Anda di halaman 1dari 5

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MATERI KEJENUHAN DALAM BELAJAR

Nama : Silfia Safitri


NIM : 21063046
Seksi : 170
No. Absen : 25
Dosen Pembimbing

Prof. Herman Nirwana, M.Pd., Kons.

Triave Nuzila Zahri, M.Pd., Kons.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM 2022
A. Pengertian Kejenuhan dalam Belajar

Kejenuhan belajar adalah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi sehingga tidak mampu lagi
memuat apapun. Selain itu, jenuh juga berarti jemu atau bosan. Dalam belajar, selain siswa
mengalami kelupaan, ia sering mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh belajar.
Peristiwa jenuh ini kalau dialami seseorang siswa yang sedang dalam proses belajar dapat membuat
siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya. Siswa merasa pengetahuan da kecapaan yang
diperoleh dari belajar tidak memperoleh kemajuan. Biasanya, siswa yang mengalami kejenuhan
belajar akan enggan memperhatikan guru mengerjakan tugas. Banya mangkir atau malas-malasan
dan prestasi belaar menurun. Apabila kejenuhan telah mendera siswa, biasanya meski waktu yang
digunakan untuk belajar sangat lama, namun takkan mendatangkan hasil yang optimal.

Menurut Robert, kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk, tetapi tidak
mendapatkan hasil. Selain itu ada juga pendapat yang mengatakan kejenuhan belajar merupakan
suatu kondisi mental seorang pelajar atau mahasiswa mengalami kebosanan untuk melakukan
aktivitas belajar, yang menyebabkan motivasi belajar menurun. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kejenuhan belajar adalah menurunnya kondisi mental peserta didik yang mengakibatkan rendahnya
motivasi belajar, sehingga berpengaruh pada hasil belajaryang kurang memuaskan.

Menurut Cross (1974) dalam bukunya the psychology of learning, keletihan siswa dapat
dikategorikan menjadi tiga macam yakni (Marbun,2018): 1). Keahlian indera siswa, 2). Keletihan
fisik siswa, 3). Keletihan mental siswa.

Seorang siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan
kecakapan yang di peroleh dari belajar tidak adanya kemajuan. Tidak adanya kemajuan hasil belajar
ini umumnya tidak berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang waktu tertentu saja. Seorang siswa
yang sedang dalam keadaan jenuh, sistem akalnya tidak dapat berkerja sebagai mana yang
diharapkan dalam memperoses item-item informasi atau pengalaman baru, sehingga kemampuan
belajar seakan-akan “jalan di tempat”.

2
B. Faktor Penyebab Kejenuhan dalam Belajar

Kejenuhan belajar dapat melanda siswa apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan
konsolidasi. Salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat
keterampilan berikutnya (Chaplin, 1972). Selain itu, kejenuhan juga dapat terjadi karena proses
belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya karena bosan (boring) dan
keletihan (fatigue). Namun, penyebab kejenuhan yang paling umum adalah keletihan yang melanda
siswa, karena keletihan dapat menjadi penyebab munculnya perasaan bosan pada siswa yang
bersangkutan.

Menurut Cross (1974) dalam bukunya The Psychology of Learning, keletihan siswa dapat
dikategorikan menjadi tiga macam yakni:

1. Keletihan indera siswa

2. Keletihan fisik siswa

3. Keletihan mental siswa

Keletihan fisik dan keletihan indera dalam hal ini mata dan telinga pada umumnya dapat dikurangi
atau dihilangkan lebih mudah setelah siswa beristirahat cukup terutama tidur nyenyak dan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang cukup bergizi. Sebaliknya, keletihan mental tak dapat
diatasi dengan cara yang sederhana, cara mengatasi keletihan-keletihan lainnya. Itulah sebabnya,
keletihan mental dipandang sebagai faktor utama penyebab munculnya kejenuhan belajar.

Kejenuhan sangat berpengaruh seperti penyakit, melemahkan semangat, meluruhkan kekuatan


(tekad).
C. Cara Pendidik Mengatasi Kejenuhan dalam Belajar bagi Peserta Didik

Keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar, bisa diatasi dengan cara-cara
berikut ini:

1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minumanyang bergizi dengan


takaran yang cukup

2. Penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang di anggaplebih memungkinkan


siswa lebih belajar dengan giat

3. Penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja tulis,
lemari, rak buku dan alat-alat perlengkapan belajar sampai memungkinkan siswa merasa
beradadi tempat yang lebih menyenangkan untuk belajar

4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasaterdorong untuk belajar lebih
giat dari pada sebelumnya

5. Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tidak diam) dengancara mencoba belajar
dan belajar lagi, serta menggunakan metode bervariasi dalam belajar
DAFTAR PUSTAKA

Annur, S. (2019). Palembang: Noer Fikri.

https://ekonomisajalah.blogspot.com/2012/02/kejenuhan-siswa-dalam- mengikuti_06.html?m=1

https://www.academia.edu/41229001/MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN_KEJENUHAN_D
ALAM_BELAJAR

Marbun, S. M. (2018). Ponorogo: Uwais InspirasiIndonesia.

Anda mungkin juga menyukai