya, yaitu Profesor Dr. Hardjana
dan Profesor Ir. Wiryatama SH. Kedua pembicara itu adalah
dosen ilmu filsafat di beberapa perguruan tinggi terkenal,
serta mahaguru arkheologi yang sangat disegani oleh para
profesor lainnya.
Tapi pembicara muda yang kecantikannya mencengangkan
para peserta seminar itu tidak mempunyai gelar atau titel
apapun di depan namanya. Ia justru seperti seorang cucu
yang duduk di antara kedua kakeknya, yaitu Prof Hardjana
dan Prof. Wiryatama. Karena kedua profesor itu sudah berusia
sekitar 75 tahun, sedangkan gadis cantik beraroma wangi
sensual itu seperti baru berusia 24 tahun Dalam undangan
atau pun dalam spanduk yang terpampang lebar itu nama
gadis cantik tersebut hanya ditulis: KUMALA DEWI (spiritualis
dan metafisis).
Mengapa panitia seminar tidak menyebutkan paranormal
sebagai referensi bagi nama Kumala Dewi? Menurut Alfen,
ketua panitia penyelenggara seminar tersebut, kata-kata
'paranormal' hanya akan menurunkan prestige seminar itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan entah apa saja, yang penting mulut Rayo tidak diam
saja. Setidaknya dia berharap kata-katanya itu sebagai tanda
bahwa ia tidak cuek dan bersikap masa bodo terhadap
kesedihan Rency. Ia juga tidak peduli kata-katanya itu akan
digubris atau tidak, yang penting ia biarkan gadis itu
mencurahkan duka dalam tangis yang sebenarnya sangat
menjengkelkan hati itu.
Tanpa disadari arah mobil mendekati pantai. Rayo merasa
lebih baik membawa gadis itu masuk Ancol, dan mereka bisa
bicara di pantai yang bersuasana tenang itu. Rayo mempunyai
alternatif yang tepat. Karena ketika mereka tiba di kawasan
pantai suny i, tempat dua insan saling berkasihan dalam mobil,
tangis Rency itu telah mencapai titik kepuasan, walaupun
belum kepuasan yang sempurna. Gadis itu mengambil tissue
dari tas kecilnya mengeringkan air mata, menenangkan isak
yang tersisa. Rayo sengaja diam tanpa komentar apa-apa.
Menunggu saat yang tepat.
Setelah beberapa saat lamanya Rency terkulai dengan
kepala disandarkan pada kaca pintu sebelah kirinya, lamunan
dan renungannya sudah cukup dinikmati, maka Rayo pun
segera memberanikan diri untuk mengawali pembicaraan. Ia
sudah siap untuk tidak kecewa seandainya kata-katanya nanti
tak ditanggapi.
"Sudah puas tangismu?"
Rency bangkit dari sandarannya. Menarik napas panjang,
menyingkapkan rambut yang sempat bergerai ke depan
wajah. Rayo sengaja memandanginya karena ingin melihat
ekspresi gadis itu sete lah puas menangis selama hampir satu
jam itu.
"Kenapa kau membawaku kemari?" tanyanya parau.
"Tempat ini tidak layak lagi buatku."
"Jadi, harus ke mana aku membawamu?"
"Kuburan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
2
MOBIL kuning menyala dengan lambang BMW di bagian
depan dan belakang itu meluncur tenang dijalan tol. Sopirnya
seorang pemuda dengan ketampanan pas-pasan, berpakaian
rapi, rambutnya sedikit lebat karena telat cukur. Dilihat dari
penampilannya yang cukup keren itu jarang ada yang
menyangka bahwa dia adalah seorang sopir yang tiap
bulannya terima gaji dari profesinya itu. Banyak orang
menyangka, BMW keren itu miliknya sendiri. Tapi setelah
orang itu tahu bahwa ternyata BMW itu milik si anak bidadari
yang aslinya bernama Dewi Ular, tapi populer di masyarakat
bumi sebagai Kumala Dewi, maka luntur sudah kegagahan
sang sopir keren: Sandhi.
Jabatan resmi sesuai SK (Surat Kekeluargaan) memang
sopirnya Kumala Tapi jabatan tak resminya yang sudah mulai
diketahui orang banyak adalah asistennya Kumala untuk
urusan non-mistik. Sepintas kilas jika melihat caranya bicara
atau bercanda dengan Kumala, orang akan menyangkanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oh, kau... kau ... ?" Sandhi cemas sekali. Tapi tak tahu
apa yang harus dilakukan. "Lalu, bagaimana dengan lukamu
ini, Mala?"
"Bisa kuatasi sesaat lagi, setelah kekuatanku terkumpul
kembali. Energi panas itu bukan hanya membakar fisikku, tapi
juga menghisap tenagaku. Hampir saja tadi aku tak bisa
mengangkat telepon untuk memberitahukan kepada
resepsionis agar kamu segera kemari."
Kumala Dewi menarik napas dalam-dalam. Ia memang
seperti kehabisan tenaga yang amat melelahkan sekali. Sandhi
hanya bisa menarik napas juga, prihatin melihat majikan
cantiknya mengalami luka bakar seperti itu.
"Perlu kuhubungi si Buron?" tanya Sandhi.
"Nggak usah," jawabnya lirih. "Akan kuperintahkan dia dari
sini agar pergi menemui Rayo, menggantikan posisiku dulu."
"Apakah dia mampu menangani gadis yang ditemukan
Rayo itu."
"Setidaknya menjaga agar Reney tidak keluar dari
tempatnya."
Maka jalur gaibnya segera digunakan. Dewi Ular
mengirimkan suara gaib kepada pemuda berambut kucai yang
menjadi as istennya untuk urusan hal-hal berbau m istik. Buron
memang mampu menangani tugas-tugas yang berkaitan
dengan kekuatan gaib, karena ia adalah jelmaan dari Jin
Layon. Keahlian sosok wujudnya sebagai jin hanya akan
digunakan jika ia harus bertarung dengan lawan yang punya
kesaktian sama, atau jika keadaan memang sangat memaksa.
Tapi jelmaan Jin Layon yang sering dijuluki sebagai "jin usil'
itu, kadang-kadang memang kambuh kekonyolannya.
Terutama jika tidak di depan Kumala. la senang menggoda
tamu yang baru pertama kali datang ke rumah Dewi Ular,
menakut-nakuti dan bikin sensasi yang membuat pucat wajah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
3
DUGAAN Kumala Dewi memang benar. Moonru memang
berdarah indo; mamanya asli kelahiran Arizona, negara bagian
Amerika. Moonru sendiri dilahirkan di Phoenix, ibukotanya
Arizona. Tapi pada usia 5 tahun papa dan mamanya bercerai.
Papanya yang asli orang Denpasar itu pulang ke Bali
membawa seorang anak, yaitu Moonru. Sementara kakaknya
Moonru, Clief, tetap tinggal bersama mamanya di Arizona
Sejak itu mereka tak pernah saling jumpa lagi.
Setelah papanya meninggal, Moonru tak mau ikut ibu
tirinya. Ia hidup bersama oomnya yang menjadi dokter di
Jakarta. Merasa mulai bisa mandiri, Moonru pun memisahkan
diri dari keluarga oomnya. Kost bersama teman dekatnya;
Jenita. Mereka berdua bekerja di sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang penerbangan dan pelayaran internasional
maupun domestik.
"Dewi Ular mengetahui identitas dan kehidupan Moonru
setelah ia pulihkan kembali kesadaran gadis itu. Tentu saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali itu, Moonru semakin yakin bahwa pria itu adalah pria
berselera tinggi dan punya keromantisan istimewa.
"Boleh aku duduk di sini, bukan?" sapanya yang pertama
kali.
"Silakan aja," jawab Moonru sok cuek. Mengambil m inuman
juga berlagak cuek, ia berhasil mengatasi kecanggungannya,
sehingga kelihatan tenang-tenang saja. Tak ada yang tahu
bahwa kala itu di dalam dada Moonru seperti ada gunung
yang mau meletus. Bergemuruh sekali Darahnya mengalir
dengan deras menimbulkan perasaan indah yarig sulit
dilukiskan dengan kata Tatapan mata dan suara lelaki itu tadi
telah membakar asmara Moonru, membuat batinnya menuntut
sebentuk kemesraan yang sempat membuat bulu-bulu halus di
sekujur tubuhnya meremang merinding.
"Masih ingin berenang lagi?" tanyanya pelan.
Suara itu terkesan penuh kejantanan. Mantap dan
meyakinkan sekali. Menimbulkan rasa kagum yang luar biasa
di dalam hati Moonru..
"Kira-kira begitu," Moonru menjawab dengan lirikan sekilas,
lalu beralih ke arah lain.
"Kalau begitu aku harus pergi dulu. Ada yang harus
kutunggu kedatangannya di kamarku."
"Please...!" Moonru sentakkan pundak satu kali dengan
senyum manis dipamerkan kepada pria berpenampilan hand
someitu. Ternyata pria itu justru meletakkan kunci kamarnya
di meja tanpa ragu-ragu sedikit pun,
"Kalau kau membutuhkan aku, tak perlu menanyakan
kepada resepsionis di mana kamar Maztro. Langsung saja
datang ke kamarku. ini kuncinya. Okey?"
Moonru tercengang kikuk. "Apa-apaan nih?" pikirnya. Tapi
ia tak bisa berkata sepatah pun. Ia biarkan lelaki yang
memperkenalkan namanya Maztro itu meninggalkan kunci
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
4
CERITA itu terhenti, karena Moonru segera menitikkan air
matanya di depan Kumala Dewi. Air mata tersebut bukan saja
air mata duka atas kepergian Maztro yang tak pernah ia
jumpai lagi sejak saat itu, tapi juga air mata penyesalan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
5
RENCY bukan gadis kelahiran asli Jakarta. Hanya saja,
karena dia kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di
Jakarta, maka ia hidup di belantara Jakarta bersama tantenya.
Sudah tiga tahun ia hidup menumpang keluarga tantenya.
Tapi ia sedih mempunyai kakek yang tinggal di pinggiran kota.
Opa Hans, nama panggilannya. Beliau adalah kakak kandung
dari kakeknya Rency yang sebenarnya, paman dari mendiang-
mamanya Rency.
Masa libur semester yang panjang itu merupakan masa-
masa menyedihkan bagi Rency, sebab ia tak bisa pulang ke
kampung halamannya. Tantenya tidak memberinya uang
untuk ongkos menyeberang ke kampung halamannya,
sekalipun menggunakan kapal taut. Rency mencoba
membuang kesedihannya dengan mengunjungi Opa Hans,
yang sudah tiga tahun silam hidup sendirian di rumahnya yang
berhalaman luas itu. Ketiga anak dan cucu Opa Hans tinggal di
luar pulau semua karena faktor pekerjaan masing-masing.
Praktis hidup Opa Hans di masa tuanya itu hanya seorang
diri. Kalau toh ada yang menemani kedua pelayannya, suami-
istri yang mempunyai 5 orang anak berusia 10 tahun itu.
Sekali waktu memang ada sanak keluarganya yang datang ke
rumah itu, tapi jarang bermalam di sana, sebab rumah itu
jauh dari keramaian kota, sepi dan tidak banyak tetangga
yang saling bertandang. Opa Hans sengaja membeli rumah
dan tanah di tempat yang tenang untuk menghabiskan sisa
hidupnya.
Rumah itu dibeli sejak Opa Hans pensiun dan pekerjaannya
sebagai pegawai negeri berkedudukan tinggi. Hal yang
menarik bagi Opa Hans untuk tinggal di pinggiran kota itu
adalah kondisi tanahnya, selain subur juga berpekarangan
luas. Harga belinya pun murah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
6
IRLANI, janda berusia 28 tahun, tewas dalam kamar
sebuah hotel kelas rendah. Kondisi' mayatnya sangat
menyedihkan. Hangus bersama kasur tempatnya meringkuk.
Petugas hotel mengetahui hal itu setelah mencium asap
kebakaran. Mereka mendobrak pintu kamar tersebut, lalu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Entah meteor atau apa, yang jelas aku harus melihat dulu
kandungan energi gaib pada tanah tempat jatuhnya benda itu.
Dari kandungan energi gaibnya nanti bisa ditentukan, apakah
yang jatuh di situ adalah sebuah meteor, atau komet, atau
benda langit lainnya "
"Hmmm, begitu ya?"
"Yang jelas, jangan masuk dulu ke rumah Opa Hans.
Tunggu aku. Kita masuk bersama, supaya Opa Hans tidak
timbul curiga atas kedatangan tamunya yang beruntun."
"Okey, Dewi cantik...," goda Rayo dengan berani. Ia yakin
Kumala tak akan marah dengan godaan seperti itu. Justra
akan diterima sebagai keakraban yang kian dalam Dan
ternyata memang Dewi Ular hanya tertawa kecil sambil
berkata sedikit ketus tapi bermaksud canda.
"Jelek kamu!" lalu HP-nyapun ditutupnya. Pada saat itu
Sandhi melihat mobil Rayo sudah ada di depan, dalam jarak
pandang yang cukup dekat. Agaknya pemuda itu mematuhi
anjuran Kumala untuk tidak masuk ke rumah Opa Haus lebih
dulu. Walaupun ia sama-sama mendapat alamat rumah itu
dari Rency, seperti halnya Kumala Dewi.
Mereka merasa heran sewaktu ingin memarkirkan mobilnya
di depan rumah Opa Hans. Ternyata di sana sudah banyak
mobil yang parkir hingga berderet-deret memanjang. Rata-
rata mobil mewah yang parkir di situ. Sandhi yang ikut turun
dan mobil setelah parkir di belakang mobilnya Rayo menjadi
terheran-herati dan punya kecurigaan yang dibicarakan
kepada Dewi Ular.
"Jangan-jangan ada yang meninggal dunia di rumah itu
Mal?"
"Mudah-mudahan saja nggak begitu," kata Kumala.
Langkah mereka mulai sejajar dengan Rayo. Pemuda
berambut panjang itu juga menampakkan kecurigaannya
kepada Kumala.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
7
BANYAK orang menyangka Rayo seorang jurnalis.
Seringnya membawa tustel membuat dirinya disangka seorang
wartawan atau seorang fotografer. Padahal Rayo bekerja di
sebuah lembaga pusat ilmu pengetahuan dan pengembangan
teknologi. Kebiasaannya membawa tustel itu lantaran dirinya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ke mana dia tadi?! Udah keluar lewat sini, ya?!" seru salah
seorang dari mereka.
"Belum! Belum ada yang keluar! Mungkin masih sembunyi
di dapur tuh! Cari aja!"
"Udah nggak ada! Dia hilang kalau begitu!"
'"Hilang bagaimana?!"
"Lenyap kayak setan!"
"Ah, masa siang-siang begini ada setan sih?!"
"Tahu tuh ...Coba cari lagi, cari..."
Rayo sibuk memperhatikan keributan para pelayan. Tapi
Kumala justru berkemas dengan tenang, la sengaja tak
habiskan makan siangnya itu. Rayo jadi bingung melihat
Kumala berkemas.
"Apa yang terjadi, Mala?"
"Pelayan itulah yang memiliki energi gaib yang kucari-cari!"
"Ja... jadi dia memang setan?!"
Kumala menggelengkan kepala. "Dia si manusia meteor!"
"Oh ...?!"Rayo makin terkejut.
"Aku akan mencarinya di sekitar sini!"
"La....Ialu bagaimana dengan diriku?"
"Tunggu aku di mobil!" tegas Kumala, lalu ia menghampiri
meja kasir, menyerahkan sejumlah uang. Setelah itu bergegas
masuk ke Pajero merah milik Rayo. Di dalam mobil itu Rayo
sempat ingin menanyakan apa yang harus dilakukannya. Tapi
sebelum ia bertanya, ketika ia baru saja masuk ke mobilnya,
ternyata Dewi Ular sudah tidak ada di tempat duduknya.
"Haahh...?! Dia... dia hilang juga?!" Rayo semakin tegang
jantungnya berdetak-detak cepat, la kebingungan mencari
Kumala. Tapi ia segera ingat pesan Kumala tadi, bahwa ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ditolong oleh Dewi Ular dalam waktu kurang dari dua menit,
sudah normal kembali. Yang lainnya pun demikian. Dan,
Kumala segera menyebarkan hawa penentram dan penenang
jiwa, lewat hembusan napasnya ke udara bebas. Hembusan
napas itu mengandung aroma wangi yang lembut, cukup
sentimentil. Para tetangga yang mencium wewangian itu
menjadi tenang dan dapat melanjutkan tidur mereka masing-
masing.
"Terima kasih atas bantuanmu, Sang Juru Gaib. Tanpa
bantuanmu dan bantuan kesaktian si Layon, mungkin aku tak
bisa mengalahkan secuil kesaktian eyangku, itu."
"Justru sayalah yang seharusnya berterima kasih kepada
Nyai Dewi, karena secara tak langsung sudah diselamatkan
dari pengejaran si Manusia Meteor."
"Ya, kita tetap akan menyebutnya Manusia Meteor, karena
tak ada julukan yang tepat untuknya," sambil Kumala tertawa
pelan.
Tak lupa si jin usil juga dapat ucapan terima kasih sambil
ditepuk-tepuk punggungnya oleh Dewi Ular,
"Sebagai upahmu, besok kalau aku gajian, kubelikan kau
sepatu baru ya?" kata Kumala dalam candanya.
"Asyik! Tapi jangan lupa, belikan sepatu sepasang, ya?
Jangan hanya yang kiri saja yang kau beli!"
Mereka tertawa ceria. Kumala menatap Rayo
menyunggingkan senyum, dan Rayo salah tingkah
menyembunyikan ekspresi wajahnya.
Esoknya, mereka membuang ujung panah yang berukuran
raksasa itu ke laut. Kumala me lakukannya tanpa harus
menggunakan mobil derek untuk mengangkat batu berat
seperti besi berkarat itu. Cukup dengan kekuatan matanya
benda sudah bisa terangkat sendiri, dimasukkan ke dalam
mobilnya Rayo yang cukup untuk memuat panjangnya benda
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/