Anda di halaman 1dari 8

LEGENDA NYI RORO KIDUL DAN TANGGAPAN

MASYARAKAT
MATA KULIAH SASTRA LAMA
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Sudiati M. Hum

Disusun oleh:
Anastasia Elwapatmi Dewi 22210141065

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2022
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Kesusastraan Rakyat adalah kesusastraan yang menggambarkan kesusastraan
warga pada suatu kebudayaan yang disebarkan atau diturun-temurunkan secara lisan
atau tidak tertulis. Kesusastraan Rakyat atau yang biasa disebut dengan Sastra Lisan ini
merupakan sebuah yang disebarkan melalui kaidah-kaidah estetik yang mengandung
unsur budaya dan moral pada suatu masyarakat. Lahirnya sastra lisan lebih dulu dari
sastra tertulis. Pada pengamatan kali ini, mengangkat topik tentang Legenda Nyi Roro
Kidul yang merupakan salah satu kesusastraan rakyat dari Yogyakarta. Kisah Nyi Roro
Kidul ini termasuk dalam jenis sastra rakyat yaitu legenda. Legenda merupakan cerita
prosa rakyat yang dianggap memiliki cerita sebagai suatu kejadian yang pernah benar-
benar terjadi.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana asal-usul kisah Nyi Roro Kidul?
b. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang legenda Nyi Roro Kidul?

1.3. Tujuan
a. Mengetahui asal-usul kisah Nyi Roro Kidul.
b. Memahami tanggapan masyarakat tentang legenda Nyi Roro Kidul.
BAB II
Pembahasan

2.1. Asal Usul Kisah Legenda Nyi Roro Kidul


"Ratu Selatan" adalah sosok Penguasa pantai selatan yang terkenal Kanjeng
sebagai Ratu Kidul atau Nyai Roro Kidul. Dia adalah Dewi pelindung laut selatan dan
Penguasa Laut Selatan. Cerita Lisan Nyai Roro Kidul selama ini sering dibahas, baik
oleh yang mempercayai keberadaannya sampai yang tidak mempercayainya. Kisah Nyi
Roro Kidul ini adalah sebuah legenda populer masyarakat Jawa yang menceritakan
sebuah kisah mistis Si Penguasa Laut selatan Pulau Jawa. Legenda Nyai Roro Kidul
tidak hanya ditulis dalam berbagai bentuk dongeng, sejarah, dan film tetapi juga dalam
bentuk fiksi digunakan sebagai objek pencarian Ini adalah novel karya Budi Sardjono
berjudul Sang Nyai (2011). Novel ini adalah cerita fiksi yang pertama kali menulis
sejarah Nyai Roro Selatan dengan latar belakang saat ini (Suci, 2016).
Beberapa masyarakat menceritakan bahwa Panembahan Senopati yang
merupakan pendiri Kerajaan Mataram Islam saat itu melakukan pertapaan. Pertapaan
tersebut bertujuan memohon bantuan ketika kerajaannya akan diserang oleh Kerajaan
Pajang pada penguasa laut selatan. Pada saat itu Nyi Roro Kidul yang mengetahui
pertapaan Panembahan Senopati memintanya berhenti. Beliau menyebutkan terdapat
beberapa cerita yang berbeda saat itu. Ada yang mengatakan bahwa Ratu Kidul jatuh
hati pada Panembahan Senopati, namun ada juga yang mengatakan bahwa pertapaan
Panembahan Senopati mengganggu rakyatnya. Hingga Nyi Roro Kidul pun berjanji
pada Panembahan Senopati untuk membantu mendirikan Kerajaan Mataram Islam
dengan syarat menikahinya. Sejak itu, seluruh penerus Kerajaan Mataram adalah suami
Ratu Kidul dimana mereka dipercaya memiliki kontak langsung dengannya. Bukan
hanya Keraton Yogyakarta namun juga Kasunanan Surakarta. Keraton pun masih
menjalankan tradisi Labuhan atau dikenal dengan tradisi melempar atau membuang
sesaji yang mengapung di laut atau sungai peninggalan Panembahan Senopati. Bahkan
beliau menyebutkan bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki kamar atau
ruangan khusus untuk bertemu dengan Nyi Roro Kidul pada setiap hari Jumat. Itu
secara singkat sastra lisan tentang Nyi Roro Kidul yang ada di Yogyakarta. Ada
beberapa versi cerita tentang Nyi Roro Kidul seperti versi Jawa Barat atau Sunda,
dikisahkan Ratu Kidul adalah anak dari Prabu Siliwangi ke VI yang saat itu diasingkan
karena ibu tirinya mengutuknya. Nyi Roro Kidul atau yang saat itu di kenal dengan
nama Putri Kadita pun masuk ke dalam laut selatan dan sembuhlah ia dari kutukan
tersebut.

2.2. Tanggapan Masyarakat terhadap Legenda Nyi Roro Kidul


Mitos dalam kisah Nyi Roro Kidul menurut kepercayaan masyarakat Jawa dan
masyarakat Keraton menjadi alasan sastra lisan ini turun-temurun diperdengarkan
hingga saat ini. Masyarakat memercayai keraton sebagai pusat kerajaan bukan hanya
suatu pusat politik dan budaya, namun juga merupakan pusat keramat. Keraton
Yogyakarta merupakan simbolisasi dari sang pemimpin yang bergelar Ngarso-Dalem,
yang mengandung arti pemimpin yang senantiasa di depan sebagai teladan. Bukan
hanya itu, masyarakat Jawa juga mempercayai bahwa Gunung Merapi adalah keraton
makhluk halus atau tempat tinggal para roh leluhur. Menurut Minsarwati(2002)
kepercayaan ini diyakini juga oleh Keraton Yogyakarta hingga diwujudkan dalam
bentuk upacara labuhan Gunung Merapi, (Suci, 2016). Upacara labuhan sendiri adalah
upacara religius bagi masyarakat untuk menjaga hubungan harmonis antara Gunung
Merapi, Keraton Yogyakarta, dan Laut Selatan.
Kisah Nyi Roro Kidul ini dipercaya oleh masyarakat Jawa akan membawa
keberuntungan dan rezeki bagi yang melakukan upacara adat yang ada. Masyarakat
Yogyakarta pun percaya bahwa tradisi labuhan di Pantai Parang Tritis dan di Gunung
Merapi yang bertujuan untuk kesejahteraan Sultan dan masyarakat Yogyakarta.
Legenda ini pun mempunyai banyak sekali nilai moral yang bisa dipetik oleh
masyarakat, seperti mawas diri atau introspeksi, Aja dumeh atau jangan rakus, sikap
menerima, sabar dan masih banyak lagi. Pesan moral itu menjadi sesuatu untuk kita bisa
menarik diri kembali demi mencari kedamaian hati. Tidak sedikit dari kita kurang bisa
menggunakan suara hati dengan baik, dan kurang dapat hidup dengan semangat tinggi
untuk menampilkan implementasi nilai-nilai moral dalam hidup kita sehari-hari.
Kisah Ratu Kidul ini dilestarikan tak hanya dalam bentuk sastra rakyat namun
juga tari-tarian. Contohnya adalah Tari Bedhaya Ketawang dari Surakarta, Jawa Tengah
dan Tari Iswara Gandrung dari Jawa barat.
Dengan tetap menjaga nilai-nilai moral yang terkandung dalam kisah ini dan
kepercayaan masyarakat akan legenda yang akan membawa keberuntungan serta
kesejahteraan kita sepatutnya meneladani dan melestarikan salah satu kesusastraan
rakyat ini di masyarakat yang semakin berkembang.
BAB III
Penutup

3.1. Kesimpulan
Kesusastraan Rakyat adalah kesusastraan yang menggambarkan kesusastraan
warga pada suatu kebudayaan yang disebarkan atau diturun-temurunkan secara lisan
atau tidak tertulis. Salah satunya adalah legenda Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul, dia
adalah Dewi pelindung laut selatan dan Penguasa Laut Selatan. Kisah Nyi Roro Kidul
ini dipercaya oleh masyarakat Jawa akan membawa keberuntungan dan rezeki bagi
yang melakukan upacara adat yang ada. Masyarakat Yogyakarta pun percaya bahwa
tradisi labuhan di Pantai Parang Tritis dan di Gunung Merapi yang bertujuan untuk
kesejahteraan Sultan dan masyarakat Yogyakarta.
Legenda ini pun memiliki nilai moral yang bisa dipetik oleh masyarakat, seperti
mawas diri atau introspeksi, tidak rakus, sikap menerima, dan sabar. Dengan tetap
menjaga nilai-nilai moral yang terkandung dalam kisah ini dan kepercayaan masyarakat
akan legenda yang akan membawa keberuntungan serta kesejahteraan kita sepatutnya
meneladani dan melestarikan salah satu kesusastraan rakyat ini di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Andari, Suci., Noorman, Safrina., &, Muhtadin, Teddi. (2016). Mitos Nyai Roro Kidul
Dalam Novel Sang Nyai. Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 02. 264-280
Setiawan, Irvan. (2009). Mitos Nyi Roro Kidul Dalam Kehidupan Masyarakat Cianjur
Selatan. Patanjala Vol. 1, No. 2, Juni 2009. 188 - 200.
Kusumo, Rizky. (2021, November 25). Cerita Mistik Sultan HB IX, Dengar Bisikan
Gaib hingga Bertemu Nyi Roro Kidul. goodnewsfromindonesia.id. Diakses
pada 5 Agustus 2022 melalui :
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/11/25/cerita-mistik-sultan-hb-ix-
dengar-bisikan-gaib-hingga-bertemu-nyi-roro-kidul
Rasyid, Shani. (2020, Juni 17). 6 Fakta Tari Bedaya Ketawang, Ekspresi Cinta Nyai
Roro Kidul Kepada Raja Mataram. m.merdeka.com. Diakses pada 5 Agustus
2022 melalui :
https://m.merdeka.com/jateng/6-fakta-tari-bedaya-ketawang-ekspresi-rasa-
cinta-nyai-roro-kidul-kepada-raja-mataram.html
Tauhid. (2022). Gambaran Sosok Nyi Roro Kidul dalam Tari Iswara Gandrung.
indonesiakaya.com. Diakses pada 5 Agustus 2022 melalui :
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/gambaran-sosok-nyi-roro-kidul-
dalam-tari-iswara-gandrung/
Astuti, Novi Fuji. (2020, Oktober 25). Legenda adalah Cerita Prosa Rakyat, Perhatikan
Ciri-ciri dan Jenisnya. m.merdeka.com. Diakses pada 5 Agustus 2022 melalui :
https://m.merdeka.com/jabar/legenda-adalah-cerita-prosa-rakyat-perhatikan-
ciri-ciri-dan-jenisnya-kln.html

Anda mungkin juga menyukai