Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR PROSES LEGALISASI

PROSEDUR No. : 01 Rev. No. : 01


Halaman : 1 / 10 RENCANA INDUK SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM Tanggal : 03 Juni 2013
(RI-SPAM)

Tujuan :
Tujuan prosedur ini adalah sebagai pedoman bagi SKPD Terkait dalam melakukan pengajuan legalisasi
Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RI-SPAM).

Dasar Hukum :
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah
keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
2. Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
4. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah;
6. Permen PU No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan SPAM.
7. Permen PU 20/PRT/M/2007 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM.
8. Permen PU 01/PRT/M/2010 tentang SPAM Bukan Jaringan Perpipaan.
9. Permen PU 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang

Ruang Lingkup :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten/Kota
2. SKPD/Dinas lain terkait Sektor Air Minum.
3. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten/Kota.
4. Organisasi/lembaga lain penyelenggara sistem Air Minum

Definisi :
Rencana induk pengembangan SPAM adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang
merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa
tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya.

Unit Kerja yang terlibat :


1. Kepala Daerah
2. Sekkertaris Daerah (Sekda)
3. Biro/Bagian Umum
4. SKPD Pemrakarsa (BAPPEDA)
5. SKPD Terkait Air Minum (Dinas PU/Cipta karya,Dinas SDA, BPLHD, DinKes,PDAM)
6. Stakeholders Daerah (Tokoh Masyarakat, Lembaga masyarakat, Perguruan Tinggi)

Sistem Pengendalian :
1. Adanya kebutuhan Perencanaan Air Minum Jangka Panjang.
2. Adanya Target Daerah untuk Pelayanan Air Minum kepada Masyarakat.
3. Adanya Target Nasional Untuk Pelayanan Air Minum.
4. Adanya Standar Pelayanan Minimal Bidang Air minum

Dokumen Yang Digunakan


1. Dokumen RI-SPAM
PROSEDUR PROSES LEGALISASI
PROSEDUR No. : 01 Rev. No. : 01
Halaman : 2 / 10 RENCANA INDUK SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM Tanggal : 03 Juni 2013
(RI-SPAM)

Tahapan dan Prosedur :

A. Proses Penyiapan Dokumen RI-SPAM:


Kepala BAPPEDA melakukan :
1. Penyiapan Dokumen RI-SPAM dengan subtansi sesuai dengan PerMen PU No.18 thn 2007;
2. Konsultasi publik untuk menjaring masukan dari Stakeholders Kab/Kota untuk penyempurnaan
dokumen RI-SPAM
3. Konsultasi publik dilakukan setidaknya 3 (tiga) kali dalam 1 tahun
4. Dokumen RI-SPAM hasil penyempurnaan konsultasi publik siap untuk diusulkan untuk proses
legalisasi

B. Proses Pengajuan Legalisasi RI-SPAM:


Proses dan Prosedur Pengajuan Proses legalisasi Rencana Induk SPAM adalah sebagai berikut :
Kepala Bappeda mengajukan usulan Konsep Keputusan Bupati atau Keputusan Walikota kepada Bupati
atau walikota dengan tembusan (MELALUI) Kepala Bagian Hukum, dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Usulan ditandatangani oleh Kepala BAPPEDA, atau Pejabat yang berwenang;
2. Usulan dilengkapi dengan dokumen :
 Surat/Nota dinas permohonan penerbitan Keputusan kepada Bupati/walikota;
 Konsep Keputusan;
 Softcopy Konsep Keputusan;
 Copy Keputusan sebelumnya (bila ada);
 Copy DPA (kode rekening anggaran kegiatan); dan
 Copy Dokumen RI-SPAM)
Dalam Konsep Keputusan Walikota /Bupati memuat antara lain:
 dasar pertimbangan,
 dasar hukum,
 materi penetapan atau perikatan,
 sumber anggaran,
 tugas,
 masa berlaku
 dan penjelasan lain yang mendukung.
3. Usulan yang dinyatakan lengkap persyaratan, diterima Kepala Bagian Hukum dan disposisi kepada
Kepala Sub Bagian Perundang-undangan paling lambat 1 (satu) hari kerja;
4. Kepala Sub Bagian Perundang-undangan memeriksa dan menelaah kesesuaian usulan Keputusan
Walikota/Bupati dengan persyaratan yang telah ditentukan dengan hasil :
 Mengembalikan usulan paling lambat 1 (satu) hari kerja kepada BAPPEDA/SKPD untuk melengkapi
persyaratan, apabila tidak sesuai atau diperlukan persyaratan tambahan;
 Membuat dan mencetak rancangan Keputusan Walikota/Bupati dalam 3 (tiga) rangkap untuk
Keputusan dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja, apabila sesuai;
 Menyampaikan Konsep Keputusan Walikota/Bupati kepada BAPPEDA Pengusul untuk paraf
koordinasi;
 Konsep Keputusan Walikota/Bupati, dengan paraf koordinasi BAPPEDA sebagai SKPD Pengusul
dikembalikan ke Bagian Hukum untuk administrasi proses penandatanganan Bupati.
PROSEDUR PROSES LEGALISASI
PROSEDUR No. : 01 Rev. No. : 01
Halaman : 3 / 10 RENCANA INDUK SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM Tanggal : 03 Juni 2013
(RI-SPAM)

C. Proses Penandatanganan Bupati/Walikota


Dengan tahapan sebagai berikut:
1. Kepala Bagian Hukum memeriksa rancangan Keputusan Walikota/Bupati, paling lambat 1 (satu) hari
kerja dengan hasil:
a. mengembalikan rancangan Keputusan Walikota/ Bupati, kepada Kepala Sub Bagian Perundang-
undangan perundangan untuk diperbaiki, apabila ada koreksi;
b. meminta penjelasan Pengusul/BAPPEDA bila diperlukan;
c. memberikan paraf pada rancangan Keputusan Walikota/Bupati, beserta lampirannya, apabila
tidak ada koreksi; dan
d. menyampaikan rancangan Keputusan Walikota/Bupati, kepada Asisten Pemerintahan Dan Kesra
untuk Paraf Koordinasi;

2. Asisten Pemerintahan Dan Kesra memeriksa rancangan Keputusan Walikota/Bupati paling lambat 1
(satu) hari kerja dengan hasil:
a. mengembalikan rancangan Keputusan Walikota/Bupati kepada kepala Bagian Hukum, apabila
ada koreksi;
b. meminta penjelasan Pengusul/BAPPEDA bila diperlukan
c. memberikan paraf pada rancangan Keputusan Walikota/Bupati beserta lampirannya, apabila
tidak ada koreksi; dan
d. menyampaikan rancangan Keputusan Walikota/Bupati kepada Sekretaris Daerah untuk Paraf
Koordinasi;

3. Sekretaris Daerah memeriksa rancangan Keputusan Walikota/Bupati, paling lambat 1 (satu) hari
kerja dengan hasil:
a.   mengembalikan rancangan Keputusan Walikota/Bupati kepada Assisten Pemerintahan Dan
Kesra, apabila ada koreksi;
b.   meminta penjelasan Pengusul /BAPPEDA bila diperlukan
c.   memberikan paraf pada rancangan Keputusan Walikota/Bupati beserta lampirannya, apabila
tidak ada koreksi; dan
d.   menyampaikan rancangan Keputusan Walikota/Bupati kepada Walikota/ Bupati atau Wakilnya
sesuai kewenangan untuk Penandatanganan;

4. Bupati/Wakil Bupati memeriksa rancangan Keputusan Bupati, dengan hasil:


a. mengembalikan rancangan Keputusan kepada Sekertaris Daerah, apabila ada koreksi;
b. meminta penjelasan Pengusul (BAPPEDA) bila diperlukan
c. memberikan tandatangan pada rancangan Keputusan Walikota /Bupati, beserta lampirannya,
apabila tidak ada koreksi; dan
d. menyampaikan rancangan Keputusan Walikota/Bupati, kepada kepala Sekretaris Daerah sesuai
untuk penomoran dan autentifikasi di Bagian Hukum;

5. Kepala Bagian Hukum memberikan nomor dan tanggal pada Keputusan Walikota/Bupati yang telah
ditandatangani Walikota/Bupati atau Wakil nya kemudian disampaikan kepada BAPPEDA
( Pengusul ) paling lambat pada hari diterimanya Keputusan Walikota/Bupati yang telah
ditandatangani dengan menyimpan naskah asli Keputusan Bupati terparaf koordinasi.
PROSEDUR PROSES LEGALISASI
PROSEDUR No. : 01 Rev. No. : 01
Halaman : 4 / 10 RENCANA INDUK SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM Tanggal : 03 Juni 2013
(RI-SPAM)

PELAKSANA DITUJUKAN LANGKAH-LANGKAH KELENGKAPAN


A. Penyiapan Dokumen RI-SPAM
Kepala BAPPEDA/  Pihak ke-3  Penyusunan/Review/  Surat Perntah Kerja
Kepala Dinas PU (Konsultan) Pemutahiran Dokumen RI-SPAM  Dokumen RI-SPAM
sebagai  Swakelola : Pokja  Konsultasi Publik
Pemrakarsa  PDAM  Penyempurnaan dokumen RI-
SPAM hasil Konsultasi Publik
B. Pengajuan Penetapan Dokumen RI-SPAM
Kepala BAPPEDA/ Bupati / Walikota  Usulan penetapan dokumen RI-  Surat/Nota dinas
Kepala Dinas PU SPAM permohonan penerbitan
Kepala Bagian Keputusan kepada
Hukum (Tembusan) Bupati/walikota;
 Konsep Keputusan;
 Softcopy Konsep
Keputusan;
 Copy DPA (kode rekening
anggaran kegiatan);
 Copy Dokumen RI-SPAM)
Bupati / Walikota Kepala Bagian Perintah untuk memeriksa Berkas Usulan beserta
Hukum kelengkapan usulan lampirannya
Kepala Bagian Kepala BAPPEDA/ Melengkapi berkas, sampai lengkap Berkas Usulan beserta
Hukum Kepala Dinas PU sesuai hasil pemeriksaan bagian kelengkapannya
hukum
Ka Sub Bagian  Memeriksa kesesuaian usulan
Perundang- Keputusan Walikota/Bupati
undangan (disposisi) dengan persyaratan yang telah
ditentukan
 Mengembalikan berkas ke
pemrakarsa, jika belum lengkap
 Menerima berkas usulan yang
sudah lengkap
Kepala Bagian Ka Sub Bagian  Perintah membuat dan mencetak Rancangan Keputusan
Hukum Perundang- rancangan Keputusan Walikota/Bupati
undangan Walikota/Bupati dalam 3 (tiga)
rangkap untuk Keputusan dalam
jangka waktu paling lambat 2
(dua) hari kerja, apabila sesuai;
Kepala Bagian Kepala BAPPEDA/  Menyampaikan Konsep  Rancangan Keputusan
Hukum Kepala Dinas PU Keputusan Walikota/Bupati Walikota/Bupati
kepada BAPPEDA Pengusul untuk  Paraf Koordinasi Ka
paraf koordinasi; Bappeda/ Ka Dinas PU
Kepala BAPPEDA/ Ka Sub Bagian  Mengembalikan berkas yang  Rancangan Keputusan
Kepala Dinas PU Perundang- sudah lengkap dan di paraf ke Ka Walikota/Bupati
undangan Sub Bagian Perundang-undangan
Ka Sub Bagian Kepala Bagian  Penyerahan Konsep Keputusan  Rancangan Keputusan
Perundang- Hukum Walikota/Bupati, untuk Walikota/Bupati
undangan administrasi proses
penandatanganan Bupati.
PROSEDUR PROSES LEGALISASI
PROSEDUR No. : 01 Rev. No. : 01
Halaman : 5 / 10 RENCANA INDUK SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM Tanggal : 03 Juni 2013
(RI-SPAM)

PELAKSANA DITUJUKAN LANGKAH-LANGKAH KELENGKAPAN


C. Proses Penanda-tanganan Dokumen RI-SPAM oleh Bupati/Walikota
Kepala Bagian Asisten  Menyampaikan rancangan  Berkas Usulan beserta
Hukum Pemerintahan Dan Keputusan Walikota/Bupati, kelengkapannya
Kesra kepada Asisten Pemerintahan  Surat Disposisi
Dan Kesra untuk Paraf Koordinasi;
 Mengembalikan ke Kasubag
perundang undangan jika ada
koreksi dan belum lengkap
Ka Sub Bagian  Memeriksa kembali kelengkapan
Perundang- dan melengkapi yang diminta
undangan  Memperbaiki koreksi jika bisa
dilakukan tampa pemrakarsa
 Disposisi untuk meminta
perbaikan ke pemrakarsa
(Bappeda/Dinas PU)
Kepala BAPPEDA/  Melengkapi dan memperbaiki
Kepala Dinas berkas, sesuai koreksi hasil
PU/Pemrakarsa pemeriksaan bagian hukum
 Mengembalikan Kebagian hukum
jika sudah di koreksi dan di
lengkapi
Asisten Sekertaris Daerah  Memberikan paraf dan  Berkas Usulan beserta
Pemerintahan Dan menyampaikan rancangan kelengkapannya
Kesra Keputusan Walikota/Bupati,  Paraf Koordinasi
kepada Sekertaris Daerah;
 Mengembalikan ke Ka Bag Hukum
jika ada koreksi dan belum
lengkap
 Meminta penjelasan Pemrakarsa
jika diperlukan
Kepala Bagian  Memeriksa koreksi dan
Hukum memperbaikinya
 Disposisi untuk kepada Kasubag
perundang undangan untuk
memperbaiki koreksi dan
kelengkapan
 Disposisi ke kasubag perundang
undangan untuk Meminta
perbaikan dari pemrakarsa
(Bappeda/Dinas PU)
Kepala BAPPEDA/  Memberikan penjelasan jika
Kepala Dinas diperlukan
PU/Pemrakarsa
Sekertaris Daerah Bupatt /  Memberikan paraf dan  Berkas Usulan beserta
Walikota /Wakil menyampaikan rancangan kelengkapannya
bupai/wakil Keputusan beserta lampirannya  Paraf Koordinasi
walikota kepada Walikota/Bupati;
 Mengembalikan ke Asisten
Pemerintahan dan Kesra jika ada
koreksi dan belum lengkap
PROSEDUR PROSES LEGALISASI
PROSEDUR No. : 01 Rev. No. : 01
Halaman : 6 / 10 RENCANA INDUK SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM Tanggal : 03 Juni 2013
(RI-SPAM)

 Meminta penjelasan Pemrakarsa


jika diperlukan
Asisten  Memeriksa koreksi dan
Pemerintahan dan memperbaikinya
Kesra  Disposisi untuk kepada Kepala
Bagian Hukum untuk
memperbaiki koreksi dan
kelengkapan
Kepala BAPPEDA/  Memberikan penjelasan jika
Kepala Dinas diperlukan
PU/Pemrakarsa
Bupatt /  memberikan tandatangan pada  Berkas Usulan beserta
Walikota /Wakil rancangan Keputusan Walikota kelengkapannya
bupai/wakil /Bupati, beserta lampirannya,
walikota apabila tidak ada koreksi; dan
Sekertaris Daerah  menyampaikan rancangan
Keputusan Walikota/Bupati,
kepada kepala Sekretaris Daerah
sesuai untuk penomoran dan
autentifikasi di Bagian Hukum;
 Mengembalikan Berkas dan
kelengkapannya jika ada koreksi
Kepala BAPPEDA/  Memberikan penjelasan jika
Kepala Dinas diperlukan
PU/Pemrakarsa
BAPPEDA Stakeholders Kab/Kota Bagian Hukum Sekertaris Daerah Bupati/Walikota

MULAI
 Menerima Usulan dan memberi
Disposisi ke Bagian Hukum untuk
Tembusan proses selanjutnya

Disposisi
 Menyiapkan Dokumen RISPAM KONSULTASI PUBLIK :
 Menjaring masukan Stakeholders Memberi masukan aspirasi
KABAG HUKUM:
Kab/Kota masyarakat untuk
 Penyempurnaan Dokumen penyempurnaan dokumen  Menerima disposisi untuk  Menerima Usulan dan memberi
Berdasarkan Hasil Konsultasi proses berikutnya Disposisi ke Bagian Hukum untuk
Publik  Disposisi Untuk Memeriksa proses selanjutnya
Kelengkapan Usulan ASS PERENCANAAN &
KESRA:

Koreksi
DOKUMEN RISPAM HASIL KASUBAG PERUNDANG dan
PENYEMPURNAAN UNDANGAN: Tidak
Masukan
Kelengkapa
 Memeriksa Kelengkapan
Usulan n Usulan Ya

Tidak
Pengajuan Usulan Ya
KABAPPEDA:
Paraf Koordinasi
 Mengajukan Usulan Proses
Legalisasi Dok RI-SPAM

SEKERTARIS DAERAH:
Kelengkapan  Memeriksa
KABAPPEDA: Usulan
 Melengkapi Syarat/ Kelengkapan

Tidak Tidak
Ya
Kelengkapa
KABAPPEDA: n Usulan
Konsep Keputusan
 Paraf Koordinasi Walikota/ Bupati

Ya
Konsep Keputusan Walikota/ Paraf Koordinasi PROSES
Bupati dengan paraf Ka PENANDATANGANAN
BAPPEDA

KABAG HUKUM: SEKERTARIS DAERAH:


 Penomoran & authentifikasi  Disposisi ke bag hukum SELESAI

PROSES PENGAJUAN USULAN LEGALISASI

Anda mungkin juga menyukai