SKRIPSI
OLEH:
218.01.07.1.083
JULI 2022
SIMBOL MITOLOGIS PESUGIHAN DALAM NOVEL “BANK GAIB”
KISAH TANAH JAWA
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Malang
Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
OLEH:
THERESIA SANTI DIAN IRAWATI
218.01.07.1.083
ii
iii
ABSTRAK
Santi, Theresia. 2022. Simbol Mitologis Pesugihan dalam Novel “Bank Gaib”
Kisah Tanah Jawa, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam
Malang, Pembimbing I: Dr. Moh. Badrih, M.Pd., Pembimbing II:
PrayitnoTri Laksono, M.Pd.
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
menjelaskan tetang (1) konteks penelitian, (2) fokus penelitian, (3) tujuan
Karya sastra merupakan hasil dan bentuk dari pekerjaan seni dengan objek
sebagai medianya. Hal tersebut juga disampaikan oleh (Esten Mursal, 1990:8)
berbagai hal yang dialami oleh manusia. Dari pernyataan tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa karya sastra tidak hanya bersifat menghibur bagi pembacanya,
namun juga dapat membuat pembaca ikut merasakan masalah kehidupan yang
Ada banyak permasalahan yang dapat dibahas dalam suatu karya sastra
oleh (Wellek Warren, 1977:98) bahwa sastra mempunyai fungsi sosial atau
manfaat yang tidak sepenuhnya bersifat pribadi. Jadi, permasalahan dalam studi
1
2
konvensi, norma, jenis sastra (genre), simbol, dan mitos. Sehingga dapat
gambaran dari segala bentuk kegiatan manusia. Pengarang dalam hal ini mencoba
Tidak hanya sebagai hasil imajinatif pengarang, karya sastra juga memiliki
fungsi bagi pembaca. Antara lain yaitu sebagai fungsi hiburan dan menambah
pespektif baru bagi manusia dalam menyikapi suatu permasalahan kehidupan. Hal
karya sastra merupakan hasil karya manusia yang bersifat imajinatif. Meski
bersifat imajinatif, karya sastra tidak hanya berfungsi sebagai bahan bacaan yang
menyenangkan namun juga sarat dengan nilai-nilai dan budaya yang berguna
kehidupan.
Tentu terdapat banyak hal dari permasalahan kehidupan yang dialami oleh
manusia yang terdapat dalam karya sastra, salah satu yang bisa diambil sebagai
contoh adalah tentang perekonomian yang menjadi salah satu aspek penopang
keberlangsungan hidup manusia. Uang menjadi salah satu hal yang dapat
memberi pengaruh baik bagi kehidupan manusia. Namun, untuk mendapatkan hal
2
3
tersebut harus diimbangi dengan sifat kerja keras dan tidak mudah putus asa
dalam bekerja. Ketika seseorang memiliki sifat tersebut, tidak heran dan menjadi
sangat lumrah jika ia bisa mencapai taraf perekonomian yang tinggi atau menjadi
kaya. Tetapi juga tidak dapat dipungkiri, bahwa diluar sana juga ada manusia
yang ingin menjadi kaya tanpa bekerja keras seperti manusia pada contoh
sebelumnya.
Istilah Manusia bisa bersahabat tetapi uang tidak mungkin tidak asing
lagi bagi kita. Istilah tersebut muncul karena uang dapat memberikan dampak bagi
seseorang di dalam kelompok yang dikenalnya. Di era ini, uang ibarat dua sisi
mata uang. Di satu sisi, uang dapat menjadi sumber „kekuatan‟ bagi seseorang
„penderitaan‟. Dukhein juga sependapat dengan Hart “We worship society and
call it God, then money is the God of capitalist society”. Seseorang bisa
uang.
berjudul Bank Gaib karya tim penulis Kisah Tanah Jawa, menyajikan fakta bahwa
harta atau materi duniawi sering menjadi tolak ukur bagi banyak manusia
sehingga ada yang tak mengenal lelah mengejarnya bahkan sampai melibatkan
mereka yang tak kasat mata. Salah satunya seorang Bapak yang putus asa dan
gelap mata. Diam-diam dia melakukan ritual pesugihan dan menjadikan dua anak
kandungnya sebagai tumbal. Lewat novel Kisah Tanah Jawa: Bank Gaib, kita
akan menemukan sebuah fenomena bank gaib. Pohon randu putih dan seorang
4
anak dari bapak yang diceritakan di atas. Seorang anak yang bersedia membuka
aib keluarganya, dia sekarang tinggal menyendiri di tempat yang jauh sambil terus
Berdasarkan sinopsis novel Bank Gaib tersebut, dapat kita pahami bahwa
lapangan pekerjaan yang semakin sempit, dan peluang usaha yang semakin sulit
Sebanyak 14,8 juta penduduk miskin menghuni Jawa yang jumlahnya setara
dengan 53,6% dari totalnya secara nasional. Salah satu yang menjadi faktor saat
ini karena adanya pandemi Covid -19. Dilihat dari data tersebut menunjukkan
bahwa sebagian penduduk miskin masih berada di pulau Jawa yang dikenal
tersebut.
perekonomian yang lebih baik atau bahkan menjadi kaya tidak didukung oleh
keadaan ekonomi masyarakat yang semakin susah. Alih-alih cepat kaya, nyatanya
masyarakat banyak yang tercekik keadaannya secara ekonomi. Hal inilah yang
terkadang membuat seseorang tidak lagi dapat bepikir jernih, segala macam cara
rasional seperti dengan bekerja keras, sampai dengan cara yang paling tidak
baik dengan bekerja keras, tetapi tidak sedikit pula yang memilih menggunakan
cara instan untuk mencapai taraf kehidupan yang berkecukupan dalam hal materi.
pesugihan adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa
harus bekerja keras layaknya orang bekerja pada umumnya. Dalam prosesnya
Secara etimologis, istilah metafisika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ta
meta ta physica”. Perkataan tersebut terdiri atas dua kata pokok, yakni “meta”
yang berarti “sesudah” dan “physikos” yang berarti “bersangkutan dengan alam”,
atau “physis” yang berarti “alam”. Berdasarkan bentukan dua kata tersebut,
metafisika bisa diartikan sebagai “sesudah fisika” atau “di belakang realitas fisik”
(Ali Mudhofir, 1996:4). Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Bagi beberapa orang yang memiliki pemikiran realistis mungkin akan sulit
mempercayai hal berbau mitos yang diangkat dalam sebuah karya sastra. Karena
memiliki prinsip untuk rencana hidup ke depannya, serta mereka tidak akan
6
Sebagai contoh, jika ingin menjadi kaya tentu kita harus bekerja keras
dengan segala konsekuensi yang mungkin akan terjadi. Misalnya menjadi sakit
hari-hari besar karena harus menyelesaikan pekerjaan dan lain sebagainya. Dari
contoh tersebut, nyatanya masih ada beberapa orang yang mempercayai kekuatan
selain Allah SWT seperti yang diperankan oleh tokoh Bapak dalam novel Bank
Gaib.
Mitos merupakan cerita anonim yang berakar dan diturunkan dari zaman
ke zaman. Sementara itu (Barthes, 2004:152) menyatakan bahwa mitos ialah tipe
wicara, segala sesuatu dapat menjadi mitos jika disajikan oleh wacana. Dalam hal
ini karya sastra bukan tergolong menjadi mitos, namun didalam karya sastra bisa
saja menceritakan tentang sebuah mitos. Hal tersebut sejalan dengan pendapat,
kisah fantasi, kisah heroisme, tragedisme, aspek kepercayaan yang meliputi adat
istiadat, agama, pantangan dan larangan, amalan budaya, dan corak penganut
spiritual. Hal-hal yang telah disebutkan tadi dapat kita temukan didalam karya
sastra.
masyarakat, yakni tahap mitis, tahap ontologis, dan tahap fungsional. Pada
7
pertama, manusia dikelilingi oleh berbagai kekuatan gaib yang ada di alam
semesta dan sekitarnya. Artinya, segala sesuatu dihubungkan dengan dunia gaib
(supernatural). Pada tahap ontologis, manusia tidak lagi terkepung oleh kekuatan
mitis, tetapi secara sadar terinspirasi untuk mengetahui berbagai hal dengan
menganalisanya. Sedangkan pada tahap fungsional ditandai oleh relasi baru antara
menyebabkan seseorang menjadi kaya, dapat berupa jimat dan sejenisnya (Tim
tertentu, kegiatan tersebut menjadi suatu sarana esoterik untuk menjadi kaya.
makhluk gaib tertentu yang mampu berubah menjadi binatang. Makhluk itu
dipercaya dapat menjamin bagi manusia yang telah mengikat kontrak dengan
Simbol secara etimologis diserap dari kata symbol dalam bahasa Inggris yang
berakar pada kata symbolicum dalam bahasa Latin. Sementara dalam bahasa
8
Yunani kata symbolon dan symballo, yang juga menjadi akar kata symbol,
objek nyata atau khayal yang menggugah perasaan atau digugah oleh perasaan.
Perasaan-perasaan berhubungan dengan objek, satu sama lain, dan dengan subjek.
Dari penjelasan tersebut nantinya pada penelitian ini akan memperlihatkan simbol
dalam novel Bank Gaib yang berupa kata, tanda, atau isyarat, yang digunakan
untuk mewakili sesuatu yang lain seperti arti, kualitas, abstraksi, gagasan, dan
Kisah Tanah Jawa adalah sebuah tim yang melakukan ivestigasi sejarah,
mitos dan kisah-kisah mistis yang ada di tanah Jawa. Berawal dari produksi yang
sederhana Kisah Tanah Jawa saat ini berkembang menjadi salah satu konten
subscriber mencapai 2,02 juta di kanal Youtube milik mereka. Tim Kisah Tanah
Videografer Monggo, dan Sketsa Day. Saat ini total tim KTJ berjumlah 11 orang
dan mengalami perubahan posisi di berbagai divisi. Tidak hanya sebagai konten
kedalam tulisan dan menerbitkannya dalam bentuk buku yang terbagi menjadi dua
seri. Buku seri pertama berjudul Kisah Tanah Jawa dan Jagat Lelembut.
9
Kemudian buku seri kedua berjudul Pocong Gundul, Bank Gaib, dan Unit Gaib
Darurat.
aktual dan hanya satu. Oleh karena itu kehadirannya dapat mati atau dimatikan.
akan pernah mati melainkan akan digantikan dengan pembaca lain. Kehadiran
pembaca baru akan lebih mutakhir dari pembaca terdahulu, roh dan reinkarnasi
karya sastra sepenuhnya ada dalam pembaca. Melalui pandangan tersebut dapat
dipastikan bahwa pembaca dapat memiliki suatu kesan yang berbeda meski
membaca satu teks yang sama, dari situlah peranan pembaca terhadap karya sastra
yang dimilikinya akan menghasilkan sebuah bacaan yang berbeda pula. Kondisi
tekstual sebuah karya sastra akan memiliki kaitan dengan penerimaan pembaca.
membaca bacaan yang sama. Penelitian ini bertujuan mengkaji karya sastra
sebagai pembaca.
peneliti lebih berfokus pada beragam jenis kajian, seperti antropologi sastra,
secara umum. Penelitian yang membahas kajian kritik sastra dengan fokus
menganalisis novel bergenre horor dan menyoroti satu fenomena yakni pesugihan,
masih jarang ditemukan. Seperti penelitian milik Mashuri yang berjudul Cerita-
benda (pohon), tabu/larangan (pernikahan terlarang), hewan yang luar biasa (kera
jadi-jadian), dan tipe orang tertentu (perempuan sakti atau sakit hati).
penulis dengan penelitian terdahulu yakni penelitian ini lebih berfokus pada satu
tempat berdasarkan benda ekologis yakni pohon yang dipercaya sebagai tempat
pesugihan, namun jika dilihat dengan mata batin pohon ini hakikatnya seperti
bank pada dunia nyata. Melalui laman Hot.detik.com tim Kisah Tanah Jawa ketika
menuliskan buku Bank Gaib ini harus melakukan ekspedisi ke tempat tersebut
secara langsung, dan harus melakukan penyamaran untuk dapat bertemu dengan
juru kunci pohon randu putih tersebut demi mendapatkan informasi yang valid
Penelitian tentu harus memiliki arah atau tujuan yang jelas dalam
permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini mengacu pada (1) Peneliti akan
11
Gaib. (2) peneliti akan mengungkap makna simbol pesugihan Bank Gaib secara
konseptual─kontekstual?
dalam novel Bank Gaib Karya Kisah Tanah Jawa dengan menggunakan
konseptual─kontekstual.
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan
1) Bagi Pembaca:
yang serupa.
3) Bagi Akademisi:
guru bahasa dan sastra Indonesia dalam menganalisis karya sastra, terlebih
novel.
4) Bagi Penulis:
13
Penulis memperoleh manfaat yang besar dari penelitian ini dengan bentuk
5) Bagi Sastrawan:
Penelitian novel Bank Gaib karya Kisah Tanah Jawa ini diharapkan dapat
memaknai kehidupan.
perlu diberi batasan-batasan istilah agar penelitian dapat fokus pada beberapa hal
berikut.
1) Persepsi
tingkah laku yang diberikan oleh individu dengan faktor-faktor penentu baik
dari dalam atau luar dirinya. Sehingga individu tersebut menjadi sadar
terhadap segala sesuatu yang berada pada objek atau lingkungan sekitarnya.
2) Simbol
Simbol ialah sesuatu yang biasanya dapat berupa kata, tanda, atau
isyarat yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain seperti gagasan, arti
14
dan objek. Dibalik simbol terdapat makna yang saling berkaitan dan perlu
3) Mitologis
dianggap suci atau sakral bagi mereka yang memiliki cerita. Mitologis dapat
4) Pesugihan
PENUTUP
5.1 Simpulan
mitologis pesugihan pada novel Bank Gaib karya tim penulis Kisah Tanah Jawa
Simbol mitologis pesugihan yang pertama dapat dilihat dari perilaku yang
ditampilkan oleh tokoh utama dalam cerita, namun sebelum memasuki jalan
utama cerita yang menceritakan perilaku tokoh Bapak, pada bagian awal novel ini
perilaku pesugihan pada fokus pertama ini terdiri dari beberapa aspek, antara lain:
Pertama, perilaku yang mendasari manusia melakukan pesugihan, pada aspek ini
penyebab manusia mempercayai hal yang bersifat irasional. Kedua, perilaku yang
diduga pesugihan pada zaman nenek moyang terdahulu. Pada aspek ini ditemukan
kalimat narasi, yakni percaya pada benda dan roh gaib (animisme dinamisme),
sudah ada sejak zaman manusia purba. Ketiga, simbol perilaku masyarakat Jawa
dalam melakukan tapa lelaku, pada aspek ini ditemukan bahwa masyarakat Jawa
142
143
pada zaman dahulu sering melakukan lelaku untuk berbagai tujuan dan
keinginan. Pada aspek ini juga ditemukan teori pendukung yang membahas lelaku
dalam pandangan orang Jawa. Keempat, syarat dan prosesi untuk penunggu
pohon. pada aspek ini ditemukan simbol syarat dan prosesi melalui kalimat narasi
bahwa pelaku pesugihan tidak cukup hanya datang sekali saja untuk mendapat
semudah itu. Kelima, gangguan yang dialami pelaku pesugihan. Pada aspek ini
ditemukan data yang menjelaskan gangguan yang berasal dari penunggu pohon
randu putih, jin tersebut mengganggu keluarga Bapak sekaligus hal ini merupakan
akibat dari perilaku pesugihan yang dijalani Bapak. Keenam, ritual sebagai simbol
pesugihan yang dilakukan dukun/juru kunci pohon randu putih. Pada bagian ini
dan merapalkan mantra dengan bahasa Jawa kuno. Ketujuh, perilaku tokoh Bapak
yang mempercayai tempat keramat. Pada aspek ini ditemukan data yang
menyiapkan sebuah kamar kosong khusus untuk ritual komunikasi antara Bapak
dan Jin penunggu pohon. Kesembilan, kedatangan seekor ular yang meminta
tumbal pesugihan. Aspek ini sekaligus sebagai penutup dalam fokus pertama,
dunia karena digigit ular. Sesuai dengan perjanjian pesugihan ini, yakni pitik putih
144
mulus sak pranak. Yang memiliki arti meminta tumbal nyawa satu keluarga
Selanjutnya pada fokus kedua, yakni makna simbol pesugihan Bank Gaib
menjelaskan simbol pesugihan yang terdapat dalam novel Bank Gaib. Aspek
tersebut antara lain: Pertama, godaan dalam lelaku dapat berupa godaan yang
datang dari bangsa jin/siluman. Mereka dengan sengaja akan menawarkan godaan
keterkaitan jin/siluman dalam pesugihan. Pada aspek ini ditemukan data yang
memiliki keteguhan hati maka ia akan berbalik arah dan melakukan negosiasi
dengan bangsa jin. Ketiga, kehadiran dukun/juru kunci dalam konteks pesugihan.
Pada aspek ini terdapat data yang menjelaskan definisi kehadiran dukun/juru
kunci di luar konteks pesugihan dan kehadiran dukun di dalam konteks pesugihan.
Keempat, aspek asal muasal uang hasil pesugihan. Pada aspek ini ditemukan
narasi yang bercerita tentang uang hasil dari pesugihan merupakan uang asli dan
bukan ilusi. Uang tersebut didapatkan dari pencurian gaib yang dilakukan oleh
bangsa jin/siluman. Kelima, keberadaan tempat pesugihan. Pada aspek ini simbol
terdapat di gunung, hutan, dan tempat yang jauh dari kehidupan manusia.
Bank Gaib pohon randu putih, yang letaknya berada di tengah kota di Jawa
Tengah. Keenam, yakni sesajen dalam konteks pesugihan. Dalam aspek ini
145
ditemukan narasi dan gambar ilustrasi yang menunjukkan fungsi sesajen secara
umum, dan fungsi sesajen dalam konteks pesugihan. Kemudian juga terdapat
mitos waktu yang dipercaya orang Jawa. pada aspek ini ditemukan narasi dalam
kekuatan energi astral yang luar biasa sehingga pelaku ritual pesugihan dapat
5.2 Saran
a. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya terbatas pada persepsi simbol
mitologis pesugihan pada novel Bank Gaib karya tim penulis Kisah Tanah
Jawa. dengan berfokus pada simbol mitologis sikap dan perilaku tokoh utama
dalam novel Bank Gaib, kemudian makna simbol pesugihan Bank Gaib secara
agar dapat mengkaji lebih dalam mengenai mitos-mitos lain yang ada di
Indonesia. Sehingga hasil penelitian yang membahas mitos akan lebih beragam
bahan ajar untuk siswa maupun mahasiswa bahasa dan sastra Indonesia.
Bank Gaib. Penelitian ini juga dapat dikaitkan dengan pembelajaran bahasa
146
c. Bagi penikmat karya sastra, peneliti berharap pada penelitian ini dapat
pelaku pesugihan. Kemudian terdapat beberapa hal yang identik dengan simbol
mitos pesugihan yang selama ini sudah sering didengar oleh masyarakat di
Aart Van Zoest. 1993. Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya Dan Apa Yang
Amir Piliang, Yasraf. 2003. Hipersemiotika Tafsir Cultural Studie Atas Matinya
Intermasa.
Pustaka Pelajar
147
148
K. Anam, Prasto Wardoyo, Anang. 2009. Gunung Kawi: Fakta dan Mitos.
Masinambow, E.K.M & Paul Haenen. 2002. Bahasa Indonesia dan Bahasa
Muhamad Hidayanto dan Yonatan H. Lopo. Potret poltik dan ekonomi lokal di
114-115
University Press
Pamungkas, Ragil. 2006. Lelaku dan Tirakat: Cara Orang Jawa Menggapai
Pradopo, Rachmad Djoko. 1995. Beberapa teori Sastra, Metode Kritik dan
University Press.
Pelajar
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra (Dari
Perss
Roibin. 2007. Agama dan Mitos: Dari Imajinasi Kreatif Menuju Realitas Dinamis.
Alumni
Jalasutra
150
Pustaka Utama
Pustaka Utama
Bandung
GhaliaIndonesia
Wahidah, Yulia Kurnia Baiq. 2019. Mitologi Putri Mandalika Pada Masyarakat
Sasak Terkait Dengan Bau Nyale Pada Pesta Rakyat Sebagai Kearifan Lokal
(5): 1-9
151
Indraprasta PGRI.
Utama