Anda di halaman 1dari 9

STUKTUR MITOS PADA CERITA AIR SENDANG TIRTA DI KABUPATEN

BOJONEGORO (STRUKTUR C. LEVI STRAUS)

Disusun Oleh :
ABDURRAHMAN HAKIM
22020074168

KELAS E 

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
A. Pendahuluan
1 Latar Belakang
Mitos merupakan bagian cerita rakyat yang diyakini pada masyarakat tertentu.
Mitos adalah sesuatu yang dianggap penduduk setempat dan diyakini bahwa cerita
tersebut benar terjadi (Lestariningsih, 2009). Sesuatu/kejadian dalam mitos beberapa
tentang terjadinya maut, alam semesta, manusia pertama, dan lain sebagainya. Selain
itu mitos dapat diartikan pula sebagai cerita budaya masyarakat yang mengandung
agama dan mewariskan secara lisan dan dapat memengaruhi kehidupan masyarakat.
Strauss mengatakan bahwa fungsi mitos sebagai jabaran mengenai sesuatu yang
belum dipahami oleh masyarakat dan terdapat pesan budaya di dalamnya. Selain itu,
mitos memiliki arti cerita yaitu cerita terkait dewa-dewa dan pahlawan yang
diagungkan. Hal tersebut juga disampaikan oleh (Indrawati, 2018) mengungkapkan
bahwa mitos adalah cerita suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama.

Adanya legenda dan dongeng suci menjadikan munculnya sesuatu yang


dijadikan mitos. Hal ini menyebabkan hal-hal yang tidak kasat mata dan melahirkan
pesan tersendiri dari sebuah dongeng suci, walaupun pesan yang disampaikan
terkadang tidak masuk di akal. Meskipun begitu, masyarakat yang mengetahui
dongeng suci ini tidak pernah sekalipun bertanya atau mempersoalkan tentang
berbagai mitos yang ada. Mereka tetap melaksanakan dan mempercayai adanya mitos
tersebut. Hal ini dapat dilihat, bahwa masyarakat tidak mampu untuk memahami
fenomena yang sedang terjalin di lingkungan sekitarnya. Kejadian ini menjadikan
mitos tetap bertahan. Hal lain yang menjadikan mitos tetap bertahan di masyarakat,
yaitu karena mitos dijadikan sebagai pedoman hidup yang masih dipertahankan
sampai anak cucu mereka. Aturan dan batasan dari mitos memiliki nilai moral
tersendiri. Salah satu mitos yang masih diakui oleh masyarakat, yaitu mitos Air
Sendang Tirta Arum. Masyarakat masih mempercayai permulaan dari adanya Sendang
Tirta Arum dan berbagai hal diluar nalar yang berkaitan dengan Sendang Tirta Arum.
Mitos yang ada di Sendang Tirta Arum yaitu berupa air yang berada di
Sendang tersebut. Dengan adanya mitos tersebut masyarakat jika mempunyai
keinginan atau hajat datang ke Sendang Tirta Arum dan membasuh muka sebanyak
tiga kali. Sendang titra arum adalah sendang yang berlokasi di jalan Singo Yuda Desa
Sumberarum Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Sendang ini pernah
disingahi Presiden Soekarno sekitar tahun 1963. Pada saat itu Presiden Soekarno
berkunjung ke Bojonegoro dan singgah di Desa Sumberarum. Saat itu, presiden
pertama Indonesia singgah untuk menunaikan ibadah salat di masjid desa. Saat mau
salat di masjid, wudlunya menggunakan air yang ada di sendang. Oleh karena itu,
penulis melakukan analisis dengan menggunakan empat struktur menurut C Levi
Strauss pada cerita “Air Sendang Tirta”
2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah makalah dapat
dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana Tataran Geografis dalam cerita “Air Sendang Tirta” ?


b. Bagaimana Tataran Tekno-Ekonomi dalam cerita “Air Sendang Tirta” ?
c. Bagaimana Tataran Sosiologis dalam cerita “Air Sendang Tirta” ?
d. Bagaimana Tataran Kosmologis dalam cerita “Air Sendang Tirta” ?
3 Tujuan Masalah
Tujuan masalah ini untuk menemukan dan mendeskripsikan :
a. Menemukan Tataran Geografis dalam cerita “Air Sendang Tirta”
b. Mendeskripsikan Tataran Tekno-Ekonomi dalam cerita “Air Sendang Tirta”
c. Menemukan Tataran Sosiologis dalam cerita “Air Sendang Tirta”
d. Mendeskripsikan Tataran Kosmologis dalam cerita “Air Sendang Tirta”

B. Kajian Pustaka

Mitos merupakan sebuah tipe wicara yang disajikan oleh sebuah wacana yang di
dalamnya membutuhkan bahsa sebagai syarat khusus agar layak menjadi mitos. Mitos
atau mite merupakaan sebuah sistem komunikasi atau bahkan sebagai pesan sehingga
memungkinkan untuk kita berpandangan bahwa mite adalah cara penandaan terhadap
sebuah bentuk. Hal ini sejalan dengan C. Levi Straus yang memandang mitos sebagai
sesuatu yang bermakna dan termasuk dalam kategori bahasa. Selanjutnya mite tidak
hanya ditentukan oleh obyek pesannya, namun oleh cara pengujaran pesan itu sendiri
terbangun sebuah struktur dalam alur ceritanya. Pendekatan teori C Levi Strauss dapat
dikelompokkan menjadi empat struktur, yaitu : Struktur geografis, struktur tekno-
ekonomi, struktur sosiologis, dan struktur kosmologis. Mengacu pada teori C Levi
Strauss maka makalah ini melakukan kajian analisis pada mitos Santet di Desa Licin,
Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Menggunakan empat struktur analisis
tersebut dalam pendekatan kajiannya.

C. Pembahasan
1. Tataran Geografis
Tataran geografis yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan pola
kehidupan, pola perjalanan, maupun tempat tinggal yang mempengaruhi, menghubungkan,
membangun relasi yang dimungkinkan untuk menganalisis struktur mitos yang menjadi
fokus penelitian. Struktur geografis cerita Santet terkait dengan pola tempat atau lingkungan
beradanya daerah tersebut. Hal ini dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut :

“Banyak masyarakat desa sumberarum yang mempercayai adanya hal


tersebut, mereka menggunakan ritual tersebut untuk mewujudkan keinginannya.
selain itu sendang tirta arum juga mempunyai nilai kesakralan dan membawa
keberkahan pada masyarakat di desa sumberarum. Sampai akhirnya ada salah satu
masyarakat datang ke sendang dan melakukan ritual tersebut, akhirnya impian
mereka tercapai”

Melalui bukti kutipan tersebut dapat dibuktikan bahwa keadaan atau kejadian
tersebut terjadi di desa sumberarum yang pada saat itu terjadi maraknya masyarakat yang
melakukan ritual pada “air sendang tirta”

2. Tataran Takno Ekonomi


Tataran tekno-ekonomi berkaitan dengan ekonomi yang memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Dalam struktur tekno-ekonomi ini memberikan gambaran kepada pendengar
cerita untuk menghayati, megolah, dan mengetahui sikap atau pandangan seseorang terkait
dengan pemenuhan kehidupan sehari-hari ataupun pembayaran yang dilakukan pengunjung
apabila ke suatu tempat.struktur tekno-ekonomi dalam mitos Air Sendang Tirta ini berkaitan
dengan berbagai macam keluh kesah masyarakat Ketika ingin ritual dan mendapat
keberkahan dari air sendang tirta :
”Kemudian, Ardan berusia 31 Tahun masyarakat Sumberarum. Ia
menghadapi permasalahan dalam bisnisnya yang sepi pembeli, kadang juga
mengalami gulung tikar. Setelah mengetahui mitos Air Sendang Tirta Arum, ia
datang ke sendang tirta arum. Ia sangat berterimakasih karena dagangannya mulai
rame dikunjungi pelanggan dan ekonomi semakin lancer.”
Kutipan tersebut membuktikan adanya tekno-ekonomi pada cerita air sendang tirta
yaitu masyarakat akan datang dan melakukan ritual pada air sendang tirta dengan melakukan
semedi dan membasuh muka 3 kali guna mendapatkan keberkahan dan mengabulkan seriap
keinginan masing-masing masyarakat yang melakukan ritual.

3. Tataran Sosiologis

Tataran sosiologis berkaitan dengan aspek sosial masyarakat, mempengaruhi keadaan


masyarakat dengan adanya mitos yang berkembang pada daerah tersebut. Dalam hal ini
mitos Air Sendang Arum juga berpengaruh pada aspek sosial yaitu kepada salah satu
masyarakat desa yang ingin mencalonkan diri sebagai kepala desa :

“Menurut Sugeng salah satu masyarakat Desa Sumberarum, beliau juga


sebagai Kepala Desa di Sumberarum, beliau percaya mendapatkan keberkahan dari
Air Sendang Tirta Arum. Beliau sempat mencalonkan Kepala Desa, akan tetapi beliau
gagal dalam pencalonan tersebut. Kemudian, beliau berkunjung ke Sendang Tirta
Arum, dan melakukan ritual di sendang tersebut. Ritual yang dilakukan beliau yaitu
berdiam diri di Sendang Tirta Arum. Setelah itu beliau membasuh muka sebanyak
tiga kali menggunakan air sendang tersebut. Setelah melakukan ritual tersebut,
pencalonan periode yang baru beliau lolos sebagai Kepala Desa.”

Dalam kutipan tersebut dijelaskan banyak warga banyauwangi menjadi dukun santet.
Karena ilmu ini sangat digandrungi pada saat itu

4. Tataran Kosmologis
Struktur kosmologis dalam mitos Gua Lowo berkitan dengan struktur masyarakt
serta hubungan ruang dan waktu dalam semesta. Dalam hal ini tataran Kosmologis pada
mitos Air Sendang Tirta berada pada salah seorang warga yang percaya bahwa jika
membasuh muka sebanyak 3 kali pada Air Sendang Tirta akan diberi keberkatan untuk diri
sendiri yang melakukan ritual :
”Menurut Subani, terdapat masyarakat yang datang ke Sendang Tirta Arum
masyarakat tersebut percaya bahwa Air di Sendang Tirta Arum memiliki keberkatan,
selanjutnya mereka melaksanakan ritual”mandi untuk menghindari malapetaka bagi
dirinya sendiri”
Dalam kutipan tersebut menandakan bahwa Air Sendang Tirta berpengaruh untuk
kemaslahatan kehidupan masyarakat yang melakukan ritual.

D. Kesimpulan
Dengan adanya modernisasi ataupun perkembangan globalisasi tidak membuat
masyarakat sekitar luntur akan kepercayaan pada keberkatan yang ada pada Air Sendang
Tirta karena banyaknya masyarakat yang telah membuktikan secara langsung juga
merasakan hasil dari ritual yang dilakukan serta semedi dan juga membasuh muka
sebanyak 3 kali pada Air Sendang Tirta. Hingga kini mitos tersebut masih berkembang
dan terus mendapat perhatian masyarakat luas, tak hanya masyarakat sekitar desa, namun
masyarakat luar desa bahkan luar kotapun ikut berdatangan pada Air Sendang Tirta yang
ada di Bojonegoro tersebut dengan maksud hajat yang diinginkanya dapat terkabul
dengan melakukan ritual pada Air Sendang Tirta.

E. Daftar Pustaka

Kholifan A, Harpriyanti H, Mei I (2022). "Struktur Mitos Pada Cerita Sendang Senjaya
Di Kabupaten Semarang (struktur Levi Strauss). jurnal bastra, 3-7.

F. Lampiran
Mitos, Bojonegoro, Jawa Timur Tumijan, Laki-laki, 57,
Ds. Gilang, Rt.07, Rw.02,
Kec. Taman, Kab. Sidoarjo

Mitos air sendang tirta

1. Sendang tirta arum merupakan sendang yang berada di Desa Sumberarum. Air
yang berada di sendang tirta arum memiliki khasiat yang sangat luar biasa. Bentuk-
bentuk mitos yang ada disendang tirta arum yaitu, jika masyarakat memiliki hajat
atau keinginan masyarakat datang ke sendang tirta arum mandi dan membasuh
muka sebanyak tiga kali. Seperti yang dilakukan oleh Afifatun, salah satu
masyarakat mempunyai hajat ingin awet muda, ia datang.
5. ke sendang malam hari dengan niat hati ingin awet muda dan juga lancar dalam
perekonomian. Selain itu ada ninda, yang ingin lolos dalam tes cpns masyarakat
datang ke sendang tirta arum berdiam diri di bawah pohon besar atau punden
setelah berdiam diri ia mandi di sendang tirta arum. Berbagai penjelasan tersebut
merupakan bentuk-bentuk mitos yang ada di sendang tirta arum.
10. Pandangan terhadap mitos air Sendang Tirta Arum yaitu banyak macam
pendapat atau keyakinan dari masing-masing individu. Dari kalangan masyarakat
Sumberarumpercaya bahwa air Sendang Tirta Arum tersebut membawa nilai-nilai
kesakralan, adapula yang menganggap bahwa air tersebut hanya air putih biasa.
Menurut Sugeng salah satu masyarakat Desa Sumberarum, beliau juga sebagai.
15. Kepala Desa di Sumberarum, beliau percaya mendapatkan keberkahan dari Air
Sendang Tirta Arum. Beliau sempat mencalonkan Kepala Desa, akan tetapi beliau
gagal dalam pencalonan tersebut. Kemudian, beliau berkunjung ke Sendang Tirta
Arum, dan melakukan ritual di sendang tersebut. Ritual yang dilakukan beliau yaitu
berdiam diri di Sendang Tirta Arum. Setelah itu beliau membasuh muka.
20. Sebanyak tiga kali menggunakan air sendang tersebut. Setelah melakukan
ritual tersebut, pencalonan periode yang baru beliau lolos sebagai Kepala Desa.
Selanjutnya Afifatun, ia berusia 28 Tahun masyarakat Desa Sumberarum. Ia
berkunjung ke Sendang Rirta Arum dengan alasan susah mendapatkan pekerjaan.
Ia datang ke Sendang Tirta Arum untuk mandi dan membasuh muka sebanyak.

Abdurrahman Hakim,
Mahasiswa, Laki-laki, 18,
Mahasiswa Pendidikan
Bahasa dan Sastra
Indonesia, Ds. Gilang,
Rt.07, Rw.02, Kec. Taman,
Kab. Sidoarjo

Mijan
25. Tiga kali, dengan tujuan dijauhkan dari kesialan dalam hidupnya. Ia berharap
setelah mandi akan mendapatkan keberuntungan dan pekerjaan yang ia inginkan
Kemudian, Ardan berusia 31 Tahun masyarakat Sumberarum. Ia menghadapi
permasalahan dalam bisnisnya yang sepi pembeli, kadang juga mengalami gulung
tikar. Setelah mengetahui mitos Air Sendang Tirta Arum, ia datang ke sendang.
30. Tirta arum. Ia sangat berterimakasih karena dagangannya mulai rame dikunjungi
pelanggan dan ekonomi semakin lancar. Menurut Subani, terdapat masyarakat yang
datang ke Sendang Tirta Arum masyarakat tersebut percaya bahwa Air di Sendang
Tirta Arum memiliki keberkatan, selanjutnya mereka melaksanakan ritual”mandi
untuk menghindari malapetaka bagi dirinya sendiri.
35. Subani juga menjelaskan bahwa kebanyakan masyarakat yang berkunjung dan
melakukan ritual di Sendang. Tirta Arum memiliki permasalahan dalam hidupnya.
Para pengunjung di sendang tersebut berharap agar terhindar dari kesialan yang
dialaminya. Para pengunjungingin mendapatkan keberkahan dari Air Sendang Tirta
Arum, yaitu berupa kesehatan, awet muda, dan juga kelancaran rezeki.
Hakim

Anda mungkin juga menyukai