Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS TEORI STRUKTURALISME LEVI STRAUSS PADA

LEGENDA NYI RORO KIDUL


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Sastra

Oleh:
Kevin Dewanda Moudizka
16020074107
PB 2016

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mitos atau mite (myth) merupakan suatu jenis folklor berbentuk prosa yang menarik
untuk dikaji. Pengertian mitos menurut Bascom (dalam Danandjaya,1991: 51), mitos
merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohi
oleh para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain atau di dunia yang
bukan kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau.
Bahasa merupakan sesuatu yang istimewa dalam ilmu sosial. Sebagai alat
erkomunikasi bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam kebudayaan manusia.
Keterkaitan antara ilmu sosial dan ilmu bahasa telah melahirkan perspektif baru bagi
perkembangan kedua bidang ilmu tersebut. Penemuan di bidang antropologi telah membantu
perkembangan ilmu bahasa. Begitu juga perkembangan ilmu sosial atau antrolopogi
dipengaruhi oleh pakar-pakar linguistik. Hubungan inilah yang pada akhirnya melahirkan
teori strukturalisme Levi-Strauss.
Salah satu model kajian mitos yang menarik adalah kajian mitos yang dilakukan oleh
Claude Levi-Strauss, seorang ahli antropologi terkenal dari Perancis, yang menerapkan
analisis struktural terhadap mitos-mitos klasik Yunani dan mitos-mitos masyarakat Indian
Amerika yang menjadi subjek penelitiannya. Levi-Strauss, seperti yang dijelaskan oleh
Ahimsa-Putra (2009) mengemukakan pendapat penting tentang hubungan antara mitos
dengan kenyataan, dan antara mitos dengan nalar mitis (mythical thoughts) manusia.
Dalam kajian sejarah, antropologi, ataupun folklor, orang biasa menafsirkan mitos
sebagai cerminan atau representasi kenyataan-kenyataan tertentu dalam masyarakat, namun
pendapat semacam ini ditolak oleh Levi-Strauss. Menurut Levi-Strauss mitos berhubungan
dengan kenyataan-kenyataan tertentu, namun hubungan ini bukan representational tetapi
dialektis. Artinya, apa yang terdapat dalam mitos bisa merupakan kebalikan dari apa yang ada
dalam kenyataan sehari-hari.
Dalam makalah ini akan dianalisis sebuah mitos atau legenda sejarah berjudul “Roro
Mendut” yang disadur dan ditulis Y.B. Mangunwijaya. Cerita ini telah dibukukan menjadi
novel sejarah yang berasal dari daerah Pati, Jawa Tengah. Pendekatan strukturalisme Lévi-
Strauss yang biasa diterapkan untuk mengananalisis mitos. Mitos yang dimaksudkan dalam
konteks strukturalisme Lévi-Strauss adalah dongeng. Dalam analisis strukturalisme Lévi-
Strauss terdapat beberapa asumsi dasar sebagai berikut.
Pertama, mitos secara formal dapat dikatakan sebagai perangkat tanda dan simbol yang
menyampaikan pesan-pesan tertentu sehingga terdapat keteraturan (order) dan keterulangan
(regularities).
Kedua, mitos memiliki struktur permukaan (surface structure) yang disadari ’adanya’ oleh
para pendukung mitos tersebut. Di samping itu, mitos juga memiliki struktur -dalam (deep
structure) yang merupakan struktur dari struktur permukaan dan merupakan model untuk
memahami mitos. Struktur-dalam berada pada tataran nirsadar atau tataran yang tidak disadari
oleh pendukung mitos tersebut.
Ketiga, relasi unit terkecil mitos (miteme) dengan miteme lain pada titik tertentu menentukan
makna mitos tersebut. Oleh karena itu, dalam menelaah suatu mitos, relasi sinkronik
ditempatkan mendahului relasi diakronik. Dengan demikian, dalam strukturalisme penjelasan
suatu mitos mengacu pada hukum-hukum transforamsi (alih rupa), bukan hukum sebab akibat
(kausalitas).
Keempat, relasi-relasi yang berada pada struktur-dalam dapat disederhanakan menjadi
oposisi berpasangan (binary opposition) (Ahimsa-Putra, 2009:66-71).

2. Rumusan Masalah

a. Bagiamana episode dalam mitos “Nyi Roro Kidul”?


b. Bagaimana saja miteme yang muncul dalam mitos “Nyi Roro Kidul” ?
c. Bagaimana oposisi biner yang muncul dalam mitos “Roro Mendut”?
d. Bagaimana nilai budaya dalam legenda “Nyi Roro Kidul”?

3. Tujuan

a. Mendeskripsikan episode yang muncul dalam mitos “Nyi Roro Kidul”.


b. Menemukan miteme yang muncul dalam mitos“Nyi Roro Kidul”.
c. Menemukan oposisi biner yang mncul dalam mitos “Nyi Roro Kidul”.
d. Menemukan nilai budaya dalam mitos “Nyi Roro Kidul”.

BAB 2
PEMBAHASAN
1. Episode dan Miteme
Episode berfungsi untuk melacak miteme serta mengorganisasikan unsur-unsur sintagmatik
dan paradigmatik. Miteme menurut Lévi-Strauss adalah unsur-unsur dalam konstruksi wacana
mistis (mythical discourse), yang juga merupakan satuan-satuan yang bersifat kosokbali
(oppositional), relatif, dan negatif. Dalam cerita sejarah Roro Mendut tersusun atas beberba
bagian epidose dan miteme. Berikut penjabarannya:
Episode 1
Hidup seorang putri cantik bernama Dewi Kadita. Dewi Kadita adalah anak dari Raja
Munding Wangi. Raja Munding Wangi selalu bersedih karena harapannya ingin punya
seorang putra. Kesedihannya mereda saat adanya Dewi Mutiara datang. Raja Munding Wangi
menikahi Dewi Mutiara dan mendapatkan seorang putra dari perkawinan itu.
Miteme Episode 1
1. Dewi Kadita anak dari Raja Munding Wangi.
2. Raja Munding Wangi berkeinginan mempunyai anak putra.
3. Dewi Mutiara datang.
4. Raja Munding Winangun menikahi Dewi Mutiara.
5. Raja Munding Windangun memiliki seorang putra.
Episode 2
Dewi Mutiara berkeinginan putranya kelak menjadi raja. Maka sang dewi menghadap
suaminya dan meminta kepada raja untuk mengusir putrinya pergi dari istana. Namun sang
raja dengan tegas menolaknya. Dewi mutira tersenyum sambil berkata manis.
Miteme Episode 2
1. Dewi Mutiara berkeinginan putranya kelak menjadi raja.
2. Dewi Mutiara menghadap baginda raja.
3. Dewi Mutiara neyuruh baginda raja mengusir putrinya.
4. Raja Munding Winangun menolak keinginan Dewi Mutiara.
Episode 3
Dewi Mutiara tidak menerima keputusan tersebut. Pagi harinya, Dewi Mutiara mengutus
pembantunya memanggil seorang dukun. Seorang dukun datang. Dewi Mutiara ingin tubuh
anak tirinya penuh dengan kudis dan gatal. Sang dukun menerima permintaan sang dewi.
Miteme Episode 3
1. Dewi Mutirara tidak menerima keputusan raja.
2. Dewi memanggil seorang dukun.
3. Dewi Mutiara berkeinginan Dewi Kadita memiliki penyakit.
4. Dukun menuruti permintaannya.
Episode 4
Dewi Kadita tertidur di suatu malam. Ketika itu pula, datang semilir angin berbau busuk
mendatanginya. Saat, bangun dia menjerit karena seluruh tubuhnya telah dipenuhi kudis dan
rasa gatal-gatal. Putri cantik itu menjadi bisul, kemudian menangis
Miteme Episode 4
1. Dewi tidur di suatu malam.
2. Semilir angin berbau busuk mendatanginya.
3. Tubuh dewi Kadita dipenuhi kudis dan gatal-gatal.
4. Dewi Kadita menangis.
Episode 5
Ketika Raja mendengar kabar itu, raja sangat sedih dan berusaha memanggil banyak tabib
untuk menyembuhkannya. Raja kemudian tersadar sebab penyakit putrinya termasuk
kutukan. Raja tahu bahwa akibat ulah Dewi Mutiara, namun beliau tidak bisa
membuktikannya.
Miteme Episode 5
1. Raja Munding Winangun merasa sangat sedih.
2. Raja Munding Wingangun memanggil tabib.
3. Raja mengetahui Dewi Mutiara yang menjadi penyebabnya.
Episode 6
Masalah semakin rumit, sebab Dewi Mutiara berkata pada suaminya bahwa Dewi Kadita akan
mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri. Karena tidak ingin terjadi pergunjungan, maka
sang raja terpaksa menyetujui Dewi Mutiara untuk mengusir putrinya ke luar dari negeri itu.
Sang putri pergi sendirian, tanpa arah yang jelas.
Miteme Episode 6
1. Raja Munding Winangun mengusir Dewi Kadita.
2. Dewi Kadita pergi dari istana tanpa arah yang jelas.
Episode 7
Di tengah perjalanan tangisannya mereda. Ia memang berhati mulia. Dia tidak menyimpan
dendam kepada ibu tirinya. Malah ia mendoakan yang baik bagi ibunya. Dia berjalan terus
sampai 7 hari 7 malam. Kemudian sampailah di sebuah samudera selatan. Ia memandang air
samudera yang bersih dan jernih.
Miteme Episode 7
1. Dewi Kadita meredakan pikirannya.
2. Dewi Kadita menghilangkan rasa dendam kepada ibu tirinya.
3. Dewi Kadita sampai di sebuah samudera selatan.
4. Dewi Kadita memandang samudera itu.
Episode 8
Saat tengah memandang samudera yang luas, muncul suara yang menyuruhnya menceburkan
diri ke dalam laut. Saat Dewi Kadita mengikuti petunjuk arah itu dengan melompat ke dalam
air dan berenang, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa ia pernah
terserang kudis dan gatal-gatal. Bahkan dia menjadi lebih cantik. Tidak hanya itu, dia
memiliki kekuasaan untuk menerima seisi samudera selatan dan hidup selamanya menjadi
Ratu Pantai Selatan.
Miteme Episode 8
1. Dewi Kadita menceburkan diri ke dalam laut.
2. Penyakit di tubuh Dewi Kadita menghilang.
3. Dewi Kadita menjadi lebih cantik.
4. Dewi Kadita memiliki kekuasaan samudera.
5. Dewi Kadita hidup selamanya.

2. Oposisi Biner

3. Nilai Budaya
BAB 3

PENUTUP

Simpulan

Mitos Nyi Roro Kidul adalah cerita yang berasal dari Provinsi Yogyakarta, tepatnya dari
daerah pantai selatan pesisir Jawa Tengah. Setelah dikaji dari paradigma Levi-Strauss
beberapa hal dapat ditemukan dalam mitos ini, antara lain (1) Episode cerita yang terbagi atas
8 Episode. (2) Jumlah Miteme dari total 8 episode berjumlah 31 miteme.
Daftar Pustaka

Ahimsa-Putra, Heddy. 2009. Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra.


Yogyakarta: Keppel Press.
Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Anda mungkin juga menyukai